Anda di halaman 1dari 45

tOpik

1. Perlindungan dan perawatan bagi petugas


2. Kerjasama tim inter dan multidisiplin
3. Pemberdayaan Masyarakat
Perlindungan dan perawatan bagi petugas

Jangan melakukan kerusakan lebih lanjut


Safety diri saat respons ke lokasi. Alat pengaman, rotator
(lampu) selalu hidup, sirine hanya saat mengambil korban,
persiapan pada kendaraan, parkir 15 m dari lokasi (u
kebakaran 30 m dan perhatikan arah angin)
Safety diri di tempat kejadian -> minimal berdua. Kordinasi
dengan pihak terkait, cara mengangkat pasien, proteksi
diri
Safety lingkungan -> Waspada bahaya yang mengancam
Persiapan untuk perlindungan bagi petugas
Kesiapan fisik dan mental personal
Kriteria kesiapan fisik dan mental personal meliputi:
1) Secara jasmani dan rohani dinyatakan sehat
2) Memiliki pengetahuan dan pengalaman
3) Memiliki kemampuan analisa
4) Memiliki mutu pribadi (dapat bekerja dalam tim, dapat
bekerja dilokasi bencana, memiliki motivasi tinggi dll)
Kesiapan sarana dan prasarana
1) Alat Proteksi Diri -> untuk melindungi petugas
dari risiko yang mungkin terjadi (ex pengunaan
APD dalam penanganan Covid 19)
2) Personal kit
3) Tim kit
4) Peralatan kerja
 Briefing dan debriefing
Briefing merupakan hal harus dilakukan sebelum berangkat, tim
menyusun rencana dengan menetapkan:
1) Tujuan tim
2) Informasi yang dibutuhkan
3) Sumber informasi
4) Pembagian tugas
5) Jalur pelaporan
6) Perlengkapan personal, tim dan peralatan kerja
7) Rencana akses transportasi
Debriefing merupakan hal yang dilakukan setelah tiba di lokasi, yaitu
tim melakukan:
1) Melapor kepada penanggungjawab tim
2) Menetapkan lokasi kerja
3) Memastikan jalur komunikasi (radio komunikasi, telepon/hp, internet,
dll)
4) Memastikan dukungan bagi anggota tim (akomodasi, perbekalan,
makanan, dll)
5) Mengatur rencana pertemuan (dengan pemda setempat, dinkes,
pimpinan rumah sakit, koordinator pengungsi, dll) untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan
Batasan masa kerja bagi petugas kesehatan
 Penentuan batasan waktu masa kerja bagi petugas diperlukan
guna menentukan batas maksimal petugas dapat bertugas di lokasi
kerja.

Jaminan bagi petugas kesehatan (asuransi)


 Jaminan atas diri dan keluarga yang ditinggalkan bagi petugas
kesehatan selama bertugas di lokasi merupakan hak yang harus
dipenuhi sesuai dengan aturan perundang-undangan yang
berlaku.
KERJASAMA TIM INTER DAN
MULTIDISIPLIN
Penanggulangan bencana sangat kompleks
dan multidimensional
Penanggulangan bencana tidak mungkin hanya
dilakukan pemerintah
Penanggulangan bencana harus dilakukan
bersama sama
Penanganan bencana membutuhkan multi
disiplin ilmu. Dalam kondisi bencana dibutuhkan
dokter, perawat, ahli jiwa, ahli remote sensing, dll
Kerjasama tim
 Kerjasama merupakan sebuah usaha yang dilakukan oleh
beberapa orang atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama
 Kerjasama bisa terjadi ketika individu-individu yang bersangkutan
mempunyai kepentingan dan kesadaran yang sama untuk
kerjasama dalam mencapai tujuan dan kepentingan bersama
 Kerjasama merupakan suatu kegiatan yang muncul apabila
seseorang mempunyai tujuan dan keinginan yang sama dan juga
memiliki pengetahuan dan ilmu yang cukup serta memiliki
kesadaran pada dirinya guna mencukupi dan mencapai
kepentingan itu
Tujuan Kerjasama
Tujuan utama: Meningkatkan kemampuan dalam
memprediksi bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan
masyarakat terhadap bencana
Tujuan khusus:
Memperkuat kerjasama dan pengurangan risiko becana
Menjadi sarana saling mengemukanan pendapat
Membuat pelaku kegiatan ini saling mengenal
Manfaat

Memunculkan semangat persatuan dan kesatuan


dalam diri
Mempererat ikatan bagi orang ataupun klp dalam
melakukan penanganan bencana
Memudahkan kegiatan/penanganan bencana
Mempercepat penyelesaian pekerjaan
Kerjasama Interdisiplin dalam Kep Bencana
Interdisiplin merupakan interaksi intensif antar satu
atau lebih disiplin, baik yang langsung berhubungan
maupun tidak, melalui program-program pengajaran
dan penelitian dengan tujuan melakukan integrasi
konsep metode dan analisis
Tim pelayanan kesehatan interdisiplin merupakan
sekelompok profesional yg mempunyai aturan yg
jelas, tujuan umum dan berbeda keahlian
▪ Tim akan berfungsi baik jika ada kontribusi dari
anggota tim dalam memberikan pelayanan
kesehatan
▪ Interdisiplin merupakan kombinasi dari berbagai
disiplin ilmu dalam tugas, namun dalam
pemecahan suatu masalah saling bekerjasama
dengan disiplin ilmu lain yang saling berkaitan
Ciri-ciri Interdisiplin
 Peran dan tanggungjawab tidak kaku, dapat beralih sesuai
perkembangan
 Menyadari adanya tumpang tindih kompetensi dan menerapkan dalam
praktek sehari hari
 Menemui dan menggali keunikan peran sebagai disiplin yang tidak bisa
diabaikan dan merupakan modal bersama
 Ranah perluasan ilmu dan keterampilan yang dimiliki dan akan
diterapkan merupakan hal yang paling komprehensip, terdapat
keinginan untuk memikul beban bersama, hasrat untuk saling berbagi
pengalaman dan pengetahuan
 Interdisisplin dimulai dari disiplin setelah itu mengembangkan
permasalahan seputar disiplin tersebut
Kerjasama Multidisiplin dalam Kep Bencana
 Merupakan kombinasi dari berbagai disiplin ilmu, tidak harus bekerja
secara terintegrasi atau terkoordinasi, dimana dalam pemecahan suatu
masalah menggunkan berbagai sudut pandang ilmu yang relevan
 multidisiplin atau multidisipliner mengacu pada tim dimana sejumlah
orang atau individu dari berbagai disiplin ilmu terlibat dalam suatu proyek
namun masing-masing individu bekerja secara mandiri.
 Setiap individu dalam tim multidisiplin memiliki keterampilan dan keahlian
yang berbeda namun saling melengkapi satu sama lain
 Tim multidisiplin adalah kelompok pekerja kesehatan yang terdiri dari
anggota dengan latar belakang ilmu profesi yang berbeda dan masing2
anggota tim memberikan pelkes ke pasien
Ciri-ciri multidisiplin

Setiap bagian ikut berperan cukup besar,


melakukan perencanaan pengelolaan bersama
Setiap bagian beraktivitas berdasarkan ilmunya
Konseptual dan operasional terpisah pisah
Dalam pelayanan kesehatan berbagai disiplin ilmu
berupaya mengintegrasikan pelayanan untuk
kepentingan pasien/korban, namun setiap disiplin
membatasi diri untuk tidak memasuki ranah ilmu lain
Anggota tim multidisiplin
1. Dokter
a. Peran dalam keadaan bencana
▪ Melakukan penanganan kasus kegawat daruratan trauma maupun
non trauma
▪ Melakukan pemeriksaan umum korban bencana
▪ Mendiagnosa korban dan ikut menentukan status triase korban
▪ Menetapkan diagnosa dan mencegah kecacatan
▪ Memberikan pelayanan pengobatan darurat
▪ Melakukan tindakan medis yang dapat dilakukan di posko tanggap
bencana
▪ Memberikan rekomendasi rujukan bencana
b. Peran dalam tim penanggulangan kritis
▪ Tim gerak cepat: bergerak dalam wkt 0-24 jam setelah
kejadian bencana
▪ Tim Penilaian cepat kesehatan (tim RHA)
▪ Tim bencana kesehatan : Merupakan tim yg
diberangkatkan berdasarkan kebutuhan stlh tim gerak
cepat dan tim RHA kembali dengan laporan hasil kegiatan
mereka di lapangan
2. Perawat
 Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang jumlahnya paling besar
dan berada di garis depan perawatan kesehatan pada saat bencana
berlangsung.
 Perawat memberikan perawatan, advokasi, dan tenaga promosi kesehatan saat
bencana berlangsung (disaster nursing).
 Kemampuan esensial perawat yang dibutuhkan saat bencana adalah
manajeman korban bencana yang tepat meliputi berpikir kritis (critical thinking),
beradaptasi (adaptability), bekerja dalam tim (teamwork), dan kepemimpinan
(leadership).
 Tujuan disaster nursing adalah untuk memastikan bahwa tingkat keperawatan
tertinggi dapat dicapai melalui identifikasi advokasi, dan caring pada seluruh
korban bencana pada seluruh fase bencana termasuk didalamnya upaya
perencanaan dan kesiapsiagaan bencana.
Fungsi dan tugas perawat dlm situasi bencana
1. Pase pera bencana
▪ Mengikuti pendidikan dan pelatihan penanggulangan bencana
▪ Terlibat dalam berbagai organisasi maupun lembaga dlm
memberikan penyuluhan dan simulasi penanggulangan
bencana kpd masyarakat
▪ Terlibat dalam program promosi kesehatan dlm meningkatkan
kesiapan masyarakat spt: pertolongan pertama pada anggota
klg yg lain; usaha pengobatan diri sendiri
2. Fase Bencana
▪ Bertindak cepat
▪ Berkonsentrasi pada tugas yang dilakukan
▪ Kordinasi dan menciptakan kepemimpinan
3. Pasca bencana
▪ Menangani stres psikologis dan post traumatik stress
disorder
▪ Bersama tim kes lain, profesi lain yg terkait dan
masyarakat bekerjasama dg lintas sektor menangani
masalah kesehatan masyarakat pasca bencana
3. Tim Kesehatan lain
▪ Ahli gizi: mulai dari menyusun menu; pendampingan
penyelengaraan makanan dari persiapan sampai
pendistribusian; pengawasan logistik bantuan
makanan dan minuman; memantau keadaan gizi
terutama klp khusus; pelaksanaan konseling gizi dan
pemberian suplemen zat gizi
▪ Fisioterapi: Melakukan perawatan terutama untuk
pemulihan setelah mengalami perawatan
4. Tim lain
▪ Pekerja sosial
▪ Tim keamanan: TNI, POLRI
▪ Tim SAR
Berperan sesuai dengan disiplin dan kemampuan
masing-masing bidangnya
Komunikasi Multidisiplin Dalam Keperawatan

1. Menciptakan hubungan interpersonal yang baik


Menciptakan dan memelihara hubungan yang baik adalah penting
dalam upaya penanganan dan perawatan pasien.
2. Bertukar informasi
▪ Anggota tim yakni dokter perlu memperoleh sebanyak mungkin
informasi dari pasien agar dapat mendiagnosa dengan tepat jenis
penyakit yang diderita pasien dan merumuskan rencana penanganan
dan perawatan.
▪ Bagi pasien, pasien perlu mengetahui, memahami, merasa dikenal, dan
dipahami oleh anggota tim.
▪ Perlu melakukan komunikasi dua arah sebagai upaya untuk saling
bertukar informasi
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Dasar Hukum
▪ UU no 24 Tahun 2007: Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda dan dampak psikologis.
▪ UU No 36 Tahun 2009 : Bagian Kesepuluh : Pelayanan kesehatan pada bencana -> Pasal
82 ayat (1) : Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat bertanggung jawab atas
ketersediaan sumber daya, fasilitas, dan pelaksanaan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan berkesinambungan pada bencana
▪ Permenkes No 64 Tahun 2013: Krisis kesehatan adalah peristiwa yang mengancam
kesehatan individu atau masyarakat yang disebabkan oleh bencana dan atau nerpotensi
bencana
Pemberdayaan Masyarakat
 Menurut Ife(1997) dalam Zubaedi (2007), pemberdayaan merupakan upaya
untuk meningkatkan kekuasaan dan kemampuan kelompok yang rentan dan
lemah.
 Konsep dalam pemberdayaan masyarakat adalah untuk mengimbau suatu
kelompok masyarakat supaya mampu melakukan tindakan terbaik bagi
kepentingan bersama.
 Konsep dari pemberdayaan masyarakat mencerminkan paradigma
pembangunan yang bersifat people-centered, participatory, empowering, dan
sustainable.
Penolong Tercepat
Mereka yang terdekat dengan korban, bukan
hanya petugas kesehatan tetapi juga masyarakat
Peran masyarakat perlu untuk
a. Diberdayakan
b. Diatur perannya
c. Disiapkan tempat untuk mencari bantuan
lanjutan
Sasaran Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat yang tinggal di wilayah rawan
bencana + pemerintah setempat
Pengalaman dapat menjadi kearifan lokal dan
pengetahuan yang bisa dimanfaatkan sebagai
media untuk membuka ruang kesadaran
masyarakat tentang persoalan kebencanaan dan
cara menanggulanginya
Perubahan paradigma
Selama ini masyarakat selalu sebagai pihak yang
diselamatkan /ditolong harus menjadi
penyelamat atau penolong

Diselamatkan -> penyelamat


Ditolong -> Penolong
Pemberdayaan masyarakat akan lebih efektif
jika masyarakat sadar akan pentingnya peran
mereka dalam Penanggulangan Bencana
Sadar
Memiliki pengetahuan
Keterampilan
Etika moral
Sikap
Komitmen tentang masalah PB
Langkah-langkah kesiapsiagaan masyarakat dalam
menghadapi bencana dan kegawatdaruratan bencana
 Rapat kordinasi antar warga dengan pimpinan setempat (kepala
desa, camat, dll)
 Menetapkan komando posko (kades/camat) ketua tim kesehatan
 Ketua tim kesehatan menetapkan pembantu pelaksana lapangan:
tim triage, tim bantuan hidup dasar, tim evakuasi, kendaraan
evakuasi dan sopir
 Tim kesehatan jika terjadi bencana atau kegawatdaruratan
kesehatan
 Puskesmas, dinkes kab/kota/provinsi bertanggungjawab untuk
pelatihan-pelatihan tentang kesehatan spt bantuan hidup dasar dll
Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat terdiri dari
1. Masyarakat
2. Organisasi Kemasyarakatan
3. Pelaku usaha atau dunia usaha
Berbasis masyarakat
Segala upaya bersifat non instruktif
Guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat
Untuk secara andiri mengidentifikasi masalah dan
merencanakan pemecahanya
Dengan memanfaatka potensi dan fasilitas dari
instansi lintas sektor maupun lsm
Peran masyarakat
Mengurangi risiko bencana dengan memelihara
lingkungan hidup
Terlibat aktif dalam pembuatan program
pengurangan risiko bencana di wilayahnya
masing2 (program prb di bidang kesehatan
seperti PHBS)
Mengikuti simulasi/pelatihan bencana
Melakukan penanggulangan bencana sesuai
kearifan lokal
Peran organisasi masyarakat
Terlibat aktif dalam pembuatan kurikulum
pelatihan kesiapsiagaan bagi masyarakat
Mendampingi masyarakat dalam mendesain
program-program pengurangan risiko bencana
Mengorganisir pelatihan-pelatihan bencana
untuk masyarakat
Melakukan sosialisasi dan edukasi bencana untuk
masyarakat
Peran Dunia Usaha
Melibatkan perusahaan dalam program-program
pengurangan risiko bencana melalui CSR
(Corporate social responsibility) atau tanggung
jawab sosial perusahaan
Melibatkan perusahaan dalam pembuatan
kebijakan
Melibatkan perusahaan dalam aksi tanggap
darurat saat bencana hinga masa pemulihan
setelah bencana
Contoh bentuk peran masyarakat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai