Anda di halaman 1dari 7

NAMA : IRWANTO ANA KAKA

NIM : 2018610035

KELAS : A

Essay keperawatan Bencana

Perencanaan Penanggulangan Bencana diberbagai Area dan Pemberdayaan Masyarakat

(kerja sama tim inter dan multidisiplin serta pemberdayaan masyarakat )

Perencanaan penanggulangan bencana diberbagai area dan pemberdayaan masyarakat sangat


penting di lakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan menurut Badan
Pusat Statistik dalam (Rahman, 2020) adalah suatu kondisi dimana seluruh kebutuhan jasmani
dan rohani dari rumah tangga tersebut dapat dipenuhi sesuai dengan tingkat hidup. Kesejahteraan
masyarakat menurut United Nations Development Program (UNDP) diukur dengan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). IPM merupakan indikator komposit dari tiga indikator sektor
pembangunan: pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Untuk itu depertemen kesehatan Indonesia
melakukan terobosan baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan pemberdayaan
masyarakat melalui kebijakan program Desa Siaga. Desa Siaga adalah suatu kondisi masyarakat
desa yang memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.

Konsep Kerjasama Tim Inter dan Multidisiplin

Kerjasama Tim Interdisplin dalam Keperawatan Bencana

Pengertian Tim pelayanan kesehatan interdisiplin merupakan sekelompok professional yang


mempunyai aturan yang jelas, tujuan umum dan berbeda keahlian. Tim akan berfungsi baik jika
terjadi adanya konstribusi dari anggota tim dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik.

Interdisiplin merupakan kombinasi dari berbagai disiplin ilmu dalam tugas, namun dalam
pemecahan suatu masalah saling bekerjasama dengan disiplin ilmu lain, saling berkaitan.

Interdisiplin merupakan interaksi intensif antar satu atau lebih disiplin, baik yang langsung
berhubungan maupun yang tidak, melalui program-program penenlitian dengan tujuan
melakukan integrasi konsep, metode, dan analisis.

Ciri-Ciri Inter Disiplin


1. Peran dan tanggung jawab tidak kaku, dapat beralih sesuai dengan perkembangan.
2. Menyadari adanya tumpang tindi kompetensi dan menerapkan dalam praktek sehari-hari
3. Menemui dan mengenali keunikan peran berbagai disiplin yang tidak bias diabaikan dan
merupakan modal bersama
4. Ranah perluasan ilmu dan ketrampilan yang dimiliki dan akan diterapkan merupakan
yang paling komprehensif, terdapat keinginan untuk memikul beban berat bersama,
hasrat untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan
5. Interdisiplin dimulai dari disiplin, setelah itu mengembangkan permasalahan seputar
disiplin tersebut.

Anggota Tim Inter Disiplin

Peran dan fungsi dan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) yaitu :

BMKG mempunyai status sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), dipimpin
oleh seorang Kepala Badan.

BMKG mempunyai tugas : melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi,


Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika menyelenggarakan fungsi :

Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika.

Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;

Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi, klimatologi, dan


geofisika;

Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan informasi di
bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

Pelayanan data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;

Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan
perubahan iklim;

Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat
berkenaan dengan bencana karena faktor meteorologi, klimatologi, dan geofisika;

Pelaksanaan kerja sama internasional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;


Pelaksanaan penelitian, pengkajian, dan pengembangan di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;

Pelaksanaan, pembinaan, dan pengendalian instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di


bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika

Koordinasi dan kerja sama instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika;

Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan keahlian dan manajemen pemerintahan di bidang


meteorologi, klimatologi, dan geofisika;

Pelaksanaan pendidikan profesional di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;

Pelaksanaan manajemen data di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika;

Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan BMKG;

Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BMKG;

Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BMKG;

Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang meteorologi, klimatologi, dan


geofisika.;

