Disusun oleh:
FAKULTAS EKONOMI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN DAN TUJUAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT
Sistem Akuntansi Pemerintahan pada Pemerintah Pusat dan Daerah di atur dengan peraturan
Menteri Keuangan nomor 238 tahun 2011 tentang pedoman umum sistem akuntansi
pemerintahan. SAPP adalah sistem akuntansi yang mengolah semua transaksi keuangan, aset,
kewajiban, dan ekuitas dana pemerintahan pusat yang menghasilkan informasi akuntansi dan
laporan keuangan yang tepat waktu dengan mutu yang dapat diandalkan baik yang diperlukan
oleh badan diluar pemerintahan pusat seperti DPR, maupun oleh berbagai tingkat
manajemen pada pemerintah pusat.
Tujuan SAPP adalah untuk menyediakan informasi Keuangan yang diperlukan dalam hal
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pengendalian, perencanaan,
perumusan kebijakan, pengambil keputusan, dan penilaian kinerja pemerintahan dan sebagai
upaya mempercepat penyajian perhitungan anggaran negara serta memudahkan pemeriksaan
oleh aparat pengawasan fungsional secara efektif dan efisien. Dalam pedoman pelaksanaan
SAPP, yang menjadi satu kesatuan dengan KMK di atas, SAPP ini mempunyai beberapa
tujuan yakni:
SAPP berlaku untuk seluruh organisasi pemerintah pusat dan Uni akuntansi pada
pemerintah daerah dalam pelaksanaan dekonsentrasi dan atau tugas pembantuan serta
pelaksanaan anggaran pembiayaan dan perhitungan. Peraturan ini diperbaharui dan
diresmikan mulai 1 Januari 2003 dengan terbitnya keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 337/ KMK. 012/2003 tanggal 18Juli 2003 tentang sistem akuntansi dan
laporan keuangan pemerintah pusat. Organisasi pemerintah tersebut terdiri atas entitas
akuntansi pemerintah, secara garis besar terdiri atas:
Tidak termasuk dalam ruang lingkup Peraturan Menteri Keuangan ini adalah:
1) Pemerintah Daerah
2) BUMN/ BUMD yang terdiri dari:
a. Perusahaan Perseroan
b. Perusahaan Umum
3) Bank Pemerintah dan Lembaga Keuangan Milik Pemerintah
1. Basis Akuntansi
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis kas, untuk
pengakuan dan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam laporan realisasi anggaran, dan
basis akrual, untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dalam neraca. Basis Kas adalah
basis akuntansi si yang mengakui pengaruh dari transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas
atau setara kas diterima atau dibayar melalui kas umum negara.
Setiap transaksi yang dibukukan dengan mendebit sebuah perkiraan dan mengkredit
perkiraan lain yang terkait.
3. Dana Tunggal
Kegiatan akuntansi mengacu kepada UU APBN sebagai landasan operasional. Dana tunggal
ini merupakan tempat dimana pendapatan dan belanja pemerintah dipertanggungjawabkan
sebagai kesatuan tunggal.
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan di instansi dilaksanakan secara berjenjang oleh
unit-unit akuntansi baik itu di kantor pusat maupun di daerah.
SAPP menggunakan perkiraan standar yang ditetapkan oleh menteri keuangan yang berlaku
untuk tujuan penganggaran maupun akuntansi. BPS adalah daftar perkiraan buku besar yang
ditetapkan dan disusun secara sistematis untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaan
anggaran, serta pembukuan dan pelaporan keuangan pemerintah.
Akuntansi pemerintahan di Indonesia mengalami beberapa fase perkembangan mulai dari era
Orde Lama, Orde Baru sampai orde reformasi. Adapun fase perkembangan regulasi sistem
akuntansi pemerintah dijelaskan berikut:
Pada Fase ini yang ada baru sistem administrasi atau tata usaha keuangan daerah.
Pelaksanaan pengelolaan keuangan pemerintahan khususnya pemerintah daerah
mendasarkan pada
A. UU Nomor 5 tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan di
daerah
B. Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 1975 tentang pengurusan
pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah.
C. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1975 tentang penyusunan
APBD, pelaksanaan tata usaha keuangan daerah dan penyusunan
perhitungan APBD.
2. Fase Tahun 1979-1980
1) Sistem administrasi pemerintahan masih dilakukan secara manual belum dikenal
sistem komputerisasi yang terintegrasi
2) belum dimiliki standar akuntansi pemerintah
3) Satu-satunya laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah kepada DPR berupa
perhitungan anggaran negara yang disajikan berdasarkan sumbangan perhitungan
anggaran dari departemen atau lembaga yang disusun secara manual atau single entry.
4) Penyampaian laporan PAN oleh pemerintah kepada DPR dilaksanakan dalam waktu
2 sampai 3 tahun
5) Departemen Keuangan mulai membuat rencana studi modernisasi sistem akuntansi
pemerintah
Dibentuk badan akuntansi keuangan negara yang mempunyai fungsi sebagai central
accounting Office, yang bukan sekedar membukukan namun memerlukan adanya standar
akuntansi pemerintah dan selanjutnya melaksanakan implementasi sistem yang telah
dirancang.
1.Komite standar akuntansi pemerintahan dibentuk dengan Keppres Nomor 84 tahun 2004
diubah dengan Keppres Nomor 2 Tahun 2005, Keppres Nomor 3 Tahun 2009
2.Standar akuntansi pemerintahan untuk pertama kali di miliki dengan dikeluarkannya
Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005
3.Mulai tahun 2005 laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah disusun berdasarkan
standar akuntansi pemerintahan
Konsolidasi laporan realisasi anggaran dari seluruh kementerian negara atau lembaga yang
telah di rekonsiliasi
2. Neraca Pemerintah
Neraca pemerintah pusat merupakan konsolidasi neraca SAI dan neraca SAKUN
laporan arus kas pemerintah pusat merupakan konsolidasi laporan arus kas dan seluruh
Kanwil DJPBN
4.Laporan Operasional
merupakan konsolidasi laporan operasional dari seluruh kementerian negara atau lembaga
Merupakan penjelasan atau perincian atau analisis atas Nilai suatu proses yang terjadi di
dalam laporan realisasi anggaran, neraca pemerintah dan laporan arus kas.
SiAP terdiri dari 2 subsistem, yaitu sistem akuntansi kas umum negara (SAKUN) dan
Sistem Akuntansi Umum (SAU). SAKUN menghasilkan laporan arus kas (LAK) dan neraca
KUN. Sedangkan SAU menghasilkan LRA dan Neraca SAU. SIAP dilaksanakan oleh:
1) KPPN
Setiap kementerian negara atau lembaga wajib menyelenggarakan sistem akuntansi instansi
untuk menghasilkan laporan keuangan termasuk bagian anggaran pembiayaan dan
perhitungan. Untuk melaksanakan SAI sebagaimana dimaksud dibentuk unit akuntansi
keuangan (UAK) yang terdiri dari:
Sistem akuntansi pemerintah daerah (SAPD) adalah serangkaian prosedur mulai dari proses
pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan dalam
rangka pertanggung jawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual dengan
menggunakan komputer.
1.Pengelola transaksi keuangan di lingkup satuan kerja Perangkat daerah (SKPD) sebagai
entitas akuntansi.
SAPD menggunakan basis kas untuk laporan realisasi anggaran (LRA) dan basis akrual
untuk neraca. Dengan basis kas, pendapatan diakui dan dicatat pada saat kas diterima oleh
rekening khas daerah serta belanja diakui dan dicatat pada saat kas dikeluarkan dari rekening
khas daerah.
Sistem pembukuan berpasangan atau double entry system didasarkan atas persamaan dasar
akuntansi yaitu: Aset = Kewajiban + Modal setiap transaksi dibukukan dengan debit suatu
perkiraan dan mengkredit suatu perkiraan yang lain.
Subsistem SAPD
1.Sistem akuntansi pemerintah daerah: dilaksanakan oleh PPKD( pejabat pengelola
keuangan daerah) dia akan mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh level Pemda
2.Sistem akuntansi satuan kerja Perangkat daerah. Dilaksanakan oleh pejabat penatausahaan
keuangan (PPK) SKPD.
Dalam konstruksi keuangan negara, terdapat dua jenis satuan kerja, yaitu SKPD dan
SKPKD. Dalam pelaksanaan anggaran transaksi terjadi di skpd dapat di klasifikasikan
menjadi dua yaitu:
1. akuntansi pendapatan
2. akuntansi belanja
3. Akuntansi aset
4. Akuntansi selain kas
1.LRA
2. Neraca
Sistem akuntansi penerimaan kas merupakan sistem yang digunakan untuk mencatat semua
transaksi penerimaan kas. Sistem akuntansi penerimaan kas terdiri atas tiga subsistem yaitu:
A) Pajak daerah
B) Retribusi daerah
C) Penerimaan lain-lain pendapatan asli daerah antara lain meliputi penjualan
aset daerah yang dipisahkan, penerimaan bunga deposito, penerimaan jasa
giro, denda keterlambatan pelaksanaan kegiatan
Jaringan prosedur yang membentuk sistem ini terdiri dari prosedur penerimaan, penyetoran
kas dan pencatatan. Prosedur penerimaan, penyetoran kas dan pencatatan merupakan uraian
pelaksanaan kegiatan yang terdiri:
Transaksi menerima lain-lain pendapatan yang sah antara lain diperoleh dari:
Sistem pengeluaran kas adalah sistem yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi
pengeluaran kas. Penatausahaan pengeluaran kas merupakan serangkaian proses kegiatan
menerima, menyimpan, menyetor, membayar, menyerahkan, dan mempertanggungjawabkan
pengeluaran uang yang berada dalam pengelolaan SKPKD. Sistem dan prosedur akuntansi
pengeluaran kas terdiri atas empat subsistem yaitu:
PSAP NO. 7 menyatakan bahwa aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan, atau dimasukkan untuk digunakan dalam
kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Dari definisi tersebut,
terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar suatu aset dapat diakui sebagai aset tetap
yaitu
1. Berwujud
2. mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan
3. biaya perolehan aset dapat diukur secara andal
4. Tidak dimasukkan untuk dijual dalam operasi normal entitas diperoleh atau
dibangun dengan maksud untuk digunakan
Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam aktivitas
operasi entitas. klasifikasi aset tetap menurut PSAP nomor 7 adalah sebagai berikut:
1) Tanah
2) Peralatan dan mesin
3) gedung dan bangunan
4) Jalan, irigasi dan jaringan
5) aset tetap lainnya
6) Konstruksi dalam pengerjaan
Jurnal Standar
Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian menggunakan biaya perolehan
tidak memungkinkan, maka digunakan nilai wajar pada saat perolehan. untuk aset tetap yang
dibangun dengan cara swakelola, gaya perolehannya meliputi biaya langsung untuk tenaga
kerja, bahan baku dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan,
perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan
dengan pembangunan aset tetap tersebut.
Suatu pengeluaran setelah perolehan atau pengeluaran pemeliharaan akan dikapitalisasi jika
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) menambah manfaat ekonomi atas aset tetap yang dipelihara yang dapat berupa:
a) bertambah ekonomis/ efisien
b) Bertambah Umur ekonomis
c) bertambah volume
d) bertambah kapasitas produksi
2) nilai pengeluaran belanja atas pemeliharaan aset tetap tersebut harus sama dengan
atau melebihi nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap. nilai satuan minimum
kapitalisasi adalah penambahan nilai aset tetap dari hasil pengembangan, reklasifikasi,
renovasi dan restorasi. Nilai satuan minimum kapitalisasi ini harus dituangkan di
dalam kebijakan akuntansi di masing-masing entitas pelaporan.
H.. SISTEM AKUNTANSI SELAIN KAS
Sistem akuntansi selain kan adalah sistem yang digunakan untuk mencatat semua transaksi atau
kejadian selain kas. Prosedur akuntansi selain kas merupakan serangkaian kegiatan yang
menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh polisi atau pihak terkait, dokumen yang digunakan
dan aliran dokumen, catatan yang digunakan dan aliran catatan serta laporan yang dihasilkan yang
berkaitan dengan transaksi atau kejadian selain kas. Sistem akuntansi selain kelas terdiri atas
prosedur akuntansi selain kas.
prosedur akuntansi lengkap merupakan prosedur yang digunakan untuk mencatat semua transaksi
atau kejadian selain kas. Transaksi atau kejadian selain khas antara lain terdiri atas:
Unit yang terkait dalam prosedur ini adalah fungsi akuntansi, berfungsi untuk mencatat semua
transaksi atau kejadian selain kas.
1) Bukti Memorial, dokumen ini digunakan untuk mencatat transaksi atau kejadian selain kas,
misalnya saat pemegang kas mempertanggungjawabkan UUDP dan transaksi atau kejadian
lainnya.
2) Tanda bukti yang sah. dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan atau tanda bukti
yang sah. tanda bukti yang sah dapat terdiri atas kuitansi, surat kontrak dan jaminan.
1) Jurnal Umum, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk
mencatat dan menggolongkan semua transaksi atau kejadian yang tidak dicatat dalam jurnal
penerimaan kas maupun jurnal pengeluaran kas
2) Buku Besar, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat
ringkasan semua transaksi atau kejadian selain khas dari jurnal umum ke dalam buku besar
untuk setiap rekening neraca,belanja, pendapatan dan pembiayaan
3) Buku Pembantu, merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk
mencatat transaksi transaksi dan kejadian yang berisi rincian item buku besar untuk setiap
rekening yang dianggap perlu ( dalam rincian objek atau digit)
1) Kesalahan ditemukan setelah transaksi yang bersangkutan telah diposting ke buku besar
sehingga untuk mengubah angka tidak dimungkinkan lagi tanpa harus mengubah semua
angka yang timbul setelah kesalahan tercatat dalam buku besar. Mengubah semua angka
atau jumlah dalam rekening buku besar jelas tidak mungkin karena selain tidak praktis,
menghapus atau mengganti angka yang sudah tercatat bukan merupakan praktik yang baik
atau sehat.
2) Merupakan praktik yang sehat untuk tidak menghapus kesalahan yang terlanjur dicatat agar
penghapusan misalnya dengan cairan penghapus tidak disangka sebagai kecurangan atur
agar tidak menimbulkan keraguan terhadap angka yang dihapus dan ditumpangi dengan
angka yang baru.
Dalam sistem pencatatan menggunakan komputer, kesalahan hanya dapat dikoreksi dengan jurnal
koreksi dan memasukkan data koreksi ke dalam komputer.