MAKALAH
Disusun oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat rahmat
dan karunia-Nya, kami selaku penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah “Posisi Ergonomis Duduk”. Sholawat serta salam kami curahkan kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Yang berkat hadirnya membawa cahaya
yang membuat manusia melangkah keluar dari dunia gelap.
Disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Keperawatan
Maternitas dengan pokok bahasan “Posisi Ergonomis Duduk”. Yang mana dalam
pelaksanaan pengerjaan serta penyusunan makalah ini didapati dari hasil diskusi,
buku, serta pencarian di internet terkait artikel-artikel yang berhubungan dengan
Posisi Ergonomis Duduk. Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak terkait:
1. Dwi Aprilina, S.Kep, Ners, M.Kep. Selaku Dosen Pembimbing
Keselamatan Pasien dan Kesehatan Kerja dalam Keperawatan yang telah
memberikan bimbingan kepada kami sehingga tersusunlah makalah ini.
2. Orang tua, yang telah memberikan dukungan dalam segala hal.
3. Penulis buku dan penulis artikel lepas. Dimana tulisannya menjadi sumber
referensi serta bahan penyusunan makalah Posisi Ergonomis Duduk
4. Rekan kelompok yang telah bersama-sama mengerjakan serta menyusun
makalah ini. Juga rekan Mahasiswa/i Politeknik Kesehatan Kemenkes
Banten, Jurusan Keperawatan Tangerang, khususnya Progam Studi Profesi
Ners.
Makalah ini jauh dari kata sempurna segala saran dan kritik sifatnya
membangun, senantiasa kami harapkan demi perbaikan makalah ini.
Semoga Allah SWT memberikan keberkatan pada kita semua. Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
B. Tujuan .............................................................................................1
1. Tujuan Umum.................................................................................... 2
2. Tujuan khusus.................................................................................... 2
A. Pengertian Ergonomi................................................................................3
F. Ergonomi fisik..........................................................................................6
G. Pedoman yang mengatur ketinggian landasan kerja salah satu nya pada posisi
duduk...................................................................................................... 7
H. Posisi duduk............................................................................................. 8
J. Aplikasi/penerapan Ergonomik................................................................9
ii
A. Kesimpulan ..................................................................................... 11
B. Saran................................................................................................ 54
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ergonomi merupakan salah satu wahana dalam meningkatkan
produktifitas berupa aturan dalam bekerja yang bermaksud membuat
sistem kerja selamat, sehat, aman dan nyaman. Ergonomi menjamin
manusia bekerja sesuai dengan kemampuan, kebolehan dan keterbatasan
yang hasil akhirnya manusia mampu berproduksi lebih optimal selama
umur produktifnya tanpa harus mengorbankan keselamatan dan
kesehatannya (Adiputera, 2004).
Ergonomi sikap kerja dalam bekerja sangat perlu diperhatikan, jika
sikap kerja bertentangan dengan sikap alami tubuh akan menimbulkan
kelelahan dan cedera pada otot. Dalam sikap yang tidak alami tersebut
akan banyak terjadi pergerakan otot yang tidak seharusnya terjadi sehingga
gerakan itu akan boros energi yang menimbulkan strain dan cedera otot
(Adiputera, 2004).
Sikap kerja saat melakukan setiap pekerjaan dapat menentukan atau
berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pekerjaan, untuk menghindari hal
itu dibutuhkan sikap kerja yang efektif untuk menghasilkan produksi yang
maksimal. Sikap kerja adalah posisi kerja secara alamiah dibentuk oleh
tubuh pekerja akibat berinteraksi dengan fasilitas yang digunakan ataupun
kebiasaan kerja.
Dengan semakin berkembangnya industri saat ini dimana sebagian
besar dari aktivitas fisik manusia dalam industri terjadi dalam kegiatan
manual material handling, dengan kata lain manusia lebih banyak
melakukan pekerjaan secara manual dalam melakukan pemindahan barang
atau objek ditunjang lagi dengan posis kerja yang tidak sesuai dengan
aspek ergonomis maka hal ini dapat menyebabkan terjadinya cidera tubuh,
sakit, dan cacat.
Masalah dari kegiatan manual material handling dikarenakan postur
tubuh yang salah, repetitif (berulang-ulang), berat, dan durasi yang terkait
dengan pemindahan beban. Salah satu penyebab cedera atau keluhan
muskuloskeletal tersebut jika terdapat ketidakesuaian antara tuntutan tugas
(task demand) dan kemampuan pekerja (worker capability), sehingga
sistem muskuloskeletal secara fisik overexerted.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
menulis makalah dengan judul posisi kerja sesuai ergonomis. Dalam
makalah ini juga akan dibahas tentang dampak posisi kerja yang tidak
sesuai ergonomis.
1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk Memahami Posisi Ergonomis Duduk Saat Bekerja
2. Tujuan Khusus
a. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Sikap Kerja Atau Sikap Tubuh
Pada Posisi Duduk Dengan Baik
b. Untuk Mengetahui Akibat Posisi Duduk Yang Salah
c. Untuk Memahami Aplikasi/Penerapan Ergonomik
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Ergonomi
Berdasarkan pengertian ergonomi menurut pusat kesehatan kerja
departemen kesehatan kerja RI, ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari
perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran
penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas
pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress
yang akan dihadapi.
Menurut pusat kesehatan kerja departemen kesehatan RI, upaya
ergonomi antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan
dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan
kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.
Definisi lain menyebutkan bahwa ergonomi adalah sebuah ilmu untuk
“fitting the job to the worker”, sementara itu ILO antara lain menyatakan,
sebagai ilmu terapan biologi manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik
bagi pekerja dan lingkungan kerjanya, agar mendapatkan kepuasan kerja
yang maksimal selain meningkatkan produktivitasnya.
B. Tujuan
Dari beberapa pengertian diatas, ergonomi bisa dikatakan sebagai satu
ilmu terapan dalam mencapai keselamatan dan kesehatan kerja. Ilmu ini
digunakan untuk membuat pekerja merasa nyaman dalam melakukan
pekerjaannya.
Tujuan dalam penerapan ergonomi ini adalah:
a. Angka cedera dan kesakitan dalam melakukan pekerjaan tidak ada/
terkurangi
3
b. Biaya terhadap penanganan kecelakaan atau kesakitanmenjadi
berkurang
c. Kunjungan untuk berobat bisa berkurang
d. Tingkat absentisme/ ketidak hadiran bisa berkurang Produktivitas/
kualitas dan keselamatan kerja meningkat
e. Pekerja merasa nyaman dalam bekerja
f. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental.
g. Meningkatkan kesejahteraan sosial.
h. Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis,
antropologis dan budaya dari setiap sistem kerja
D. Metode Ergonomi
Beberapa metode dalam artikel ergonomi dari departemen kesehatan
Republik Indonesia, dalam menilai ergonomis atau tidaknya suatu
lingkungan kerja, yaitu:
a. Diagnosis, dapat dilakukan melalui wawancara dengan pekerja,
inspeksi tempat kerja penilaian fisik pekerja, uji pencahayaan,
4
ergonomik checklist dan pengukuran lingkungan kerja lainnya.
Variasinya akan sangat luas mulai dari yang sederhana sampai
kompleks.
b. Treatment, pemecahan masalah ergonomi akan tergantung data dasar
pada saat diagnosis. Kadang sangat sederhana seperti merubah posisi
meubel, letak pencahayaan atau jendela yang sesuai. Membeli
furniture sesuai dengan demensi fisik pekerja.
c. Follow-up, dengan evaluasi yang subyektif atau obyektif, subyektif
misalnya dengan menanyakan kenyamanan, bagian badan yang sakit,
nyeri bahu dan siku, keletihan , sakit kepala dan lain-lain. Secara
obyektif misalnya dengan parameter produk yang ditolak, absensi
sakit, angka kecelakaan dan lain-lain.
F. Ergonomi Fisik
5
Ergonomi fisik membahas mengenai antropometri, lingkungan fisik di
tempat kerja, dan biomekanik. Topik-topik yang relevan dalam ergonomi
fisik antara lain: posisi tubuh (duduk, berdiri), posisi tubuh pada saat
mengangkat, menjinjing beban.
1. Antropometri dan aplikasinya dalam ergonomi
Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-
pertimbangan errgonomis dalam memerlukan interaksi manusia. Data
antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas
antara lain dalam hal :
a. Perancangan areal kerja (work station, interior mobil, dan lain-
lain)
b. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas
(tools) dan sebagainya.
c. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi /
meja komputer dan lain-lain.
d. Perancangan lingkungan kerja fisik.
6
ukuran manusia. Jika tidak sesuai, maka dalam jangka waktu tertentu
akan mengakibatkan stress tubuh antara lain dapat berupa lelah, nyeri,
pusing.
7
H. Posisi duduk
a. Posisi paha horizontal, sejajar dengan lantai
b. Posisi telapak kaki menapak ke tanah. Bila tidak, berarti posisi duduk
Anda terlalu tinggi
c. Bantalan kursi menopang punggung bagian bawah, sehingga
punggung tetap tegak
d. Rubah posisi duduk Anda secara berkala selama bekerja, karena
duduk dalam posisi yang tetap dalam jangka waktu lama bisa
menyebabkan ketidaknyamanan
e. Punggung santai tapi tidak membungkuk
f. Kepala tak membungkuk atau terlalu condong ke depan
8
pegawai kantoran untuk duduk dalam waktu yang lama sehingga risiko
untuk terjadinya LBP meningkat.
3. Kifosis
Kifosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung ke
belakang, Sehingga tubuh Bungkuk. Hal ini terjadi apabila posisi duduk
terlalu menunduk.
4. Skoliosis
Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung
kesamping sehingga tubuh ikut melengkung ke samping. Hal ini bisa
terjadi karena posisi duduk menyamping yang terlalu lama.
5. Lordosis
Lordosis adalah kelainan pada tulang belakang bagian perut
melengkung ke depan sehinnga bagian perut maju. Hal ini dimungkinkan
terjadi apabila posisi bersandar ketika duduk dilakukan terlalu lama.
J. Aplikasi/penerapan Ergonomik
1. Posisi Kerja
Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki
tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja.
Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan
berat badan tertumpu secara seimbangpadaduakaki.
2. Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi
waktu bekerja dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus
dibedakan ukuran anthropometri barat dantimur.
3. Tata Letak Tempat Kerja
Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja.
Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak
digunakan daripada kata-kata
4. Mengangkat beban
9
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala,
bahu, tangan, punggung, dll. Beban yang terlalu berat dapat
menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian
akibat gerakan yang berlebihan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah
manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Ruang lingkup ergonomi yaitu,
ergonomi fisik, ergonomi kognitif, ergonomi organisasi, dan ergonomi
lingkungan. Posisi duduk yang salah akan menyebabkan kelelahan (fatigue),
low back pain (LBP), kifosis, skoliosis, lordosis.
Penerapan Ergonomi di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja
selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk
dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama
yang baik dari semua pihak. Pihak pemerintah dalam hal ini Departemen
Kesehatan sebagai lembaga yang bertanggungjawab terhadap kesehatan
masyarakat, membuat berbagai peraturan, petunjuk teknis dan pedoman K3 di
Tempat Kerja serta menjalin kerjasama lintas program maupun lintas sektor
terkait dalam pembinaannya
B. Saran
Pendekatan disiplin ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki
performansi kerja manusia seperti menambah kecepatan kerja, accuracy,
keselamatan kerja disamping untuk mengurangi energi kerja yang berlebihan
serta mengurangi datangnya kelelahan yang terlalu cepat. Disamping itu
disiplin ergonomi diharapkan mampu memperbaiki pendayagunaan sumber
daya manusia serta meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan
kesalahan manusia (human errors).
11
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/digital_126790-S-5669Gambaran%20
penerapan-Literatur.pdf yang diunduh pada tanggal 8 Oktober 2020.
http://stikesindramayu.ac.id/read/137/posisi-duduk-yang-baik-agar-lebih-sehat-dan-
produktif.html yang diunduh pada tanggal 8 Oktober 2020.
http://nova.grid.id/Kesehatan/Umum/Posisi-Duduk-Tepat-Postur-Tubuh-Oke yang
diunduh pada tanggal 8 Oktober 2020.
12