Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KEGIATAN KELAS IBU HAMIL

DI TPMB INDAH MAHARANY, S.Tr.Keb


Tanggal 01 Desember 2023 dan 22 Desember 2023

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas


Praktik Klinik Stase Asuhan Kebidanan Fisiologis Holistik Kehamilan

Oleh:
Andi Husnul Khatimah (P17312235003)
Maylinda Rahmawati (P17312235030)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN KELAS IBU HAMIL


DI TPMB INDAH MAHARANY, S.Tr.Keb
Tanggal 01 Desember 2023 dan 22 Desember 2023

Ini telah diperiksa dan disahkan pada tanggal Desember 2023

Perseptor Akademik Perseptor Klinik

Ika Yudianti, SST., M.Keb Indah Maharany S.Tr.Keb


NIP. 198007272003122002 NIP. 197911062005012010
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kegiatan Kelas Ibu Hamil. Laporan Kegiatan ini disusun untuk
memenuhi sebagian persyaratan tugas praktik klinik stase asuhan kebidanan
fisioligis holistik kehamilan. Penyusun menyadari terwujudnya laporan kegiatan
ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dan pengarahan dari semua pihak yang
telah membimbing. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun ingin
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Rita Yulifah, S.Kp., M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Malang.
2. Didien Ika Setyarini, SST., M. Keb selaku Ketua Program Studi Sarjana
Terapan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Malang.
3. Ika Yudianti,SST.,M.Keb selaku pembimbing institusi praktik stase asuhan
kebidanan fisioligis holistik kehamilan.
4. Indah Maharany,S.Tr.Keb selaku pembimbing klinik praktik stase asuhan
kebidanan fisioligis holistik kehamilan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kegiatan ini banyak
sekali kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap
adanya kritik dan saran yang bersifat membangun, semoga dengan tersusunnya
asuhan kebidanan kehamilan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya penulis mengucapkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan
kata.

Malang, Desember 2023

Penyusun
VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
JURUSAN KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES MALANG

VISI:
Mencetak Lulusan Profesi Bidan Yang Beradab, Berdaya Saing Global,
serta Unggul dalam Pemberdayaan Perempuan di Bidang Kesehatan Ibu dan Anak
di Keluarga dan Masyarakat.

MISI:
1. Menyelenggarakan program pendidikan dan pembelajaran Profesi Bidan yang
berkualitas untuk mengembangkan potensi dan kepribadian mahasiswa
pendidikan profesi bidan yang beradab dan berdaya saing global.
2. Menyelenggarakan penelitian terapan dan pengabdian kepada masyarakat
bertema pemberdayaan perempuan dalam bidang kesehatan ibu dan anak yang
berkualitas dan inovatif.
3. Melaksanakan tata kelola organisasi yang baik dan berbasis teknologi
informasi.
4. Mengembangkan kerjasama dan kemitraan dalam maupun luar negeri.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan adalah saat yang paling menggembirakan dan ditunggu-tunggu
oleh setiap pasangan suami istri, kehamilan merupakan pertumbuhan dan
perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai
terjadinya persalinan, lamanya kehamilan normal 40 minggu (9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Perilaku ibu selama hamil juga
mempengaruhi kehamilannya, dalam pemberian asuhan kebidanan hendaknya
keluarga juga ikut terlibat, sebab keluarga merupakan unit sosial dan memberi
dukungan yang kuat pada ibu. Pemeriksaaan kehamilan merupakan
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan
janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap
penyimpangan berkala.
Angka Kematian Ibu (AKI) senantiasa menjadi indikator keberhasilan
pembangunan pada sektor kesehatan. AKI mengacu pada jumlah kematian
ibu yang terkait dengan masa kehamilan,persalinan dan nifas. Pada masa
tersebut ibu memerlukan perawatan yang mewadai agar kondisi ibu selalu
rentang sehat. Di Indonesia AKI mengalami penurunan dari 359 kasus per
100.000 pada tahun 2012 menjadi 305 kasus per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2015 (Kemenkes RI, 2019).
Percepatan AKI di Indonesia dapat dilakukan dengan menjamin agar
setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas,
seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca
persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi
komplikasi, dan pelayanan 3 keluarga berencana termasuk KB pasca
persalinan. Adapun upaya kesehatan ibu diantaranya ; pelayanan kesehatan
ibu hamil, pelayanan imunisasi tetanus bagai wanita usia subur dan ibu hamil,
pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelayanan kesehatan ibu nifas,
melaksanakan kelas ibu hamil dan Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K), merupakan suatu program yang dijalankan
untuk mencapai target penurunan AKI. Program fokus pada pemberdayaan
masyarakat dalam monitoring terhadap ibu hamil, bersalin, dan nifas.
(Kementrian Kesehatan RI, 2018).
Berdasarkan pertimbangan ini, maka dianggap sangat perlu mengajari ibu-
ibu tentang birth plan, P4K, senam hamil, perubahan tubuh dan keluhan
selama kehamilan, perawatan kehamilan, persiapan persalinan, perawatan
masa nifas dan bayi, mitos penyakit menular (IMS,HIV/AIDS, malaria),
penanganan ketidaknyamanan umum dalam kehamilan, dan edukasi pada ibu
dengan kehamilan resiko tinggi. Salah satu solusinya yaitu melalui
penyelenggaraan Kelas Ibu Hamil.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam
mewujudkan kehamilan sehat.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan tentang birth plan.
b. Meningkatkan pengetahuan tentang P4K.
c. Melaksanakan senam hamil
d. Meningkatkan pengetahuan tentang perubahan tubuh dan keluhan
selama kehamilan.
e. Meningkatkan pengetahuan tentang perawatan kehamilan.
f. Meningkatkan pengetahuan tentang persiapan persalina.
g. Meningkatkan pengetahuan tentang perawatan masa nifas dan bayi.
h. Meningkatkan pengetahuan tentang mitos penyakit menular
(IMS,HIV/AIDS, malaria).
i. Meningkatkan pengetahuan tentang penanganan ketidaknyamanan
umum dalam kehamilan.
j. Memberikan edukasi pada ibu dengan kehamilan resiko tinggi.

BAB II

RENCANA KEGIATAN

2.1. Jadwal Kegiatan


Hari / Tanggal : - Jum’at / 01 Desember 2023
- Jum’at / 22 Desember 2023
Jam : - 09.00 WIB
- 09.00 WIB
Tempat : TPMB Indah Maharany, S.Tr.Keb
2.2. Materi Edukasi
a. Birth Plan

Birth Plan (Rencana persalinan) adalah rencana tindakan yang dibuat

ibu, anggota keluarganya dan bidan. Dengan adanya rencana persalinan

akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan

meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang

sesuai serta tepat waktu. Birth Plan atau perencanaan persalinan adalah

salah satu bentuk konsep atau program yang sesuai dengan filosofi

kebidanan. Filosofi kebidanan : Normal and Natural Child Birth, Women

Center Care, Continuity Of Care. Penyusunan Birth plan antara lain

mencakup : penolong, tempat persalinan, model dan cara bersalin,

pendamping persalinan, antisipasi gawat darurat.

1. What
Birth Plan (Rencana persalinan) adalah rencana tindakan yang dibuat

ibu, anggota keluarganya dan bidan. Dengan adanya rencana

persalinan akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat

persalinan dan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan

menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu.

Birth Plan adalah "rancangan" berupa catatan tentang pilihan

metode, tempat dan persiapan bersalin selama hamil. Menurut

berbagai penelitian, ibu dapat "menciptakan" pengalaman positif

terhadap persalinan dengan membuat birth plan (perencanaan

kelahiran). Birth νision adalah "gambaran" secara ide atau visi yang

dituangkan di dalam birth plan.

2. Where

Perencanaan persalinan biasanya ketika pemeriksaan kehamilan di

pelayanan kesehatan. Perencanaan persalinan biasanya diputuskan

bersama pasangan dan keluarga. Perencanaan ini biasanya

diputuskan ketika TM III karena sudah diketahui apakah kelahiran

bisa normal atau tidak, karena apabila ada penyulit makan biasanya

proses kelahiran akan dilakukan di rumah sakit ataupun di pelayanan

kesehatan dengan fasilitas yang lengkap untuk menghindari

terjadinya masalah.

3. When

Birth plan biasanya dilakukan dari TM I kehamilan, tapi biasanya

keputusan akhir terjadi saat TM III


4. Why

Birth plan dilakukan untuk memastikan bahwa ibu dan keluarga

mendapatkan pelayanan yang terbaik dan telah merencanakan

semuanya dari awal agar tidak terjadi masalah yang dapat

membahayakan nyawa ibu dan anak ketika proses persalinan.

5. How

5 komponen penting dalam rencana persalinan :

Langkah 1: Membuat rencana persalinan Idealnya setiap keluarga

seharusnya mempunyai kesempatan untuk membuat suatu rencana

persalinan. Hal-hal dibawah ini harus digali dan diputuskan dalam

membuat rencana persalinan tersebut :

a) Tempat persalinan

b)Memilih tenaga kesehatan yang terlatih

c) Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut

d)Bagaimana transpotasi ke tempat persalinan

e) Siapa yang akan menemani pada saat persalinan

f) Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara

mengumpulkan biaya tersebut.

g)Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada.

Langkah2: Membuat rencana untuk mengambil keputusan jika

terjadi kegawatdaruratan pada saat mengambil keputusan utama tidak

ada. Penting bagi bidan dan keluarga untuk mendiskusikan :

a) Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga


b) Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan

utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan?

Langkah 3: Mempersiapkan system transportasi jika

kegawatdaruratan. Rencana ini perlu dipersiapkan lebih dini dalam

kehamilan dan harus terdiri dari elemen- elemen dibawah ini :

1) Dimana ibu akan bersalin (desa,fasilitas kesehatan,rumah sakit)

2) Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut

jika terjadi kegawat daruratan.

