TAHUN 2020
DINAS KESEHATAN
1. LATAR BELAKANG
3. MANFAAT
Manfaat yang diharapkan dari penyusunan profil ini adalah sebagai suatu alat
yang dapat digunakan untuk mengevaluasi program-program yang telah dilaksanakan,
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam penyusunan langkah-langkah
selanjutnya khususnya pembangunan di bidang kesehatan.Juga diharapkan dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten.
BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
SAWANG
1. KEADAAN GEOGRAFIS
Puskesmas Sawang merupakan salah satu puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan
Siau timur selatan.
Luas wilayah kerja puskesmas Sawang adalah 1936 km² yang terdiri dari 10 kampung
Adapun batas-batas wilayah puskesmas sawang
Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan siau timur
Sebelah timur berbatasan dengan laut sulawesi
Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan siau barat selatan
Sebelah barat berbatasan dengan siau barat
2. KEADAAN PENDUDUK
Sex ratio adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan jenis kelamin.
Ratio ini merupakan perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dan
perempuan di suatu daerah tertentu.
Dari tabel di bawah ini terlihat bahwa perempuan lebih banyak daripada lakilaki.
Tabel.1.Jumlah warga Desa di Kecamatan Siau Timur Selatan
NO KAMPUNG LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 LAHOPANG 312 274
2 MALA 428 436
3 PANGIROLONG 336 322
4 BINALU 397 357
5 SAWANG 482 477
6 BANDIL 327 298
7 BIAU SEHA 266 279
8 BIAU 301 298
9 KALIHIANG 133 129
10 BALIRANGEN 430 385
Dari Desa Lahopang sex ratio 113,8, Desa Mala sex ratio 98,1, Desa
Pangirolong sex ratio 104,3, Desa Binalu sex ratio 111,2, Desa Sawang sex ratio
101,04, Desa Bandil 109,7, Desa Biau Seha sex ratio 95,3, Desa Biau sex ratio
101, Desa Kalihiang sex ratio 103,1, dan Desa Balirangen sex ratio 111,6.
Dari data diatas dapat disimpulkan jumlah laki-laki lebih banyak daripada
perempuan.
BAB III
PEMBANGUNAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SAWANG
1.3.Strategi :
1.2.1.Malaria
Tidak ditemukan adanya kasus malaria dari tahun 2018-2020 di wilayah
Puskesmas Sawang Wilayah Puskesmas Sawang sendiri bukan termasuk daerah
endemis malaria.
1.3.Status Gizi.
Berbagai usaha dalam mengatasi masalah gizi telah dilakukan melalui program
UsahaPerbaikan Gizi Keluarga (UPGK), Pemberian Makanan Tambahan (PMT),
Pemberian Kapsul vit. A, Pemberian tablet Fe,adanya posyandu setiap bulan, sweeping
penimbangan,sweeping 2T,Sweeping BGM. Sebagai Indikator terhadap status gizi bayi
dipergunakan Angka Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Balita di Bawah Garis Merah
(BGM)
2. PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH PERTOLONGAN
PERSALINAN
NO DESA PERSALINAN OLEH TENAGA
KESEHATAN
JUMLAH %
1 Lahopang 7 3 42,86%
2 Mala 6 2 33,33%
3 Pangirolong 8 4 50%
4 Binalu 5 5 100%
5 Sawang 5 4 80%
6 Bandil 5 5 100,00%
7 Biau seha 6 4 66,67%
8 Biau 3 3 100%
9 Kalihiang 3 3 100%
10 Balirangen 6 4 66,67%
BAB V SUMBER DAYA DAN SARANA
KESEHATAN
Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor penentu dan pendukung dalam
pencapaian tujuan untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan jangkauan pelayanan
kesehatan di puskesmas
1. Ketenagaan
Jumlah tenaga kesehatan di puskesmas Sawang sebanyak 21 orang yang
terdiri dari 1 orang dokter umum, 1 orang tenaga kesehatan masyarakat, 1 orang
tenaga kesehatan lingkungan, 1 orang apoteker, 1 orang asisten apoteker, 1 orang
tenaga gizi, 1 orang perawat gigi, 3 orang bidan, dan 11 orang perawat.
Tenaga honorer terdiri dari 1 orang cleaning service dan 1 orang tenaga supir
ambulance
2. Sarana Kesehatan
Puskesmas Sawang memiliki sarana kesehatan berupa ruangan yang terdiri dari :
1. Satu ruang UGD
2. Satu ruang poli umum
3. Satu ruang KIA-Kb
4. Satu ruang Gudang obat dan apotik
5. Satu ruang loket pendaftaran
6. Satu ruang laboratorium
7. Satu ruang kepala puskesmas
8. Satu ruang rapat
BAB VI MASALAH DAN STRATEGI PENYELESAIAN
1.Permasalahan :
2.Penyelesaian :
Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategisbagi pimpinan dan
organisasi dalam pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data dan informasi yang
berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan.
Dibidang kesehatan, data dan informsi ini diperoleh melalui penyelenggaraan system
informasi kesehatan.
Namun sangat disadari, sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih
belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal,
apalagi dalam era desentralisasi pengumpulan data dan informasi dari Puskesmas
menjadi relatif lebih sulit.
Profil Kesehatan perlu dicari terobosan dalam mekanisme pengumpulan data
dan informasi secara cepat dan tepat untuk mengisi kekosongan data agar dapat
tersedia data dan informasi khususnya yang bersumber dari pemegang Program di
Puskesmas.