Kepada: 1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang 2. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang 3. Kepala Kemenag Kanwil Kabupaten Pandeglang 4. Ketua TP-UKS Kabupaten Pandeglang di Pandeglang
SURAT EDARAN Nomor : / …… /Dinkes
TENTANG
DUKUNGAN PEMBERIAN 'TABLET TAMBAH DARAH (TTD)
PADA REMAJA PUTRI DI SEKOLAH
Memperhatikan:
1. Undang-Undang Nomor 36 TTahun 2009 tentang Kesehatan disebutkan bahwa upaya
perbaikan gizi dilakukan pada ~e!uruh siklus kehidupan dengan prioritas pada kelompok rawan gizi yaitu bayi, anak batlta, remaja perempuan, ibu hamil dan menyusui; 2. Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi yang menitikiberatkan pada penyelamatan 1000 Hari Pertama Kehidupan {HPK); 3. Peraturan Bersama Antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Menteri Kesehatan RI, Menteri Agama RI, dan Menteri Dalam Negeri RI No. 6/ XI PB/ 2014; No 73 Tahun 2004; No, 41 Tahun 2014; No. 81 Tahun 2014 tentang Pembinaan Usaha Kesehatan Sekolah/ Madrasah; 4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 88 Tahun 2014 Tentang Standar Tablet Tambah Darah bagi Wanita Usia Subur dan lbu Hamil; 5. Surat ·' Edaran Kementerian Kesehatan No. HK.03.03N/0595/2016 tentang PemberianTablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri dan wanita usia subur.
Sehubungan hal tersebut diatas, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menenga
Nasional (RPJMN 2015-2019), umuk meningkatkan status kesehatan gizi ibu dan anak diantaranya dengan rneningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang berrnutu bagi seluruh masyarakat dan salah satu indikator pembinaan perbaikan gizi masyarakat adalah pemberian tablet tambah darah (TTD) pada remaja putri. Pemberian TTD pada rernaja putri usia 12-18 tahun di institusi pendidikan (SMP dan SMA atau yang sederajat} di Kabupaten Pandeglang perlu dilakukan untuk meningkatkan status gizi remaja putri sehingga dapat memutus mata rantai terjadinya stunting (status gizi pendek), mencegah anemia dan meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh sebagai bekal dalam mempersiapkan generasi yang sehat, berkualitas, dan produktif, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Dinas Kesehatan Melakukan Sosialisasi Pemberian TTD bagi remaja putri ke semua Puskesmas. 2. Puskesmas Melakukan Sosialisasi ke semua sekolah yang ada di wilayah kerjanya masing-masing. 3. Puskesmas melakukan pendistribusian TTD ke sekolah melalu kegiatan UKS/M; serta secara bertahap melakukan pemeriksaan Hb sebagai bagian dari kegiatan penjaringan anak sekolah; 4. Tim Pelaksana UKS melakukan pemantauan kepatuhan remaja putri mengonsumsi TTD; 5. Memberikan laporan secara berjenjang atas kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku; 5. Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pandeglang agar dapat mensosialisasikan program pemberian TTD pada remaja putri di institusi pendidikan (SMP/MTs, Pondok Pesantren Putri dan SMA/MA atau yang sederajat} se-Kabupaten Pandeglang; 6. Pelaksanaan: a. Pemberian TTD pada remaja putri usia 12-18 tahun di institusi pendidikan (SMP/MTs, Pondok Pesantren Putri dan SMA/MA atau yang sederajat} dilakukan oleh guru UKS dibantu oleh perwakilan siswi (OSIS, PMR, Kader Kesehatan remaja} yang ada di sekolah b. Pemberian TTD pada remaja putri melalui UKS/M di sekolah. Cara pemberian TTD dengan dosis 1 tablet per minggu sepanjang tahun dan di minum setiap hari selasa sesudah jam istirahat pertama. c. Pengisian kartu pemantauan minurn TTD dilakukan oleh guru UKS dibantu oleh perwakilan siswi (OSIS, PMR, Kader Kesehatan remaja) yang ada di sekolah. d. Setiap akhir bulan Guru UKS/M melaporkan kegiatan minum TTD di sekolahnya masing-masing dengan memperhatikan : Jumlah Siswi Putri Jumlah Siswi Putri yang minum TTD bulan ini Jumlah ketersediaan Tablet Fe
Demikian agar menjadi perhatian dan dilaksanakan sebagaimana Mestinya