3) Ke fasilitas kesehatan yang mana ibu tersebut harus dirujuk.

4) Bagaimana cara mendapatkan dana jika terjadi kegawat

daruratan.

5) Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial

Langkah 4: Membuat rencana/pola menabung

Keluarga seharusnya dianjurkan untuk menabung sejumlah uang

sehingga dana akan tersedia untuk asuhan selama kehamilan dan jika

terjadi kegawat daruratan. Banyak sekali kasus ,dimana ibu tidak

mencari asuhan atau mendapatkan asuhan karena mereka tidak

mempunyai dana yang diperlukan.

Persalinan normal umumnya membutuhkan biaya yang relatif ringan.

Namun, bila persalinan diperkirakan harus dilakukan dengan

tindakan operatif, maka persiapan dana yang lumayan besar harus

segera dilakukan. Untuk mengetahui apakah nanti akan dilakukan

sesar, pasangan harus selalu berkonsultasi ke dokter. Lewat


konsultasi ini diharapkan, segala kemungkinan yang bakal terjadi

bisa lebih dicermati.

Bila diperkirakan lahir dengan sesar, pasangan tentunya sudah bisa

berancang- ancang mempersiapkan dananya sejak jauh hari. Bila

dana sudah terkumpul, otomatis beban mental suami juga bisa lebih

teratasi.

Langkah 5: Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk

persalinan.

Seorang ibu dapat mempersiapkan segala sesuatunya untuk

persalinan. Setelah minggu- minggu terakhir kehamilan anda waktu

persiapan akan terasa begitu sedikit. Dan kapan waktu persalinan

akan terjadi kadang tak dapat dipastikan. Adalah lebih baik jika anda

sudah mempersiapkan apa saja yang harus dibawa ke rumah sakit

pada saat hari yang ditunggu tersebut tiba.

b. Persiapan Persalinan dan Tanda Awal Persalinan

Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

a. Tanyakan kepada bidan dan dokter tanggal perkiraan persalinan,

serta Suami atau keluarga mendampingi ibu saat periksa

kehamilan

b. Siapkan lebih dari 1 orang yang memiliki golongan darah yang

sama dan bersedia menjadi pendonor jika diperlukan

c. Persiapkan tabungan atau dana cadangan untuk biaya persalinan

dan biaya lainnya, siapkan kartu jaminan kesehatan nasional.


Untuk memperoleh kartu JKN, daftarkan diri anda ke kantor

BPJS kesehatan setempat, atau tanyakan ke petugas puskesmas.

d. Suami, keluarga dan masyarakat menyiapkan kendaraan jika

sewaktu-waktu diperlukan

e. rencanakan melahirkan ditolong oleh dokter atau bidan di fasilitas

kesehatan

f. Pastikan ibu hamil dan keluarga menyepakati amanat persalinan

dalam stiker P4K dan sudah ditempelkan di depan rumah ibu

hamil

g. Siapkan KTP, KK dan keperluan lain untuk ibu dan bayi yang

akan dilahirkan

h. Rencanakan ikut Keluarga Berencana (KB) setelah bersalin,

tanyakan kepada petugas kesehatan tentang cara ber-KB.

2.3 Senam Hamil

Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-

otot sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal

dalam persalinan normal. Senam hamil ditujukan untuk ibu hamil

yang tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang disertai

kehamilan, yaitu penyakit jantung, penyakit ginjal, penyulit

kehamilan (hamil dengan perdarahan, hamil dengan kelainan letak),

dan kehamilan disertai anemia. Senam hamil merupakan bagian dari

perawatan antenatal pada beberapa pusat pelayanan kesehatan


tertentu, seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, ataupun pusat

pelayanan kesehatan yang lainnya.

Senam hamil bagi ibu hamil adalah salah satu bagian penting

yang harus anda perhatikan sebagai persiapan untuk proses

persalinan nantinya. Selama kehamilan, ibu mengalami perubahan

fisik dan kejiwaan/emosi ibu hamil. Pada masa kehamilan, emosi

mudah turun dan naik, yang terjadi akibat perubahan hormon.

Adapun kecemasan menjelang persalinan ibu hamil akan muncul

pernyataan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal, cara

mengejan, apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan, atau apakah

bayi lahir selamat, akan semakin muncul dalam benak ibu, kondisi

ini dapat menyebabkan kecemasan dan ketegangan lebih lanjut

sehingga membentuk suatu siklus umpan balik yang dapat

meningkatkan intensitas emosional secara keseluruhan. Untuk

memutuskan siklus kecemasan tersebut, maka senam hamil sebagai

salah satu pelayanan prenatal, merupakan suatu alternatif terapi yang

dapat diberikan pada ibu hamil.