Kerjasama Multidisiplin dalam Keperawatan Bencana

PengertianMenurut Wywialowski (2004), multidisiplin atau multidisipliner mengacu pada tim


dimana sejumlah orang atau individu dari berbagai disiplin ilmu terlibat dalam suatu proyek
namun masing-masing individu bekerja secara mandiri. Setiap individu dalam tim multidisiplin
memiliki keterampilan dan keahlian yang berbeda namun saling melengkapi satu sama lain.
Pengalaman yang dimiliki masing-masing individu memberikan kontribusi yang besar bagi
keseluruhan upaya yang dilakukan

Tim multidisiplin adalah sebuah kelompok pekerja kesehatan atau pekerja medis yang terdiri dari
anggota – anggota dengan latar belakang ilmu profesi yang berbeda dan masing

Ciri-ciri Multidisiplin

Setiap bagian ikut berperan cukup besar, melakukan perencanaan pengelolaan bersama.

Setiap bagian beraktivitas berdasarkan batasan ilmunya.

Konseptual dan operasional : terpisah-pisah.


Dalam pelayanan kesehatan, berbagai bidang ilmu berupaya mengintegrasikan pelayanan untuk
kepentingan pasien. Namun setiap disiplin membatasi diri secara ‘tegas’ untuk tidak memasukan
ranah ilmu lain.

Anggota Tim Multidiplin

a. Dokter
1. Peran dokter dalam keadaan bencana. Dokter merupakan salah satu praktis
kesehatan yang sangat diperlukan dalam keadaan bencana
2. Tenaga dokter dalam tim penanggulagan kritis
Dalam keadaan bencana diadakannya mobilisasi SDM kesehatan, diantarnya
dokter, yang tergabung dalam suatu tim penanggulangan kritis yang meliput tim
gerak cepat, tim penilaian cepat kesehatan (Tim RHA), dab tim bantuan kesehatan
berikut kebutuhan minimal tenaga dokter untuk masing-masing tim tersebut:.

b. Perawat
Fungsi dan tugas perawat dalam situasi bencana dapat dijabarkan menurut fase dan
keadaan berlaku saat terjadi bencana
c. Ahli gizi
Kegiatan penaganan dan tugas ahli gizi pada situasi bencana perlu efesien dan efektif
d. Fisioterapi
Fisioterapi harus mampu mebina hubungan baik secara intense dengan instansi yang
diakui secara internasional / LSM untuk memastikan bahwa layanan professional
dikoordinasikan dan dimasukkan sebagai bagian dari program rancangan pembangunan
nasional yang berkelajutan dalam kerangka manajemen bencana
e. Pekerja sosial
Profesi pekerja sosial memiliki peran penting dalam penggulangan bencana baik pada
saat pra bencana, tanggap darurat maupun pasca bencana pada saat pra bencana,
kontribusi pekerja sosial berfokus pada upaya pengurangan risiko bencana, antara lain
melalui kegiatan , peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dan mitigasi dala menghadapi
kemungkinan terjadinya bencana, pemetaan kapasitas masyarakat, dan melalukan
advokasi ke berbagai pihak terkait kebijakan penanggulangan bencana pada saat tanggap
darurat, pekerja sosial membantu pemulihan kondisi fisik dan penanganan psikososial
dasar bagi korban bencana. Pada saat pasca bencana, pekerja sosial melakukan upaya
pemulihan kondisi psikologis korban bencana, khususnya mengatasi trauma dan
pemulihan kondisi sosial, serta pengembangan kemandirian korban bencana.
f. POLRI
Meningkatkan pembinaan masyarakat melalui kegiatan community policing sehingga
masyarakat diharapkan mampu mencegah dan 12 menghindari terjadinya tindakan
kejahatan yang akan menimpa dirinya mampu kelompoknya
g. Tim SAR (Search And Rescue)
Dalam hal kejadian bencana alam, peranan SAR adalah yang paling mengemuka karena
harus bertindak paling awal pada setiap bencana alam yang terjadi, sehingga SAR
menjadi titik pandang bagi masyarakat yang tertimpa musibah.

Komunikasi Multidisplin dalam Keperawatan Bencana

1. Menciptakan hubungan interpersonal yang baik Menciptakan dan memelihara hubungan


yang baik adalah penting dalam upaya penanganan dan perawatan pasien. Hasil studi
menunjukkan bahwa komunikasi dan hubungan baik antara pasien dan anggota tim
memberikan dampak positif pada kepuasan pasien, pengetahuan dan pemahaman,
kepatuhan terhadap program pengobatan, dan hasil kesehatan yang terukur.
2. Bertukar informasi
Anggota tim yakni dokter perlu memperoleh sebanyak mungkin informasi dari pasien
agar dapat mendiagnosa dengan tepat jenis penyakit yang diderita pasien 13 dan
merumuskan rencana penanganan dan perawatan.
3. Mendengarkan secara aktif dan penuh perhatian
Mendengarkan secara aktif dan penuh perhatian adalah salah satu penyebab keberhasilan
dalam komunikasi. Perawat sebagai anggota tim bertanggung jawab dalam memberikan
perhatian dan memobilisasi semua indera untuk mempersespi semua pesan verbal
maupun pesan nonverbal yang diberikan oleh pasien
4. Penggunaan bahasa yang tepat
Informasi yang diberikan selama proses konsultasi, penanganan, dan perawatan pasien
perlu dilakukan dengan menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh pasien dan
anggota pasien.
5. Bahasa tubuh dan penampilan
Bahasa tubuh dalam komunikasi dan penampilan juga hendaknya menjadi bahan
pertimbangan dan perlu diperhatikan dengan baik.
6. Bersikap jujur
Bersikap jujur merupakan salah satu konsep moral dalam komunikasi keperawatan.
7. Memperhatikan kebutuhan pasien
Anggota tim seperti pasien perlu mengetahui apa yang menjadi kebutuhan komunikasi
pasien
8. Mengembangkan sikap empati
Empati merupakan salah satu karakteristik komunikasi terapeutik. Yang dimaksud
dengan empati adalah perawat dapat merasakan apa yang dirasakan oleh pasien

Pemberdayaan Masyarakat

Pengertian Pemberdayaan Masyarakat


Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali,mengatasi,memelihara, melindungi, dan
meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.

Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

Tumbuhnya kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman akan kesehatan bagi individu, kelompok,
atau masyarakat.

Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat:Menumbuhkembangkan potensi


masyarakat ,Mengembangkan gotong royong masyarakat,Menggali konstribusi
masyarakat ,Menjalin kemitraan dan Desentralisasi.

Peran Petugas atau Sektor Kesehatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat;Memfasilitasi


masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan atau program-program pemberdayaan,Memotivasi
masyarakat untuk bekerja sama atau bergotong-royong dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
atau program-program bersama untuk kepentingan bersama dalam masyarakat
tersebut,Mengalihkan pengetahuan, ketrampilan, dan teknologi kepada masyarakat

Sasaran:Individu,Keluarga,Kelompok masyarakat,Organisasi masyarakat,dan Masyarakat umum

Ciri pemberdayaan Masyarakat

Community leader: petugas kesehatan melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat atau
pemimpin terlebih dahulu. Misalnya Camat, lurah, kepala adat, ustad, dan sebagainya.

Jenis-jenis pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah posyandu, Pos Obat Desa,
Polindes, dana sehat, LSM, upaya kesehatan tradisional, pos gizi, pos KB desa, pos kesehatan
pesantren, Sakabhakti Husada, Pos Upaya Kesehatan Kerja, Kelompok pemakai Air, Karang
taruna husada, pelayanan puskesmas,dan pelayanan puskesmas pembantu (Pustu) dsb.
DAFTAR PUSTAKA

Rahman, Ainur. 2020. Konsep Kesejahteraan Masyarakat Sosial Indonesia diterbitkan oleh Ardi
Gunawan

Hikmat, 2001. Masyarakat dalam Kesehatan.Agung Sentosa. Jakarta.

Nurbeti, M. 2009.Pemberdayaan masyarakat dalam konsep “kepemimpinan yang mampu


menjembatani”. Rineka Cipta, Jakarta

Notoatmodjo, S. 2007, Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Rineka Cipta, Jakarta

Bagian Ilmu Kesmas FK Universitas Sebelas Maret Surakarta,Prodi Penyuluhan


Pembangunan/Pemberdayaan Masyarakat Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Bagian Gizi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai