Anda di halaman 1dari 3

Nama : Merlynda Myratama

Nim : 185221077

Kelas : akuntansi_6C

AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

A. DILEMATIKA FULL ADOPTION PADA AKRUALISASI SEKTOR PUBLIK

Pada modul general ledger and chart of account yang disusun islam dkk
(2010)isebutkan bahwa implementasi konsep akrual yang diterapkan saat ini massih
gabungan kas dan akrual ((cash toward accrual ) misalnya transaksi penerimaan dan
pengeluaran dicatat denga basis kas tetapi penyusunan neraca dengan basis akrul. Menurut
Simanjutak (2010) dalam Abdul Halim dan Muhammad Syam Kusuffi (2014, 2018) proses
penyusunan standar akuntnsi pemerintahan disesuaikan dengan standar internasional dan
kondisi di Indonesia itu sendiri serta KSAP selaku komite/dewan yang memiliki kewenangan
dam menyusun PSAP.

Pada praktiknya suatu proses pengadopsian standar yang baru tentunya akan
mengalami beberapa pertentangan antara pihak-pihak yang setuju dan yang tidak sehingga
menimbulkan dilema tersendiri ketika menerapkannya. Menurut halim dan kusufi (2012)
penerapan akuntansi bberbasis akrual memiliki manfaat sendiri tersendiri yakni dari segi
penerapannya lebih akuntabel karena pengakuanya pada saat terjadinya transaksi.

Disamping penekanan atas penerapan standar akuntansi berbasis akrual. Simanjutak


(2010) juga mnyebutkan kendala yang menambah dilema basis akrual sektor publik yaitu:

1. Sistem akuntansi dn IT bases system


Implementasi akuntansi berbasis akrual sangat rumit sehingga dapat dipastikan
bahwa penerapan akuntansi berbasis akrual di lingkungan pemerintah
mmerlukan sistem akuntansi dan IT based system yang lebih rumit pula.
2. Komitmen dari pemimpin
Pemimpin yang mendukung merupkan kunci dari keberhasilan uatu perubahan.
Lemahnya komitmen pimpinan satuan kerja khususnya SKPD penerima dana
dekonsentrasi/tugas pembantuan menjadi penyebab kelemahan penyususnan
laporan keuangan pada beberapa kementrian/lembaga
3. Ketersediaan SDM yang kompeten
Penyiapan dan penyusunan laporan keuangan tentu memerlukan SDM yang
menguasai akuntansi pemerintah. Namun saat ini kebutuhan tersebut sangat
terbatas apalagi menjelang penerapan akuntansi pemerintah berasis akrual.
Oleh karena itu, pemerintah pusat dan daerah perlu secara serius menyusun
perencanaan SDM dibidang auntansi pemerintahan dan memberikan sistem
inseftif secara remunerasi yang memadai timbulnya praktik korupsi oleh SDM
yang terkait dengan akuntansi pemerintahan. Di samping itu peran dari
perguruan tinggi da organisasi profesi tidak kalah penting untuk memenuhi
kebutuhan akan SDM yang kompeten dibidang akuntnsi pemerintahan.
4. Resistensi terhadap perubahan
Ada suatu kondisi dimana pihak internal sudah terbiasa dengan sistem yang
lama dan enggan mengikuti perubahan. Oleh karena itu perlu disusun berbagai
kebijakan dn dilakukan berbagai sosialisasi sehingga penerapan akuntansi
pemerintah berbasis akrual dapat berjalan dengan baik.

B. STANDAR AKUNTANSI PADA SEKTOR PUBLIK

Menurut perturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 tahun 2010 tentang


standar akuntansi pemerintah Bab 1 pasal 1 menyatahkan bahwa standar akuntansi
pemerintah, yang selanjutnya disingkat SAP dalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan
dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.

Lingkup standar akuntansi pemerintah (SAP) :

1. Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan transprasi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan negara adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan
pemrintah yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar
kuntansi pemerintahan yang telh diterima secara umum.
2. UU No 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara dan UU No. 1 Tahun 2004 tetang
perbndaharaan negara mengamatkan tugas penyusunan staandar tersebut kepada
komite standar yang indepnden dengan keputusan presiden tentang komite standar
akuntansi pemerintah.
3. Sesuai amanat undang-undang diatas presiden mennetapkan keputusan presiden RI
Nomor 84 tahun2004 tentang komite standar akuntansi pemeritah tertanggal 5 oktober
2004 dan terakhir diubah dengan keputusan presiden RI nomor 2 tahun 2005 tentang
perubahan atas keputusan presiden nomor 84 ttahun 2004 tentang komite standar
akuntansi pemeintahan. Keppres menguatkan KSAP dibentuk oleh menteri keuangan
dengan keputusan menteri keuangan RI nomor 308/KMK. 012/2002 tentangg komite
standar akuntansi pemerintah kepada menteri keungan untuk proses penetapan
menjadi peraturan pemerintah.

C. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH (PSAB) VERSUS PERNYYATAAN STANDAR


AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK)
SAP merupakan sebuah kemajuan dalam sistem akuntansi pemerintahan. Dengan
diterbitkanya SAP, Indonesia memasuki era baru transparasi dan akuntabilitas dibidang
keuangan negara (bastian 2006). Manfaat dari SAP itu sendiri adalah peningkatan
keterbandingan antar laporan keuangan pemerintah. SAP berusaha mewujudkan transparansi
dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negra sehingga Indonesia dapat bersih dari kasus
korupsi kolusi dan nepotisme dalam rangka kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Diluar
organisasi pemerintah terdapat regulasi yyang mengtur akuntansi dan pelaporan keuangan
organisasi yaitu standar akuntansi keungan (SAK).

Perbedaan PSAK dan PSAB


1. Perbedaan pertama tentang keranka konseptual
a. Kerangka konseptual PSAP membahas baha lingkngan organisasi pemerintah
berpengaruh terhadap karakteristik tujuan akuntansni dn pelaporan keuangan.
b. Kerangka dasar dan penyusunan pnyajian laporn keuangan dinytakan bahwa kerangka
dasar berlaku untuk semua jenis perusahaan komersial bik sektor publik maupun
swasta
2. Tentang tujuan laporan keuangan
a. Kerangka konseptual akuntaansi pemerintah menytakan bahwa laporan keuangan
disusun untuk menyediakan informasi yaang relevan mengenai posisi keungan dan
seluruh transaksi yang dilakukan oleh entitas pelaporn selama satu periode pelaporan.
b. Kerngka dasar dan penyajian laporan keuangan, tujun laporan keungan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keungan kinerj serta peubahan posisi
keuangan suatu perusahaan uatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pengguna dalam pengambilan keputusn ekonomi.
3. Prbedaan ketiga tentng komponen laporan keungan
4. Terkait pemisahan entitas
5. Asumsi dasar
6. Prinsip kuntansi dan pelaporan keungan
7. Terkait basis akuntansi jumlah PSAP yng terkait dengan SAP dan jumlah PSAK yang ada
dalam SAK.

DAFTAR PUSTAKA:

Rahmayanti, Anim. “SEKTOR PUBLIK”

Khasanatun, Nur. “DILEMATIKA FULL ADOPTION STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS


AKRUAL: ANALISIS DARI MULTIPARADIGMA”Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Marliani, Nanda. “STANDAR AKUNTANSI KEUNGAN SEKTOR PUBLIK”

Anda mungkin juga menyukai