Akuntansi
Tim Penyusun:
Winda Waridah
Lia Amalia
PJ & Editor:
BAB 1
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
Pada awalnya akuntansi merupakan bagian dari ilmu pasti, yaitu bagian dari
ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah hukum alam dan perhitungan
yang bersifat memiliki kebenaran absolute. Sebagai bagian dari ilmu pasti yang
perkembangannya bersifat akumulatif, maka setiap penemuan metode baru dalam
akuntansi akan menambah dan memperkaya ilmu akuntansi tersebut. Bahkan
pemikir akuntansi pada awal perkembangannya merupakan seorang ahli matematika
seperti Luca Paciolli dan Musa Al- Khawarizmy.
Penemuan metode baru dalam akuntansi senantiasa mengalami penyesuaian
dengan kondisi setempat, sehingga dalam perkembangan selanjutnya, ilmu
akuntansi lebih cenderung menjadi bagian dari ilmu social (social science), yaitu
bagian dari ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena keadaan masyarakat
dengan lingkungan yang bersifat lebih relative.
Akuntansi dalam Islam merupakan alat(tool) untuk melaksanakan perintah
Allah SWT dalam (QS 2: 282) untuk melakukan pencatatan dalam melakukan
transaksi usaha. Implikasi lebih jauh, adalah keperluan terhadap suatu system
pencatatan tentang hak dan kewajiban, pelaporan yang terpadu dan komprehensif.
Islam memandang akuntansi tidak sekedar ilmu yang bebas nilai untuk
melakukan pencatatan dan pelaporan saja, tetapi juga sebagai alat untuk
menjalankan nilai- nilai Islam (Islamic values) sesuai ketentuan syariah.
Perkembangan akuntansi dengan domain”arithmmatic quality”nya, sangat
ditopang oleh ilmu lain khususnya arithmetic, algebra, mathematics, alghorithm
pada abad ke-9 M. Ilmu ini lebih dahulu berkembang sebelum perkembangan
bahasa. Ilmu penting ini ternyata dikembangkan oleh filosofi Islam yang terkenal
yaitu Abu Yusuf Ya’kub bin Ishaq Al Kindi yang lahir tahun 801 M. Juga Al
Karki(1020) dan Al- Khawarizmy yang merupakan asal kata alGhorithm, algebra
juga berasal dari kata Arab yaitu “al Jebr”. Demikian juga system nomor, decimal,
dan anngka “0”(zero,sifr, kosong, nol) yang kita pakai sekarang yang disebut angka
2
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
arab sudah dikenal sejak 874 M, yang sudah diakui Hendricksen merupakan
sumbangan Arab Islam terhadap akuntansi.Kita tidak bisa membayangkan apabila
neraca disajikan dengan angka romawi, misalnya angka 1843 akan ditulis
MDCCCXLIII. Bagaimana jika kita menggunakan angka trilliunan.
Ibnu Khaldun(lahir 1332) adalah seorang filosof Islam yang juga telah
berbicara tentang politik, sosiologi, ekonomi, bisnis, perdagangan. Bahkan ada
dugaan bahwa pemikiran mereka itulah sebenarnya yang dikemukakan oleh para
filosof Barat belakangan yang muncul pada abad ke-18 M. Sebenarnya Al-
Khawarizmy yang memberikan kontribusi besar bagi perkembangan matematika
modern Eropa. Akuntansi modern yang dikembangkan dari persamaan algebra
dengan konsep- konsep dasarnya untuk digunakan memecahkan persoalan
pembagian harta warisan secara adil sesuai dengan syariah yang ada di Al-Quran,
perkara hukum (law suit) dan paktik bisnis perdagangan.
Sebenarnya, sudah banyak pula ahli akuntan yang mengakui keberadaan
akuntansi Islam itu, misalnya RE Gambling, William Roget, Baydoun, Hayashi dari
Jepang, dan lain- lain. Seperti Paciolli dalam memperkenalkan system double entry
melalui ilmu matematika. Sistem akuntansi dibangun dari dasar kesamaan akuntansi
Asset = Liablilities + Ekuitas. Karena aljabar ditemukan pertama oleh ilmuwan
muslim di zaman keemasan Islam, maka sangat logis jika ilmu akuntansi juga telah
berkembang pesat di zaman itu, paling tidak menjadi dasar perkembangannya.
3
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
BAB 2
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
4
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
11. Masyarakat
5
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
10. Transaksi dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar
11. Tidak ada dostorsi harga melalui ba’I najasy maupun ikhtikar
12. Tidak mengandung unsure kolusi dengan risywah.
6
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
2. Informasi Kinerja Entitas Syariah, disajikan dalam laporan laba rugi. Laporan ini
diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin
dikendalikan di masa depan.
3. Informasi Perubahan Posisi Keuangan Entitas Syariah, yang dapat disusun
berdasarkan definisi dana seperti seluruh sumber daya keuangan, modal kerja, asset
likuid atau kas. Kerangka ini tidak mendefinisikan dana secara spesifik. Akan tetapi,
melalui laporan ini dapat diketahui aktivitas investasi, pendanaan dan operasi
selama periode pelaporan.
4. Informasi lain, seperti lapora penjelasan tentang pemenuhan fungsi sosial entitas
syariah. Merupakan informasi yang tidak diatur secara khusus tetapi relevan bagi
pengambilan keputusan sebagian besar pengguna laporan keuangan.
5. Catatan dan skedul tambahan, merupakan penampung dari informasi tambahan yang
relevan termasuk pengungkapan tentang resiko dan ketidakpastian yang
memengaruhi entitas. Informasi tentang segmen industry dan geografi serta
pengaruh perubahan harga terhadap entitas juga dapat disajikan
Asumsi Dasar
1. Dasar Akrual
Laporan keuangan disajikan atas dasar akrual, maksudnya bahwa pengaruh
transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (bukan pada saat kas diterima)
2. Kelangsungan usaha
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha entitas
syariah yang akan melanjutkan usahanya di masa depan.
7
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
Posisi Keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah asset,
kewajiban, dana syirkah temporer dan ekuitas.
a. Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas syariah sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan
diperoleh entitas syariah.
b. Kewajiban merupakan utang entitas syariah masa kini yang timbul dari peristiwa
masa lalu, penyelesaiaannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber
daya entitas syariah yang mengandung manfaat ekonomi.
c. Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka
waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya di mana entitas syariah mempunyai
hak untuk mengelola dan meninvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil
investasi berdasarkan kesepakatan.
d. Ekuitas adalah hak residual atas asset entitas syariah setelah dikurangi semua
kewajiban dan dana syirkah temporer.
Kinerja
Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukura penghasilan bersih (laba) adalah
penghasilan dan beban. Unsur penghasilan dan beban didefinisikan berikut:
a. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan asset atau penurunan
kewajiban yang mengakibatkan kenakan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanam modal. Penghasilan ini meliputi pendapatan (revenue) maupun
keuntungan (gain).
8
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
b. Beban (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu perode akuntansi
dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya asset atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada
penanam modal , termasuk di dalamnya beban untuk pelaksanaan aktivitas entitas
syariah maupun kerugian yang timbul
9
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
BAB 3
AKUNTANSI MUDHARABAH (PSAK 105)
A. Pengertian Mudharabah
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara shahibul maal (pemilik dana) dan
mudharib (pengelola dana) dengan nisbah bagi hasil menurut kesepakatan di muka, jika
usaha mengalami kerugian maka seluruh kerugian ditanggung oleh pemilik dana, kecuali
jika ditemukan adanya kelalaian atau kesalahan oleh pengelola dana, seperti
penyelewengan, kecutangan, dan penyalahgunaan.
Entitas dapat bertindak baik sebagai PEMILIK DANA atau PENGELOLA
DANA. Jika entitas bertindak sebagai pengelola dana, dana yang diterima disajikan sebagai
dana syirkah temporer.
Landasan Hukum
Di antara dalil-dalil umum yang dapat menjadi dasar hukum akad mudharabah
ialah:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama
suka diantara kamu." (Qs. an-Nisa': 29).
