ENTITAS
Untuk memastikan prosedur penuntasan akuntabilitas (accountability discharge), perlu
ditetapkan entitas untuk menunjukkan entitas akuntansi yang menjadi pusat-pusat
pertanggungjawaban keuangan pemerintah. Entitas pelaporan keuangan mengacu pada konsep
bahwa setiap pusat pertanggungjawaban harus bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya
sesuai dengan peraturan.
Penetapan Dinas sebagai entitas akuntansi pemerintah daerah didasarkan pada pengertian bahwa
pengukuran kinerja akan lebih tepat jika dilakukan atas suatu fungsi. Dalam struktur pemerintah
daerah, dinas merupakan suatu unit kerja yang paling mcndekati gambaran suatu fungsi
pemerintah daerah.
KODE REKENING
Akuntansi keuangan pemerintah meliputi semua kegiatan yang meliputi pengumpulan data,
pengklasifikasian, pembukuan dan pelaporan keuangan pemcrintah. Kode perkiraan seragam dan
konsisten mutlak diperlukan sehingga mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasi di tingkat daerah maupun di tingkat pusat. Mengingat bahwa Indonesia merupakan
negara kesatuan berarti bahwa daerah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari negara
kesatuan Republik Indonesia, maka dalam era otononipun tetap diperlukan informasi keuangan
per wilayah ataupun secara nasional untuk analisis fiskal maupun ekonomi makro.
Konsekuensi dari tuntutan kebutuhan tersebut adalah diperlukannya harmonisasi praktek
akuntansi antara pemerintah pusat dan daerah. Hal ini diatur melalui bagan perkiraan standar
yang menjadi acuan bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam mengembangkan
sistem akuniansinya.
Di samping untuk memfasilitasi pengkonsolidasian kinerja keuangan pemerintah daerah
atau pemerintah pusat, klasifikasi perkiraan dan pengkodeannya juga diperlukan untuk
menyelaraskan akuntansi keuangan pemerintah dengan sistem statistik keuangan Internasional,
sebagaimana diusulkan oleh International Monetary Fund dalam konsep Government Finance
Statistk (GFS). Satu hal yang mendasar dari klasifikasi menurut GFS adalah bahwa klasifikasi
tersebut harus dapat mengakomodasi pengukuran kinerja pemerintah.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka klasifikasi perkiraan selan berdasarkan sistem
anggaran lama, yaitu per mata anggaran penerimaar (MAP), mata anggaran pengeluaran
(MAK), maka seluruh aktivitas keuangan pemerintah daerah harus dapat dirinci berdasarkan
organisasi, fungsi dan klasifikasi ekonomi.