Anda di halaman 1dari 7

Audit Atas Saldo Kas dan Bank

Teknik Audit yang paling relevan dalam pengujian saldo Bank per 31 Desember 2xxx adalah dengan cara Konfimasi Bank dan atau rekonsiliasi Bank.

Jika terdapat perbedaan, maka kemungkinan cuma 2 : 1. salah catat transaksi, atau 2) ada transaksi yg belum catat baik transaksi penerimaan maupun pengeluaran

kas (misal karena setoran dalam perjalanan atau pengeluaran dengan cek tetapi belum dicairkan atau cek yg masih beredar).

Teknik Audit yang paling relevan dalam pengujian saldo kas per 31 Desember 2xxx adalah dengan cara pemeriksaan fisik.

1. Pemeriksaan fisik dilakukan pada saat tanggal 31 Desember 2xxx atau ketika tutup buku, berlaku jika penugasan auditnya sudah dimulai sebelum tanggal
neraca.
2. Pemeriksaan fisik dilakukan setelah tanggal tutup buku (misal tanggal neraca per 31 Des 2008), berlaku apabila penugasan audit dimulai bulan Januari
2009. Perhitungan fisik dapat dilakukan pada tanggal tersebut 31 Jan’09 2009. Hasil perhitungan fisik tgl 31 Jan 2009 ditambah pengeluaran dari tanggal
1 Januari sd 31 Januari 2009 dikurangi penerimaan kas dari tgl 1 Jan sd 31 Jan 2009 dibandingkan dengan saldo kas per 31 Des 2008 yg di sajikan dalam
laporan keuangan Neraca.
3. Jika terdapat perbedaan, maka kemungkinan cuma 2 : 1. salah catat transaksi, atau 2) ada transaksi yg belum catat baik transaksi penerimaan maupun
pengeluaran kas.

CONTOH KASUS PERHITUNGAN FISIK :

Misal Laporan Keuangan Yang diaudit untuk tahun buku 2008, penugasan mulai dilakukan tgl 1 Pebruari 2009. Jadwal Pemeriksaan Fisik Kas Di Bendahara dilakukan

tgl 6 Pebruari 2009 (biasanya dilakukan setelah Bendahara tutup buku pada hari itu). Langkah-langkah pemeriksaan :

1. Hitung kas yang ada pada tanggal tersebut dan jumlah uang dikelompokkan berdasarkan pecahan dan satuan logam atau kertas. Bandingkan dengan
catatan kas (buku besa kas) pada tanggal tersebut.
2. Jumlahkan kas perhitungan fisik dengan mutasi pengeluaran kas dikurangi penerimaan kas 1 Jan sd 6 Pebruari 2009. Hasilnya harus sama dengan kas
yang ada di Neraca.
3. Jika terdapat perbedaan, lakukan pemeriksaan bukti penerimaan dan pengeluaran kas dari tanggal 1 Januari sd 6 Pebruari 2009 untuk mencari tahu
penyebabnya..

Misal : Perhitungan fisik tanggal 6 Pebruari 2009 Rp. 2,5juta (sama dengan di buku besar pada tanggal tsb),

Penerimaan Kas : 1 Jan sd 6 Pebruari 2009 sebesar Rp. 6juta

Pengeluaran Kas : 1 Jan sd 6 Pebruari 2009 sebesar Rp.8juta

Berarti Kas Per 31 Desember 2008 seharusnya adalah sebesar Rp. 2,5juta +8juta – 6juta = Rp.4,5juta, jika terdapat perbedaan dengan kas per tanggal

neraca lakukan pemeriksaan bukti atas penerimaan dan pengeluaran sd tanggal pemeriksan fisik untuk mencari penyebab : 1) salah catat (kurang/lebih catat), 2)

belum catat, 3) hilang. Bagaimana jika ditemukan uang palsu? maka fisik kas dihitung sebesar uang aslinya saja.

CONTOH KASUS REKONSILIASI BANK:

Saldo Giro Bank Mandiri menurut catatan perusahaan per 31 Des 2008 : Rp. 10.500.000, sedangkan menurut rekening koran bank Mandiri Rp.11.850.000. Atas kasus

tersebut dilakukan pencocokan catatan antara buku besar dan rekening koran Bulan Desember 2008. Misal setelah ditelesuri, ternyata perusahaan belum membukukan

adanya pelunasan piutang sebesar Rp.1,1juta dari pelanggan pada bulan Desember (bukti ada di Bulan Desember 2009), Biaya Adm bank sebesar Rp.50.000 dan

pendapatan jasa giro Rp. 300.000.

REKONSILIASI BANK MANDIRI PER 31 DESEMBER 2008 :

Saldo menurut catatan perusahaan Rp. 10.500.000,-

Ditambah : Pelunasan Piutang Rp. 1.100.000,-


Jasa giro Rp. 300.000

Dikurang : Biaya Adm & Pajak (Rp. 50.000,-)

Saldo yang benar Rp. 11.850.000

Saldo menurut rekening koran Rp. 11.850.000

Ayat jurnal penyesuaiannya :

(D) Kas Bank Mandiri                      Rp.1.350.000

(D) Beban Adm & Pajak                  Rp.  50.000

(K)   Pendapatan jasa giro                                          Rp. 300.000

(K)   Piutang Usaha                                                        Rp. 1.100.000

23. AUDIT ATAS SALDO KAS

1. Jenis-jenis akun kas

a. Akun kas umum

b. Akun gaji impres → dibentuk untuk melakukan pembayaran gaji dan upah

c. Akun bank cadangan → serupa dengan akun kas umum, namun pada tingkat cabang

d. Dana kas kecil impres → digunakan untuk pengeluaran tunai yang nilainya kecil

e. Setara kas → bersifat investasi jangka pendek, siap dikonversi menjadi kas dalam jangka
pendek, dan tidak ada resiko perubahan nilai/bunga yang signifikan

2. KECURANGAN/PENYELEWENGAN KAS

a. Lapping, yaitu proses penggelapan kas oleh pemegang kas dengan melakukan pinjaman tanpa
persetujuan pejabat ybs dengan mengundur pencatatan penerimaan kas
Unsur:

1) penerimaan kas tidak dicatat

2) penerimaan yang tidak dicatat diambil pemegang kas

3) gali lubang tutup lubang  diisi kembali setelah ada penerimaan berikutnya

b. Kitting, bentuk window dressing dengan tujuan menutup kekurangan kas

cara: menarik cek dari rekening perusahaan pada suatu bank sebelum terjadi kliring, dan
menyetorkannya ke bank lain, biasa dilakukan akhir bulan.  kedua rekening menunjukkan
saldo yang lebih besar.

3. Metodologi audit kas akhir tahun

a. Tentukan materialitas dan tetapkan AAR dan IR untuk kas di bank

b. Tetapkan CR untuk kas di bank

c. Rancang dan laksanakan pengujian substatif atas transaksi dan prosedur analitis untuk
beberapa siklus

d. Rancang dan laksanakan prosedur analitis untuk kas di bank

e. Rancang pengujian rinci atas saldo kas

4. Faktor yang mempengaruhi audit kas akhir

a. Walau saldo kas tidak terlalu besar, namun jumlah mutasinya umumnya lebih besar dari
akun lainnya

b. Kas adalah aset yang paling rawan dicuri

5. PENGENDALIAN INTERNAL

a. Pengendalian atas siklus transaksi yang mempengaruhi penerimaan dan pengeluran kas
b. Rekonsiliasi bank yang independen

6. PROSEDUR ANALITIS

a. Membandingkan saldo akhir pada rekonsiliasi bank, setoran dalam perjalanan, cek-cek
yang masih beredar, dan pos-pos rekonsiliasi lainnya dengan tahun sebelumnya.

b. Membandingkan saldo kas dengan bulan sebelumnya

7. PROSEDUR AUDIT SALDO KAS AKHIR TAHUN.

a. Penerimaan konfirmasi bank  secara langsung

b. Penerimaan suatu Rekening koran bank pada titik pisah batas

Tujuan: untuk memverifikasi pos rekonsiliasi bank klien akhir tahun dengan bahan bukti yang
tidak dapat diakses oleh klien.

Pelaksanaan pembuktian dalam bulan sesudah tanggal neraca dengan cara :

1) Menjumlah semua cancelled check, memo debit, setoran & memo kredit

2) Mencek utk melihat bhw laporan bank akan seimbang jk dilakukan penjumlahan ke bawah

3) Menelaah pos dalam penjumlahan untuk memastikan bhw semuanya telah dibatalkan bank
dalam periode yang sesuai & tidak mengadakan penghapusan2 atau pengubahan2.

c. Pengujian atas rekonsiliasi bank

Tujuan: untuk memverifikasi apakah saldo bank klien yang tercatat berjumlah sama dengan kas
sebenarnya yang ada di bank kec untuk setoran dalam perjalanan. cek yang beredar, & pos
penyesuaian lainnya. Dalam pengujian rekonsiliasi, rekening koran bank pisah batas
menyediakan info untuk pelaksanaan tes.

1) Verifikasi perhitungan matematis rekonsiliasi bank


2) Telusuri saldo rekening koran/konfirmasi bank pisah batas menurut bank pada rekonsiliasi
bank;

3) Telusuri cek yang termasuk dalam laporan bank pisah batas thd daftar cek yang beredar pada
rekonsiliasi bank & thd buku pengeluaran kas.

4) Selidiki semua cek dengan jumlah yang signifikan yang termasuk dalam daftar cek yang
beredar yang blm dikliring pada laporan pisah batas.

5) Telusuri setoran dalam perjalanan s/d laporan berikutnya. Seluruh penerimaan kas yang blm
disetorkan ke bank pada akhir tahun harus ditelusuri ke laporan pisah batas untuk
meyakinkan bahwa semuanya disetorkan segera setelah awal tahun baru.

6) Hitung semua pos rekonsiliasi lainnya dalam rekening koran bank & rekonsiliasi bank.

8. PROSEDUR BERORIENTASI FRAUD

a. Pengujian yang diperluas atas rekonsiliasi bank

Yakni untuk memverifikasi apakah semua transaksi yang dimasukkan dalam buku untuk
bulan terakhir tahun ybs telah dimasukkan/dikeluarkan dari rekonsiliasi bank & untuk
memverifikasi apakah semua pos pada rekonsilasi bank telah dimasukkan dengan benar.

1) Memulai dengan rekonsiliasi bank untuk bulan Nov & membandingkan seluruh pos
rekonsiliasi dengan cancelled check & dokumen lain pada laporan bank bulan Des

2) Semua sisa cancelled check & slip setoran dalam laporan bank bulan Des dibandingkan
dengan jurnal pengeluaran dan penerimaan kas bulan Des.

3) Semua pos yang belum selesai dalam rekonsiliasi bank bulan Nov & jurnal pengeluaran serta
penerimaan bulan Des harus masuk rekonsiliasi 31 Des dari klien

4) Pos rekonsiliasi dalam rekonsiliasi 31 Des harus merupakan pos dari rekonsiliasi bank bulan
Nov & jurnal Des yang blm diselesaikan oleh bank.

b. Pembuktian kas  pembuktian kas empat kolom


1) Rekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku besar periode pembuktian kas

2) Rekonsiliasi penerimaan kas yang disetor dengan buku penerimaan kas untuk suatu periode tt

3) Rekonsiliasi cek yang dibatalkan yang diselesaikan bank dengan jurnal pengeluaran kas untuk
periode tertentu

4) Rekonsiliasi saldo laporan bank dengan so buku besar pada akhir periode pembuktian kas.

Manfaatnya guna menetapkan apakah :

1) Semua penerimaan kas yang tercatat telah disetorkan

2) Semua setoran di bank dicatat dalam pembukuan

3) Semua pengeluaran kas yang tercatat dibayarkan oleh bank

4) Semua jumlah yang dibayar olehbank telah dicatat.

Pembuktian kas tidak bermanfaat untuk :

1) mengungkapkan cek yang ditulis dengan jumlah yang salah, cek yang tidak sah/kesalahan lain
di mana jumlah rupiah yang tampak pada cat pengeluaran kas ternyata salah

2) Menemukan pencurian penerimaan kas /catatan & setoran jumlah kas yang tidak tepat.

c. Pengujian untuk kitting

Mencatat semua tranfer bank yang dilakukan bbrp hari sebelum & sesudah tanggal neraca &
menelusuri masing-masing ke cat akunt untuk dicatat dengan semestinya.

Pertimbangan: sifat kelemahan SPI dan fraud akibatnya, materialitas potensial fraud dan
prosedur yang paling efektifmencakup: konfirmasi A/R, pengujian lapping, penelahaan BUKU
BESAR akun kas untuk pos Luar Biasa, penelusuran dari order pelanggan ke penjualan &
penerimaan kas berikutnya, pemeriksaan persetujuan serta dokumen pendukung untuk A/R
yang diragukan & return serta pengurangan penjualan.
9. AUDIT ATAS AKUN GAJI IMPRES

a. Dapat dilaksanakan dengan cepat apabila rekening gaji dan upah impres, serta rekonsiliasi
yang independen atas akun gaji impres.

b. Pos yang perlu direkonsiliasi  cek-cek yang beredar

c. Dokumen yang diperlukan  rekonsiliasi bank, konfirmasi bank, laporan pisah batas

d. Prosedur penting  uji pengendalian dan uji substantif atas transaksi

10. AUDIT ATAS AKUN KAS KECIL

a. Jumlahnya tidak material namun selalu diperiksa dalam audit, karena kemungkian
kecurangan dan permintaan klien.

b. Pengendalian internal  tanggung jawab pada 1 orang, penggunaan terpisah dari aktivitas


lain, ada batasan jumlah, ada aturan tegas tentang penggunaannya.

Prosedur penting uji pengendalian, uji substantif atas transaksi

Anda mungkin juga menyukai