Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA TN. Z KHUSUANYA PADA Ny.

I
DENGAN KEHAMILAN RESIKO TINGGI

A. KONSEP DASAR KELUARGA


1. DEFINISI KELUARGA
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang yang disatukan
oleh kebersamaan dan kedekatan emosional serta yang
mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari keluarga (Friedman,
2010).

2. TIPE KELUARGA
Tipe keluarga menurut Suprayitno (2004), yaitu :
a. Keluarga inti (Nuclear Family)
b. Keluarga besar (Extended Family)
c. Keluarga bentukan kembali (Dyadic Family)
d. Orang tua tunggal (Single Parent Family)
e. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (The Unmarried Teenage
Mother)
f. Keluarga yang di bentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin
sama (Gay And Lesbian Family).

3. TAHAP DAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA


Menurut Friedman (dalam Suprajitno, 2004), tahap dan tugas
perkembangan keluarga sebagai berikut:

Tahap Perkembangan Tugas Perkembangan


1. Keluarga dengan Anak Baru a. Mempersiapkan menjadi orang
Lahir tua.
b. Adaptasi dengan perubahan
adanya anggota keluarga.

2. Keluarga dengan Anak Remaja a. Memberikan kebebasan yang


seimbang dan bertanggungjawab
b. Mempertahankan hubungan
intim dalam keluarga
c. Mempertahankan komunikasi
terbuka antara anak dan orang
tua. Hindarkan terjadinya
perdebatan, kecurigaan, dan
permusuhan

4. FUNGSI KELUARGA
Fungsi keluarga sebagai berikut :
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi Reproduksi
d. Fungsi Ekonomi
e. Fungsi Perawatan / Pemeliharaan Kesehatan

5. TUGAS KELUARGA DALAM BIDANG KESEHATAN


Keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu
dipahami dan dilakukan, meliputi :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
c. Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
d. Menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan keluarga
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya

B. KONSEP DASAR IBU HAMIL


1. DEFINISI
Bumil adalah suatu kondisi dimana seorang perempuan mengalami
kehamilan. Kehamilan adalah suatu kondisi yang terjadi bila ada pertemuan dan
persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa). Kehamilan
terbagi atas trimester I (1 14 minggu), trimester II (14 28 minggu), trimester
III (28 42 minggu).
Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan atau janinnya mempunyai
outcome yang buruk apabila di lakukan tata laksana secara umum seperti yang
dilakukan pada kasus normal. Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang
dapat mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang di
hadapi. (Manuaba,dkk; 2007:43).
Kehamilan resiko tinggi adalah terdapat perkiraan akan terjadi gangguan
terhadap out-come pada ibunya atau janinnya sehingga memerlukan
pengawwasan lebih intensif dan mungkin tindakan proaktif. Pengawasan dan
tindakan proak tif ini sangat penting dengan tujuan memperkecil kesulitan
komplikasi yang terjadi sehingga hasil mendekati well born babydan well
mother. (Manuaba, 2007:6)
Kehamilan resiko tinggi adalah ibu hamil dengan berbagai faktor resiko
yang dapat mengganggu proses kehamilan sampai bersalin atau mengancam
jiwa ibu dan janin
Ibu hamil dengan resiko tinggi adalah ibu hamil yang mengalami risiko
atau bahaya yang lebih besar pada waktu kehamilan maupun persalinan, bila
dibandingkan dengan Ibu Hamil yang normal.
a. Kriteria Ibu Hamil dengan Faktor Resiko, yaitu :
1) Usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
2) Paritas primipara (kehamilan pertama) atau kehamilan telah lebih dari
empat.
3) Jarak persalinan terakhir kurang dari 2 tahun
4) Tinggi badan kurang dari 142 cm
5) Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm pada trimester III
b. Ibu Hamil Yang Tergolong Resiko Tinggi yaitu :
1) Ibu hamil yang sering pusing berat, penglihatan kabur, kaki bengkak dan
kenaikan tekanan darah
2) Ibu hamil dengan kelainan letak (sungsang atau lintang
3) Ibu hamil yang diperkirakan bayinya kembar
4) Riwayat kehamilan jelek
5) Ibu dengan riwayat penyakit jantung, ginjal, TBC, liver, hipertensi dan
penyakit berat lainnya.

