NIM : 2018610035
KELAS : A
Interdisiplin merupakan kombinasi dari berbagai disiplin ilmu dalam tugas, namun dalam
pemecahan suatu masalah saling bekerjasama dengan disiplin ilmu lain, saling berkaitan.
Interdisiplin merupakan interaksi intensif antar satu atau lebih disiplin, baik yang langsung
berhubungan maupun yang tidak, melalui program-program penenlitian dengan tujuan
melakukan integrasi konsep, metode, dan analisis.
Peran dan fungsi dan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) yaitu :
BMKG mempunyai status sebuah Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND), dipimpin
oleh seorang Kepala Badan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika menyelenggarakan fungsi :
Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika.
Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian observasi, dan pengolahan data dan informasi di
bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
Penyampaian informasi kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat berkenaan dengan
perubahan iklim;
Penyampaian informasi dan peringatan dini kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat
berkenaan dengan bencana karena faktor meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
Koordinasi dan kerja sama instrumentasi, kalibrasi, dan jaringan komunikasi di bidang
meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
Tim multidisiplin adalah sebuah kelompok pekerja kesehatan atau pekerja medis yang terdiri dari
anggota – anggota dengan latar belakang ilmu profesi yang berbeda dan masing
Ciri-ciri Multidisiplin
Setiap bagian ikut berperan cukup besar, melakukan perencanaan pengelolaan bersama.
a. Dokter
1. Peran dokter dalam keadaan bencana. Dokter merupakan salah satu praktis
kesehatan yang sangat diperlukan dalam keadaan bencana
2. Tenaga dokter dalam tim penanggulagan kritis
Dalam keadaan bencana diadakannya mobilisasi SDM kesehatan, diantarnya
dokter, yang tergabung dalam suatu tim penanggulangan kritis yang meliput tim
gerak cepat, tim penilaian cepat kesehatan (Tim RHA), dab tim bantuan kesehatan
berikut kebutuhan minimal tenaga dokter untuk masing-masing tim tersebut:.
b. Perawat
Fungsi dan tugas perawat dalam situasi bencana dapat dijabarkan menurut fase dan
keadaan berlaku saat terjadi bencana
c. Ahli gizi
Kegiatan penaganan dan tugas ahli gizi pada situasi bencana perlu efesien dan efektif
d. Fisioterapi
Fisioterapi harus mampu mebina hubungan baik secara intense dengan instansi yang
diakui secara internasional / LSM untuk memastikan bahwa layanan professional
dikoordinasikan dan dimasukkan sebagai bagian dari program rancangan pembangunan
nasional yang berkelajutan dalam kerangka manajemen bencana
e. Pekerja sosial
Profesi pekerja sosial memiliki peran penting dalam penggulangan bencana baik pada
saat pra bencana, tanggap darurat maupun pasca bencana pada saat pra bencana,
kontribusi pekerja sosial berfokus pada upaya pengurangan risiko bencana, antara lain
melalui kegiatan , peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dan mitigasi dala menghadapi
kemungkinan terjadinya bencana, pemetaan kapasitas masyarakat, dan melalukan
advokasi ke berbagai pihak terkait kebijakan penanggulangan bencana pada saat tanggap
darurat, pekerja sosial membantu pemulihan kondisi fisik dan penanganan psikososial
dasar bagi korban bencana. Pada saat pasca bencana, pekerja sosial melakukan upaya
pemulihan kondisi psikologis korban bencana, khususnya mengatasi trauma dan
pemulihan kondisi sosial, serta pengembangan kemandirian korban bencana.
f. POLRI
Meningkatkan pembinaan masyarakat melalui kegiatan community policing sehingga
masyarakat diharapkan mampu mencegah dan 12 menghindari terjadinya tindakan
kejahatan yang akan menimpa dirinya mampu kelompoknya
g. Tim SAR (Search And Rescue)
Dalam hal kejadian bencana alam, peranan SAR adalah yang paling mengemuka karena
harus bertindak paling awal pada setiap bencana alam yang terjadi, sehingga SAR
menjadi titik pandang bagi masyarakat yang tertimpa musibah.
Pemberdayaan Masyarakat
Tumbuhnya kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman akan kesehatan bagi individu, kelompok,
atau masyarakat.
Community leader: petugas kesehatan melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat atau
pemimpin terlebih dahulu. Misalnya Camat, lurah, kepala adat, ustad, dan sebagainya.
Jenis-jenis pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah posyandu, Pos Obat Desa,
Polindes, dana sehat, LSM, upaya kesehatan tradisional, pos gizi, pos KB desa, pos kesehatan
pesantren, Sakabhakti Husada, Pos Upaya Kesehatan Kerja, Kelompok pemakai Air, Karang
taruna husada, pelayanan puskesmas,dan pelayanan puskesmas pembantu (Pustu) dsb.
DAFTAR PUSTAKA
Rahman, Ainur. 2020. Konsep Kesejahteraan Masyarakat Sosial Indonesia diterbitkan oleh Ardi
Gunawan
Notoatmodjo, S. 2007, Promosi kesehatan & ilmu perilaku. Rineka Cipta, Jakarta