Anda di halaman 1dari 52

Lingkup Komplikasi

Kebidanan

Ana Sundari, S.ST., M.Keb., MPH


Komplikasi kehamilan

Komplikasi Persalinan

Lingkup Komplikasi Komplikasi nifas


Kebidanan

Gangguan psikologi dalam kebidanan

Tindakan operatif kebidanan


Pengertian

• Kegawat daruratan obstetrik yang


dapat menyebabkan kematian pada
Komplikasi kehamilan ibu dan bayi (Prawirohardjo,
1999).

• Komplikasi kehamilan dapat


terjadi pada awal ataupun akhir
Komplikasi kehamilan kehamilan, komplikasi dapat
ditangani dengan baik jika
diketahui sejak dini.
Faktor-faktor Terjadinya Komplikasi Kehamilan
RIWAYAT MEDIS
1
DAN
PEMBEDAHAN

Jantung Hipertensi

Asma Kejang

Seksio
DM
sesaria
Perbedaan Rh (rhesus) ibu dan janin

2 Rh sensitif

Perdarahan hebat
RIWAYAT
OBSTETRI
Plasenta previa

Solustio plasenta

Persalinan premature
3 Komplikasi Dalam Kehamilan Dan
RIWAYAT GINEKOLOGI
Persalinan Ibu Hamil.

Me
Abortus

Kehamilan
Cedera tuba
Ektopik

inkompetensia
serviks

uterine
anomalies
4
UMUR

5
PARITAS
Deteksi Dini Kehamilan
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial
ibu dan bayi

Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang


mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara
umum kebidanan dan pembedahan

Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan


selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin

Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan


pemberian ASI Eksklusif

Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima


kelahiran bayi agar dapat bertumbuh kembang secara normal
KUNJUNGAN ANTENATAL

2 Kali pada trimester pertama(0-12 minggu)

1 Kali pada Trimester Kedua (13-24 minggu)

3 Kali pada Trimester Ketiga (25-40 minggu)


Pelayanan Standar Di Dalam Ante Natal Care
ANC 7 T ANC 10 T
 Timbang berat badan  Timbang berat badan dan ukur tinggi
badan.
 Ukur Tekanan darah  Ukur tekanan darah.
 Ukur Tinggi Fundus Uteri  Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas).
 Ukur tinggi fundus uteri.
 Pemberian imunisasi
 Tentukan presentasi janin dan denyut
Tetanus Toxoid (TT) jantung janin (DJJ).
lengkap  Skrining status imunisasi tetanus dan
 Pemberian Tablet zat besi, berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
bila diperlukan
minimal 90 tablet selama  Pemberian tablet besi minimal 90 tablet
kehamilan (Fe 60 mg,asam selama kehamilan.
folat 500 ug).  Test laboratorium (rutin dan khusus).
 Tes terhadap penyakit  Tatalaksana kasus.
 Temu wicara (konseling) termasuk
menular seksual perencanaan persalinan dan pencegahan
 Temu wicara dalam rangka komplikasi (P4K) serta KB pasca
persalinan.
persiapan rujukan.
ANC 14 T
1. Ukur tinggi badan/berat badan.
2. Ukur tekanan darah.
3. Ukur tinggi fundus uteri.
4. Pemberian imunisasi TT.
5. Pemberian tablet zat besi (minimal 90 tablet selama kehamilan).
6. Test terhadap penyakit menular seksual/VDRL.
7. Temu wicara/konseling.
8. Test/pemeriksaan Hb.
9. Test/pemeriksaan urin protein.
10. Test reduksi urin.
11. Perawatan payudara (tekan pijat payudara).
12. Pemeliharaan tingkat kebugaran (senam hamil).
13. Terapi yodium kapsul (khusus daerah endemic gondok).
14. Terapi obat malaria.
Kontak Dini pada kehamilan
dilakukan saat ibu merasakan adanya
kehamilan

Screening adalah deteksi dini dari


suatu usaha untuk mengidentifikasi
penyakit/ kelainan secara klinis,
belum jelas dgn menggunakan test,
pemeriksaan / prosedur tertentu yg
digunakan secara cepat
Skrining Pada Deteksi Dini

Kunjungan I (0-12 mg) Kunjungan II (13–24 mg)


 Penapisan dan pengobatan  Pengenalan komplikasi
anemia akibat kehamilan dan
 Perencanaan persalinan pengobatannya.
 Pengenalan komplikasi  Penapisan preeklampsi,
akibat kehamilan dan gemeli, infeksi alat
pengobatannya reproduksi dan saluran
perkemihan
 Mengulang perencanaan
persalinan
Kunjungan III (25-36 mg) Kunjungan IV (37- 40 mg)
 Pengenalan komplikasi  Sama seperti kegiatan
akibat kehamilan dan kunjungan II dan III
pengobatannya.  Mengenali adanya kelainan
 Penapisan preeklampsi, letak dan presentasi
gemeli, infeksi alat  Memantapkan rencana
reproduksi dan saluran persalinan
perkemihan  Mengenali tanda-tanda
 Mengulang perencanaan persalinan.
persalinan
Komplikasi Persalinan
• Komplikasi persalinan adalah kondisi dimana
nyawa ibu dan atau janin yang ia kandung
terancam yang disebabkan oleh gangguan
langsung saat persalinan.
Etiologi Dan Faktor Resiko Komplikasi Persalinan

Derajat kesehatan ibu rendah dan kurangnya kesiapan untuk hamil

Pemeriksaan antenatal yang diperoleh kurang

Pertolongan persalinan dan perawatan pada masa setelah


persalinan dini masih kurang

Kualitas pelayanan antenatal masih rendah dan dukun bayi belum


sepenuhnya mampu melaksanakan deteksi resiko tinggi sedini
mungkin

Semua rumah sakit kabupaten sebagai tempat rujukan dari


puskesmas belum mempunyai peralatan yang cukup untuk
melaksanakan fungsi obstetrik esensial
Komplikasi Nifas
• Komplikasi nifas adalah kondisi dimana
nyawa ibu terancam keselamatannya setelah
proses persalinan.
Deteksi Dini Pada Masa Nifas
Difinisi adalah Memantau kondisi Ibu dan Bayi pasca
persalinan untuk menghindari komplikasi yang
mungkin terjadi,dan untuk mencapai tingkat
kesehatan yang sebaik mungkin bagi ibu-ibu yang
baru melahirkan (post partum), bayi dan keluarga
khususnya serta masyarakat pada umumnya.
ha
as
ni
Tujuan Deteksi Dini Pada Masa Nifas
E
M  Memantau TD,
sa Suhu, Kontraksi
es Fundus, Menilai
Jumlah Darah
na  Membersihkan dan
membantu ibu
s mengenakan baju
i atur posisi ibu
 Menganjurkan
aN u/menyusui
li
f  Pemotongan Dan
Perawatan Tali
B
a Pusat
as  IMD
 VIT K
g  Tetes Mata
i2  IM HB

B
J
aa
Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas 6 Jam Masa Nifas
 Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
 Mendeteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan serta
melakukan rujukan bila perdarahan berlanjut.
 Memberikan konseling pada ibu dan keluarga tentang cara
mencegah perdarahan yang disebabkan atonia uteri.
 Pemberian ASI awal
 Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi
baru lahir.
 Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan hipotermi.
 Setelah bidan melakukan pertolongan persalinan, maka bidan
harus menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah
kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi baru lahir dalam
keadaan baik.
Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas 6 Hari Masa
Nifas
 Memastikan involusi uterus barjalan dengan normal, uterus
berkontraksi dengan baik, tinggi fundus uteri di bawah umbilikus,
tidak ada perdarahan abnormal.
 Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan.
 Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup.
 Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi dan cukup
cairan.
 Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada
tanda-tanda kesulitan menyusui.
 Memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir.
Deteksi Dini Komplikasi Masa Nifas 6 Hari Masa Nifas

Asuhan yang Menanyakan Memberikan


diberikan pada penyulit-penyulit konseling KB
6 minggu yang dialami ibu secara dini
selama masa
masa nifas
nifas
Tindakan Kebidanan Operatif
Prinsip

Tiap tindakan Perlu dipilih Tindakan harus


tindakan yang diselenggarakan
pembedahan paling aman bagi sedemikian rupa
harus ibu dan janin, sehingga sedapat
didasarkan mengingat kondisi mungkin tidak
atas indikasi mereka dan timbul komplikasi
lingkungannya pada ibu dan bayi.
yang tepat
Syarat Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Tindakan Pembedahan
1. Persiapan preoperatif yang baik
2. Asepsis dan antisepsis yang baik
3. Anestesi / analgesia yang baik
4. Tindakan / prosedur yang baik
5. Evaluasi / penatalaksanaan postoperatif yang
baik
Indikasi fetus dan ibu
Prinsip: untuk mencegah trauma persalinan pervaginam yang terlalu
berat, bagi janin maupun bagi ibu.
1. Indikasi janin
 janin premature
 janin letak sungsang
 janin yang akan dilahirkan dengan ekstraksi cunam / vakum
 janin besar. Dapat juga dilakukan pada janin aterm normal yang
direncanakan lahir pervaginam spontan (berarti pertimbangan
berdasarkan indikasi ibu).
Indikasi ibu
• Mencegah robekan perineum yang berat akibat
peregangan perineum yang berlebihan pada saat
persalinan pervaginam spontan maupun dengan
tindakan ekstraksi.
Gangguan Psikologis dalam
kebidanan
 Depresi atau biasa disebut sebagai gangguan afektif
merupakan salah satu bentuk psikosis.
 Suatu penyakit, bukan sebagai suatu kelemahan
karakter, suatu refleksi dari kemalasan atau suatu
ketidakmauan “ untuk menoba lebih keras “.
 Suatu penyakit yang menyebabkan suatu gangguan
dalam perasaan dan emosi yang dimiliki oleh individu
yang ditunjuk sebagai suasana perasaan
Gejala-gejala depresi
• Keadaan emosi depresi / tertekan sebagian besar waktu dalam satu hari,
hampir setiap hari, yang ditandai oleh laporan subjektif (misal: rasa sedih
atau hampa) atau pengamatan orang lain (misal: terlihat seperti ingin
menangis).
• Kehilangan minat atau rasa nikmat terhadap semua, atau hampir semua
kegiatan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari (ditandai
oleh laporan subjektif atau pengamatan orang lain)
 Hilangnya berat badan yang signifikan saat tidak melakukan
diet atau bertambahnya berat badan secara signifikan (misal:
perubahan berat badan lebih dari 5% berat badan sebelumnya
dalam satu bulan)
 Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari
 Kegelisahan atau kelambatan psikomotor hampir setiap hari
(dapat diamati oleh orang lain, bukan hanya perasaan subjektif
akan kegelisahan atau merasa lambat)
 Perasaan lelah atau kehilangan kekuatan hampir setiap hari
 Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang
berlebihan atau tidak wajar (bisa merupakan delusi)
hampir setiap hari
 Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau
berkonsentrasi, atau sulit membuat keputusan, hampir
setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau
pengamatan orang lain)
 Berulang-kali muncul pikiran akan kematian (bukan
hanya takut mati), berulang-kali muncul pikiran
untuk bunuh diri tanpa rencana yang jelas, atau usaha
bunuh diri atau rencana yang spesifik untuk
mengakhiri nyawa sendiri.
GEJALA LAINNYA
 Ditandai dengan perasaan muram, murung, kesedihan tidak
bisa atau sulit berkonsentrasi, mengingat, atau mengambil
keputusan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari terganggu
hubungan calon ibu dengan orang-orang sekitarnya terganggu
kondisi ibu mengancam keselamatan janin Putus asa, cemas
kadang-kadang dapat sarkastik, nihilistic, tegang, kaku dan
menolak intervensi terapeutik, perubahan nafsu makan dan
pola tidur, harga diri yang rendah, hilangnya energi dan
penurunan dorongan seksual.
 Terkadang merasa cemas kadang-kadang dapat
sarkastik, nihilistic, tegang, kaku dan menolak
intervensi terapeutik Selain itu, gejala di atas
biasanya disertai perubahan nafsu makan dan pola
tidur, harga diri yang rendah, hilangnya energi dan
penurunan dorongan seksual.
DEPRESI

Depresi
mayor dalam
kehamilan

Depresi Unipolar

Gangguan mental
minor
Depresi Mayor dalam kehamilan
 Ditandai dengan suatu kombinasi simptom
berpengaruh dengan kemampuan untuk bekerja, tidur,
makan dan menikmati salah satu kegiatan yang
menyenangkan, sulit melakukan komunikasi karena
cenderung menarik diri, tidak mampu berkonsentrasi,
kurang perhatian, merasa tidak dihargai dan sulit
mengingat sesuatu, penderita yang ingin bunuh diri.
ETIOLOLOGI
• Ketidakseimbangan dalam pelepasan
neurotransmitter serotonin mayor, norepinefrin,
dopamin, asetilkolin, dan asam gamaaminobutrik
• Hasil penelitian menyatakan terjadinya depresi
karena adanya masalah dengan beberapa enzim yang
mengatur dan memproduksi bahan-bahan kimia
tersebut.
Faktor Pencetus
• Riwayat keluarga yang memiliki penyakit kejiwaan
• Kurangnya dukungan dari suami dan keluarga
• Perasaan khawatir yang berlebihan pada kesehatan janin
• Ada masalah pada kehamilan atau kelahiran anak sebelumnya
• Sedang menghadapi masalah keuangan
• Usia ibu hamil yang terlalu muda
• Adanya komplikasi selama kehamilan
• Keadaan rumah tangga yng tidak harmoni
• Perasaan calon ibu yang tidak menghendaki kehamilan
DAMPAK PADA JANIN
• Gangguan pada janin yang masih didalam
kandungan
• Gangguan kesehatan pada mental si anak
nantinya
Cara Penanganan
• Menjadikan masa hamil sebagai pengalaman yang
menyenangkan
• Konsultasi dengan para ahli kandungan
• Makan makanan yang sehat
• Cukup minum air
• Mengupayakan selalu dapat tidur dengan baik dan
melakukan senam bagi ibu hamil.
• Meningkatkan keimanan dan tentunya mendapat
dukungan dari suami dan keluarga.
Depresi Pasca Salin
• Afek disforik
• Iritabilitas
• Anhedonia
• Insomnia
• Fatigue
• Perasaan ambivalen
PSIKOSIS PUERPERALIS
• Psikosis puerperalis adalah bentuk yang
paling berat dari gangguan jiwa masa nifas.
• Munculnya gejala psikosis dalam 48 - 72
jam pasca salin.
TANDA DAN GEJALA
• Kegelisahan yang tipikal
• iritabilitas dan insomnia.
• Pergantian yang cepat antara mood yang
depresi dan elasi
• Disorientasi atau depersonalisasi serta
tingkah laku aneh.
• Halusinasi
Penapisan
• Kunjungan klinisi yang standar pada 6
minggu pertama masa nifas:
DITanyakan:
 Adanya tanda-tanda neurovegetatif
 Gejala karakteristik depresi mayor (seperti
gangguan tidur dan nafsu makan,
berkurangnya libido, kelelahan)
Ganguan Mental Minore Pada
Kehamilan Lanjut
• Bangunan kedepresian yang di alami oleh ibu
atas kehamilannya, dimana telah berusia
lanjut untuk menjelang proses persalinannya
Bangunan Mental Pada Gangguan
Mental Minore
Depresi
 Sedih
 Murung
 Tidak ada semangat
 Ingin menyendiri
 Stress
ETIOLOGI
• Faktor Biologis
• Faktor Kepribadian
• Faktor Ketidak Berdayaan
Tanda Dan Gejala
 Mood depresi yang berlangsung spanjang hari hamper sepanjang
hari yang di tunjukan oleh adanya rasa sedih, pada ibu
 berkurangnya minat pada kehamilannya terhadap kesenangan
keseluruhan, terhadap aktifitas sehari-hari
 Berkurangnya berat badan sehingga berdampak pada janin ibu.
 Tidur terganggu sehinga waktu istirahat kurang, berlangsung tiap
hari
 Mengamuk mara-marah atau malas
 Kesulitan untuk berkonsentrasi positif terhadap kehamilannya
 Fikiran yang berulang tenang kematian janin dan hal-hal yang tidak
diininginkan pada kehamilannya
Cara Penanggulangan Depresi :
 Usahakan agar ibu terhindari dari hal-halyang
membahayakan keselamatanya
 kirimkan kedokter / psikiater untuk dapat
penatalaksanaan selanjutnya.
 Lakukan usaha untuk mengulangi atau
menghilangkan penyebab terjadinya depresi
 Mencoba berkomunikasi yang baik memberikan hal-
hal yang positif pada ibu tentang kehamilannya
sekarang
Stress
• Stress mengakibatkan kecemasan yang berlebihan
pada trimester ketiga sebagian besar wanita hamil
dalam keadaan cemas nyata yang disebabkan
ketakutan untuk melahirkan dan kekhwatiran
terhadap anaknya.
Penanggulangan Kecemasan Dalam Kehamilan
• Mempercayai anjuran dan pengobatan yang di
berikan oleh tenaga kesehatan
• Menyelenggarakan hubungan batin yang baik
sehingga usaha pertolongan dapat mudah di lakukan
• Memberikan penerangan, penjelasan dan pengertian
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan rumah
tangga peristiwa kehamilan dan persalinan
Sumber stress
 Krisis
Perubahan yang timbul mendadak dan mengoncangkan keseimbangan ibu
di luar jangkauan daya penyesuaian sehari-hari
 Frutrasi
Kegagalan dalam usaha pemuasan diri / dorongan naluri sehingga timbul
kekecewaan pada ibu atas kandungannya
 Konflik
Pertentangan antara dua keinginan antara dorongan naluri dan kekuatan
yang menngendalikan dorongan – dorongan naluri tersebut
 Tekanan
Berhubungan dengan tanggung jawab yang besar yang harus di
tanggungnya
Dampak Stress

 Perasaan cemas
 Rasa takut
 Tertekan
 Kehilangan rasa nyaman
 Gelisah
 Pusing
 Kurang istirahat

Anda mungkin juga menyukai