2. ETIOLOGI
Menurut J.S Lesinski dalam buku manuaba ( 2001 :106) faktor yang
mempengaruhi kehamilan risiko tinggi di kelempokkan berdasarkan waktu
kapan faktor tersebut dapat mempengaruhi kehamilan. Mengelompokkkan factor
kehamilan dengan resiko tinggi berdasarkan waktu kapan factor tersebut dapat
mempengaruhi kehamilan.
a. Factor risiko tinggi yang bekerja selama hamil
1. Factor genetika
Penyakit keturunan yang sering terjadi pada keluarga tertentu, sehinggga
perlu dilakukan pemeriksaan sebelum hamil. Bila terjadi kehmailan,
maka perlu dilakukan pemeriksaan kelainan bawaan.
2. Factor lingkungan
Diperhitungkan factor pendidikan dan social ekonomi, kedua factor ini
menimbulakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam
rahim mempengaruhi cara pemilihan tempat dan penolong persalinan,
sehingga dapat menimbulkan resiko saat persalinan atau saat hamil.
b. Factor risiko tinggi yang bekerja selama hamil
Perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim berhubungan aksis
fetoplasental dan sirkulasi retroplasenta merupakan satu kesatuan. Bila
terjadi ganguan atau kegagalan salah satu akan menimbulkan risiko terhadap
ibu maupun janin.
1. Faktor keadaan umum menjelang kehamilan
2. Kebiasaan ibu (merokok, alkohol, kecanduan obat)
3. Faktor penyakit yang mempengaruhi kehamilan (hipertensi, gestosis-
toksemia gravidarum)
c. Faktor risiko yang bekerja saat persalinan
1. Sebagai akibat mekanis dalam hubungan 3P.
Kelainan letak: sungsang atau lintang
Malpresentasi
Ketuban pecah didi
Distress janin
Perdarahan antepartum
Grandemultipara
2. Factor nonmekanis
Pengaruh obat analgesic atau sedative
Penyakit ibu yang menyertai kehamilan
d. Factor yang bekerja langsung pada neonatus
1. Sindrom distress pernafasan
a) Asfiksia neonatorum
b) Aspirasi air ketubab atau mekonium
2. Faktor umu hamil yang mengganggu neonatus
a) Prematuritas
b) Neonatus dengan termoregulator premature
c) Bayi kecil cukup bulan (berat bayi lahir rendah,. Gangguan
mengisap dan menelan, hipofibrinogemia, gangguan
congenital)
3. Penyakit ibu
a) Hipertensi
b) Diabetes melitus
c) Jantung
d) Paru-paru
e) Hepar.
f) Pertumbuhan intrauterin
g) Perdarahan antepartum
h) Infeksi intrauterin
i) Gangguan pertumbuhan jiwa atau neurologis
j) Toksemia (gestosis)
k) Kelainan kongenital (hidrosefalus, anasefalus, kembar siam)

3. TANDA DAN GEJALA


Pada gejala awal biasanya tidak ada atau tidak spesifik (misalnya
: kelelahan, kelemahan, pusing, dispnea ringan dengan tenaga).Gejala
dan tanda lain termasuk pucat dan jika terjadi anemia berat, akan
terjadi takikardi atau hipotensi.(Bobak,2005)
Banyak gejala anemia selama kehamilan juga mungkin di alami
bahkan jika tidak anemia meliputi : Merasa lelah atau letih, stress
meningkat, kulit pucat progresif, denyut jantung cepat, sesak
nafas,konsentrasi terganggu.(Proverawati,2010)

4. KLASIFIKASI
Cara penentuan kehamilan resiko tinggi dapat dengan memakai kriteria
dan juga dikelompokkan berdasarkan skoring atau nilai. Kriteria
kehamilan risiko tinggi terbagi berdasarkan:
a. Komplikasi Obstetrik :
1. Umur (19 tahun atau > 35 tahun)
2. Paritas (primigravida atau para lebih dari 6)
3. Riwayat kehamilan yang lalu :
2 kali abortus
2 kali partus premature
Kematian janin dalam kandungan atau kematian perinatal
Perdarahan paska persalinan
Pre-eklampsi dan eklampsi
Kehamilan mola
Pernah ditolong secara obstetri operatif
Pernah operasi ginekologik
Pernah inersia uteri

4. Disproporsi sefalo pelvik, perdarahan antepartum, pre-


eklampsi dan eklampsi, kehamilan ganda, hidramnion,
kelainan letak pada hamil tua, dismaturitas, kehamilan pada
infertilitas, persalinan terakhir 5 tahun, inkompetensi
serviks, postmaturitas, hamil dengan tumor (mioma atau
kista ovarii), uji serologis lues positif.
b. Komplikasi medis
Anemia, hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus, obesitas,
penyakit saluran kencing, penyakit hati, penyakit paru dan
penyakit-penyakit lain dalam kehamilan.
5. PATOFISIOLOGI

Kehamilan

Plasma meningkat, Intake nutrisi tidak


pembentukan retikulosit adekuat (mual muntah)
lambat, hidremia

Kurang informasi

Kurangnya suplai Defisiensi zat besi,


O2 ke otak asam folat (Anemia) Kurang
pengetahuan
Gangguan perfusi Ansietas, abortus,
jaringan partus prematur Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi

Respon keluarga : 1. Ketidakmampuan keluarga


Kurang mengenal masalah
pengetahuan/ketidaktahuan kesehatan
fakta
2. Ketidakmampuan keluarga
Tidak memahami mengenai
mengambil keputusan
fisik, berat, dan luas masalah
3. Ketidakmampuan keluarga
Tidak mengetahui keadaan
merawat anggota keluarga
penyakit, penyebab,
yang sakit
perjalanan penyaki,gejala
4. Ketidakmampuan keluarga
dan perawatan
memanfaatkan fasilitas
Pengalaman yang kurang
kesehatan
dari petugas kesehatan
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan rontgen.
3. Pemeriksaan USG
4. Pemeriksaan lab yang di anggap perlu

6) PENATALAKSANAAN
Untuk menghadapi kehamilan atau janin risiko tinggi harus di
ambil sikap proaktif, dan berencana dengan upaya promotif dan
preventif sampai pada waktunya harus di amnil sikap tepat dan cepat
untuk menyelamatkan ibu dan bayinya atau hanya di pilih ibunya saja.
1. Penegakan diagnosis kehamilan dan janin dengan risiko tinggi
adalah:
a. Melakukan anamnesis yang intensif (baik)
b. Melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
1) Pemeriksaan laboratorium
2) Pemeriksaan rontgen.
3) Pemeriksaan USG
4) Pemeriksaan lab yang di anggap perlu
2. Berdasarkan waktu, keadaan risiko tinggi ditetapkan pada:
a. Menjelang kehamilan
b. Saat hamil muda
c. Saat hamil pertengahan
d. Saat trimester III
e. Saat persalinan/pasca partus.
3. Pengawasan antenatal bertujuan untuk menegakkan secara dini
resiko tinggi.
a. Apakah kehamilan berjalan dengan baik
b. Apakah terjadi kelainan bawaan pada janin
c. Bagaimana fungsi plasenta untuk tumbuh kembang janin
d. Apakah terjadi penyulit pada kehamilan
e. Apakah terdapat penyakit ibu yang membahayakan janin
f. Jika diperlukan terminasi kehamilan
1) Apakah terminasi untuk menyelamatkan ibu
2) Apakah janin dapat hidup di luar kandungan
3) Bagaimana tehnik terminasi kehamilan sehingga tidak
menambah penyulit ibu atau janin.
g. Kesanggupan memberikan pertolongan persalinan dengan
memperhitungkan :
1) Tempat pertolongan itu dilakukan
2) Persiapan alat yang diperlukan untuk tindakan
3) Kemampuan diri sendiri untuk melakukan tindakan
h. Sikap yang akan di ambil menghadapi kehamilan adalah:
1) Kehamilan dengan resiko rendah dapat di tolong di tempat
2) Kehamilan dengan resiko tinggi meragukan perlu
pengawasan intensif
3) Kehamilan dengan resiko tinggi perlu di rujuk.
4. Pengawasan antenatal untuk mengetahui secara dini keadaan risiko
tinggi pada ibu dan janin dapat:
1) Melakukan pengawasan yang lebih intensif
2) Memberikan pengobatan sehingga ririko dapat dikendalikan
3) Melakukan rujukan mendapatkan tindakan yang adekuat
4) Segera merujuk untuk mendapatkan tindakan yang adekuat
5) Segera melakukan terminasi kehamilan
5. Wanita akan mengalami risiko kesakitan dan kematian yang
berhubungan dengan kehamilan paling kecil jika.
1) Menunda saat mulai berkeluarga hingga mereka mencapai umur
paling sedikit 20 tahun.
2) Mempunyai anak tidak lebih dari empat.
3) Jarak kelahiran paling tidak 2 tahun.
4) Tidak mempunyai anak lagi setelah berumur 35 tahun.

7) MASALAH KEPERAWATAN
1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga.
2. Ketidaktahuan keluarga dalam mengenali penyakit, penyebab,
gejala dan perawatan.
8) ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Defisiensi Pengetahuan NOC NIC
Definisi: ketiadaan atau defisiensi Knowledge : disease process - Jelaskan patologi dari
informasi kognitif yang berkaitan Knowledge : health behavior penyakit dan bagaimana hal
dengan topic tertentu. Kriteria Hasil: ini berhubungan dengan
Batasan Karakteristik: Klien dan keluarga menyatakan antomi dan fisiologi.
Ketidakakuratan mengikuti pemahaman tentang penyakit, - Gambarkan tanda dan gejala
perintah kondisi, prognosis dan progam yang biasa muncul pada
Ketidakakuratan melakukan tes pengobatan. penyakit.
Perilaku tidak tepat Klien dan keluarga mampu - Identifikasi penyebab
Pengungkapan masalah melaksanakan prosedur yang - Sediakan informasi pada klien
Faktor yang berhubungan: yang dijelaskan secara benar. dan keluarga tentang kondisi.
Keterbatasan kognitif Klien dan keluarga mampu - Diskusikan perubahan gaya
Salah interpretasi informasi menjelaskan kembali apa yang hidup yang mungkin
dijelaskan tenaga kesehatan. diperlukan untuk mencegah
Kurang pajanan
komplikasi dimasa yang akan
Kurang minat dalam belajar
datang dan atau proses
Kurang dapat mengingat pengontrolan.
Tidak familier dengan sumber - Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan.
2. Ansietas NOC: - Kaji dan jelaskan kepada
Definisi : perasaan tidak nyaman atau Anxiety self control klien dan keluarga tentang
kekhawatiran yang samar disertai Coping ansietas
respon autonomy (sumber seringkali Kriteria hasil: - Sarankan keluarga untuk
tidak spesifik atau tidak diketahui Klien mampu selalu berkomunikasi dengan
oleh individu) mengidentifikasi dan klien
batasan karakteristik: mengungkapan gejala cemas - Motivasi klien untuk selalu
Gelisah Mengidentifikasi teknik berfikir positif
Insomnia untuk mengontrol cemas - Ajarkan teknik relaksasi nafas
Mengekspresikan Ekspresi wajah dan bahasa dalam
kekhawatiran karena tubuh menunjukan
perubahan dalam peristiwa kekurangannya kecemasan
hidup
Tampak waspada
Factor yang berhubungan:
Distress
Terkait keluarga
Ketakutan
Kebutuhan yang tidak
dipenuhi
Krisis situasional

Anda mungkin juga menyukai