Anda di halaman 1dari 2

Teknik Audit yang paling relevan dalam pengujian saldo kas per 31 Desember 2XXX adalah

dengan cara pemeriksaan fisik.

1. Pemeriksaan fisik pada saat tutup buku, berlaku apabila penugasan audit tersebut sudah
dimulai sebelum tanggal neraca.
2. Pemeriksaan fisik dilakukan setelah tanggal tutup buku,
3. bandingkan saldo kas tahun yang baru dengan akhir tahun yang lalu yg di sajikan dalam
laporan keuangan Neraca.
4. Jika terdapat perbedaan, maka kemungkinan cuma 2 :
- Adanya kesalahan dalam pencatat transaksi,
- Ada transaksi yang belum dicatat baik transaksi penerimaan maupun pengeluaran
kas.

CONTOH KASUS PERHITUNGAN FISIK :

Misal Laporan Keuangan Yang diaudit untuk tahun buku 2019, penugasan mulai dilakukan tgl 1
Februari 2020. Jadwal Pemeriksaan Fisik Kas Di Bendahara dilakukan tgl 6 Februari 2020
(biasanya dilakukan setelah Bendahara tutup buku pada hari itu). Langkah-langkah pemeriksaan:

1. Hitung kas yang ada pada tanggal tersebut dan jumlah uang dikelompokkan berdasarkan
pecahan dan satuan logam atau kertas. Bandingkan dengan catatan kas (buku besa kas)
pada tanggal tersebut.
2. Jumlahkan kas perhitungan fisik dengan mutasi pengeluaran kas dikurangi penerimaan
kas 1 Jan sd 6 Feb 2020. Hasilnya harus sama dengan kas yang ada di Neraca.
3. Jika terdapat perbedaan, lakukan pemeriksaan bukti penerimaan dan pengeluaran kas dari
tanggal 1 Jan sd 6 Feb 2020 untuk mencari tahu penyebabnya.

Misal : Perhitungan fisik tanggal 6 Feb 2020 Rp 5.000.000

Penerimaan Kas : 1 Jan sd 6 Feb 2020 sebesar Rp 9.000.000

Pengeluaran Kas : 1 Jan sd 6 Feb 2020 sebesar Rp 8.000.000

Berarti Kas Per 31 Des 2019 seharusnya adalah sebesar Rp 4.000.000 ( 5jt + 8jt – 9jt), jika
terdapat perbedaan dengan kas per tanggal neraca lakukan pemeriksaan bukti atas penerimaan
dan pengeluaran sd tanggal pemeriksan fisik untuk mencari penyebab :

1) salah catat (kurang/lebih catat),


2) belu catat,
3) hilang

Maka fisik kas dihitung sebesar uang aslinya saja.


CONTOH KASUS REKONSILIASI BANK:

Saldo Giro Bank Mandiri menurut catatan perusahaan per 31 Des 2018 : Rp. 10.500.000,
sedangkan menurut rekening koran bank Mandiri Rp.11.850.000. Atas kasus tersebut dilakukan
pencocokan catatan antara buku besar dan rekening koran Bulan Desember 2019. Misal setelah
ditelesuri, ternyata perusahaan belum membukukan adanya pelunasan piutang sebesar Rp.1,1juta
dari pelanggan pada bulan Desember (bukti ada di Bulan Desember 2019), Biaya Adm bank
sebesar Rp.50.000 dan pendapatan jasa giro Rp. 300.000. 

REKONSILIASI BANK MANDIRI PER 31 DESEMBER 2008 :

Saldo menurut catatan perusahaan Rp. 10.500.000


Ditambah : Pelunasan Piutang Rp. 1.100.000
Jasa giro Rp. 300.000
Dikurang : Biaya Adm & Pajak (Rp. 50.000)
Saldo yang benar Rp. 11.850.000

Saldo menurut rekening koran Rp. 11.850.000

Ayat jurnal penyesuaiannya :

Dr. Kas Bank 1.350.000


Dr. Beban Adm & Pajak 50.000
Cr. Pendaapatan jasa giro 300.000
Cr. Piutang usaha 1.100.000

Anda mungkin juga menyukai