Disusun Oleh:
Kelompok 2
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-
Nya kepada kita sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Keperawatan Maternitas
dengan judul “Kelas Ibu Hamil”.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
keterbatasan pengetahuan penulis oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan dalam penyusunan makalah dimasa yang akan datang. Namun demikian
penulis berharap, semoga apa yang sudah penulis persembahkan ini dapat bermanfaat
khususnya pada penulis dan pembaca pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan sesuatu yang wajar yang terjadi pada wanita yang
produktif. Selama masa kehamilan terjadi perubahan pada ibu baik fisik maupun
psikis. Secara umum perubahan fisik selama masa kehamilan adalah tidak haid,
membesarnya payudara, perubahan bentuk rahim, perubahan sistem kerja organ
tubuh, membesarnya perut, naiknya berat badan, melemahnya relaksasi otot-otot
saluran pencernaan, sensitivitas pada penginderaan, serta kaki dan tangan mulai
membesar (Zamriati, 2017).
Kelas Ibu Hamil merupakan salah satu pelaksanaan kegiatan dalam program
pelayanan kebidanan dilaksanakan secara lengkap sehingga mempunyai pengaruh
yang tinggi untuk menurunkan AKI, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit
menular dan akte kelahiran. Sehingga dengan adanya kelas ibu hamil dapat
menurunkan AKI dan AKB (Kemenkes RI, 2019). Manfaat mengikuti kelas ibu hamil
Ada 6 manfaat yang dapat ibu hamil peroleh dengan mengikuti kelas ibu hamil. Dapat
konsultasi lebih awal, Mempelajari kehamilan lebih dini, Paham cara menjaga
keamanan saat hamil, Bersosialisasi, Mengetahui standar nutrisi kehamilan, Mendapat
informasi lengkap (Kemenkes, 2020).
Keikutsertaan ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil berperan dalam
meningkatnya pengetahuan ibu mengenai tanda bahaya kehamilan. Ibu yang
mengikuti kelas ibu hamil akan memiliki pengetahuan tentang tanda bahaya
kehamilan, ibu akan mendapatkan penjelasan dan sering mendengar tentang tanda
bahaya kehamilan pada saat pelaksanaan kelas ibu hamil, hal ini akan meningkatkan
pengetahuan dan akan mempengaruhi sikap ibu terhadap tanda bahaya kehamilan. Ibu
akan lebih waspada dengan kehamilannya dan akan 4 segera mencari pertolongan jika
sesuatu hal terjadi pada kehamilannya Kurangnya pengetahuan ibu mengenai tanda
bahaya kehamilan dan persalinan akan berdampak terhadap komplikasi yang terjadi
pada ibu yang akan mengakibatkan keterlambatan rujukan yang meliputi: terlambat
mengambil keputusan, terlambat mengakses pelayanan dan terlambat mendapatkan
pelayanan yang tepat saat tiba di fasilitas kesehatan dapat terdeteksi secara dini untuk
mencegah adanya kematian ibu dan janin (Puspitasari, 2017).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami
tentang pemeriksaan kehamilan agar ibu dan janin sehat, persalinan aman, nifas
nyaman, ibu selamat, bayi sehat, pencegahan penyakit fisik dan jiwa, gangguan gizi
dan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas, serta bayi sehat, perawatan bayi baru
lahir agar tumbuh kembang optimal, serta aktivitas fisik ibu hamil (Kemenkes RI,
2014).
B. Tujuan khusus
1. Meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku ibu hamil
BAB II
PEMBAHASAN
B. Manfaat
Mengikuti kelas ibu hamil sangatlah penting karena disini ibu hamil belajar
tentang kesehatan ibu hamil dengan cara meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan,
perawatan nifas,perawatan bayi, mitos, penyakit menular, dan akte kelahiran
(Kemenkes hamil.RI,2012).
selain untuk mendapatkan pengetahuan tentang kehamilan dan resiko tinggi
dalam kehamilan, juga untuk mendeteksi adanya kelainan-kelainan yang terjadi dalam
kehamilan dan termasuk resiko tinggi dalam kehamilan.Kehamilan resiko tinggi
merupakan suatu keadaaan dimana kondisi ibu hamil yang bisa menyebabkan janin
yang dikandungnya tidak bisa tumbuh dengan sehat, bahkan dapat menimbulkan
kematian pada ibu dan janin.
Dengan adanya kelas ibu hamil ibu akan semakin tau apa saja resiko tinggi
pada kehamilan dan bisa mencegah untuk terjadinya resiko tinggi kehamilan, saling
bertukar pengalaman antara ibu hamil satu dengan yang lain saat mengikuti kelas ibu
hamil.
