JENIS KELOMPOK SEBELUM BENCANA SAAT BENCANA SETELAH BENCANA
BENCANA RENTAN MITIGASI/KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT REKONTRUKSI/REHABILITASI IBU HAMIL Melihat dampak bencana yang Keperawatan bencana pada Ibu yang masih dapat dipertahankan GUNUNG DAN BAYI dapat terjadi, ibu hamil dan bayi ibu hamildan bayi saat kehamilannya dipantau terus kondisi MELETUS perlu dibekali pengetahuan dan bencana ibudan janinnya agar dapat ketrampilan menghadapi bencana. 1. Pengkajian melahirkan dengan selamat pada Beberapa hal yang dapat dilakukan Pengkajian kesehatan yang waktunya. Bagi ibuyang sudah antara lain: harus dilakukan pada ibu melahirkan, fungsi dan tugas ibu 1.Membekali ibu hamil hamil dan bayi ataujanin merawat bayi harus tetapdijalankan, pengetahuan mengenai umur saat terjadi bencana, baik di tempat pengungsian atau pun kehamilan, gambaran proses meliputi:a. Ibu HamilIbu di lingkungan keluargaterdekat. kelahiran, ASI eksklusif dan hamil harus dikaji berat Tujuan keperawatan bencana pada MPASI badan, pembengkakan kaki, fase setelah bencana adalah untuk 2.Melibatkan ibu hamil dalam dan darah.Pengkajian pada membantuibu menjalani tugas ibu kegiatan kesiapsiagaan bencana, ibu hamil harus juga seperti uraian dibawah ini. misalnya dalam simulasi bencana. mengkaji janin dalam 1. Pemberian ASI (Air Susu 3.Menyiapkan tenaga kesehatan kandungannya.Kondisi Ibu) dan relawan yang trampil kesehatan janin dikaji 2. Pemberian Makanan menangani kegawat daruratan pada dengan mengukur gerakan Pendamping ASI (MPASI) ibu hamil dan bayi melalui dan denyutjantungnya Berkualitas pelatihan atau workshop. b. BayiSuhu tubuh pada 3. Makanan siap saji untuk Ibu 4.Menyiapkan stok obat khusus bayi baru lahir belum stabil menyusui pada 5 hari pertama untuk ibu hamil dalam logistik . Kebutuhan cairan juga pasca bencana bencana seperti tablet Fe dan obat perludikaji dengan seksama hormonal untuk menstimulasi karena bisa saja bayi produksi ASI. terpisah dari ibunya sehinggamenyusui ASI terputus
ANAK 1.Mensosialisasikan dan 1.Mengintegrasikan 1. Usahakan kegiatan rutin
melibatkan anak-anak dalam pertimbangan pediatrik sehari-hari dapat dilakukan latihan kesiapsiagaan sebelum dalam system triase standar sesegera mungkin contohnya terjadi gunung meletus yang digunakan saat waktu makan, tidur, bermain, 2.Mempersiapkan fasilitas bencana gunung meletus sekolah dan personal hygiene kesehatan yang khusus untuk anak- 2.Lakukan pertolongan pada anak. anak kegawatdaruratan kepada 2. Monitor status nutrisi anak 3.Perlunya diadakan pelatihan- anak sesuai dengan tingkat dengan pengukuran pelatihan penanganan bencana kegawatan dan kebutuhan atropometri gunng meletus bagi petugas dengan mempertimbangkan 3. Dukung dan berikan kesehatan khusus untuk menangani aspek tumbuh kembangnya, semangat kepada anak dan kelompok-kelompok rentan misalnya menggunakan alat orang tua berisiko dan bahan khusus untuk anak dan tidak disamakan dengan orang dewasa 3.Selama proses evakuasi, transportasi, berlindung dan dalam pemberian pelayanan fasilitas kesehatan, jangan memisahkan anak dari orang tua dan keluarga mereka LANSIA 1. Libatkan lansia dalam 1. Melakukan 1. Program inter-generasional pengambilan keputusan dan usaha/bantuan untuk mendukung sosialisasi sosialisasi disaster plan penyelamatan yang komunitas dengan lansia dan bencana gnunung meletus tidak meningkatkan mencegah isolasi social. 2. Mempertimbangkan resiko kerentanan 2. Menyediakan dukungan kebutuhan lansia dalam lansia, misalnya social melalui pengembangan perencanaan penanganan meminimalkan jaringan social yang sehat di bencana goncangan/trauma lokasi penampungan korban saat mobilisasi gunung meletus 2. mengidentifikasi 3. Melakukan konseling untuk lansia dengan meningkatkan semangat bantuan/kebutuhan hidup dan kemandirian lansia. khusus contohnya kursi roda, tongkat, dan lain sebagainya agar mempercepat lansia pada saat terjadi bencana gunung meletus