Depkes (2009)
Depkes, 2010
Pelayanan antenatal merupakan Pelayanan kesehatan oleh tenaga
pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter, perawat, bidan)
kesehatan terlatih untuk ibu selama untuk ibu selama masa
masa kehamilannya, dilaksanakan kehamilannya, sesuai standard 10 T,
sesuai dengan standar pelayanan salah satu diantaranya dalah
antenatal yang ditetapkan dalam Timbang berat badan, ukur tinggi
Standar Pelayanan Kebidanan badan, ukur tekanan darah,
(SPK) pemberian imunisasi TT, ukur tinggi
fundus uteri dan pemberian tablet
besi minimal 90 tablet selama masa
Tujuan Pelayanan
Antenatal Care
Menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa
kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik
dan selamat serta menghasilkan bayi yang
sehat.
Tujuan Pelayanan Antenatal Care
Tujuan Khusus
1 2 3 4 5
Memantau kemajuan Meningkatkan dan Mengenali dan mengurangi Mempersiapkan Mempersiapkan ibu agar
kehamilan untuk memastikan mempertahankan kesehatan persalinan cukup nifas berjalan dengan
sedini mungkin adanya
kesehatan ibu dan tumbuh fisik, mental dan sosial ibu. normal dan
kembang janin penyulit/komplikasi yang bulan dan persalinan mempersiapkan ibu agar
dapat muncul selama yang aman dengan dapat memberi asi secara
kehamilan, termasuk riwayat trauma seminimal ekslusif.
penyakit secara umum,
mungkin
kebdanan dan pembedahan
Tujuan Pelayanan Antenatal Care
Tujuan Khusus
6 7 8
Indikasi Pemeriksaan Antenatal Care Dilakukan pada ibu hamil mulai dari trimester 1 sampai
trimester III. Khusus untuk pemeriksaan leopold hanya dilakukan setelah ibu masuk usia
kehamilan trimester II dan III.
02
STANDAR PELAYANAN ANC
Standar Pelayanan Antenatal (ANC)
• Dalam penerapan praktis pelayanan ANC, Menurut Badan Litbangkes Depkes RI, stnadar
minimal pelayanan ANC adalah “14 T” yaitu:
1. Tanyakan dan menyapa ibu dengan ramah
2. Tinggi badan dan berat badan di timbang
3. Temukan kelainan/periksa daerah muka dan leher (gondok, vena jugularis externa), jari
dan tungkai (edema), lingkaran lengan atas, panggul (perkusi ginjal) dan reflek lutut
4. Tekanan darah diukur
5. Tekan/palpasi payudara (benjolan), perawatan payudara, senam payudara, tekan titik
(accupressure) peningkatan ASI
6. Tinggi fundus uteri di ukur
7. Tentukan posisi janin (leopold I-IV) dan detak jantung janin
8. Tentukan keadaan (palpasi) liver dan limpa
Standar Pelayanan Antenatal (ANC)
9. Tentukan kadar Hb dan periksa lab (protein dan glukosa urin), sediaan vagina dan VDRL
(PMS) sesuai indikasi
10. Terapi dan pencegahan anemia (tablet Fe) dan penyakit lainnya sesuai indikasi
(gondok, malaria dll)
11. Tetanus Toxoid imunisasi
12. Tingkatkan kesegaran jasmani (accu pressure) dan senam hamil
13. Tingkatkan pengetahuan ibu hamil (penyuluhan): makanan bergizi ibu hamil, tanda
bahaya kehamilan, petunjuk agar tidak terjadi bahaya pada waktu kehamilan dan
persalinan
14. Temu wicara konseling
Frekuensi Kunjungan Kehamilan
Melakukan evaluasi/validasi
4
Persiapan pasien
Ketidaknyamanan Penglihatan
Pergerakan
Eliminasi
Pengkajian
Oksigenasi Seksual
03
Pemeriksaan Fisik
Cont....
Pemeriksaan Fisik Umum
• Pengukuran TB
Cont.....
Cont...
cont....
cont....
cont....
cont....
Count...
• Mata
Inspeksi: Tampak konjungtiva pucat/tidak, tampak sklera ikterus/tidak,
keluaran/kotoran. Kesimetrisan,
• Hidung
Inspeksi: Tampak secret/tidak, tampak polip/tidak, Sumbatan, kebersihan. Apakah
hidung ibu ada massa, benjolan. Apakah fungsi penciuman baik atau tidak.
• Telinga
Kesimetrisan, keluhan pendengaran, kebersihan. Apakah ada massa pada telinga,
tulang mastoid ditekan apakah mengalami nyeri tekan
• Mulut dan Gigi
Inspeksi: Melihat kebersihan gigi dan mulut, tampak ada mukosa mulut dan
lidah/tidak, tampak gigi berlubang atau yang tanggal/tidak
b. Leher
Inspeksi: Tampak pembesaran kelenjar Thyroid/Tidak, tampak pembesaran kelenjar
getah bening/tidak, tampak bendungan vena jugularis/tidak
Palpasi: teraba pembesaran kelenjar thyroid/tidak, teraba pembesaran kelenjar getah
bening/tidak, teraba bendungan vena jugularis/tidak
Count...
c. Dada
Inspeksi: adanya putting susu menonjol/tidak, bentuk simetris kanan-kiri/tidak,
ada luka/tidak
Palpasi: Ada benjolan/tidak, ada pengeluaran kolostrum/tidak, ada
dimpling/tidak, retraksi/tidak, nyeri tekan/tidak
Auskultasi jantung dengan menggunakan stetoskop pada intercostae (ICS) II
kanan, II kiri, IV kiri.
Auskultasi suara paru dengan menggunakan stetoskop pada paru kiri dan kanan
mulai ICS II kanan dan kiri, bandingkan apakah ada perbedaan suara antara paru
kanan dan paru kiri.
•
Count...
Abdomen
Inspeksi: bekas garukan, linea nigra, striae gravidarum.
Count...
Periksa TFU ; Untuk mengetahui tinggi
fundus uteri (TFU), anda harus pastikan
bahwa ibu hamil sudah memasuki
trimester II atau III. Jika sudah memasuki
trimester II atau III, maka anda harus
menetukan TFU dengan cara tekuk kaki
agar rileks, anjurkan klien untuk BAK
terlebih dahulu; kumpulkan uterus
ketengah simpisis, ukur menggunakan
meteran, dengan membalik centimeter
( yang dilihat inchi ) agar lebih objektif.
Letakkan ujung alat ukur (meteran) di
batas atas simfisis pubis, lalu ukur
sepanjang garis tengah fundus uteri hingga
batas atas mengikuti kurva fundus uteri
Tentukan tinggi fundus uteri dan
perkirakan usia kehamilan.
•
Hasil Pengukuran TFU dapat digunakan untuk menentukan
Taksiran Berat Janin
Hasil Pengukuran TFU dapat digunakan untuk menentukan
Taksiran Berat Janin
Hasil Pengukuran TFU dapat digunakan untuk menentukan
Taksiran Berat Janin
Hasil Pengukuran TFU dapat digunakan untuk menentukan
Taksiran Berat Janin
Count...
AUSKULTASI
Periksa DJJ
1)Upayakan agar dapat diketahui
letak punggung janin, yang akan
menjadi petunjuk letak pungtum
maksimum. Dalam keraguan
menentukan letak punggung
janin, maka detak jantung janin
dapat dicari di bagian atas
umbilikus.
2)Pasang linek, cari punctum
maksimum ( puncak punggung
janin ).
Count...
AUSKULTASI
3) Cara menentukan punctum maksimum maka pastikan di mana
posisi punggung dan kepala janin. Tentukan pusar/pusat ibu.
a.Jika punggung janin berada pada uterus kiri ibu dan kepala
janin berada di fundus maka tarik garis lurus dari pusat ke arah
ketiak kiri, hitung 3 jari dari arah pusar ke arah ketiak kiri,
kemudian tempelkan mononoural atau doppler.
b.Jika punggung janin berada pada uterus kanan ibu dan kepala
janin berada di fundus maka tarik garis lurus dari pusat ke arah
ketiak kanan ibu, hitung 3 jari dari arah pusar ke arah ketiak
kanan,, kemudian tempelkan mononoural atau doppler.
c.Jika punggung janin berada pada uterus kanan ibu dan kepala
janin berada di simfisis pubis maka tarik garis lurus dari pusat ke
arah selangkangan/SIAS (supra iliaka Anterior Posterior) kanan
ibu, hitung 3 jari dari arah pusar ke arah selangkangan/SIAS
(supra Iliaka Anterior Posterior) kanan, kemudain tempelkan
mononoural atau dopler.
Atau.....
AUSKULTASI
3) Cara menentukan punctum maksimum maka pastikan di mana posisi
punggung dan kepala janin. Tentukan pusar/pusat ibu.
• Punctum maksimum dibagi berdasarkan 4 kuadran, dan dapat terletak di atas pusat, kiri atas pusat, kiri
pusat, kiri bawah pusat, bawah pusat, kanan atas pusat, kanan pusat, kanan bawah pusat, dan di pusat.
• –> Apabila presentasi kepala, belum masuk PAP dan letak punggung kanan maka punctum maksimum
berada di kanan pusat.
• –> Apabila presentasi kepala, sudah masuk PAP dan letak punggung kanan maka punctum maksimum
berada di kanan bawah pusat.
• –> Apabila presentasi kepala, belum masuk PAP dan letak punggung kiri maka punctum maksimum
berada di kiri pusat.
• –> Apabila presentasi kepala, sudah masuk PAP dan letak punggung kiri maka punctum maksimum
berada di kiri bawah pusat.
• –> Apabila presentasi bokong, belum masuk PAP dan letak punggung kanan maka punctum maksimum
berada di kanan atas pusat.
• –> Apabila presentasi bokong, sudah masuk PAP dan letak punggung kanan maka punctum maksimum
berada di kanan pusat.
• –> Apabila presentasi bokong, belum masuk PAP dan letak punggung kiri maka punctum maksimum
berada di kiri atas pusat.
• –> Apabila presentasi bokong, sudah masuk PAP dan letak punggung kiri maka punctum maksimum
berada di kiri pusat.
• –> Apabila posisi janin melintang punctum maksimum berada di pusat
Count...
AUSKULTASI
4)Setelah dapat ditetapkan letak punctum maksimum dari
detak jantung janin, untuk memudahkan perhitungannya
dapat dilakukan dengan secara interval setiap lima detik.
Ini berarti jumlahnya dihitung selama lima detik diselingi
lima detik bebas, selanjutnya dihitung kembali. Dengan
demikian jumlahnya menjadi 3 kali 5 detik yaitu 5 detik
pertama, 5 detik ketiga dan 5 detik kelima dan dijulahkan
hasilnya .
5)Selanjutnya dengaan jumlah 3 kali 5 detik tersebut
dikalikan 4 maka didapatkan jumlah detak jantung janin
satu menit.
6)Nilai Frekuensi DJJ, Keteraturan, kekuatan dan detak
jantung janin
Count...
count....
Genetalia
Inspeksi: Anjurkan ibu untuk membuka pakaian bawah dan pakaian dalamnya.
Kaji apakah ibu mengalami perdarahan pervaginam, apakah ada hemoroid,
apakah ada varises pada vagina/vulva, apakah ada keputihan/leukorrhea, bau,
warna, dan gatal, apakah ada luka/jaringan parut, apakah ada massa di vulva.
Rapikan pakaian pasien
Reporter: name