Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PEMERIKSAAN FISIK KEHAMILAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Instrumentasi


Dosen Pembimbing : Hj. Erna Mesra M. Kes

Disusun oleh :

Umi Kulsum P27904116040

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN
2019

1
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Pemeriksaan kehamilan dengan rutin merupakan suatu hal yang penting


dilakukan oleh ibu yang sedang hamil agar merka dapat mejalankan kehamilannya
dengan normal dan janin yang dikandungnya dalam keadaan baik .Maka dari itu
perlunya pengawasan dan pendidikan yang diberikan oleh seorang petugas
kesehatan kepada ibu hamil. Di dalam pemeriksaan kehamilan petugas kesehatan
mengarahkan dan memberikan informasi tentang hal-hal yang harus dilakukan
seorang ibu hamil agar janin nya tetap sehat dan terjadi kelahiran normal bagi bayi.
Dengan memberikan asuhan antenatal care yang baik akan menjadi salah
satu tiang penyangga dalam safe motherhood dalam usaha menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu.Kematian ibu merupakan masalah besar bagi negara
berkembang. Ini berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih
memerlukan perbaikan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih
bermutu.Resiko yang timbul dalam kehamilan ini bersifat dinamis, karena ibu
hamil yang pada mulanya normal secara tiba-tiba dapat menjadi berisiko tinggi.
Pengawasan antenatal atau yang sering disebut pemeriksaan kehamilan
ditujukan untuk menyiapkan baik fisik maupun mental ibu di dalam masa
kehamilan dan kelahiran serta menemukan kelainan dalam kehamilan dalam waktu
dini sehingga dapat diobati secepatnya. Pemeriksaan kehamilan yang dilakukan
secara teratur dapat menurunkan angka kecacatan dan kematian baik ibu maupun
janin.
Sebagian dari ibu hamil tidak pernah memeriksakan kehamilannya karena
berbagai alasan.Maka dari itu penyuluhan bagi ibu hamil sangat diperlukan untuk
memberikan pengetahuan mengenai kehamilan. Dengan pengetahuan tersebut
diharapkan ibu akan termotivasi kuat untuk menjaga diri dan kehamilannya dengan

2
menaati nasehat yang diberikan tenaga kesehatan. Sehingga ibu dapat melewati
masa kehamilannya dengan baik dan menghasilkan bayi yang sehat.

2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah penyuluhan ini diharapkan peserta dapat memahami tentang
pentingnya pemeriksaan pada ibu hamil.
b. Tujuan Khusus
1) Mengetahui defenisi dari pemeriksaan kehamilan
2) Mengetahui perlunya pemeriksaan kehamilan secara berkala
3) Mengetahui manfaat pemeriksaan kehamilan
4) Mengetahui jadwal pemeriksaan kehamilan
5) Mengetahuipemeriksaaan apa saja yang dilakukan
6) Mengetahui 10 T dalam pemeriksaan kehamilan

3. MANFAAT

a. Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan mahasiswa, sehingga dapat mengaplikasikannya dalam
memberikan asuhan keperawatan.
b. Bagi Petugas Kesehatan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petugas
kesehatan khususnya perwat dalam memberikan asuhan keperawatan.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

1. PENGERTIAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN


Pemeriksaan kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan yang
dilakukan secara berkala dari awal kehamilan hingga proses persalinan untuk
memonitor kesehatan ibu dan janin agar tercapai kehamilan yang optimal.

Pelayanan antenatal adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil


secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan janinnya dalam mencapai
beberapa sasaran utama yaitu untuk mencegah dan mengatasi masalah
kehamilan, untuk membantu masalah gizi, masalah social dan untuk
memberikan pendidikan penyuluhan dalam masalah persalinan dan nifas, cara
menjaga diri agar tetap sehat dalam masa hamil, membantu wanita hamil dan
keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran bayi dan juga penyuluhan tentang
KB serta meningkatkan kesadaran mereka tentang kemungkinan adanya resti
atau komplikasi dalam kehamilan dan persalinan. Cara mengenalinya harus
sedini mungkin sehingga dapat dilakukan upaya penanggulangannya sedini
mungkin juga.

2. PERLUNYA PEMERIKSAAN KEHAMILAN SECARA BERKALA


Periksa kehamilan dilakukan paling sedikit empat kali, yaitu
a. pada umur kehamilan 1-3 bulan sebanyak 1 kali
b. pada umur kehamilan 4-6 bulan sebanyak 1 kali
c. pada umur kehamilan 7-9 bulan sebanyak 2 kali
Tempat pemeriksaan ibu hamil di posyandu, puskesmas, bidan dan rumah
bersalin.Selama kehamilan ada hal-hal yang perlu dipantau, agar bila ada
penyimpangan dari keadaan normal dapat segera diberikan penanganan yang
memadai. Karena itu selama kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan
kehamilan secara berkala, yang dimulai sejak kehamilan muda. Makin tinggi
resiko kehamilan yang dipunyai oleh ibu maka makin tinggi pula kebutuhan
untuk memeriksaan kehamilan lebih sering.

4
Pada saat kehamilan, ibu dapat memperoleh pengetahuan mengenai
kehamilannya, serta menyampaikan keluhan yang dirasakan ibu kepada
petugas tenaga kesehatan. Selain itu pada saat ibu memeriksakan kehamilan
ibu juga mendapat tablet Zat besi, imunisasi TT dua kali selama kehamilan dan
pemberian multivitamin.

3. TUJUAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN


A. Tujuan Dari Antenatal Care
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan
sosial ibu dan bayi.
3. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakti secara umum, kebidanan
dan pembedahanmisalnya :
a. Hipertensi dalam kehamilan
b. Diabetes dalam kehamilan
c. Anemia
d. Janin dengan berat badan rendah
e. Kehamilan anggur
f. Plasenta previa (ari-ari menutup jalan lahir)
g. Infeksi dalam kehamilan misalnya keputihan atau infeksi
saluran kemih dll
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat
ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempesiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI Eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
7. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
Menurut Depkes RI(1994) tujuan ANC adalah untuk menjaga agar
ibu hamil dapat melalui masa kehamilannya, persalinan dan nifas
dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat.

5
B. Tujuan khusus adalah
1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin
dijumpai dalam kehamilan, persalinan, dan nifas.
2. Mengenali dan mengobati penyulit-penyulit yang mungkin diderita
sedini mungkin.
3. Menurunkan angka morbilitas ibu dan anak.
4. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan
keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi.
Menurut Hanifa Wiknjosastro (1999) tujuan ANC adalah
menyiapkan wanita hamil sebaik-baiknya fisik dan mental serta
menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa
nifas, sehingga keadaan mereka pada post partum sehat dan normal,
tidak hanya fisik tetapi juga mental.

4. JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN


Pemeriksaan kehamilan minimal dilakukan sebanyak 4 kali yaitu :
a. Pemeriksaan kehamilan pertama yaitu pemeriksaan kehamilan saat
usia kehamilan antara 0-3 bulan. Memang biasanya ibu tidak menyadari
kehamilan saat awal masa kehamilan, tetapi sangat diharapkan agar
kunjungan pertama kehamilan dilakukan sebelum usia kehamilan < 12
minggu. Pemeriksaan kehamilan ini cukup dilakukan sekali dan mungkin
berlangsung 30-40 menit.
Selama masa kehamilan, anda akan mendapatkan perawatan secara
teratur, baik melalui bagian kebidanan di rumah sakit, dokter umum, atau
bidan. Semua ini untuk memastikan bahwa anda dan bayi anda dalam
keadaan sehat dan untuk mengetahui sedini mungkin jika terdapat
masalah berkenaan dengan kandungan anda.Inilah waktunya
mendapatkan jawaban bagi segala macam pertanyaan atau kekhawatiran
dan mendiskusikan rencana bagi kelahiran bayi anda.

6
Pada pemeriksaan kehamilan trimester pertama kalinya anda akan
diperiksa :
1) Riwayat kesehatan, , seperti : penyakit yang sedang atau pernah di
derita, apakah ada penyakit keturunan, apakah pernah menjalani
operasi
2) Periode menstruasi, seperti : tanggal, lama serta banyaknya haid
terakhir dan juga siklus haid. Bidan atau dokter ingin mengetahui
tanggal hari pertama dari menstruasi terakhir anda, untuk
memperkirakan kapan kira-kira sang bayi akan dilahirkan.
3) Pemeriksaan fisik secara umum , head too toe tekanan darah, berat
badan dan pemeriksaan fisik lainnya.
4) Bagaimana kehamilan yang lalu, seperti : Apakah pernah terjadi
komplikasi dalam kehamilan sebelumnya seperti keguguran,
kelahiran prematur, atau pre-eklampsia? dan Apakah anda pernah
melahirkan bayi abnormal, sebagai contoh spina bifida ?
5) Pemeriksaan dalam yaitu pemeriksaan vagina dan leher rahim anda.
6) Pemeriksaan laboratorium, seperti Hb
Bila terdapat kelainan atau komplikasi dalam pemeriksaan fisik dan
laboratorium maka sebaiknya dirujuk ke dokter spesialis kandungan.
Bila tidak terdapat kelainan maka pemeriksaan
b. Pemeriksaan kehamilan kedua yaitu pemeriksaan kehamilan saat usia
kehamilan antara 4-6 bulan. Biasanya kunjungan kehamilan dilakukan
sebelum usia kehamilan mencapai 26 minggu.
Pemeriksaan yang akan dilakukan adalah :
1) Anamnesa
2) Pemeriksaan laboratorium.

