Anda di halaman 1dari 13

PROFIL KESEHATAN PUSKESMAS SAWANG

TAHUN 2020

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN KEPULAUAN SIAU TAGULANDANG BIARO


BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah fasilitas pelayanan kesehatan


yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya. Puskesmas adalah fasilitas sarana pelayanan kesehatan terdepan
dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di seluruh Tanah Air, utamanya
dalam era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Keberhasilan pelayanan kesehatan
melalui Puskesmas memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pembangunan
kesehatan. Puskesmas merupakan Unit Pelayanan Teknis Dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.
Keberhasilan program Puskesmas tentunya tergantung pada sumber daya
tersebut, khususnya Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) salah satunya
adalah tenaga SKM. SDM kesehatan dapat dikatakan merupakan “jantung” dari SKN
(Sistem Kesehatan Nasional). Tanpa adanya tenaga yang menjadi penggerak dan
melayani, maka pilar-pilar yang lain dalam SKN menjadi tidak berjalan, begi juga
sebaliknya. Untuk melaksanakan fungsi Puskesmas tersebut tenaga Sarjana
Kesehatan Masyarakat ikut serta mempunyai tanggungjawab dalam melaksanakan
tugas dan fungsi Puskesmas serta bertanggungjawab atas keberhasilan program
Puskesamas.
Profil Puskesmas Sawang adalah gambaran situasi kesehatan di Puskesmas
Sawang yang diterbitkan setiap tahun sekali, Dalam Profil ini memuat berbagai data
tentang kesehatan, yang meliputi data derajat kesehatan, upaya kesehatan. Profil
kesehatan juga menyajikan data pendukung lain yang berhubungan dengan
kesehatan seperti data kependudukan, data sosial ekonomi, dan data lainnya. Data
dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk narasi.
Penerbitan profil Puskesmas Sawang tahun 2020 ini adalah agar diperoleh
gambaran keadaan kesehatan di Puskesmas Sawang khususnya tahun 2020 dalam
bentuk tabel.
Profil Puskesmas Sawang tahun 2020diharapkan dapat memberikan data yang
akurat, untuk mengambil keputusan berdasarkan fakta. Selain itu profil ini dapat
digunakan sebagai penyedia data dan informasi dalam rangka evaluasi
perencanaan, pencapaian Program kegiatan di Puskesmas Sawang tahun 2020

2.TUJUAN PENYUSUNAN PROFIL

2.1. Tujuan Umum


Tujuan dari penyusunan Profil Puskesmas 2020 ini adalah untuk memperoleh
dan menghadirkan informasi kesehatan serta faktor-faktor kesehatan lainnya yang
dapat dijadikan sebagai bahan penilaian tercapai atau tidaknya target kegiatan, yang
kelak dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah
perencanaan selanjutnya

2.2. Tujuan Khusus


Diperolehnya data/informasi kesehatan di tingkat Puskesmas Sawang, yang
menyangkut data-data sebagai berikut :
1. data/informasi derajat kesehatan masyarakat
2. data/informasi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan

3. MANFAAT
Manfaat yang diharapkan dari penyusunan profil ini adalah sebagai suatu alat
yang dapat digunakan untuk mengevaluasi program-program yang telah dilaksanakan,
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam penyusunan langkah-langkah
selanjutnya khususnya pembangunan di bidang kesehatan.Juga diharapkan dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten.
BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
SAWANG
1. KEADAAN GEOGRAFIS

Puskesmas Sawang merupakan salah satu puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan
Siau timur selatan.
Luas wilayah kerja puskesmas Sawang adalah 1936 km² yang terdiri dari 10 kampung
Adapun batas-batas wilayah puskesmas sawang
 Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan siau timur
 Sebelah timur berbatasan dengan laut sulawesi
 Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan siau barat selatan
 Sebelah barat berbatasan dengan siau barat

2. KEADAAN PENDUDUK

2.1 Kepadatan Penduduk

Jumlah penduduk yang besar merupakan modal pembangunan, dan juga


merupakan beban dalam pembangunan, karenanya pembangunan diarahkan
kepada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

memperlihatkan Desa Sawang merupakan Desa yang terpadat penduduknya959


jiwa, dan Desa Lahopang jumlah penduduk 586 jiwa, Mala jumlah penduduknya
864 jiwa, Pangirolong jumlah penduduknya 654 jiwa, Binalu jumlah penduduknya
754 jiwa, Sawang jumlah penduduknya 959 jiwa, Bandil jumlah penduduknya
625 jiwa, Biau seha jumlah penduduknya 545 jiwa, Biau jumlah penduduknya
599 jiwa, kalihiang jumlah penduduknya 262 jiwa, Balirangen jumlah
penduduknya 815 jiwa. Wilayah Puskesmas Sawang dengan total Penduduk
6.667 jiwa,dan 2.428 KK.

