Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN

KEPERAWATAN PADA PASIEN


PEMENUHAN AKTIFITAS DAN LATIHAN

Oleh :
Putu Agus Suparta Ariawan
(09 321 0670)

Program Studi S1 Keperawatan


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA PPNI BALI 2010
Aktivitas
Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan
aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan sistem persarafan dan
muskuloskeletal.

A. Konsep Dasar Penyakit

I. DEFINISI
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana
manusia memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup .

II. EPIDEMIOLOGI/ INSIDEN KASUS


Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan biasanya menyangkut
tentang kemampuan untuk mobilisasi secara mandiri.
Gangguan mobilisasi dapat terjadi pada semua tingkatan umur, yang
beresiko tinggi terjadi gangguan mobilisasi adalah pada orang yang lanjut
usia, post cedera dan post trauma.

III. ETIOLOGI / PENYEBAB


- Kelainan Postur
- Gangguan Perkembangan Otot
- Kerusakan Sistem Saraf Pusat
- Trauma Langsung pada Sistem Mukuloskeletal dan neuromuscular
- Kekakuan Otot

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


- Pengobatan
- Terapi pembatasan gerak
- Kurang pengetahuan tentang manfaat pergerakan fisik
- IMT diatas 75% sesuai dengan usia
- Kerusakan sensori persepsi
- Nyeri dan tidak nyaman
- Intolerensi aktivitas/ penurunan kekuatan dan stamina
- Depresi mood dan cemas
- Keraguan untuk memulai gerak
- Gaya hidup menetap dan tidak fit
- Malnutrisi umum dan spesifik
- Kehilangan integrasi struktur tulang
- Keterbatasan lingkungan fisik dan sosial
- Keterbatasan daya tahan kardiovaskuler
- Kepercayaan terhadap budaya berhubungan dengan aktivitas yang
tepat disesuaikan dengan umur.

V. PATOFISIOLOGI terjadinya PENYAKIT


- Kaki tidak mampu menopang berat badan
- Perlu bantuan kursi roda untuk berpindah tempat
- Tangan belum mampu untuk melakukan pekerjaannya secara mandiri
- Tidak mampu melakukan kegiatan secara mandiri

Kelainan tidur Gangguan Gangguan sistem Trauma Kekakuan otot


perkembangan otot saraf pusat langsung

Gangguan aktifitas
dan gerakan

Dampak fisik Dampak psikologi

Intoleransi Depresi
aktifitas

Keletihan Anxietas

Deficit
perawatan diri

Kerusakan
mobilitas fisik
VI. GEJALA KLINIS
” Tidak mampu bergerak secara mandiri”

VII. PEMERIKSAAN FISIK


a. Tingkat Kesadaran
b. Postur / bentuk tubuh
- Skoliosis
- Kiposis
- Lordosis
- Cara Berjalan
c. Ekstremitas
- Kelemahan
- Gangguan Sensorik
- Tonus otot
- Atropi
- Tremor
- Gerakan tak terkendali
- Kekuataan otot
- Kemampuan jalan
- Kemampuan duduk
- Kemampuan berdiri
- Nyeri sendi
- Kekakuan sendi

VIII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK / PENUNJANG


” pemeriksaan kekekuatan otot (neuthopografi)”

IX. PROGNOSIS
Apabila ada perubahan mobilisasi, maka setiap sistem tubuh beresiko
terjadi gangguan. Tingkat keparahan dari gangguan tersebut tergantung
pada umur klien, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan serta tingkat
imobilisasi yang dialami. Misalnya, perkembangan pengaruh mobilisasi
lansia berpenyakit kronik lebih cepat dibandingkan dengan klien yang
lebih muda.
X. THERAPHY (tindakan penanganan)
- Fisiotheraphy
- Latihan mobilisasi ringan seperti; miring kanan - miring kiri
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

I. Pengkajian
1. Tingkatan aktivitas sehari-hari
a. Pola Aktifitas sehari-hari
b. Jenis, frekuensi, dan lamanya latihan fisik
2. Tingkat kelelahan
a. Aktivitas yang membuat lelah
b. Riwayat sesak nafas
3. Gangguan pergerakan
a. Penyebab gangguan pergerakan
b. Tanda dan gejala
c. Efek dari gangguan pergerakan
4. Pemeriksaan fisik
a. Tingkat kesadaran
b. Postur bentuk tubuh
c. Ekstremitas

II. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul


1. Intoleransi aktifitas
Definisi : kondisi dimana seseorang mengalami penurunan
energi fisiologis dan psikologis untuk melakukan aktifitas
sehari-sehari.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. kelemahan umum
b. bedrest yang lama (Imobilisasi)
c. motivasi yang kurang
d. pembatasan pergerakan
e. nyeri
2. Keletihan
Definisi : kondisi dimana seseorang mengalami perasaan letih
yang berlebihan secara terus-menerus dan penurunan kapasitas
kerja fisik dan mental yang tidak dapat hilang dengan istirahat

Kemungkinan berhubungan dengan :


a. menurunnya produksi metabolisme
b. pembatasan diet
c. anemia
d. ketidakseimbangan glukosa dan elektrolit
3. Gangguan mobilitas fisik
Definisi : Kondisi dimana pasien tidak mampu melakukan
pergerakan secara mandiri.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. gangguan persepsi kognitif
b. Imobilisasi
c. Gangguan neuromuskuler
d. Kelemahan
e. Pasien dengan traksi
4. Defisit perawatan diri
Definisi : Kondisi dimana pasien tidak dapat melkaukan
sebagian atau seluruh aktivitas sehari-hari spt; makan,
berpakaian dan mandi, dan lain-lain.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. Gangguan neuromuskuler
b. Menurunnya kekuatan otot
c. Menurunnya kontrol otot dan koordinasi
d. Kerusakan persepsi kognitif
e. Depresi
f. Gangguan fisik

III. Rencana Tindakan dan Rasional


1. untuk Dx. Keperawatan Intoleransi aktivitas
intervensi :
- Monitor keterbatasan aktivitas, kelemahan
saat aktivitas
- Bantu pasien dalam melakukan aktifitas
sendiri
- Catat tanda vital
- Kolaborasi dengan dokter
- Lakukan aktivitas yang adekuat

Rasional :
- Merencanakan intervensi dengan tepat
- Pasien dapat memilih dan merencanakannya
sendiri.
- Mengkaji sejauh mana perbedaan
peningkatan selama aktivitas

2. untuk Dx. Keperawatan Keletihan


Intervensi :
- Monitor keterbatasan aktivitas
- Bantu pasien dalam melakukan aktivitas
sendiri
- Catat tanda vital sebelum dan sesudah
aktivitas
- Kolaborasi dengan dokter dalam latihan
aktivitas
- Berikan diet yang adekuat dengan kolaborasi
ahli diet
- Berikan pendidikan kesehatan.
Rasional :
- Merencanakan intervensi dengan tepat
- Pasien dapat memilih dan merencanakannya
sendiri.
Mengkaji sejauh mana perbedaan peningkatan selama aktivitas

3. untuk Dx. Keperawatan Gangguan mobilitas fisik


Intervensi :
- Pertahanan body alignment dan posisi yang
nyaman
- Cegah pasien jatuh
- Lakukan latihan aktif maupun pasif
- Lakukan fisiotheraphy dada dan postural
- Tingkatkan aktivitas sesuai batas toleransi
Rasional :
- mencengah iritasi dan komplikasi
- mempertahankan keamanan pasien
- meningkatkan sirkulasi dan mencegah
kontraktur
- meningkatkan fungsi paru

4. untuk Dx. Keperawatan Defisit Perawatan diri


Intervensi :
- Lakukan kajian kemampuan pasien dalam
perawatan diri terutama ADL
- Jadwalkan jam kegiatan tertentu untuk ADL
- Jaga privasi dan keamanan pasien
- Lakukakn latihan aktif dan pasif
- Monitor tanda vital, tekanan darah, sebelum
dan sesudah ADL
Rasional :
- memberikan informasi dasar dalam
menentukan rencana keperawatan
- Perencanaan yang matang dalam melakukan
kegiatan sehari-hari
- Memberikan keamanan
- Meningkatkan sirkulasi darah.
IV. Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan pada klien yang terganggu kesejajaran
tubuh dan mobilisasi berdasarkan kriteria hasil setiap tujuan keperawatan,
yaitu :
 klien akan mempertahankan rentang gerak pada sendi ekstermitas atas
 klien akan mengikuti program latihan teratur 3-4 kali sehari dengan
perencanaan pulang
 Klien akan melakukan rentang gerak penuh pada sendi yang sakit
 Tidak ada kontraktur sendi
Daftar Pustaka

Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima


Medika.
Tarwoto dan Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.
Potter dan Perry. 2005. Buku ajar Fundamental Keperawatan Volume 2,Edisi 4 .
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai