Anda di halaman 1dari 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PEMANTAUAN IBU HAMIL RESIKO TINGGI

Hari/tanggal : Sabtu, 12 Agustus 2017


Waktu : 08.00 WIB s/d selesai
Pokok bahasan : Pemantauan ibu hamil dengan resiko tinggi
Sasaran : Ibu hamil dengan resiko tinggi
Penyuluh : 1. Tri Mulyani, Amd.Keb (NIP.19830403 201103 2 002)
2. Elsa Karina Sari, Amd.Keb (Nr.PTT.04.6.0400172)
Tempat : Desa Puteri Sembilan

I. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan
perempuan. Angka kematian ibu merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan
pembangunan. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 angka
kematian ibu melahirkan tercatat 228 per 100 ribu kelahiran hidup, pada tahun 2010 sebesar 259 per
100 ribu kelahiran hidup sedangkan tahun 2012 sebesar 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Kondisi ini
menunjukkan adanya kecenderungan AKI yang cukup tinggi.
Rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil menjadi faktor penentu angka
kematian, meskipun masih banyak faktor yang harus diperhatikan untuk menangani masalah ini.
Pendarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematian ibu, anemia dan kekurangan energi
kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya pendarahan dan infeksi yang
merupakan faktor kematian utama ibu.
Deteksi resiko tinggi di wilayah kerja UPT Puskesmas Tanjung Medang tahun 2016 oleh tenaga
kesehatan di desa Tanjung Medang 2 (25%), desa Teluk Rhu 4 (80%), desa Tanjung Punak 1 (50%),
desa Kadur 4 (100%), desa Puteri Sembilan 3 (100%), Hutan Ayu 0 (0%), Sukadamai 2 (100%)
sedangkan oleh masyarakat tidak ada. Oleh karena itu diperlukan kegiatan untuk mendeteksi dini ibu
hamil dengan resiko tinggi melalui kegiatan pemantauan ibu hamil resiko tinggi.

II. Tujuan Umum


Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan bagi ibu hamil dengan resiko tinggi untuk
menghadapi komplikasi dan tanda bahaya kebidanan bagi ibu sehingga melahirkan bayi yang sehat.

III. Tujuan Khusus


1. Melakukan pengenalan dini resiko tinggi ibu hamil dengan berbagai macam faktor resikonya
2. Melakukan pengendalian/pencegahan pro aktif terjadinya komplikasi persalinan
3. Melakukan persiapan/perencanaan tempat/penolong persalinan sesuai kondisi ibu/janin
4. Menemukan ibu resiko tinggi dengan pengertian kemungkinan terjadinya resiko
kematian/kesakitan pada ibu dan atau bayinya
5. Memberi penyuluhan mengenai kondisi ibu dan janin kepada ibu hamil, suami dan keluarga, agar
tahu, peduli dan patuh untuk persiapan mental, biaya dan transportasi dalam pengambilan
keputusan untuk perencanaan tempat dan penolong menuju persalinan aman
6. Membantu memecahkan permasalahan yang ada dengan cara memberi informasi, adanya faktor
resiko dan kelompok resiko pada ibu hamil, sehingga dapat menentukan pengambilan
keputusan oleh ibu hamil dan keluarga.

IV. Garis-garis Besar Materi


1. Pengertian kehamilan resiko tinggi
2. Menjelaskan faktor resiko kehamilan resiko tinggi
3. Tanda bahaya kehamilan
4. Tindakan yang harus dilakukan ibu hamil agar tetap sehat

V. Media dan Alat Peraga


1. Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
2. Kohort ANC
3. Timbangan
4. Tinggi badan
5. Spygmomanometer
6. Stetoskop
7. Doppler

VI. Pelaksanaan
No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi

1. Perkenalan 5  Mengucap salam, memperkenalkan diri dan Menjawab salam,


Menit menjelaskan maksud dan tujuan mendengarkan dengan
seksama.
2. Melakukan 20  Melakukan anamnesa Ibu menjawab
pemeriksaan menit  Melakukan pemeriksaan antenatal 10T sesuai pertanyaan petugas
Permenkes No 43 Tahun 2016 tentang kesehatan.
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Ibu kooperatif dalam
yaitu: pemeriksaan
1. Timbang berat badan dan mengukur tinggi
badan
2. Mengukur tekanan darah
3. Menilai status gizi dengan mengukur lingkar
lengan atas
4. Mengukur tinggi puncak rahim (TFU)
5. Menentukan presentasi janin dan DJJ
6. Skrining imunisasi TT dan memberikan
imunisasi TT jika diperlukan
7. Memberikan tablet tambah darah minimal
90 tablet selama kehamilan
8. Tes laboratorium (Hb, golda,
proteinurine,HIV/AIDS) yang pelayanannya
disesuaikan trimester
9. Tatalaksana/penanganan kasus sesuai
kewenangan
10. Temu wicara (konseling)
2. Melakukan 30  Menjelaskan pengertian kehamilan dengan Ibu menjawab
Konseling Menit resiko tinggi pertanyaan petugas
 Menjelaskan faktor resiko kehamilan resiko kesehatan.
tinggi Ibu kooperatif dalam
 Menjelaskan akibat kehamilan resiko tinggi merencanakan

 Menjelaskan tanda bahaya kehamilan persalinan yang aman

 Menjelaskan tindakan yang harus dilakukan bagi ibu hamil resiko

ibu hamil agar sehat tinggi

4. Penutup 5  Mengucapkan salam serta terima kasih atas Ibu mengucap salam
Menit perhatian dan kerja samanya dan terima kasih

VII. Evaluasi
1. Apakah ibu mengerti kehamilan dengan resiko tinggi?
2. Apakah ibu mengerti faktor resiko tinggi kehamilan?
VIII. Materi
FAKTOR RESIKO IBU HAMIL

1. Pengertian kehamilan resiko tinggi


Kehamilan risiko tinggi adalah suatu keadaan dimana kehamilan itu dapat berpengaruh
buruk terhadap keadaan ibu atau sebaliknya, penyakit ibu dapat berpengaruh buruk pada
janinnya, atau keduanya ini saling berpengaruh. Kehamilan risiko tinggi (high risk pregnancy)
merupakan ancaman (Saefudin, 2003). Ibu hamil yang mempunyai faktor risiko perlu mendapat
pengawasan yang lebih intensif dan perlu di bawa ke tempat pelayanan kesehatan sehingga
risikonya dapat di kendalikan (Manuaba, 1998).
2. Faktor resiko ibu hamil
Faktor risiko pada ibu hamil menurut Depkes RI (2010) sebagai berikut:
a. Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
b. Anak lebih dari 4
c. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun
d. Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm, atau
penambahan berat badan<9 kg selama masa kehamilan
e. Anemia dengan haemoglobin<11 g/dl
f. Tinggi badan<145 cm atau dengan kelainan bentuk panggul dan tulang belakang
g. Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau sebelum kehamilan ini.
h. Sedang/pernah menderita penyakit kronis antara lain: tuberkulosis, kelainan jantung, ginjal,
hati, psikosis, kelainan endokrin (diabetes melitus, sistemik lupus eritematosus,dll), tumor
dan keganasan.
i. Riwayat kehamilan buruk: keguguran berulang, kehamilan ektopik terganggu, mola
hidatidosa, ketuban pecah dini dan bayi dengan cacat kongenital.
j. Riwayat persalinan dengan komplikasi: persalinan dengan seksio sesarea, ekstraksi
vakum/forseps.
k. Riwayat nifas dengan komplikasi: perdarahan pasca persalinan, infeksi masa nifas dan
psikosis post partum (post partum blues).
l. Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis, hipertensi dan riwayat cacat
kongenital.
m. Kelainan jumlah janin: kehamilan ganda, janin dempet dan monster.
n. Kelainan besar janin: pertumbuhan janin terhambat dan janin besar.
o. Kelainan letak dan posisi janin: lintang/oblique, sungsang pada usia kehamilan lebih dari
32 minggu.

Anda mungkin juga menyukai