Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN KELAS IBU


TAHUN 2023

I. Pendahuluan
Kematian ibu dan anak merupakan hasil dari interaksi berbagai aspek,
baik aspek klinis, aspek sistem pelayanan kesehatan, maupun faktor-faktor
non kesehatan yang mempengaruhi pemberian pelayanan klinis dan
terselenggaranya sistem pelayanan kesehatan secara optimal. Oleh karen itu,
diperlukan kesamaan persepsi dan pengertian dari semua pihak mengenai
pentingnya dan peran berbagai aspek tersebut dalam penanganan masalah
kematian ibu dan neonatal sehingga strategi untuk mengatasinya harus
merupakan integrasi menyeluruh dari berbagai aspek tersebut.
Seperti diketahui bahwa saat ini angka kematian ibu di Indonesia
merupakan yang tertinggi di ASEAN yaitu 359/100.000 Kelahiran Hidup. Itu
berarti setiap tahunnya di Indonesia lebih dari 15.000 ibu meninggal saat
hamil, melahirkan dan nifas. Masalah kesehatan ibu dan anak ini sangat
dipengaruhi pleh berbagai faktor. Namun yang perlu diperhatikan bahwa
besarnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas, KB
pasca persalinan dan anak menjadi hal penting yang harus di perhatiakan.
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan melakukan berbagai upaya
strategis dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan
akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas, KB pasca
salin dan anak. Berbagai upaya strategis tersebut dilakukan dengan melibatkan
berbagai pihak (lintas program/lintas sektor, organisasi profesi, institusi
kesehatan dan pihak lain yang terkait), baik di tingkat pusat maupun daerah.
Sehingga komitmen bersama menjadi kunci utama dalam keberhasilan
peningkatan kesehatan ibu dan anak.

II. Latar Belakang


Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini telah berhasil
diturunkan dari 390 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 1991 menjadi
359 per 100.000 KH pada tahun 2012 (Survei Demografi Kesehatan
Indonesia, SDKI). Meskipun demikian, masih diperlukan upaya keras untuk
memenuhi target MDGs 2015 yaitu menurunkan angka kematian ibu menjadi
102 Kelahiran Hidup, dan target SDGs (Sustainable Development Goals) yaitu
menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 70/100.000 Kelahiran Hidup pada
akhir tahun 2030.
Selama kurun waktu 15 tahun terakhir ini, masyarakat telah mengenal
Buku KIA sebagai buku merah muda yang merupakan salah satu instrumen
pelayanan kesehatan ibu dan anak yang diterima langsung oleh ibu dan
keluarga. Dapat dikatakan, penggunaan buku KIA merupakan salah satu
langkah strategis dalam meningkatkan kemandirian masyarakat di bidang
kesehatan ibu dan anak termasuk penerapan keluarga dalam pemenuhan gizi
ibu hamil dan anak serta stimulasi perkembangan anak. Buku KIA diberikan
kepada setiap ibu hamil pada saat kunjungan pertama pemeriksaan kehamilan
di pelayanan kesehatan. Hasil pemeriksaan kehamilan tersebut dicatat dalam
buku KIA. Sejak itu ibu hamil dan keluarganya diharapkan membaca dan
memahami isi buku KIA yang memuat informasi tentang kebutuhan pelayanan
kesehatan dan gizi bagi ibu hamil, persiapan kelahiran, perawatan bayi baru
lahir dan kebutuhan pelayanan kesehatan, gizi, imunisasi serta tumbuh
kembang anak dari bayi hingga anak berumur 6 tahun, termasuk juga tentang
keluarga Berencana.
Kelas ibu hamil adalah sarana untuk belajar bersama tentang
Kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu
mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas
termasuk KB pasca salin, perawatan bayi baru lahir , penyakit menular seksual
( IMS ) termasuk HIV-AIDS , Mitos dan akte kelahiran dengan menggunakan
media buku KIA.

III. Tata Nilai Puskesmas


Puskesmas Labuan haji memiliki tata nilai dalam pengelolaan dan
pelaksanaan kegiatan program. Tata nilai di Puskesmas Labuan Haji adalah
CERIA. Yang bila didefenisikan satu persatu maknanya :
C = Cepat dan trampil dalam memberikan pelayanan.
E = Pelayanan yang tulus dan memahmi perasaan dan keluhan pasien.
R = Setiap pelayanan yang di berikan selalu disertai dengan senyum, slam dan
sapa.
I = Pelayanan yang selalu berkembang sesuai kemajuan zaman dan tehnologi.
A = Tidak membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan.

IV. Tujuan Umum


Tujuan umum kegiatan kelas ibu hamil ini adalah untuk meningkatkan
kemandirian masyarakat di bidang kesehatan ibu dan anak termasuk
penerapan keluarga dalam pemenuhan gizi ibu hamil dan anak serta stimulasi
perkembangan anak melalui pemanfaatan buku KIA.