"Bukanlah suatu dosa atasmu untuk mencari karunia dari Tuhan-mu." (Qs. al-
Baqarah: 198).
Di antara hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang dapat menjadi dasar akad
mudharabah ialah hadits Abdullah bin Umar berikut,
"Bahwasannya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menyerahkan kepada bangsa Yahudi
Khaibar kebun kurma dan ladang daerah Khaibar, agar mereka yang menggarapnya
10
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
dengan biaya dari mereka sendiri, dengan perjanjian, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam mendapatkan separuh dari hasil panennya." (HR. Muttafaqun 'alaih)
Pendapatan XX
Beban XX
Pend. Blm dbagikan XX
31 Des 2010 Kas XX Beban Bagi Hasil XX
Pembagian bagi hasil sesuai Pend.bagihsl Mudharabah Kas XX
nisbah XX
Beban Bagi Hasil XX
Kas XX
Pndapatan yg blm
dbagikanXX
Beban bagi hasil XX
31 Des 2010 Aset : Utang :
11
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
Pendapatan XX
Penyisihan kerugian XX
Beban XX
Penyajian Laporan keuangan Aset : Utang :
Investasi Mudharabah XXX Utang Bag-Has Mudharabah XX
Penyisihan Kerugian (XXX) Dana syirkah Temporer XX
Investasi (net) XXX Penyisihan Kerugian (XX)
DST (Net) XX
Pengembalian asset kepada Kas XX DST XX
shahibul mal Penyisihan kerugian XX Kas XX
Invest.Mudharabah XX Penyisihan Kerugian XX
12
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
nisbahnya
15 Feb 2008 Kerugian Investasi XX Dana Syirkah Temporer XX
Jika terjadi penurunan nilai Invest Mudharabah XX Aset non-kas XX
Pendapatan XX
Beban XX
Pend. Blm dbagikan XX
31 Des 2010 Kas XX Beban Bagi Hasil XX
Pembagian bagi hasil sesuai Pend.Bagihsll Kas XX
nisbah Mudharabah XX
Beban Bagi Hasil XX
Kas XX
13
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
Pendapatan XX
Penyisihan Kerugian XX
Beban XX
Penyajian Laporan keuangan Aset : Utang :
Investasi Mudharabah XX Utang Bag-Has Mudharabah XX
Penyisihan Kerugian (XX) Dana syirkah Temporer XX
Investasi (net) XX Penyisihan Kerugian (XX)
DST (Net) XX
Pengembalian Aset non kas Asset non-Kas XX DST XX
Penyisihan kerugian XX Kas XX
Invest.Mudharabah XX Penyisihan Kerugian XX
BAB 4
14
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
15
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
Dalam Hadits lain, Rasulullah bersbda : “Pertolongan Allah tercurah atas dua pihak yang
berserikat sepanjang keduanya tidak saling berkhianat” (HR. Muslim).
2. Syirkah Mufawadhah
4. Syirkah Wujuh
Rukun Musyarakah
1. Pelaku terdiri atas mitra
4. Nisbah Keuntungan
16
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
Investasi musyarakah diakui pada saat penyerahan kas atau aset nonkas untuk usaha
musyarakah.
2. Biaya Pra-akad
Pencatatan ketika mitra aktif mengeluarkan biaya pra-akad:
Dr. Uang muka akad xxx
Kr. Kas xxx
Apabila mitra lain sepakat biaya ini dianggap sebagai bagian investasi musyarakah:
Dr. Investasi musyarakah xxx
Kr. Uang muka akad xxx
Apabila mitra lain tidak setuju biaya ini dianggap sebagai bagian investasi musyarakah:
Dr. Beban Musyarakah xxx
Kr. Uang muka akad xxx
17
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
Jika nilai wajar aset nonkas yang diserahkan lebih kecil dari nilai buku, maka selisihnya
dicatat sebagai kerugian dan diakui pada saat penyerahan aset nonkas.
Dr. Investasi Musyarakah-Aset Nonkas xxx
Dr. Akumulasi Penyusutan xxx
Dr. Kerugian Penurunan Nilai xxx
Kr. Aset Nonkas xxx
c. Apabila investasi dalam bentuk aset nonkas dan di akhir akad akan diterima kembali
maka atas aset nonkas musyarakah disusutkan berdasarkan nilai wajar, dengan masa
manfaat berdasarkan masa akad atau masa manfaat ekonomis aset.
Dr. Beban Depresiasi xxx
Kr. Akumulasi Depresiasi xxx
5. Apabila modal investasi yang diserahkan berupa aset nonkas, dan di akhir akad
dikembalikan dalam bentuk kas sebesar nilai wajar aset nonkas yang disepakati ketika aset
tersebut diserahkan. Maka ketika akad musyarakah berakhir, aset nonkas akan
dilikuidasi/dijual terlebih dahulu dan keuntungan atau kerugian dari penjualan aset ini
(selisih antara nilai buku dengan nilai jual) didistribusikan pada setiap mitra sesuai nisbah).
Ketika pelunasan dengan asumsi tidak ada penyisihan kerugian dan penjualan aset nonkas
menghasilkan keuntungan, maka jurnal:
Dr. Kas xxx
Kr. Investasi Musyarakah xxx
Kr. Keuntungan xxx
18
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
Ketika pelunasan dengan asumsi ada penyisihan kerugian dan penjualan aset nonkas
menghasilkan keuntungan, maka jurnal:
Dr. Kas xxx
Dr. Penyisihan Keuntungan xxx
Kr. Investasi Musyarakah xxx
Kr. Keuntungan xxx
Pencatatan di akhir akad:
1. Apabila modal investasi yang diserahkan berupa kas.
Jika tidak ada kerugian, maka jurnal:
Dr. Kas xxx
Kr. Investasi Musyarakah xxx
Jika ada kerugian, maka jurnal:
Dr. Kas xxx
Kr. Investasi Musyarakah xxx
2. Apabila modal investasi berupa aset nonkas, dikembalikan dalam bentuk aset
nonkas yang sama pada akhir akad.
Jika ada kerugian, maka jurnal:
Dr. Aset Nonkas xxx
Kr. Investasi Musyarakah xxx
Jika ada kerugian, mitra yang menyerahkan aset nonkas harus menyetorkan
uang sebesar nilai kerugian, maka jurnal:
Dr. Penyisihan Kerugian xxx
Kr. Kas xxx
Dr. Aset Nonkas xxx
Kr. Investasi Musyarakah xxx
6. Bagian mitra aktif atas investasi musyarakah menurun (dengan pengembalian dana mitra
pasif secara bertahap) dinilai sebesar jumlah kas atau nilai wajar aset nonkas yang
diserahkan untuk usaha musyarakah pada awal akad ditambah dengan jumlah dana syirkah
temporer yang telah dikembalikan kepada mitra pasif, dan dikurangi dengan kerugian (jika
ada).
19
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
BAB 5
Secara luas, jual beli dapat diartikan sebagai pertukaran harta atas dasar saling rela.
Menurut (Sabiq, 2008) jual beli adalah memindahkan milik dengan ganti (iwad) yang dapat
dibenarkan (sesuai syariah).
Seorang muslim harus mengetahui jual beli yang diperbolehkan dalam syariah agar
harta yang dimiliki halal dan baik. Seperti kita ketahui, jual beli adalah salah satu aspek
dalam muamalah dengan kaidah dasar semua boleh kecuali yang dilarang.
Penjual dapat meminta uang muka pembelian kepada pembeli sebagai bukti
keseriusannya ingin membeli barang tersebut. Uang muka menjadi bagian pelunasan
piutang murabahah jika akad murabahah disepakati. Namun, apabila penjual telah membeli
barang dan pembeli membatalkannya, uang muka ini dapat digunakan untuk menutup
20
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
kerugian si penjual akibat dibatalkannya pesanan tersebut. Bila jumlah uang muka lebih
kecil dibandingkan jumlah kerugian yang harus ditanggung oleh penjual, penjual dapat
meminta kekurangannya kepada pembeli. Sebaliknya, bila lebih besar pembeli berhak
untuk mengambil atau menerima kembali sebagian uang mukanya.
Apabila akad penjualan secara tangguh dan pembeli dapat melunasinya secara tepat
waktu atau bahkan ia melakukan pelunasan lebih cepat dari periode yang telah ditetapkan,
maka penjual boleh memberikan potongan. Namun demikian, besarnya potongan ini tidak
boleh diperjanjikan di awal akad (untuk menghindari adanya unsure riba).
Apabila pembeli tidak dapat membayar utangnya sesuai dengan waktu yang
ditetapkan, penjual tidak diperbolehkan mengenakan denda atas keterlambatan pada
pembeli karena kelebihan pembayaran atas suatu utang sama dengan riba. Pengecualian
berlaku apabila pembeli tersebut tidak membayar bukan karena mengalami kesulitan
keuangan tapi karena lalai. Dalam kasus seperti ini, pengenaan denda diperbolehkan.
Namun, denda ini pun tidak boleh diakui sebagai pendapatan penjual tapi harus digunakan
untuk dana kebajikan/ social (dana qard) yang akan disalurkan pada orang yang
membutuhkan. Tujuan dikenakannya denda adalah sebagai hukuman/ sanksi bagi orang
yang lalai agar ia lebih disiplin dalam menunaikan kewajiban membayar utangnya.
21
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
maka penurunan nilai tersebut menjadi beban penjual dan akan mengurangi nilai
akad.
Skema Murabahah dengan Pesanan
(1)
Penjual (4) Pembeli
(5)
(2) (3)
Produsen
Supplier
Keterangan:
(1)
Penjual (2)
Pembeli
(3)
Keterangan:
(1) Melakukan akad murabahah
(2) Barang diserahkan kepada pembeli
22
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
1. Al- Quran
- QS 4: 29
- QS 5: 1
- QS 2: 275
- QS 5: 2
- QS 2: 282
2. Al- Hadits
“Allah mengasihi orang yang memberikan kemudahan bila ia menjual dan membeli
serta di dalam menagih haknya.” (Dari Abu Hurairah)
23
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
1. Pada saat perolehan, asset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya
perolehan
Dr. Aset Murabahah xxx
Kr. Kas xxx
2. Untuk murabahah pesanan mengikat, pengukuran asset murabahah setelah
perolehan adalah dinilai sebesar biaya perolehan dan jika terjadi penurunan nilai
asset karena usang, rusak atau kondisi lainnya sebelum diserahkan ke pembeli,
penurunan nilai tersebut diakui sebagai beban dan mengurangi nilai asset.
*untuk pesanan mengikat:
Dr. Beban Penurunan Nilai xxx
Kr. Aset Murabahah xxx
*untuk pesanan tidak mengikat:
Dr. Kerugian Penurunan Nilai
Kr. Aset Murabahah
3. Apabila terdapat diskon pada saat pembelian asset murabahah, maka perlakuanna
adalah sebagai berikut:
a. Jika terjadi sebelum akad murabahah akan menjadi pengurang biaya perolehan
asset murabahah
Dr. Aset Murabahah xxx
Kr. Kas xxx
b. Jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadi
hak pembeli, menjadi kewajiban kepada pembeli
Dr. Kas xxx
Kr. Utang xxx
c. Jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadi
hak penjual, menjadi tambahan keuntungan murabahah
Dr. Kas xxx
Kr. Keuntungan Murabahah xxx
d. Jika terjadi setelah akad murabahah dan tidak diperjanjikan dalm akad, maka
akan menjadi hak penjual dan diakui sebagi pendapatan operasional lain
24
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
25
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
atau beban untuk mengelola dan menagih piutang yang relative besar, maka
jurnal:
Pada saat penjualan kredit dilakukan:
Dr. Piutang Murabahah xxx
Kr. Aset Murabahah xxx
Kr. Keuntungan Tangguhan xxx
Pada saat penerimaan angsuran:
Dr. Kas xxx
Kr. Piutang Murabahah xxx
Dr. Keuntungan Tangguhan xxx
Kr. Keuntungan xxx
Contoh pengakuan keuntungan secara proporsional adalah jika perolehan asset
Rp 1.000, keuntungan Rp 250, (25% dari harga jual) maka:
26
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
27
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
c. Jika barang batal dibeli oleh pembeli maka uang muka dikembalikan kepada
pembeli setelah diperhitungkan dengan biaya- biaya yang telah dikeluarkan oleh
penjual.
28
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
29
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
30
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
31
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
penjual:
Saat diskon diterima
dan diperjanjikan
dalam akad
Non- Tunai
32
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
33
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
BAB 6
34
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
Untuk akun yang dikredit akan tergantung apa yang digunakan oleh perusahaan
untuk memenuhi kewajiban akad tersebut.
Beban pra akad diakui sebagai beban tangguhan dan diperhitungkan sebagai
biaya istishna’ jika akad disepakati. Jika akad tidak disepakati maka biaya
tersebut dibebankan pada periode berjalan.
Saat dikeluarkan biaya pra akad, dicatat:
Dr. Biaya Pra Akad Ditangguhkan xxx
Kr. Kas xxx
2. Jika pembeli melakukan pembayaran sebelum tanggal jatuh tempo dan penjual
memberikan potongan, maka potongan tersebut sebagau pengurangan pendapatan
istishna’.
3. Pengakuan pendapatan dapat diakui dengan 2 metode:
35
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
36
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
37
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
2. Jurnal pengakuan pendapatan selisih antara nilai akad dan nilai tunai
Pada saat penandatanganan akad:
38
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
Dr. Piutang Istishna’ (sebesar selisih Nilai Tunai & Nilai Akad)xxx
Kr. Pendapatan Istishna’ Tangguh xxx
Pada saat pembayaran dan pengakuan pendapatan selisih nilai tunai dan
nilai akad:
Dr. Pendapatan Akad Istishna’ Tangguh (secara proporsional periode)
xxx
Kr. Pendapatan Akad Istishna’ xxx
Dr. Piutang Istishna’ (sebesar kas yang diterima) xxx
Kr. Kas xxx
2. Aset istishna’ yang diperoleh melalui transaksi istishna’ dengan pembayaran tangguh
lebih dari satu tahun diakui sebesar: biaya perolehan tunai. Selisih antara harga beli
yang disepakati dalam akad istishna’ tanggug dan biaya perolehan tunai diakui sebagai
bean istishna’ tangguh.
Dr. Aset Istishna’ dalam Penyelesaian (sebesar nilai tunai) xxx
Dr. Beban Istishna’ Tangguh (selisih nilai tunai dengan Harga Beli) xxx
Kr. Utang kepada Penjual xxx
39
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
5. Jika pembeli menolak menerima barang pesanan karena tidak sesuai dengan spesifikasi
dan tidak memperoleh kembali seluruh jumlah uang yang telah dibayarkan kepada
penjual, maka jumlah yang belum diperoleh kembali diakui sebagai piutang jatuh tempo
kepada penjual dan jika diperlukan dibentuk penyisihan kerugian piutang.
Dr. Piutang Jatuh Tempo kepada Penjual xxx
Kr. Aset istishna’ dalam Penyelesaian xxx
6. Jika pembeli menerima barang pesanan yang tidak sesuai dengan spesifikasi, maka
barang pesanan tersebut diukur dengan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar dan
biaya perolehan. Selisih yang terjadi diakui sebagai kerugian pada periode berjalan.
Dr. Aset Istishna’ dalam penyelesaian (nilai wajar) xxx
Dr. Kerugian xxx
Kr. Aset Istishna’ dalam Penyelesaian (biaya perolehan) xxx
40
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
41
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
BAB 7
AKAD SALAM (PSAK 103)
Akad salam merupakan akad jual beli dengan uang muka dan pengiriman di belakang.
Walaupun barang baru diserahkan dikemudian hari namun harga, spesifikasi, karakteristik,
kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahannya sudah ditentukan ketika akad terjadi,
sehingga tidak ada gharar. Hal ini lah yang membedakan salam dengan transaksi ijon.
Salam merupakan transaksi yang diizinkan oleh syariah islam sesuai dengan tuntutan Al
Qur’an dan As-Sunah serta harus mengikuti rukun dan ketentuan yang digariskan.
Selain akad salam yang biasa, juga dikenal salam pararel. Salam pararel merupakan akad
salam dimana barang tidak dimiliki oleh penjual dan penjual memesannya kepada pemasok
lainnya. Akad ini juga diizinkan syariah asalkan antara kedua akad tersebut tidak saling
tergantung atau menjadi syarat, selain akad antara penjual dan pemasok terpisah dari akad
antara pembeli dan penjual.
Modal usaha salam dalam bentuk aset nonkas diukur sebesar nilai wajar, selisih
antara nilai wajar dan nilai tercatat modal usaha nonkas yang diserahkan diakui
sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penyerahan modal usaha tersebut.
42
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
43
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
c. Jika pembeli tidak menerima sebagian atau seluruh barang pesanan pada tanggal
jatuh tempo pengiriman, maka:
1.) jika tanggal pengiriman diperpanjang, maka nilai tercatat piutang salam
sebesar bagian yang belum dipenuhi sesuai dengan nilai yang tercantum
dalam akad, dan jurnal atas bagian barang pesanan yang diterima:
Dr. Aset Salam (sebesar jumlah yang diterima) xxx
Kr. Piutang Salam xxx
2.) jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya, maka piutang salam
berubah menjadi piutang yang harus dilunasi oleh penjual sebesar bagian
yang tidak dapat dipenuhi dan jurnal:
Dr. Aset Lain-lain Piutang xxx
Kr. Piutang Salam xxx
3.) jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya dan pembeli
mempunyai jaminan atas barang pesanan serta hasil penjualan jaminan
tersebut lebih kecil dari nilai piutang salam, maka selisih antara nilai tercatat
piutang salam dan hasil penjualan jaminan tersebut diakui sebagai piutang
kepada penjual. Jurnal:
Dr. Kas xxx
Dr. Aset Lain-Piutang pada Penjual xxx
Kr. Piutang Salam xxx
Jika hasil penjualan jaminan tersebut lebih besar dari nilai tercatat piutang
salam maka selisihnya menjadi hak penjual.
Dr. Kas xxx
Kr. Utang Penjual xxx
Kr. Piutang Salam xxx
44
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
4. Denda yang diterima dan diberlakukan oleh pembeli diakui sebagai bagian dana
kebajikan.
Jurnal:
Dr. Dana Kebajikan-Kas xxx
Kr. Dana Kebajikan-Pendapatan Denda xxx
5. Penyajian
a. Pembeli meyajikan modal usaha salam yang diberikan sebagai piutang salam.
b. Piutang yang harus dilunasi oleh penjual karena tidak dapat memenuhi
kewajibannya dalam transaksi salam disajikan secara terpisah dari piutang
salam.
c. Persediaan yang diperoleh melalui transaksi salam diukur sebesar nilai terendah
biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi. Apabila nilai bersih
yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui
sebagai kerugian.
6. Pengungkapan
a. Besarnya modal usaha salam, baik yang dibiayai sendiri maupun yang dibiayai
secara bersama-sama dengan pihak lain;
b. Jenis dan kuantitas barang pesanan; dan
c. Pengungkapan lain sesuai dengan PSAK No. 101 tentang Penyajian Laporan
Keuangan Syariah.
45
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
1. Pengakuan kewajiban salam, kewajiban salam diakui pada saat penjual menerima
modal usaha salam. Modal usaha salam yang diterima disajikan sebagai kewajiban
salam.
2. Pengukuran kewajiban salam,
Jika modal usaha salam dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang diterima
Jurnal:
Dr. Kas xxx
Kr. Utang Salam xxx
Jika modal usaha salam dalam bentuk aset nonkas diukur sebesar nilai wajar
Jurnal:
Dr. Aset Nonkas (nilai wajar) xxx
Kr. Utang Salam xxx
3. Kewajiban salam dihentikan pengakuannya (derecognation) pada saat penyerahan
barang kepada pembeli.
Jurnal:
Dr. Utang Salam xxx
Kr. Penjualan xxx
4. Jika penjual melakukan transaksi salam paralel, selisih antara jumlah yang dibayar
oleh pembeli akhir dan biaya perolehan barang pesanan diakui sebagai keuntungan
atau kerugian pada saat penyerahan barang pesanan oleh penjual ke pembeli akhir.
Jurnal ketika membeli persediaan:
Dr. Aset Salam xxx
Kr. Kas xxx
46
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
5. Pada akhir periode pelaporan keuangan, persediaan yang diperoleh melalui transaksi
salam diukur sebesar nilai terendah biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat
direalisasi. Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya
perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian.
6. Penyajian, penjual menyajikan modal usaha salam yang diterima sebagai kewajiban
salam
7. Pengungkapan,
a. Piutang salam kepada produsen (dalam salam paralel) yang memiliki hubungan
istimewa;
b. Jenis dan kualitas barang pesanan; dan
c. Pengungkapan lain sesuai dengan PSAK. NO 101 tentang Penyajian Laporan
Keuangan Syariah.
47
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
secara tunai.
Pengiriman akan dilakukan setelah
tanggal 31 Maret 2007/masa panen.
31 Maret 2007
Barang dikirim oleh penjual.
Barang yang dikirim sesuai akad Utang salam 100.000 Aset Salam 100.000
Penjualan Piutang Salam 100.000
Barang yang diirim tidak sesuai 100.000
dengan akad
Jika pembeli menerima:
Nilai lebih tinggi dari nilai Aset Salam 100.000
akad salam (asumsi nilai Utang Salam 100.000 Piutang Salam 100.000
barang Rp 120.000) Penjualan
Nilai lebih rendah dari 100.000 Aset Salam 95.000
nilai akad salam (asumsi Kerugian 5.000
nilai barang Rp 95.000) Utang Salam 100.000 Piutang 100.000
Penjualan
100.000
Aset Salam 95.000
Atau jika dilakukan Kerugian 5.000
salam pararel Piutang Salam 100.000
Utang Salam 100.000
Jika pembeli tidak menerima Keuntungan
Penjual diberikan 5.000 Perubahan dilakukan secara
tambahan waktu. Penjualan teknis operasional
95.000
Pembeli membatalkan Piutang lain-lain 100.000
pesanan, dan penjual Piutang Salam 100.000
melunasi Perubahan dilakukan Kas 100.000
secara teknis operasional Piutang lain-lain 100.000
48
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
Jika pihak penjual lalai sehingga Kerugian 5.000 Dana Kebajikan-Kas 5.000
dikenakan denda, sebesar Rp 5.000. Kas 5.000 Dana Kebajikan-Denda
49
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
50
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
BAB 8
AKAD IJARAH
A. Pendahuluan
Dalam PSAK 107, Ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu
aset dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa tanpa diikuti dengan pemindahan
kepemilikan aset itu sendiri. Sedangkan Ijarah Muntahiya Bittamlik adalah ijarah dengan
wa‟ad perpindahan kepemilikan aset ijarah pada saat tertentu.
“Berbekamlah kamu, kemudiaan berikanlah olehmu upahnya kepada tukang bekam itu”
(H.R. Bukhari dan Muslim)
“Dahulu kami menyewa tanah dengan jalan membayar dari tanaman yang tumbuh. Lalu
Rasullulah melarang kami cara itu dan memerintahkan kami agar membayarnya dengan
uang emas atau perak “(H.R. Ahmad dan Abu Dawud)
Landasan Ijma‟nya ialah “ Semua umat bersepakat, tak ada seorang ulama pun yang
membantah kesepakatan (ijma‟) ini, sekalipun ada beberapa orang di antara mereka yang
berbeda pendapat, akan tetapi hal ini tidak dianggap.”
51
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
52
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
53
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
54
Modul Akuntansi Syariah
By*Dep. Science and Academic
55