2.4 Perubahan Fisik Dalam Setiap Trimester Kehamilan

a. Perubahan Fisik Pada Trimester Pertama Kehamilan

1. Organ Reproduksi

Selama kehamilan uterus akan mengalami perubahan

struktur dan hipertrofi yang ekstrim. Uterus akan berubah

menjadi organ muskular yang dapat menipis dan membesar


karena adanya janin yang tumbuh dan berkembang

didalamnya. Pembesaran uterus ini diakibatkan karena adanya

peregangan dan hipertrofi sel-sel otot. Peningkatan ukuran sel

otot ini diiringi oleh adanya akumulasi pada jaringan fibrosa

khususnya lapisan otot eksternal dan peningkatan jaringan

elastik. Anyaman yang terbentuk iniberperan untuk

memperkuat otot uterus (Cunningham, 2012). Selain itu

pembuluh darah yang ada di rahim akan ikut membesar untuk

dapat memberi nutrisi pada janin (ACOG, 2021). Proses

perubahan bentuk uterus ini dipengaruhi oleh hormon

esterogen yang menyebabkan uterus akan terus tumbuh selama

masa kehamilan, mulai dari awal uterus dengan berat sekitar

70 gram menjadi 1.100 gram dan kapasitas volume 10 ml

menjadi 5 liter (Myers, 2017).

Pada minggu pertama isthmus rahim aakan mengalami

hipertofi dan bertambah panjang sehingga ketika diraba akan

terasa menjadi lebih lunak, tanda ini disebut dengan tanda

hegar. Setelah itu pada beberapa minggu pertama uterus masih

mempertahankan bentuk awalnya yang seperti buah pir namun,

setelah beberapa minggu korpus dan fundus uterus menjadi

lebih bulat dan mulai terlihat lebih mencolok. Pada bulan-

bulan pertama kehamilan pembesaran uterus akan mulai

mencolok terlihat seiring bertambahnya ukuran hasil konsepsi?


yaitu janin, plasenta dan air ketuban (Cunningham, 2012).

Pada sekitar minggu ke 12-16 korpus uterus bagian bawah

akan terbuka dan menyebabkan uterus menjadi lebih bulat dan

memberikan ruang untuk ekspansi kantung ketuban (Myers,

2017).

2. Payudara

Pada trimester awal kehamilan payudara biasanya akan

mengalami sensasi seperti kesemutan atau nyeri. Pada minggu

ke 4 pembesaran payudara dan vena-vena dibawah kulit akan

mulai terlihat dan puting akan tampak tegang areola

membesar, puting ereksi dan menjadi lebih sensitif.

(Cunningham, 2012), Kehamilan akan menyebabkan

terjadinya hiperpigmentasi aerola dan bertambahnya ukuran

payudara. Peningkatan hormon esterogen pada masa

kehamilan menyebabkan peningkatan proliferasi jaringan

adiposa dan pemanjangan duktus pada payudara. Selain itu

adanya peningkatan kadar hormon, limfosit, eosinofil dan sel

plasma yang berkumpul didalam jaringan ikat akan

menyebabkan bertambahnya ukuran payudara (Alex, 2020).

Pada trimester pertama volume payudara akan meningkat

menjadi sekitar 420 ml.

3. Genitalia
Pada minggu ke 4 setelah konsepsi, dibawah pengaruh

esterogen dan progesteron serviks akan melunak dan

mengalami peningkatan vaskularisasi. Hal ini menyebabkan

serviks menjadi lebih lunak dan berwarna agak kebiruan.

kondisi ini disebut sebagai tanda goodell (Cunningham, 2012:

Wulandari, 2021). Pada kehamilan terjadinya peningkatan

hormon esterogen akan menyebabkan terjadinya

hiperpigmentasi dan mengakibatkan mukosa vagina menjadi

berwarna biru keunguan. Selain itu dibawah pengaruh

esterogen dan progesteron serviks akan melunak dan

mengalami vaskularisasi kondisi ini disebut sebagai tanda

goodell (Wulandari, 2021.

4. Kulit

Perubahan yang kompleks pada sistem endokrin, imun,

metabolisme, dan vaskular saat kehamilan akan menyebabkan

perubahan terhadap kulit melalui berbagai mekanisme yang

terjadi. Sekitar 90% wanita pada saat kehamilan akan

mengalami perubahan yang signifikan dan kompleks dan dapat

berdampak pada kehidupan wanita (Kar, 2012).

Peningkatan Metanosite Stimulating Hormone (MSH),

esterogen, dan progesteron akan menyebabkan terjadinya

hiperpigmentasi pada beberapa area terutama puting, areola,

dan area genital, freckles (bintik-bintik hitam seperti flek pada


wajah), bekas luka ditubuh menjadi lebih gelap dan tampak

membesar.

5. Penambahan Berat Badan

Meningkatnya berat badan pada kehamilan disebabkan oleh

bertambahnya berat dan ukuran dari uterus dan isinya,

pembesaran payudara, dan peningkatan volume darah serta

cairan ekstrasel ekstravaskular. Selain itu disebabkan oleh

perubahan metabolik yang menyebabkan peningkatkan air sel,

metabolisme lemak, dan protein untuk keperluan cadangan

maternal.

Peningkatan berat badan selama kehamilan ditentukan

berdasarkan dari Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil.

Menentukan Indeks Massa Tubuh (IMT) diawal kehamilan

dapat membantu tenaga kesehatan dan ibu hamil untuk

mengetahui berapa peningkatan berat badan yang aman

sekama hamil agar kehamilan dapat tercapai dengan baik dan

janin tumbuh dengan baik (ACOG, 2013). Rekomendasi

peningkatan berat badan selama kehamilan pada ibu yang

memiliki IMT awal <18,5kg/m² (underweight) adalah 12,5-18

kg, pada ibu dengan IMT normal (18,5-24,9 kg/m²) adalah

11,5-16 kg. pada ibu dengan IMT 25-29,9 kg/m² (over weight)

adalah 7-11,5 kg, dan pada ibu dengan IMT 30kg/m² adalah 5-

9 kg (Kemkes, 2022).
b. Perubahan Fisik Pada Trimester Kedua Kehamilan

1. Rambut dan Kulit

Stimulasi esterogen dan androgen pada trimester ke 2

kehamilan akan meningkatkan jumlah pertumbuhan rambut.

Akan tetapi adanya penurunan esterogen setelah persalinan

akan menyebabkan kerontokan rambut terutama pada minggu

ke 6-16 Pada trimester kedua Linea nigra akan mulai terlihat

pada area abdomen dengan garis vertikal dari simpisis pubis ke

arah umbilikus hingga dada dan akan menghilang beberapa

bulan setelah persalinan. Pengaruh hormonal, genetika, dan

peregangan fisik pada kulit dapat mengganggu jaringan ikat

dermal dan menyebabkan timbulnya stretch mark yang disebut

striae distensae. kebiruan pada area abdomen, payudara, dan

paha. Striae gravidarum akan mulai muncul pada bulan ke 6

hingga 9 kehamilan dengan struktur kulit memiliki guratan

kemerahan, (Vora, 2014). Selain itu pada wajah akan muncul

chloasma atau melasma. Hal ini dialami sekitar 45-75% wanita

pada kehamilan ditandai dengan pigmentasi kecoklatan yang

berbatas tegas diarea wajah dan atau leher. Cholasma disebut

juga sebagai topeng dalam kehamilan.

2. Payudara

Pada trimester ke 2 kehamilan hormon prolaktin akan mulai

disekresikan dan menyebabkan induksi laktasi pada sel


alveolar lobus di kelenjar mammae. Kelenjar ini akan

berkembang dan pada akhir kehamilan akan dapat

mensekresikan ASI ketika terlepasnya hormon oksitosin. Akan

tetapi lebih tingginya konsentrasi hormonasterogen dan

progesteron pada trimester ini menyebabkan terhambatnya

produksi ASI (Alex, 2020). Selain itu pada trimester ini aerola

akan semakin gelap dan menjadi semakin lebar.

3. Perut dan Uterus

Janin akan mulai mengalami peningkatan pertumbuhan

pada minggu ke 20. oleh karena itu uterus akan melakukan

adaptasi dengan cara tumbuh menjadi memanjang ke atas

dengan cepat dan dinding uterus semakin menipis. Daiameter

uterus akan lebih cepat tumbuh ke tatas dibandingkan ke

samping, dan kecepatan maksimum terjadi antara usia

kehamilan 20-32 minggu (Myers, 2017). Pada trimester ke 2

sekitar bulan ke 5 ketika dilakukan pemeriksaan leopold uterus

akan terasa lebih berisi. Saat palpasi akan terasa kesan uterus

teraba seperti berisi cairan ketubanm dinding rahim teraba tipis

yang menyebabkan presentasi janin, bagian kecil janin dan

tinggi fundus uterus lebih mudah ditemukan (Wulandari,

2021). Pada minggu ke 28 laju pertumbuhan janin maksimum

telah terjadi, sehingga uterus akan mulai tumbuh melambat


pada sisa usia kehamilan. Uterus akan meregang dan semakin

tipis.

c. Perubahan Fisik Pada Trimester Ketiga Kehamilan

1. Perubahan Postur Tubuh dan Berat Badan

Pada trimester ketiga ini perubahan yang akan paling

terlihat adalah berat badan. Pembesaran uterus seiring

bertambahnya usia kehamilan akan menyebabkan pergeseran

pusat gravitasi yang mengakibatkan lordosis punggung bawah,

fleksi pada leher, dan bahu turun kebawah. Hal ini akan

menyebabkan punggung bagian bawah menjadi tegang, sendi

sacroiliac dan simpisis pubis melebar, serta sendi tulang

belakang menjadi lebih lemah (Soma, 2016).

2. Payudara

Selama trimester ketiga, sistem duktus terus mengembang,

melebar, dan terisi dengan kolostrum. Setelah persalinan, kadar

progesteron turun dengan cepat sedangkan prolaktin dan

oksitosin meningkat. Hal ini mendorong produksi dan

pengeluaran ASI (Alex, 2020), Volume payudara akan

meningkat menjadi sekitar 156 ml.

3. Vagina dan Perineum

Pada trimester ke 3 kehamilan dinding vagina akan mulai

menyiapkan untuk persalinan. Mukosa pada dinding vagina

akan menjadi menebal, jaringan ikat menjadi longgar, dan sel


otot polos menjadi hipertrofi. Peningkatan Serviks akan

mensekresikan cairan putih agak kental dengan PH 3,5 hingga

6 (Cunningham, 2012).

Keputihan merupakan masalah ginekologis normal yang

terjadi pada sepanjang siklus hidup wanita dan ibu hamil.

Keputihan yang normal juga dikenal sebagai keputihan, adalah

cairan encer, bening atau putih susu dengan bau yang ringan.

Ini adalah salah satu tanda awal kehamilan dan jumlahnya

semakin meningkat dan berlanjut sepanjang kehamilan

(Khaskheli, 2021). Pada akhir terimester ke 3 cairan yang

keluar akan semakin meningkat. Tersekresinya cairan ini

membantu mencegah terhadinya infeksi dari vagina menuju

rahim (NHS, 2021).

4. Berat Badan

Pada trimester ke 3 penambahan berat badan ibu

berhubungan dengan berat janinm plasenta dan cairan amnion

yang berjumlah hingga 3,5 liter. Selain itu peningkatan volume

darah ibu, ukuran payudara, uterus mencapai hingga 3 kg.

(Cunningham, 2012). Disamping itu asupan makanan yang

dikonsumsi ibu selama kehamilan juga akan menyebabkan

peningkatan berat badan. Jumlah asupan makanan yang

berlebih akan berbanding lurus dengan peningkatan berat

badan. Dampaknya kemudian menyebabkan peningkatan


resiko makrosomi, diabetes gestasional, dan peningkatan

resiko persalinan dengan SC (kemkes, 2022).

5. Sistem Pencernaan

Bertambahnya ukuran uterus akan menyebabkan posisi

lambung dan usus menjadi bergeser. Apendik akan bergeser ke

atas dan agak lateral dan kadang2 dapat mencapai pinggang

kanan. Selain itu gusi akan mengalami hiperemia dan melunak

sehingga menyebabkan gusi menjadi lebih rawan mengalami

trauma ringan dan berdarah ketika ibu sikat gigi. Konstipasi

dan peningkatan tekanan vena dibawah uterus akan

menyebabkan terjadinya hemoroid (Cunningham, 2012).

6. Edema Kaki

Edema pitting akan terlihat jelas pada kaki dan tungkai pada

sore hari pada ibu hamil selama trimester ke 3 kehamilan.

Penimbunan cairan ini berjumlah sekitar 1 liter dan

diakibatkan karena meningkatnya tekanan vena di bawah

uterus karena sumbatan parsial vena kava dan penurunan

tekanan osmotik koloid intersisium yang memang normal

terjadi selama masa kehamilan (Cunningham, 2012). Edema

pada masa kehamilan juga menjadi salah satu keluhan yang

umum pada ibu hamil (Marimoto, 2021).

2.5 Tanda dan Persiapan Persalinan


Kelahiran merupakan peristiwa alamiah. Apabila ibu sehat dan

segalanya berjalan dengan baik, maka bayi dapat lahir tanpa bantuan

siapapun. Pada kelahiran normal, semakin sedikit yang diperbuat

oleh bidan atau penolong, semakin besar kemungkinan segalanya

berjalan dengan baik. Berikut merupakan tanda-tanda bahaya yang

mengharuskan penolong segera datang pada persalinan tersebut yaitu

jika ibu mengeluarkan darah sebelum persalinan, kedudukan bayi

dalam rahim tampak tidak normal, persalinan belum mulai tapi

ketuban sudah pecah dalam waktu beberapa jam. Sedangkan tanda-

tanda persalinan sudah dekat secara normal yaitu :

a. Beberapa hari sebelum persalinan dimulai, bayi bergerak turun

dalam rahim.Keadaan ini membuat ibu bernapas lebih mudah,

tetapi ia lebih sering kencing karena tekanan pada kandung kemih

(vesika urinaria). Pada persalinan pertama, tanda-tanda ini dapat

timbul sampai 2 minggu sebelum persalinan.

b. Sesaat sebelum persalinan dimulai, gumpalan kecil lendir (plug of

mucus) dapat keluar. Atau sebagian lendir dapat keluar selama 2

atau 3 hari sebelum persalinan dimulai. Kadang-kadang lendir ini

disertai dengan sedikit darah. Keadaan ini merupakan tanda yang

normal.

c. Kontraksi atau his persalinan (pengencangan atau pengetatan

rahim secara mendadak) untuk mengerutkan rahim dapat mulai

timbul beberapa hari sebelum persalinan dimulai. mula-mula,


antara serangan his biasanya terdapat selang waktu yang lama,

beberapa menit atau jam. Setelah kontraksi menjadi lebih kuat,

teratur, dan lebih sering, maka persalinan akan dimulai.

d. Sebagian ibu dapat mengalami his palsu (practice contraction)

berminggu-minggu sebelum persalinan. Keadaan ini merupakan

tanda palsu. Hal ini terjadi ketika kontraksi menjadi kuat dan

berdekatan, tetapi kemudian berhenti beberapa jam atau beberapa

hari sebelum proses melahirkan benar-benar mulai (Oxorn dan

Forte, 2010).

2.6 Pentingnya Pemeriksaan Darah Pada Ibu Hamil

Program Tri Eliminasi merupakan program kesehatan yang

berlandaskan dasar hukum Peraturan Menteri Kesehatan tentang

"Eliminasi Penularan Human Immunodeficiency Virus, Sifilis dan

Hepatitis B dari ibu ke anak". Program ini merupakan salah satu

upaya untuk mengurangi penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari

ibu ke anak (Kundaryanti & Suciwati., 2022).

Infeksi HIV, Sifilis dan Hepatitis B memiliki cara penularan yang

hampir sama yaitu melalui hubungan seksual, darah dan mampu

menularkan secara vertikal dari ibu yang positif ke anak. Infeksi

ketiga penyakit menular tersebut pada ibu hamil dapat

mengakibatkan kematian pada ibu dan dapat menyebabkan

morbiditas,kecacatan dan kematian, sehingga merugikan dan


mempengaruhi kelangsungan hidup serta kualitas hidup anak

(Fatimah et al, 2020).

Program Triple Eliminasi bertujuan untuk deteksi dini infeksi

penyakit HIV, sifilis dan Hepatitis B pada ibu hamil dan sangat

penting dilakukan oleh semua ibu hamil karena dapat

menyelamatkan nyawa ibu dan anak. Pemeriksaan dapat dilakukan

di Puskesmas terdekat pada kunjungan perawatan antenatal pertama,

idealnya sebelum usia kehamilan 20 minggu dan untuk ibu hamil

yang datang setelah 20 minggu tes skrining dan pengobatan harus

dilakukan secepat mungkin (WHO, 2018).

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Jadwal kegiatan


Laporan kegiatan kelas ibu hamil dilakukan pada hari Jum’at, 01
Deseember 2023 pukul 09.00 WIB dengan 5 orang ibu hamil di Balai Desa
Watugede dan Jum’at, 22 Desember 2023 pada pukul 09.00 WIB dengan
jumlah 2 ibu hamil yang sama dengan sebelumnya serta dilakukan di TPMB
Indah Maharany, S.Tr.Keb. Pelaksanaan kelas ibu hamil ini dilatarbelakangi
oleh masih kurangnya pemahaman mengenai kehamilan yang sehat.
Pemberian edukasi ini menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab,
dan demonstrasi.
3.2 Proses Pelaksanaan Kegiatan
Hari/tanggal : Jumat, 01 Desember 2023
Pukul : 09.00 WIB
Tempat : Balai Desa Watugede

No TAHAPAN WAKTU KEGIATAN KEGIATAN


PESERTA
1. Pendahuluan 3 menit 1. Memberi salam 1. Peserta
2. Memperkenalkan menjawab
diri. salam
3. Menjelaskan tujuan 2. Peserta
dan manfaat memperhati
kegiatan. kan
3. Peserta
mendengark
an
2. Inti 15-20 1. Memberikan materi 1. Peserta
seputar kesehatan mendengark
menit
remaja an materi
a. Birth plan. yang
b. P4K. disampaikan
c. Perubahan tubuh dengan baik
dan keluhan 2. Peserta
selama memberikan
kehamilan. pertanyaan
d. Perawatan 3. Peserta
kehamilan. mendengark
2. Menjawab pertanyaan an jawaban
yang diajukan oleh
peserta
3. Penutup 3 menit 1. Menyampaikan 1. Mendengark
kesimpulan materi an dan
2. Mengakhiri memahami
pertemuan dan 2. Menjawab
memberi salam salam

Hari/tanggal : Jum’at, 22 Desember 2023


Pukul : 09.00 WIB
Tempat : TPMB Indah Maharany, S.Tr.Keb
No TAHAPAN WAKTU KEGIATAN KEGIATAN
PESERTA
1. Pendahuluan 3 menit 1. Memberi salam 1. Peserta menjawab
2. Memperkenalkan salam
diri. 2. Peserta
3. Memberikan yel- memperhatikan
yel 3. Peserta
4. Menjelaskan mendengarkan
tujuan dan manfaat
kegiatan.
4. Inti 40-50 1. Memberikan 1. Peserta
materi seputar mendengarkan materi
menit
kesehatan remaja yang disampaikan
a. Persiapan dengan baik
2. Peserta memberikan
persalina.
pertanyaan
b. Perawatan masa 3. Peserta
mendengarkan
nifas dan bayi.
jawaban
2. Menjawab
pertanyaan
yang diajukan
oleh peserta
5. Penutup 10 menit 1. Menyampaikan 1. Mendengarkan dan
kesimpulan materi memahami
2. Mengakhiri 2. Menjawab salam
pertemuan dan
memberi salam

3.3 Hambatan
- Waktu ibu hamil yang sulit dan terbatas karena beberapa ibu hamil yang
bekerja, dan lainnya ada yang mengurus anak.
- Waktu pelaksanaan kelas ibu hamil tidak sesuai dengan jadwal karena
beberapa ibu hamil datang terlambat.
3.4 Solusi
- Menyesuaikan dengan waktu free ibu hamil.
- Mahasiswa menjemput ibu hamil.
BAB IV

EVALUASI

4.1 Evaluasi
1. Media yang digunakan berupa leaflet, poster, dan PPT sehingga membuat
ibu hamil tertarik dalam mengikuti kegiatan kelas ibu hamil yang
diberikan.
2. Ibu hamil dengan antusias mengikuti setiap rangkaian acara
3. Komunikasi yang terjalin antara mahasiswa dan ibu hamil cukup baik dan
efektif, ibu hamil dapat bertanya beberapa hal yang tidak dimengerti dan
dapat mengulang inti sari dari materi yang telah diberikan.
4. Ibu hamil memahami materi yang disampaikan dilihat dari antusias ibu
hamil menjawab pertanyaan yang diberikan.
5. Mahasiswa memberikan edukasi sesuai dengan masalah yang didapatkan.
4.2 Rencana Tindak Lanjut
Setelah mendapatkan edukasi, diharapkan pengetahuan ibu hamil akan
kesehatan jauh lebih baik, ibu hamil mengerti tentang Birth plan, P4K. Senam
hamil, Perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, Perawatan
kehamilan, Persiapan persalina, Perawatan masa nifas dan bayi, Mitos
penyakit menular (IMS,HIV/AIDS, malaria), Ketidaknyamanan umum dalam
kehamilan, dan Edukasi pada ibu dengan kehamilan resiko tinggi.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Galaupa, R. (2022). Tenang Menghadapi Kehamilan dan Sigap Menghadapi


Komplikasi: Buku Saku Ibu Hamil. Penerbit NEM.
Kristianti, S., & Kusmiwiyati, A. (2017). Pelaksanaan kelas ibu hamil dengan
kemandirian ibu primipara dalam perawatan neonatus di puskesmas
Sukorame kota Kediri. Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(2), 56-63.
Kundaryanti, R., & Suciawati, A. (2022). Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Pemeriksaan Tri Eliminasi pada Ibu Hamil. Jurnal Farmasetis,
11(2), 177-182.
Nugrawati, N., ST, S., & Amriani, S. (2021). Asuhan Kebidanan Pada
Kehamilan. Penerbit Adab.
Oxorn, H., & Forte, W. R. (2010). Ilmu kebidanan: patologi dan fisiologi
persalinan. Penerbit Andi.
Rachmawati, A. I., Puspitasari, R. D., & Cania, E. (2017). Faktor-faktor yang
mempengaruhi kunjungan antenatal care (anc) ibu hamil. Jurnal
Majority, 7(1), 72-76.
Sabilla, F. F., Agustina, T., Lestari, N., & Raharja, S. (2020). Hubungan Tingkat
Pendidikan Dan Usia Ibu Hamil Terhadap Perilaku Kunjungan
Pemeriksaan Triple Eliminasi Di Puskesmas Sumberlawang Sragen.
Jurnal Kebidanan Indonesia, 11(2), 93-101.
Suryani, P., & Handayani, I. (2018). Senam hamil dan ketidaknyamanan ibu
hamil trimester ketiga. Jurnal Bidan, 4(1), 234019.
Alvionita, V., dkk. 2023. Deteksi Dini Risiko Tinggi Kehamilan. Padang: Get
Press Indonesia
Andriani, Rininta. (2019). Pencegahan Kematian Ibu Saat Hamil Dan Melahirkan
Berbasis Komunitas. Yogyakarta: Deepublish.
Herawati., & Marselina, Sattu. 2023. Pengetahuan Dasar Gizi Ibu Hamil. Jambi:
PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Kemenkes RI. (2020). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kemenkes RI
Rahmah, S., dkk. 2022. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Aceh: Syiah Kuala
University Press
Lampiran-lampiran
Dokumentasi Kegiatan

1. Kelas Ibu Hamil Tanggal 01 Desember 2023

2. Kelas Ibu Hamil Tanggal 22 Desember 2023

Anda mungkin juga menyukai