Akuntansi
Sektor Publik
04
Ekonomi Dan Bisnis S1 Akuntansi MK Yulia Yustikasari, SE, M.Sc.
1) Basis Akuntansi dalam Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) PP N0.24 tahun 2005.
mempunyai dua pilihan seperti di niomor 2 dan 3.
2) Pertama, basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah
adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan
serta basis akrual untuk pengakuan asset, kewajiban dan ekuitas dana.
3) Kedua, entitas pelaporan diperkenankan untuk menyelenggarakan akuntansi dan
penyajian laporan keuangan dengan menggunakan sepenuhnya basis akrual.
4) Entitas pelaporan yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan
keuangan dengan menggunakan basis akrual tetap menyajikan Laporan Realisasi
Anggaran berdasarkan basis kas.
1. Perbedaan Akuntansi Berbasis Kas Dan Akuntansi Berbasdis Akrual
Merupakan Sistem akuntansi yang hanya mengakui arus kas masuk dan keluar.
Sehingga dalam laporan keuangan tidak bisa dihasilkan karena ketiadaan data tentang
aktiva dan kewajiban. Data yang ada hanyalah perimbangan kas, yaitu Penjualan hanya
dicatat saat kas diterima, sehingga tidak ada pos piutang. Pembelian dicatat saat kas
dibayarkan, sehingga tidak ada hutang. Dan penyesuaian saham tidak dilakukan karena
rekening tidak memperhatikan pencatatan dan yang dicatat hanya kenyataan bahwa kas
dibayar untuk pembelian.
Dalam laporan arus kas banyak dipakai dalam akuntansi bisnis, namun hanya
sebagai tambahan laporan pendapatan dan laporan posisi keuangan. Akuntansi arus
kas dipraktikkan di berbagai perusahaan sector public dan organisasi nonprofit,
misalnya: rekening penerimaan dan pembayaran yang sederhana dari suatu kegiatan.
Jenis informasi yang tidak diberikan dalam laporan arus jas adalah modal dan
pendapatan. Apabila pendapatan adalah peningkatan modal,maka pendapatan tidak
dapat diperhitungkan.
Penerimaan dan biaya bertambah (diakui karena diperoleh atau dimasukkan tidak
sebagai uang yang diterima atau dibayarkan) sesuai satu sama lain dapat
Penerapan basis akrual akan mempengaruhi system akuntansi yang digunakan, seperti
penambahan pos-pos akrual dan berbagai formulir pembukuan
Ragam laporan dalam konsep akrual tidak dibuat seragam. Tiap organisasi sector
public mempunyai daftar laporan yang memungkinkan jumlahnya berbeda satu dengan
yang lain. Perbedaan yang terjadi lebih disebabkan karena perbedaan proses kerja antar
organisasi. Namun, persamaan juga terjadi dalam proses pelaporan posisi keuangan
dan pelaporan operasional di berbagai organisasi. Hal ini disebabkan alur penerimaan
dan pembayaran yang konsisten antar organisasi.
Penentuan pos dan besaran transaksi yang dicatat dilakukan oleh individu yang
mencatat.
Relevansi akuntansi akrual menjadi terbatas ketika dikaitkan dengan nilai historis
dan inflasi.
Dalam pembandingan dengan basis kas, penyesuaian akrual membutuhkan
prosedur administrasi yang lebih rumit, sehingga biaya administrasi menjadi lebih
mahal.
Peluang manipulasi keuangan yang sulit dikendalikan.
2. Pertimbangan Pemilihan Dasar Akrual
Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik telah memilih dasar akrual sebagai basis
pencatatan akuntansi. Dasar akrual mengakui transaksi dan kejadian pada saat
transaksi dan kejadian tersebut terjadi. Elemen-elemen yang diakui dalam dasar akrual
ini adalah aktiva, kewajiban, net worth, pendapatan, dan biaya. Pengukuran akuntansi
akrual berfokus pada pengukuran sumber daya ekonomis dan perubahan sumber daya
tersebut pada suatu entitas.
Tujuan umum pelaporan keuangan dasar akrual mempunyai peran akuntabilitas dan
peran informative, sehingga laporan keuangan memberikan informasi kepada pengguna
tentang:
1) Penilaian kinerja, posisi keuangan, dan aliran arus kas suatu entitas.
2) Menilai kepatuhan entitas terhadap Undang-undang, regulasi, hokum dan
penyajian kontrak yang berkaitan dengan pelaporan kinerja keuangan.
3) Pengambilan keputusan tentang penggunaan sumber daya dalam menjalankan
usahanya.
Dalam konteks sector public, akuntansi dasar akrual memberikan informasi bahwa:
a. Asset
b. Kewajiban
c. Ekuitas dana
d. Pendapatan
e. Belanja
f. Transfer
g. Pembiayaan, dan
h. Arus kas
Informasi arus kas berguna sebagai indicator jumlah arus kas di masa yang akan
datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat
sebelumnya.
Tujuan Pernyataan Standar Laporan arus kas adalah mengatur penyajian laporan
arus kas yang memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas
Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan yang dimaksudkan agar laporan
keuangan dapat dipahami oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk
pembaca tertentu ataupun manajemen entitas pelaporan. Untuk menghindari
kesalahpahaman, laporan keuangan harus dilengkapi dengan Catatan atas Laporan
Keuangan yang berisi untuk informasi yang memudahkan pengguna dalam memahami
Laporan Keuangan.
Persediaan adalah asset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang
yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
a) Barang Konsumsi
b) Bahan untuk Pemeliharaan
c) Suku cadang
d) Persediaan untuk tujuan strategis / berjaga-jaga.
e) Bahan baku
f) Barang dalam proses / setengah jadi.
SAP No 06-Akuntansi Investasi
Asset tetap adalah asset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12
(dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum.
a) Asset tetap yang dimiliki oleh entitas pelaporan namun dimanfaatkan oleh entitas
lainnya, misalnya instansi pemerintah lainnya, universitas, dan kontraktor.
b) Hak atas tanah.
Tujuan pernuyataan standar ini adalah mengatur perlakuan akuntansi untuk asset tetap.
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Karakteristik utama
kewajiban adalah bahwa pemerintah mempunyai kewajiban sampai saat ini yamg dalam
penyelesaiannya mengakibatkan pengorbanan sumber daya ekonomi di masa yang
akan dating.
Kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan pada suatu atau beberapa periode
sebelumnya mungkin baru ditemukan pada periode berjalan. Kesalahan itu mungkin
timbul dari adanya keterlambatan penyampaian bukti teransaksi anggaran oleh
pengguna anggaran, kesalahan perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan
standar dan kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta, kecurangan atau
kelalaian.
Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur perlakuan akuntansi atas koreksi
kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi, dan peristiwa luar biasa
a) Compliance
b) Education
c) Ethics
d) Financial and management accounting
e) Information technology
f) Internasional auditing practices
g) Public sector
komite sector publik ini diberi otoritas untuk mengeluarkan pernyataan mengenal
akuntansi, auditing dan pelaporan sector publik, atas nama dewan pengurus IFAC (the
board of IFAC). Untuk mengeluarkan suatu standar definitive, diperlukan persetujuan
minimal tiga perempat dan anggota komite yang hadir dalam setiap pertemuan. Untuk
melakukan pemungutan suara diperlukan quorum dan sembilan anggota komite.
Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana
untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter.Aspek-aspek yang harus
tercakup dalam anggaran sector public adalah :
1. Aspek perencanaan
2. Aspek pengendalian dan
3. Aspek akuntabilitas publik
Penganggaran sektor publik harus diawasi mulai tahap perencanaan,pelaksanaan, dan
pelaporan. Proses penganggaran akan lebih efektif jika diawasi oleh lembaga pengawas
khusus yang bertugas mengontrol proses perencanaan dan pengendalian anggaran.
Anggaran sector publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan masyarakat
seperti : listrik, air bersih, kualitas kesehatan,pendidikan dll agar masyarakat terjamin secara
layak. Tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh keputusan yang diambil
pemerintah melalui anggaran yang mereka buat..
DAFTAR PUSTAKA
‘13 Akuntansi Sektor Publik
13 Yulia Yustikasari, SE, M.Sc Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Bastian Indra, Akuntansi Sektor Publik,Salemba Empat, 2006.
Halim Abdul, Akuntansi Keuangan Daerah, Seri Akuntansi Sektor Publik, Salemba
Empat , 2006
Wilson and Kattelus, Accounting For Not For Profit Organization, 2004.