V. Tujuan khusus
Tujuan khusus kegiatan kelas ibu hamil ini adalah :
1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil dan keluarga
tentang kesehatan ibu hamil, yaitu meliputi pengetahuan tentang pemeriksaan
kehamilan, perawatan kehamilan sehari-hari, persiapan melahirkan, gizi ibu
hamil, tanda bahaya pada kehamilan, tanda awal persalinan, proses melahirkan
dan masalah pada persalinan.
2) pada Meningkatkan pengetahuan dan keterampian ibu hamil dan keluarga
tentang kesehatan ibu bersalin, yaitu proses melahirkan dan masalah
persalinan.
3) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil dan keluarga tentang
kesehatan ibu nifas, yaitu meliputi pengetahuan tentang cara menyusui, cara
memerah dan menyimpan ASI dan tanda bahaya pada ibu nifas.
4) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu tentang pemanfaatan
Keluarga Berencana
5) Meningkatkan kemandirian ibu dan keluarga dalam pemamfaatan buku KIA.

VI. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian kegiatan


1. Persiapan Kegiatan  Menentukan sasaran / peserta ibu
hamil.
 Menentukan Tempat Kegiatan
 Mempersiapkan alat, bahan , materi,
(Ruang belajar representative, alat
tulis, buku KIA, Lembar Balik, Buku
pedoman, tikar/karpet, Bantal, kursi,
CD/ video senam ibu
Hamil ).
 Pemberitahuan pelaksanaan kegiatan
kepada sasaran.
 Penjelasan umun dan perkenalan
2. Pelaksanaan Kegiatan  Evaluasi awal / pre test
 Pemberian Materi Kelas ibu
Hamil,dengan metode ceramah,
tanya jawab, curah pendapat,
Demostrasi /Praktek, dan senam
hamil.
 Evaluasi Akhir / post test dan
Kesimpulan.
3. Pencatatan dan Tindak lanjut  Pencatatan Hasil Kegiatan
 Evaluasi Penyususnan Tindak
Lanjut.

VII. Cara Melaksanakan Kegiatan


Kegiatan kelas ibu hamil dilaksanakan dengan metode :
- Ceramah, dengan menggunakan lembar balik kelas ibu hamil dan Buku KIA
- Diskusi interaktif, dengan menggali pengalaman dan pengetahuan peserta
- Praktek cara menyusui
- Diawali dengan pre test, diakhiri dengan Post test dan Kesimpulan.

VIII. Sasaran
1) Peserta adalah ibu hamil yang berusia minimal 20 minggu dan
suami/keluarga
2) Jumlah peserta dalam satu kelompok/kelas adalah minimal 10 orang
dan maksimal 12 orang
3) Kegiatan kelas ibu hamil minimal dilaksanakan 2 kali/tahun
4) Kelas ibu hamil dilaksanakan sesuai standar 100%
5) Kelas ibu di lakukan di masing-masing di 5 Desa wilayah kerja UPTD
BLUD Puskesmas Labuan Haji , dengan Pelaksanaan 2x dalam
setahun ( th 2023 ) yait pada bulan Maret dan Agustus dan berlokasi
di rumah kepala Dusun dan Polindes.
Adapun 5 Desa tsb :
1) Desa Teros
2) Desa Tanjung
3) Desa Penede Gandor
4) Desa Labuan Haji
5) Desa Banjarsari

IX. Jadwal Pelaksana Kegiatan


Kegiatan dilaksanakan masing-masing desa/ kelurahan /di rumah
masyarakat yang disepakati, rumah kadus atau di polindes. Kegiatan
pelaksanaan kelas ibu hamil dilakukan 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu pada
bulan pada bulan Februari dan Agustus th 2023.

N BULAN Ket
o Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Kegiatan √ √
2. Pelaksnaan Kegiatan √ √
3. Pelaporan dan rencana √ √
Tindak Lanjut

X. Evaluasi kegiatan
Evaluasi Kegiatan dilakukan setelah kegiatan pelaksanaan kelas ibu
hamil dilakukan, yaitu 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret
2023 dan Agustus 2023. Evaluasi akan dilakukan oleh bidan koordinator
puskesmas. Hasil dari evalusi dan analisa pelaksanaan program akan dibuat
rencana tindak lanjut dan disosialisasikan. Laporan akan disusulkan seteleh
kegiatan dan evaluasi pelaksanaan Program di lakukan yaitu pada bulan Maret
dan Agustus tahun 2023.

XI. Pencatatan dan Pelaporan


Setiap hasil kegiatan kelas ibu hamil akan dicatat ke dalam formulir
sesuai standar. Evaluasi program akan dilaksanakan setelah kegiatan
dilaksanakan, pada forum minilokakarya bulanan dan tribulanan.
Puskesmas menyerahkan bukti-bukti pengeluaran atas penggunaan dana dari
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) setelah akhir kegiatan sesuai dengan
aturan yang berlaku.

XII. Rencana Anggaran Biaya


Biaya kegiatan ini berasal dari dana BOK tahun 2023 dan memerlukan
biaya dengan rincian sebagai berikut :
 Transport Petugas
 Kudapan
 Makan siang
 ATK

XIII. Penutup.

Demikianlah Kerangka Acuan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana


mestinnya.
Mengetahui,

Kepala UPTD BLUD Puskesmas Penanggung jawab Program

Labuan Haji.

HJ. SITI FITROH, S.T. Baiq Erny Herawaty,S.Keb

NIP.19760104 200112 2 004 NIP.1971

Anda mungkin juga menyukai