PUSKESMAS SIJUNJUNG
TAHUN 2019
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN SIJUNJUNG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat kesehatan kepada penulis untuk membuat Laporan Tahunan Capaian Program
Wilayah Kerja Poskesri Limau Sundai Tahun 2019.
Laporan Tahunan ini berdasarkan data yang diperoleh penulis selama bertugas di
Poskesri Limau Sundai Tahun 2019.
Penulis menyadari Laporan Tahunan ini masih jauh dari kesempurnaan, dalam
Laporan Tahunan ini penulis banyak mendapatkan arahan dan bimbingan dari berbagai
pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
Penulis berharap semoga Laporan Tahunan ini bermanfaat untuk penulis dan orang
lain.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pos Kesehatan Nagari (Poskesri) adalah upaya kesehatan yang bersumber daya
masyarakat (UKBM) yang dibentuk di nagari dalam rangka mendekatkan/menyediakan
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat.
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud.
Untuk menjalankan pembangunan kesehatan yang berdasarkan perikemanusiaan,
pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan
perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan
keluarga miskin.
Poskesri Limau Sundai berlandaskan visi Puskesmas Sijunjung yaitu “Terwujudnya
Masyarakat Sijunjung yang Sehat dan Mandiri” dengan menjalankan misi sebagai berikut:
1. Memberdayakan keluarga dan masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat;
2. Meningkatkan upaya kesehatan yang paripurna, bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat;
3. Menyediakan sumber daya kesehatan sesuai standar;
4. Meningkatkan kemitraan dalam menggerakkan pembangunan berwawasan
kesehatan;
5. Melaksanakan tata kelola puskesmas yang baik.
Untuk mencapai masyarakat sehat, peran serta fungsi Poskesri Limau Sundai yaitu
menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, mendorong kemandirian hidup sehat
bagi keluarga dan masyarakat, memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
Kegiatan Poskesri meliputi:
1. Pengembangan Tim di masyarakat, dengan tujuan mempersiapkan petugas, toma
dan masyarakat dalam mengembangkan nagari Siaga;
2. Survey Mawas Diri, dengan tujuan pemuka masyarakat mampu melakukan mawas
diri untuk nagarinya;
3. Musyawarah masyarakat Nagari, bertujuan mencari alternatif penyelesaian masalah
kesehatan dan upaya membangun Poskesri, sekaitan dengan potensi dan
kemampuan yang dimiliki nagari menyusun rencana pembangunan nagari di bidang
kesehatan.
4. Pelaksana Kegiatan :
a. Pemilihan Pengurus dan kader;
b. Orientasi dan pelatihan kader;
c. Pengembangan poskesri dan UKBM;
d. Penyelenggaraan kegiatan (Tanggap darurat, pengamat, penanggulangan
penyakit, serta pelayanan kesehatan dasar dan peningkatan kesehatan ibu dan
anak).
Dalam melaksanakan program kesehatan diperlukan kerjasama yang baik antara
Bidan desa dengan pemegang program di Puskesmas dan lintas sektoral untuk
mewujudkan tercapainya seluruh kegiatan itu.
Berdasarkan hasil kegiatan penyelenggaraan upaya kesehatan yang telah dilakukan
selama setahun maka dibuat hasil pencapaian yang telah dilaksanakan dalam bentuk
laporan tahunan. Maka dengan ini disusun profil kesehatan Poskesri Limau Sundai Tahun
2019 sebagaimana tertuang didalam Laporan Tahunan ini.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pelaksanaan program Poskesri yang telah direncanakan;
2. Sebagai evaluasi dan koreksi untuk kelancaran dan perbaikan program kesehatan
masyarakat;
3. Menjadi pedoman dan acuan kerja pada tahun berikutnya.
BAB II
B. Keadaan Demografis
Ditinjau secara demografis Pematang Panjang berpenduduk 6.234 Jiwa, 3.153 orang
laki-laki dan 3.081 orang perempuan per Desember 2014. Penduduk yang cukup besar ini
jumlahnya terdiri dari berbagai tingkat umur, pendidikan, keanekaragaman lainnya.
Perbedaan yang ada di masyarakat bukan menjadi perpecahan dan penghambat
pembangunan, tetapi menjadi kekuatan tersendiri dalam pencapaian tujuan pembangunan.
Ditinjau dari sisi tenaga kerja, masih ada warga yang pengangguran, baik laki-laki maupun
perempuan. Pengangguran ini terjadi bukan karena lapangan kerja yang kurang tapi pada
umumnya disebabkan karena skil dan pola pikir yang sangat terbatas.
Anak-anak putus sekolah menjadi perhatian khusus oleh pemerintah untuk
mendapatkan pendidikan formal dan keterampilan. Warga yang tamatan SMA masih
banyak yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi karena faktor ekonomi yang tidak
memadai. Dari sisi penduduknya, maka Nagari Pematang Panjang sudah mulai bergerak ke
arah positif dari semua bidang yang ada. Gerak tersebut akan selalu terjadi secara lambat
dengan grafik naik setiap tahunnya.
Sebagian besar penduduk di wilayah Poskesri Limau Sundai beragama islam.
Tingkat pendidikan masyarakat mayoritas tamat SD. Sedangkan mata pencahariannya
sebagian besar adalah bertani dan berkebun, berdagang dan lain-lain.
Jumlah penduduk di wilayah kerja Poskesri Limau Sundai pada tahun 2019:
Jorong
No Data Dasar
Limau Sundai Sitampung
1 Jumlah penduduk 474 459
2 Jumlah KK 130 136
3 Jumlah laki-laki/perempuan 239/235 233/225
4 Sasaran Bumil 11 11
5 Sasaran Bulin 11 11
6 Sasaran Bufas 11 11
7 Sasaran Bumil Resti 2 2
8 Sasaran Bayi 11 11
9 Sasaran Balita 39 40
10 Sasaran Apras 9 14
11 Jumlah PUS 85 68
12 Jumlah WUS 131 130
13 Jumlah pra Lansia (45-59th) 53 89
14 Jumlah Lansia (≥60th) 34 51
C. Ekonomi
Secara umum kondisi ekonomi masyarakat Nagari Pematang Panjang masih sangat
tergantung kepada sektor pertanian dan perkebunan. Dan pada sektor swasta masih sedikit
yang menggelutinya karena rata-rata masyarakat dilatarbelakangi dengan pengetahuan
pertanian dan perkebunan secara turun temurun.
Manajemen yang masih tradisional manyebabkan hasil dari unit usaha masyarakat
masih tergolong rendah yang pada akhirnya berdampak kepada angka kemiskinan yang
agak tinggi. Namun dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat sudah terbangun dari tidur
dan bangkit dari kemiskinan yang ada. Sehingga mayoritas masyarakat banyak yang
mengola lahannya yang kosong dan meremajakan tanamannya yang tidak produktif lagi.
Pada saat ini banyak tanaman masyarakat yang berada tahapan pemeliharaan tanaman
perkebunan.
1. Potensi Unggulan Nagari.
Di antara keanekaragaman tanaman masyarakat, yang paling dominan atau
unggulan secara berurutan adalah tanaman karet, kakao, dan sawit. Kemudian diikuti oleh
tanaman pangan dan holtikultura. Pada saat ini potensi unggulan nagari selain karet adalah
cacao yang telah ditanam oleh masyarakat ± 40 ribu batang yang difasiliasi oleh Pemerintah
Nagari ditambah yang dibibitkan sendiri oleh masyarakat.
Selain itu tanaman kakao yang dimiliki oleh masyarakat banyak juga yang telah
berproduksi. Motivasi yang amat tinggi dari Pemerintah Kabupaten adalah bantuan dari
pemerintah berupa bangunan untuk pengelolaan cacao yang menghasilkan kualitas yang
tinggi yaitu produk fermentasi.
2. Pertumbuhan Ekonomi
Dilihat secara nyata pertumbuhan ekonomi masyarakat dari tahun 2014 sampai
tahun 2015 memperlihatkan grafik yang naik. Karena sektor usaha sudah mengalami
perbaikan dari segala segi. Namun hal tersebut dipengaruhi oleh krisis global yang melanda
dunia. Sehingga produk dari aktifitas warga berupa bahan mentah dijual dengan harga yang
rendah. Kondisi seperti ini menyebabkan masyarakat seolah-olah kehilangan mata
pencaharian dan motivasi kerja menjadi menurun.
Walaupun demikian secara perlahan masyarakat tetap berusaha untuk keluar dari
dampak krisis tersebut. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya warga yang menanam
tanaman hortikultura pada kebun karet mereka yang baru ditanam, dengan tujuan karet
terpelihara dan hasil pertanian mereka juga bisa menunjang ekonomi pada saat yang
bersamaan.
Hal yang memprihatinkan dalam pertumbuhan ekonomi juga ada, yaitu masyarakat
yang hanya terfokus kepada kebutuhan hariannya semata tanpa memikirkan masa depan
untuk perubahan. Dengan kata lain masih terlena oleh ekonomi sesaat seperti menambang
emas, buruh harian, bahkan tidak punya pekerjaan sama sekali.
D. Sosial Budaya
Sarana Pendidikan yang ada di wilayah kerja Poskesri Limau Sundai sebagai
berikut:
1. PAUD : 2 unit
2. Mushalla : 4 unit (2 di Jorong Limau Sundai dan 2 di Jorong Sitampung)
3. Jumlah Posyandu Balita : 2 buah (Jr L.Sundai & Jr Sitampung)
4. Jumlah Posyandu Lansia : 2 buah
5. Jumlah kader Posyandu Balita aktif : 10 orang
6. Jumlah kader Posyandu lansia : 6 orang
7. Jumlah Kader BKB : 10 orang
8. Jumlah kader KB : 4 orang
BAB III
PROGRAM KEGIATAN KESEHATAN POSKESRI LIMAU SUNDAI
E. Gizi
Kegiatan perbaikan dan peningkatan gizi yang dilakukan di wilayah kerja Poskesri
Limau Sundai meliputi:
1. melakukan penjaringan dan menemukan balita dengan kasus BGM, gizi kurang dan
gizi buruk, kemudian merencanakan langkah-langkah dan tindakan untuk terapi pada
kasus yang ditemukan. Terapi berupa pemberian formula F75, pemberian PMT dan
selalu melakukan kunjungan rumah untuk memantau perkembangan kasus tersebut;
2. memberikan PMT pada bumil KEK dalam bentuk susu bumil, kacang hijau, telur dan
kunjungan rumah untuk pemantauan perkembangannya;
3. melakukan penyuluhan tentang gizi ke sekolah-sekolah, wirid, pada acara PKK, serta
acara-acara yang diadakan nagari;
4. melakukan penimbangan secara rutin setiap bulan pada balita dan bumil;
5. selalu memberikan Vit A pada bulan Februari dan Agustus kepada balita serta
kepada ibu nifas;
6. memberikan motivasi kepada ibu bayi untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya
dan menyusui sampai anak usia 2 tahun.
BAB IV
PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN
B. Kesehatan Ibu
Tabel 3. Pencapaian Program Kesehatan Ibu Tahun 2019
Sasaran Target (%) Pencapaian (%)
No Indikator Limau Limau Limau
Sitampung Sitampung Sitampung
Sundai Sundai Sundai
1 Kunjungan K1 11 11 100 100 145 72,72
2 Stiker P4K 11 11 100 100 145 72,72
3 Kunjungan K4 11 11 100 100 109 63,63
4 Persalinan 11 11 100 100 72,72 54,54
5 Pelayanan Kf1 11 11 100 100 72,72 54,54
6 Pelayanan Kf2 11 11 100 100 72,72 54,54
7 Pelayanan Kf3 11 11 100 100 63,63 45,45
8 Neonatus 11 11 100 100 70 40
9 Bumil Resti 2 2 100 100 9 9
10 Penanganan
9
Komplikasi
Tabel 4. Kegiatan P4K di wilayah kerja Poskesri Limau Sundai Tahun 2019
C. Kesehatan Anak
Tabel 5. Program kesehatan anak di wilayah kerja Poskesri Limau Sundai Tahun 2019
Pencapaian (%)
No Indikator Target (%)
Limau Sundai Sitampung
1 Cakupan KN1 100 70 40
2 Cakupan KN2 100 70 40
3 Cakupan KN3 100 70 40
4 Kunjungan Bayi 85 100 50
5 DDTK Bayi Kontak 1 85 100 100
6 DDTK Balita Kontak 1 85 100 100
7 Kelahiran BBLR 0 0
8 Kematian bayi 0 0
9 Kematian balita 0 0
D. Keluarga berencana
Tabel 6. Cakupan peserta KB Aktif di wilayah kerja Poskesri Limau Sundai Tahun 2019
Jumlah PUS Jumlah Akseptor Aktif % Cakupan
No
L Sundai Sitampung L Sundai Sitampung L Sundai Sitampung
1 86 68 70 52 81,39 76,47
Tabel 7. Cakupan peserta KB berdasarkan jenis kontrasepsi yang digunakan di wilayah kerja
Poskesri Limau Sundai Tahun 2019
Jumlah Akseptor Cakupan (%)
No Jenis KB
L Sundai Sitampung L Sundai Sitampung
1 IUD 3 2 3,4 2,9
2 Implan 14 10 16,27 14,7
3 Suntik 34 23 39,54 33,82
4 Pil 10 6 11,62 8,82
5 Kondom 9 6 10,46 8,82
6 MOW 0 4 0 5,9
7 MOP 0 1 0 1,5
Jumlah 70 52 81,39 76,47
Tabel 10. Pencapaian program imunisasi balita di wilayah kerja Poskesri Limau Sundai
Tahun 2019
D/S N/D
No Jorong
Target (%) Capaian (%) Target (%) Capaian (%)
1 Limau Sundai 100 64,3 100 61,3
2 Sitampung 100 68,25 100 56,33
Tabel 11. Pencapaian distribusi Vit A di wilayah kerja Poskesri Limau Sundai Tahun 2019
No Posyandu Target (%) Capaian (%)
1 Harapan Bunda 100 100
2 Tunas Harapan 100 100
Tabel 12. Pencapaian pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Poskesri Limau Sundai
Tahun 2019
No Posyandu Target (%) Capaian (%)
1 Harapan Bunda 100 70
2 Tunas Harapan 100 30
A. Kesimpulan
1. Gizi
Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk menimbang balitanya ke Posyandu
setelah selesai diimunisasi.
2. Imunisasi
Pencapaian target neonatus rendah disebabkan jumlah bayi tidak sesuai dengan
sasaran
B. Saran
1. Gizi
Melakukan kunjungan rumah dan memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang
mempunyai balita tentang pentingnya penimbangan bagi balita.
2. Imunisasi
Untuk pencapaian target neonatus sebaiknya dilakukan revisi sasaran agar tidak
terjadi rendahnya pencapaian program di wilayah kerja Poskesri Limau Sundai