Anda di halaman 1dari 14

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

“THE INFORMATION SYSTEM: AN ACCOUNTANT’S PRESPECTIVE”

DOSEN:

Intihanah, SE., M.Si., QIA

OLEH :

KELOMPOK 5
- RISKA FEBRIANTI NANDA HARTINI B1C119160
- YUSRIL ABDUL RAHMAN B1C119175
- AHLIL MUARIF B1C119182
- ALNI FITRIANINGSIH B1C119184
- ANDI WINDY DAMAYANTI B1C919196
- DEBY WAHYUNI B1C119193
- DINA SYAFIRATANUR B1C119196
- FARADILLAH B1C119200

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMO DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

2021

1
Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kami patjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kami kekuatan dan
kesehatan untuk menyelesaikan tugas makalah akami yang berjudul “THE INFORMATION
SYSTEM: AN ACCOUNTANT’S PRESPECTIVE”. Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas kuliah dan dengan harapan pembaca dapat lebih mengerti,
memahami dan menerapkan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,kami menerima segala
bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah ini.Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini,kami memohon maaf.. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Aamiin.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Kendari, Maret 2021

Penyusun

2
Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................................................................2

BAB II.........................................................................................................................................................4

“PENDAHULUAN”...................................................................................................................................4

BAB II.........................................................................................................................................................5

“PEMBAHASAN”......................................................................................................................................5

1. Lingkungan Informasi Sistem..........................................................................................................5

2. Kerangka Kerja Sistem Informasi....................................................................................................6

3. SIM dan SIA....................................................................................................................................8

3.2. Sistem Informasi Manajemen..................................................................................................8

3.3. Karakteristik SIM dan SIA......................................................................................................8

3.4. Mengapa membedakan SIM dan SIA?.....................................................................................9

5. Pembuatan informasi.....................................................................................................................10

5.1. Berikut tahap-tahap cara membuat Sistem Infomasi Akuntansi:............................................11

6. Akuntansi Sebagai Auditor Sistem................................................................................................12

BAB III......................................................................................................................................................13

PENUTUP.................................................................................................................................................13

KESIMPULAN.....................................................................................................................................13

Daftar Pustaka...........................................................................................................................................14

3
BAB II

“PENDAHULUAN”

A. Latar Belakang
Sistem Informasi Akuntansi akan memudahkan perusahaan melakukan sebagian
besar kegiatan perusahaan dan dengan memberikan informasi yang tepat dan akurat,
biaya produksi dapat ditekan menjadi lebih efektif dan efisien. Sistem Informasi
Akuntansi sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan yang bergerak di bidang apapun
terutama bidang akuntansi itu sendiri karna didalamnya mengandung sebuah proses untuk
melaporkan kondisi keuangan perusahaan secara akurat dan benar untuk semua pihak
yang membutuhkan.Untuk itulah kita harus mempelajari SIA ini dengan baik terutama
bagi orang-orang yang ingin menjalankan suatu usaha maupun yang ingin bekerja dalam
bidang yang bersangkutan.
Untuk memenuhi kebutuhan Informasi bagi pihak luar maupun dalam
perusahaan disusun suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk
menghasilkan Informasi yang berguna bagi pihak luar maupun dalam perusahaan.
Sistem akuntansi yang disusun untuk suatu perusahaan dapat diproses secara
manual atau proses dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan
yang sederhana sampai dengan computer. Sistem Informasi akuntansi salah satu
sistem Informasi diantara berbagai sistem yang digunakan oleh manajemen dalam
mengelola perusahaan. Sistem ini merupakan subsistem Informasi manajemen yang
mengelola data keuangan menjadi Informasi keuangan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai internal maupun pemakai eksternal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana lingkungan informasi sistem?
2. Bagaimana kerangka kerja sistem informasi?
3. Apa perbedaan SIM dan SIA?
4. Bagaimana model umum SIA?
5. Bagaimana pembuatan informasi?
6. Bagaimana akuntan sebagai auditor sistem?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa saja lingkungan Informasi Sistem
2. Mengetahui apa saja kerangka kerja Sistem Informasi
3. Mengetahui Model Umum SIA
4. Mengetahui Pembuatan Informasi
5. Mengetahui bagaimna akuntan sebagai auditor sistem

4
BAB II

“PEMBAHASAN”

1. Lingkungan Informasi Sistem

Studi mengenai SIA ini akan dimulai dengan mengenal informasi sebagia sumber daya
bisnis. Sama dengan sumber daya bisnis lainnya-bahan baku, bodal, dan tenaga kerja
informasi sangat penting bagi perusahaan modern untuk bertahan hidup. Setiap hari, banyak
sekali arus informasi ke para pengambil keputusan serataberbagai pengguna lainnya untuk
memenuhi berbagai kebutuhan internal. Selain itu, arus informasi juga keluar dari
perusahaan ke pengguna luar, seperti pelanggan, pemasok, dan pemegang kepentingan.
Figur 1-1 menyajikan gambaran umum dari berbagai arus informasi internal dan eksternal.

Figur 1-1
Piramida diatas menunjukkan perusahaan dibagi secara horizonal menjadi beberapa
tingkat aktivitas. Operasional bisnis membantuk dasar dari piramida tersebut. Berbagai
aktivitas ini terdiri atas kegiatan perusahaan yang berorientasi pada produk, seperti produks,
penjualan, dan distribusi. Di atas tingkat dasarnya, perusahaan dibagi menjadi tiga lapis
manajemen: manajemen operasional, manajemen menengah, dan manajemen puncak.
Manajemen operasional secara langsung bertanggung jawab ataspengendalian operasional
harian. Manajemen menengah bertanggung jawab atas aktivitas perencanaan dan koordinasi
jangka pendek yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajemen puncak
bertanggung jawab atas perencanaan jangka waktu yang lebih panjang dan menetapkan
berbagai tujuan perusahaan titik tiap orang dalam perusahaan, mulai dari operasional

5
perusahaan hingga manajemen puncak, membutuhkan informasi untuk menyelesaikan
pekerjaannya.
Semua kelompok pengguna pengguna ini memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-
beda. Tingkat perincian dan sifat informasi yang mereka terima sangat berbeda. Contohnya,
para manajer tidak dapat menggunakan informasi yang sangat terperinci seperti yang
dibutuhkan oleh personil operasional. Informasi manajemen lebih ringkas dan berorientasi
pada pelaporan atas kinerja keseluruhan yang berbagai masalah, bukan pada operasional
rutin. Informasi tersebut harus Mengidentifikasi berbagai potensi masalah secara tepat waktu
agar pihak manajemen dapat mengambil tindakan perbaikan. Para pemegang kepentingan
eksternal, di pihak lain, membutuhkan informasi yang sangat berbeda dari yang dibutuhkan
pihak manajemen dan penggunaan operasional. Informasi laporan keuangan didasarkan pada
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, berdasarkan sistem akrual, dan jauh lebih
ringkas bagi kebanyakan pengguna internal. 

2. Kerangka Kerja Sistem Informasi

Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan,


diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna.
Pada Gambar berikut menunjukkan sistem informasi sebuah perusahaan manufaktur yang
didekomposisi kan menjadi berbagai subsistem dasar. Perhatikan bahwa kedua kelas sistem
umum timbul dari dekomposisi tersebut: sistem informasi akuntansi (SIA) dan sistem
informasi manajemen (SIM).Kerangka kerja ini akan digunakan untuk mengidentifikasi
bidang SIA dan untuk membedakannya dari SIM.  harus ditekankan bahwa gambar tersebut
tampilan konseptual. Sistem informasi fisiknya tidak akan diatur menjadi berbagai bagian
yang begitu jelasnya. Sering  kali,  aplikasi SIM dan SIA diintegrasikasn agar mencapai

6
efisiensi operasional.

Figur 1-2
Perbedaan antara subsistem SIA dan SIM berpusat pada konsep transaksi seperti yang
diilustrasikan dalam gambar di bawah. Sistem informasi menerima input, yang disebut
transaksi, yang akan dikonversikan melalui berbagai proses menjadi informasi output, yang
akan diberikan ke pengguna. Transaksi terbagi menjadi dua jenis: transaksi keuangan dan
transaksi nonkeuangan.

Transaksi keuangan adalah kegiatan ekonomi yang mempengaruhi aktiva dan ekuitas
perusahaan, dan yang dicerminkan dalam berbagai akun, serta diukur dalam berbagai ukuran
keuangan. Penjualan produk ke pelanggan, membeli persediaan dari pemasok, serta
pengeluaran dan penerimaan kas adalah contoh dari transaksi keuangan. Setiap perusahaan
terkait secara hukum untuk memproses berbagai jenis transaksi ini.
Transaksi nonkeuangan meliputi semua kegiatan yang diproses oleh perusahaan melalui
sistem informasi tetapi yang tidak memenuhi definisi khusus dari transaksi keuangan.
Contohnya, menambah pemasok baru bahan baku ke daftar para pemasok yang valid adalah
kegiatan yang dapat diproses oleh sistem informasi perusahaan sebagai sebuah transaksi.
7
Transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan sangat dekat kaitannya dan seringkali
diproses oleh sistem fisik yang sama. Contohnya, bayangkanlah sebuah sistem manajemen
portofolio yang mengumpulkan dan menelusuri berbagai harga saham (transaksi
nonkeuangan). Ketika saham mencapai harga tertentu, sistem secara otomatis akan
menempatkan perintah membeli atau menjual (transaksi keuangan). Tidak ada hukum yang
mensyaratkan agar perusahaan membuat keputusan yang optimal untuk membeli atau
menjual. Akan tetapi, setelah perintah dibuat, pemrosesan transaksi tersebut harus mematuhi
berbagai petunjuk hukum dan profesi. Dalam cara yang hampir sama,  perubahan nama dan
alamat pelanggan  harus diproses untuk memperbarui file pelanggan. Meskipun bukan
merupakan transaksi keuangan informasi ini sangat penting untuk memproses transaksi
keuangan penjualan di masa mendatang ke pelanggan. 

3. SIM dan SIA

3.1. Sistem Informasi Akuntansi


Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi non
keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA
terdiri atas tiga subsistem: (1) sistem pemrosesan transaksi, yang mendukung operasi
bisnis harian melalui berbagai dokumen serta pesan untuk para pengguna di seluruh
perusahaan;(2) sistem buku besar/pelaporan keuangan, yang menghasilkan laporan
keuangan, seperti laporan laba rugi, neraca, aruskan, pengembalian pajak, serta berbagai
laporan lainnya yang disyaratkan oleh hukum; dan (3) sistem pelaporan manajemen,
yang menyediakan pihakmanajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan
khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti
anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban. Tiap subsistem dijelaskan
pada figur 1-2.

3.2. Sistem Informasi Manajemen


Pihak manajemen seringkali membutuhkan informasi yang jauh di luar
kemampuan SIA. Dengan berkembangnya ukuran perusahaan dan kompleksitasnya,
maka akan timbul berbagai area fungsional tertentu yang membutuhkan tambahan
informasi untuk perencanaan dan pengendalian produk, perkiraan penjualan,
perencanaan gudang persediaan, riset pasar, dan lain sebagainya. Sistem informasi
manajemen memproses berbagai transaksi nonkeuangan yang biasanya tidak diproses
oleh SIA biasa.

3.3. Karakteristik SIM dan SIA


1. Karakteristik Sistem Informasi Manajemen (SIM) :

8
 Batasan (Boundary) : Penggambaran dari suatu elemen/unsur mana yang
termasuk di dalam sistem dengan sistem lainnya.
 Lingkungan (Environtment ): Segala sesuatu sesuatu diluar sistem;
sistem; lingkungan lingkungan menyediakan asumsi, kendala, dan input
terhadap suatu sistem.
 Masukan (Input): Sumberdaya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari
lingkungan yang dikonsumsikan dan dimaipulasi oleh suatu sistem.
 Keluaran (Output) : Sumberdaya atau produk (informasi, laporan,
dokumen, tampilan dilayar komputer, barang jadi) yang disediakan untuk
lingkungan sistem oleh kegiatan suatu sistem.
 Komponen (Components) : Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu
sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi
ataupun output. Komponen ini bisa subsistem dari sebuah sistem.
 Interface : Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya
bertemu atau  berinteraksi.
 Penyimpanan (Stroge) : Area yang dikuasai dan yang dikuasai dan
digunakan untuk digunakan untuk penyimpanan penyimpanan sementara
dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya.
Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen
sistem yang memungkinkan komponen tersebut bekerja dengan berbagai
tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari
berbagai data yang sama.

2. Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi (SIA) :


 SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
 Berpegang pada prosedur yang relatif standar
 Menangani data rinci
 Berfokus historis
 Menyediakan informasi pemecahan minimal.

3.4. Mengapa membedakan SIM dan SIA?


Berdasarkan berbagai perubahan yang terjadi dalam akuntansi, perlukah untuk
membedakan antara SIA dengan SIM? Jawaban pertanyaan ini adalah “ya”. Perusahaan
yang dimiliki publik harus memberikan laporan keuangan kepada para pihak yang
berkepentingan. Pihak manajemen, akuntan, dan auditor perusahaanpublik yang
memiliki tanggung jawab hukum untuk mendesain, mengoprasikan, mengendalikan,
dan mengaudit berbagai aplikasi SIA yang dapat berdampak pada laporan keuangan.
Pada dasrarnya, aplikasi SIM juga penting bagi perusahaan, jika tidak, aplikasi

9
tersebuttidak akan diimplementasikan. Akan tetapi, standar hukum dan profesi yang
memberi karakter pada SIA dengan jelas membedakannya dari SIM. Dengan
meningkatnya integrasi sistem keuangan dan nonkeuangan, manajemen perusahaan,
para ahli sistem, dan akuntan membutuhkan model konseptual yang mencerminkan
perbedaan yang penting ini.

4. Model Umum SIA


Model REA (Resource Event Agent)
REA adalah model bagaimana sebuah sistem akuntansi dapat kembali direkayasa untuk
usia komputer. REA awalnya diusulkan pada tahun 1982 oleh William E. McCarthy sebagai
model akuntansi umum, dan berisi konsep sumber daya, peristiwa dan agen.
Model REA adalah suatu alat pemodelan konseptual yang khusus dirancang untuk
melengkapi struktur dalam perancangan database SIA. Dalam model REA ditentukan: entity
apa yang harus disertakan dalam database SIA dan bagaimana susunan relationship antara
entity dalam database SIA.
Tipe entity dalam model REA dibedakan dalam tiga kategori, yaitu:
a. Resources,
Resources didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki nilai ekonomis bagi
organisasi tersebut. Contoh resources adalah kas, inventaris, peralatan, persediaan,
gudang, pabrik, dan tanah.
b. Events
Events menunjukkan aktivitas-aktivitas bisnis, dimana manajemen ingin
mengumpulkan informasi untuk tujuan perencanaan pengawasan. Sebagai contoh,
aktivitas penjualan akan mengurangi persediaan dan aktivitas penerimaan kas akan
menambah jumlah kas. SIA harus dirancang untuk memperoleh dan menyimpan
informasi aktivitas tersebut.
c. Agents
Sedangkan Agents adalah orang dan organisasi yang berpartisipasi dalam
aktivitas dan kepada siapa informasi diserahkan untuk tujuan perencanaan,
pengawasan, dan pengevaluasian. Contoh agent adalah pengawai, pelanggan, dan
pemasok.

5. Pembuatan informasi
Akuntansi dalam rutinitas sehari-hari diperkantoran identik dengan uang, tagihan dan
pembayaran. Akuntansi begitu vital di perusahaan karena menghasilkan informasi yang berguna
bagi pihak-pihak yang menyelenggarakan maupun pihak-pihak diluar perusahaan. Kegunaan ini
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban.

10
Bagi anda yang ingin membuat  sistem informasi akuntansi ada begitu banyak sumber
yang bisa dijadikan acuan. Di Internet anda bisa mendapatkan artikel bahkan source code dari
sistem informasi akuntansi. Buku-buku banyak juga yang membuat materi tentang cara
membuat sistem informasi akuntansi.

Yang pertama perlu anda lakukan dalam membuat sistem informasi akuntansi adalah
memahami dulu proses akuntansi, siklus akuntansi, posting dan laporan yang diperlukan. Kalau
belajar dari source code kurang efektif karena kerangka berfikir dan logika tiap pembuatnya
bisa berbeda dengan kita. Begitu juga belajar dari buku, kadang-kadang buku itu mengajarkan
step-step teknis (coding) dan konsepnya kurang diulas. Sehingga yang ada kita mengikuti saja
cara pembuatan tanpa tahu maksudnya apa.

5.1. Berikut tahap-tahap cara membuat Sistem Infomasi Akuntansi:


a. Pahami konsep dan definisinya
b. Identifikasi entitas luarnya yang nanti akan dijadikan tabel seperti :
 Nama Perkiraan/Chart Of Account
 Jurnal Umum (transaksi sehari-hari)
 Buku Besar (pengelompokan perkiraan)
 Neraca Saldo
 Ayat Jurnal Penyesuaian
 Rugi Laba
 Neraca Lajur
 Laporan Modal
c. Pelajari siklusnya, karena ini menjadi acuan dalam proses akuntansi itu
sendiri
d. Cari artikel rujukan di internet.
e. Cari juga dari buku-buku, bagusnya buku yang membahas konsep dan cara
membuatnya. Berikut ini contoh buku yang  bisa dijadikan rujukan:

11
 Praktis Menyusun Laporan Keuangan (Hurriyah Badriyah, Vicosta
Publishing)
 Merancang Aplikasi Akuntansi dengan VB.Net (I Gusti Ngurah
Suryantara, S.Kom.,M.Kom, Elex Media)
f. Diskusi dengan orang yang sudah mengerti akuntansi.

6. Akuntansi Sebagai Auditor Sistem

Akuntan memiliki banyak peran penting dalam sebuah Sistem Informasi Akuntansi.
Berbagai macam peran yang dapat dikerjakan seorang akuntan salah satunya Akuntan
Sebagai Auditor
Output/hasil akhir dari sistem informasi akuntansi adalah berupa informasi laporan
keuangan. Informasi dari laporan keuangan yang dihasilkan Sistem Informasi Akuntansi
harus sesuai dengan kualitas suatu informasi. Salah satunya adalah ketersediaan bukti
fisik/data dalam sistem informasi akuntansi tersebut dalam menghasilkan laporan keuangan.
Untuk melakukan pemeriksaan terhadap informasi yang di sajikan laporan keuangan
dibutuhkan seorang auditor. Baik auditor internal maupun auditor eksternal/publik
accountant melakukan pengauditan SIA untuk menyediakan kepastian (assurance) mengenai
informasi yang terkandung pada laporan keuangan tersebut. Akuntan sebagai auditor harus
menguji program yang sedang berjalan, menilai efisiensi dan efektivitas sistem dan
berpartisipasi dalam proses pengembangannya.
Agar tujuan tersebut dapat terlaksana dengan baik, auditor harus memiliki pengetahuan
teknik pengembangan sistem, pengendalian dan teknologi informasi yang digunakan serta
perancangan dan pengoperasian SIA tersebut.

12
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang bertugas mengumpulkan
data dari keegiatan-kegiatan perusahaan dan mengubah data tersebut menjadi informasi
serta meyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan.
Peranan sistem informasi akuntansi adalah memperbaiki kualitas dan megurangi
biaya dalam menghasilakan barang atau jasa, memperbaiki efisiensi, memperbaiki
pengambilan keputusan, dan menciptakan keunggulan kompetitif.

13
Daftar Pustaka

14

Anda mungkin juga menyukai