Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NIRMA MUFAIDAH DWI AJENG S.

NIM : 192010300020/ AK B1/ 4

RESUME MATERI TEORI PORTOFOLIO ALOKASI ASET


Prof. Dr. Eduardus Tandelilin, MBA.

Ada 3 hal penting yang harus dilakukan saat melakukan investasi pada sebuah aset:
1. memperhatika return yang dihasilkan dari inevestasi tersebut.
2. harus memperhatikan rich resiko yang ada pada investasi tersebut.
3. memperhatikan kovarians atau kolerasi antara aset- aset yang ada di dalam portofolio tersebut.

Return dan resiko saling berhubungan, apabila suatu investasi memberikan return yang tinggi akan
menghasilkan resiko yang tinggi pula dan sebaliknya.
Ada jenis-jenis aset yang memiliki return tinggi tapi memiliki resiko yang tinggi, misal nya
investasi pada aset yang tidak beresiko tinggi kita bisa memilih obligasi pemerintah jika kita ingin
return lebih tinggi kita bisa memilih obligasi perusahaan ataupun investasi pada saham namun jika
ingin return semakin tinggi lagi tentu nya harus bersedia menanggung resiko yang tinggi kita dapat
memilih investasi pada opsi atau kontak berjangka yang kita kenal dengan swithcers.

Apabila kita ingin investasi dengan return tertentu tetapi dengan resiko yang rendah kita dapat
melakukan diversifikasi atau yang kita kenal portofolio. Dengan melakukan portofolio kita dapat
mengurangi resiko tanpa harus mengorbankan return yang kita harapkan. Seperti pada gambar
telur pada satu wadah kita dapat mengambil pembelajaran janglah kita menaruh semua set kita
pada satu wadah pisahkan lah aset-aset tersebut karna jika diletakan pada satu wadah apabila
terjadi hal yg tidak diinginkan makan kita tidak bisa menghindarinya namun berbeda jika kita
mengalokasikan aset-aset kita padah wadah yg berbeda jika salah satu aset mempunyai kinerja
jelek kita masih bisa mengompensasi dengan set yang lain yang mempunyai kinerja lebih baik.
Dapat dicontohkan apabila kita berinvestasi pada dua saham perusahaan, yang satu pada
perusahaan memproduksi payung yang satu memproduksi sunscreen. Tentunya kinerja perusahaan
sangat berbanding terbalik atau mempunyai korelasi negatif, perusahaan yg memproduksi payung
akan meningkat saat musim hujan sedangkan perusahaan sunscreen akan meningkat saat musim
kemarau. Apabila kita mengkombinasikan dua perusahaan yang mempunyai korelasi negatif kita
akan mempunyai return yang lebih stabil.
Pada gambar terdapat dua jenis saham yang pertama bisa disebut saham W dan yg lain bisa disebut
saham M. kedua saham ini memiliki fluktuasi harga yang sangat berlawanan, pada saat saham w
menghasilkan return yang positif namun saham M menghasilkan return yang negatif. Maka kedua
saham itu dapat disebut kolerasi negatif sempurna minus 1 artinya dengan mempunyai korelasi
negatif 1 kita bisa menghilangkan resiko di dalam pembetukan portofolio menjadi 0 dan return
menjadi stabil dan tidak mengorbankan ritern yang diharapkan. Semisal kita hanya
menginvestasikan pada saham W saja kita akan menghasilkan rata-rata return sebesar 15% dengan
standart deviasi 22,6% jika kita hanya memilih saham M saja sama mempunyai rata-rata return
sebesar 15% dan standart deviasi atau resiko sebesar 22,6% tetapi jika kita kombinasikan saham
W dengan saham M menjadi satu portofolio kita tetap dapat mempertahankan return sebesar 15%
tetapi resiko dapat dihilangkan sampai 0. Pada contoh yang lain kita bisa melihat antara saham M
dan Saham M dalam tanda petik kedua nya mempunyai kolerasi plus 1 atau bisa disebut dengan
kolerasi sempurna positif, apa yang tejadi antara kedua saham ini jika dikombinasikan dalam satu
portofolio? Kita tidak bisa mengurangi return sedikit pun sama-sama tetap menghasilkan return
15% tetapi resiko tetap 22.6% dari sini kita dapat belajar pada saat memilih aset-aset di dalam
portofolio faktor kolerasi atau kovarian sangat penting. Markowicz pernah menyampaikan jika
anda melakukan portofolio ada pasti bisa mengurangi resiko tanpa harus mengorbankan return
yang diharapkan dengan membentuk portofolio anda tidak mungkin bisa menghilangkan resiko
sampai 0 tetapi menjamin dapat menguragi resiko artinya dengan membentuk portofolio pasti bisa
mengurangi resiko tetapi kita tidak mungkin menghilangkan resiko sampai 0 karena Markowicz
berasumsi bahwa dua ekstrim kolerasi positif 1 dan kolerasi negatif minus 1 tidak akan mungkin
terjadi di dalam kita melakukan pembentukan portofolio.

Apabila kita mengkombinasikan antara aset yang pertama yaitu imusel comporation dengan aset
yang kedua wirelles Telkom kita bisa membandingkan apabila kita mengombinasikan reinsurance
dengan wireles mana yang akan mempunyai manfaat pengurangan resiko yang lebih besar tanpa
mengurangi return yang diharapkan. Apabila portofolio yang kita bentuk itu imusel 50% dan
wirelles 50% dan wireles yg kedua juga 50% reinsurance juga 50% maka tampak bahwa ritern
yang sama pemilihan portofolio antara reinsurance dengan wirelles itu jauh lebih bagus
dibandingkan jika kita mengombinasikan portofolio kita dengan imusel. Karna correlation antara
wireles dan imusel 0,8 sedangkan corelation antara wirelles dengan reincurance minus 0,06 artinya
apa semakin mendekati minus 1 manfaat portofolio itu akan semakin besar.
Kita mencoba untuk melihat 3 jenis kolerasi yang berbeda yang mulai dari minus 1 sampai dengan
persatu. Pada saat kita melakukan investasi dengan membentu portofolio antara aset yang
mempunyai kolerasi minus 1 maka kita dapat menghilangkan resiko sampai 0 dan pada saat kita
memilih aset yang berkolerasi di dalam portofolio plus 1 kita tidak bisa menghilangkan resiko
sedikitpun. Resiko akan berkurang pada saat kolerasi kurang dari 1.

Bagimana kita harus memilih portofolio yang efesien?


Portofolio yang efesien itu adalah portofolio yang memberikan return tertinggi dengan resiko
tertentu atau portofolio yang memberikan return tertentu dengan resiko yang rendah. Portofolio
yang efesien itu terletak pada efesien frontier,dia mulai dari kombinasi 30% obligasi dan 70%
saham.

Anda mungkin juga menyukai