Anda di halaman 1dari 17

POSISI ERGONOMIS DUDUK

MAKALAH

Diajukan guna memenuhi Tugas Bridging dalam Mata Kuliah: Keselamatan

Pasien dan Kesehatan Kerja dalam Keperawatan

Dosen Pembimbing : Dwi Aprilina, S.Kep, Ners, M.Kep

Disusun oleh :

Amalia Sholiha P27906120003


Ayu Suwarna P P27906120006
Ega Welliyani P27906120009
Endang Suartini P27906120013
Halimatus Sa’diah P27906120016
Nabila Puspitasari P27906120022
Nopiani Dwi Astuti P27906120024
Sifa Nur Fitriani P27906120033
Umi Kulsum P27906120035
Yuliana P27906120038

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat rahmat
dan karunia-Nya, kami selaku penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah “Posisi Ergonomis Duduk”. Sholawat serta salam kami curahkan kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Yang berkat hadirnya membawa cahaya
yang membuat manusia melangkah keluar dari dunia gelap.
Disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Keperawatan
Maternitas dengan pokok bahasan “Posisi Ergonomis Duduk”. Yang mana dalam
pelaksanaan pengerjaan serta penyusunan makalah ini didapati dari hasil diskusi,
buku, serta pencarian di internet terkait artikel-artikel yang berhubungan dengan
Posisi Ergonomis Duduk. Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak terkait:
1. Dwi Aprilina, S.Kep, Ners, M.Kep. Selaku Dosen Pembimbing
Keselamatan Pasien dan Kesehatan Kerja dalam Keperawatan yang telah
memberikan bimbingan kepada kami sehingga tersusunlah makalah ini.
2. Orang tua, yang telah memberikan dukungan dalam segala hal.
3. Penulis buku dan penulis artikel lepas. Dimana tulisannya menjadi sumber
referensi serta bahan penyusunan makalah Posisi Ergonomis Duduk
4. Rekan kelompok yang telah bersama-sama mengerjakan serta menyusun
makalah ini. Juga rekan Mahasiswa/i Politeknik Kesehatan Kemenkes
Banten, Jurusan Keperawatan Tangerang, khususnya Progam Studi Profesi
Ners.

Makalah ini jauh dari kata sempurna segala saran dan kritik sifatnya
membangun, senantiasa kami harapkan demi perbaikan makalah ini.
Semoga Allah SWT memberikan keberkatan pada kita semua. Amin.

Tangerang, Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Tujuan .............................................................................................1

1. Tujuan Umum.................................................................................... 2

2. Tujuan khusus.................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI ........................................................................

A. Pengertian Ergonomi................................................................................3

B. Tujuan Ergonomi .....................................................................................3

C. Ruang Lingkup ergonomi............................................................... 4

D. Metode ergonomi ...............................................................................4

E. Pendekatan Aplikasi Ergonomi............................................................... 5

F. Ergonomi fisik..........................................................................................6

G. Pedoman yang mengatur ketinggian landasan kerja salah satu nya pada posisi

duduk...................................................................................................... 7

H. Posisi duduk............................................................................................. 8

I. Akibat Posisi duduk Yang salah .............................................................8

J. Aplikasi/penerapan Ergonomik................................................................9

BAB III Kesimpulan ........................................................................................

ii
A. Kesimpulan ..................................................................................... 11

B. Saran................................................................................................ 54

DAFTAR PUSTAKA 

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ergonomi merupakan salah satu wahana dalam meningkatkan
produktifitas berupa aturan dalam bekerja yang bermaksud membuat
sistem kerja selamat, sehat, aman dan nyaman. Ergonomi menjamin
manusia bekerja sesuai dengan kemampuan, kebolehan dan keterbatasan
yang hasil akhirnya manusia mampu berproduksi lebih optimal selama
umur produktifnya tanpa harus mengorbankan keselamatan dan
kesehatannya (Adiputera, 2004).
Ergonomi sikap kerja dalam bekerja sangat perlu diperhatikan, jika
sikap kerja bertentangan dengan sikap alami tubuh akan menimbulkan
kelelahan dan cedera pada otot. Dalam sikap yang tidak alami tersebut
akan banyak terjadi pergerakan otot yang tidak seharusnya terjadi sehingga
gerakan itu akan boros energi yang menimbulkan strain dan cedera otot
(Adiputera, 2004).
Sikap kerja saat melakukan setiap pekerjaan dapat menentukan atau
berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pekerjaan, untuk menghindari hal
itu dibutuhkan sikap kerja yang efektif untuk menghasilkan produksi yang
maksimal. Sikap kerja adalah posisi kerja secara alamiah dibentuk oleh
tubuh pekerja akibat berinteraksi dengan fasilitas yang digunakan ataupun
kebiasaan kerja.
Dengan semakin berkembangnya industri saat ini dimana sebagian
besar dari aktivitas fisik manusia dalam industri terjadi dalam kegiatan
manual material handling, dengan kata lain manusia lebih banyak
melakukan pekerjaan secara manual dalam melakukan pemindahan barang
atau objek ditunjang lagi dengan posis kerja yang tidak sesuai dengan
aspek ergonomis maka hal ini dapat menyebabkan terjadinya cidera tubuh,
sakit, dan cacat.
Masalah dari kegiatan manual material handling dikarenakan postur
tubuh yang salah, repetitif (berulang-ulang), berat, dan durasi yang terkait
dengan pemindahan beban. Salah satu penyebab cedera atau keluhan
muskuloskeletal tersebut jika terdapat ketidakesuaian antara tuntutan tugas
(task demand) dan kemampuan pekerja (worker capability), sehingga
sistem muskuloskeletal secara fisik overexerted.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
menulis makalah dengan judul posisi kerja sesuai ergonomis. Dalam
makalah ini juga akan dibahas tentang dampak posisi kerja yang tidak
sesuai ergonomis.

1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk Memahami Posisi Ergonomis Duduk Saat Bekerja
2. Tujuan Khusus
a. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Sikap Kerja Atau Sikap Tubuh
Pada Posisi Duduk Dengan Baik
b. Untuk Mengetahui Akibat Posisi Duduk Yang Salah
c. Untuk Memahami Aplikasi/Penerapan Ergonomik

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Ergonomi
Berdasarkan pengertian ergonomi menurut pusat kesehatan kerja
departemen kesehatan kerja RI, ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari
perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran
penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas
pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress
yang akan dihadapi.
Menurut pusat kesehatan kerja departemen kesehatan RI, upaya
ergonomi antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan
dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan
kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Definisi lain menyebutkan bahwa ergonomi adalah sebuah ilmu untuk
“fitting the job to the worker”, sementara itu ILO antara lain menyatakan,
sebagai ilmu terapan biologi manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik
bagi pekerja dan lingkungan kerjanya, agar mendapatkan kepuasan kerja
yang maksimal selain meningkatkan produktivitasnya.

B. Tujuan
Dari beberapa pengertian diatas, ergonomi bisa dikatakan sebagai satu
ilmu terapan dalam mencapai keselamatan dan kesehatan kerja. Ilmu ini
digunakan untuk membuat pekerja merasa nyaman dalam melakukan
pekerjaannya.
Tujuan dalam penerapan ergonomi ini adalah:
a. Angka cedera dan kesakitan dalam melakukan pekerjaan tidak ada/
terkurangi

3
b. Biaya terhadap penanganan kecelakaan atau kesakitanmenjadi
berkurang
c. Kunjungan untuk berobat bisa berkurang
d. Tingkat absentisme/ ketidak hadiran bisa berkurang Produktivitas/
kualitas dan keselamatan kerja meningkat
e. Pekerja merasa nyaman dalam bekerja
f. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental.
g. Meningkatkan kesejahteraan sosial.
h. Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis,
antropologis dan budaya dari setiap sistem kerja

C. Ruang Lingkup Ergonomi


Ergonomi bisa dibagi menjadi beberapa bagian untuk lebih memudahkan
pemahamannya. Ruang lingkup ergonomi adalah:
a. ergonomi fisik : berkaitan dengan anatomi tubuh manusia,
anthropometri, karakteristik fisiologi dan biomekanika yang
berhubungan dengan aktifitas fisik.
b. ergonomi kognitif : berkaitan dengan proses mental manusia,
termasuk di dalamnya ; persepsi, ingatan, dan reaksi, sebagai akibat
dari interaksi manusia terhadap pemakaian elemen sistem.
c. ergonomi organisasi : berkaitan dengan optimasi sistem sosioleknik,
termasuk sturktur organisasi, kebijakan dan proses.
d. Ergonomi lingkungan : berkaitan dengan pencahayaan, temperatur,
kebisingan, dan getaran.

D. Metode Ergonomi
Beberapa metode dalam artikel ergonomi dari departemen kesehatan
Republik Indonesia, dalam menilai ergonomis atau tidaknya suatu
lingkungan kerja, yaitu:
a. Diagnosis, dapat dilakukan melalui wawancara dengan pekerja,
inspeksi tempat kerja penilaian fisik pekerja, uji pencahayaan,

4
ergonomik checklist dan pengukuran lingkungan kerja lainnya.
Variasinya akan sangat luas mulai dari yang sederhana sampai
kompleks.
b. Treatment, pemecahan masalah ergonomi akan tergantung data dasar
pada saat diagnosis. Kadang sangat sederhana seperti merubah posisi
meubel, letak pencahayaan atau jendela yang sesuai. Membeli
furniture sesuai dengan demensi fisik pekerja.
c. Follow-up, dengan evaluasi yang subyektif atau obyektif, subyektif
misalnya dengan menanyakan kenyamanan, bagian badan yang sakit,
nyeri bahu dan siku, keletihan , sakit kepala dan lain-lain. Secara
obyektif misalnya dengan parameter produk yang ditolak, absensi
sakit, angka kecelakaan dan lain-lain.

E. Pendekatan Aplikasi Ergonomi


a. Conceptual /System Ergonomics (pada saat Perencanaan): Ergonomi
sangat tepat untuk diterapkan sebagai bagian dari perencanaan
menyeluruh. To fit the job to the man. Maksud: Upaya pertama kali
yang harus dilakukan adalah menyesuaiakan pekerjaan (alat/mesin,
cara kerja/organisasi kerja dan lingkungan kerja) terhadap manusia
pekerja (kemampuan, kebolehan, dan batasan) apabila usaha ini tidak
berhasil karena alasan teknis dan ekonomis seperti; mesin terpaksa
harus diimpor,
b. Curative Ergonomics ( perbaikan / modifikasi ditempat kerja ); usaha
memanfaatkan ergonomi untuk memperbaiki hal-hal yanng sudah
ada/berjalan, dengan konsekuensi biaya lebih mahal. To fit the man to
the job.

F. Ergonomi Fisik

5
Ergonomi fisik membahas mengenai antropometri, lingkungan fisik di
tempat kerja, dan biomekanik. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi
fisik antara lain: posisi tubuh (duduk, berdiri), posisi tubuh pada saat
mengangkat, menjinjing beban.
1. Antropometri dan aplikasinya dalam ergonomi
Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-
pertimbangan errgonomis dalam memerlukan interaksi manusia. Data
antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas
antara lain dalam hal :
a. Perancangan areal kerja (work station, interior mobil, dan lain-
lain)
b. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas
(tools) dan sebagainya.
c. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi /
meja komputer dan lain-lain.
d. Perancangan lingkungan kerja fisik.

Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan


ergonomis dalam memerlukan interaksi manusia. Data antropometri
yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas dalam hal :
perancangan areal kerja, perancangan peralatan kerja, perancangan
produk konsumtif, perancangan lingkungan kerja fisik. Data ini akan
menentukan bentuk, ukuran dan dimensi yang tepat yang berkaitan
dengan produk yang dirancang dan manusia yang akan
mengoperasikan atau menggunakan produk tersebut.
Antropometri merupakan bagian dari ilmu ergonomi yang
berhubungan dengan dimensi tubuh manusia yang meliputi bentuk,
ukuran dan kekuatan dan penerapannya untuk kebutuhan perancangan
fasilitas aktivitas manusia. Data antropometri sangat diperlukan untuk
perancangan peralatan dan lingkungan kerja. Kenyamanan
menggunakan alat bergantung pada kesesuaian ukuran alat dengan

6
ukuran manusia. Jika tidak sesuai, maka dalam jangka waktu tertentu
akan mengakibatkan stress tubuh antara lain dapat berupa lelah, nyeri,
pusing.

2. Pertimbangan desain antropometri dan faktor manusia


a. Setiap manusia mempunyai bentuk yang berbeda - beda,
seperti : Tinggi-Pendek, Kurus-Gemuk, Tua-Muda, Normal-
Cacat.
b. Manusia mempunyai keterbatasan Fisik, Contoh : Letak tombol
operasional / kontrol panel yang tidak sesuai dengan bentuk
tubuk menyebabkan terjadinya sikap paksa / salah operasional.

cara penggunaan antropometri dalam ergonomi fisik adalah


dapat digunakan untuk memperkirakan posisi tubuh yang baik dalam
bekerja. Pengukuran dimensi struktur tubuh (pengukuran dalam dalam
berbagai posisi standar dan tidak bergerak seperti berat, tinggi saat
duduk/berdiri, ukuran kepala, tinggi, panjang lutut saat berdiri/duduk,
panjang lengan. Hal ini dapat dilakukan dengan tujuan mencegah
terjadinya fatigue/ kelelahan pada pekerja pada saat melakukan
pekerjaannya.

G. Pedoman yang mengatur ketinggian landasan kerja salah satu nya


pada posisi duduk
a. Pekerjaan dilakukan pada waktu yang lama.
b. Jika memungkinkan menyediakan meja yang dapat diatur turun dan
naik.
c. Ketinggian landasan dan tidak memerlukan fleksi tulang belakang
yang berlebihan.
d. Landasan kerja harus memungkinkan lengan menggantung pasa posisi
rileks dari bahu, dengan lengan bawah mendekati posisi horizontal
atau sedikit menurun.

7
H. Posisi duduk
a. Posisi paha horizontal, sejajar dengan lantai
b. Posisi telapak kaki menapak ke tanah. Bila tidak, berarti posisi duduk
Anda terlalu tinggi
c. Bantalan kursi menopang punggung bagian bawah, sehingga
punggung tetap tegak
d. Rubah posisi duduk Anda secara berkala selama bekerja, karena
duduk dalam posisi yang tetap dalam jangka waktu lama bisa
menyebabkan ketidaknyamanan
e. Punggung santai tapi tidak membungkuk
f. Kepala tak membungkuk atau terlalu condong ke depan

I. Akibat posisi duduk yang salah


1. Kelelahan (fatigue)
Duduk dalam jangka waktu lama dan posisi statis, justru bisa
menimbulkan gangguan pada leher, bahu, punggung, dan lengan.  Hal ini
dikarenakan pada sikap kerja statis terjadi kontraksi otot yang kuat dan
lama tanpa cukup kesempatan pemulihan, dan aliran darah ke otot
terhambat. Akibatnya, timbul rasa lelah dan nyeri pada otot tubuh.
Bagian tubuh yang paling sering terjadi fatigue adalah bagian belakang
tubuh hingga leher, yang disebut juga varicose veins.
2. Low Back Pain (LBP)
LBP merupakan suatu gangguan neuromuskuloskeletal ,  gangguan
organ visceral, dan gangguan vaskuler yang dirasakan di daerah
punggung bawah. Menurut World Health Organization (WHO), LBP
merupakan ketidaknyamanan yang sering dikeluhkan oleh pegawai
kantoran yang umumnya melaksanakan 6 jam waktu bekerja. Beberapa
aktivitas yang berhubungan dengan komputer disebagian waktu kerja,
memasukan data, dan mengangkat telepon. Aktivitas tersebut membuat

8
pegawai kantoran untuk duduk dalam waktu yang lama sehingga risiko
untuk terjadinya LBP meningkat.
3. Kifosis
Kifosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung ke
belakang, Sehingga tubuh Bungkuk. Hal ini terjadi apabila posisi duduk
terlalu menunduk.
4. Skoliosis
Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung
kesamping sehingga tubuh ikut melengkung ke samping. Hal ini bisa
terjadi karena posisi duduk menyamping yang terlalu lama.
5. Lordosis
Lordosis adalah kelainan pada tulang belakang bagian perut
melengkung ke depan sehinnga bagian perut maju. Hal ini dimungkinkan
terjadi apabila posisi bersandar ketika duduk dilakukan terlalu lama.

J. Aplikasi/penerapan Ergonomik
1. Posisi Kerja
Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki
tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja.
Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan
berat badan tertumpu secara seimbangpadaduakaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi
waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus
dibedakan ukuran anthropometri barat dantimur.
3. Tata Letak Tempat Kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja.
Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak
digunakan daripada kata-kata
4. Mengangkat beban

9
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala,
bahu, tangan, punggung, dll. Beban yang terlalu berat dapat
menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian
akibat gerakan yang berlebihan.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah
manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Ruang lingkup ergonomi yaitu,
ergonomi fisik, ergonomi kognitif, ergonomi organisasi, dan ergonomi
lingkungan. Posisi duduk yang salah akan menyebabkan kelelahan (fatigue),
low back pain  (LBP), kifosis, skoliosis, lordosis.
Penerapan Ergonomi di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja
selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk
dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama
yang baik dari semua pihak. Pihak pemerintah dalam hal ini Departemen
Kesehatan sebagai lembaga yang bertanggungjawab terhadap kesehatan
masyarakat, membuat berbagai peraturan, petunjuk teknis dan pedoman K3 di
Tempat Kerja serta menjalin kerjasama lintas program maupun lintas sektor
terkait dalam pembinaannya

B. Saran
Pendekatan disiplin ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki
performansi kerja manusia seperti menambah kecepatan kerja, accuracy,
keselamatan kerja disamping untuk mengurangi energi kerja yang berlebihan
serta mengurangi datangnya kelelahan yang terlalu cepat. Disamping itu
disiplin ergonomi diharapkan mampu memperbaiki pendayagunaan sumber
daya manusia serta meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan
kesalahan manusia (human errors).

11
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/digital_126790-S-5669Gambaran%20
penerapan-Literatur.pdf yang diunduh pada tanggal 8 Oktober 2020.

http://stikesindramayu.ac.id/read/137/posisi-duduk-yang-baik-agar-lebih-sehat-dan-
produktif.html yang diunduh pada tanggal 8 Oktober 2020.

http://nova.grid.id/Kesehatan/Umum/Posisi-Duduk-Tepat-Postur-Tubuh-Oke yang
diunduh pada tanggal 8 Oktober 2020.

12

Anda mungkin juga menyukai