DAMPAK BENCANA
1. Dampak bencana pada aspek fisik
dampak yang ditimbulkan dapat berupa badan terasa tegang, cepat lelah, susah tidur, mudah
terkejut, palpitasi, mual, perubahan nafsu makan, dan kebutuhan seksual menurun.
2. Dampak bencana pada aspek psikologi
Pada aspek emosi terjadi gejala-gejala sebagai berikut: syok, rasa takut, sedih, marah, dendam,
rasa
bersalah, malu, rasa tidak berdaya, kehilangan emos seperti perasaan cinta, keintiman,
kegembiraan atau perhatian pada kehidupan sehari-hari. Pada aspek kognitif, korban bencana
ini
juga mengalami perubahan seperti: pikiran kacau, salah persepsi, menurunnya kemampuan
untuk
mengambil keputusan, daya konsentrasi dan daya ingat berkurang
3. Dampak bencana pada properti
Akibat terjadinya bencana, tentu menimbulkan kerugian bagi kehidupan masyarakat seperti
rusaknya rumah, rusaknya fasilitas umum, hilangnya harta benda
4. Dampak bencana pada lingkungan
Bencana dapat berakibat pada kerusakan lingkungan ketersediaan air bersih, distribusi bahan
makanan dan pencemaran lingkungan
Desa tangguh bencana adalah desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan
menghadapi ancaman bencana serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang
merugikan jika terkena bencana ( Perka BNPB No. 1 th 2012 )
Forum PRB mempunyai fungsi sebagai mitra strategis Pemerintah Desa/Kelurahan dalam:
Sebagai wadah rembug desa, pengkajian dan pembelajaran, membagi pengalaman dalam
hal penanggulangan bencana/PRB
Memfasilitasi pengarusutamaan pengurangan risiko bencana ke dalan rencana
pembangunan di desa
Memotivasi terwujudnya partisipasi semua pemangku kepentingan untuk melakukan
pengurangan risiko bencana
Koordinasi dengan semua pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana di
semua wilayah Indonesia
2. pelaksanaan penanganan kedaruratan bencana dan rehabilitasi/rekonstruksi pasca
bencana.
Sumber
https.kulonprogokab.go.id
RESUME MODUL 10
TEORI CARING KEPERAWATAN
A. Pengertian
Menurut teori Swanson (dalam Potter & Perry 2010), caring adalah holistik keperawatan
yang berguna untuk mendukung proses kesembuhan klien dan cara menjalin hubungan
penduli dengan klien dan bertanggung jawab atas kondisi klien.
Dalam praktik keperawatan Watson memiliki 10 faktor Carative, yaitu (Potter &
Perry, 2010) :
a. Membentuk sistem altruksik, yaitu memberi kasih sayang dan sikap terbuka
kepada pasien
b. Memciptaka harapan dan kepercayaan, yaitu menjali hubungan dengan pasien
untuk menawarkan bantuan
c. Meningkatkan rasa sensitif terhadap diri sendiri dan sesama, yaitu belajar
menerima keadaan diri sendiri dan orang lain
d. Membangun pertolongan dan kepercayaan, serta hubungan caring manusia,
yaitu membangun komunikasi yang efektif dengan pasien dalam memwujudkan
kepercayaan
e. Mempromosikan dan mengungkapkan prasaan yang positif dan negatif, yaitu
mendukung dan menerima prasaan pasien dalam kondisi apapun
f. Menggunakan proses caring yang kreatif dalam penyelesaian masalah, yaitu
menerapkan proses keperawatan yang sistematik dan memecahkan masalah
pasien secara ilmiah
g. Mempromosikan transpersonal belajar – mengajar, yaitu mengajarkan pasien
agar trampil dalam merawat diri
h. Menyediakan dukungan, perlindungan, dan perbaikan mental, fisik, sosial, dan
spritual, yaitu memulihkan suasana prasaan pasien fisik maupun non-fisik
i. Memperoleh bantuan manusia, yaitu membatu pasien mendapatkan kebutuhan
dasar
j. Mengizinkan adanya kekuatan fenomena yang bersifat spiritual, yaitu untuk
memberi pengertian yang lebih bak pada kondisi pasien
2. Teori Swanson’s Middle Range Caring
Swanson (1991, dalam Potter &Perry, 2010) mengungkapkan bahwa caring adalah
cara memelihara suatu hubungan dengan menghargai orang lain serta komitmen dan
tanggung jawab.
Dalam teori ini tedapat 5 kategori dalam proses caring, yaitu
1. Maintaining Belief adalah menaruh keyakinan atau kepercayaan kepada
kemampuan perawat dalam mengatasi kondisi atau transisi kehidupan pasien
yang dialami saat ini
2. Knowing adalah berusaha memahami suatu keadaan yang dialami seorang pasien
dan memiliki makna yang mendalam bagikehidupanya
3. Being With adalah hadir secara emosional untuk berbagai perasaan dengan pasien
baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan.
4. Doing For adalah melakukan sebisa mungkin untuk kenyamanan pasien selama
menerima perawatan, protektif dan antisipatif.
5. Enabling adalah menfasilitasi pasien menjalani transisi kehidupan dan kejadian
yang tak terduga.
2. Perencanaan
Perencanaan dapat membantu menentukan bagaimana variabel-variabel akan
diteliti dan diukur, meliputi pendekatan konsep atau design untuk menyelesaikan
masalah yang mengacu pada asuhan keperawatan dan meliputi penentuan data
yang akan dikumpulkan pada siapa danbagaimana data tersebut dikumpulkan.
3. Implementasi
Implementasi adalah tindakan yang dilakukan berdasarkan dari rencana yang
telah disusun berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan.
4. Evaluasi
Evaluasi adalah metode, proses analisa, serta efek dari tindakan yang telah
dilakukan berdasarkan data yang meliputi intervensi hasil, tingkat dimana suatu
tujuan tercapai atau tidak, dana apakah hasil yang didapat dapat digeneralisasikan
2. Sentuhan
3. Mendengarkan
4. Memahami klien
6. Perawatan keluarga
Sumber