2.2 Keadaan Ekonomi

Mata pencaharian sebagian besar masyarakat di wilayah Puskesmas Sawang


adalah pertanian dan nelayan.

2.3 Sex Ratio

Sex ratio adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan jenis kelamin.
Ratio ini merupakan perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dan
perempuan di suatu daerah tertentu.
Dari tabel di bawah ini terlihat bahwa perempuan lebih banyak daripada lakilaki.
Tabel.1.Jumlah warga Desa di Kecamatan Siau Timur Selatan
NO KAMPUNG LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 LAHOPANG 312 274
2 MALA 428 436
3 PANGIROLONG 336 322
4 BINALU 397 357
5 SAWANG 482 477
6 BANDIL 327 298
7 BIAU SEHA 266 279
8 BIAU 301 298
9 KALIHIANG 133 129
10 BALIRANGEN 430 385

Dari Desa Lahopang sex ratio 113,8, Desa Mala sex ratio 98,1, Desa
Pangirolong sex ratio 104,3, Desa Binalu sex ratio 111,2, Desa Sawang sex ratio
101,04, Desa Bandil 109,7, Desa Biau Seha sex ratio 95,3, Desa Biau sex ratio
101, Desa Kalihiang sex ratio 103,1, dan Desa Balirangen sex ratio 111,6.
Dari data diatas dapat disimpulkan jumlah laki-laki lebih banyak daripada
perempuan.
BAB III
PEMBANGUNAN KESEHATAN DI PUSKESMAS SAWANG

1.VISI, MISI DAN STRATEGI PUSKESMAS SAWANG

1.1. Visi :BERSAMA PUSKESMAS SAWANG MENUJU MASYARAKAT SEHAT DAN


MANDIRI

1.2.Misi : 1. Memberikan layanan prima melalui pelayanan kesehatan bermutu, merata


dan terjangkau dengan mengendalikan penyakit menular dan tidak
menular serta menurunkan angka kematian ibu dan bayi
2 mengendalikan kesehatan lingkungan dengan mendorong masyarakat
untuk berprilaku hidup bersih dan sehat
3 meningkatkan peran serta masyarakat melalui posyandu,posbindu,dan
desa siaga
4 mengembangkan sarana dan prasarana yang mengutamakan kualitas
pelayanan kesehatan

1.3.Strategi :

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan


2. Meningkatkan pelayanan promotif dan preventif
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif) di Puskesmas
Pembantu dan Puskesmas Keliling.
4. Memperkuat jaringan komunikasi dan koordinasi dengan stake holder
5. Memperkuat jaringan peran serta masyarakat di bidang kesehatan
BAB IV PENCAPAIAN PROGRAM
KESEHATANDI PUSKESMAS SAWANG
TAHUN 2020
1. DERAJAT KESEHATAN

Gambaran tentang derajat kesehatan meliputi indikator Mortalitas, Morbiditas


dan status gizi. Mortalitas dilihat dari Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran
hidup, Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup. Morbiditas dilihat dari indikator
angka kesakitan Malaria per 1000 penduduk, angka kesembuhan TB Paru per 1000
penduduk, Angka Akut Flacid Paralysis (AFP) dan angka kesakitan Demam Berdarah
dengue (DBD) per 100000 penduduk. Sedangkan status Gizi dilihat dari indikator
Persentase Balita dengan Status Gizi di bawah Garis Merah pada KMS, Bayi dengan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

1.1 Angka Kematian (Mortalitas)

Angka kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberi


gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat atau dapat digunakan sebagai
indikator penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan
kesehatan lainnya.
Pada tahun 2019 terdapat 1 kasus kematian Neonatus, tidak terdapat kematian
ibu hamil, dan tidak terdapat kematian Balita,sedangkan tahun 2020 tidak terdapat
kasus kematian neonates,kematian ibu hamil dan kematian balita.

1.1.1.Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)


Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator yang sangat penting untuk
mengukur keberhasilan program kesehatan ibu dan anak, sebab angka kematian bayi
berkaitan erat dengan tingkat kesehatan ibu dan anak. Adapun angka target AKB tahun
2020 adalah nol per seribu kelahiran hidup.Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran
hidup di wilayah Puskesmas Sawang sangat bervariasi.Pada tahun 2017 terdapat 0
kasus kematian bayi dari 79 kelahiran hidup, tahun 2018 terdapat 0 kasus kematian
bayi dari 68 kelahiran hidup, pada tahun 2019 terdapat 1 kasus kematian neonatus dari
74 kelahiran hidup. Bila dituangkan ke dalam rumus maka AKB tahun 2017 adalah 0 ;
tahun 2018 adalah 0 , dan tahun 2019adalah 1,35. Ada kecenderungan kenaikan
kasus.

