Anda di halaman 1dari 3

MIND MAPPING GANGGUAN AKTIVITAS

PENGERTIAN :
Aktivitas adalah suatu keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan kehidupan. Tiap
individu mempunyai pola atau irama dalam menjalani aktivitas.

Faktor yang mempengaruhi : Tanda dan gejala :


1. Tingkat perkembangan tubuh 1. Nyeri saat bergerak
2. Kesehatan fisik
2. Sulit menggerakkan ekstermitas
3. Keaadaan nutrisi
4. Gaya hidup GANGGUAN AKTIVITAS 3. Sendi kaku

Komplikasi : Diagnosa keperawatan :


Abnormalitas tonus, orthostatic 1. (D.0054) gangguan mobilitas fisik
2. (D.0056) intoleransi aktivitas
hypotension, deep vein thrombosis, serta
3. (D.0060) Resiko intoleransi aktivitas
kontraktur. Selain itu, komplikasi yang
dapat terjadi adalah pembekuan darah yang
mudah terbentuk pada kaki yang lumpuh
IMOBILISASI
menyebabkan penimbunan cairan daan
Imobilisasi adalah ketidakmampuan klien bergerak bebas yang disebabkan kondisi tertentu atau dibatasi
pembengkaan. secara terapeutik (Potter dan Perry 2006).
Dampak imobilisasi pada klien secara fisik :
1) pada fisik seperti kerusakan integumen/integritas kulit, system kardiovaskuler, sistem eliminasi,
musculoskeletal, sistem pencernaan, dan respirasi
2) psikologis seperti depresi dan istirahat tidur, dan
3) tumbuh kembang.
Alasan dilakukan imobilisasi :
1. Pengobatan atau terapi,
2. Mengurangi nyeri pasca operasi, dan
3. Ketedakmampuan premir seperti paralisis,
4. Klien yang mengalami kemunduran pada rentang imobilisi parsial – mutlak.
1. (D.0054) gangguan mobilitas fisik 2. (D.0056) intoleransi aktivitas 3. (D.0139) Resiko Gangguan Integritas kulit/jaringan
Intervensi : Intervensi : Intervensi :
(I.05173) Dukungan Mobilitas (I.05178) Manajemen Energi (I.11353) Perawatan integritas kulit
Observasi Observasi Observasi
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang - Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
fisik lainnya mengakibatkan kelelahan (perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan
- Identifikasi toleransi fisik melakukan - Monitor kelelahan fisik dan emosional kelembaban, suhu lingkungan ekstrem, penurunan
pergerakan - Monitor pola dan jam tidur mobilitas )
- Monitor frekuensi jantung dan tekanan - Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama Terapeutik
darah sebelum memulai mobilisasi melakukan aktivitas - Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah baring
- Monitor kondisi umum selama Terapeutik - Lakukakan pemijatan pada area penonjolan tulang,
melakukan mobilisasi - Sediakan lingkungan nyaman dan rendah jika perlu
Terapeutik stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan) - Bersihkan parineal dengan air hangat, terutama pada
- Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan - Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau periode diare
alat bantu (mis. pagar tempat tidur) aktif Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan - Gunakan produk berbahan petroleum atau minyak
- Fasilitasi melakukan pergerakan, jika - Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak pada kulit kering
perlu dapat berpindah atau berjalan - Gunakan produk berbahan ringan/alamidan
- Libatkan keluarga untuk membantu Edukasi hipoalergik pada kulit sensitif
pasien dalam meningkatkan pergerakan - Anjurkan tirah baring - Hndari produk yang berbahan dasar alkohol pada
Edukasi - Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap kulit kering
- Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi - Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan Edukasi
- Anjurkan melakukan mobilisasi dini gejala kelelahan tidak berkurang - Anjurkan menggunakan pelembab (mis. Lation,
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang - Ajarkan strategi koping untuk mengurangi serum)
harus dilakukan (mis. duduk di tempat kelelahan - Amjurkan minum air yang cukup
tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah Kolaborasi - Amjurkan meningkatkan asupan nutrisi
dari tempat tidur ke kursi - Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara - Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
meningkatkan asupan makanan. - Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrim
- Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30
saat keluar rumah
- Anjurkan mandi dan menggunakan sabun
Referensi :

Kasiati, D. W., & Rosmalawati. (2016). Kebutuhan dasar manusia 1. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2511/4/Chapter%202.pdf
Tim Pokja SDKI DPP PPNI.2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus
PPNI

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus
PPNI

Nama: Muhammad Nawa Shidiiqy

NIM: J230215131

Anda mungkin juga menyukai