Anda di halaman 1dari 33

Family Nursing with Childbearing

Families

2th Family Group include :


Ika arum Sofia S
Aditya TW Dian S. KUTILANG
Uswatun C Yashinta M
Frastiqa F Nurona A
GST Indah Rasi BAHAGIA
Aprilia Army KHOIR
Siti Fatime
Childbearing Families

Sub themes :
on The
 Definition i ti ory
fin
 Common Theory De
 Health Promotion

Promotion
 Threats to health

………
 Childbearing
Implication in Nursing

on Th
t i re
plica ats
m I

Here comes your footer  Page 2


Click to add title

What Is Childbearing Family Nursing

 Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari


kehamilan samapi kelahiran anak pertama dan berlanjut
sampai anak pertama berusia 30 bulan.
 Biasanya orang tua tergetar hatinya dengan kelahiran
anak pertama mereka, tapi agak takut juga. Kekuatiran
terhadap bayi berkurang setelah beberapa hari karena ibu
dan bayi tersebut mulai saling mengenal.

Here comes your footer  Page 3


What Characteristic :
 Persiapan untuk bayi
 Role masing-masing dan tanggung jawab
 Persiapan biaya
 Adaptasi dengan pola hubungan seksual
 Pengetahuan tentang kehamilan, persalinan dan menjadi
orang tua

Here comes your footer  Page 4


Common Theoretical Perspectives
TEORI SISTEM UMUM

That‘s :

Teori sistem umum berfokus pada proses keluarga dan hasil. Ide
sentral dari teori sistem umum adalah bahwa fungsi keluarga
sedemikian rupa untuk menjaga keseimbangan (homeostasis)
antara stres dari dalam dan luar.
Menjadi orang tua

adaptasi pada perubahan peran


koping baik
koping tidak baik  stress

Here comes your footer  Page 6


Effect : “….”

Keluarga yang lebih terbuka dengan  Keluarga bisa menjadi tertutup atau
lingkungan luar akan menjadi sadar akan nonpermeabel dan menolak pengaruh
sumber daya di luar itu sendiri. luar karena mereka menafsirkan
Akibatnya, keluarga cenderung akan lingkungan luar sebagai musuh.
terlibat dalam interaksi dengan sistem Mereka tidak memperoleh bantuan
luar keluarga. Keluarga menjadi lebih yang mereka butuhkan meskipun
mudah menerima intervensi. melahirkan dapat menempatkan
Keterbukaan batas keluarga mereka pada resiko yang lebih tinggi
memungkinkan perawat lebih banyak untuk memiliki anak yang kurang baik
akses kepada keluarga untuk promosi daripada keluarga yang lebih terbuka
kesehatan.

Here comes your footer  Page 7


TEORI PERKEMBANGAN

That‘s :

Teori perkembangan berfokus pada perubahan yang


diprediksi dan pertumbuhan yang terjadi sepanjang
hidup.
Perubahan terjadi dalam tahap di mana ada pergolakan
sementara penyesuaian sedang terjadi. Apa yang
terjadi pada tahap umumnya selama ini disebut sebagai
tugas-tugas perkembangan. Duvall's (Duvall & Miller,
1986) teori siklus hidup keluarga menjelaskan tugas dan
proses untuk perbedaan tahapan-tahapan selama
berkeluarga.

Here comes your footer  Page 8


Family development....

TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA FASE CHILBEARING

 Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah yang


menyenangkan
 Mempersiapkan biaya atau dana Child Bearing dan membesarkan anak
 Membagi peran dan tanggung jawab untuk mengasuh anak.
 Memfasilitasi pembelajaran peran anggota keluarga
 Mensosialisasikan anak dengan lingkungan keluarga besar masing-masing
pasangan.
 Perencanaan untuk anak-anak berikutnya
 meluruskan kembali pola antar generasi
 Mempertahankan motivasi dan moral anggota keluarga
 Menetapkan rutinitas ritual keluarga dan bagaimana perawat dapat menggunakan
teori siklus hidup keluarga dalam perawatan mereka.

Here comes your footer  Page 9


Menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1998, Duval dan Miller, 1985 tugas
perkembangan keluarga pada fase child bearing meliputi:

 Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap


(mengintegrasikan bayi baru kedalam keluarga)
 Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan
kebutuhan anggota keluarga
 Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
 Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambah
peran-peran orang tua, kakek dan nenek.

Here comes your footer  Page 10


KONSEP TRANSISI

Teori ini berfokus pada proses keterlibatan dengan perubahan kedua yaitu
keluarga bergerak dari tanpa kehadiran anak ke keluarga yang menanti
kelahiran anak. Awal dari transisi adalah periode peningkatan dimana keluarga
bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain. Sejarahnya, “transisi keayahan atau
keibuan” dianggap menjadi krisis oleh keluarga baru (LeMasters, 1957;
Steffensmeier, 1982).

Transition Process…

Incredulity Disappointed Accomodation

Here comes your footer  Page 11


Transisi menjadi orangtua telah didefinisikan sebagai proses yang lama yang
hasilnya merupakan penyusunan kembali kepribadian dan sikap keduanya
(Cowan, 1991).
Proses tersebut terjadi dalam 3 fase:
1. Fase pertama adalah ketidakpercayaan terhadap fakta adanya perubahan
2. Fase kedua adalah kekecewaan karena ketidakmampuan untuk mengatasi
dengan cara yang lama
3. Fase ketiga adalah akomodasi, ketika identitas baru sebagai orangtua
diberikan dan peraturan menjadi orangtua akan dipelajari

Here comes your footer  Page 12


Threats to Health During Childbearing
 Bagi sebagian keluarga, melahirkan anak adalah pengalaman fisik sehat. Bagi
beberapa keluarga, kesehatan selama melahirkan terancam, dan pengalaman
melahirkan menjadi pengalaman penyakit. Dalam kasus tersebut, kepedulian
terhadap kesehatan fisik ibu dan janin cenderung lebih besar daripada aspek-
aspek lain dari kehamilan, dan bukannya dengan penuh semangat mengantisipasi
kelahiran dan bayi, anggota keluarga mengalami ketakutan dan kekhawatiran.
Selain itu, fungsi keluarga dan tugas-tugas perkembangan yang terganggu
sebagai keluarga memfokuskan perhatiannya pada kesehatan ibu dan
kelangsungan hidup janin atau bayi. Keluarga dengan ancaman terhadap
kesehatan memiliki kebutuhan tambahan untuk memelihara dan menjaga
kesehatan keluarga.

Here comes your footer  Page 14


Akut dan penyakit kronis pada saat subur

 "akut" didefinisikan sebagai ancaman kesehatan yang datang


tiba-tiba dan mungkin memiliki implikasi mengancam nyawa.
Contohnya adalah gawat janin selama persalinan dan emboli
paru bagi wanita postpartum.
 "Kronis" adalah suatu kondisi mereka yang terjadi selama
kehamilan yang menetap, berlama-lama, atau perlu kontrol
untuk menghindari menjadi akut. Contohnya adalah
kehamilan diinduksi hipertensi, diabetes kehamilan dan yang
sudah ada sebelumnya, dan depresi postpartum.

Here comes your footer  Page 15


HEALTH PROMOTION FOR THE
CHILDBEARING FAMILY
Health Promotion For The
Childbearing Family path 1
1. Menyiapkan ruangan dan perlengkapan
untuk anak
Include : ...
Alasan orangtua menunda persiapan
perlengkapan untuk bayi :
• Keluarga terlalu sibuk
• Kebudayaan keluarga
• Pengalaman masa lalu
• Tidak siap menerima kenyataan
tentang kehamilan
Peran perawat
a. membantu remaja yang akan menjadi
orangtua untuk mengkomunikasikan
kehamilannya dengan keluarga
b. mengeksplorasi ketakutan mereka
akan keselamatan bayi tersebut,
sehingga koping keluarga dapat
dilakukan

Here comes your footer  Page 17


2. Pembiayaan childbearing dan
perawatan anak
Peran perawat  Membantu
keluarga menemukan informasi
dan sumber-sumber yang sesuai,
misalnya program-program nutrisi
dan klinik prenatal yang sesuai
dengan keadaan ekonomi keluarga

3. Mengembangkan kemampuan
peran orang tua
Peran perawat mengajarkan
keterampilan mengasuh anak

Here comes your footer  Page 18


Health promotion part 2
4. Adjusting Communication Patterns to Accommodate a Newborn
(Pengaturan Pola Komunikasi dalam Penyesuaian Diri terhadap Bayi Baru Lahir )

