Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHUL

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab

terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya

kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk

agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian puskesmas berfungsi sebagai pusat

penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta

pusat pelayanan kesehatan dasar.

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan sumber daya manusia, serta kualitas dan

usia harapan hidup manusia,meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat serta mempertinggi

kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat,pembangunan kesehatan juga dilakukan dengan

memberikan prioritas pada upaya peningkatan, upaya pelayanan kesehatan pada keluarga,masyarakat

serta pencegahan penyakit, disamping upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka puskesmas Gandasuli harus

melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang

dilaksanakan secara sistemik untuk menghasilkan capaian program secara efektif dan efesien. Manajemen

puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan

pertanggung jawaban. Seluruh kegiatan diatas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan

berkesinambungan.

Perencanaan tingkat puskesmas ini disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada

diwilayah kerjanya Puskesmas Gandasuli, baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan

maupun upaya kesehatan penunjang. Perencanaan ini disusun untuk kebutuhan satu tahun agar puskesmas

mampu melaksanakannya secara efisien, efektif dan dapat dipertanggung jawabkan. Perencanaan ini

disusun sebagai Rencana Tahunan Puskeskesmas yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah

Pusat serta sumber dana lainnya.

Penerbitan profil Puskesmas Gandasuli tahun 2014 ini adalah agar diperoleh gambaran keadaan

kesehatan di Puskesmas Gandasuli. Profil Puskesmas Gandasuli tahun 2014 diharapkan dapat

memberikan data yang akurat, untuk mengambil keputusan berdasarkan fakta. Selain itu profil ini dapat

digunakan sebagai penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi perencanaan, pencapaian Program

kegiatan di Puskesmas Gandasuli dengan mengacu kepada indicator MDGs bidang kesehatan.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM

B. KEADAAN GEOGRAFIS.

1. Letak geografis

Puskesmas Gandasuli terletak di Desa Tuwokona Kecamatan Bacan Selatan Kabupaten

Halmahera Selatan dengan batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bacan Tengah

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Obi

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kepulauan Botang Lomang

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bacan Timur

Wilayah kerja Puskesmas Gandasuli meliputi sepuluh (10 ) Desa 9 : Desa dapat di jangkau

Dengan transportasi darat yaitu :

1. Desa Kampung Makian

2. Desa Papaloang

3. Desa Mandaong

4. Desa Tembal

5. Desa Kupal

6. Desa Gandasuli

7. Desa Tuwokona

8. Desa Panamboang

9. Desa Sawadai

Dan satu (1) Desa di jngkau dengan transportasi laut yaitu desa Kubung. Terletak 0-2 derajat

LS.127-129 derajat BT.

2. Iklim dan Tofografi.

Wilayah Puskesmas Gandasuli dan juga umumnya di kabupaten halmahera selatan beriklim

tropis ,sehingga sangat di pengaruhi oleh iklim laut yaitu musim selatan.

C. KEADAAN PENDUDUK

1. Jumlah penduduk

Penduduk wilayah kerja puskesmas Gandasuli pada tahun 2014 tercatat sebanyak 13896 jiwa

yang terdiri dari penduduk laki-laki 7580 jiwa dan Penduduk Perempuan 6316 jiwa .

Adapun proporsi penduduk per Desa wilayah kerja puskesmas Gandasuli dapat dilihat pada

diagram berikut:

2
Gambar.1. DATA JUMLAH PENDUDUK PER DESA TAHUN 2014

JUMLAH
NO NAMA DESA KET
PENDUDUK
1 KAMP. MAKIAN 2254
2 PAPALOANG 371
3 MANDAONG 2791
4 TEMBAL 1453
5 KUPAL 1578
6 GANDASULI 1909
7 TUWOKONA 1025
8 PANAMBOANG 1640
9 SAWADAI 413
10 KUBUNG 462
TOTAL 13896
Sumber Data: BPS dan Pendataan Puskesmas

Dari tabel di atas dapat dilihat jumlah penduduk yang terbesar di Desa Mandaong

Dan terkecil di Desa Papaloang.

Data Kepersertaan BPJS

JAMKESMAS : 1072 Jiwa


JAMKESDA : 453 Jiwa
ASKES yang terkafer di BPJS : 20 Jiwa
Sementara untuk peserta ASKES sesuai pendataan Puskesmas di Lapangan sebanyak 1102 jiwa.
Diharapkan kedepannya data ASKES sebanyak 1102 jiwa dapat dikafer dan dialihkan ke
Puskesmas Gandasuli.
2. Kepadatan penduduk

Tingkat kepadatan hunian rumah menggambarkan anggota keluarga yang yang

menempati Rumah dan juga merupakan salah satu indicator untuk mengetahui tingkat social

ekonomi penduduk dan keadaan sanitasi lingkungan perumahan.

Dari tabel diatas menggambarkan tingkat kepadatan hunian rumah tertinggi di desa

Kupal( 8 jiwa/ rumah tangga dan terkecil di desa mandaong (3 jiwa/rumah tangga ).

Tingginya kepadatan hunian rumah akan berdampak pada keadaan lingkungan dan kondisi

social ekonomi penduduk dalam suatu wilayah. Tingkat kepadatan penduduk dalam wilayah

kerja Puskesmas Gandasuli adalah Tingkat kepadatan penduduk dalam suatu wilayah yang

tidak seimbang dapat mengakibatkan sanitasi lingkungan yang buruk dan berpengaruh

terhadap kesehatan penduduk dalam lingkungan tersebut.

3. Rasio jenis kelamin, Rumah tangga dan Anggota Rumah Tangga

Untuk mengetahui komposisi penduduk jenis kelamin di gunakan sebagai indicator

yang di sebut rasio jenis kelamin yang menggambarkan banyaknya laki-laki di antara 100

perempuan, data tahun 2014 rasio jenis kelamin dalam Wilayah kerja puskesmas Gandasuli

3
4. Rasio beban tanggungan

Rasio beban tanggungan untuk wilayah kerja puskesmas gandasuli di tahun 2014

adalah sebesar 50 angka ini menggambarkan beban tanggungan ekonomi penduduk usia

produktif (15-64 tahun) .hal ini menunjukan bahwa pada tahun 2014, setiap 1000 orang usia

produktif harus menanggung 47 orang yang tidak produktif.

Keadaan ini dapat mempengaruhi ekonomi keluarga karena sebagian dari

pendapatan yang di peroleh oleh golongan orang produktif,harus di keluarkan untuk

membiayai kebutuhan mereka yang tidak produktif ,tingginya rasio beban tanggungan dapat

menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi sehingga mempengaruhi derajat kesehatan di

wilayah tersebut.

4
BAB. III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Pembangunan nasional selain membawa dampak positif juga membawa dampak negatif berupa

masalah kesehatan masyarakat seperti berkembangnya berbagai macam penyakit yang dapat menurunkan

berbagai produktifitas masyarakat. Untuk mencegah dampak tersebut maka semua sektor pembangunan di

daerah harus memperhatikan dengan cermat dampak kebijakan dan kegiatannya terhadap kesehatan

masyarakat.

Situasi derajat kesehatan dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu: indikator angka kematian

(mortalitas) ;angka kesakitan(morbilitas),dan angka status gizi masyarakat.

A. INDIKATOR ANGKA KEMATIAN ( MORTALITAS).

1. Angka kematian Bayi/AKB (Infant mortality rate/IMR).

Jumlah kematian bayi di wilayah kerja puskesmas Gandasuli tahun 2014. Masih

adanya kematian bayi menunjukan rendahnya status kesehatan di wilayah kerja puskesmas

Gandasuli dengan meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas , meningkatkan

ketrampilan petugas kesehatan , meningkatkan pemberdayaan masyarakat dengan keterlibatan

sektor terkait,pembiayaan kesehatan di harapkan dapat menurunkan angka kematian atau tidak

ada lagi kematian bayi di tahun tahun mendatang.

2. Angka kematian Balita AKABA (Child Mortality Rate ).

Pada tahun 2014 tidak terdapat kematian Balita pada wilayah kerja Puskesmas

Gandasuli,kwalitas kesehatan masyarakat lebih di tingkatkan sehingga tidak terdapat juga

kematian Balita di tahun depan.

3. Angka kematian Ibu/AKI ( Maternal Mortality Rate/MMR)

Pada tahun 2014 yaitu di Desa Panamboang dan Desa Tembal penyebab kematian

adalah perdarahan. Masih di perlukan upaya keras untuk mencapai target RPJMN 2010-2014

yaitu 118/100.000 KH pada tahun 2014 dan target Millennium Development Goals (MDGs) yaitu

102/100.000 KH pada tahun 2015.

Hal ini di sebabkan karena masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang

kesehatan sosial ekonomi,dan kurangnya fasilitas maupun SDM pelayanan kesehatan termasuk

kwalitas pelayanan perinatal maupun obstetri yang rendah.

4. Angka kecelakaan lalu lintas

Tahun 2014 terdapat 15 kasus kecelakaan dan terdapat 10 kasus kecelakaan lalulintas

5 orang diantaranya meninggal.

5
5. Angka kematian kasar

Laporan kematian yang di catat berdasarkan laporan dari Masyarakat dan dari Rumah

Sakit Labuha yang disebabkan oleh berbagai penyakit adalah 65 kasus kematian.

6. Angka kematian karena penyakit menular (case fatality Rate/CFR)

Tidak tercatat kematian karena penyakit DBD.

B. INDIKATOR ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS)

Angka kesakitan suatu penyakit menunjukan potret masalah penyakit tersebut ,dengan

mengetahui angka insidensi/prevalensi maka pengamatan dan rencana penanggulangan penyakit

dapat segera dilakukan.

1. Angka Insidensi (incidence Rate)

Angka insidensi diperoleh dari jumlah kasus baru yang tercatat,baik yang berobat di

puskesmas ,polindes maupun kegiatan pusling. Pada tahun 2014 penderita Diare sebanyak 190

kasus dan di tangani 100 %, Demam Berdarah Dengue (DBD) 2 kasus dan tertangani ,sementara

itu tidak terdapat laporan tentang kejadian penyakit Accute flaccid Paralysed (AFP) pada anak

usia < 15 tahun, HIV/AIDS dan Pneumonia.

Kejadian Penyakit Menular seperti TBC,DBD,dan Diare sangat di pengaruhi oleh kwalitas

lingkungan ,terutama pada saat musim penghujan.

2. Angka prevalensi ( Prevalence Rate).

Angka prevalensi di peroleh dari jumlah kasus baru dan lama. Pada tahun 2014

Annual Malaria Rate (AMI) di wilayah kerja puskesmas Gandasuli adalah 0 % dan Annual

Parasit Rate ( API ) 0 % di bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya angka penderita

malaria semakin menurun bahkan sampai 0% .

3. Persentase kesembuhan penderita tuberkulosis BTA +

Jumlah perkiraan kasus penderita TB BTA + di wilayah kerja puskesmas Gandasuli 30

sedangkan kasus baru BTA + yang di temukan tahun 2014 sebanyak 21. penderita atau 77 %,

jumlah semua kasus BTA+ yang di obati 42 penderita yang sembuh 16 penderita ( 38 %),

pengobatan lengkap 8 (16 %), sedangkan angka kesuksesan 24.

4. Persentasi penderita Kusta selesai berobat

Penderita kusta diwilayah kerja puskesmas gandasuli sebanyak PB 2 orang dan MB 1

orang dan selesai berobat pada tahun 2014 ( release from treamen/RFT) adalah PB 2 orang

dan MB 1 orang bila dipresentasikan masih 0% .

6
5. Sepuluh pola penyakit terbanyak Puskesmas

Penyakit terbanyak di wilayah kerja puskesmas gandasuli tahun 2014 adalah ISPA

penyakit ini sangat mudah di idap karena bergantung pada ketahanan tubuh seseorang.

Mudahnya penularan melalui udara menyebabkan penyakit ini secara epidemiologi sangat di

pengaruhi oleh jumlah dan kepadatan penduduk ,menyusul di urutan kedua adalah penyakit

Diare hal ini mengganbarkan kwalitas lingkungan yang tidak baik. Berikut grafik 10 besar

penyakit di wilayah kerja Puskesmas Gandasuli.

Gambar. 2. 10 Besar Penyakit PKM Gandasuli Tahun 2014

10 BESAR PENYAKIT PADA PKM GANDASULI


BULAN JANUARI s/d DESEMBER 2014

10 Besar Penyakit Puskesmas Gandasuli


Bulan Januari s/d Desember 2014
1342
1400
1200
1000
800
600
372 353
400 270 244 223 197 196 177 159
200
0

Sumber data: Laporan SP2TP puskesmas Gandasuli

6. Angka acute flaccid paralysis (AFP )

Tidak terlapor penderita Acute Flaccid Paralysis (AFP) tahun 2014 di wilayah kerja

puskesmas gandasuli.

7. Persentase Balita dengan Pneumonia di tangani

Tahun 2014 tidak terdapat penderita Pneumonia pada Balita di wilayah kerja

puskesmasa Gandasuli.

8. Angka kesakitan Malaria dan persentase penderita yang di obati.

Jumlah penderita Malaria klinis di wilayah kerja puskesmas Gandasuli tercatat 360

orang yang di konfirmasi laboratorium dan terdapat 15 orang yang positif Malaria dengan

rincian malaria falcifarum 8 kasus dan malaria vivax 4 kasus di obati dan sembuh (100%).

7
9. Kasus penyakit Filariasis di tangani

Untuk wilayah kerja puskesmas Gandasuli pada tahun 2014 tidak terdapat laporan

tentang kejadian penyakit Filariasis di masyarakat.

10. Jumlah kasus dan angka Kesakitan penyakit menular yang dapat dicegah dengan

imunisasi

Penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi yaitu difteri,pertusis,tetanus

neonatorum,campak,polio,dan Hepatitis B,untuk wilayah kerja puskesmas Gandasuli pada

tahun 2014 tidak terdapat laporan penyakit tersebut.

C. INDIKATOR ANGKA KEMATIAN ( Case Fatility Rate ) KARENA PENYAKIT MENULAR

Pada tahun 2014 tercatat kematian karena penyakit Diare sebanyak 1 orang di desa

tuwokona .

Adanya kasus kematian tersebut memperlihatkan bahwa upaya penanggulangan

penyakit tersebut masih kurang efektif, oleh karena itu diharapkan puskesmas Gandasuli

mengaktifkan Tim system Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa ( Tim SKD KLB )dengan

berbagai kegiatan untuk mengantisipsi terjadinya pelonjakan kasus-kasus penyakit menular.

D. ANGKA STATUS GIZI MASYARAKAT

Status gizi terutama di tentukan oleh ketersediaan semua zat dalam jumlah yang cukup

dan seimbang. Status gizi juga merupakan satu indicator untuk mengukur status gizi masyarakat ,

antara lain Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ),status gizi Balita, Status gizi Wanita

Usia subur ( WUS ) kurang energy protein ( KEK ). Anemia Gizi Besi (AGB ) pada ibu dan pekerja

wanita, dan gangguan akibat kekurangan yodium ( GAKY ).

Status gizi masyarakat sangat berkaitan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan

dan penanggulangan kelaparan yang merupakan tujuan MDGs sehingga selalu mendapatkan

perhatian besar karena status gizi yang baik cenderung menciptakan sumber daya manusia yang

tangguh dan sehat di masa mendatang hal ini di tunjang dengan pengetahuan masyarakat yang lebih

baik.

1. Persentase Neonatus dan Bayi

Kunjungan Neonatus di wilayah kerja puskesmas gandasuli adalah 280 ( 100 %) dan

kunjungan Bayi sebanyak 287 ( 100 %).

8
2. Persentase BBLR Ditangani

Tidak terdapat bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah dari 340 kelahiran hidup di

wilayah kerja puskesmas gandasuli.

3. Persentase Status Gizi Balita

Kasus Balita BGM terdapat 16 orang, adapun cakupan N/D : 82 % keadaan ini

menunjukan bahwa gizi balita yang masih tidak seimbang sehingga mempengaruhi BB

bayi,diharapkan masyarakat lebih banyak mengetahui pentingnya makanan yang seimbang hal

ini di haruskan proaktif petugas kesehatan maupun lintas sector yang terkait.

Sedangkan D/S unutk mengetahui partisipasi masyarakat terhadap kunujungan di

posyandu yaitu 70 % lebih dari target 2014 70 %,diharapkan lebih meningkat di tahun-tahun

mendatang.

4. Kelurahan Bebas Rawan Gizi

Seluruh Desa di wilayah Kerja Puskesmas Gandasuli termasuk Desa bebas Rawan Gizi

9
BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. Pelayanan kesehatan Dasar

1. Pelayanan Kesehatan Ibu

a. Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4

Untuk mengetahui peningkatan maupun permasalahan pelayanan kesehatan pada ibu

hamil digunakan dua indicator yaitu pelayanan antenatal ( cakupan K1) yang

menggambarkan pemerataan pelayanan kesehatan ibu dan anak,dan cakupan ibu hamil (

cakupan K4) yang menggambarkan efektifitas pelayanan KIA .pelayanan ANC pada ibu

hamil harus berkwalitas sehingga tidak terjadi komplikasi dan segera dilakukan penangan

komplikasi jika terjadi komplikasi pada kehamilan.

Cakupan kunjungan ibu Hamil ( cakupan K1 dan K4) puskesmas Gandasuli tahun 2014

dapat dilihat pada grafik berikut:

Gambar.3. Persentase Cakupan Kunjungan ibu hamil K1 dan K4 puskesmas Gandasuli Tahun

2014.

100 98100100 100100100 99


95 94 92
100 88
87
90 82 81 82
78 76
80 70 69
66
70 60
60
50
40 K1
30 K4
20
10
0

Sunber data: Laporan Program KIA Puskesmas Gandasuli

Dari grafik diatas dapat di lihat bahwa ada beberapa desa seperti kubung dan Mandaong yang

kunjungan K4 nya tidak sesuai dengan K1 atau kesenjangannya signifikan diharapkan lebih

proaktif petugas untuk memberikan motifasi kepada ibu hamil agar rajin memeriksakan

kehamilannya.

b. Persentasi persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan dan pelayanan Nifas

Masa nifas di mulai sejak bayi lahir atau keluarnya plasenta dan berakhir ketika alat-

alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil,masa ini berlangsung kurang lebih 6

minggu setelah persalinan yang merupakan masa kritis dalam kehidupan ibu maupun

10
bayinya,sehingga pada masa ini perlu mendapat asuhan yang baik karena diperkirakan dari

kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan kematian masa nifas terjadi

dalam 24 jam pertama.

Persentase kunjungan nifas di wilayah kerja puskesmas gandasuli adalah dari sasaran

ibu bersalin,. Persalinan Nakes juga.. Berikut persentase persalinan yang di tolong oleh

tenaga kesehatan dan pelayanan Nifas per Desa di wilayah kerja puskesmas Gandasuli.

Gambar.4. Persentase Cakupan Persalinan Nakes Per Desa Puskesmas Gandasuli Tahun

2014.

Cakupan Persalinan Nakes


Puskesmas Gandasuli
Bln Jan s/d Des Tahun 2014
100 100 100 100 100 100 98 100
93 89
100
90 73
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Sumber data : laporan PWS-KIA Puskesmas Gandasuli

Dari grafik diatas dapat di simpulkan bahwa masih ada persalinan yang di tolong oleh

dukun/mama biang.

2. Pelayanan kesehatan Anak

a. Persentase Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita ( Pra Sekolah ).

Masih tingginya kesakitan dan kematian yang terjadi pada usia Bayi dan Balita

memerlukan perhatian dan dukungan dari semua pihak. Salah satu kendala adalah masih

rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan,deteksi dini penyakit serta perawatan

anak di rumah.

Deteksi tumbuh kembang anak dapat di lakukan pada setiap kegiatan posyandu dan

pemeriksaan anak di TK dan PAUD.

b. Persentase siswa Sekolah Dasar (SD/MI) yang diperiksa kesehatannya.

Pada tahun 2014 jumlah anak SD/MI sebanyak 2241 semuanya di periksa (100 % )

pemeriksaan yang di lakukan adalah pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut serta pengukuran

tinggi badan dan berat badan.

11
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memantau perkembangan dan pertumbuhan anak

serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi pada siswa dalam

meningkatkkan ketahanan belajar.

3. Pelayanan Kesehatan Keluarga Berencana

a. Persentase peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi

Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak,jarak dan usia ideal

melahirkan,mengatur kehamilan ,melalui promosi , perlindungan, dan bantuan sesuai dengan

hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.

Untuk meningkatkan peserta KB, maka berbagai upaya telah di lakukan antaralain

penyuluhan kepada masyarakat khususnya PUS yang menjelaskan manfaat dari program KB

serta alat-alat kontrasepsi yang digunakan.

Tahun 2014 tercatat sebanyak 2500 PUS, dari jumlah tersebut yang menjadi peserta

KB aktif sebanyak 2232 (89 %).

4. Persentase cakupan imunisasi Bayi dan drop out Imunisasi DPT1-Campak

5. Persentase Desa yang mencapai universal child immunization.

Cakupan Imunisasi dasar jenis antigen DPT1+ HB1 223 (78 %), dari jumlah sasaran

Bayi 305 (94%), DPT3+HB3 209 (75%), campak 326 (93%), BCG 337 (100%), polio 326

(100%). sedangkan imunisasi lengkap 326 (100 %), dari capaian ini menunjukan semua Desa

diwilayah kerja puskesmas Gandasuli adalah Desa UCI (Universal Child Immunization).

Sedangkan untuk imunisasi TT pada ibu Hamil belum mencapai target sebagai berikut : TT1 :

152 = 49 %, TT2 : 133 = 43 %, TT3 : 107 = 34 %, TT4 : 57 = 18 % dan TT5 : 70 = 22 %.

6. Persentase Balita mendapat vitamin A dua kali per tahun

Jumlah anak Balita di wilayah kerja puskesmas gandasuli adalah 1489 Balita dan

yang mendapatkan Vitamin A adalah 1314 balita ( 88 %) hal ini masih jauh dari target SPM

(standar pelayanan minimal) Dinas kesehatan Halmahera Selatan.

12
Tabel 2. Persentase Bayi dan Balita Yang mendapatkan Vit A 2 kali Puskesmas
Gandasuli Tahun 2014.
Februari Agustus Target
Sasaran (%)
Bayi Balita Bayi Balita
No Nama Desa Dpt Dpt Dpt Dpt
Bayi Balita Vit % Vit % Vit % Vit %
A A A A
1 Kamp. Makian 24 241 16 67 92 38 17 71 175 73 90 %
2 Papaloang 4 43 6 100 5 11 4 100 56 100
3 Mandaong 30 299 38 100 110 38 21 70 259 87
4 Tembal 16 155 5 31 52 34 12 75 133 86
5 Kupal 17 169 17 100 87 51 10 59 130 77
6 Gandasuli 21 204 23 100 77 38 34 100 221 100
7 Tuwokona 12 110 20 100 55 50 14 100 99 90
8 Panamboang 18 175 11 61 83 47 10 56 137 78
9 Sawadai 5 44 10 100 32 73 5 100 65 100
10 Kubung 5 49 15 100 32 65 5 100 39 79
Jumlah 152 1489 161 100 625 42 132 87 1314 88
Sumber data : program Gizi puskesmas Gandasuli

7. Persentase Balita gizi buruk yang mendapat perawatan

Usia Balita merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat

pesat,oleh karena itu,kelompok usia Balita perlu mendapat perhatian,karena merupakan

kelompok yang rawan terhadap kekurangan Gizi sehingga segera dilakukan intervensi agar tidak

terjadi kematian.

8. Persentase ibu hamil yang mendapat tablet Fe

Zat besi(Fe) sangat dibutuhkan oleh ibu pada saat hamil ,pemberian tablet Fe selama

hamil sebanyak 90 tablet. Ibu hamil yang kekurangan Fe akan mengalami Anemia atau

kekurangan Darah hal berakibat fatal pada kehamilan dan persalinan untuk itu harus di berikan Fe

90 tablet selama hamil.

Sasaran ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Gandasuli tahun 2014 adalah 334

bumil dan ibu hamil riil yang mendapatkan tablet Fe1 adalah 361 ( 164 %), dan yang

mendapatkan tablet Fe2 adalah 341 ( 136 % ) .

9. Ibu hamil Risti/Komplikasi yang di tangani

Penanganan ibu hamil dengan resiko tinggi sejak dini dapat menurunkan angka kematian

ibu yang disebabkan karena kehamilan,persalinan dan nifas,

10. Neonatal Risti/Komplikasi yang di tangani.

Pada tahun 2014 tidak terjadi komplikasi Neonatal di wilayah kerja puskesmas Gandasuli

13
11. Persentase Bayi yang mendapat ASI Ekslusif

ASI Ekslusif adalah pemberian ASI segera setelah melahirkan secara tepat dan benar

tanpa diberikan makanan maupun minuman tambahan apapun sampai 6 bulan.manfaat menyusui

ekslusif selama 6 bulan bagi ibu adalah mencegah perdarahan post partum,mempererat hubungan

emosional ibu dengan bayi,menunda kesuburan,memperkecil risiko terjadinya kanker payudara

dan ovarium.sedangkan manfaat untuk Bayi adalah komposisi zat gizi sesuai kebutuhan,sebagai

zat antibody,perkembangan psikomotorik lebih cepat,menunjang perkembangan kognitif dan

penglihatan,mempererat ikatan bathin ibu dan anak.untuk manfaat ekonomi mengurangi biaya

pengeluaran terutama untuk membeli susu formula.

Cakupan pemberian ASI Ekslusif pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Gandasuli

tahun 2014 adalah 59 % melebihi target SPM tetapi harus lebih di tingkatkan karena belum

semua bayi mendapatkan ASI Ekslusif hal ini menunjukan bahwa tingkat kesadaran ibu terhadap

pentingnya pemberian ASI ekslusif bagi kesehatan ibu dan bayi masih kurang,hal ini bisa

disebabkan oleh kurangnya penyampaian tentang manejemen laktasi pada ibu hamil pada saat

ANC sehingga diperlukan intensitas penyuluhan tentang manejemen laktasi selama kehamilan.

Tabel.3.Persentase Asi Eklusif Per Desa puskesmas Gandasuli Tahun 2014.

JUMLAH BAYI 0 - 6 BULAN

NO NAMA DESA Bulan Februari Bulan Agustus


Jumlah
ASI ASI Target (%)
Sasaran Cakupan Cakupan
Eksklusif Eksklusif
1 KAMP. MAKIAN 24 10 41 % 12 50 %
2 PAPALOANG 4 3 75 % 3 75 %
3 MANDAONG 31 18 58 % 14 58 %
4 TEMBAL 16 9 56 % 8 50 %
5 KUPAL 18 8 44 % 13 72 % 60 %
6 GANDASULI 21 10 48 % 15 71 %
7 TUWOKONA 11 6 54 % 8 73 %
8 PANAMBOANG 18 8 44 % 11 61 %
9 SAWADAI 4 2 50 % 4 100 %
10 KUBUNG 5 3 60 % 3 60 %
JUMLAH 153 77 50 % 91 59 %
Sumber Data Program Gizi Puskesmas Gandasuli Tahun 2014

14
12. Persentase Garam beryodium

Cakupan konsumsi garam beryodium baik di wilayah kerja Puskesmas Gandasuli tahun 2014

adalah 98 %, diharapkan tahun-tahun mendatang semua masyarakat di wilayah Puskesmas

Gandasuli mengkonmsumsi garam beryodium.

Gambar. 8. Mengkonsumsi Garam Iodium di Tingkat Rumah Tangga Puskesmas Gandasuli

Tahun 2014

Cakupan Konsumsi Garam Iodium Di Tkt


RT Puskesmas Gandasuli Tahun 2014
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0

Sumber data: laporan Gizi Puskesmas Gandasuli

13. Rasio tambal cabut gigi tetap

Pada tahun 2014 pelayanan tambal gigi tetap 58 orang ,pencabutan gigi tetap 47 orang di wilayah

kerja puskesmas Gandasuli.

14. Persentase Murid SD/MI yang mendapat pemeriksaan dan perawatan Gigi dan Mulut

Jumlah murid diwilayah kerja puskesmas Gandasuli yaitu 2241 siswa dan di periksa

sebanyak 353 (15 %).

15. Upaya penyuluhan kesehatan

Penyuluhan kesehatan adalah suatu upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau

menciptakan suatu kondisi bagi perorangan ,kelompok,dan masyarakat untuk menerapkan gaya

hidup sehat.

Untuk mencapai hasil penyuluhan yang di inginkan agar dapat direncanakan sesuai

tahapan-tahapan yang meliputi pengenalan masalah ,prioritas masalah, menentukan tujuan

penyuluhan ,sasaran penyuluhan ,media penyuluhan yang tepat ,isi penyuluhan,rencana evaluasi

dan jadwal pelaksanaan.kegiatan promotif merupakan salah satu program puskesmas yang wajib

15
dilaksanakan hal ini bertujuan untuk menanamkan pada mayarakat tentang pentingnyakesehatan

dan memprioritaskan pencegahan penyakit.

Pada tahun 2014 kegiatan penyuluhan di wilayah kerja puskesmas Gandasuli meliputi

penyuluhan dalam gedung dan luar gedung sasaran perorangan,kelompok dan massa,jumlah

penyuluhan kelompok 2150 kali dan penyuluhan massa 150 kali.

16. Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar

Pada tahun 2014 semua masyarakat di wilayah kerja puskesmas Gandasuli mendapatkan

pelayanan kesehatan prabayar (100%) jumlah penduduk 13896 jiwa,yang mendapatkan jaminan

prabayar yaitu askes 1253 peserta, jamkesmas 2843 peserta, sisanya jamkesda 9800 peserta.

17. Keluarga miskin yang mendapat pelayanan kesehatan

Jumlah sasaran masyarakat miskin di wilayah kerja puskesmas Gandasuli tahun 2014

adalah 2843 peserta dan yang mendapat pelayanan kesehatan peserta 527 ( 39 %).

18. Cakupan pelayanan usia lanjut

Usia lanjut sangat rentan dengan penyakit ,mereka mempunyai risiko tinggi terhadap

berbagai penyakit karena mengalami kemunduran dan kelemahan. Berdasarkan data yang ada

bahwa pada tahun 2014 jumlah lansia 60+ diwilayah kerja puskesmas Gandasuli adalah 465 dan

semuanya mendapatkan pelayanan kesehatan (100%).

19. Cakupan wanita usia subur yangmendapatkan kapsul yodium

Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan salah satu dari

empat masalah gizi utama.GAKY merupakan sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh

kurang unsur yodium secara terus menerus dalam waktu yang cukup lama,namun Wanita Usia

Subur sudah tidak lagi diberikan kapsul yodium,tapi diharapkan dapat mengkonsumsi dari

makanan, untuk mencegah terjadinya kekurangan yodium pada WUS dilakukan penyuluhan cara

mmenggunakan garam beryodium dan cara mengolah mekanan yang mengandung yodium

dengan benar.

20. Pelayanan kesehatan jiwa.

Jumlah kasus pelayanan kesehatan jiwa di puskesmas Gandasuli hanyalah penderita

epilepsi yaitu 0 kasus

16
B . AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN.

1. Persentase penduduk yang memanfaatkan puskesmas

Kujungan rawat jalan puskesmas adalah kunjungan baru di dalam dan luar gedung yang

meliputi kunjungan pelayanan kesehatan yaitu kunujungan berobat umum( poliklinik), KIA, KB,

Imunisasi, gizi, gigi dan mulut, kunjungan laboratorium, pusling, kegawatdaruratan,tindakan

bedah minor,serta kunjungan dari poskesdes terdapat 4 poskesdes :poskesdes

Mandaong,papaloang,,sawadai,kubung.

Walaupun masih di bawah target namun jika ditambah dengan jumlah kunjungan lama

menunjukan masyarakat yang memanfaatkan puskesmas cukup baik, Jumlah kunjungan rawat

jalan 7189 orang yang terdiri dari Askes PNS 388 orang, jamkesmas 122, Jamkesda 6607.

2. Persentase pengunjung dengan kemampuan laboratorium kesehatan

Laboratorium puskesmas Gandasuli dapat melayani,HB,DDR, GDS( gula darah sewaktu)

Dahak (BTA),dan golongan darah tahun 2014 terdapat 560 yang diperiksa laboratorium dan

terbanyak adalah pemeriksaan Parasit Malaria sebanyak 437.

3. Pelayanan Kefarmasian

Obat merupakan salah satu intervensi kesehatan yang paling nyata dan paling dirasakan

oleh pasien yang berkunjung ke fasilitas kesehatan,pengadaan obat-obat puskesmas Gandasuli

dilakukan pertriwulan , kegiatan kefarmasian di Puskesmas Gandasuli meliputi:

Gambar.9. Alur penerimaan Obat Puskesmas Gandasuli Tahun 2014

IFK
DINKES

GUDANG
OBAT/BHP
PUSKESMAS

APOTIK POLI PROGRAM

Perencanaan, Pengadaan, Penerimaan, Penyimpanan, Distribusi serta pemantauan

penggunaan obat dan evaluasi.

17
Gambar 10.10 Besar Penggunaan Obat Puskesmas Gandasuli Tahun 2014

10 Besar Penggunaan Obat PKM Gandasuli


Bln Januari s/d Desember 2014
30000 25170
25000 20614
20000 15326 13080 13055
12547 11015
15000 9438 8430 7060
10000
5000
0

Sumber data: laporan Obat Puskesmas Gandasuli

C . PERILAKU HIDUP SEHAT

Perilakun hidup sehat yang optimal akan member dampak pada ststus kesehatan yang

optimal pula.perilaku hidup sehat yang optimal adalah seluruh kebiasaan individu/masyarakat baik

secara sadar atau tidak mengarah kepada upaya individu/masyarakat untuk menjadi mandiri dalam

mengatasi masalah.

Dengan demikian derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh perilaku

sehat.operasionalisasinya perilaku sehat dikembangkan melalui program Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) sebagai upaya pokok promosi kesehatan dengan strategi advokasi,bina suasana dan

gerakan masyarakat dalam rangka mewujudkan visi pembangunan kesehatan.

1. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS

Dari hasil pemantauan program promosi kesehatan di wilayah kerja puskesmas Gandasuli dari

823 rumah yang dipantau 23 rumah (3 %) dan semuanya berPHBS ,keadaan ini jauh dari target

sehingga lebih ditingkatkan lagi penyuluhan tentang PHBS agar masyarakat tahu pentingnya

kesehatan bagi kelangsungan hidup mereka.

2. Persentase posyandu Aktif

Posyandu merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam upaya peningkataan

kesehatan masyrakat,dalam wilayah kerja Puskesmas gandasuli terdapat 16 posyandu yang terdiri

dari posyandu pratama 2 , madya 2 , purnama 8, Mandiri 1, diantara ke 13 posyandu 1 yang

mandiri ini menggambarkan masih kurangnya peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan

kesehatan.

18
D . KEADAAN LINGKUNGAN

Lingkungan yang optimal akan memberi dampak pada status kesehatan yang

optimal.lingkungan yang optimal adalah cirri dari pada masyarakat modern yaitu tersedianya sarana

untuk kegiatan pribadi ,keluarga dan masyarakat seperti air,listrik,pembuangan

,transportasi,perumahan dsbnya.

Secara kuantitatif kesenjangan lingkungan dapat diukur dengan indicator-indikator

tertentu seperti rumah sehat ,tempat umum sehat, keluarga yang memiliki sarana kesehatan

lingkungan (jamban, tempat sampah, SPAL). semakin besar kesenjangan keadaan

lingkungan.semakin kuat asumsi kita untuk menyatakan lingkungan sebagai penyebab penyakit

(masalah kesehatan) di suatu wilayah.

1. Persentase Rumah Sehat

Rumah yang sehat akan menciptakan lingkungan yang sehat pula.kriteria yang digunakan dalam

pemantauan rumah sehat adalah mempunyai jamban,mempunyai ventilasi,mampunyai

SPAL,sarana air bersih dsbnya,jumlah rumah diwilayah kerja puskesmas Gandasuli 2014 rumah

dan yang diperiksa 2312 Rumah (97 %) jumlah rumah yang sehat 1800 ( 76 %).

2. Persentase keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih

Air bersih merupakan kebutuhan vital bagi kelangsungan hidup manusia ang bisa diperoleh dari

beberapa sumber yang memenuhi syarat kesehatan . jumlah rumah yang menggunakan fasilitas

air bersih di wilayah kerja Puskesmas Gandasuli pada tahun 2014 sebesar (100%) dari 2912

rumah yang diperiksa semuanya menggunakan air minum yang memenuhi syarat kesehatan.

3. Tempat-tampat umum ( TTU ) dan tempat pengolahan makanan (TPM)

Tempat umum seperti kantor,hotel,took,pasar,restoran,salon, tempat berkumpulnya sekelompok

orang yang tanpa disadari merupakan media penularan penyakit. TPM yang diperiksa di wilayah

kerja puskesmas Gandasuli tahun 2014 adalah 2 dan memenuhi syarat ( 100% ) sedangkan TTU

belum dilakukan pemeriksaan.

4. Persentase institusi yang dibina kesehatan lingkungannya

Institusi yang dibina kesehatannya adalah sarana kesehatasan,sarana pendidikan,sarana

ibadah,dan perkantoran dan yang dibina kesehatan lingkungan adalah sarana pendidikan.

5. Persentase rumah yang diperiksa dan bebas jentik nyamuk Aedes Aegepty

Jumlah rumah diwilayah kerja puskesmas Gandasuli 2453 rumah, diperiksa 1512 ( 64 %) dan

yang bebas jentik 1105 rumah ( 74 %). Berikut data penyehatan lingkungan puskesmas Gandasuli

tahun 2014.

19
Tabel. 4. Penyehatan Lingkungan Puskesmas Gandasuli Tahun 2014

NO JENIS KEGIATAN TARGET PENCAPAIAN KESENJANGAN KET

1. Pembinaan Institusi 80 % 73 % 7%
2. Pengendalian Vektor 95 % 48 % 47 %
3. TTU yang memenuhi syarat 85 % 20 % 65 %
4. Rumah sehat 80 % 43 % 37 %
5. Air Bersih 100 % 97 % 3%
6. Jamban Keluarga 80 % 77 % 3%
7. SPAL Rumah tangga 80 % 43 % 37 %

8. Tempat sampah 80 % 63 % 17 %
Sumber data : laporan program kesehatan lingkungan puskesmas Gandasuli Tahun 2014

20
BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS

Puskesmas merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dasar kepada

masyarakat.puskesmas dari tahun ketahun terus meningkat yang bertujuan agar pelayanan dapat

dijangkau oleh masyarakat dan merata sampai daerah terpencil.

Puskesmas Gandasuli dibangun…dan diresmikan tahun2009 dengan status puskesmas

rawat jalan dan merupakan puskesmas satelit salah satu puskesmas di gugus Bacan.

Unit rawat jalan puskesmas Gandasuli dilengkapi dengan bagian pendaftaran(loket),ruang

KIA-KB karena keterbatasan ruangan digabung dengan MTBS( manajemen Terpadu Balita Sakit

),poliklinik umum,poliklinik gigi,ruang apotik, ruang laboratorium,ruang tunggu pasien dan Gudang

obat. Puskesmas Gandasuli masih kekurangan obat sehingga pelayanan masih digabung disamping

itu puskesmas memiliki 1 unit mobil ambulance,2 unit sepeda motor ,1 unit speed boat Avicena.

peralatan yang dimiliki puskesmas Gandasuli berupa puskesmas kit,polindes

kit,poliklinik set,Diagnostik kit,Bidan kit,KB kit,promosi kit,peralatan KIA,sarana Posyandu.

Puskesmas gandasuli membawahi 4 Poskesdes yaitu Poskesdes Sawadai yang dibangun

dengan dana PNPM tahun.. dan poskesdes Kubung yang dibangun tahun… dengan dana APBD

Puskesmas Gandasuli sampai tahun 2014 terbentuk 10 desa siaga tetapi yang aktif 4 desa

yaitu Sawadai, Kubung, Panamboang, Gandasuli.

B. RASIO TENAGA PUSKESMAS TERHADAP PENDUDUK

Tenaga kesehatan di puskesmas Gandasuli berjumlah 52 orang untuk lebih lengkapnya dapat dilihat

pada tabel berikut :

21
Tabel. 5. Ketenagaan Kesehatan Puskesmas Gandasuli Tahun 2014
No SDM Jml Status Ket

1 Dokter Umum 1 PTT Bertugas di PKM Gandasuli


2 Dokter Gigi 1 PTT Bertugas di PKM Gandasuli
3 S1 / Kesmas 4 PNS Bertugas di PKM Gandasuli
4 D-IV / Bidan 1 PNS Bertugas di PKM Gandasuli
5 D-III / Perawat 11 PNS Bertugas di PKM Gandasuli
6 D-III / Perawat 2 PTT Bertugas di Desa Panamboang
7 D-III / Bidan 10 PNS Bertugas di PKM Gandasuli
8 D-III / Bidan 10 PTT Bertugas di Wil. Kerja PKM Gandasuli
9 D-I / Bidan 1 PTT Bertugas di PKM Gandasuli
10 D-III / Gizi 2 PNS Bertugas di PKM Gandasuli
11 D-III / Kesling 1 PNS Bertugas di PKM Gandasuli
12 D-III / Farmasi 1 PNS Bertugas di PKM Gandasuli
13 SPK 1 PNS Bertugas di PKM Gandasuli
14 S1 / Apoteker 1 PTT Bertugas di PKM Gandasuli

15 S1 / Gizi 1 PTT Bertugas di PKM Gandasuli


16 S1 / AKK 1 PTT Bertugas di PKM Gandasuli

17 S1 / Keperawatan 1 PTT Bertugas di PKM Gandasuli

18 Non Nakes 2 PTT Bertugas di PKM Gandasuli

Jumlah 52

Sumber Data Ketenagaan Kesehatan Puskesmas Gandasuli Tahun 2014

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN.

Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat,puskesmas berupaya

mengedepankan pelayanan prima dengan melayani semua kegiatan promotif dan preventif tanpa

mengesampingkan kegiatan kuratif dan Rehabilitatif,sehingga diharapkan pengunjung puas dengan

pelayanan yang diberikan .Pelayanan dipuskesmas Gandasuli adalah pelayanan Gratis sesuai dengan

instruksi Bupati kabupaten Halmahera Selatan sehingga pembiayaan Puskesmas didapatkan dari

APBD, dana penunjang dari BOK (APBN),jamkesmas dan Askes.