c. Pemeriksaan kehamilan ketiga yang dilakukan saat usia kehamilan


mencapai 32 minggu. dengan komposisi pemeriksaan hampir sama
dengan pemeriksaan kedua yaitu :

7
1) Anamnesa. Anda akan ditanyakan mengenai kondisi selama
kehamilan, keluhan-keluhan yang muncul dan tanda-tanda
pergerakan janin.
2) Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan,
tinggi fundus uteri (puncak rahim), detak denyut janin, pemeriksaan
Leopold (pemeriksaan kandungan melalui perut) dan pemeriksaan
fisik menyeluruh.
3) Pemeriksaan laboratorium.

d. Pemeriksaan kehamilan keempat. Ini merupakan pemeriksaan


kehamilan terakhir dan dilakukan pada usia kehamilan antara 32-36
minggu. Pada pemeriksaan ini akan dilakukan pemeriksaan :
1) Anamnesa. Anda akan ditanyakan mengenai kondisi selama
kehamilan, keluhan-keluhan yang muncul, pergerakan janin, dan
tanda kontraksi rahim.
2) Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tekanan darah, berat badan,
tinggi fundus uteri (puncak rahim), detak denyut janin, pemeriksaan
Leopold (menentukan letak janin dalam kandungan), dan
pemeriksaan fisik menyeluruh.
3) Pemeriksaan laboratorium. Urinalisis, cek protein dalam urin bila
tekanan darah tinggi, gula darah dan hemoglobin terutama bila
kunjungan pertama anda dinyatakan anemia.
4) Saat pemeriksaan kehamilan keempat inilah anda akan mulai
mendiskusikan pilihan persalinan yang aman sesuai dengan kondisi
kehamilan

5. PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN DI DALAM KUNJUNGAN


Selama kunjungan, akan ada pemeriksaan sebagai berikut:
a. Berat : berat badan anda akan ditimbang. Mayoritas wanita bertambah
berat badannya sebesar 10-12,5 kg selama kehamilan, kebanyakan terjadi
setelah minggu ke-20. Normalnya 10-16,5 kg slama kehamilan

8
b. Tinggi : tinggi anda akan diukur pada kunjungan pertama karena tinggi
anda merupakan gambaran kasar mengenai ukuran luas panggul anda.
c. Pemeriksaan fisik menyeluruh – dokter akan mengecek jantung dan paru-
paru anda dan memastikan bahwa secara umum anda berada dalam
keadaan sehat.
d. Air seni – anda akan diminta menyerahkan contoh air seni anda setiap
kali mengadakan kunjungan. Contoh air seni ini akan digunakan untuk
mengecek beberapa hal termasuk :
1) Gula : sebagian wanita menderita sejenis diabetes selama masa
kehamilan yang dikenal sebagai ‘diabetes gestasional’ yang
biasanya dapat dikontrol lewat perubahan diet dan, kemungkinan,
insulin. Kondisi ini biasanya hilang begitu sang bayi lahir;
2) Protein, atau ‘albumin’ dalam air seni anda dapat menunjukkan
apakah ada infeksi yang memerlukan perawatan. Kadar protein
juga dapat menjadi pertanda hipertensi (tekanan darah tinggi)
akibat kehamilan.
3) Tekanan darah : tekanan darah anda akan diukur setiap kali
kunjungan. Kenaikan tekanan darah pada akhir-akhir masa
kehamilan dapat menjadi pertanda pre-eklampsia.
e. Tes darah
1) Golongan darah
2) Apakah darah mempunyai rhesus negatif atau positif – sebagian
kecil ibu memiliki rhesus negatif. Sebagian ibu yang rhesus
negatif akan memerlukan suntikan setelah kelahiran bayi
pertama mereka untuk melindungi bayi berikutnya dari anemia.
3) Apakah penderita anemia : jika anda penderita anemia, anda
mungkin akan diberi tablet besi dan asam folat. Pada
pemriksaan darah pasien dinilai anemia atau tidak dengan
melakukan tes HB.
Hasil pemeriksaan HB dengan dengan sahli dapat digolongkan sebagai
berikut :
1. HB 11 gr % Tidak anemia

9
2. 9 – 10 gr % Anemia ringan
3. 7 – 8 gr % Anemia sedang
4. < 7 gr % Anemia berat

f. Tes Khusus
Sejumlah tes mungkin akan ditawarkan pada kunjungan pertama
anda. Bicarakan alasan tes tersebut dengan bidan atau dokter anda
sehingga anda dapat menentukan pilihan apakah harus melakukan tes
tersebut atau tidak berdasarkan informasi lengkap.Mintalah dokter atau
bidan anda menerangkan hasil tes tersebut jika anda memutuskan untuk
menjalaninya.
1) Tes darah HIV : HIV merupakan virus yang menyebabkan AIDS.
Jika anda berpendapat bahwa anda berada dalam risiko mendapat
HIV, mintalah pada dokter atau bidan anda kesempatan untuk
membahas tes HIV dan konseling. Jika anda positif mengidap HIV,
anda bisa berkonsultasi dengan organisasi yang berhubungan
dengan wanita dan HIV serta AIDS.
2) Penyakit anemia sel sabit dan talasemia : penyakit sel sabit
merupakan sebuah kondisi darah yang terutama menyerang orang-
orang Afrika dan India Barat serta, lebih jarang, orang-orang India,
Timur Tengah, dan Mediterania. Talasemia, sebuah kondisi darah
lainnya, terutama menyerang orang-orang Mediterania dan Asia.
3) Pemeriksaan dalam : kadang-kadang, dokter menganggap perlu
untuk melakukan pemeriksaan dalam.
4) Apusan mulut rahim : anda akan ditawari sebuah tes apusan mulut
rahim sekarang jika anda belum pernah melakukannya dalam tiga
tahun terakhir. Tes ini mendeteksi perubahan awal pada bagian
mulut rahim yang bisa menjadi kanker di kemudian hari jika tidak
dirawat.
5) Herpes : jika pernah menderita herpes pada organ reproduksi, atau
mendapat serangan pertama selama masa kehamilan, beritahu
dokter atau bidan. Hal ini penting karena herpes dapat berbahaya

10
bagi bayi yang baru dilahirkan yang mungkin memerlukan
perawatan khusus

6. 10 STANDAR ANC
a. Timbang Berat Badan
Bila kita berkunjung ke tenaga kesehatan baik itu dokter kebidanan
dan kandungan atau pun seorang bidan pada saat hamil maka yang pertama
kali dilakukan adalah dengan pemeriksaan berat badan ini (timbang
badan).Tujuan pemeriksaan kehamilan ini adalah untuk mengetahui
peningkatan berat badan ibu hamil dalam setiap bulannya.Bila berat
badannya naik secara normal dan tidak ada peningkatan berat badan
berlebihan maka itu salah satu indikasi kehamilan sehat juga.
Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester ketiga menyatakan ibu
kurus memiliki kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah. Kenaikan berat badan normal pada waktu hamil 0,5 kg per minggu
mulai trimester kedua. Normalnya pertambahan berat badan selama
kehamilan yaitu 5-15 kg.
b. Ukur Lila (tentukan status gizi)
Untuk mengetahui status gizi ibu hamil, haruslah dilakukan
beberapa pengukuran. Bidan / dokter saat pemeriksaan masa kehamilan
akan melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).Pengukuran
LILA dilakukan pada wanita usia subur (15-45 tahun) dan ibu hamiluntuk
memprediksi adanya kekurangan energi dan protein yang bersifat kronis
atau sudah terjadi dalam waktu lama.
Pengukuran LILA dilakukan dengan melingkarkan pita LILA
sepanjang 33 cm, atau meteran kain dengan ketelitian 1 desimal (0,1 cm).
Saat dilakukan pengukuran, ibuhamil pada posisi berdiri dan dilakukan
pada titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku lengan kiri, jika ibu
hamil yang bersangkutan tidak kidal.
Sebaliknya jika dia kidal, pengukuran dilakukan pada lengan kanan. Hal
ini dilakukan untuk memperkecil bias yang terjadi, karena adanya
pembesaran otot akibat aktivitas, bukan karena penimbunan lemak.

11
Demikian juga jika lengan kiri lumpuh, pengukuran dilakukan pada lengan
kanan.
Dengan pengukuran LILA dapat digunakan untuk deteksi dini dan
menapis risiko bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Setelah
melalui penelitian khusus untuk perempuan Indonesia, diperoleh standar
LILA sebagai berikut :
1) Jika LILA kurang dari 23,5 cm, berarti status gizi ibuhamil kurang,
misalnya kemungkinan mengalami KEK (Kurang Energi Kronis)
atau anemia kronis, dan berisiko lebih tinggi
melahirkan bayi BBLR.
2) Jika LILA sama atau lebih dari 23,5 cm, berarti status
gizi ibuhamil baik, dan risiko melahirkan bayi BBLR lebih
rendah.
c. Ukur Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah/tensi dilakukan secara rutin setiap
ANC, diharapkan tenakan darah selama kehamilan tetap dalam keadaan
normal (120 / 80 mmHg).Hal yang harus diwaspadai adalah apabila selama
kehamilan terjadi peningkatan tekanan darah (hipertensi) yang tidak
terkontrol, karena dikhawatirkan dapat terjadinya preeklamsia atau
eklamsia (keracunan dalam masa kehamilan) dan dapat menyebabkan
ancaman kematian bagi ibu dan janin / bayinya.Hal yang juga harus
menjadi perhatian adalah tekanan darah rendah (hipotensi), seringkali
disertai dengan keluhan pusing dan kurang istirahat.

d. Ukur TFU
Secara sederhana, bidan atau dokter saat melaksanakan ANC pada
seorang ibu hamil untuk menentukan usia kehamilan dilakukan
pemeriksaan abdominal/perut secara seksama. Pemeriksaan dilakukan
dengan cara melakukan palpasi (sentuhan tangan secara langsung di perut

12
ibu hamil) dan dilakukan pengukuran secara langsung untuk
memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur kehamilan bertambah.
Pemeriksaan ini dilakukan pula untuk menentukan posisi, bagian terendah
janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari
kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.Pemantauan ini bertujuan
untuk melihat indikator kesejahteraan ibu dan janin selama masa
kehamilan.
e. Hitung DJJ
Dalam melakukan pemeriksaan fisik saat kehamilan, bidan / dokter
akan melakukan suatu pemeriksaan untuk menentukan posisi janin,
terutama saat trimester III atau menjelang waktu prediksi persalinan.
Selain itu, akan dilakukan pula pemeriksaan denyut jantung janin
(DJJ) sebagai acuan untuk mengetahui kesehatan ibu dan perkembangan
janin, khususnya denyut jantung janin dalam rahim. Denyut jantung janin
normal permenit adalah sebanyak 120-160 kali. Pemeriksaan denyut
jantung janin harus dilakukan pada ibu hamil, dan denyut jantung janin
baru dapat didengar pada usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan. Alat yang
sering digunakan dalam menentukan posisi janin dan denyut jantung janin
saat ini adalah USG (Ultra Sono Grafi) dan Doppler USG ini aman untuk
janin dan sang ibu.
f. Tentukan Presentasi Janin
Pemeriksaan ini dilakukan pula untuk menentukan posisi, bagian
terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk
mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.Pemantauan ini
bertujuan untuk melihat indikator kesejahteraan ibu dan janin selama masa
kehamilan.

g. Beri TT
Salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menurunkan
angka kematian bayi atau neonatus yang disebabkan oleh penyakit tetanus,
maka dilakukan kegiatan pemberian imunisasi TT.
Manfaat dari imunisasi TT ibu hamil diantaranya:

13
1) Melindungi bayi yang baru lahir dari penyakit tetanus
neonatorum. Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang
terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang
disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang
mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim saraf pusat.
2) Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka.

Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari
program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal (pada
ibu hamil) dan tetanus neonatorum (bayi berusia kurang dari 1 bulan).

Pemberian imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali, dengan


dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan (dalam otot atau
dibawah kulit). Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8
bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap.TT1 dapat diberikan
sejak di ketahui postif hamil dimana biasanya di berikan pada kunjungan
pertama ibu hamil ke sarana kesehatan.Jarak pemberian (interval)
imunisasi TT1 dengan TT2 adalah minimal 4 minggu.

h. Pemeriksaan Laboratorium
Tes laboratorium sederhana yang dilakukan saat pemeriksaan
kehamilan adalah pemeriksaan Hb untuk menilai status anemia atau tidak
pada ibu hamil. Sebaiknya pemeriksaan Hb ini dilakukan sejak trimester I,
sehingga apabila ditemukan kondisi anemia akan dapat segera diterapi
dengan tepat.
Apabila didapatkan resiko penyakit lainnya saat kehamilan seperti darah
tinggi/hipertensi dan kencing manis/diabetes melitus, maka dapat
dilakukan tes laboratorium lainnya seperti tes fungsi ginjal, kadar protein
(albumin dan globulin), kadar gula darah dan urin lengkap.
Tes laboratorium dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ibu
hamil saat melakukan pemeriksaan kehamilan dan bertujuan untuk
mengatasi risiko penyakit lain selama kehamilan. Sehingga ketika waktu
persalinan dapat berlangsung dengan aman dan sehat.

14
i. Beri Tablet Tambah Darah (tablet besi)
Wanita hamil cenderung terkena anemia (kadar Hb darah rendah)
pada 3 bulan terakhir masa kehamilannya, karena pada masa itu janin
menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan
bulan pertama sesudah lahir. Anemia pada kehamilan dapat disebabkan
oleh meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin,
kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil, pola
makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan, dan adanya
kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe) pada wanita akibat
persalinan sebelumnya dan menstruasi.
Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan hambatan pada
pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak, kematian janin,
abortus, cacat bawaan, BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), anemia pada
bayi yang dilahirkan, lahir prematur, pendarahan, rentan infeksi.
Defisiensi besi bukan satu-satunya penyebab anemia, tetapi apabila
prevalensi anemia tinggi, defisiensi besi biasanya dianggap sebagai
penyebab yang paling dominan. Pertimbangan itu membuat suplementasi
tablet besi folat selama ini dianggap sebagai salah satu cara yang sangat
bermanfaat dalam mengatasi masalah anemia. Anemia dapat diatasi
dengan meminum tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD). Kepada
ibu hamil umumnya diberikan sebanyak satu tablet setiap hari berturut-
turut selama 90 hari selama masa kehamilan. TTD mengandung 200 mg
ferrosulfat, setara dengan 60 miligram besi elemental dan 0.25 mg asam
folat.

j. Temu Wicara
Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan
tindakan yang harus dilakukan oleh bidan atau dokter dalam temu wicara,
antara lain :
1) Merujuk ke dokter untuk konsultasi, menolong ibu menentukan
pilihan yang tepat.

15
2) Melampirkan kartu kesehatan ibu beserta surat rujukan
3) Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat
hasil rujukan
4) Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan
5) Memberikan asuhan Antenatal (selama masa kehamilan)
6) Perencanaan dini jika tidak aman melahirkan dirumah
7) Menyepakati diantara pengambil keputusan dalam keluarga
tentang rencanaproses kelahiran
k. Persiapan dan biaya persalinan

16
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Kehamilan merupakan periode sangat penting bagi ibu dan janinnya. Untuk
itu perlu sekali untuk ibu memeriksakan kehamilannya sedini mungkin sekurang-
kurangnya empat kali dalam masa kehamilan. Dengan pemeriksaan kehamilan ibu
hamil juga dapat menanyakan hal-hal yang ingin ibu ketahui dan memberitahukan
berbagai keluhan yang dirasakan ibu, serta dapat meminimalakn komplikasi serta
resiko yng mungkin akan terjadi saat persalinan.

SARAN
Setelah memahami dengan jelas pentingnya pemeriksaan kehamilan,
diharapkan para ibu hamil agar mau memeriksakan kehamilannya ke tenaga
kesehatan setempat baik di POSYANDU, PUSKESMAS, ataupun bidan dan
rumah bersalin.

17
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, I.B.G. Pengantar Kuliah Obstetri.EGC.Jakarta:2007

Prawiroharjo,Sarwono. Imu Kebidanan.PT. Bina Pustaka Sarwono

Prawiroharjo.Jakarta,2009

J. Lenevo,Kenneth. Obstetri Williams. EGC. Jakarta,2009

18

Anda mungkin juga menyukai