• Orang tua baru akan mengembangkan keefektifan dan timbal balik dalam pola
komunikasi
• Isyarat dari bayi biasanya lemah/halus, namun orang tua terlalu sensitif dalam
merespon  butuh edukasi dari perawat
• Intervensi dari perawat adalah:
- Menjelaskan jika bayi memiliki temperamen yg unik, butuh pemanasan
dalam berinteraksi dengan yang lainnya. Perawat harus menyemangati
untuk berbicara dan menjaga kontak mata dengan bayi.
- Menjelaskan jika tanpa stimulasi taktil awalnya akan membuat bayi melihat
ibu dan mendengkur.
- Perawat harus aware thd interaksi bayi dengan ibu yang depresi. Perawat
harus meningkatkan kualitas interaksi dengan terapi depresi. (Ibu depresi
akan mengakibatkan kognitif bayi mengalami penurunan dan ibu
akan memperlakukan bayi seperti robot karena kecenderungan untuk
menjauhi sosialisasi)
Here comes your footer  Page 19
• Komunikasi antara orang tua berubah saat masa transisi
menjadi orang tua sesungguhnya
• Selama proses melahirkan, kebanyakan istri dan suami
mempertimbangkan perkembangan karir yang membuat
salah pola asuh dan interaksi pasangan mulai kendur
karena terlalu fokus ke anak.
• Perawat bisa mempromosikan komunikasi pasangan yang
lebih efektif dengan menyemangati pasangan untuk
mendengarkan satu sama lain, feedback and clarification
tentang respon tingkah laku dari masing2 pasangan;
sehingga problem solving akan lebih tercapai.
• Bisa dengan mengatur waktu regular dalam hal
berbincang2 dan menikmati hubungan mereka sebagai
suami istri bukan sebagai orang tua.
Here comes your footer  Page 20
5. Planning for Subsequent Children
(Perencanaan Anak Berikutnya)

• Keluarga yang memiliki rencana matang untuk memiliki anak lagi


pertamanya harus butuh informasi tentang opsi2 dari rencana
keluarga sehingga rencana2 mereka dapat tercapai. Perawat juga
akan menghadirkan orang tua bagi yang belum mau anaknya punya
anak lagi.
• Perawat disini berperan sebagai edukator, asisten dengan
megklarifikasi nilai2 mereka, dan berdiskusi dalam pembuatan
keputusan.
• Perawat harus mempertimbangakan latar belakang budaya yag dianut
dengan mempertimbangkan masalah2 tentang reproduksi yang
membuat mereka sensitif.
• Saat mendiskusikan keputusan masalah anak, perawat tidak boleh
melihat struktur keluarga yang dominan. Sehingga istri dan suami
memiliki kekuatan yang sama dalam pembuatan keputusan.
Here comes your footer  Page 21
6. Realigning Intergenerational Patterns
(Pola Silsilah Antargenerasi)

• Anak pertama akan menambah garis silsilah baru dalam


keluarga yang juga menghasilkan keluarga pada masa
depannya.
• Anak nantinya akan menjadi orang tua juga. Sehingga
kelahiran mungkin menandakan permulaan menjadi
seorang yang dewasa meskipun usia menikah mereka
masih adolescent.
• kelahiran baru memperluas silsilah keluarga itu sendiri.
Saudara orang tua menjadi bibi dan paman, orang tua dari
orang tua mereka menjadi nenek kakek.

Here comes your footer  Page 22


• Perawat yang bekerja dengan ibu hamil bisa
mempromosikan perkembangan dari hubungan orang tua-
nenek kakek dengan beberapa cara (dengan mengkaji
hubungan mereka).
• Pendekatan ini sangat penting terutama yang masih
remaja, karena biasaya hubungan orang tua baru yang
masih remaja dengan orang tua mereka cukup kuat
• Orang tua baru mudah stres untuk menghadapi orang tua
mereka, khususnya ketika orang tua mereka ingin
membantu. Perawat bisa menyarankan berupa informasi
tentang cara untuk menghadapi orang tua mereka yang
menyarankan anaknya dengan sifat kekunoaan

Here comes your footer  Page 23


• Perawat bisa mengedukasi grandparent dengan membantu
mereka membandingkan pengalaman mereka dengan
praktik masa kini, memberi mereka tur tur keliling rumah
sakit dengan fasilitasnya, dan menyediakan materi edukasi
yang up to date.
• Orang tua dan grandparent mungkin memiliki keingin yang
berbeda terkait peran dari grandparent. Mis: Nenen ingin
bayi penuh dirawat oleh orang tuanya, padahal si orang tua
termasuk wanita karir.

Here comes your footer  Page 24


• Peran dari grandparent berlanjut dari simbol menjadi
instrumen yang aktif. Perawat sering melihat grandparent
memiliki peran praktik lebih banyak, sebagai role model
untuk anaknya dan juga sebagai pengasuh. Peran
pengasuh lebih terlihat saat anaknya yang tengah hamil
dihadapkan pada kasus perceraian.
• Hal yang sedang tren adalah grandparent yang anaknya
baru melahirkan meyakini jika anak mereka tidak akan
mampu merawat anaknya sendiri. Hal ini bisa disebut
sebagai “penahanan” orang tua. Perawat butuh waspada
dari peran grandparent seperti ini karena bisa menjadi
sumber stress atau sumber kebahagiaan dari anaknya.

Here comes your footer  Page 25


7. Maintaining Family Members’ Motivation and Morale
(Memenuhi Motivasi dan Moral Anggota Keluarga)

• Perawatan, proses tukem bayi, comforting bayi membuat ibu cepat lelah dan
meningkatkan resiko depresi post partum. Inilah yang membuat jauhnya ikatan
dari suami isitri.
• Perawat bisa membantu meningkatkan motivasi dan peran hubungan mereka
dan menghindari “banjirnya” tuntutan keluarga; misalnya dengan
mendiskusikan tentang cara promosi tidur dan istirahat.
• Keluarga harus realistik tentang pola tidur bayi. Karakteristik dari bayi adalah
butuh susu saat malam hari selama beberapa bulan, tidak peduli orang tua
membuat jadwal karena pastinya tidak berefek.
• Bayi menangis tampaknya membuat stres orang tua jika sedang capek, dan
itu memperluas hilangnya waktu tidur. Sehingga dengan membantu koping
orang tua tentang kemampuan untuk menennangkan bayi rewel akan
meningkatkan kepercayaan menjadi orang tua .
• Perawat harus waspada terhadap tingginya resiko orang tua baru yang
kehilangan gairah saat berhubungan.
Here comes your footer  Page 26
8. Establishing Family Rituals and Routines
(Mendirikan ritual dan rutinitas dalam keluarga)
• Ritual merupakan sumber kenyamanan anak dan dapat dijadikan
sebagai keunikan dan identitas dari suatu keluarga. Ritual akan
meningkatkan tingkat kepercayaan. Ritual keluarga.
• Ritual keluarga meliputi waktu tidur, rutinitas mandi, keinginan khusus
bayi.
• Untuk beberapa keluarga, ritual juga dapat menjadi concern perawat.
Misalnya untuk ibu yang mau melahirkan sehingga terpisah dari
keluarga sehingga menimbulkan depresi. Dengan menyemangati
mereka berupa ritual2 rutin terutama yang ada hubungannya dengan
bayi dan anak lain mereka akan membuat si ibu lebih baik.

Here comes your footer  Page 27


IMPLICATION FOR NURSING
 Belum sesuai dengan tujuan, antara lain:
Dilakukan hanya pada satu anggota keluarga
Hanya berfokus pada ibu dan anak saja
Dalam kenyataannya masih rancu antara tujuan Family Center Care dengan
tujuan marketing

Kendala
 Kurangnya privasi--
 Pola komunikasi dan sosialisasi terganggu  perawatan intensif neonatal

EDUKASI KELUARGA

Here comes your footer  Page 29


 Saran Implementasi
- Identifikasi fisik
- Identifikasi psikologi
- Perawat yang kompetensi
- Perubahan implementasi  tidak hanya fokus pada RS namun juga pada individu ke
keluarga
 Edukasi
- Spesifik sesuai dengan permasalahan keluarga dan masing2 anggotanya

- Mengetahui perkembangan teknologi dalam bid. Kesehatan , antara lain: perawatan
fertlitas, pembedahan, dll
- Perawat tanggap terhadap penelitian, terutama dalam menghadapi kelahiran
- Pengetahuan diterapkan dalam EBN (Evidence Base Nursing)

Here comes your footer  Page 30


 Kebijakan dan Hukum

Perawat mengetahui dan memahami kebijakan hukum tentang ibu dan


anak

meminimalisir kurangnya kepedulian ibu terhadap anak

perawat sebagai advokat

Here comes your footer  Page 31


Conditions“
Thank’s for your attention…

THINKQYU...

SALAM PENUH CINTA

E-Mail : psik08falimy2@yahoo.co.id

www.seminar.com

Here comes your footer  Page 32


Bidan vs perawat
Kolaborasi saja,.. Perawat bisa follow up atau membantu keluarga saat
post partum, mengikuti pertumbuhan anak yang telah dilahirkan
Super nanny contohnya : home care/home visit oleh perawat saat
keluarga mengeluh ada masalah pada anaknya,,,identifikasi masalah,
terus edukasi,diskusi,,saran, bisa diterima atau tidak oleh orang tua, jika
diterima maka contohkan tindakan dan diimplementasikan teratur oleh
keluarga, siip… d^_^

Here comes your footer  Page 33

Anda mungkin juga menyukai