NIM : 182321076
Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk di dalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
Akuntansi keuangan pemerintah daerah merupakan bagian dari akuntansi sektor publik,
yang mencatat dan melaporkan semua transaksi yang berkaitan dengan keuangan daerah.
Pengertian akuntansi dapat dijelaskan melalui dua pendekatan, yakni dari segi proses dan
fungsi. Dapat disimpulkan bahwa fungsi akuntansi pada dasarnya adalah untuk memberikan
informasi kuantitatif mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi terutama yang bersifat keuangan
yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Kegiatan jasa yang dilakukan oleh akuntansi
dalam menyajikan informasi keuangan, selalu berkaitan dengan kegiatan suatu lembaga atau
suatu perusahaan. Akuntansi dibagi dalam 3 cabang secara umum, yakni Akuntansi Keuangan,
Akuntansi Manajemen, dan Akuntansi Pemerintahan, di mana siklus yang terjadi pada dasarnya
sama berupa :
Akuntansi pemerintahan merupkan salah satu cabang dari bidang akuntansi yangsudah
cukup lama dikenal di negara-negara maju, khususnya di Amerika Serikat.Hal ini terbukti,
karena sejak tahun 1921, Amerika Serikat telah memiliki Undang-undang (Budget and
Accounting Act tahun 1921) yang kemudian pada tahun 1950disempurnakan menjadi Budget
and Accounting Procedure Act tahun 1950. Padaintinya dalam Undang-undang tersebut telah
diatur mengenai berbagai hal yangberkaitan dengan pelaksanaan praktik akuntansi pemerintahan
di Amerika Serikat,misalnya adanya ketentuan yang mengharuskan kepada Kepala
GAO (Governmental Accounting Office/Comptroller General) untuk menetapkan:
1) Formulir, sistem dan prosedur mengenai penyediaan dana dan akuntansidana pada badan-
badan federal.
2) Prinsip-prinsip, standar dan persyaratan akuntansi lainnya yang
harusdilaksanakan oleh badan-badan federal, termasuk integrasi akuntansiantara
eksekutif dan Treasury Department
Saat ini pemerintah telah menyusun Laporan Keuangan dengan Basis Kas Menuju Akrual
yang merupakan basis transisi sampai dengan akuntansi berbasis akrual sebagaimana ditetapkan
dengan paket UU bidang keuangan Negara dapat diterapkan di Indonesia. Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan dengan basis cash towards accrual di Pemerintah Indonesia baik Pusat
maupun Daerah telah berjalan selama 8 (delapan) tahun. Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan walaupun menghadapi banyak hambatan, sudah menunjukkan adanya
peningkatan. Hal tersebut antara lain tercermin atas opini yang diberikan BPK atas Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat. Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK, opini LKPP Tahun
2012 adalah Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atau qualified opinion. Opini tersebut
merupakan opini terbaik yang pernah diperoleh sejak Tahun 2009.
Perbedaan utama antara Basis CTA dengan Basis Akrual adalah pada basis pengakuan
pendapatan dan biaya. Akuntansi berbasis akrual adalah suatu basis akuntansi di mana transaksi
ekonomi dan peristiwa lainnya diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat
terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas atau setara kas diterima atau
dibayarkan. Dalam akuntansi berbasis akrual, waktu pencatatan (recording) sesuai dengan saat
terjadinya arus sumber daya, sehingga dapat menyediakan informasi yang paling komprehensif
karena seluruh arus sumber daya dicatat. Dengan pelaporan berbasis akrual, pengguna dapat
mengidentifikasi posisi keuangan pemerintah dan perubahannya, bagaimana pemerintah
mendanai kegiatannya sesuai dengan kemampuan pendanaannya sehingga dapat diukur kapasitas
pemerintah yang sebenarnya serta memungkinkan pemerintah untuk mengidentifikasi
kesempatan dalam menggunakan sumber daya masa depan dan mewujudkan pengelolaan yang
baik atas sumber daya tersebut.
Secara umum, Pemerintah Indonesia menerapkan basis akuntansi akrual karena basis
akrual memiliki manfaat sebagai berikut: