Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“TEORI BIAYA (SHORT RUN-LONG RUN)”

TEORI EKONOMI MIKRO

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Fitrawaty, M.Si

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II
1. Annisa Mardiah Sitorus ( )
2. Dwi Verasuna Manik (7203540022)
3. Joshua Fransesco Hutagalung ( )
4. Mirnawati (7201240008)
5. Putry Adelina Siagian (7202240002)
6. Roy Kristanto Lumban Tobing ( )

PRODI ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Karunia-Nya
kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah
ini disusun sebagaimana untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Teori Ekonomi Mikro
dengan judul Teori Biaya (short run-long run).
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Tidak lupa pula ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Dr. Fitrawaty, M.Si
selaku dosen pengampu pada mata pelajaran ini dan juga kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini, dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT selalu memberikan kita Keridoan-Nya disegala usaha kita. Aamiin.

Medan, April 2021

(Penulis)
Kelompok II

2
DAFTAR ISI

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seiring berkembangnya zaman, setelah mengalami pertambahan penduduk dan
perkembangan teknologi secara terus-menerus. Situasi kehidupan masyarakat menjadi berubah.
Dilain pihak jenis dan jumlah kebutuhan hidup menjadi makin tidak terbatas. Semua hal tersebut
berkaitan erat dengan apa yang disebut dengan biaya (cost).

Banyak definisi umum tentang biaya (cost), namun secara garis besar kami
menyimpulkan bahwa biaya (cost) adalah besarnya dana yang dikeluarkan untuk pengembalian
atas barang atau jasa yang diperoleh. Bilama seseorang menyatakan suatu hal berkaitan dengan
biaya (cost), maka reaksi pertama hendaknya mencari tahu untuk apa informasi biaya tersebut
hendak digunakan. Angka-angka baiya dapat diartikan bervariasi tergantung pada tujuannya.

Pengertian biaya dalam ekonomi adalah biaya kesempatan. Konsep ini dipakai dalam
analisis teori biaya produksi. Dalam konsep ini ada biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya
eksplisit adalah biaya-biaya yang secara eksplisit terlihat, terutama melalui laporan keuangan.
Contoh biaya eksplisit adalah baiya listrik, telepon dan air. Biaya implisit adalah biaya
kesempatan antara lain biaya tenaga kerja, biaya barang modal dan biaya kewirausahaan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari teori biaya?
2. Apa yang disebut dengan konsep biaya?
3. Apa saja jenis-jenis dari biaya?
4. Bagaimana memperkirakan fungsi biaya jangka pendek (Short Run Cost)?
5. Bagaimana memperkirakan fungsi biaya jangka panjang (Long Run Cost)?
6. Apa yang disebut dengan Skala Ekonomi?

1.3. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas yang telah di berikan.
2. Agar dapat mengetahui teori biaya dalam perekonomian.
3. Dapat memahami lebih detail tentang teori biaya.

4
1.4. Manfaat
1. Mampu menjelaskan definisi dari teori biaya.
2. Memahami bagaimana konsep biaya.
3. Mengetahui jenis-jenis dari biaya.
4. Mengetahui cara memperkirakan fungsi biaya jangka pendek (Short Run Cost).
5. Mengetahui cara memperkirakan fungsi biaya jangka panjang (Long Run Cost).

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori Biaya

1. Pengertian Biaya

Menurut Noor (2007) teori biaya dikembangkan berdasarkan teori produksi, yaitu bagaimana
mendapatkan formulasi input (biaya) yang paling efisien untuk menghasilkan output (produksi)
tertentu. Dengan demikian, maka teori biaya digunakan untuk:

a. Menentukan tingkat output (produksi) yang optimum dengan biaya minimum.

Biaya = fungsi (Produksi)

b. Analisis terhadap faktor-faktor ekonomi dan teknologi yang menunjang produksi untuk
mendapatkan “teknologi yang tepat, dan yang cocok dengan kondisi perusahaan”, dengan biaya
minimum.

Untuk memahami arti biaya, seseorang harus memahami proses yang digunakan dalam
menentukan biaya. Memperbaiki penentuan biaya akan merupakan faktor kunci dalam
pengembangan dalama bidang manajemen biaya.

Biaya adalah kas atau nilai yang setara kas yang dikorbankan untuk produk yang diharapkan
dapat membawa keuntungan masa kini dan masa yang akan datang bagi organisasi. Disebut
“setara dengan kas” karena asset non-kas dapat ditukar dengan produk yang diinginkan. Biaya
dikeluarkan untuk menghasilkan manfaat dalam bentuk pendapatan di masa kini maupun di masa
datang. Dengan demikian biaya digunakan untuk menghasilkan manfaat pendapatan disebut
beban. Oleh karenanya Setiap periode, beban tersebut dikurangkan dari pendapatan pada laporan
Laba Rugi. Kerugian adalah biaya yang kedaluarsa tanpa menghasilkan manfaat pendapatan
pada satu periode. Misalnya Persediaan yang rusak akibat kebakaran dan tidak diasuransikan
dapat diklasifikasikan sebagai kerugian dalam Laporan Laba Rugi. Sementara Biaya yang tidak
kedaluarsa dalam suatu periode tertentu dikelompokkan sebagai aktiva dan muncul pada Neraca.
Misalnya Mesin dan komputer adalah contoh aktiva yang berumur lebih dari satu periode.

6
Prinsip utama dalam pembedaan antara biaya sebagai beban atau sebagai aktiva adalah soal
penentuan waktu, yakni apakah biaya tersebut digunakan dalam satu periode atau lebih dari satu
periode.

2. Pengertian Biaya menurut para ahli, adalah sebagai berikut:

Menurut Supriyono (2000;16), Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan
dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang
penghasilan.

Menurut Henry Simamora (2002;36), Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan
untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di masa mendatang
bagi organisasi.

2.2 Konsep Biaya

Setiap peusahaan pasti memiliki sejumlah informasi tentang biaya yang akan atau telah menjadi
tanggungan perusahaan. Informasi yang akurat mengenai biaya produk maupun jasa merupakan
hal yang penting dalam setiap tahap fungsi manajemen, yaitu manajemen strategik, perencanaan
dan pengambilan keputusan, pengendalian manajemen dan pengendalian operasional, dan
pembuatan laporan keuangan termasuk analisis biaya. Sebelum melakukan analisis biaya,
terlebih dahulu perlu dipahami pengertian, dan beberapa konsep tentang biaya. Kalau ditinjau
dari sudut biaya, ada beberapa defenisi tentang biaya yang diuraikan sebagai berikut :

1. Biaya dalam ekonomi manajerial mencerminkan efisiensi sistem produksi, sehingga konsep
biaya juga mengacu pada konsep produksi, tetapi apabila pada konsep produksi kita
membicarakan penggunaan input secara fisik dalam menghasilkan output produksi, maka dalam
konsep biaya kita menghitung penggunaan input itu dalam nilai ekonomi yang disebut biaya.
(Gaspersz, 2003)

2. Biaya adalah harga pokok atau bagiannya yang telah dimanfaatkan atau dikonsumsi untuk
memperoleh pendapatan. (Sunarto, 2003)

3. Biaya juga sering diartikan sebagai nilai suatu pengorbanan untuk memperoleh suatu output
tertentu. Pengorbanan itu dapat berupa uang, barang, tenaga, waktu maupun kesempatan. Dalam
analisis ekonomi nilai kesempatan (untuk memperoleh sesuatu) yang hilang karena melakukan

7
sesuatu kegiatan lain juga dihitung sebagai biaya, yang disebut biaya kesempatan/opportunity
cost. (Maidin, 2003)

4. Bagi seorang Akuntan, biaya adalah total uang yang dikeluarkan untuk memperoleh atau
menghasilkan sesuatu (Rahardja & Manurung, 2002)

Sehingga, dalam pengertian tentang biaya tersebut di atas, ternyata terdapat 4 unsur pokok,
yaitu :

· Biaya merupakan harga pokok atau bagiannya untuk memperoleh pendapatan

· Biaya mencerminkan efisiensi sistem produksi

· Biaya merupakan pengorbanan untuk suatu tujuan tertentu

· Pengorbanan dapat berupa uang, barang, tenaga, waktu maupun kesempatan

Dalam konsep biaya, menurut Noor (2007) biaya adalah pengeluaran yang tidak dapat dielakkan
(unavoidable expenses) dalam melakukan suatu kegiatan. Dengan demikian, secara konsep,
maka pengertian biaya adalah sebagai berikut:

a. Biaya (cost) tidak sama dengan pengeluaran (expenses)

b. Biaya (cost) harus menggambarkan kegiatan

c. Biaya (cost) harus relevan dengan kegiatan yang dilakukan

Berdasarkan definisi biaya sebagai cost dan sebagai expense diatas umumya mempunyai
kesamaan makna, yaitu:

a. Cost merupakan pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang
terjadi atau secara potensial akan terjadi dan pengorbanan tersebut untuk tujuan tetentu.

b. Expense merupakan cost dari orang dan jasa telah menjadi beban (expired) karena
berlalunya waktu baik secara langsung maupun tidak langsung terkait dalam proses untuk
memperoleh pendapatan.

Oleh karena itu ketepatan pembebanan biaya menghasilkan informasi yang lebih bermutu yang
kemudian dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik. Agar biaya dapat
dibebankan dengan mudah dan akurat, maka perlu adanya penelusuran biaya yaitu pembebanan

8
aktual dari biaya ke objek biaya dengan menggunakan ukuran yang dapat diamati pada konsumsi
sumber daya oleh objek biaya.

Definisi tentang konsep biaya sangat penting, karena dalam ilmu akuntansi terdapat dua istilah
biaya, yaitu biaya sebagai cost dan expense. Tentu saja kedua istilah tersebut mempunyai
pengertian yang berbeda. Dalam buku “Activity Based Cost Sistem : Sistem Informasi Biaya
Untuk Pengurangan Biaya” definisi Biaya adalah: “Biaya (cost) adalah kas atau nilai setra kas
yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa yang diharapkan akan membawa manfaat
sekarang atau di masa depan bagi organisasi.” (Mulyadi, 2003:4).

Berdasarkan pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa biaya adalah sebagai sumber
daya yang di ukur dengan uang yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dan biaya juga
merupakan kas sumber daya yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa dan untuk
mendapatkan manfaat sekarang atau dimasa yang akan data. Manajemen perusahaan harus
merencanakan dan mengendalikan dengan baik penentuan biaya untuk menghasilkan manfaat
saat ini dan di masa depan, maka karena informasi biaya memberikan kerangka berpikir untuk
mengelola masukan agar nilai masukan yang dikorbankan lebih rendah dari nilai keluaran yang
diperoleh oleh perusahaan. Sehingga dapat diketahui bagaimana biaya dan kecenderungannya.
Dengan memahami biaya berarti telah mengetahui berapa biaya yang harus dikorbankan untuk
membuat suatu produk.

Dalam biaya ada yang namanya obyek biaya, obyek biaya adalah segala hal seperti produk,
pelanggan, departemen, proyek, kegiatan dan yang lain dimana biaya-biaya diukur dan
dibebankan. Misalnya, bila ingin menentukan berapa biaya untuk membuat pisang goreng, maka
obyek biaya adalah pisang goreng. Bila ingin menentukan biaya operasi sebuah program studi
dalam sebuah Universitas maka obyek biaya adalah program studi. Bila tujuannya adalah
menentukan biaya proyek pengembangan produk maka obyek biaya adalah proyek
pengembangan produk baru. Demikian penjelesan tentang konsep dan pengertian biaya,
pemahaman mengenai biaya sangat diperlukan dalam menjalankan usaha.

2.3 Jenis Biaya

1. Menurut Realitas (Realisasi) Pembayarannya

Berdasarkan realitas pembayarannya, biaya dikelompokkan menjadi:

9
a) Biaya pengorbanan (Opportunity Cost)

Dalam Alam (2013) ada beberapa pengertian opportunity cost menurut para ahli. Antara lain:

1) N. Gregory Mankiw mengatakan bahwa opportunity cost adalah segala sesuatu yang harus
Anda korbankan untuk memperoleh sesuatu.

2) Robert B. Ekelund, Jr. dan Robert D. Tollison mengatakan bahwa opportunity cost adalah
biaya dari penggunaan sumber daya ekonomi untuk tujuan tertentu, yang diukur dalam ukuran
keuntungan yang tidak jadi didapat karena tidak memilih alternatif itu dibandingkan dengan
komoditi yang didapat sebagai gantinya karena memilih suatu alternatif.

3) Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus mengatakan bahwa keputusan memilih


opportunity cost, karena memilih satu hal dalam dunia kelangkaan berarti menyerahkan sesuatu
yang lain. Biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang paling berharga yang hilang.

Opportunity cost merupakan penghasilan atau penghematan biaya yang dikorbankan karena
dipilihnya satu alternative tertentu, sehingga penghasilan atau penghematan tersebut perlu
diperhitungkan sebagai biaya pada alternative tertentu tersebut (Supriyono, 1999:360). Contoh :
sebagian ruangan toko dapat disewakan atau digunakan sendiri. Jika ruangan tersebut digunakan
sendiri, maka hasil penyewaan yang seharusnya diperoleh akan menjadi opportunity cost bagi
kegiatan tersebut.

b) Biaya sebenarnya (Real Cost)

Adalah biaya yang benar-benar dibayarkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Misalnya:
biaya upah dan gaji, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, dan sebagainya.

2. Menurut Konsep Pencatatan

Berdasarkan konsep pencatatan, atau akuntansi, biaya dapat dikelompokkan menjadi:

a. Biaya akuntansi (accouting cost) adalah biaya yang didasarkan pada pencatatan akuntansi,
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Misalnya biaya bahan baku, biaya gaji / upah,
biaya komunikasi dan sebagainya. Dalam praktiknya tidak semua biaya menurut akuntansi ini
dibayarkan.

10
b. Biaya ekonomis (economic cost) adalah biaya-biaya yang benar-benra dibayarkan sesuai
dengan aktivitas yang dilakukan. Pada biaya ekonomis ini, hamper semua dicatat, namun masih
ada biaya yang tidak dibayarkan, karena memang tidak dicatat. Misalnya seorang yang bekerja
pada perusahaannya sendiri, atau pekerja keluarga sering tidak dibayar dan juga tidak dicatat.

3. Menurut Periode atau Waktu

Berdasarkan Periode atau Waktu, biaya dapat dikelompokkan menjadi:

a. Biaya jangka pendek (short run cost) adalah periode dimana

masih ada kelompok dari biaya tetap dan biaya variable. Untuk jangka

pendek , biaya terdiri dari biaya tetap (TFC) dan biaya variable (TVC)

TC = TFC + TVC

ATC = AFC + AVC

b. Biaya Jangka Panjang (long run cost) adalah periode dimana seluruh biaya berubah
(variabel). Dalam jangka panjang semua biaya adalah biaya variable (tidak ada biaya tetap).

Cost = f (Q, W, i) → Q = Output, W = Upah dan Gaji, i = Biaya Modal

→ TC = αQβ Wτ iδ (Model Cobb - Douglas)

4. Menurut Karakteristik Jumlahnya

Berdasarkan Karakteristik Jumlahnya biaya dapat dikelompokkan menjadi:

a. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yg jumlah totalnya tetap (fixed), tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya
output. Pengertian biaya tetap ini hanya berlaku untuk analisis dalam waktu yang relatif pendek.
Yaitu sepanjang kapasitas produksi atau kapasitas produksi belum berubah (Noor, 2008 :172).

Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah (konstan), terlepas dari
perubahan tingkat aktivitas dalam kisaran relevan (relevant range) tertentu (simamora,
2002:147). Besar kecilnya biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusahaan jangka panjang,
teknologi dan metode serta strategi manajemen.

11
Dengan kata lain biaya tetap adalah biaya yang didalam jarak kapasitas tertentu totalnya tetap,
meskipun volume kegiatan perusahaan berubahubah. Jarak kapasitas adalah serangkaian tingkat
volume kegiatan perusahaan yang dapat dicapai tanpa menambah kapasitas. Contoh biaya tetap
adalah biaya sewa periodik, biaya penyusutan aktiva tetap, biaya gaji manajer.

b. Biaya Variabel (Variabel Cost)

Menurut Garrison dan Noreen yang diterjemahkan oleh A.Torok Budi Santoso (2000)
menjelaskan,"Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara proporsi dengan perubahan
aktivitas.". Aktivitas tersebut dapat diwujudkan dengan berbagai bentuk seperti unit yang
diproduksi, unit yang dijual, kilometer, jam kerja, dan sebagainya. Contoh yang menggambarkan
biaya variable adalah biaya bahan langsung. Biaya bahan langsung yang digunakan selama
satu periode akan bervariasi sesuai dengan tingkat unit yang dihasilkan. Biaya variabel
merupakan biaya yang berubah sesuai perubahan output.

Ada beberapa contoh yang menunjukan bahwa biaya akan berubah-ubah sesuai dengan
produk dan jasa yang dapat dihasilkan oleh perusahaan. Dalam perusahaan dagang, biaya
variabel meliputi harga pokok penjualan, komisi penjualan, dan biaya tagihan.

Biaya variable atau total variable cost, TVC adalah biaya yang jumlahnya berubah (variabel)
sesuai dengan perubahan tingkat atau volume produksi. Contoh biaya bahan baku, biaya energi,
komisi penjualan, upah tenaga kerja (Noor, 2008 :172).

TVC= f (Q) → TVC adalah fungsi dari output

1) TVC: Total Variabel Cost → Berubah sesuai dengan perubahan dari output

2) AVC: Variabel Cost/Unit → Tetap, sepanjang skala/kapasitas produksi dan harga input
tidak berubah.

Penggunaan konsep biaya tetap dan biaya variable ini sangat penting bagi perusahaan, khususnya
untuk perencanaan produksi seperti analisisi pulang pokok (Break Event point), dan perencanaan
laba perusahaan t ermasuk kebijakan memberhentikan (shut-down) operasi.

5. Menurut Karakteristik Satuannya

Berdasarkan karakteristik satuannya biaya dapat dikelompokkan menjadi:

12
a. Biaya total (total cost/ TC) adalah jumlah dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan output. → TC = TFC + TVC

Karena biaya variabel merupakan unsur biaya total, maka biaya total memiliki sifat sebagaimana
yang juga dimiliki oleh biaya variabel, yakni bahwa besarnya biaya total itu berubah-ubah relatif
perubahan jumlah output yang dihasilkan. Namun, fixed cost yang juga bagian dari biaya total,
nilai eksistensinya tetap tidak berubah.

b. Biaya rata-rata perunit output (Average Total Cost / ATC) adalah jumlah dari keseluruhan
biaya yang dikeluarkan dibagi dengan jumlah output. Untuk mencapai keuntungan, biaya rata-
rata per unit produksi ini berguna sebagai informasi dasar untuk menentukan produksi yang
paling efisien. Perusahaan akan berproduksi pada tingkat biaya rata-rata per unit output (ATC)
yang paling rendah .

ATC = TC/Q = TFC/Q + TVC/Q → ATC = AFC + AVC

AFC : Biaya tetap rata-rata per unit (Avarage Fixed Cost)

AVC: Biaya variable rata-rata per unit (Avarage Variabel Cost)

c. Biaya Marginal (Marginal Cost / MC) adalah tambahan biaya yang dikelurkan karena ada
tambahan satu unit output (MCi = TCi –TCi-1)

6. Menurut Relevansinya

Berdasarkan relevansinya dengan pengambilan keputusan oleh manajemen, biaya dapat


dikelompokkan menjadi:

a. Biaya Relevan

Menurut Ahmad (2005:115), biaya relevan adalah biaya yang dapat dihindari atau biaya yang
dapat dielakan dan harus dipertimbangkan oleh setiap pengambil keputusan dalam berbagai
alternatif yang dihadapi.

Pengertian biaya relevan menurut RA. Supriyono (2002:389), biaya relevan adalah meliputi
semua biaya yang akan terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan, karena itu biaya tersebut
harus dipertimbangkan di dalam pengambilan keputusan tertentu tersebut.

13
Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa biaya relevan dimaksud adalah semua
biaya yang bisa dihindari bila menghadapi berbagai alternatif yang dihadapi dan dapat
berpengaruh dalam mengambil keputusan seorang manajer. Biaya relevan memiliki karakteristik
yakni sebagai berikut:

1) Biaya yang benar-benar akan terjadi dan mengingat biaya masa lalu yang tidak relevan.

2) Biaya harus benar-benar akan memberikan hasil berbeda jika memilih alternatif.

Biaya relevan adalah seluruh jenis biaya dengan karakteristik seperti di atas: Total Fix Cost,
Total Variable Cost, Total Cost, Average Fix Cost, Average Variable Cost, Average Total Cost
dan Marginal Cost.

b. Biaya Irrelevan

Adalah jenis biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan, namun tidak relevan dengan
pengambilan keputusan dalam bisnis. Biaya tidak relevan ini dikenal juga dengan istilah Sunk
Cost. Sunk Cost adalah biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan, namun tidak relevan
digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan oleh manajemen. Sunk costs adalah biaya yang
terjadi di masa lalu dimana tidak ada yang dapat mengubah apa yang telah dikeluarkan mauun
apa yang telah terjadi. Oleh karena itu, sunk costs merupakan informasi yang tidak relevan dalam
pembuatan keputusan.

2.4 Memperkirakan Fungsi Biaya Jangka pendek (Short Run Cost)

Untuk jangka pendek biaya dapat dikelompokkan menjadi biaya tetap (TFC) dan biaya variabel
(TVC). → TC = TFC + TVC → yang perlu diperkirakan adalah TVC dan AVC.

a. Model Persamaan Regresi untuk TVC adalah: TVc = AVC (Q)

→ Kurva berbentuk S

→ TVC = a + bQ + c Q 2 (Q) → TVC = a + bQ + c Q 2 + c Q 3 → a,c > 0 dan b < 0

b. Model Persamaan Regresi untuk AVC adalah fungsi kuadarat, karena kurva
berbentuk parabola → AVC = a + bQ + c Q 2 → a,c > 0 dan b < 0

c. Fungsi Biaya Variabel Total

14
Model persamaan Regresi untuk TVC adalah : TVC = AVC (Q) → Kurva berbentuk S.

→ TVC = a + bQ + c Q 2 (Q) → TVC = a + bQ + c Q 2 + c Q 3

d. Fungsi Biaya Marginal → MC = δ/dq TC

e. Kurva Biaya Jangka Pendek

Kurva biaya jangka pendek ini dapat menunjukkan karakteristik atau perilaku masing-masing
jenis biaya, yang dapat digunakan manajemen sebagai bahan pengambilan keputusan. Seperti
terlihat pada gambar berikut ini :

1. Kurva biaya rata-rata (ATC), adalah berbentuk U, artinya, pertama kali berproduksi, biaya
rata-rata cukup tinggi, kemudian secara bertahap turun, sesuai dengan peningkatan produksi,
namun sampai suatu titik, sesuai dengan penigkatan produksi, namun sampai suatu titik berhenti
turunnya, kemudian naik lagi sesuai dengan kenaikan peroduksi. Titik Q* adalah tingkat
optimum produksi optimal dengan biaya produksi rata-rata paling kecil (minimum).

2. Kurva biaya marginal (MC) pertama kali berproduksi berada di bawah ATC, kemudian
secara bertahap naik, sesuai dengan penigkatan produksi, dan memotong ATC, pada tingkat
produksi dengan ATC minimum (Q*). Selanjutnya MC berada diatas (lebih tinggi dari) ATC.
Titik Q* adalah tingkat produksi optimal dengan biaya produksi rata-rata paling kecil
(minimum).

2.5 Memperkirakan Fungsi Biaya Jangka Panjang (Long Run Cost)

15
Dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel (tidak ada biaya tetap).

a. Rumus umum fungsi biaya → Cost = f (Q, W, i)

Q = Output, W = Upah dan Gaji, I = Biaya uang atau modal (Cost of money, or cost of fund)

b. Model persamaan regresi untuk biaya jangka panjang, yang paling cocok adalah model
Cobb – Douglas.

→ TC = αQ β W τ i δ

Jika model di atas digunakan sebagai model biaya jangka panjang, maka: bila harga input naik 2
X lipat, sedangkan output sama, maka TC N = 2TC

TC N : Total cost setelah biaya input naik

TC : Total cost sebelum biaya input naik

TC N = αQ β(2 W ¿ ¿τ (2 i¿ ¿ δ = αQ β 2τ w τ i δ = 2 (τ + δ) αQβ w τ i δ

TC N = 2 (τ + δ) TC → bila TC N = 2 TC → (τ + δ) = 1 → τ = 1 – δ

Sehingga fungsi biaya jangka panjang dapat diubah menjadi:

TC = αQ β 2τ w τ i(1−τ ) → TC = αQ β 2τ w τ

TC = αQβ (W / i)τ i → TC = TC = αQβ (W / i)τ i

Syarat : α, β > 0, dan 0 < τ < 1

c. Menyusun fungsi biaya jangka panjang

Untuk menyusun fungsi biaya jangka panjang, dibutuhkan empat variabel yaitu: TC (Total Cost),
Q (Output), W (Upah tenaga kerja), dan i (biaya modal)

→ TC = K (i) + L (w)

d. Kriteria efisiensi produksi dari fungsi produksi jangka panjang adalah : (M P L) / (M


P K ) = (W i ) / (i)

Dengan demikian, maka kriteria efisiensi produksi jangka panjang, adalah : β/α (K/L) = W/I,
atau β/α (K/L) - W/I = 0, oleh karena itu, maka:

16
1. Bila β/α (K/L) > W/I → Sistem Produksi adalah padat modal (capital intensive)

2. Bila β/α (K/L) < W/I → Sistem Produksi adalah padat karya (labor intensive)

e. Elastisitas Total Cost (Total Cost Elasticity)

Untuk memperkirakan fungsi TC, fungsi biaya tersebut dikonversikan kedalam fungsi logaritma,
sehingga: Log TC = log a + b log Q + t log (w/i) + log i → agar a, b, dan t, bisa diperkirakan,
maka pada rumusan diatas secara matematika a = 1, sehingga:

Log (TC/ i) = log a + b log Q + t log (w/i) → b : Elastisitas TC

Sehingga : b > 1 → Long Run AVC Increasing (diseconomic of scale)

b = 1 → Long Run AVC Constant (constant of scale)

b < 1 → Long Run AVC Decreasing (economic of scale)

2.6 Skala Ekonomis

Skala ekonomis adalah rentang produksi dimana penambahan output (peningkatan volume
produksi, Q) menghasilkan biaya rata-ta per unit (ATC), yang menurun. Seperti terlihat pada
gambar berikut ini, penurunan ATC terjadi sampai sauatu titik dan kemudian naik kembali,
sebanding dengan naiknya volume produksi.

17
Skala Ekonomi & Tidak Ekonomi

Kurva LRAC berbentuk huruf U atau lebih tepat berbentuk kuali, disebabkan oleh faktor-faktor
yang dinamakan oleh ahli-ahli ekonomi sebagai skala ekonomi (economies of scale) dan skala
tidak ekonomi (diseconomies of scale).

A Skala Ekonomi

Menurut Sadono Sukirno skala kegiatan produksi jangka panjang dikatakan bersifat mencapai
skala ekonomi apabila pertambajhan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi
semakin rendah. Produksi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan menambah kapasitas
produksi, dan pertambahan kapsitus ini menyebabkan kegiatan memproduksi bertambah efisien.
Ini dicerminkan oleh biaya produksi yang bertambah rendah. Pada kurva LRAC keadaan ini
ditunjukkan oleh bagian kurva LRAC yang semakin menurun apabila produksi bertambah.
Dalam gambar keadaan ini berlaku di antara produksi sebesar 0 sampai sebesar QB. Di bawah ini
diuraikan beberapa faktor penting yang menimbulkan skala ekonomi.

• Spesialisasi faktor-faktor produksi.

Dalam perusahaan yang besar dilakukan spesialisasi. Setiap pekerja diharuskan melakukan suatu
pekerjaan tertentu saja, dan ini menmbah keterampilan mereka. Produktifitas mereka bertambah
tinggi dan akan menurunkan biaya per unit.

18
• Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain.

Makin tinggi produksi, makin banyak bahan-bahan mentah dan peralatan produksi yang
digunakan. Keadaan ini menyebabkan biaya per unit akan menjadi semakin murah.

• Memungkinkan produk sampingan diproduksi

Di dalam perusahaan adakalanya terdapat bahan-bahan yang terbuang (waste). Tetapi kalau
perusahaan memiliki barang residu yang cukup banyak, barang residu ini dapat diproses menjadi
barang yang diproduksi secara sampingan. Kegiatan yang baru ini akan menurunkan biaya per
unit dari keseluruha operasi perusahaan.

• Mendorong perkembangan usaha lain.

Kalau suatu perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul permintaan yang cukup ekonomis
untuk mengembangkan kegiayan di bidang usaha lain yang menghasilkan barang-barang atau
fasilitas yang dibutuhkan perusahaan besar tersebut. Di samping itu perusahaan - perusahaan
yang menyediakan jasa-jasa kepada persusahaan tersebut akan berkembang. Berbagai
perkembangan ini akan mengurangi biaya per unit.

b.Skala Tidak Ekonomi

Wujudnya skala tidak ekonomi terutama disebabkan oleh organisasi perusahaan yang sudah
menjadi sangat besar sekali sehingga menimbulkan kerumitan di dalam mengatur dan
memimpinnya. Perusahaan yang terusmenerus membesar biasanya berarti jumlah tenaga kerja
yang digunakan meliputi beribu-ribu orang, dan mempunyai pabrik dan cabang di berbagai
tempat. Sebagai akibatnya kegiatan dan organisasi perusahaan itu sudah menjadi sangat
kompleks. Tidak mungkin lagi ia dipimpin oleh seorang manajer saja. Ini megakibatkan
pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan yang sangat kaku dan memakan waktu yang
lama untuk merumuskannya. Keadaan ini mengurangi efisiensi kegiatan perusahaan, dan
menyebabkan biaya produksi rata-rata semakin tinggi.

19
BAB III

PENUTUP

20
DAFTAR PUSTAKA

http://jilbabiru.blogspot.com/2016/01/teori-biaya.html?m=1

https://id.scribd.com/document/363270215/Makalah-Ekonomi-Manajerial-Teori-Biaya

21

Anda mungkin juga menyukai