Anda di halaman 1dari 8

Tugas Praktikum Akuntansi Lembaga/Instansi

Pemerintah

Kelompok 1
1. Abdul Rofi
2. Delvia Margaretha
3. Icha
4. Nur Amalia
5. Pahru
6. Putri Amalia
7. Septi Andriyani
8. Tiara Ramadhani
A. Sistem Akuntansi Pemerintahan

1. Pengertian Akuntansi Pemerintah 2. Sejarah Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah


akuntansi pemerintahan merupakan bidang a. Perubahan sistem Akuntansi Dari Single Entry
akuntansi yang berkaitan dengan lembaga Menjadi Double Entry
pemerintahan yang berfungsi memberikan Pada, awalnya, Indonesia menerapkan System Single
informasi akuntansi kepada lembaga pemerintahan Entry dalam standar akuntansi pemerintaha, di mana
yang berkaitan, baik lembaga pemerintahan pusat
kemudian sistem ini dianggap memiliki banyak
maupun pemerintahan daerah. Akuntansi
kekurangan hingga akhirnya pemerintah memutuskan
pemerintahan daerah adalah suatu proses untuk beralih menggunakan Double Entry dalam
akuntansi yang terdiri dari proses identifikasi, pencatatan transaksi keuangan. Dalam System Double
pengukuran, pencatatan, dan pelaporan keuangan Entry, pencatatan dilakukan sebanyak dua kali. Tahap
yang terjadi didalam suatu entitas pemeintahan pertama adalah pencatatan pada sisi debit, kemudian
daerah, seperti provinsi, kabupatten/kota, maupun
tahap kedua adalah pencatatan pada sisi kredit.
pemerintah desa yang dijadikan sebagai acuan
untuk membuat keputusan ekonomi

1

b. Perubahan Basis Pencatatan Akuntansi dari Basis Kas Menjadi Basis Akrual
Pada awalnya, Indonesia masih memakai basis kas dalam pencatatan transaksi
keuangannya, kemudian karena perkembangan jaman akhirnya pemerintah
mengubah ke arah basis akrual. Namun standar akuntansi pemerintah yang baru
ini tidak langsung begitu saja., akan tetapi ada tahapan tersendiri, yaitu dengan
menerapkan basis kas menuju akrual (cash basis toward accrual ) yang
diterapkan selama 4 tahun. Tujuannya adalah agar tidak terjadi ketimpangan
karena perubahan yang tiba-tiba. Jadi diharapkan pegawai-pegawai dapat
beradaptasi saat diterapkan basis akrual seluruhnya.
Selain itu, Nuwun Priyono juga menyebutkan bahwa Indonesia mengalami
beberapa fase-fase penting yang berhubungan dengan reformasi keuangan,
diantaranya sebagai berikut.

3
a. Tahun 1975 d. Tahun 1987-1988
Pada tahun ini belum ada sistem akuntansi, yang ada Mulai dilakukan simulasi sistem manual pada
baru sebatas sistem administrasi atau dikenal dengan departemen pekerjaan umum, sosial, perdagangan
istilah tata usaha keuangan daerah. pada wilayah Jakarta, Medan, dan Surabaya. Pada saat
b. Tahun 1979-1980 bersamaan, timbul pemikiran penggunaan komputer
untuk proses akuntansi dapa pada tahunn 1989.
Sistem administrasi pemerintahan masih dilakukan
e. Tahun 1992
secara manual karena belum ada sistem komputerisasi
dan integrasi, serta Indonesia belum memiliki standar Dibentuk Badan Akuntansi Keuangan Negara (BAKUN)
akuntansi pemerintahan. yang mempunyai fungsi sebagai Central Accounting
c. Tahun 1986 Office.
f. Tahun 2001-2002
Dibuat desain pengembangan sistem akuntansi pusat
dan sistem akuntansi instansi. Caranya dengan Pada 1 Januari 2001, otonomi daerah dan desentalisasi
mengusulkan disusunnya bagan akun standar dan fiskal serentak dilaksanakan Indonesia. Selanjutnya,
standar akuntansi pemerintaahan. Selain itu, dikeluarkan Kepmendagri No. 29 Tahun 2007 yang
pembentukan unit eselon I di lingkungan departemen mulai mengenalkan penggunaan akuntansi basis kas
keuangan yang memegang fungsi akuntansi dan modifikasi (modified cash basis) serta pembukuan
pelaporan. berpasangan (double entry book keeping) untuk
pencatatan keuangan pemerintah daerah.
4
g. Tahun 2003-2004

Diterbitkannya 3 undang-undang Keuangan Negara, yaitu sebagai berikut.
1) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengololaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara
h. Tahun 2005
1) Komite Standar Akuntansi Pemerintahan – KSAP ( Standard Setter Body ) di
bentuk.
2) Pertama kalinya Indonesia memiliki standar akuntansi pemerintah
menggunakan pendekatan cash toward accrual.

5
i. Tahun 2010
Dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan menggantikan PP No.
24 Tahun 2005. berdasarkan PP No. 71 Tahun 2010, pemerintah pusat dan daerah harus menerapkan akuntansi akrual
penuh (full accrual accounting) tidak lagi cash towards accrual selambat-lambatnya tahun 2015

Alasan Diterapkannya Sistem Akrual Basis

Dalam studi No. 14 yang diterbitkan oleh IFAC-Public Sector Commite (2003), manfaat penggunaan basis akrual dapat
diuraikan berikut ini.
1. Menilai akuntabilitas pengelolaan seluruh sumber daya oleh suatu entitas
2. Menilai kinerja, posisi keuangan dan arus kas dari suatu entitas
3. Pengambilan keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada, atau melakukan bisnis dengan suatu entitas

6
3. Sistem Akuntansi Pemerintahan dan Prosedurnya a. Produser Akuntansi Penerimaan Kas
Sistem akuntansi pemerintah daerah menurut Pasal b. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas
232 Ayat (3) Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, yaitu c. Prosedur Akuntansi Selain Kas
meliputi serangkaian prosedur mulai dari proses
pengumpulan data, pencatatan, penggolongan, dan d. Prosedur Akuntansi Aset
peringkasan atas transaksi dan/atau kejadian 4. Arsitektur Sistem Akuntansi Pemerintahan
keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN yang dapat Agar suatu SKPD dapat menyusun laporan keuangan
dilakukan secara manual atau mnggunakan aplikasi berupa LRA, laporan operasaional, lporan perubahan
komputer. ekuitas serta neraca, ada penulis yang mengusulkan
untuk membuat sistem akuntansi yang berbasis LO.
Sistem akuntansi pemerintah daerah dilaksanakan
oleh penjabat pengelola keuangan daerah (PPKP) Ada usulan kedua, yaitu sistem akuntansi dibangun
pada satuan kerja pengelola keuangan daerah dengan dasar kas. Transaksi selama satu periode
(SKPKD) dan sistem akuntansi kerja perangkat daerah diakui (dicatat) dengan dasar kas. Pada awal tahun
(SKPD) dilaksanakan oleh penjabat penatausahaan berikutnya jurnal penyesuaian tersebut dibalik dengan
keuangan (PPK)-SKP jurnal pembalik, sehingga catatan akuntansi akan
kembali menjadi dasar kas.
Sistem akuntansi daerah secara garis besar terdiri
atas empat produser akuntansi, yaitu sebagai berikut.
7
SEKIAN PRESENTASI
DARI KELOMPOK KAMI,

SELESAI
APABILA ADA KATA-
KATA YANG KURANG
DIPAHAMI DAN
SELEBIHNYA KAMI
MOHON MAAF

Anda mungkin juga menyukai