Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR INTOLERANSI AKTIVITAS

a. Pengertian
Dalam buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (PPNI, 2016)
Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
b. Penyebab
- Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
- Tirah baring
- Kelemahan
- Imobilisasi
- Gaya hidup monoton

c. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS


Menurut Andri & Wahid, 2016 faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas adalah
sebagai berikut :
1. Tingkat perkembangan tubuh
Usia akan mempengaruhi tingkat perkembangan mobilitas pada tingkat usia yang
berbeda.
2. Keadaan fisik
cacat tubuh, dan mobilisasi akan mempengaruhi pergerakan tubuh.
3. Keadaan nutrisi
Kurangnya nutrisi dapat menyebabkan kelemahan pada otot, dan obesitas dapat
menyebabkan pergerakan menjadi kurang bebas.
4. Kelemahan neuromuscular dan skeletal
Adanya postur abnormal seperti scoliosis, lordosis, dan kifosis dapat berpengaruh
terhadap pergerakan.

5. Pekerjaan
Seseorang yang bekerja di kantor kurang melakukan aktivitas bila dibandingkan
dengan petani atau buruh.

d. Manifestasi klinik

e. Patofisiologi

 Kaki tidak mampu menopang berat badan


 Perlu bantuan kursi roda untuk berpindah tempat
 Tangan belum mampu untuk melakukan pekerjaannya secara mandiri
 Tidak mampu melakukan kegiatan secara mandiri
f. Pathways

g. Penatalaksanaan
h. Pemeriksaan Penunjang
- ” pemeriksaan kekekuatan otot (neuthopografi)”

i. Fokus pengkajian keperawatan


Beberapa hal yang perlu dikaji oleh perawat dalam hubungannya dengan
pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan antara lain:
1. Tingkat aktivitas sehari-hari

o Pola aktivitas sehari-hari

o Jenis, frekuensi, dan lamanya latihan fisik

2. Tingkat kelelahan

o Aktivitas yang membuat lelah

o Riwayat sesak nafas

o Pemeriksaan fisik

o Tingkat kesadaran

o Postur/bentuk tubuh: Skeliosis, kiposis, lordosis, dan cara


berjalan
3. Ekstrimitas : kelemahan, gangguan sensorik, atropi, kemampuan jalan, kemampuan
duduk, kemampuan berdiri.

j. Diagnosa keperawatan

1. Intoleransi aktivitas b.d. bed rest atau imobilitas, mobilitas yang kurang,
pembatasan pergerakan, nyeri
2. Gangguan mobilitas fisik b.d. kelemahan, gangguan persepsi kognitif, imobilisasi,
gangguan neuromuskular, kelemahan/paralisis, pemasangan traksi
3. Defisit perawatan diri b.d gangguan neuromuskular, menurunnya kekuatan otot,
dan koordinasi, kerusakan persepsi kognitif, depresi, gangguan kognitif.
k. Rencana tindakan keperawatan

1. Intoleransi aktivitas b.d. bed rest atau imobilitas, motivasi yang kurang, pembatasan
pergerakan, nyeri.

a. SLKI :
LUARAN UTAMA : L. 05057 Toleransi Aktivitas
Kriteria Hasil :

- Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari meningkat


- Kecepatan berjalan meningkat
- Perasaan lemah menurun
- Keluhan lelah menurun
- Frekuensi nadi meningkat
b. SIKI
intervensi utama : I.05178 Manajemen energi
observasi :
- Identifikasi gangguan fungsi tubuh yg mengakibatkan kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Monitor pola dan jam tidur
- Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama aktivitas
Terapeutik :
- Sediakan lingkungan nyaman
- Berikan latihan distraksi yg menenangkan
Edukasi :
- Anjurkan tirah baring
- Ajarkan strategi kping untuk mengurangi kelelahan
2. Gangguan mobilitas fisik b.d. kelemahan, gangguan persepsi kognitif, imobilisasi,
gangguan neuromuskular, kelemahan/paralisis, pemasangan traksi

a. SLKI :
LUARAN UTAMA : L.05042 Mobilitas fisik
Kriteria Hasil :
- Pergerakan ekstremitas meningkat
- Kekuatan otot meningkat
- Rentang gerak (ROM) meningkat
- Nyeri menurun
- Kecemasan menurun
- Gerakan terbatas menurun
- Gerakan fisik menurun
b. SIKI
Luaran tambahan : L. 06171
Kriteria Hasil :
Observasi :
- Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
- Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
- Monitor kondisi umum selama ambulasi
Terapeutik :
- Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (misal. Tongkat,kruk)
- Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
- Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
ambulasi
Edukasi :
- Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
- Anjurkan melakukan ambulasi dini
- Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan (misal. Berjalan dari
tempat tidur ke kursi roda)

3. Defisit perawatan diri b.d gangguan neuromuskular, menurunnya kekuatan otot, dan
koordinasi, kerusakan persepsi kognitif, depresi, gangguan kognitif.

a. Evaluasi
b. Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai