Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara


lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium sederhana dan konseling Asuhan
kebidanan Komprehensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan berkesinambungan
diantaranya adalah asuhan kebidanan kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir.
(Varney, 2006).

Dalam melakukan asuhan konprehensif memerlukan peran dan tugas bidan. Bidan
merupakan seseorang yang telah menjalani program pendidikan bidan, yang diakui oleh
negara tempat ia tinggal, dan telah berhasilmenyelesaikan studi terakhir kebidanan serta
memenuhi persyaratan untuk terdaftar dan/ atau memiliki izin formal untuk praktik
bidan (Soepardan, 2008; h. 2).

Bidan mempunyai tugas dan peran sebagai tenaga kesehatan yang berkualitas
dalam pelayanannya, bidan juga mempunyai ruang lingkup praktik kebidanan meliputi
asuhan mandiri/ otonomi pada anak perempuan, remaja putri, dan wanita dewasa
sebelum, selama kehamilan, dan sesudahnya. Dalam memberikan asuhan kebidanan
bidan mempunyai peran bidan yaitu bidan sebagai pelaksana dalam artian bidan disini
mempunyai 3 tugas yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi dan tugas ketergantunga.
Bidan sebagai pengelola, pada peran ini bidan berperan dalam 2 tugas yaitu tugas
oemngembangan pelayanan dasar dan tugas partisipasi dalam tim. Bidan sebagai
pendidik, dalam hal ini bidan berperan dalam 2 tugas yaitu pendidik

Penyuluhan kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader. Dan bidan
sebagai peneliti, dalam hal ini bidan bertugas melakukan penelitian teraoan dalam
bidang kesehatan baik secara mandiri maupun kelompok (Soepardan, 2008; h. 49).

1
Pada asuhan kebidanan komprehensif akan dimulai dari proses kehamilan.
Dimana kehamilan merupakan proses hasil konsespsi yang akan bertumbuh kembang
menjadi janin. Sedangkan menurut teori (Manuaba, 2010; h, 75) menjelaskan bahwa
kehamilan merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi, migrasi
spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada
uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.

Bidan mempunyai peran yang sangat penting dalam peningkatan kesehatan ibu
hamil. Yaitu untuk memberikan penyuluhan kepada ibu hamil, dimana wanita hamil
untuk melakukan pemeriksaan antenatal care (ANC) yang dapat dijadwalkan
pelaksanaan antenatal care sebanyak 12 sampai 13 selama kehamilan. Tetapi di Negara
berkembang pemeriksaan antenatal care dilakukan sebanyak 4 kali, sudah cukup sebagai
kasus yang tercatat. Keuntungan dari antenatal care sangat besar karena untuk
mengetahui berbagai resiko dan koplikasi hamil.

Bidan juga mempunyai peran dan tugas untuk memotivasi dan memberikan
dukungan kepada wanita yang akan bersalin,dimana dukungan dan motivasi akan
berpengaruh dalam kemajuan persalinan, dan tugas sebagai bidan sendiri itu adalah
untuk melakukan pertolongan persalinan dan merujuk pasien apabila terjadi komplikasi
yang terjadi. Persalinan dan kelahiran normal adalahproses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala, tanpa kolikasi baik ibu maupun janin (Wahyu, Icemi Sukarni. 2013; h.
187).

Persalinan memiliki tahapan-tahapan yang disebut dengan fase. Dimana fase pada
proses persalinan terdapat dua fase yaitu fase alaten dan fase aktif. Menurut teori
(Manuaba, 2013; h. 173) menjelaskan bahwa lamanya kala I untuk primi gravida
berlangsung dalam 12 jam sedangkan pada multigravida sekitar 8 jam. Sedangkan
berdasarkan kurva friedman, diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm/jam dan
pembukaan mulitgravida 2 cm/jam.

2
Peran dan tugas bidan pada masa nifas merupakan proses dimana untuk
mengetahui kesehatan ibu dan bayi nya. Untuk melakukan asuhan dan memberikan
berbagai pendidikan kesehatan yang diperlukan.

Bayi baru lahir merupakan bayi yang mengalami masa transisi dari kehidupan
intra uterine ke ekstrauteri. Peran bidan disini adalah melakukan penatalaksanaan pada
bayi baru lahir dan memberikan sebuah asuahan yang sesuai dengan kebutuhan bayi.
Tugas bidan juga memberikan imunisasi-imunisasi yang akan dijadwalkan sesuai
dengan umur bayi.

Pada proses kehamilan, persalinan, dan nifas kemudian akan berlanjut ke masa
antara, dimana masa antara akan memulihkan semua organ-organ reproduksi akan
kembali seperti semula. Dimana akan terjadinya kehamilan sehingga bidan berperan
dalam melkukan penyuluhan tentang keluarga berencana. Keluarga berencana (KB) ini
merupakan kegiatan untuk mengatur jarak kehamilan.

Berdasarkan latar belakang diatas dengan melakukan asuhan komprehensif di


BPM Ny. Retno wiyati Amd. Keb yaitu dengan cara memantau kehamilan dari trimester
III, hingga berkelanjutan pada persalinan, masa nifas, bayi baru lahir dan masa antara
(KB). Asuhan tersebut diberikan sesuai dengan kewenangan dan standar kompetensi
bidan.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Asuhan Kbidanan
2. Untuk mengetahuai Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil,Ibu Bersalin,Ibu
Nifas,BBL,Neonantus dan Balita,dan Gangguan Reproduksi Pada Wanita

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Asuhan Kebidanan

Secara Ringkas, Asuhan kebidanan adalah Asuhan yang di berikan oleh seorang
Bidan yang mempunyai Ruang Lingkup sebagai berikut:

1. Remaja Putri

2. Wanita Pranikah

3. Ibu hamil

4. Ibu Bersalin

5. Ibu Nifas

6. Bayi Baru lahir

7. B ayi dan balita

8. menopause

9. Wanita dengan gangguan reproduksi

B. Macam-macam Asuhan kebidanan

1. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil

Asuhan kebidanan pada ibu hamil adalah asuhan yang diberikan Bidan pada ibu
hamil utukmengetahui kesehatan ibu dan janin serta untuk mencegah dan menangani
secara dinikegawatdaruratan yang terjadi pada saat kehamilan.Tujuan pemeriksaan
dan pengawasan Ibu hamil

4
a) Tujuan umum·

Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam
kehamilan, persalinan dan nifas,sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.

b) Tujuan khusus·
 Mengenal dan menangani penyakit-penyakit yang mungkin dijumpai
dalam kehamilan, persalinan dan nifas· Mengenal dan mengobati
penyakit-penyakit yangmungkin diderita sedini mungkin· Menurunkan
angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak· Memberikan nasehat-
nasehat tentang cara hidup sehat sehari-hari
 Membantu kemajuan kemajuan kehamilan untuk memasuki Kesehatan ibu
dan tumbuh kembang bayi.
 Meningkatkan dan mempertahankan Kesehatan fisik dan mental social
ibu.
 Mempersiapkan kehamilan cukup bulan,melahirkan dengan selamat ibu
dan bayi dengn trauma seminimal mungkin
 Memperdiaokan ibu agar semasa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif
 Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara optimal.

Standar Asuhan Kehamilan Kunjungan antenatal care (ANC) minimal :

a.Satu kali pada trimester 1 (usia kehamilan 0 13 minggu)


b. Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14 – 27 minggu)
c.Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 18 – 40 minggu)
Kehamilan memberikan perubahan baik secara fisiologis maupun psikologis bagi
ibu hamil. Perubahan-perubahan yang bersifat fisiologis misalnya; pusing, mual, tidak
nafsu makan, BB bertambah dan sebagainya.

5
Sedangkan perubahan psikologis yang menyertai ibu hamil diantaranya; ibu menjadi
mudah tersinggung, bangga dan bergairah dengan kehamilannya dan sebagainya.Adapun
pelaksanaan komunikasi bagi ibu hamil, bidan diharapkan :

(a) Mampu melaksanakan asuhandan tindakan pemeriksaan, pendidikan kesehatan dan


segala bentuk pelayanan kebidanan ibu hamil;

(b) Dengan adanya komunikasi terapeutik diharapkan dapat meredam permasalahan


psikososial yangberdampak negatif bagi kehamilan;

(c) Membantu ibu sejak pra konsepsi untuk mengorganisasikanperasaannya, pikirannya


untuk menerima dan memelihara kehamilannya.

2. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin

Persalinan adalah rangkaian peristiwa keluarnya bayi yang sudah cukup berada
dalam rahim ibunya, dengan disusul oleh keluarnya plasenta dan selaput janin dari
tubuh ibu.

 Abortus yaitu, proses pengeluaran buah kehamilan sebelum usia kehamilan


mencapai 22 minggu atau bayi dalam kondisi berat badan kurang dari 500 gram.
 Partus immaturus yaitu, proses pengeluaran buah kehamilan ketika usia
kehamilan berada di antara 22 minggu sampai 28 minggu atau bayi dalam
kondisi berat badan antara 500 gram sampai 999 gram.
 Partus prematurus yaitu, proses pengeluaran buah kehamilan ketika usia
kehamilan antara 28 minggu sampai 37 minggu atau kondisi berat badan bayi
antara 1000 gram sampai dengan 2499 gram.
 Partus maturus atau a'terma yaitu, proses pengeluaran buah kehamilan ketika
usia kehamilan berada antara 37 minggu sampai dengan 42 minggu atau bayi
dalam kondisi berat badan 2500 gram atau lebih.
 Partus postmaturus atau serotinus yaitu, proses pengeluaran buah kehamilan
setelah usia kehamilan lebih dari 42 minggu

6
Asuhan yang di berikan Bidan pada Ibu Bersalin. Bidan melakukan Observasi
pada Ibu Bersalin, yani pada Kala I, Kala II, kala III, Dan kala IV.

a. Kala I: Pembukaan 0-10

Pembukaan:

 Fase laten: 8jam : 0-3


 Fase Aktif: 6jam : 1. Akselerasi: (2jam) 3-4

2. Dilatasi max: (2jam) 4-9

3. Deselerasi: (2jam) 9-10

Asuhan yang diberikan :

1) Memonitoring tekanan darah, suhu badan, denyut nadi setiap 4jam


2) Mendengarkan denyut jantung janin setiap jam pada fase laten dan 30 menit
pada fase aktif.
3) Palpasi kontraksi uterus setiap jam setiap fase laten dan 30 menit pada fase
aktif.
4) Memonitoring pembukaan servik penurunan bagian daerah terendah pada fase
laten dan fase aktifsetiap 4jam.
5) Memonitoring pengeluaran urine setiap 2jam
6) Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti suami, keluarga
atau tema ndekat untukmendampingi ibu.
7) Menginformasikan hasil pemeriksaan dan rencana asuhan selanjutnya serta
kemajuan persalinan danmeminta persetujuan ibu untuk rencana asuhan
selanjutnya.
8) Mengatur aktifitas dan posisi dan membimbing relaksasi sewaktu ada his
9) Menjaga privasi ibu.
10) Menjaga kebersihan diri
11) Memberi rasa aman dan menghindari rasa panas, mengurangi rasa nyeri ketika
his misalnya denganmembuat rasa sejuk dan masase.

7
12) Memberikan cukup minum dan makanmemastikan dan mempertahankan
kandung kemih tetap kosong
13) Menciptakan rasa kedekatan antara bidan dan ibu misalnya dengan sentuhan.

b. Kala II: Lahirnya janin

Asuhan yang diberikan :

1) Memberikan dukungan terus menerus kepada ibu


2) Memastikan kecukupan makan dan minum
3) Mempertahankan kebersihan diri
4) Mempersiapkan kelahiran bayi
5) Membimbing meneran pada waktu his
6) Melakukan pemantauan keadaan ibu dan denyut jantung bayi terus menerus
7) Melakukan amniotomy
8) Melakukan episiotomi jika diperlukan
9) Melahirkan kepala sesuai mekanisme persalinan dan jalan lahir
10) Melonggarkan atau melepaskannya, bila ada lilitan tali pusat pada kepala dan
badan bayi
11) Melahirkan bahu dan diikuti badan bayi
12) Nilai tanda-tanda kehidupan bayi minimal 3 aspek adalah asuhan bernafas ,
denyut jantung, warnakulit
13) Klem/jepit tali pusat didua tempat dan potong dengan gunting steril/DTT
14) Menjaga kehangatan bayi
15) Merangsang pernafasan bayi bila diperlukan

c. Kala III: Lahirnya Plasenta

Asuhan yang diberikan :

Melaksanakan menagemen aktif kala III


1) Melakukan palpasi uterus untuk memastikan tidak ada bayi laindalam 2menit

8
2) Memberikan suntikan oksitosin 10 im- segera diberikan dalam 2 menit setelah
kelahiran bayi, jika bayi tunggal- pemberian oksitosin 10 unit im dapat
diulangi setelah 15 jika plasentamasih belum lahir.- jika oksitosin tidak
tersedia, rangsang putting payudara ibu dan susukanbayi segera guna
menghasilkan oksitosin alamiah
3) Melakukan penegangan tali pusat terkendali (PTT)
4) Setelah ada tanda-tanda pelepasan plasenta, plasenta dilahirkan denganperasat
brandt Andrew
5) Setelah kelahiran plasenta, lakukan masase fundus uteri
6) Memotong dan mengikat tali pusat
7) Memperlihatkan/mendekatkan bayi dengan ibunya.
8) Meletakkan bayi segera mungkin, kurang dari 30 menit setelah lahir
bilaMemungkinkan

d. Kala IV: 2jam Post partum


Asuhan yang diberikan :
1) Lanjutkan pemantauan kontraksi uterus, pengeluaran darah, tanda-tandaVital

i. 2-3 kali selama 10 menit pertama


ii. Setiap 15 menit selam 1 jam
iii. Setiap 20-30 menit selama jam kedua
iv. Jika uters tidak berkontraksi dengan baik, lakukan masase fundus
danberikan methyl-ergometrine 0,2 mg IM (jika ibu tidak
mengalamihipertensi).
2) Melakukan pemeriksaan jalan lahir dan perineum
3) Melakukan pemeriksaan kelengkapan plasenta dan selaputnya
4) Ajarkan ibu/keluarga tentang cara mengecek/meraba uterus danmemasasenya
5) Evaluasi darah yang hilang.
6) Memantau pengeluaran klohkea (biasanya tidak lebih dari darah haid )

9
7) Mempertahankan kandung kemih tetep kosong (tidak dengan kateterisasi).

Tujuan Asuhan:

Seorang bidan harus mampu menggunakan pengetahuan, keterampilan dan


pengambilan keputusan yang tepat ter hadap kliennya untuk:

1) Memberikan dukungan baik secara fisik maupun emosisional kepada ibu dan
keluarganya selama persalinan dan kelahiran
2) Melakukan pengkajian, membuat diagnosa, mencegah, menangani komplikasi-
komplikasi dengan cara peman tauan ketat dan deteksi dini selama persalinan dan
kelahiran
3) Melakukan rujukan pada kasus-kasus yang tidak bisa ditangani sendiri untuk
mendapatkan asuhan spesialis jika perlu.
4) Memberikan asuhan yang adekuat kepada ibu dengan intervensi minimal, sesuai
dengan tahap persalinannya.
5) Memperkecil resiko infeksi dengan melaksanakan pence gahan infeksi yang aman.
6) Selalu memberitahukan kepada ibu dan keluarganya mengenai kemajuan, adanya
penyulit maupun intervensi yang akan dilakukan dalam persalinan.
7) Memberikan asuhan yang tepat untuk bayi segera setelah lahir.
8) Membantu ibu dengan pemberian ASI dini.

3. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas

Asuhan kebidanan pada Ibu nafas adalah Asuhan yang di berikan Pada Ibu Nifas.
biasanyaberlangsung selama 40 hari atau sekitar 6 minggu. Pada Asuhan ini Bidan
memberikan Asuhan berupa Memantau Involusi Uteri, Kelancaran ASI, dan Kondisi
Ibu dan Anak.

Ibu setelah melahirkan akan mengalami fase ini yaitu fase ibu nifas. Ibu nifas juga
mengalami perubahan-perubahan yang bersifat fisiologis maupun psikologis. Oleh
karena itu, diperlukan jugakomunikasi pada saat nifas.

10
Perubahan fisiologis pada ibu nifas meliputi: proses pengembalian fungsirahim,
keluarnya lochea, dsb. Sedangkan

perubahan psikologis meliputi: perasaan bangga setelahmelewati proses persalinan,


bahagia bayi telah lahir sesuai dengan harapan, kondisi-kondisi yangmembuat ibu
sedih saat nifas (keadaan bayi tidak sesuai harapan, perceraian, dsb).

Pelaksanaan komunikasi yang dilakukan bidan pada ibu nifas harus


memperhatikan kestabilan emosiibu, arah pembicaraan terfokus pada penerimaan
kelahiran bayi, penyampaian informasi jelas danmudah dimengerti oleh ibu dan
keluarga, dsb.

Tahapan Masa Nifas

Nifas dibagi dalam tiga periode, yaitu:

1) Puerperium dini, yaitu kepulihan ketika ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan.
2) Puerperium intermedial, yaitu kepulihan menyelurula genital.
3) Remate puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi. Waktu unrak schat sempurna mungkin beberapa minggu, bulan,
atau tahun.

Tujuan Asuhan Masa Nifas:


Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa
kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat
kehamilan terjadi selah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24
jam pertama. Masa neonatus merupakan masa kritis bagi kehidupan bayi, 2/3
kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian BBL

11
terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir. Dengan pemantauan melekat dan asuhan
pada ibu dan bayi pada masa nifas dapat mencegah beberapa kematian ini.

Tujuan asuhan masa nifas normal dibagi 2, yaitu:

1) Tujuan umum:

Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal mengasuh anak.

2) Tujuan khusus:
i. Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologisnya
ii. Melaksanakan skrining yang komprehensif Mendeteksi masalah,
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan bayinya
iii. Memberikan pendidikan kesehatan, tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi dan perawatan bayi sehat
iv. Memberikan pelayanan keluarga berencana.

4. Asuhan Kebidanan pada Bayi baru lahir

Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir adalah Asuhan yang di berikan Bidan
pada bayi baru lahir.Pada bayi baru lahir Bidan memotong tali plasenta,
memandikan, mengobservasi ada tidaknya ganggua pada pernafasan dsb dan
memakaikan pakaian dan membendong dengan kain.

Proses persalinan dan penatalaksanaan persalinan dikataka berhasil ketika


seorang ibu berhasil melahirkan dengan baik, da bayi yang dilahirkan juga dalam
keadaan baik. Setelah prose kelahiran, bayi baru lahir (BBL) harus mendapat
penanganan yan baik. Bayi baru lahir harus mampu menyesuaikan diri denga keadaan
lingkungan di luar uterus. Pada saat di kandungan, bayi sangat tergantung dengan
plasenta. Adaptasi yang demikia disebut sebagai periode transisi, yaitu adaptasi dari
dari kehidupa di dalam rahim ke kehidupan di luar rahim. Periode transisi i
berlangsung sampai bayi berumur satu bulan atau lebih.

Pengetahuan Dasar:

1) Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus.

12
2) Kebutuhan dasar bayi baru lahir: kebersihan jalan napas, perawatan tali pusat,
kehangatan, nutrisi, "bonding & attachment".
3) Indikator pengkajian bayi baru lahir, misalnya dari APGAR
4) Penampilan dan perilaku bayi baru lahir.Tumbuh kembang yang normal pada
bayi baru lahir selama 1 bulan.
5) Memberikan immunisasi pada bayi.
6) Masalah yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti: caput,molding,
mongolian spot, hemangioma.
7) Komplikasi yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti:hypoglikemia,
hypotermi, dehidrasi, diare dan infeksi, ikterus.
8) Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada bayi baru lahir sampai 1
bulan.Keuntungan dan resiko immunisasi pada bayi.
9) pertumbuhan dan perkembangan bayi premature.
10) tertentu pada bayi baru lahir, seperti trauma intra-cranial,fraktur clavicula,
kematian mendadak, hematoma.

Keterampilan Dasar:

1) Membersihkan jalan nafas dan memelihara kelancaran pernafasan, dan merawat


tali pusat.
2) Menjaga kehangatan dan menghindari panas yang berlebihan. 3. Menilai segera
bayi baru lahir seperti nilai APGAR
3) Membersihkan badan bayi dan memberikan identitas.
4) pemeriksaan fisik yang terfokus pada bayi baru lahir dan screening untuk
menemukan adanya tanda kelainan-kelainan pada bayi baru lahir yang tidak
memungkinkan untuk hidup.
5) Mengatur posisi bayi pada waktu menyusu.
6) Memberikan immunisasi pada bayi.
7) Mengajarkan pada orang tua tentang tanda-tanda bahaya dan kapan harus
membawa bayi untuk minta pertolongan medik.
8) Melakukan tindakan pertolongan kegawatdaruratan pada bayi baru lahir, seperti:
kesulitan bernafas/asphyksia, hypotermia, hypoglycemi. ke fasilitas

13
9) Memindahkan secara aman bayi baru lahir kegawatdaruratan apabila
dimungkinkan. Keterampilan Tambahan
10) Mendokumentasikan temuan-temuan dan intervensi yang dilakukan
 Perlengkapan Perawatan BBL:
1) Pemanasan Radiasi
2) Incubator
5. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Dan Balita

Asuhan kebidanan pada neunatus dan balita adalah Asuhan yang di berikan Bidan
pada Neunatus dan balita. Pada balita Bidan memberikan Pelayanan, informasi
tentang Imunisasi dan KIE sekitar kesehatan neunatus dan balita.

6. Asuhan kebidanan pada Pelayanan KB

Asuhan Kebidanan pada pelayanan KB adalah Asuhan yang diberikan Bidan pada
Ibu yang akan melakukan pelayanan KB. Bidan memberikan asuhan tentang macam-
macam KB, efek dan dampak daripemakaian KB, serta memberikan wewenang
terhadap IBu untuk memilih macam-macam KB yang akan di gunakan.

Tidak semua akseptor KB mengalami kenyamanan dalam menggunakan alat


kontrasepsi. Ada juga yangmengalami perubahan baik secara fisiologis maupun
psikologis setelah penggunaan alat kontrasepsi.Perubahan fisiologis yang sering
terjadi adalah akibat dari efek samping penggunaan alat kontrasepsitersebut. Misalnya
pusing, BB bertambah, timbul flek-flek di wajah, gangguan menstruasi,
keputihan,gangguan libido, dll. Adapun perubahan psikologis yang dialami adalah
kecemasan atau ketakutan akankeluhan-keluhan yang terjadi, kegagalan dalam
pemakaian alat kontrasepsi.

7. Asuhan Kebidanan Pada Wanita Dengan Gangguan Reproduksi

Asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan Reproduksi adalah Asuhan yang
di berikan Bidan pada wanita yang mengalami gangguan reproduksi. Bidan
memberikan KIE (Konseling Informasi Edukasi) tentang gangguan-gangguan
reproduksi yang sering muncul pada wanita seperti keputihan, menstruasi yang tidak
teratur.

14
Wanita dengan gangguan sistem reproduksi akan mengalami gangguan atau
perubahan yang bersifatfisiologis maupun psikologis. Perubahan fisiologis yang
terjadi seperti keputihan, gangguan haid,penyakit menular seksual, dll. Sedangkan
perubahan yang bersifat psikologis diantaranya ibu cemas,takut akan masalah-
masalah yang terjadi dan ketidaksiapan dalam menerima kenyataan

Pelaksanaan komunikasi pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi adalah


penjelasan kemungkinan penyebab gangguan yang dialaminya, deteksi dini terhadap
kelainan sehubungan dengan gangguan reproduksi, pemberian informasi tentang
layanan kesehatan, membantu dalam pengambilan keputusan dan pemberian support
mental

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung
jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai masalah dalam
bidang kesehatan. Asuhan kebidanan diberikan oleh bidan kepada remaja putri, wanita
pranikah, dan ibu hamil,melahirkan,nifas,BBL,bayi dan balita,menopause,dan Wanita
dengan gangguan reproduksi. Asuhan kebidanan mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang
berguna bagi klien asuhan.
B. Saran
Bidan sangat berperan penting dan memberikan pengaruh besar bagi wanita. Bidan juga
harus melakukan asuhan kebidanan dengan baik agar dapat tercipta kenyamanan antara
klien dan bidan itu sendiri. Asuhan yang diberikan oleh bidan harus sesuai dengan
kebutuhan kliennya dan bersifat me nyeluruh bagi setiap wanita.

16
DAFTAR PUSTAKA

Fitriana, Yuni dan Nurwiandani, widy. 2021.Asuhan Kebidanan Konsep Persalinan secara
Komprehensif dalam Asuhan Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Walyani, Siwi, Elisabeth dan Purwoastuti, Endang. 2021. Asuhan Kebidanan Masa Nifas &
Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Devi, Arisyana.”Ruang Lingkup Asuhan Kebidanan”,


https://www.scribd.com/document/422845815/Ruang-Lingkup-Asuhan-Kebidanan, diakses
pada 15 Juni 2022 pukul 13.34.

17

Anda mungkin juga menyukai