Anda di halaman 1dari 33

Kebijakan

Pelayanan Kesehatan
Anak Usia Sekolah dan
Remaja

Direktorat Kesehatan Keluarga


Kementerian Kesehatan
2020
Anak Usia Sekolah merupakan
anak umur lebih dari 6 tahun
sampai sebelum berusia 19 tahun.

Remaja adalah kelompok usia


10 tahun sampai berusia 18
tahun
Anak Usia Sekolah dan Remaja
INVESTASI STRATEGIS

Menghasilkan
Generasi Berikutnya
Menghasilkan Generasi
yang Sehatyang sehat
berikutnya

Dewasa Yang Sehat


dan Produktif

23% Dari total penduduk


Anak Usia Sekolah dan
Indonesia Remaja yang Sehat
Saat ini
2 dari 3
15- 24 th: 32%
perempuan usia Kasus Anak usia 6 – 18 tahun
5 – 14 th: 26%
20 – 24 tahun Terkofirmasi Positif Covid 19
menikah <18
Remaja ANEMIA tahun,
per 21 September 2020
68% diantaranya
HAMIL < 18th 1.786 Anak

 9,1% remaja usia


10-18 th pernah  50% konsumsi
merokok makanan manis
 32% konsumsi
 27% pengguna
NAPZA adalah makanan asin
pelajar  11% konsumsi
makanan instan
 4,4% pernah  78% konsumsi
konsumsi alkohol
makanan berpenyedap
(Save The Children, April 2020)
6
Akses remaja ke
34% remaja putri dan 33% remaja Pelayanan Kesehatan
putra menyatakan Puskesmas PKPR belum optimal
sebagai sumber informasi Kesehatan
rerpoduksi dan pelayanan konseling
(SDKI 2017)
pENTINGNYA
OPTIMALISASI
Persentase Wanita dan Pria belum kawin usia 15 – 24 tahun menurut
7

orang yang disukai untuk diskusi lebih lanjut tentang Kesehatan PELAYANAN KESEHATAN
reproduksi PEDULI REMAJA

Petugas Kesehatan
dipercaya oleh Remaja
“Titik dimulainya pembangunan SDM
dimulai dengan menjamin
kesehatan ibu hamil,
kesehatan bayi, kesehatan
balita, kesehatan anak
sekolah karena merupakan umur
emas untuk mencetak manusia
Indonesia yang unggul. Jangan sampai
ada stunting, kematian bayi,
kematian ibu yang
meningkat.”
Kebijakan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat : Fisik, Psikis, Sosial


UU No Pasal 79 : Kesehatan Sekolah
Sehat 36/2009 ttg
Kesehatan
- Kemendikbud : UKS Sesuai Standar di
Instruksi Presiden
sekolah , KTR, Peningkatan Aktifitas
No 1 / 2017 ttg PP No 2 / Standar Pelayanan Minimal bagi
Fisik
Gerakan 2018 ttg Kab/Kota
- Kemenag : UKS sesuai standar di
Madrasah dan Pesantren , KTR, Masyarakat Hidup Standar
Pernyataan Standar :
Peningkatan Aktifitas Fisik Sehat Pelayanan
PB 4 Menteri tahun 2014
Minimal Pelayanan Kesehatan Bagi Anak Usia
- Kemenkes : Kampanye Germas dan ttg UKS/M
Pendidikan Dasar
dteksi dini
- Kemendagri : SE tuntuk pemda entang 1. Skrining Kesehatan 1x/thn
Permenko RAN Permenkes No 26 2. Tindak Lanjutnya
Germas
No 1/2018 ttg / 2019 ttg Juknis
- Pemda : kebijakan Germas, KTR, Pelaksana : Puskesmas dan
Kes Usia SPM Bidang
Olahraga Komunal Sekolah/Madrasah/Pesantren /Panti,
Sekolah & Kesehatan
Remaja
TP UKS
Permenkes No 25 , Pemerintah daerah
/ 2014 ttg Upaya
RAN Kesehatan Usekrem
Kesehatan Anak
Upaya Kesehatan Anak
Indikator, target dan kegiatan 17 Upaya Kesehatan bagi anak usia
K/ementerian/Lembaga terkait peningkatan sekolah dan remaja dilaksanakan
kesehatan usia sekolah dan remaja minimal melalui UKS dan PKPR
Jumlah kabupaten/kota yang
menyelenggarakan pelayanan
Persentase kesehatan anak usia sekolah dan
Kabupaten/kota remaja sesuai kriteria dalam kurun
yang waktu 1 tahun:
menyelenggarakan
1.Minimal 40% Puskesmas mampu laksana
pelayanan kesehatan
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
anak usia sekolah dan
remaja 2.Setiap Puskesmas membina minimal 20%
sekolah/madrasah (SD/MI, SMP/MTs,
SMA/SMK/MA) melalui kegiatan UKS/M
yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Puskesmas mampu laksana PKPR :

1
Memberikan layanan
konseling bagi anak usia
sekolah dan remaja

2
Membina minimal 1 posyandu
remaja (dilakukan pemberian
KIE, pelayanan kesehatan
&konseling) dan didampingi
petugas puskesmas
Puskesmas membina sekolah/madrasah:

Fasilitasi implementasi kegiatan UKS/M :

Pendidikan kesehatan : literasi


1 kesehatan, PHBS Optimalisasi
aktifitas fisik, pendidikan gizi

Pelayanan kesehatan : penjarkes


2 pemeriksaan berkala, BIAS, pemberian
TTD, pemberian obat cacing

Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat :


3 Pembinaan sanitasi sekolah, kantin sehat,
pengelolaan sampah
STRATEGI PENCAPAIAN INDIKATOR
Kriteria Komponen Strategi Pembiayaan
Penguatan PKPR Konseling Peningkatan kapasitas petugas kesehatan: APBN, Dekon, DAK
Pelatihan, orientasi, on the job training, fisik, BOK, APBD, CSR
lokakarya terkait PKPR, MTPKR
Penerapan SN PKPR (Supervisi Fasilitatif, Self
Assessment)
Pengadaan Media KIE

Posyandu remaja Advokasi dan Sosialisasi APBN, Dekon, BOK,


Orientasi Petugas Kesehatan, KKR APBD, CSR
pengadaan media KIE
Pembinaan • Pendidikan Kesehatan Koordinasi teknis (Penguatan TP UKS) APBN, Dekon, DAK
kesehatan sekolah • Pelayanan Kesehatan Pelatihan/orientasi pemegang program kes fisik, BOK, APBD, CSR
• Pembinaan Lingkungan sekolah, guru UKS, KKR
sekolah Pengadaan media KIE
Potensi kekerasan terhadap anak di
Tingginya kasus anak Positif Covid-19
rumah

Akses pelayanan kesehatan yang


rendah
Ketakutan terkait pandemi covid-19

Penggunaan gadget dengan durasi


Anak di rumah : dibutuhkan lama
penyesuaian metode belajar dan
pengasuhan -> kecemasai
Keterpaparan pornografi

Penyesuaian Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja

Baik di fasilitas kesehatan, Institusi dimana anak berada dan komunitas


Pemberian Informasi dan Edukasi Pendidikan Keterampilan
Hidup Sehat (PKHS)

Pelayanan Klinis Medis (termasuk Partisipasi Remaja melalui


pemeriksaan penunjang dan Pembinaan Konselor Remaja
rujukan

Pelayanan Rujukan Medis,


Konseling
Sosial dan Hukum
Pemberian Informasi dan Edukasi
Kemampuan/
Pola makan gizi
Keterampilan Aktivitas fisik Pubertas
seimbang
Psikososial

Penggunaan
Kestabilan Cedera yang tidak
Aktivitas seksual alkohol, tembakau
emosional disengaja
dan zat lainnya

Pencegahan
Kekerasan dan
kehamilan dan HIV AIDS
penganiayaan
kontrasepsi
Pelayanan Klinis Medis
(termasuk pemeriksaan penunjang dan rujukan)
1. Home Tatap Muka dan Online
2. Education
3. Eating
4. Activity
5. Drugs
6. Sexuality
7. Safety
8. Suicide
PKHS/ Pendidikan Ketrampilan Hidup Sehat
Tiap Sekolah/Madrasah
Diharapkan memiliki
minimal 10 % Koselor
Sebaya/Kader Kesehatan
Remaja
Medis

Hukum

Sosial
CONTOH ALUR PELAYANANPKPR(1 Pintu,one stopservice)

KLINIK PKPR Klien datang ( sendiri/rujukan/kunjungan ulang)


Integrasi Program

Anamnesis RujukanIntern Rujukan luar


Algoritma Utama
Utama Keluhan Utama
(Pemeriksaan Fisik dan
Lab) • RS
•KIA • LSM
•KB • Sosial
•LabISR,IMS, • Hukum (LBH), UPPA
• P2TP2A (Pusat
HIV Pelayanan Terpadu
Anamnesis
Keluhan Lain/ Keluhan Algoritma Allternatif
•GIZI Perlindungan
HEEADSSS yang ditemukan
(Pemeriksaan Fisik •Poliklinik Perempuan dan
dan Lab) Anak)
lainnya

Tatalaksana/
Rujuk
Pengobatan, Konseling Perlu /tidak dirujuk
Tidak

1.Klien penyakit tertentu dilayani  prosedur tetap penanganan penyakit tersebut


Daftar melalui loket khusus 2.Petugas poliklinik umum, gigi, KIA, dan poliklinik lainnya  mampu menggali masalah psikososial yg berpotensi masalah khusus remaja,bila ada-poliklinik
PKPR atau remajauntuk di konseling.
di loket umum dengan catatan3.Petugas poliklinik yg menjaring remaja, termasuk petugas loket dan lab  harus menjaga kerahasianklien remaja.
register dipilah umur 10- 19 4.Petugas PKPR hrs menjaga kelangsungan pelayanan lengkapi rekam medik, catat hasil rujukankasus per kasus, simpan dlm lemari terkunci.
tahun 29
Bagaimana Memastikan Kualitas
Pelayanan PKPR?

Pedoman Standar Nasional Pelayanan


Kesehatan Peduli Remaja
5 Aspek yang dinilai
1 SDM KESEHATAN

2 FASILITAS KESEHATAN
PARIPURNA  NILAI ≥ 80%,
3 REMAJA OPTIMAL  NILAI 60% - 79,9 %
MINIMAL  NILAI <60%
4 JEJARING

5 MANAJEMEN KESEHATAN
Dilakukan oleh
3. 1.  Puskesmas
EVALUASI PEMANTAUAN (Self- Assesment)
 Dinkes Kab/Kota
(Verifikasi dan
Pembinaan)
2.  Dinkes Provinsi (Monev)
PELAKSANAAN
AKSI KOREKSI
Direktorat Kesehatan Keluarga

Direktorat Kesehatan Keluarga

https://bit.ly/SubditUsekrem

Anda mungkin juga menyukai