PENDAHULUAN
Tahun 2005, menggunakan basis kas menuju akrual (cash toward accrual). Basis
kas digunakan untuk transaksi pendapatan, belanja dan pembiayaan, serta basis
akrual digunakan untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Penerapan
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005, bersifat sementara sesuai amanat Pasal
penggunaan sistem akuntansi berbasis akrual harus berlaku paling lama 5 (lima)
bahwa biaya yang dikeluarkan sebanding dengan perolehan manfaat bagi pihak
1
2
Akrual pada Pemerintah Daerah. Perbedaan yang mendasar pada basis kas menuju
akrual dengan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual terletak pada laporan
ekonomi yang diperoleh, serta beban yang harus ditanggung dalam menjalankan
daerah, serta adanya keterkaitan antar regulasi yang menjadi selaras dengan unsur-
unsur dalam laporan keuangan suatu pemerintahan. Menurut Satrio et., al.,(2016)
teknologi informasi. Hasil dari tiga aspek tersebut menunjukkan bahwa pimpinan
dan jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) memiliki komitmen dalam
et., al., (2017), bahwa ada 4 (empat) faktor yang menjadi kendala dalam
disposisi/sikap, akuntansi aset tetap dan akuntansi kewajiban. Dari kendala yang
upaya untuk mengatasinya. Tetapi upaya yang dilakukan masih belum bisa
mengatasi kendala yang dihadapi terutama yang berkaitan dengan akuntansi aset
tetap.
mempengaruhi, yaitu sumber daya, komitmen, regulasi, akuntansi aset tetap, dan
berkaitan dengan standar akuntansi basis akrual pada BPKAD kabupaten labuhan
melaporkan pengeluarkan kas dari setiap bagian-bagian atau sub-bagian yang ada
Batu)”.
4
Permendagri No. 64 Tahun 2013 (Studi Kasus Pada BPKAD Kabupaten Labuhan
Batu).
berikut:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
KAJIAN PUSTAKA
sistem pencatatan berdasarkan single entry. Halim dan Kusufi (2012) memiliki
bertambahnya kas akan di catat pada sisi penerimaan dan transaksi ekonomi yang
membuat berkurangnya kas akan di catat pada sisi pengeliaaran. Pemerintah tidak
sebagai berikut:
dibukukan;
dana;
6
7
neraca.
menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Oleh karena itu, Standar
merupakan hasil dari proses akuntansi diharapkan dapat digunakan sebagai alat
keuangan yang transparan dan akuntabel. Menurut Bastian (2010), bahwa standar
keuangan.
Pemerintahan
1. Basis Akuntansi
pendapatan diakui pada saat hak untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi
walaupun kas belum diterima di rekening kas umum negara/daerah atau oleh
entitas pelaporan dan beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan
Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka
laporan realisasi anggaran (LRA) disusun berdasarkan basis kas, berarti bahwa
rekening kas umum negara/daerah atau oleh entitas pelaporan, serta belanja,
transfer dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari
2. Nilai Historis
Aset yang di catat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang di bayar atau
tersebut pada saat perolehan. Kewajiban di catat sebesar jumlah kas dan setara
kas yang diharapkan akan di bayar untuk memenuhi kewajiban pada masa
yang akan datang dalam pelaksanaan kegiatan pemerintah. Nilai historis lebih
dapat diandalkan daripada penilaian yang lain karena lebih obyektif dan dapat
diverifikasi. Dalam hal yang tidak terdapat nilai historis, dapat digunakan nilai
3. Realisasi
disusun, maka pendapatan atau belanja basis kas diakui setelah diotorisasi
peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka transaksi atau peristiwa lain
tersebut perlu di catat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas
hal tersebut harus diungkapkan dengan jelas dalam catatan atas laporan
keuangan.
10
5. Periodisitas
dan posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan. Periode utama yang
6. Konsistensi
Suatu perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa
internal). Hal ini tidak berarti bahwa tidak boleh terjadi perubahan dari satu
dipakai dapat diubah dengan syarat bahwa metode yang baru diterapkan
keuangan dapat ditempatkan pada lembar muka (on the face) laporan keuangan
arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Dalam
11
terlalu rendah.
Pemerintahan
1. Akuntabilitas
2. Manajemen
3. Transparansi
4. Keseimbangan
dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut
5. Evaluasi Kinerja
sumber daya ekonomi yang dikelola pemerintah untuk mencapai kinerja yang
direncanakan.
penerimaan kas (dapat lebih dahulu, atau arus kas masuk tunai, atau belakangan
atau pendapatan kredit), dan beban diakui saat terjadinya beban tanpa perlu
memerhatikan pembayarannya (di bayar dimuka, biaya saat tunai, atau biaya
suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi dan peristiwa lainnya diakui, di
catat, dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi
tersebut, tanpa memerhatikan waktu kas atau setara kas diterima atau di bayar.
Tahun 2010 merupakan basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau di bayar. Kemudian, pada
Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 Pasal 1 ayat (8) menyatakan bahwa
akuntansi pemerintah yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau di bayar. Praktik akuntansi
Hasil penelitian dari Dollah et., al., (2017), menunjukkan bahwa sumber
kebijakan. Peran sumber daya manusia dan aplikasi pendukung menjadi faktor
keuangan basis akuntansi akrual dengan kualitas informasi yang baik. Dalam
penelitian ini peneliti menemukan 3 (tiga) kendala yang berkaitan dengan sumber
daya yaitu belum cukup memadainya sumber daya manusia pengelola keuangan,
sumber daya manusia pengelola aset yang sering berganti-ganti, dan aplikasi yang
kendala berkaitan dengan pelaporan data dari para pelaksana entitas akuntansi
yang ada pada satuan kerja perangkat daerah yang selalu lambat dalam
Aset tetap merupakan salah satu pos di neraca disamping aset lancar, investasi
nilai yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan komponen neraca lainnya.
hasil wawancara diantaranya yaitu adanya aset tetap tanah dan kendaraan
bermotor yang tidak ada dokumen kepemilikannya sehingga aset tetap tersebut
tidak memiliki nilai, belum tersajinya nilai tanah dibawah jalan, adanya
pengadaan aset tetap yang di dalamnya terdapat pengadaan bahan pakai habis,
serta adanya aset tetap gedung dan bangunan yang belum dimanfaatkan
merupakan utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang harus diselesaikan.
Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) yang dilakukan oleh bendahara umum daerah
dan pencatatan utang PFK dimana terdapat nilai PFK yang tidak dapat diyakini
yang belum seragam, aplikasi yang masih belum mendukung pencatatan utang
PFK berdasarkan pos-pos pajak dan non pajak, pengelolaan PFK yang belum baik
16
dalam hal sumber daya manusia dan dukungan perbankan dan ketidakpatuhan
kewajiban pemerintah
4. Basis akrual sangat familiar pada lebih banyak orang dan lebih komprehensif
a. Neraca
ekuitas pada tanggal tertentu. Unsur yang terdapat dalam neraca yaitu. aset,
1) Aset
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi
2) Kewajiban
3) Ekuitas
kewajiban pemerintah.
terdiri dari pendapatan-LO, beban, transfer, dan pos-pos luar biasa. Adapun
kekayaan bersih.
kekayaan bersih.
d. Pos luar biasa adalah pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang
terjadi karena kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa,
tidak diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada diluar kendali atau
periode tertentu. Unsur yang terdapat dalam arus kas, sebagai berikut:
negara/daerah.
b. Pengeluaran kas adalah semua aliran kas yang keluar dari bendahara umum
negara/daerah.
20
Terdiri dari penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam
laporan perubahan ekuitas, neraca, dan laporan arus kas. Catatan astas laporan
diperguanakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain yang diharuskan dan
keuangan secara wajar. Adapun Catatan atas laporan keuangan terdapat hal-
hal, yaitu:
akuntansi.
makro.
keuangan.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama dan Judul Metode Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
1 Dollah et., al., Kualitatif Opini WDP yang didapatkan oleh pemerintah
(2017), Analisis Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
Implementasi Standar menunjukkan belum maksimalnya pelaksanaan
Akuntansi implementasi standar akuntansi pemerintah
Pemerintah Berbasis berbasis akrual. Bertambahnya laporan keuangan
Akrual Pada yang harus dibuat oleh pemerintah daerah
Pemerintah mengakibatkan semakin kompleksnya
Kabupaten Bolaang penyusunan laporan keuangan dengan basis
Mongondow Utara akuntansi akrual. Laporan keuangan merupakan
output dari implementasi standar akuntansi
pemerintah berbasis akrual sehingga dalam
penyusunannya harus sudah berbasis akuntansi
akrual. Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan
peneliti menemukan 4 (empat) faktor kendala
yang dihadapi pemerintah Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara dalam mengimplementasikan
standar akuntansi pemerintah berbasis akrual
yaitu sumber daya, sikap/disposisi, akuntansi aset
tetap dan akuntansi kewajiban.
2 Rahmawati (2016), Kualitatif Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa secara
Implementasi Standar umum, pegawai Sekretariat DPRD Kabupaten
Akuntansi Malang telah memahami standar akuntansi
Pemerintahan pemerintahan berbasis akrual. Implementasi
Berbasis Akrual di laporankeuangan berbasisakrualakan
Sekretariat DPRD dilaksanakan penuh oleh Sekretariat DPRD
Kabupaten Malang Kabupaten Malang pada tahun anggaran 2016.
Berdasar Peraturan
Pemerintah Nomor
71 Tahun 2010
22
Batu)”. Penulis menetapkan model kerangka berpikir pada Gambar 2.1 berikut.
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Hasil
Kesimpulan
Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara
maka Kabupaten Labuhan Batu dibagi menjadi tiga wilayah kabupaten otonom
yaitu Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Labuhan Batu Utara dan Kabupaten
2009.
Pada tahun 2016 berdasarkan Peraturan Daerah No.1 Tahun 2016 tentang
perubahan Peraturan Daerah No.22 tahun 2016 yang salah satu isinya membahas
Kabupaten Labuhan Batu pada bulan Oktober tahun 2016 dan dipimpin oleh
seorang kepala Badan. adan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Labuhan Batu merupakan unsur pendukung tugas Bupati yang dipimpi oleh
seorang Kepala Badan yang berkedudukan berada dibawah dan bertaggung jawab
dan Aset Daerah Kabupaten Labuhan Batu merupakan lembaga teknis daerah dan
26
Visi
Misi
Gambar 2.2
Struktur Organisasi
Tugas pokok merupakan aktifitas rutin dan dapat bertambah sesuai dengan
kondisi pekerjaan. Kelancaran tugas pokok dapat dicapai dengan baik dan tepat
waktu dengan dibarengi fungsi kerja (Job Function) dan deskripsi kerja (Job
Description) yang jelas. Terlaksananya tugas pokok dan fungsi hanya dapat
Utara Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah dan Tugas
Pokok dan Fungsi serta Rincian Tugas Jabatan Struktural Dinas-Dinas Daerah
bidang pengelolaan keuangan daerah dan pengelolaan aset daerah. Dalam upaya
sebagai berikut:
daerah
2. Pelaksanaan tugas teknis pengelolaan keuangan dan aset daerah yang meliputi
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
29
Adapun tugas dan fungsi setiap jabatan pada struktur organisasi BPKAD
1. Kepala Badan
Daerah lingkup pengelolaan keuangan dan aset daerah yang meliputi Bidang
sebagai berikut:
aset daerah;
APBD;
badan;
lingkungan kantor;
2. Sekretariat
Tugas Pokok Sub Bagian Umum dan Program melaksanakan tugas pokok
fungsi.
tahun
6. Bidang Anggaran
Daerah (RKA-SKPD)
33
Daerah (RKA-SKPD)
APBD.
9. Bidang Perbendaharaan
Bendahara Penerimaan
Daerah.
METODE PENELITIAN
memiliki landasan pada filsafat post positivism digunakan untuk meneliti suatu
teknik pengumpulan data dengan triangulasi, analisis data yang bersifat induktif
atau kualitatif, serta hasil penelitian kualitatif menekankan suatu makna dibanding
generalisasi.
1. Waktu Penelitian
Tabel 3.1
Time Table (Target Waktu) Penyelesaian Skripsi
No Kegiatan Bulan ke
1 2 3 4 5
1 Pengajuan outline dan Rekomendasi Pembimbing
2 Konsultasi awal dan menyusun rencana kegiatan
3 Proses bimbingan untuk menyelesaikan proposal
4 Seminar proposal skripsi
5 Revisi proposal skripsi dan persetujuan revisi dari
Pembimbing I
6 Pengumpulan dan pengolahan data
7 Proses bimbingan menyelesaikan skripsi
8 Ujian Skripsi (Meja Hijau)
9 Revisi Skripsi dan persetujuan skripsi dari
pembimbing I dan II
10 Revisi dan persetujuan dari Ketua Program Studi
Sumber: Hasil Olahan Penulis (2020)
37
38
2. Lokasi Penelitian
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi atas dua, sebagai
berikut:
1. Data primer
Labuhan Batu.
2. Data sekunder
lain, yang secara tidak langsung dari subyek penelitian. Beberapa data
karya tulis yang selaras dengan topik penelitian, data sekunder akan digunakan
Menurut Idrus (2007), metode analisa data terdiri atas 3 (tiga) tahapan,
sebagai berikut:
39
1. Reduksi data
Setelah data terkumpul dilakukan pemilihan hal- hal yang pokok, dan
2. Penyajian data
3. Kesimpulan (verifikasi)
Jika kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan
berubah bila ditemukan bukti- bukti yang kuat yang mendukung pada tahapan
tahap awal didukung oleh bukti yang valid dan konsisten saat kembali