Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nirma Mufaidah Dwi Ajeng Suhermanto

NIM : 192010300020 / AK B1 / 4
TUGAS 1

a. Setiap sistem memiliki elemen-elemen yang menjadi penyusun dalam sistem itu sendiri.
Sistem pengendalian mempunyai beberapa elemen sebagai berikut ini Detector,
Assessor Effector dan Communication network. Jelaskan masing-masing elemen tersebut
Jawaban :
• Detector (Pelacak). Elemen ini berguna untuk mengukur apa yang sesungguhnya
terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan. Contoh .Pelaporan atas kondisi
yang sedang terjadi pada perusahaan.
• Assessor (Penilai). Elemen ini berguna untuk menentukan signifikansi dari
peristiwa aktual dengan cara membandingkannya dengan standar atau ekspektasi
dari apa yang seharusnya terjadi.Contoh Rapat eksekutif senior yang membahas
tentang kondisi yang sedang terjadi dan kondisi yang seharusnya terjadi.
• Effector. Elemen ini berguna untuk mengubah perilaku proses yang sedang
dikendalikan jika assessor mengindikasikan adanya kebutuhan untuk melakukan
perubahan tersebut. Contoh Keputusan eksekutif senior atas apa yang harus
dilakukan untuk menindaklanjuti kondisi yang sedang terjadi.
• Communication network. Elemen ini berguna sebagai sarana untuk menyalurkan
informasi antara elemen-elemen yang ada dan proses yang sedang dikendalikan.
Contoh Sistem informasi di dalam perusahaan yang menyampaikan pelaporan dan
keputusan yang sudah dibuat.

b. Menurut pendapat anda, seberapa pentingkah budaya organisasi dan kepribadian


individual dalam proses pengendalian
Jawaban :
Budaya organisasi dan kepribadian individual sangat penting dalam proses
pengendalian,Karena semakin intensif karyawan terlibat dalam proses pengendalian
manajemen, maka semakin membawa pengaruh baik dalam perusahaan selama
kepribadian individual tertanam dengan budaya LTQ (Leadership Though Quality) yaitu
prinsip dasar strategi kualitas yang berorientasi dengan konsumen yg menjadi panduan bagj
organisasi maupun individu dalam bekerja. Leadership Through Quality (LTQ) sebagai
prinsip dasar strategi kualitas yang berorientasidengan konsumen yang menjadi panduan
bagi organisasi maupun individual dalam bekerja.LTQ ini telah berhasil
diimplementasikan secara individu sehingga secara keseluruhan dalam organisasi telah
menjadi suatu budaya perusahaan. pada LTQ terdapat tiga komponen utama,yaitu
keterlibatan karyawan, tolok ukur kompetitif dan proses peningkatan kualitas. Hal
inidiimplementasikan dalam target-target yang akan diraih dan selanjutnya dilakukan
pengukuran keberhasilannya.
c. Haruskah manajemen pabrik bertanggungjawab untuk mencapai laba. Jelaskan mengapa
“ya”? Mengapa “tidak”?
Jawaban :
Ya, manajer pabrik harus ikut bertanggung jawab dalam pencapaian laba, namun
tidak sepenuhnya, karena pencapaian laba perusahaan merupakan tanggung jawab seluruh
bagian perusahaan. Manajer pabrik bertanggung jawab untuk mencapai laba karena ikut
berkontribusi dala penyusunan anggaran, target laba dan estimasi biaya, sehingga mereka
harus semampu mungkin untuk mencapai hal tersebut. Tanggung jawab dari manajer
pabrik itu sendiri adalah sesuai dengan unit pekerjaan yaitu dalam hal produksi barang
yang berkualitas bagus dan meminimalkan biaya seefisien mungkin sehingga nantinya
dapat mempengaruhi perolehan laba. Namun tidak sepenuhnya tanggung jawab manajer
pabrik karena seluruh bagian perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap perolehan
laba.
d. Bagaimana sebuah perusahaan besar yang mapan (seperti PT Unilever Tbk)
menggunakan internet sebagai senjata strategis?
Jawaban :
Penggunaan internet pada masa sekarang oleh perusahaan besar seperti
PT.Unilever merupakan salah satu strategi bisnis dan juga marketing untuk menjangkau
pasar konsumen yang lebih luas serta masif.Selain itu internet juga dapat menekan ongkos
pengenalan produk tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.Internet juga digunakan
perusahaaan untuk menilai minat serta respon konsumen pasar terhadap berbagai kebijakan
perusahaan.Dengan semakin meningkatnya penggunaan internet (jumlah pengguna
internet diIndonesia telah mencapai 50 juta), semakin banyak pula pengguna yang
menggunakan media ini sebagai salah satu alternatif dalam melakukan perbandingan
produk, mencari referensi, dan pembelian. Terlebih lagi mobile marketing semakin banyak
diadaptasi oleh perusahaan dalam aktivitas bisnis. Indikasi ini menunjukan website
semakin penting.Website seringkali menjadi titik singgung pertama antara konsumen
dengan perusahaan. Karena kemudahannya, media internet seringkali menjadi pengalaman
pertama konsumen dalam mengonsumsi atau memperoleh informasi dan kesan mengenai
bisnis. Hal inilah yan menjadikan internet menjadi senjata strategis untuk memajukan
perusahaan.
Soal Kasus
PT AJE yang berkedudukan di negara A memiliki anak perusahaan di Indonesia, yaitu PT
AJM. Untuk memproduksi mainan yang dijual di Indonesia, PT AJM mengimpor bahan
baku dari PT AJE. Jika harga wajar bahan baku tersebut misalnya US$10/buah, dalam
transaksi antara PT AJE dan PT AJM harga bahan baku yang sama dijual dengan harga
US$30/buah. Maka, harga yang di-markup terjadi karena prinsip harga pasar wajar (Arm’s
Length Price Principle). Mengapa perusahaan menerapkan prinsip ini?
Jawaban :
Perusahaan tersebut menerapkan prinsip Arm’s Leght Price Principle dikarenakan untuk
menghindari pemungutan pajak di Indonesia dari keuntungan yang didapat oleh PT AJM, maka
dikenakan harga bahan baku setinggi-tingginya sehingga revenue yang tercatat kecil . Tidak jarang
perusahaan juga tercatat rugi untuk menghindari pengenaan pajak. Perusahaan lebih memilih
keuntungan dialirkan ke anak perusahaan lainnya dibanding harus dipotong untuk membayar
pajak.

Anda mungkin juga menyukai