1.1.2. Angka Kematian Balita


Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak umur<5 tahun per 1000
kelahiran hidup. Angka Kematian Balita menggambarkan tingkat permasalahan
kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak
balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan.
Adapun target Angka Kematian Balita pada tahun 2017 adalah 0 per 1000 kelahiran
hidup. Sementara berdasarkan data, dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2020 ini
tidak terdapat kematian Balita di wilayah Puskesmas Sawang

1.1.3. Angka Kematian Ibu (AKI)


Angka Kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu pada masa kehamilan,
melahirkan dan nifas per 100000 kelahiran hidup. Untuk Wilayah Puskesmas Sawang,
tahun 2018 tidak terdapat kasus kematian ibu, pada tahun 2020 tidak terdapat kasus
kematian ibu.

1.2 Angka Kesakitan (Morbiditas)

Angka Kesakitan penduduk di dapat dari data SIMPUS, SP2TP (Sistem


Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas). Indikator yang digunakan adalah Incidence
Rate (IR) dan Prevalence Rate (PR).Gambaran Pola penyakit terbesar di Puskesmas
Sawang Tahun 2020 menunjukkan bahwa ISPA masih mendominasi. Berikut ini adalah
tabel 10 besar penyakit di Puskesmas Sawang tahun 2020.

Tabel.2. Sepuluh Besar Penyakit Di Puskesmas Sawang Tahun 2020


NO ICD X DIAGNOSA JUMLAH KASUS
1 J06.9 Infeksi Saluran Pernapasan Akut 720
2 I 10 Hipertensi 432
3 L 20 Dermatitis 186
4 K 30 Dyspepsia 137
5 N13 Arthritis 134
6 J 40 bronkitis 123
7 S 11 Diabetes Melitus 96
8 R 50 Obserfasi Febris 72
9 K 29 Gastritis 31
10 N 30 Infeksi saluran kemih 10

1.2.1.Malaria
Tidak ditemukan adanya kasus malaria dari tahun 2018-2020 di wilayah
Puskesmas Sawang Wilayah Puskesmas Sawang sendiri bukan termasuk daerah
endemis malaria.

1.2.2. Demam Berdarah Dengue (DBD)


Tidak ditemukan adanya kasus DBD di wilayah Puskesmas Sawang untuk tahun
2020.

1.2.3. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru Positif


Jumlah kasus TB Paru yang positif pada tahun 2020 terdapat 12 kasus. Angka
kesembuhan ini mencapai 100 % (standar SPM untuk tahun 2020 sebesar 55 %).
1.2.4.Angka Kesakitan Diare
Tidak ditemukan adanya kasus Diare di wilayah Puskesmas Sawang

1.2.5. Acute Flaccid Paralysis (AFP)


Hasil survailans terhadap kasus AFP , tidak ditemukan adanya kasus.

1.2.6. Kasus HIV


Untuk tahun 2020 tidak ditemukan adanya kasus HIV

1.3.Status Gizi.
Berbagai usaha dalam mengatasi masalah gizi telah dilakukan melalui program
UsahaPerbaikan Gizi Keluarga (UPGK), Pemberian Makanan Tambahan (PMT),
Pemberian Kapsul vit. A, Pemberian tablet Fe,adanya posyandu setiap bulan, sweeping
penimbangan,sweeping 2T,Sweeping BGM. Sebagai Indikator terhadap status gizi bayi
dipergunakan Angka Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Balita di Bawah Garis Merah
(BGM)

1.3.1.Bayi dengan BBLR


Pada 2020 Terdapat 4 kasus bayi BBLR, tetapi semua sudah dirujuk ke sarana yang
lebih lengkap dari 4 bayi yang dilahirkan (100%). Desa yang terbanyak kasus BBLRnya
adalah Mala66,7%, Biau seha111,1% ,Biau 95,2 %, balirangen 74,1%. dan enam desa
lainnya tidak ada kasus. Dibandingkan tahun 2019, terjadi kenaikan kasus. Pada tahun
2019 terdapat 0 kasus bayi BBLR.

1.3.2. Balita di Bawah Garis Merah (BGM)


Pada tahun 2020 terdapat 1 balita BGM dari 355 balita (0,28%), tahun 2019 terdapat 1
balita BGM dari 343 balita (0,29%).Jumlah Balita gizi buruk (BB/U) tahun 20200 dari
355 balita (0 %), tahun 2019 adalah 0 dari 343 balita (0%). Balita gizi kurang 0,28 %
(2020),0,29% (2019).Terlihat ada peningkatan pencapaian program gizi 2020 dibanding
tahun 2019.

