Anda di halaman 1dari 2

BUPATI PANDEGLANG

Pandeglang, 21 Maret 2018


Kepada:
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Pandeglang
2. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Pandeglang
3. Kepala Kemenag Kanwil Kabupaten
Pandeglang
4. Ketua TP-UKS Kabupaten Pandeglang
di Pandeglang

SURAT EDARAN
Nomor : / …… /Dinkes

TENTANG

DUKUNGAN PEMBERIAN 'TABLET TAMBAH DARAH (TTD)


PADA REMAJA PUTRI DI SEKOLAH

Memperhatikan:

1. Undang-Undang Nomor 36 TTahun 2009 tentang Kesehatan disebutkan bahwa upaya


perbaikan gizi dilakukan pada ~e!uruh siklus kehidupan dengan prioritas pada
kelompok rawan gizi yaitu bayi, anak batlta, remaja perempuan, ibu hamil dan
menyusui;
2. Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi yang menitikiberatkan pada penyelamatan 1000 Hari Pertama
Kehidupan {HPK);
3. Peraturan Bersama Antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Menteri Kesehatan
RI, Menteri Agama RI, dan Menteri Dalam Negeri RI No. 6/ XI PB/ 2014; No 73
Tahun 2004; No, 41 Tahun 2014; No. 81 Tahun 2014 tentang Pembinaan Usaha
Kesehatan Sekolah/ Madrasah;
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 88 Tahun 2014 Tentang Standar Tablet Tambah
Darah bagi Wanita Usia Subur dan lbu Hamil;
5. Surat
·'
Edaran Kementerian Kesehatan No. HK.03.03N/0595/2016 tentang
PemberianTablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri dan wanita usia subur.

Sehubungan hal tersebut diatas, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menenga


Nasional (RPJMN 2015-2019), umuk meningkatkan status kesehatan gizi ibu dan anak
diantaranya dengan rneningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang berrnutu bagi seluruh masyarakat dan salah satu indikator pembinaan perbaikan gizi
masyarakat adalah pemberian tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri.
Pemberian TTD pada rernaja putri usia 12-18 tahun di institusi pendidikan (SMP dan
SMA atau yang sederajat} di Kabupaten Pandeglang perlu dilakukan untuk
meningkatkan status gizi remaja putri sehingga dapat memutus mata rantai terjadinya
stunting (status gizi pendek), mencegah anemia dan meningkatkan cadangan zat besi
dalam tubuh sebagai bekal dalam mempersiapkan generasi yang sehat, berkualitas, dan
produktif, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Dinas Kesehatan Melakukan Sosialisasi Pemberian TTD bagi remaja putri ke semua
Puskesmas.
2. Puskesmas Melakukan Sosialisasi ke semua sekolah yang ada di wilayah kerjanya
masing-masing.
3. Puskesmas melakukan pendistribusian TTD ke sekolah melalu kegiatan UKS/M; serta
secara bertahap melakukan pemeriksaan Hb sebagai bagian dari kegiatan penjaringan
anak sekolah;
4. Tim Pelaksana UKS melakukan pemantauan kepatuhan remaja putri mengonsumsi
TTD;
5. Memberikan laporan secara berjenjang atas kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan
prosedur yang berlaku;
5. Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Pandeglang agar dapat mensosialisasikan program pemberian TTD pada remaja putri di
institusi pendidikan (SMP/MTs, Pondok Pesantren Putri dan SMA/MA atau yang
sederajat} se-Kabupaten Pandeglang;
6. Pelaksanaan:
a. Pemberian TTD pada remaja putri usia 12-18 tahun di institusi
pendidikan (SMP/MTs, Pondok Pesantren Putri dan SMA/MA atau yang sederajat}
dilakukan oleh guru UKS dibantu oleh perwakilan siswi (OSIS, PMR, Kader
Kesehatan remaja} yang ada di sekolah
b. Pemberian TTD pada remaja putri melalui UKS/M di sekolah. Cara pemberian TTD
dengan dosis 1 tablet per minggu sepanjang tahun dan di minum setiap hari selasa
sesudah jam istirahat pertama.
c. Pengisian kartu pemantauan minurn TTD dilakukan oleh guru UKS dibantu
oleh perwakilan siswi (OSIS, PMR, Kader Kesehatan remaja) yang ada di sekolah.
d. Setiap akhir bulan Guru UKS/M melaporkan kegiatan minum TTD di sekolahnya
masing-masing dengan memperhatikan :
 Jumlah Siswi Putri
 Jumlah Siswi Putri yang minum TTD bulan ini
 Jumlah ketersediaan Tablet Fe

Demikian agar menjadi perhatian dan dilaksanakan sebagaimana Mestinya

BUPATI PANDEGLANG

IRNA NARULITA, SE

Anda mungkin juga menyukai