PENDAHULUAN
(http://finansial.bisnis.com).
Masalah ini menjadi penting karena lembaga negara
1
2
pemerintah.
Akuntansi akrual menjelaskan bahwa transaksi yang
basis kas kemudian CTA (Cash Toward Accrual) lalu bermuara pada basis
Gambar 1.1
Persentase Opini WTP dan Disclaimer pada Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2007-2009
40 26 24
16
20 1 3 4
0
1 2 3
Tabel 1.1
Opini Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Gunung
Kidul
Tahun 2011-2015
Opini
Tahun WTP- Disclaim
WTP WDP TW
BP er
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber: Laporan Hasil Pemeriksaan BPK-DIY
pelaksanaan audit?
c. Bagaimana dampak penerapan basis akrual terhadap
pelaksanaan audit?
d. Bagaimana dampak penerapan basis akrual terhadap
audit??
terjadi di dalamnya.
berikut.
a. Kontribusi praktis:
memberikan gambaran yang komprehensif tentang
audit.
objek yang akan menjadi tempat penelitian studi kasus. Objek dalam
topik penelitian.
10
permasalahan penelitian.
e. Menentukan metode penelitian. Pendekatan penelitian merupakan
dan verifikasi.
f. Menganalisis hasil temuan untuk menjawab pertanyaan penelitian
BAB I : Pendahuluan
sistematika penulisan
temuan penelitian.
penelitian.
BAB II
terjadi pada individu dalam hal ini adalah pemerintah daerah, berada pada
1958).
individu.
Mengacu pada teori tersebut, kemudian dikaitkan
(2011) mengemukakan:
Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang fungsinya menyediakan
informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan
ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan
keputusan ekonomi sebagai dasar memilih di antara beberapa alternatif.
14
sumber daya apa yang harus dipenuhi untuk mencukupi kebutuhan militer
a. Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban memiliki arti memberikan informasi keuangan
yang lengkap, cermat, dalam waktu yang tepat, berguna bagi pihak
pemerintahan.
b. Manajerial
Manajerial berarti akuntansi harus menyediakan informasi keuangan
c. Pengawasan
Pengawasan maksudnya akuntansi harus memungkinkan
daya yang didapat dan digunakan sesuai dengan anggaran yang telah
politik dengan:
dicapai;
d. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan
Partono dalam Halim dan Syam (2011) menjelaskan basis akuntansi adalah
(continuum). Di antara kedua basis tersebut terdapat dua basis lain, yakni
basis kas modifikasian (modified cash basis) yang unsur kas lebih besar
basis) yang unsur akrual lebih besar dibandingkan kas. Basis modifikasi
ini biasanya diunakan dalam transisi dari kas menjadi akrual. Gambar
Kas Akrual
Kas Akrual
Modifikasian Modifikasian
organisasi pemerintah, basis kas dan basis akrual dapat dimodifikasi. Pada
dua dekade terakhir terjadi pergeseran basis akuntansi dan anggaran dari
merupakan suatu langkah maju menuju pada konteks yang lebih luas dari
Basis kas adalah mengakui dan mencatat transaksi keuangan pada saat
kas diterima atau dibayarkan.
18
antara kas yang diterima dan kas yang dikeluarkan. Lingkup akuntansi
berbasis kas yaitu saldo kas dan pengeluaran kas. Lebih lanjut Bastian
keputusan
karena dasar kas hanya berfokus pada aliran kas dan mengabaikan
secara akurat.
c. Publik mempunyai keterbatasan untuk meminta pertanggungjawaban
kewajiban.
d. Informasi yang lebih kompleks tidak dapat disediakan oleh akuntansi
dasar kas.
pengambilan keputusan.
atau dijurnal) pada saat uang diterima atau dibayar (dasar kas). Pada akhir
tertentu setelah periode pelaporan. Selain kas pada awal dan akhir periode,
akuntansi kas yang dimodifikasi akan menunjukkan kas yang diterima dan
disalurkan pada periode tertentu sebagai aset dan kewajiban. Periode yang
diakui.
dasar kas dalam mengakui transaksi disaat kas diterima atau dibayarkan.
jangka waktu tertentu setelah tahun buku. Lebih lanjut Bastian juga
atau peristiwa ketika mereka terjadi terlepas dari ketika kas dibayarkan
barang dan jasa yang diperoleh selama periode pelaporan. Hal ini sering
sampai 2014. Basis ini sudah dapat digantikan oleh Peraturan Pemerintah
No 71 Tahun 2010, tetapi basis lama masih dapat digunakan selama masa
diakui berdasarkan aktivitas ekonomi bukan pada saat kas diterima atau
pekerjaan telah diselesaikan dan beban akan diakui sebagai utang ketika
peristiwa, dan keadaan tersebut terjadi bukan hanya dalam periode di mana
kas diterima atau dibayar oleh entitas. Akuntansi akrual mengakui bahwa
dari suatu entitas selama suatu periode, serta peristiwa lain yang
mencatat transaksi dan kejadian keuangan pada saat terjadi atau pada saat
perolehan. Elemen dasar akrual ini adalah aktiva, kewajiban, net worth,
sumber daya ekonomis dan perubahan sumber daya pada suatu entitas.
tanpa memperhatikan waktu kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.
dicatat.
Berkaitan hal tersebut IPSAS (International Public Sector
perusahaan yang ditandai dengan adanya aliran masuk atau keluar manfaat
ekonomi. Jadi basis akrual akan memberikan informasi yang lebih akurat
terpenuhi.
Konsep yang lebih komprehensif dijelaskan oleh Beechy (2005)
kombinasi tiga konsep yakni basis akrual (itu sendiri), basis biaya dan
bahwa biaya merupakan pengeluaran yang diakui ketika barang dan jasa
dapat juga dinyatakan sebagai bagian dari pelaporan berbasis biaya, tetapi
2.4 Auditing
Auditing Concept of American Accounting Association
ditetapkan.
b. Audit kepatuhan yang merupakan kegiatan untuk
kliennya.
b. Auditor internal, merupakan auditor ysng bekerja di
dua yaitu audit sektor privat dan audit sektor publik. Audit
menentukan:
a. Apakah laporan keuangan entitas yang diaudit
berterima umum.
b. Apakah entitas sudah taat pada hukum dan peraturan
untuk menentukan:
a. Apakah entitas memperoleh, melindungi, dan
pemerintah.
Audit sektor publik memiliki peran penting dalam
tersebut.
Halim (2014) menyatakan bahwa pemerintah sebagai
audit BPK atas LKPD berupa opini atas LKPD, hasil audit
pelayanan publik.
2.5.2 Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
37
negara.
SPKN ini mengatur hal-hal pokok yang memberi
prosedur tersebut.
SPKN ditetapkan dengan Peraturan BPK No. 1 tahun
hal, diantaranya:
a. Materialitas
Dalam melaporkan hasil pemeriksaannya,
(No. 25)
b. Dokumentasi
Pemeriksa/auditor harus mempersiapkan dan memelihara
pengendalian internal.
7) Pemeriksa/auditor harus merancang pemeriksaan
harus diperiksa
9) Pemeriksa/auditor harus mengidentifikasikan
melaksanakan pemeriksaan.
12) Pemeriksa/auditor harus mengkomunikasikan
terkait
13) Pemeriksa/auditor harus mempersiapkan suatu
pemeriksa.
2) Pemeriksa/auditor harus mempersiapkan dan
mempengaruhi audit.
a. Maria, Ioan-Bogdan, dan Costel (2015)
Penelitian yang dilakukan oleh Maria, Ioan-Bogdan, dan
kepatuhan.
c. Wahyu Triyoga (2013)
Penelitian dari Wahyu Triyoga mengidentifikasi
tersebut.
d. KPMG Kanada (2007)
KPMG yang merupakan salah satu anggota The Big Four
BAB III
METODE PENELITIAN
berjumlah 680.406 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 328.878 jiwa
Lahan sawah beririgasi relatif sempit dan sebagian besar sawah tadah
47
kapur, batu apung, kalsit, zeolit, bentonit, tras, kaolin dan pasir kuarsa.
(Sumber: http://www.gunungkidulkab.go.id/)
Tabel 3.1
Daftar Badan dan Dinas Kabupaten Gunungkidul
O O O
1 Badan 11 Dinas 21 Dinas Tenaga
Kepegawaian, Kebudayaan Kerja dan
Pendidikan dan Transmigrasi
Pelatihan Daerah
2 Badan Keuangan 12 Dinas 22 Dinas Kelautan
dan Aset Daerah Perpustakaan dan dan Perikanan
Kearsipan
3 Badan 13 Dinas Pertanian 23 Dinas Pariwisata
Perencanaan dan Pangan
Pembangunan
Daerah
4 Badan Kesatuan 14 Dinas Pendidikan, 24 Dinas
Bangsa dan Pemuda dan Perindustrian dan
Politik Olahraga Perdagangan
5 Dinas Kesehatan 15 Dinas Pekerjaan 25 Dinas Koperasi,
Umum, Usaha Kecil dan
Perumahan Menengah
Rakyat, dan
Kawasan
Permukiman
6 Satuan Polisi 16 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Pamong Praja
7 Dinas Sosial 17 Dinas Lingkungan Hidup
(Sumber: http://www.gunungkidulkab.go.id/)
dengan pengecualian.
pengecualian (WDP).
Perubahan basis akuntansi menjadi basis akrual menyebabkan
dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu
alamiah. Menurut Yin (2013) studi kasus adalah salah satu metode
lebih cocok bila pokok pertanyaan penelitian berkenaan dengan how atau
kehidupan nyata.
peneliti pada variabel yang sesuai dengan tujuan penelitian (Sekaran dan
mengacu pada sumber yang sudah ada seperti rekaman atau arsip
internet dan lain-lain. Dalam penelitian ini data sekunder yang digunakan
terlalu menonjol; (3) menyajikan data yang berbobot; dan (4) sebagai bukti
tertulis, data ini benar-benar dapat menghemat waktu. Dalam penelitian ini
yang ingin diteliti (Cresswell, 2016). Peneliti dapat mencatat dan atau
penelitian ini, peneliti tidak dapat dapat terjun langsung menjadi partisipan
partisipan/pengamat.
3.5.3. Wawancara
Menurut Moleong (2012) wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang
recorder dan buku catatan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting.
perilaku dan aktivitas objek yang ingin diteliti. Hal ini dilakukan karena
53
sangat banyak. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis data untuk
mereduksi data, sehingga data yang paling relevan saja yang digunakan
pada segmen atau elemen yang paling mendasar dari data yang masih
lebih potensial, dan menyusun semua data inti yang dikodekan secara
yang potensial serta calon tema yang lain bukanlah tema yang sesuai.
e. Mendefinisikan dan memberi nama tema
Tahap ini baru akan dimulai ketika peta tematik telah disusun dan
menentukan aspek apa yang ditemukan dari data pada setiap tema.
analisis akhir dari laporan yang akan dibuat. Laporan yang dibuat
dipahami oleh peneliti dan pembaca (Sekaran dan Bougie, 2013). Miles
dan mudah diraih dan dengan demikian seorang penganalisis dapat melihat
apa yang sedang terjadi. Pendekatan yang paling populer yang digunakan
2016).
diterapkan oleh peneliti lain (dan) untuk proyek yang berbeda (Gibs dalam
Creswell, 2016).
Creswell (2016) menyatakan bahwa mentriangulasi sumber data
yang berbeda ialah dengan cara memeriksa bukti-bukti yang berasal dari
sumber data atau perspektif dari partisipan maka proses ini dapat
dengan
a) Memeriksa hasil transkripsi untuk memastikan bahwa hasil transkripsi
digeneralisasi pada sejumlah teori yang lebih luas. Generalisasi ini muncul
BAB IV
berikut.
71 tahun 2010)
basis akrual
60
Tabel 4.1
4. Pendapatan 4. Pendapatan-LRA
5. Belanja 5. Belanja
6. Transfer 6. Transfer
7. Pembiayaan 7. Pembiayaan
9. Pendapatan-LO
10. Beban
Unsur a. LRA
Laporan 1) Pendapatan a. Laporan Pelaksanaan
Keuanga 2) Belanja Anggaran
n 3) Transfer
4) Pembiayaan 1) LRA:
b. Neraca Pendapatan-LRA,
1) Aset Belanja, Transfer,
2) Kewajiban pembiayaan
3) Ekuitas Dana 2) Laporan
(Ekuitas dana perubahan SAL:
lancar, investasi dan Menyajikan
dana cadangan) informasi kenaikan
c. Laporan Arus Kas atau penurunan
1) Penerimaan Kas saldo anggaran
2) Pengeluaran Kas lebih tahun
d. CaLk pelaporan
dibandingkan
dengan tahun
sebelumnya
b. laporan finansial
1) Neraca:
Aset, Kewajiban,
Ekuitas.
2) LO:
Pendapatan-LO,
Beban, Transfer,
Pos Luar Biasa.
3) LPE:
62
Menyajikan
kenaikan dan
penurunan ekuitas
tahun pelaporan
dibandingan tahun
sebelumnya.
4) LAK:
Penerimaan dan
pengluaran kas
5) CaLK
Pengaku 1) Pengakuan 1) Pengakuan
an Unsur pendapatan pendapatan
Laporan Pendapatan menurut
keuanga basis akrual diakui Pendapatan-LO diakui
n pada saat timbulnya pada saat timbulnya
hak atas pendapatan hak atas pendapatan
tersebut atau ada tersebut atau ada
aliran masuk aliran masuk sumber
sumberdaya ekonomi daya ekonomi
Pendapatan menurut
basis kas diakui pada Pendapatan-LRA diakui
saat kas diterima pada saat kas diterima
direkening kas umum di rekening kas umum
negara/daerah atau negara/daerah atau
oleh entitas pelaporan oleh entitas pelaporan
2) Pengakuan belanja
2) Pengukuran belanja
Belanja menurut basis
dan beban
akrual diakui pada saat
timbulnya kewajiban
Beban diakui pada saat
atau pada saat
timbulnya kewajiban,
diperoleh manfaat
terjadinya konsumsi
Belanja menurut basis
aset, atau terjasinya
kas diakui pada saat
penurfunan manfaat
terjadinya pengeluaran
ekonomi atau potensi
dari kas umum
jasa.
negara/daerah atau
entitas pelaporan Belanja diakui
berdasarkan terjadinya
pengeluaran dari
63
Tabel 4.2
Komponen
Gambaran 2014 2015
Pemeriksaan
64
Tujuan
- -
Pemeriksaan
1. Kewajaran penyajian
Sasaran saldo akun dan transaksi
Terdiri dari 5 poin
Pemeriksaan pada LO, LPE, dan LP-SAL
2. Konsistensi penerapan
prinsip akuntansi dalam
penyusunan LKPD
Standar
- -
Pemeriksaan
Metodologi
- -
Pemeriksaan
Waktu
- -
Pemeriksaan
Tabel 4. 3
Narasumber Wawancara
N Kod
Nama Jabatan Durasi
o e
Kepala Bidang
Rr. Noor Indra
3 NIT Akuntansi Kab.
Triwulandari, SE.
Gunung Kidul
14
menit
Kasubid Akuntansi
4 Bejo Utomo, S.IP. BU Aset dan Selain
Kas
masalah penelitian.
sebelumnya.
Tabel 4.4
67
PP Perubahan Peraturan
Penerapan Basis
PBA PA Penambahan Akun
Akrual
MS Masalah SDM
Kendala Yang
KYD MPL Masalah Perangkat Lunak
Dihadapi
MR Masalah Regulasi
MR Memperbaiki Regulasi
PP Pemeriksaan Pendahuluan
TA Tahapan Audit
PA Perencanaan Audit
PO Penentuan Opini
PA Perencanaan Audit
berubah, diantaranya:
1. Perubahan Peraturan
2. Penambahan Akun
daerah struktur laporan keuangan terdiri dari empat laporan yaitu (1)
neraca, (2) laporan realisasi anggaran, (3) laporan arus kas dan (4) catatan
menjadi tujuh laporan dengan menambahkan tiga laporan yaitu (1) laporan
oprasional, (2) laporan perubahan saldo anggaran lebih dan (3) laporan
perubahan ekuitas.
itu yang kita pake.. intinya seperti itu yang mulai dari hanya 5 laporan
jadi 7 atau 8.. (BU13)
1. Masalah SDM
Seperti yang diketahui bahwa basis akrual merupakan sesuatu yang baru,
dalam hal penyesuaian SDM yang dituntut untuk memahami hal-hal yang
berkaitan dengan basis akrual. Dari hasil wawancara yang dilakukan maka
penerapan basis akrual, karena sebagian besar SDM yang ada di pemda
itu dibutuhkan proses pembelajaran kepada SDM yang ada dan tentunya
Perangkat lunak merupakan salah satu bagian yang tidak bisa dipisahkan
menggunakan sistem manual. Dalam penerapan basis akrual hal yang tidak
oleh pemerintah daerah dengan aplikasi yang telah berbasis akrual dan hal
3. Masalah Regulasi
Selain masalah SDM dan perangkat lunak, masalah regulasi juga menjadi
sorotan dalam pelaksanaan basis akrual adalah masalah regulasi. Dari hasil
dari kita sudah restate oktober, ternyata restate tidak dipakai.. (NIT4)
kemaren itu yang sempat terjadi itu di KSAP sudah lama diatur masalah
misalnya penyisihan piutang, kemudian apa namanya, eee penyusutan
aset, akumulasi dan sebagainya.. di permendagri belum, ya kan itu, jadi
yang di permendagri masih jalan di tempat kemudian mereka msih
ngomongkan akrual. (RDW16)
3. Penyebab Masalah
adalah dari kesiapan pemerintah itu sendiri. Dari hasil wawancara ada
penerapan basis akrual, diantaranya masih ada aturan yang belum diatur
jadi pusat sendiri belum siap dengan adanya hal tersebut.. coba
persediaan, coba asset tetap, kan belum diatur pengaturan akumulasi
74
depresiasi, amortisasi.. sekarang keluar gak? Belum tho? Jadi pusat itu
mengeluarkan akrual tapi mbok belum keluar semua aturannya (NIT6)
Selain itu yang menjadi keluahan lain adalah petunjuk teknis yang
4. Solusi Masalah
2. Saran Auditor
75
Salah satu masalah yang dihadapi dalam penerapan basis akrual adalah
seperti ini maka lebih baik berpedoman pada SAP karena SAP telah
3. Memperbaiki Regulasi
akrual, oleh karena itu regulasi yang berkaitan dengan penerapan basis
5. Tahapan Audit
76
1. Pemeriksaan Pendahuluan
2. Perencanaan Audit
seperti apa, sampel yang diambil atau luas lingkup pemeriksaan yang
akan kami periksa atau akan kami lihat atau akan kami nilai itu juga pasti
akan berbeda gitu kan. (RDW25)
Untuk yang pekerjaan lapangan ini mulai dari entry meeting, terus
pelaksanaan pemeriksaan, pengumpulan bukti, analisis bukti, sampai
penyusunan dan penyampaian catatan pemeriksaan untuk perolehan
tanggapan dan sebagainya. Terus diskusi dan exit meeting (RDW28)
1. Perencanaan Audit
kita harus memahami proses bisnis yang lebih luas gitu kan.. (RDW13)
2. Pelaksanaan Audit
perubahan pada pelaksanaan audit setelah basis akrual, akan tetapi ada
basis akrual.
80
3. Pelaporan
opini WDP yang diterima selama ini tidak dipengaruhi secara langsung
Jadi WTP itu kemarin tidak wtp-nya karena asset tetap.. ketika kita bisa
meyakinkan bahwa asset tetap kita tanggulangi dengan baik terus kalau
mengikuti SAP (NIT10)
81
4. Pembahasan
Gunungkidul
diantaranya:
ekuitas.
a. Tingkat risiko.
4. Penyelesaian penugasan
87
operasional.
BAB V
perubahan ini juga diikuti dengan tren positif yang terjadi pada opini audit
menjadi lebih baik. Dari fakta tersebut selanjutnya akan analisis lebih
opini audit.
akrual yang dilakukan sehingga hal ini bisa menjadi feedback bagi
sehingga data yang diperoleh bisa lebih baik dan variatif sehingga
objek yang diteliti. Dalam hal ini perlu adanya objek lain yang
akrual.