Ibu hamil juga diberi pengetahuan tentang resiko tinggi pada masa kehamilan
diantaranya adalah terlalu muda hamil<16 tahun, terlalu lambat hamil > 4 tahun,
terlalu tua hamil >35 tahun, terlalu cepat hamil lagi <2 tahun, terlalu lama hamil lagi>
10 tahun, terlalu banyak anak 4 atau lebih, tinggi badan terlalu pendek <145cm,
pernah gagal kehamilan, pernah melahirkan dengan tarikan vakum, uri dirogoh, diberi
infus atau transfusi, penah operasi sesar, penyakit pada ibu hamil (kurang darah,TB
paru, malaria, kencing manis, payah jantung PMS, bengkak pada (muka,tungkai, kaki)
dan tekanan darah tinggi, hamil kembar 2 atau lebih, hamil lebih air (hydramnion),
bayi mati dalam kandungan, kehamilan lebih bulan, letak sungsang, letak lintang,
perdarahan dalam kehamilan, preeklamsi berat atau kejangkejang (Rochjati, 2012).
C. Jenis
Peserta ibu hamil dengan usia kehamilan 4-36 minggu, atau pada usia kehamilan 22-
36 minggu untuk mengikuti kegiatan tambahan dalam kelas ibu hamil yaitu senam
hamil. Pada usia kehamilan tersebut ibu sudah cukup kuat, tidak takut terjadi
keguguran, dan efektif untuk mengikuti senam hamil. Jumlah peserta kelas ibu hamil
maksimal sebanyak 10 orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut serta minimal 1 kali
pertemuan sehingga dapat mengikuti berbagai materi penting, misalnya materi tentang
persiapan persalinan atau materi yang lain (Kemenkes RI, 2014)
D. Prosedur
Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan minimal 4 kali pertemuan selama hamil atau
sesuai dengan kesepakatan fasilitator dengan peserta. Pada setiap pertemuan, materi
kelas ibu hamil yang akan disampaikan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
ibu hamil tetapi tetap mengutamakan materi pokok. Pada setiap akhir pertemuan dapat
dilakukan aktifitas fisik/senam ibu hamil. Aktivitas fisik/ senam ibu hamil merupakan
kegiatan/materi ekstra di kelas ibu hamil, jika dilaksanakan, setelah sampai dirumah
diharapkan dapat dipraktekkan. Waktu pertemuan disesuaikan dengan kesiapan ibu-
ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu pertemuan 120 menit
termasuk senam hamil 15-20 menit.Materi yang disampaikan pada setiap pertemuan
yaitu :
A. Kesimpulan
Kelas Ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan
bagi Ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan
untuk mengingkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai
kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi
baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran melalui praktik dengan
menggunakan buku. Beberapa kegiatan seperti senam ibu hamil,latihan
pernapasan,pada persalinan dan cara menyusui bayi juga diberikan minat ibu-
ibu hamil agar datang mengikuti kelas Ibu hamil tersebut.
B. Saran
1. Ibu hamil dan keluarga
a. Bagi Ibu hamil agar aktif juga mempromosikan kegiatan kelas ibu
hamil kepada keluarga dan ibu hamil yang lain sehingga semua ibu
hamil dapat termotivasi untuk mengikuti kelas ibu hamil.
b. Bagi keluarga atau suami ibu hamil agar ikut dalam kegiatan kelas ibu
hamil sehingga mengerti/paham dalam menjaga kehamilan dan
mempersiapkan persalinan serta masa nifas ibu. 133
2. Puskesmas
a. Bagi Puskesmas agar menjaga kualitas dari pelaksanaan kelas ibu
hamil dengan melengkapi sarana dan prasarana ruang pertemuan yang
luas, LCD/Proyektor dan media penyuluhan atau promosi sehingga
dapat meningkatkan motivasi kepada peserta untuk mengikuti kelas ibu
hamil.
b. Bagi fasilitator yang sudah terlatih agar mendampingi fasilitator yang
belum mendapatkan pelatihan sehingga kegiatan kelas ibu hamil dapat
terlaksana sesuai dengan pedoman pelaksanaan.
c. Bagi gasurkes dan bidan fasilitator agar meningkatkan kompetensinya
dalam penyampaian materi, penguasaan materi, dan sudah
mempersiapkan materi sehingga materi pendidikan kesehatan tersebut
dapat terserap maksimal oleh peserta.
DAFTAR PUSTAKA
Rochjati, P. 2012. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil. Surabaya: Airlangga University
Kemenkes.2012. Buku Panduan Fasilitator Kelas Ibu Hamil. Jakarta: Kementrian RI.