Anda di halaman 1dari 28

KODE MK / STEKPI / BAB I

PENDAHULUAN

BAB 1
OPERASI DAN PRODUKTIFITAS
Oleh: Nurhidayati Dwiningsih, SE, MM

PENDAHULUAN

M
anajemen Operasional (MO) merupakan suatu ilmu yang dapat
diterapkan pada berbagai jenis bidang usaha seperti rumah sakit,
perguruan tinggi, pabrik garmen, dan lain-lain, mengapa demikian ?
Karena jenis usaha seperti yang disebutkan diatas menghasilkan produk yang
bisa berupa barang maupun jasa, yang mana untuk kegiatan proses produksinya yang
efektif dan efisien memerlukan berbagai konsep, peralatan serta berbagai cara
mengelola operasinya yang akan secara singkat dipaparkan dalam modul ini.
Dalam bab ini akan dibahas dalam 2 topik yaitu:
1) Topik pertama akan membahas tentang ruang lingkup manajemen operasional.
2) Topik kedua akan membahas mengenai tantangan produktifitas.
Yang mana tiap topik akan dilengkapi dengan latihan, rangkuman dan tes formatif.
Dengan mempelajari modul ini dengan baik dan benar, diharapkan Anda dapat
memahami materi dasar mengenai manajemen operasional yang merupakan salah satu
konsep penting yang harus dipahami oleh mahasiswa yang mengambil disiplin ilmu
manajemen.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat:

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

a. Mengerti dan memahami dengan benar pengertian tentang manajemen


operasional.
b. Mengerti dan memahami perlunya mempelajari manajemen operasional.
c. Mengerti dan memahami berbagai aktifitas dan tanggung jawab manajer
operasional.
d. Mengerti dan memahami berbagai bidang kegiatan yang masih memerlukan
keahlian tentang manajemen operasional atau lapangan kerja yang masih
terbuka.
e. Mengerti dan memahami sejarah dari lahirnya konsep manajemen operasional.
f. Mengerti dan memahami contoh berbagai kegiatan operasional di sector
barang maupun jasa.
g. Mengerti dan memahami tren baru yang menarik dalam manajemen
operasional.
h. Mengerti dan memahami berbagai perbedaan barang maupun jasa.
i. Mengerti dan memahami tentang input maupun output dari kegiatan
operasional di sector yang menghasilkan barang maupun jasa.
j. Mengerti dan memahami konsep produktifitas dan pengukurannya.
k. Mengerti dan memahami variable yang menentukan produktifitas.
l. Mengerti dan memahami tantangan peningkatan produktifitas.
m. Mengerti dan memahami berbagai hal mengenai produktifitas di sector jasa.

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

TOPIK 1

Ruang lingkup Manajemen Operasional

A. APA YANG DIMAKSUDKAN DENGAN MANAJEMEN


OPERASIONAL ?

Untuk menciptakan barang dan jasa (produk), semua organisasi bisnis


(perusahaan) paling tidak menjalankan tiga fungsi utama yaitu:
1. Fungsi Pemasaran (Marketing Function) yang berhubungan dengan pasar untuk
dapat menciptakan permintaan dan pada akhirnya menyampaikan produk yang
dihasilkan ke pasar.
2. Fungsi Keuangan (Finance Function) yang mengelola berbagai urusan
keuangan didalam perusahaan maupun perusahaan dangan fihak luar
perusahaan.
3. Fungsi Produksi atau Operasi (Operation Function) berkaitan dengan
penciptaan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan.
Mengacu pada tiga fungsi utama perusahaan, maka dalam fungsi operasional
diperlukan Manajemen Operasional. Sehingga dengan demikian, Manajemen
Operasional dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau aktifitas yang menciptakan
nilai produk baik berupa barang maupun jasa melalui proses transformasi input menjadi
output. Aktifitas tersebut berlaku untuk berbagai macam produsen barang seperti
elektronik, garmen, otomotif, demikian pula berlaku juga bagi produsen jasa seperti
media masa, hiburan, pendidikan, konsultan.

B. MENGAPA MANAJEMEN OPERASIONAL PENTING UNTUK


DIPELAJARI ?

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

Ada berbagai hal yang bisa dikemukakan dan menjadikan alasan pentingnya
mempelajari MO diantaranya adalah:
1. MO merupakan salah satu fungsi utama yang harus ada di semua jenis organisasi
sehingga apabila akan mengelola organisasi maka mau tidak mau harus mempelajari
konsep MO.
2. Dengan mempelajari MO, kita dapat mengetahui seluk beluk dan berbagai hal yang
berkaitan dengan cara memproduksi barang maupun jasa
3. Dengan mempelajari MO, kita dapat memahami dan mengerti dengan benar apa yang
seharusnya dilakukan oleh manajer operasional.
4. Karena MO merupakan bagian yang paling mahal dalam organisasi, sehingga
penting sekali untuk dipelajari. Hal ini dapat diartikan efektifitas dan efisiensi MO
akan berdampak besar bagi perusahaan

C. APA SAJA YANG DILAKUKAN OLEH MANAJER


OPERASIONAL DAN LINGKUP TANGGUNG JAWABNYA ?

Berkaitan dengan alasan yang ketiga mengenai pemahaman dan pengertian yang
benar tentang apa yang seharusnya dilakukan manajer operasional, maka proses
manajemen operasional harus konsisten dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan serta pengawasan kegiatan operasional.
Secara lebih terperinci, penjelasan mengenai tugas atau aktifitas serta tanggung
jawab seorang manajer operasional tergambar dalam sepuluh keputusan utama yaitu:
1. Desain barang dan jasa.
Keputusan ini menyangkut sebagian besar proses transformasi yang akan dilakukan,
dengan kata lain keputusan operasional berikutnya tergantung pada keputusan desain
barang dan jasa.
2. Manajemen Kualitas.
Kualitas yang diinginkan konsumen harus ditetapkan, sehingga aturan maupun
prosedur untuk mengenali dan memenuhi kualitas tersebut dapat dibakukan.
3. Desain proses dan kapasitas.
Menentukan proses yang akan digunakan dalam kegiatan operasional dan kapasitas

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

yang akan digunakan merupakan hal penting dalam manajemen operasional karena
berkaitan dengan berbagai hal.
4. Strategi lokasi. Lokasi yang dipilih untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan
baik yang bergerak di sector barang maupun jasa akan sangat menentukan prestasi
perusahaan.
5. Strategi layout. Layout atau tata letak akan berdampak pada efisiensi dan efektifitas
kegiatan oprasional.
6. Sumber daya manusia dan desain pekerjaan. Karena tenaga kerja merupakan bagian
integral dan paling penting dari seluruh input yang digunakan dalam perusahaan
maka keputusan yang berkaitan dengan hal ini adalah sesuatu yang paling penting.
7. Manajemen Rantai Pasokan. (Supply Chain Management). Keputusan ini
menjelaskan apa yang akan pentingnya integrasi antara perusahaan itu sendiri dengan
pihak supplier maupun distributor karena adanya interdependensi.
8. Manajemen Persediaan. Keputusan ini penting untuk dipahami karena persediaan
yang tepat akan menentukan efisiensi dan efektifitas perusahaan.
9. Penjadwalan. Keputusan tentang jadwal operasional merupakan hal kritir yang harus
benar-benar dimengerti karena sangat menentukan sekali bagi perusahaan.
10.Pemeliharaan. Keputusan yang dibuat harus dengan system yang handal dan stabil.

Penjelasan lebih terperinci ada dalam bab-bab selanjutnya.

D. APA SAJA BIDANG KEGIATAN YANG MASIH


MEMERLUKAN KEAHLIAN MANAJEMEN OPERASIONAL ?

Untuk menjawab pertanyaan di manakah pelung kerja di bidang manajemne


operasional ? maka dalam hal ini akan diberikan contoh-contoh karis yang banyak
berkecimpung mengenai manajemen operasional, antara lain:
1. Manajer Pabrik (Plant Manager) yang biasanya harus berpengalaman
dalam manajeman pabrik termasuk keahlian di bidang perencanaan
produksi, manajemn pembelian, manajemen persediaan, termasuk pula
pengelolaan karyaan di operasional maupun pengelolalaan sumber daya
lainnya yang dipergunakan di pabrik.

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

2. Direktur Pembelian (Director of Purchashing) harus memiliki


pengetahuan yang menyeluruh mengenai fungsi pembelian, kemmapuan
menelaah program penjualan, mengintegrasikan atau membuat keterkaitan
dari supplier sampai distributor, mengkoordinasi aktifitas operasi.
3. Manajer Mutu (Quality Manager)mempunyai pandangan yang luas
mengenai konsep statistic untuk dapat melakukan pengawasan semua
asprk operasional karena kualitas merupakan tanggung jaewab secara
bersama diantara semua pihak yang terlibat dalam perusahaan terutama
fungsi operasional.
4. Konsultan Perbaikan Proses (Process Improvement Consultants) harus
memiliki keahlian yang berkaitan dengan desain proses sehingga dapat
memberikan berbagai konsultasi mengenai perbaikan proses untuk operasi
perusahaan.
5. Manajer dan perencana Rantai Pasokan (Supply Chain Manajer and
Planner) bertanggung jawab mengenai negosiasi kontrak jangka panjang
antara perusahaan dengan supplier maupun distributor sehingga harus
mempunyai keahlian tentang Material Requirement Planning, Supply
Chain Management, Teknologi komunikasi canggih dalam duania bisnis,
konsep penjadwalan dan persediaan.

Disamping itu selain konsep manajemen operasional, harus pula menguasai ilmu
akuntansi, statistik, teknologi informasi dan matematika, sehingga semakin banyak pula
kesempatan kerja yang tersedia.
Tidak menutup kemungkinan di bidang bisnis yang bergerak pada sektor jasa, juga
membutuhkan keahlian manajemen operasional misalnya menjadi manajer operasional
bank, manajer proyek, manajer operasi di asuransi. Begita pula di organisasi non bisnis
pun juga membutuhkan keahlian manajemen operasional misaklnya di pendidikan,
pelayanan masyarakat, advokasi dan sebagainya.

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

E. SEJARAH LAHIRNYA KONSEP MANAJEMEN


OPERASIONAL.

Bidang manajemen operasional termasuk konsep yang masih baru, namun


sejarahnya amat menarik. Peningkatan dalam konsep dan disiplin ilmu manajemn
operasional didukung adanya penemuan baru dan sumbangan pemikiran banyak para
ahli. Dalam hal ini akan dipaparkan secara singkat, beberapa contoh sumbangan para
pemikir yang antara lain adalah:
Ely Whitney (1800) adalah ahli manajemen yang mempopulerkan konsep
standardisai dan pengendalian mutu dengan menghasilkan produk yang dapat dibungkar
pasang untuk jenis produk senjata yang dapat dijual dengan harga tinggi.
Frederick W. Taylor (1881) beliau dianggap sebagai bapak ilmu manajemen, yang
memberikan kontribusi pada keyakinannya bahwa manajemen bias menjadi lebih kuat
dan agresif dengan cara memperbaiki metode kerja.
Taylor dan mitra kerjanya, Henry L. Gantt serta Frank dan Lillian Gilberth
termasuk yang pertama kali mencari cara yang sistematis dan terbaik untuk
memproduksi.
Henry Ford dan Charles Sorensen (1913) berhasil memadukan pengetahuan
mereka akan komponen yang distandardisasi dengan lini produksi sehingga
memberikan sumbangan penting tentang mail order.
Berikut adalah penjelasan singkat mengenai kejadian penting dalam
perkembangan manajemen operasional.

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

Gambar 1.1.
Kejadian penting dalam manajemn oerasional
FOKUS PADA BIAYA FOKUS PADA MUTU FOKUS PADA
CUSTOMIZATION
Early Concept 1776-1880 Lean Production Era 1980- Mass Customization Era 1995-
Labor Specialization 1995 2010
(Smith, Babbage) Just in Time Globalization
Standardized Parts Computer Aided Design Internet
(Whitney) Electronic Data Interchange Enterprise Resource Planning
Total Quality Managemnet Learning Organization
Scientific Management Baldrige Award International Quality Standards
Era 1880-1910 Empowerment Finite Schedulling
Gantt Chart (Gantt) Kanbans Supply Chain Management
Motion & Times Studies Agile Manufacturing
(Gilberth) E-commerce
Proceess Analysis (Taylor)
Queuing Theory (Erlang)

Mass Production Era


1910-1980
Moving Asssembly Line
(Ford/Sorensen)
Statistical Sampling
(Shewhart)
Economiq Order Quantity
(Harris)
Linear Programming,
PERT/CPM (Du Pont)
Material Requiremet
Planning

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

Sumber: Heizer (2004; 8)


Berkaitan dengan alasan yang ketiga mengenai pemahaman dan pengertian yang
benar tentang apa yang seharusnya dilakukan manajer operasional, maka proses
manajemen operasional harus konsisten dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan serta pengawasan kegiatan operasional.

F. CONTOH KEGIATAN MANAJEMEN OPERASIONAL DI


SEKTOR BARANG DAN JASA.

Perusahaan yang bergerak di sector barang menghasilkan produk nyata yang BB


berwujud sedangkan di sector jasa menghasilakn produk yang merupakan pelayanan.
Namun sekarang ini kecenderungan banyak produk yang merupakan kombinasi dari
barang maupun jasa yang biasanya dikenal dengan istilah mix service.Berikut
merupakan contoh organisasi bisnis yang bergerak di sektor barang dan jasa.
Gambar 1.3
Contoh organisasi bisnis di masing-masing sector

Sektor Usaha Contoh:


1. Produk barang Manufaktur, pertanian, perkebunan, perikanan, berbagai pabrik
pembuatan produk barang, pertambangan, industri berat maupun
ringan, konstruksi, otomotif, perumahan.
2. Produk jasa Jasa professional, pendidikan, hukum, kesehatan, perdagangan,
layana masyarakat, transportasi, perbankan, asuransi, hiburan,
administrasi, real estate, jasa perbaikan.
Sumber: Heizer (2004; 12)

G. KECENDERUNGAN TERBARU YANG MENARIK DALAM


MANAJEMEN OPERASIONAL.

Situasi dan kondisi yang ada selamanya tidak selalu sama, demikian pula yang
terjadi dalam duania bisnis. Sehingga konsep manajemen operasional juga harus
beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi, terutama menyangkut sepuluh

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

keputusan utama dalam manajemen operasional juga sangat mungkin harus dinamis.
Hal tersebut dikarenakan berbagai macam tekanan, diantaranya perdagangan dunia yang
mengarah pada globalisasi sehingga berdampak pada pergeseran desain produk, mutu,
proses, kapasitas,startegi lokasi maupun layout, pemberdayaan sumber daya manusia,
integrasi kegiatan da dalam dan diluar perusahaan, konsep perseduiaan, penjadwalan
maupun pemeliharaan.n alasan yang ketiga mengenai pemahaman dan pengertian yang
benar tentang apa yang seharusnya dilakukan manajer operasional, maka proses
manajemen operasional harus konsisten dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan serta pengawasan kegiatan operasional.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka akan diperkenalkan beberapa tantangan
dinamis yang ditujukkan dalam berikut.
Gambar 1.2.
Tantangan Dinamis dalam manajemen operasional

DAHULU PENYEBAB SEKARANG


Fokus local atau nasional Biaya rendah, komunikasi Fokus global
global, transportasi lancer.
Jumlah pengiriman besar Siklus produk singkat, Pengiriman JIT (Just in
perlunya modal untuk Time)
mengurangi persediaan
Pembelian dengan tawaran Penekanan mutu butuh Kemitraan rantai pasokan,
terendah pemasok yang terlibat Perencanaan sumber daya
peningkatan produksi perusahaan, e-commerce.
Pengembangan produk Siklus hidup produk lebih Pengembangan produk
lambat pendek, penggunaan cepat, aliansi, desain
teknologi computer untuk kerjasama
komunikasi maupun
operasional
Produk yang standarisasi Pasar global yang Customization, masal
berlimpah, proses produksi dengan penekanan pada
semakin fleksibel kualitas
Spesialisasi pekerjaan Kondisi social budaya Pemberdayaan sumber

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

berubah, syarat informasi daya manusia, tim,


dan pengetahuan canggih perampingan produksi
Fokus pada biaya rendah Masalah lingkungan, ISO,
environtment cost naik
Sumber: Heizer (2004;12)

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda


mengerjakan latihan berikut ini !
1) Apa yang dimaksud tentang manajemen operasional ?
2) Sebutkan berbagai alasan perlunya mempelajari manajemen operasional !
3) Jelaskan berbagai aktifitas dan tanggung jawab manajer operasional !
4) Sebutkan dan jelaskan contoh berbagai bidang kegiatan kerja yang masih
memerlukan keahlian menejemn operasional !
5) Bagaimana sejarah lahirnya konsep manajemn operasional ?
6) Sebutkan berbagai contoh kegiatan operasional di sector barang maupun jasa!
7) Jelaskan kecenderungan terbaru yang menarik dalam manajemen operasional.

RANGKUMAN

Operasional merupakan salah satu fungsi utama yang harus ada dalam
suatu organisasi. Mengelola organisasi yang berorientasi bisnis baik di sector
barang maupun jasa harus berorientasi pada efektifitas dan efisiensi, oleh
karena itu dalam hal fungsi operasional memerlukan pengelolaan yang tepat.
Dalam topik ini dibahas berbagai hal mendasar tentang manajemen
operasional, dari pengertian, seluk beluk tanggung jawab manajemen
operasional dalam membuat keputusan penting di manajemn operasional,
berbagai bidang yang masih memrlukan keahlian manajemen operasional,
contoh kegiatan manajemen operasional, sejarah lahirnya konsep manajemen
operasional hingga berbagai tren terbaru yang menarik dalam manajemn
operasional.

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

TES FORMATIF 1

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang
disediakan !

1) Berikut ini mana yang benar, termasuk tiga fungsi bisnis utama yang ada di
semua organisasi.
A. Pemasaran, akuntansi, personalia
B. Pemasaran, keuangan, personalia
C. Pemasaran, keuangan, operasional
D. Pemasaran, operasional, personalia

2) Manajemen operasional adalah..


A. Aktifitas yang meliputi transformasi input menjadi output
B. Penciptaan produk barang
C. Pengorganisasian produksi barang maupun jasa
D. Fungsi paling utama dalam organisasi.

3) Berikut ini termasuk alasan pentingnya mempelajari manajemn operasional,


kecuali.
A. Karena merupakan salah satu fungsi utama di organisasi.
B. Ingin mengetahui bagaimana barang dan jasa diproduksi.
C. Ingin mengetahui apa yang dilakukan oleh manajemn operasional.
D. Karena biayanya cukup terjangkau.

4) Bagaimana mengatur fasilitas yang akan digunakan dalam melakukan kegiatan


operasional, merupakan bagian dari keputusan
A. Lokasi
B. Layout
C. Persediaan
D. Penjadwalan

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

5) Yang memperkenalkan konsep standardization dan pengendalian mutu


adalah.
A. Eli Whitney
B. W. Edward Deming
C. Frederick W. Taylor
D. Henry Ford

6) Sangat penting untuk dapat melakukan pengelolalaan kegiatan dari supplier, di


perusahaan, hingga distributor agar semuanya terintegrasi, maka perlu keputusan
tentang..
A. Manajemen rantai pasokan
B. Manajemn sumber daya manusia
C. Manajemen kualitas
D. Manajemen Persediaan

7) Berikut ini mana yang termasuk contoh karir yang tersedia dalam keahlian
manajemen operasional
A. Manajer penjualan
B. Manajer pelatihan sumber daya manusia
C. Manajer pembelian
D. Manajer biaya

8) Berikut yang termasuk usaha di sektor produk jasa dalah


A. Pertanian
B. Asuransi
C. Manufaktur
D. Pabrik

9) Berikut ini merupakan contoh konsep manajemen operasional di Lean


Production era, kecuali.
A. Just in Time
B. E-commerce

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

C. Empowerment
D. Kanbans

10) Berikut ini mana yang tidak benar mengenai kecenderungan yang menarik
dalam manajemen operasional.
A. Fokus ke arah globalisasi
B. Pengiriman dengan JIT (Just in Time)
C. Customization
D. Standarisari produk

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat
di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam materi
Kegiatan Belajar 1.

Rumus

Jumlah jawaban Anda yang benar


Tingkat penguasaan = x 100 %
10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:


90 % - 100 % = baik sekali
80 % - 89 % = baik
70 % - 79 % = sedang
< 70 % = baik sekali

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, anda dapat meneruskan dengan
Kegiatan Belajar 2. Bagus! Tetapi kalau nilai Anda di bawah 80 %, Anda harus
mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama yang belum Anda kuasai.

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

TOPIK 2

Tantangan Produktifitas

A. PERBEDAAN BARANG DAN JASA

Perusahaan yang bergerak di sektor barang menghasilkan produk nyata yang


berwujud sedangkan di sektor jasa menghasilkan produk yang merupakan
pelayanan. Dengan demikian kegiatan ekonomi yang biasanya menghasilkan
sesuatu yang wujudnya tidak nyata seperti pendidikan, hiburan, transportasi,
administrasi, layanan keuangan, kesehatan disebut kegiatan di sektor jasa. Namun
sekarang ini kecenderungan banyak produk yang merupakan kombinasi dari barang
maupun jasa yang biasanya dikenal dengan istilah mix service. Berikut penjelasan
mengenai perbedaan barang dan jasa yang ditunjukkan dalam table berikut.
Tabel 2.1
Perbedaan Barang dan Jasa

Karakteristik Barang Karakteristik Jasa


Dapat dijual lagi Tidak bisa dijual lagi
Dapat disimpan Tidak dapat disimpan
Kualitas dapat diukur Kualitas sulit diukur
Penjualan terpisah dengan produksi Penjualan sebagai bagian jasa
Dapat dipindahkan Pemindahan pada tenaganya
Lokasi sangat mempengaruhi biaya Lokasi penting untuk interak-
si dengan konsumen
Mudah diotomatisasi Susah diotomatisasi
Pendapatan dari produk nyata Pendapatan dari pelayanan

Sumber: Krajewski (2002;10)

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

B. APA YANG DIMAKSUDKAN DENGAN PRODUKTIFITAS ?

Perusahaan yang bergerak di sector barang menghasilkan produk nyata yang


berwujud sedangkan di sector jasa menghasilakn produk yang merupakan pelayanan.
Namun sekarang ini kecenderungan banyak produk yang merupakan kombinasi dari
barang maupun jasa yang biasanya dikenal dengan istilah mix service.Berikut
merupakan contoh organisasi bisnis yang bergerak di sektor barang dan jasa
Produktifitas dapat diartikan sebagai perbandingan antara output (barang dan jasa
yang dihasilkan) dengan input (sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan
output). Sehingga menjadi tugas dari manajer operasional untuk meningkatkan
produktifitas karena dengan meningkatnya produktifitas berarti meningkatkan efisiensi
yang dapat dilakukan dengan cara:
a. menurunkan input pada saat output konstan.
b. meningkatkan output pada saat input konstan.
Pengukuran produktifitas adalah salah satu cara untuk mengevaluasi kemampuan
yang dimiliki suatu organisasi dalam menghasilkan output, jika produktifitas organisasi
semakin meningkat dapat dianggap organisasi tersebut semakin mampu.

C. PENGUKURAN PRODUKTIFITAS

Rumus umum yang dapat digunakan adalah:


Output
Produktifitas =-------------------------
Input
Adapun input yang digunakan untuk menghitung produktifitas bisa salah satu
sumber daya saja yang biasa disebut single factor productivity, bisa juga semua
sumber daya yang biasa disebut multiple factor productivity, misal
Output
Single factor productivity =--------------
Labor

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

Output
Multiple factor prodctivity = --------------------------------------------------------
Labor Cost + Material Cost + Overhead Cost

Sebagai catatan, multiple factor productivity lebih dbaik dari single factor
productivity karena dalam akan mempunyai masalah dalam hal:
1) kualitas yang dapat berubah.
2) unsur luar yang dapat meningkatkan maupun menurunkan produktifitas secara
tidak langsung.
3) tidak adanya satuan pengukuran yang akurat.
Sedangkan untuk organisasi yang outputnya berupa jasa, sangat sulit untuk
menghitung output karena pendefinisian output yang seringkali mengalami kesulitann.
Hal ini akan berdampak pada kesulitan meningkatkan produktifitas yang disebabkan
antara lain oleh:
1) Membutuhkan banyak tenaga kerja.
2) Proses operasionanya sangat individual
3) Seringkali hanya dapat dikerjakan oleh para profesional karena membutuhkan
keahlian khusus.
4) Sulit untuk digantikan oleh masin atau sulit untuk dimekanisasi serta
diotomatisasi.
5) Kualitasnya sangat sulit untuk dievaluasi.
Berikut adalah sebuah contoh perhitungan produktifitas:
Contoh 1.

Dengan data berikut:


Output yang dihasilkan = 600 unit/minggu
Jumlah Pekerja 3 orang masing-masing bekerja selama 8 jam kerja perhari dan 5
hari per minggu.
600
Maka Produktifitas tenaga kerja = ------------ = 5 unit/jam
3x8x5

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

Jika upah pekerja sebesar Rp 5.000,- /jam


Material yang diperlukan seharga Rp 500.000,-
Biaya overhead sebasar Rp 900.000,-
Outp[ut tersebut dapat dijual dengan harga Rp 10.000,-/unit
600 x Rp 10.000,-
Multifaktor produktifitas = ----------------------------------------------------------
(3x8x5xRp 5.000,-)+Rp500.000,-+Rp900.000,-
=3
Jika output yang dihasilkan meningkat sebesar 50 % dengan kenaikan semua
biaya dan harga masing-masing sebesar 25 % maka
Kondisi yang baru menjadi:
600 x 1,5
Produktifitas tenaga kerja = --------------= 7,5 unit/jam berati ada peningkatan
(3x8x5)
Produktifitas tenaga kerja sebesar 50 % dari sebelumnya.
600 x 1,5x 1,25 x Rp 10.000,-
Multifaktor produktifitas = ------------------------------------------------= 4,5
(600.000,-+500.000,-+900.000) x 1,25
Berarti ada peningkatan multifaktor produktifitas sebesar 50 %

D. OPERASI SEBAGAI SUATU SISTEM PRODUKTIF

Dari definisi yang telah dikemukakan didepan tentang manajemen operasional,


sebagai system transformasi dari input menjadi output yang berbentuk barang maupun
jasa, maka dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1.
Operasi sebagai suatu system produktif

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

Manajemen
Oporasional
INPUT
- Enerji OUTPUT
- Tenaga kerja PROSES Barang

- Modal -----------TRANS----------- atau

- Material FORMASI Jasa


- Informasi
- Manajemen

Sumber: Schroeder (1993;14)


Dari gambar diatas bias dikemukakan bahwa proses pembuatan barang dan jasa
memerlukan transformasi input atau sumber daya menjadi output, semakin efisien
melakukannya maka perusahaan menjadi semakin produktif dan nilai yang ditambahkan
pada output menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu tugas manajer operasional
meningkatkan perbbandingan output dan inputnya yang berarti peningkatan
produktifitas.
Berikut adalah beberapa contoh sistem produktif yang ada di masyarakat.
Tabel 2.1
Contoh sistem produktif
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Operational Input Output
Bank Teller, staff, komputer, fasilitas Jasa keuangan (kredit,
Enerji deposito, tabungan dll)
Restoran Koki, pelayan, bahan masakan, Makanan, Hiburan, su-
Fasilitas, enerji asana
Rumah Sakit Dokter, perawat, staff, peralatan Jasa kesahatan, pasien
Medis, obat, enerji, fasilitas sehat
Universitas Dosen, staff, peralatan, fasilitas, Alumni, riset, pengab-

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

Pengetahuan, enerji dian masyarakat


Pabrik Tenaga kerja, peralatan, mate- Produk akhir
Rial, enerji
Penerbangan Pesawat, pilot, staff, fasilitas, Transportasi udara
Tenaga kerja, enerji antar lokasi
Sumber: Schroeder (1993;15)

E. VARIABEL PRODUKTIFITAS

Ada tiga variabel yang menentukan besar kecilnya produktifitas yaitu:


1) Tenaga Kerja (Labor) yang berari kuantitas dan kualitas tenaga kerja yang
dipekerjakan di organisasi tersebut. Peningkatan kemampuan tenaga kerja
dapat dilakukan dengan melalui pendidikan, pengetahuan mengenai angkatan
kerja, perbaikan fasilitas kerja(transportasi, sanitasi), ketersediaan tenaga kerja
yang memadai.
2) Modal (Capital) yang digunakan oleh organisasi untuk membiayai kegiatan
operasionalnya, yang mana sangat dipengaruhi oleh inflasi dan pajak yang
berlaku.
3) Manajemen (Management) yang bertanggung jawab untuk memastikan
pengelolaan semua sumber daya yang digunakan perusahaan secara efektif dan
efisien
Dari ketiga variabel produktifitas diatas, menurut Heizer (2004) Faktor
Manajemen memberikan kontribusi terbesar dalam peningkatan produktifitas
karena manajemen bertanggung jawab untuk memastikan tenaga kerja dan modal
digunakan secara efektif untuk meningkatkan produktifitas. Oleh karena itu dapat
disimpulkan untuk meningkatkan produktifitas maka dibutuhkan para manajer
yang profesional dalam arti bisa memanajemeni organiosasi secara efektif dan
efisien.

F. PRODUKTIFITAS DAN STANDAR HIDUP

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

Perbaikan proses pembayaran berhubungan secara langsung dengan balas jasa


yang diterima setiap individu, tim kerja dan juga kondisi ekonomi keseluruhan suatu
negara. Pada tingkat nasional, produktifitas diukur sebagai dollar value of output
per unit labor. Sedangkan ukuran unit tergantung kualitas output (barang dan jasa
yang dihasilkan) dari suatu negara dan juga efisiensi produksi. Oleh karena itu
produktifitas sebagai penentu utama dari standar hidup suatu negara karena jika nilai
output per jam kerja meningkat maka manfaat bagi negara kan semakin besar karena
tingkat pendapatan tinggi dan pada akhirnya akan meningkatkan standar hidup. Dan
juga produktifitas sumber daya akan menentukan upah yang diterima para pekerja.
Demikian pula sebaliknya terjadinya inflasi yang tidak dibarengi dengan
peningkatan produktifitas akan menekan standar hidup secara realistis.

G. TANTANGAN PADA TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Perubahan situasi dan kondisi yang ada menjadikan para manajer operasional
untuk selalu menghadapi perubahan dan tantangan yang terus menerus. Perubahan
tersebut bias disebabkan berubahnya pihak-puhak yang terkait seperti konsumen,
investor, pekerja, supplier, lingkungan, pemerintah, organisasi lain, atau dengan sengkat
oleh stake holder. Yang tentunya perubahan perubahan tersebut mengandung
konsekuensi logis bahwa manajemen operasional yang dilakukan oleh manajernya harus
bertanggung jawab terhadap kondisi social yang terjadi. Dalam modul ini di bab-bab
berikutnya akan dijelaskan lebih lanjut mengenai wujud tanggung jawab manajemen
operasional terhadap kondisi social yang dihadapui.

H. BERBAGAI HAL MENGENAI PRODUKTIFITAS DI SEKTOR


JASA

Sistimatika yang selama ini dijelaskan dalam konsep teori ekonomi mengenai
produktifitas henya berdasarkan aktifitas perusahaan penghasil produk barang, oleh
karena itu banyak data yang dipublikasikan berkaitan dengan produksi barang. Ada
beberapa hal yang perlu dijalaskan mengenai sector jasa, diantaranya:

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

1. Pertumbuhan Jasa

Di dalam masyarakat maju, sector ekonomi yang terbesar adalah di sector jasa,
seperti terlihat pada ilustrasi berikut ini
Gambar 2.3
Perkembangan sector ekonomi
Jasa sebagai % GDP

Amerika Serikat ---VV---------------------------------0----------------0

Kanada ---VV----------------------------------0-------------0

Perancis ---VV--------------------0-------- --------------0

Italia ---VV----------------------0- -------------------0

Inggis ---VV-------------------------0--------------0

Jepang ---VV-----------------------0---------------0

Jerman Barat ---VV-----------0------------------------0

0 1970 ---------------------------------------------
0 2000 40 50 60 70 80
persen
Sumber: Statistical Abstract States,2001

Dari table diatas hingga tahun 2000 di beberapa Negara maju terlihat bahwa
pertumbuhan jasa cukup pesat hamper lebih dari 60 % GNP disumbang oleh sector jasa.

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

2. Produktifitas di sektor jasa

Perusahaan yang bergerak di sector jasa mempunyai tantangan khusus dalam


proses pengukuran produktifitas secara akurat dalam peningkatan produktifitas. Dari
berbagai penelitian dibuktikan bahwa, produktifitas di sektir jasa terbukti sulit untuk
ditingkatkan karena berbagai hal diantaranya adalah:
c. Kebutuhan akan jumlah tenaga kerja yang banyak seperti contohnya
untuk bidang pengajaran maupun konsultasi.
d. Proses operasional seringkali bersifat individual seperti pada konsultasi
investasi.
e. Juga kebanyakan jasa harus dikerjakan oleh para professional yang
memiliki keahlian tertentu misalnya di dunia kesehatan dilakukan oleh
para dokter atau tenaga kesehatan.
f. Juga hanya sebagian yang dapat diotomatisasi banyak yang tidak bisa
misalnya jasa salon.
g. Serta kualitas sulit dievaluasi contoh kinerja di kantor pengacara.

Dengan kata lain semakin spesifik jasa yang diberikan akan semakin sulit pula
mencapai peningkatan produktifitas .Akan tetapi kesulitan peningkatan produktifitas
dibarengi dengan berbagai upaya perbaikan yang telah dilakukan diantaranya misalnya
dengan penggunaan fasilitas yang lebih memadai atau canggih juga keahlian personil
yang lebih trampil maupun cara pengelolaan yang lebih professional, berikut contoh
contohnya antara lain: Di supermarket telah disediakan mesin untuk mengecek harga; di
Bank disediakan fasilitas ATM, phone banking, internet banking, mobil banking; di
Rumah sakit peralatan kesehatan banyak yang komputerisasi; kegiatan administrasi
lazim menggunakan computer; Restoran menyediakan drive thrue untuk layanan cepat;
Operasional selama 24 jam di berbagai bidang jasa dan sebagainya.

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda


mengerjakan latihan berikut ini !
1) Apa saja perbedaan barang dan jasa ?
2) Apa yang dimaksudkan dengan Produktifitas ?
3) Jelaskan tentang pengukuran produktifitas!
4) Sebutkan dan jelaskan apa saja variable yang menentukan produktifitas!
5) Jelaskan hubungan antara produktifitas dan standar hidup.
6) Jelaskan mengenai tantangan pad atanggung jawab sosial.
7) Jelaskan berbagai hal mengenai produktifitas di sector jasa.

R RANGKUMAN

Output yang dihasilkan dari kegiatan operasional berupa produk barang


atau jasa ataupun campuran barang dan jasa. Perbedaan antara barang dan jasa
dapat dilihat dari karakteristiknya.
Untuk mengukur kinerja yang dihasilkan dari kegiatan operasional, bias
digunakan konsep produktifitas dengan memperhatikan variabel yang
menentukannya. Produktifitas juga berhubungan dengan standar hidup.
Di beberapa Negara maju, pertumbuhan sektor jasa labih pesat daripada
di sektor barang, walaupun pengukuran produktifitas di sektor ini cukup sulit
karena beberapa hal. Namun demikian, upaya perbaikan sudah banyak
dilakukan misalnya dengan penerapan teknologi komunikasi dan informasi
canggih seperti komputerisasi di sektor perbankan, administrasi, perdagangan,
transportasi.

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

TES FORMATIF 2
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang
disediakan !

1) Organisasi yang memproduksi sesuatu hal yang lebih banyak dapat dikonsumsi
dari pelayanannya daripada wujudnya adalah
A. Perusahaan barang
B. Perusahaan jasa
C. Organisasi transformasi
D. Organisasi budaya

2) Berikut ini mana yang termasuk ciri-ciri produk jasa ?


A. tangible
B. unik
C. dapat disimpan
D. mudah diotomatisasi

3) Berikut ini mana yang bukan termasuk ciri-ciri produk barang ?


A. Dapat dijual lagi
B. Mudah disimpan
C. Sulit diotomatisasi
D. Dapat dipindahlkan

4) Produktifitas meningkat apabila.


A. Input meningkat sementara output menurun
B. Input menurun sementara output tetap
C. Input dan output meningkat proporsional
D. Input meningkat sementara output tetap

5) Berikut adalah termasuk input dari usaha Restoran , kecuali..


A. Koki
B. Bahan Makanan

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

C. Menu
D. Fasilitas

6) Variabel produktifitas adalah


A. Tenaga kerja, modal, pengawasan data
B. Tenaga kerja, modal, manajemen
C. Tenaga kerja, modal, rekayasa
D. Manajemen, modal, prosesing data

7) Masalah dalam pengukuran produktifitas meliputi:


A. Ketidaktahuan efek dari elemen eksternal
B. Ketidaktepatan unit pengukuran
C. Efek kualitas melebihi waktu
D. Semua benar

8) Variabel produktifitas yang mempunyai kontribusi terbesar dalam meningkatkan


produktifitas adalah
A. Manajemen
B. Tenaga kerja
C. Modal
D. Semua variable produktifitas

9) Bagaimana kondisi pertumbuhan sector jasa di Negara-negara maju?


A. lebih lambat dari sektor manufaktur
B. pertumbuhannya sama
C. lebih cepat dari sektor manufaktur
D. sangat menurun

10) Berikut ini mana yang benar, mengenai contoh kegiatan jasa yang biasanya
mengalami kesulitan pengukuran produktifitas karena sulit diotomatisasi ?
A. Salon
B. Restoran

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

C. Rumah sakit
D. Bank

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat
di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam materi
Kegiatan Belajar 2.

Rumus

Jumlah jawaban Anda yang benar


Tingkat penguasaan = x 100 %
10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:


90 % - 100 % = baik sekali
80 % - 89 % = baik
70 % - 79 % = sedang
< 70 % = baik sekali

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, anda dapat meneruskan dengan
Kegiatan Belajar 3. Bagus! Tetapi kalau nilai Anda di bawah 80 %, Anda harus
mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama yang belum Anda kuasai.

1.28
KODE MK / STEKPI / BAB I

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 1

1) C
2) A
3) D
4) B
5) A
6) A
7) C
8) B
9) B
10) D

Tes Formatif 2

1) B
2) B
3) C
4) B
5) C
6) B
7) D
8) A
9) C
10) A

1.28

Anda mungkin juga menyukai