PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program kelas ibu hamil adalah salah satu bentuk pendidikan prenatal yang
dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil, terjadi perubahan perilaku positif sehingga
ibu dan Anak (www. Dep kes).Kegiatan Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar
kelompok tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan
perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, melalui praktik dengan menggunakan
Pada akhir proyek kerjasama Buku KIA ”The Ensuring Quality Of MCH Service
Kelas Ibu oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, yang terdiri dari : Buku Pedoman Kelas
Ibu Hamil, Buku Skenario Kelas Ibu dan Media Alat bantu (Lembar Balik) dan senam Ibu
Hamil. Kegiatan Kelas Ibu itu disusun sebagai upaya untuk meningkatkan cakupan dan
pemanfaatan Buku KIA dalam pelayanan kesehatan Ibu dan Anak (Depkes, 2009).
Kelas Ibu Hamil merupakan salah satu kegiatan penting dalam penerapan Buku
KIA dimasyarakat sebagai upaya pembelajaran ibu, suaminya dan keluarga agar
memahami Buku KIA melalui metode kegiatan belajar bersama dalam kelas yang di
persalinan yang aman dan nyaman. Beberapa kegiatan seperti senam ibu hamil, latihan
pernafasan pada persalinan dan cara menyusui bayi juga diberikan minat ibu-ibu hamil
atau bidan (Depkes 2009) (Diakses pada tanggal 1 maret 2018). Pemerintah
menganjurkan 4 kali pemeriksaan selama hamil: yang pertama satu kali kunjungan
selama trimester I, sebelum minggu ke-14, yang kedua satu kali kunjungan selama
trimester II, diantara minggu ke-14 sampai minggu ke-28, yang ketiga Dua kali
kunjungan selama trimester III, antara minggu ke-28 sampai dan setelah minggu ke-36.
(Rita Yulifah 2009 : 64). Kelas Ibu Hamil ini di adakan karena makin banyaknya angka
kematian Ibu (AKI). Angka Kematian Ibu adalah banyaknya kematian perempuan pada
saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan
Seluruh rangkaian hasil proses pelaksanaan Kegiatan Kelas Ibu Hamil sebaiknya
dibuatkan laporan. Pelaporan hasil pelaksana Kelas Ibu Hamil dijadikan sebagai
dokumen, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan pembelajaran pihak-
pihak yang berkepentingan. Pelaporan disusun pada setiap selesai melaksanakan Kelas
Ibu Hamil. Isi laporan memuat tentang: waktu pelaksanaan, jumlah peserta, proses
Pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang dari bidan atau tenaga
pertemuan Kelas Ibu Hamil dilakukan setiap selesai pertemuan atau setiap angkatan
pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, kabupaten dan provinsi pelaporan disusun setiap 3 (tiga)
bulan sekali dan laporan tahunan. Salah satu tool (alat) program kesehatan yang
diharapkan turut berperan dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat
kehamilan, persalinan dan nifas adalah buku Kesehatan Ibu dan Anak (buku KIA).
Buku KIA adalah suatu buku yang berisi catatan kesehatan Ibu dan Anak serta
informasi cara menjaga kesehatan dan mengatasi anak sakit. Namun tidak semua ibu
mau/bisa membaca buku KIA, Penyebabnya bermacam-macam, ada ibu yang tidak
punya waktu untuk membaca buku KIA, atau malas membaca buku KIA, sulit mengerti
isi buku KIA, ada pula ibu yang tidak dapat membaca. Oleh sebab itu ibu hamil perlu
diajari tentang isi buku KIA dan cara menggunakan buku KIA. Salah satu solusinya yaitu
Saya mengambil inovasi kelas ibu hamil karena dari keterangan diatas sudah di
katakan bahwa kelas ibu hamil untuk memberitahukan kesehatan ibu dan anak dan cara
bagaimana mengurangi rasa sakit dalam persalinan. Sedangkan dalam Program yang
saya laksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Semerap masih adanya ibu hamil yang
tidak hadir atau ketidak ingin tahuan mereka terhadap kelas ibu hamil yang
dilaksanakan. Padahal yang dilakukan untuk menarik perhatian ibu-ibu hamil ini sudah
dilakukan, tetapi masih adanya pengetahuan yang kurang terhadap apa tujuan kelas ibu
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Meningkatkan keingintahuan ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil
2. Bagaimana cara mengajak atau menghadiri kelas ibu hamil yang dilaksanakan di
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
kelahiran.
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat keinginan ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil yang
2. Mengetahui cara mengajak ibu hamil untuk mengikuti Kelas Ibu Hamil yang
A. Pengertian
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan
bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit
Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan
antara 4 minggu s/d 36 minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah peserta maksimal
10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman
tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan sistimatis serta dapat
dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ibu hamil difasilitasi oleh
bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu Buku KIA,
Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, Pegangan Fasilitator
Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehmilan 4 - 36 minggu
untuk mendapatkan materi kelas ibu hamil. Untuk pelaksanaan senam ibu hamil
sebaiknya peserta umur kehamilan > 20 minggu, karena pada umur kehamilan ini
kondisi ibu sudah kuat, tidak takut keguguran, efektif untuk melakukan senam hamil.
Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal 10 orang setiap kelas. Suami/keluarga
ikut serta minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat mengikuti berbagai informasi
penting, misalnay materi tentang persiapan persalinan atau materi yang lainnya.
komprehensif Dapat mendatangkan tenaga ahli untuk memberikan penjelasan mengenai topik
tertentu. Waktu pemberian materi menjadi efektif karena pola penyajian materi terstruktur
dengan baik. Ada interaksi antara petugas kesehatan dengan ibu hamil pada saat pembahasan
terhadap petugas kesehatan dan ibu hamil dalam memberikan penyajian materi sehingga dapat
Kelas ibu hamil dapat dilaksanakan oleh pemerintah, swasta, LSM dan mayarakat.
a. Provinsi
b. Kabupaten :
Bertanggung jawab atas terlaksananya kelas ibu hamil (dana, sarana dan
prasarana)
c. Puskesmas
Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan atau petugas kesehatan yang telah
mendapat pelatihan dan setelah itu diperbolehkan untuk malaksanakan fasilitasi kelas ibu
hamil. Dalam pelaksanaan kelas ibu hamil, fasilitator dapat meminta bantuan narasumber
untuk menyampaikan materi bidang tertentu, Narasumber adalah tenaga kesehatan yang
Ruang belajar untuk kapasitas 10 orang peserta kira-kira ukuran 4 x 5m, dengan ventilasi
Alat tulis menulis (papan tulis, kertas, spidol, bolpoin) jika ada
Buku KIA
Alat peraga (KB kit, food model, boneka, metode kanguru, dll) jika ada
Tikar/karpet (matraks)
E. Kegiatan Pelaksanaan
1. Analisa Singkat
untuk mengetahui kebutuhan apa yang diperlukan untuk menunjang kelancaran dan
keberhasilan pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil. Misalnya : siapa tim fasilitator yang
akan memfasilitasi pertemuan, pakah diperlukan nara sumber atau bagaimana persiapan
materi dan alat bantu sudah lengkap atau perlu ditambah dengan alat bantu lainnya, dll.
Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan 3 kali pertemuan selama hamil atau sesuai
dengan hasil kesepakatan fasilitator dengan peserta. Pada setiap pertemuan, materi kelas
ibu hamil disampaikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamiltetapi tetap
mengutamakan materi pokok. Setiap akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil, bagi ibu
hamil yang mempunyai usia kehamilan > 20 minggu. Senam ibu hamil merupakan
kegiatan/materi ekstra di kelas ibu hamil, jika dilaksanakan, setelah sampai di rumah
Waktu pertemuan disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore
hari dengan lama waktu pertemuan 120 menit termasuk senam hamil 15 - 20 menit.
a. PERTEMUAN I
Anemia.
Perawatan Kehamilan.
Obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil
b. Pertemuan II
Persalinan
Proses persalinan.
Perawatan Nifas
Apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui eksklusif?
KB post partum
c. Pertemuan III
Mitos
Penggalian dan penelusuran mitos yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.
Penyakit Menular
G. Senam Hamil
Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun dengan melakukan senam hamil akan
memberikan banyak manfaat dalam membantu kelancaran proses persalina, antara lain dapat
melatih cara mengedan yang benar. Kesiapan ini merupakan bakal bagi calon ibu pada saat
persalinan.
a. Memberikan dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara bertahap agar ibu dapat
menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses persalinan dapat berjalan lancar dan
mudah.
b. Mengurangi pembengkakan
I. MONITORING
masalah dalam pelaksanaan kelas ibu hamil, hasil monitoring dapat dijadikan bahan untuk
perbaikan dan pengembangan kelas ibu hamil selanjutnya. Kegiatan monitoring dilakukan
secara berkala dan berjenjang mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, Kbupaten / Kota dan
Provinsi.
II. EVALUASI
Evaluasi dilakukan untuk melihat keluaran dan dampak baik positif maupun negatif
pelaksanaan kelas ibu hamil berdasarkan indikator. Dari hasil evaluasi tersebut bisa
dijadikan sebagai bahan pembelajaran guna melakukan perbaikan dan pengembangan kelas
* Indikator Input :
* Indikator Proses
- Fasilitator :
* Indikator Output :
- KN
- IMD
K. PELAPORAN
Seluruh rangakaian hasil proses pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil sebaikny dibuatkan
laporan.Pelaporan hasil pelaksanaan kelas ibu hamil dijadikan sebagai dokumen, sehingga
dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan pembelajaran bagi pihak-pihak yang
1. Waktu pelaksanaan
2. Jumlah peserta
3. Proses pertemuan
5. Hasil evaluasi
Selain rangakaian materi di atas, bahan yang penting disiapkan adalah kuesioner yang berisi
pertanyaan tentang kesehatan ibu dan anak yang merupakan Pra-tes dan Post-tes.Dengan ini,
pengetahuan ibu hamil dapat diukur sebelum menerima pembelajaran dan sesudah menerima
pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil,
dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran, melalui praktik
Kelas Ibu merupakan salah satu kegiatan penting dalam penerapan Buku KIA dimasyarakat
sebagai upaya pembelajaran ibu, suaminya dan keluarga agar memahami Buku KIA melalui
metode kegiatan belajar bersama dalam kelas yang di fasilitasi oleh petugas kesehatan untuk
mempersiapkan ibu hamil menghadapi persalinan yang aman dan nyaman. Beberapa
kegiatan seperti senam ibu hamil, latihan pernafasan pada persalinan dan cara menyusui bayi
juga diberikan minat ibu-ibu hamil agar datang mengikuti Kelas Ibu Hamil tersebut.
B. Saran
kepada masyarakat teutama ibu hamil harus lebih gencar karena ibu hamil merupakan
bagian dari yang mudah beresiko terkena infeksi atau pun komplikasi.
Kelas ibu hamil ini hendaknya dapat di mamfaatkan oleh ibu hamil sebagai sarana untuk
dengan sesam ibu hamil agar tujuan kesehatan nasional yaitu menurunkan AKI dan AKB