Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN AKTIVITAS

OLEH

Rizal Pebriana Dradjat

1902432

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SUMEDANG

2020
A. Definisi
Menurut (Heriana, 2014) Aktivitas adalah suatu energi atau
keadaan bergerakdimana manusia memerlukan untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidup. Salah satu tandakesehatan adalah adanya kemampuan
seseorang melakukan aktivitas seperti berdiri, berjalan dan bekerja.
Jadi dapat diartikan bahwa gangguan aktivitas merupakan ketidak
mampuan seseorang untuk melakukan kegiatan dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
B. Etiologi
Menurut (Hidayat, 2014) penyebab gangguan aktivitas adalah sebagai
berikut:
 1. Kelainan Postur
2. Gangguan Perkembangan Otot
3. Kerusakan Sistem Saraf Pusat
4. Trauma langsung pada Sistem Muskuloskeletal dan neuromuscular
5. Kekakuan Otot
C. Patofisiologi
Menurut (Hidayat, 2014) proses terjadinya gangguan aktivitas tergantung
dari penyebab gangguan yang terjadi. Ada tiga hal yang dapat menyebabkan g
angguantersebut, diantaranya adalah :
1. Kerusakan Otot
  Kerusakan otot ini meliputi kerusakan anatomis maupun fisiologis
otot.Otot berperan sebagai sumber daya dan tenaga dalam proses 
pergerakan jika terjadi kerusakan pada otot, maka tidak akan terjadi
pergerakan jika otot terganggu. Otot dapat rusak oleh beberapa hal seperti
trauma langsung oleh benda tajam yang merusak kontinuitas otot.
Kerusakan tendon atau ligament, radang dan lainnya.
2. Gangguan pada skelet
  Rangka yang menjadi penopang sekaligus poros pergerakan dapat
terganggu padakondisi tertentu hingga mengganggu pergerakan atau
mobilisasi. Beberapa penyakit dapatmengganggu bentuk, ukuran maupun
fungsi dari sistem rangka diantaranya adalah fraktur, radang sendi, kekakuan
sendi dan lain sebagainya.
3. Gangguan pada sistem persyarafan
 Syaraf berperan penting dalam menyampaikan impuls dari dan ke otak.
Impuls tersebut merupakan perintah dan koordinasi antara otak dan anggota
gerak. Jadi, jika syaraf terganggu maka akan terjadi gangguan penyampaian
impuls dari organ target. Dengan tidak sampainya impuls maka akan
mengakibatkan gangguan mobilisasi.

D. Manifestasi Klinis
Menurut (Potter & Perry.2011) manifestasi klinik pada gangguan
aktivitas yaitu tidak mampu bergerak secara mandiri atau perlu bantuan
alat/orang lain, memiliki hambatan dalam berdiri dan memiliki hambatan
dalam berjalan.

E. Pemeriksaan Diagsnotik
a) Foto Rontgen (Untuk menggabarkan kepadatan tulang
,tekstur,erosi,dan perubahan hubungan ulang)
b) CT Scan tulang(mengidentifikasi lokasi dan panjangnya patah
tulang di daerah yang sulit untuk evaluasi)
c) MRI (untuk melihat abnormalitas : tumor,penyempitan jalur
jaringan lunak melalui tulang)

F. Penatalaksanaan medis
1. Pencegahan primer
Pencegahan primer merupakan proses yang berlangsung sepanjang
kehidupan dan episodic. Sebagai suatu proses yang berlangsung
sepanjang kehidupan, mobilitas dan aktivitas tergantung pada
sytem musculoskeletal, kardiovaskuler, pulmonal. Sebagai suatu
proses episodic pencegahan primer diarahkan pada pencegahan
masalah-masalah yang dapat timbul akibat imobilitas atau
ketidakaktifan .
a) Hambatan terhadap latihan
b) Pengembangan program latihan
c) Keamanan
2. Pencegahan sekunder
Spiral menurun yang terjadi akibat eksaserbasi akut dari imobilitas
dapat dikurangi atau dicegah dengan intervensi keperawatan.
Keberhasilan intervensi berasal dari suatu pengertian tentang
berbagai faktor yang menyebabkan atau turut berperan terhadap
imobilitas dan penuaan. Pencegahan sekunder memfokuskan pada
pemeliharaan fungsi dan pencegahaan komplikasi. (Tarwoto &
Wartonah)

Konsep Asuhan Keperawatan Aktivitas

A. PENGKAJIAN
1. Tingkatan aktivitas sehari-hari
a) Pola Aktifitas sehari-hari
b) Jenis, frekuensi, dan lamanya latihan fisik
2. Tingkat kelelahan
a) Aktivitas yang membuat lelah
b) Riwayat sesak nafas
3. Gangguan pergerakan
a) Penyebab gangguan pergerakan
b) Tanda dan gejala
c) Efek dari gangguan pergerakan
4. Pemeriksaan fisik
a) Tingkat kesadaran
b) Postur bentuk tubuh
c) Ektermitas
B. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleran aktifitas
Definisi : kondisi dimana seseorang mengalami penurunan energi
fisiologis dan psikologis untuk melakukan aktifitas sehari-sehari.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a) kelemahan umum
b) bedres yang lama (Imobilisasi)
c) motivasi yang kurang
d) pembatsan pergerakan
e) nyeri
2. Keletihan
Definisi : kondisi dimana seseorang mengalami perasaan letih yang
berlebihan secara terusmenerus dan penurunan kapasitas kerja fisik dan
mental yang tidak dapat hilang dengan istirahat
Kemungkinan berhubungan dengan:
a) menurunnya produksi metabolisme
b) pembatasan diet
c) anemia
d) ketidakseimbangan glukosa dan elektrolit
3. Gangguan mobilitas fisik
Definisi : Kondisi dimana pasien tidak mampu melakukan pergerakan
secara mandiri. Kemungkinan berhubungan dengan:
a) gangguan persepsi kognitif
b) Imobilisasi
c) Ganguan neuromuskuler
d) Kelemahan
e) Pasien dengan traksi
4. Defisit perawatan diri
Definisi : Kondisi dimana pasien tidak dapat melkaukan sebagian
atau seluruh aktivitas sehari-hari sepertit; makan, berpakaian dan
mandi, dan lain-lain.
Kemungkinan berhubungan dengan:
a) Gangguan neuromoskuler
b) Menurunnya kekekuatan otot
c) Menurunnya kontrol otot dan koordinasi
d) Kerusakan persepsi kognitif
e) Depresi
f) Gangguan fisik
C. Intervensi
1. Keperawatan Intoleransi aktivitas intervensi :
a) Monitor keterbatasan aktivitas, kelemahan saat aktivitas
b) Bantu pasien dalam melakukan aktifitas sendiri
c) Catat tanda vital
d) Kolaborasi dengan dokter
e) Lakukan aktivitas yang adekuat
Rasional :
a) Merencanakan intervensi dengan tepat
b) Pasien dapat memilih dan merencanakannya sendiri.
c) Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama aktivitas
2. Keperawatan Keletihan Intervensi :
a) Monitor keterbatasan aktivitas
b) Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sendiri
c) Catat tanda vital sebelum dan sesuadah aktivitas
d) Kolaborasi dengan dokter dalam latihan aktivitas
e) Berikan diet yang adekuat dengan kolaborasi ahli diet
f) Berikan pendidikan kesehatan.
Rasional :
a) Merencanakan intervensi dengan tepat
b) Pasien dapat memilih dan merencanakannya sendiri.
Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama aktivitas
3. Keperawatan Gangguan mobilitas fisik Intervensi :
a) Pertahanan body alignment dan posisi yang nyaman
b) Cegah pasien jatuh
c) Lakukan latihan aktif maupun pasif
d) Lakukan fisiotheraphy dada dan postural
e) Tingkatkan aktivitas sesuai batas toleransi
Rasional :
a) mencengah iritasi dan komplikasi
b) mempertahankan keamanan pasien
c) meningkatkan sirkulasi dan mencengah kontraktur
d) meningkatkan fungsi paru
4. Keperawatan Defisit Perawatan diri Intervensi :
a) Lakukan kajian kemampuan pasien dalam perawatan diri
terutama ADL
b) Jadwalkan jam kegiatan tertentu untuk ADL
c) Jaga privasi dan keamanan pasien
d) Lakukakn latihan aktif dan pasif
e) Monitor tanda vital, tekanan darah, sebelum dan sesudah ADL
Rasional :
a) memberikan informasi dasar dalam menentukan rencana
keperawatan
b) Perencanaan yang matang dalam melakukan kegiatan sehari-
hari
c) Memberikan keamanan
d) Meningkatkan sirkulasi darah.

III. Daftar Pustaka

Hidayat, A. Aziz Alimul dan Musrifatul Uliyah. 2014. Pengantar Kebutuhan Dasar
Manusia.Jakarta : Salemba medika

Heriana, Pelapina. 2014. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Tangerang selatan :
Binarupaaksara

NANDA NIC NOC. 2013. Aplikasi Asuahan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis.
Yogyakarta: Mediaction Publishing

Anda mungkin juga menyukai