Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS

SHAHNAZ SHAFIRA PUTRI TAUFIK


NIM : PO7120322015

PRECEPTOR RUANGAN PRECEPTOR INSTITUSI

POLTEKKES KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
2023
AKTIVITAS FISIK

Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas
seseorang tidak terlepas dari keadekuatan sistem persarafan dan muskuluskeletal.

A. Konsep Dasar Penyakit


1. Definisi
Aktivitas fisik adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup.
2. Epidemiologi / Insiden kasus
Pemenuhan kebutuhan aktivitas fisik dan latihan biasanya menyangkut tentang
kemampuan untuk mobilisasi secara mandiri. Gangguan mobilisasi dapat terjadi
pada semua tingkatan umur, yang beresiko tinggi terjadi gangguan mobilisasi
adalah pada orang lanjut usia, post cedera danpost trauma.
3. Etiologi / Penyebab
 Kelainan postur
 Gangguan perkembangan otot
 Kerusakan sistem saraf pusat
 Trauma langsung pada sistem muskuloskeletal dan neuromuskular
 Kekakuan otot
4. Faktor Predisposisi
 Pengobatan
 Terapi pembatasan gerak
 Kurang pengetahuan tentang manfaat pergerakan fisik
 IMT diatas 75% sesua dengan usia
 Kerusakan sensori persepsi
 Nyeri, tidak nyaman
 Intoleransi aktivitas / penurunan kekuatan dan stamina
 Depresi mood dan cemas
 Keengganan untuk memulai gerak
 Gaya hidup menetap, tidak fit
 Malnutrisi umum dan spesifik
 Kehilangan integritas struktur tulang
 Keterbatasan lingkungan fisik dan sosial
 Keterbatasan daya tahan kardiovaskuler
 Kepercayaan terhadap budaya berhubungan dengan aktivitas yang tepat
disesuaikan dengan umur.
5. Patofisiologi terjadinya Penyakit
 Kaki tidak mampu menopang berat badan
 Perlu bantuan kursi roda untuk berpindah tempat
 Tangan belum mampu untuk melakukan pekerjaannya secara mandiri
 Tidak mampu melakukan kegiatan secara mandiri
6. Gejala klinis
Tidak mampu bergerak secara mandiri
7. Pemeriksaan fisik
a. Tingkat kesadaran
b. Postur / bentuk tubuh
 Skoliosis
 Kiposis
 Lordosis
 Cara berjalan
c. Ekstremitas
 Kelemahan
 Gangguan sensorik
 Tonus otot
 Atropi
 Tremor
 Gerakan tak terkendali
 Kekuatan otot
 Kemampuan jalan
 Kemampuan duduk
 Kemampuan berdiri
 Nyeri sendi
 Kekuatan sendi
8. Pemeriksaan diagnostik atau penunjang
Pemeriksaan kekuatan otot (neuthopografi)
9. Prognosis
Apabila ada perubahan mobilisasi, maka setiap sistem tubuh beresiko terjadi
gangguan. Tingkat keparahan tersebut tergantung pada umur klien dan kondisi
kesehatan serta tingkat imobilisasi yang dialami. Misalnya, perkembangan
pengaruh mobilisasi lansia berpenyakit kronik lebih cepat dibandingkan dengan
klien yang lebih muda.
10. Terapi
 Fisioterapi
 Latihan mobilisasi ringan seperti : miring kanan – miring kiri

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
a. Tingkat aktivitas fisik sehari – hari
 Pola aktivitas sehari – hari
 Jenis, frekuensi dan lamanya latihan
b. Tingkat kelelahan
 Aktivitas yang membuat lelah
 Riwayat sesak nafas
c. Gangguan pergerakan
 Penyebab gangguan pergerakan
 Tanda dan gejala
 Efek dari gangguan pergerakan
d. Pemeriksaan fisik
 Tingkat kesadaran
 Postur bentuk tubuh
 Ekstremitas
2. Diagnosa Keperawatan
a. Intoleransi aktivitas
Definisi : kondisi dimana seseorang mengalami penurunan energi fisiologi dan
psikologis untuk melakukan aktivitas sehari – hari.
Kemungkinan berhubungan dengan :
 Kelemahan umum
 Bedres yang lama (imobilisasi)
 Motivasi yang kurang
 Pembatasan pergerakan
 Nyeri
b. Keletihan
Definis : kondisi dimana seseorang mengalami perasaan letih yang berlebihan
secara terus menerus dan penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang
tidak dapat hilang dengan istirahat.
Kemungkinsn berhubungan dengan:
 Menurunnya produksi metabolisme
 Pembatasan diet
 Anemia
 Ketidakseimbangan glukosa dan eektrolit
c. Gangguan mobilitas fisik
Definisi : kondisi dimana pasien tidak mampu melakukan pergerakan secara
mandiri
Kemungkinan berhubungan dengan :
 Gangguan persepsi kognitif
 Imobilisasi
 Gangguan neuromuskular
 Kelemahan
 Pasien dengan traksi
d. Defisit perawatan diri
Definisi : kondisi dimana pasien tidak dapat melakukan sebagian atau seluruh
aktivitas sehari – hari seperti : makan, berpakaian, mandi dll.
Kemungkinan berhubungan dengan :
 Gangguan neuromuskular
 Menurunnya kekuatan otot
 Menurunnya kontrol otot dan kordinasi
 Kerusakan persepsi kognitif
 Depresi
 Gangguan fisik

C. Rencana Tindakan dan Rasional


1. Dx : Intoleransi aktivitas
Intervensi
a. Monitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat aktivitas
b. Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri
c. Catat tanda vital
d. Kolaborasi dengan dokter
e. Lakukan aktivitas fisik adekuat

Rasional :
a. Merencanakan intervensi dengan tepat
b. Pasien dapat memilih dan merencanakannya sendiri
c. Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama aktivitas
2. Dx : keletihan
Intervensi :
a. Monitor keterbatasan aktivitas
b. Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri
c. Catat tanda vital sebeum dan sesudah aktivitas
d. Kolaborasi dengan dokter dalam latihan fisik
e. Berikan diet yang adekuat dengan kolaborasi ahli diet
f. Berikan pendidikan kesehatan.

Rasional :

a. Merencanakan intervensi dengan tepat


b. Pasien dapat memilih dan merencanakannya sendiri
c. Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama aktivitas
3. Dx : gangguan mobilitas fisik
Intervensi :
 Pertahanan body alignment dan posisi yang nyaman
 Cegah pasien jatuh
 Lakukan latihan aktif maupun pasif
 Lakukan fisioterapi dada dan postural
 Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi

Rasional :

 Mencegah iritasi dan komplikasi


 Mempertahankan keamanan pasien
 Meningkatkan sirkulasi dan mencegah kontraktur
 Meningkatkan fungsi paru
4. Dx : defisit perawatan diri
Intervensi :
 Lakukan kajian kemampuan pasien dalam perawatan diri terutama ADL
 Jadwalkan jam kegiatan tertentu untuk ADL
 Jaga privasi dan keamanan pasien
 Lakukan latihan aktif dan pasif
 Monitor tanda vital, tekanan darah, sebelum dan sesudah ADL

Rasional :
 Memberikan informasi dasar dalam menentukan rencana keperawatan
 Perencanaan yang matang dalam melakukan kegiatan sehari - hari
 Memberikan keamanan
 Meningkatkan sirkulasi darah

D. Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatanpada klien yang terganggu kesejajaran tubuh dan
mobilisasi berdasarkan kriteria hasil setiap tujuan keperawatan, yaitu :
a. Klien akan mempertahankan rentang gerak pada sendi ekstremitas atas
b. Klien akan mengikuti program latihan teratur 3-4 kali sehari dengan perencanaan
pulang
c. Klien akan melakukan rentang gerak penuh pada sendi yang sakit
d. Tidak ada kontraktur sendi
DAFTAR PUSTAKA

Santosa,Budi. 2018. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medika

Tarwoto dan Wartonah. 2017. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi
3.Jakarta : Salemba Media

Potter dan Perry. 2018. Buku ajar Fundamental Keperawatan Volume 2, Edisi :4. Jakarta :
EGC

Anda mungkin juga menyukai