22
BAB VI

MANAJEMEN PUSKESMAS

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan,mempunyai

peran cukup besar dalam upaya pencapaian tujuan pembangunan kesehatan ,sehingga sudah seharusnya

menerapkan asas-asas manejemen,diharapkan pimpinan dan staf puskesmas mampu memanfaatkan

potensi dan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai visi pembangunan kesehatan nasional yaitu

“Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan berkeadilan” dengan lebih produktif,efisien dan efektif.

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya,puskesmas dilengkapi

dengan instrument manejemen yang terdiri dari (1) perencanaan tingkat puskesmas ,(2) lokakarya mini

puskesmas ,(3) penilaian kinerja puskesmas dan manejemen sumber daya termasuk alat ,obat,keuangan

,dan tenaga ,serta didukung dengan manejemen system pencatatan dan pelaporan dan upaya peningkatan

mutu pelayanan.

Salah satu bentuk penerapan manejemen puskesmas adalah dengan dilaksanakannya

lokakarya mini setiap bulan dimana dalam kegiatan ini berlangsung pemaparan hasil kegiatan dan

program yang telah dilakukan pada bulan lalu,triwulan maupun tahunan ,hambatan yang di peroleh baik

dari segi tenaga,peralatan,dana maupun hal-hal lainnya.setelah dibahas bersama lintas program dan lintas

sector,masing-masing pegelola program memaparkanperencanaan untuk tahun depan dan membuat RUK

(Rencana Usulan Kegiatan).

Adapun biaya opersional yang diberikan tiap triwulan pada kenyataanya tidak

cukup,kalaupun pengobatab gratis setidaknya kwalitas pelayanan perlu di tingkatkan karena masyarakat

berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak,biaya tersebut tidak sebanding dengan kebutuhan

opersional puskesmas,jika demikian bagaimana kalau kebutuhan mendadak seperti kehabisan stok obat

tertentu yang tidak ada persediaannya diinstalasi obat Dinas Kesehatan atau ada kerusakan alat kesehatan

atau jika terdapat kebutuhan yang sifatnya emergency.bagaimana dengan komitmen Pemda untuk

meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata dengan pelayanan kesehatan gratis.

23
BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

1. Pada tahun 2014 Puskesmas Gandasuli telah melaksanakan 6 program pokok (Basic Six

Program) dan Pengembangan (Lansia, UKS, Kesehatan Gigi).

2. Pengukuran pencapaian hasil kegiatan untuk beberapa program seperti KIA, GIZI,

Imunisasi, Malaria, TB, telah dapat dievaluasi karena adanya target yang telah ditetapkan

oleh Dinas kesehatan tetapi untuk program Penunjang lainnya yang belum punya target

agak sulit dievaluasi sehingga pelaksanaan evaluasi hanya dengan menggunakan

perbandingan hasil kegiatan tahun lalu untuk mengukur keberhasilan program tersebut.

3. Dalam pelaksanaan evaluasi laporan tahunan, digunakan target dengan mengacu pada

Standar Pelayanan Minimal (SPM) agar lebih mudah dalam meningkatkan hasil kerja

program tersebut, walaupun program Penunjang dapat diukur melalui stratifikasi.

4. Untuk program-program baru seperti Program Lansia dan UKS, Kesehatan Gigi perlu

adannya penataan pelaksanaan program khususnya bagi petugas pelakasana program

yang bersangkutan perlu mendapat perhatian khusus agar mereka dapat terampil dalam

mengelola program tersebut.

5. Pembangunan kesehatan di wilayah kerja puskesmas gandasuli telah banyak menunjukan

peningkatan yang sidnifikan di bandingkan dengan tahun lalu,tapi masih ada hal-hal yang

perlu mendapat perhatian di tahun-tahun mendatang yaitu prioritas pada upaya promosi

kesehatan dan pemberdayaan masyarakatuntuk perubahan perilaku,mengingat cukup

tingginya kasusu-kasus penyakit yang berbasis lingkungan,sehingga diharapkan tingginya

peran serta masyrakat dalam pembangunan kesehatan.

6. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan puskesmas Gandasuli senantiasa menjalin

kerjasama dengan lintas sektor terkait maupun lintas program yang ada di puskesmas

maupun dinas kesehatan Kabupaten.

B. Saran

1. Perlu adanya motivasi atau pembinaan bagi setiap petugas program dalam bentuk

pelatihan baik dipuskesmas maupun di Dinas Kesehatan pada masing-masing

penanggung jawab program.

24
2. Untuk pelaksanaan pencatatan dan pelaporan sekiranya dilakukan pelatihan komputer

untuk penanggungjawab tiap-tiap program dalam rangka pencapaian faliditas data.

3. peningkatan supervisi dan bimbinngan dari setiap seksi dari dinas kesehatan dalam upaya

peningkatan kualitas dan cakupan program.

4. Perlu adanya Umpan balik serta tanggapan dari tingkat dinas atas laporan rutin yang

dibuat puskesmas baik laporan bulanan dan triwulan juga teguran tertulis bila terjadi

kesalahan dan kekeliruan dalam pencatatan serta pelaporan, sehingga petugas dapat

memperbaiki dalam rangka peningkatan program selanjutnya.

5. Diharapakan kepada pemerintah setempat ( Camat dan kepala desa ) serta institusi lintas

sektor untuk senantisa mendukung dan menjalin kerjasama yang baik dalam

melaksanakan program kesehatan di masyarakat.

25
BAB VIII

PENUTU P

Evaluasi bidang kesehatan dengan menilai derajat kesehatan dari beberapa aspek

diantaranya angka kematian, angka kesakitan dan status gizi. Aspek ini dipengaruhi oleh upaya

kesehatan yang dilakukan melalui upaya peningkatan, pemerataan pelayanan kesehatan

Sedangkan upaya kesehatan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sumber daya

manusia, sumber daya sarana dan prasarana dan sumber dana.

Di era Desentralisasi, data dan Informasi kesehatan sangat penting artinya baik dalam

menunjang perencanaan kesehatan maupun sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan

keputusan. Untuk menjawab kepentingan diatas, maka profil ini disusun setiap tahunnya yang

memberikan gambaran tentang kondisi kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Gandasuli dalam

bentuk persentase pencapaian Upaya Program Puskesmas. Profil ini disajikan dalam bentuk teks,

tabel, gambar ( grafik ) untuk mempermudah menganalisis masalah kesehatan.

Demikian hasil sajian kami, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

26

Anda mungkin juga menyukai