2. PELAYANAN KESEHATAN

2.1 Pelayanan Antenatal


Pelayanan antenatal mencakup pemberian pelayanan terhadap ibu hamil saat
kunjungan pertama (K1) dan kunjungan ulangan yang ke empat kali (K4). Cakupan K1
menggambarkan tingkat keaktifan petugas pelayanan kesehatan tahun 202075
kunjungan (75,2%) , K4 52 kunjungan(58,4%) dari 94 bumil yang ada. Tahun 201960
kunjungan (66,7%), K458 kunjungan (53,7%) dari 98 bumil yang ada.
2.2. Pertolongan Persalinan
Proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan merupakan salah satu upaya
untuk penurunan angka kematian ibu dan bayi. Target persalinan oleh nakes tahun
2020 mengacu pada SPM adalah 85% . Persalinan oleh tenaga kesehatan berdasarkan
data tahun 2019 sebesar 54% .tetapi bila dibandingkan dengan tahun 2018 - 2020
terjadi peningkatan.

Tabel. 3.Presentase Linakes Wilayah Puskesmas Sawang Tahun 2020

JUMLAH PERTOLONGAN
PERSALINAN
NO DESA PERSALINAN OLEH TENAGA
KESEHATAN
JUMLAH %
1 Lahopang 7 3 42,86%
2 Mala 6 2 33,33%
3 Pangirolong 8 4 50%
4 Binalu 5 5 100%
5 Sawang 5 4 80%
6 Bandil 5 5 100,00%
7 Biau seha 6 4 66,67%
8 Biau 3 3 100%
9 Kalihiang 3 3 100%
10 Balirangen 6 4 66,67%
BAB V SUMBER DAYA DAN SARANA
KESEHATAN

Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor penentu dan pendukung dalam
pencapaian tujuan untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan jangkauan pelayanan
kesehatan di puskesmas

1. Ketenagaan
Jumlah tenaga kesehatan di puskesmas Sawang sebanyak 21 orang yang
terdiri dari 1 orang dokter umum, 1 orang tenaga kesehatan masyarakat, 1 orang
tenaga kesehatan lingkungan, 1 orang apoteker, 1 orang asisten apoteker, 1 orang
tenaga gizi, 1 orang perawat gigi, 3 orang bidan, dan 11 orang perawat.

Tabel. 4.Sumber daya kesehatan dan ketenagaan Puskesmas Sawang


Tahun 2020
NO JENIS TENAGA JUMLAH TENAGA MENURUT KET
MENURUT PENDIDIKAN STATUS PEGAWAI
1 Dokter umum 1
2 Kesehatan masyarakat 1
3 Ners 1
4 Apoteker 1
5 DIV Ahli gizi 1
6 DIII Perawat 10
7 DIII Perawat gigi 1
8 DIII Bidan 2
8 DIV Bidan 1
9 DIII Kesehatan lingkungan 1
10 DIII Farmasi 1

Tenaga honorer terdiri dari 1 orang cleaning service dan 1 orang tenaga supir
ambulance

2. Sarana Kesehatan
Puskesmas Sawang memiliki sarana kesehatan berupa ruangan yang terdiri dari :
1. Satu ruang UGD
2. Satu ruang poli umum
3. Satu ruang KIA-Kb
4. Satu ruang Gudang obat dan apotik
5. Satu ruang loket pendaftaran
6. Satu ruang laboratorium
7. Satu ruang kepala puskesmas
8. Satu ruang rapat
BAB VI MASALAH DAN STRATEGI PENYELESAIAN

1.Permasalahan :

1. Ada beberapa indikator pencapaian program yang masih kurang


2. Sumber daya kesehatan yang masih belum memadai seperti belum adanya
dokter gigi, tenaga analis kesehatan dan bidan yang masih kurang.
3. Terbatasnya ketersediaan obat dari dinas kabupaten kepulauan siau
tagulandang biaro
4. Akses internet yang kurang memadai

2.Penyelesaian :

1. Melakukan home visit dan melaksanakan kegiatan posyandu setiap bulan


2. Menjalin kerjasama dengan Dinas Kesehatan dan BKPSDM untuk penambahan
SDM
3. Selalu menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan Dinas Kesehatan
mengenai ketersediaan obat
4. Kerjasama dengan dinas KOMINFO Kabupaten dalam pengadaan internet
BAB VII PENUTUP

Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategisbagi pimpinan dan
organisasi dalam pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data dan informasi yang
berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan.
Dibidang kesehatan, data dan informsi ini diperoleh melalui penyelenggaraan system
informasi kesehatan.

            Namun sangat disadari, sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih
belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal,
apalagi dalam era desentralisasi pengumpulan data dan informasi dari Puskesmas
menjadi relatif lebih sulit.
           Profil Kesehatan  perlu dicari terobosan dalam mekanisme pengumpulan data
dan informasi secara cepat dan tepat untuk mengisi kekosongan data agar dapat
tersedia data dan informasi khususnya yang bersumber dari pemegang Program di
Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai