Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MINGGU KE -11

PENAGGULANGAN BENCANA KOMPERHENSIF


NAMA : IRWANTO ANA KAKA
NIM : 2018610035
KELAS :A

JENIS KELOMPOK SEBELUM BENCANA SAAT BENCANA SETELAH BENCANA


BENCANA RENTAN
MITIGASI/KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT REKONTRUKSI/REHABILITASI
IBU HAMIL Melihat dampak bencana yang Keperawatan bencana pada Ibu yang masih dapat dipertahankan
GUNUNG DAN BAYI dapat terjadi, ibu hamil dan bayi ibu hamildan bayi saat kehamilannya dipantau terus kondisi
MELETUS perlu dibekali pengetahuan dan bencana ibudan janinnya agar dapat
ketrampilan menghadapi bencana. 1. Pengkajian melahirkan dengan selamat pada
Beberapa hal yang dapat dilakukan Pengkajian kesehatan yang waktunya. Bagi ibuyang sudah
antara lain: harus dilakukan pada ibu melahirkan, fungsi dan tugas ibu
1.Membekali ibu hamil hamil dan bayi ataujanin merawat bayi harus tetapdijalankan,
pengetahuan mengenai umur saat terjadi bencana, baik di tempat pengungsian atau pun
kehamilan, gambaran proses meliputi:a. Ibu HamilIbu di lingkungan keluargaterdekat.
kelahiran, ASI eksklusif dan hamil harus dikaji berat Tujuan keperawatan bencana pada
MPASI badan, pembengkakan kaki, fase setelah bencana adalah untuk
2.Melibatkan ibu hamil dalam dan darah.Pengkajian pada membantuibu menjalani tugas ibu
kegiatan kesiapsiagaan bencana, ibu hamil harus juga seperti uraian dibawah ini.
misalnya dalam simulasi bencana. mengkaji janin dalam 1. Pemberian ASI (Air Susu
3.Menyiapkan tenaga kesehatan kandungannya.Kondisi Ibu)
dan relawan yang trampil kesehatan janin dikaji 2. Pemberian Makanan
menangani kegawat daruratan pada dengan mengukur gerakan Pendamping ASI (MPASI)
ibu hamil dan bayi melalui dan denyutjantungnya Berkualitas
pelatihan atau workshop. b. BayiSuhu tubuh pada 3. Makanan siap saji untuk Ibu
4.Menyiapkan stok obat khusus bayi baru lahir belum stabil menyusui pada 5 hari pertama
untuk ibu hamil dalam logistik . Kebutuhan cairan juga pasca bencana
bencana seperti tablet Fe dan obat perludikaji dengan seksama
hormonal untuk menstimulasi karena bisa saja bayi
produksi ASI. terpisah dari ibunya
sehinggamenyusui ASI
terputus

ANAK 1.Mensosialisasikan dan 1.Mengintegrasikan 1. Usahakan kegiatan rutin


melibatkan anak-anak dalam pertimbangan pediatrik sehari-hari dapat dilakukan
latihan kesiapsiagaan sebelum dalam system triase standar sesegera mungkin contohnya
terjadi gunung meletus yang digunakan saat waktu makan, tidur, bermain,
2.Mempersiapkan fasilitas bencana gunung meletus sekolah dan personal hygiene
kesehatan yang khusus untuk anak- 2.Lakukan pertolongan pada anak.
anak kegawatdaruratan kepada 2. Monitor status nutrisi anak
3.Perlunya diadakan pelatihan- anak sesuai dengan tingkat dengan pengukuran
pelatihan penanganan bencana kegawatan dan kebutuhan atropometri
gunng meletus bagi petugas dengan mempertimbangkan 3. Dukung dan berikan
kesehatan khusus untuk menangani aspek tumbuh kembangnya, semangat kepada anak dan
kelompok-kelompok rentan misalnya menggunakan alat orang tua
berisiko dan bahan khusus untuk
anak dan tidak disamakan
dengan orang dewasa
3.Selama proses evakuasi,
transportasi, berlindung
dan dalam pemberian
pelayanan fasilitas
kesehatan, jangan
memisahkan anak dari
orang tua dan keluarga
mereka
LANSIA 1. Libatkan lansia dalam 1. Melakukan 1. Program inter-generasional
pengambilan keputusan dan usaha/bantuan untuk mendukung sosialisasi
sosialisasi disaster plan penyelamatan yang komunitas dengan lansia dan
bencana gnunung meletus tidak meningkatkan mencegah isolasi social.
2. Mempertimbangkan resiko kerentanan 2. Menyediakan dukungan
kebutuhan lansia dalam lansia, misalnya social melalui pengembangan
perencanaan penanganan meminimalkan jaringan social yang sehat di
bencana goncangan/trauma lokasi penampungan korban
saat mobilisasi gunung meletus
2. mengidentifikasi 3. Melakukan konseling untuk
lansia dengan meningkatkan semangat
bantuan/kebutuhan hidup dan kemandirian lansia.
khusus contohnya
kursi roda, tongkat,
dan lain sebagainya
agar mempercepat
lansia pada saat
terjadi bencana
gunung meletus

Anda mungkin juga menyukai