Anda di halaman 1dari 11

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implemetasi Simda dan

Kualitas Laporan Keuangan SKPD

MOHAMMAD ALFIAN*
Magister Akuntansi Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami No. 36A, Surakarta, Jawa Tengah, 57126, Telp: +62271-647481, Indonesia.
*Corresponding Author, E_mail address: alfian_fee20@yahoo.co.id

ABSTRACT
This study aims to identify factors that affect the implementation of SIMDA and quality of financial statements in Local Government Working Units
(SKPDs) in Yogyakarta city. The population in this study is the government sectors in the city of Yogyakarta. The sample in this study were taken by
purposive sampling method apocalypse. The hypothesis was analyzed using Structural Equation Model (SEM). The result of this research indicates
top management supports and the quality of the input data have positive influence on implementation SIMDA.
Keywords: SIMDA; Working Units; Financial Statements

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan SIMDA dan kualitas laporan keuangan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah daerah di Kota Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini SKPD pemerintah di kota Yogyakarta. Sampel dalam
penelitian ini diambil secara purposive metode sampling kiamat. Hipotesis dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Model (SEM). Hasil
penelitian ini menunjukkan dukungan manajemen puncak dan kualitas input data memiliki pengaruh positif pada pelaksanaan SIMDA.
Kata Kunci: SIMDA; SKPD; Laporan Keuangan

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

PENDAHULUAN
Pemerintah selaku pihak yang diberi kepercayan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 yang menggantikan
oleh warga negara dalam menge-lola dana yang ada PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
telah melakukan reformasi sistem pengelolaan Pemerintahan (SAP). PP 71 Tahun 2010 menyata-
keuanga dengan mengeluarkan Undang-Undang kan bahwa SAP merupakan prinsip-prinsip akun-
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan tansi yang ditetapkan dalam menyusun dan menya-
Negarayang mensyaratkan bentuk dan isi laporan jikan laporan keuangan pemerintah. Tujuan utama
pertang-gungjawaban pelaksanaan Anggaran Penda- reformasi sistem pengelolaan keuangan sektor
patan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran publik adalah terwujudnya akuntabilitas dan
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) disusun transparansi pengelolaan keuangan pemerintah
dan disajikan berdasarkan Standar Akuntansi pusat maupun daerah (Arfianti, 2011). Hal tersebut
Pemerintahan yang ditetapkan dengan peraturan sejalan dengan tuntutan masyarakat agar organisasi
pemerintah. Pemerintah juga mengeluarkan sektor publik meningkatkan kualitas, profesiona-
Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Peme- lisme dan akuntabilitas publik dalam menja-lankan
rintahan Daerah. Berdasarkan Undang-Undang aktivitas pengelolaan keuangan peme-rintah pusat
tersebut, pemerintah mengeluarkan Peraturan atau daerah.
2 JURNAL AKUNTANSI & INVESTASI

Bentuk pertanggungjawaban pemerin-tah daerah Menurut BPKP tidak diperolehnya opini WTP
atas pengelolaan sumber daya ekonomi yang disebabkan oleh beberapa faktor, faktor tersebut
digunakan oleh pemerintah selama satu periode adalah adanya kelemahan sistem pengendalian
yaitu dalam bentuk Laporan Keuangan Pemerintah intern, belum tertatanya barang milik negara/
Daerah (LKPD). Laporan keuangan pemerintah daerah, penyajian laporan keuangan yang belum
daerah diwajibkan mengikuti Standar Akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan
Pemerintahan sesuai Peraturan Pemerintah No.71 (SAP), kelemahan dalam sistem penyusunan
Tahun 2010. Tujuan diterapkannya hal tersebut laporan keuangan, dan kurang memadainya
adalah agar lebih accountable dan peningkatan kompetensi SDM pengelola keuangan pada
kualitas infor-masi laporan keuangan. Kualitas pemerintah daerah. LPKD merupakan gabungan
Informasi Laporan Keuangan pemerintah sangat dari laporan keuangan yang dihasilkan oleh SKPD
dipengaruhi oleh faktor kepatuhan terhadap – SKPD yang ada pada daerah tersebut, dengan
standar akuntansi, kapabilitas sumber daya kata lain jika kualitas LKPD kurang baik hal
manusia, serta dukungan sistem akuntansi yang ada tersebut merupakan cerminan kurang baiknya
(Sukmaningrum, 2012). Sejalan dengan hal kualitas laporan kuangan yang dihasilkan SKPD
tersebut Al-Hiyari et al. (2013) menytakan bahwa pada daerah tersebut.
kualitas informasi akuntansi dipengaruhi oleh Pemerintah beserta pihak-pihak yang terkait
dukungan manajemen puncak, kualitas data input, berusaha dalam meningkatkan kualitas laporan
kualitas sumberdaya manusia dan sistem informasi keuangan yang dihasilkan, hal tersebut tercermin
akuntansi. dengan dikeluarkannya PP 71 tahun 2010 yang
Bastian (2010) menyatakan bahwa organisasi menggantikan PP 24 tahun 2005 dengan
sektor publik yang ada di Indonesia pada umumnya mengubah basis akuntansi menjadi basis akrual
memiliki kualitas informasi akuntasi yang kurang guna mening-katkan kualitas informasi akuntansi
baik. Informasi yang kurang baik tersebut tidak yang terkandung dalam laporan keuangan.
dapat diandalkan sebagai bahan pertim-bangan Menurut Christensen (2002) menyatakan reformasi
untuk membuat keputusan setelah periode akuntansi pemerintahan menjadi langkah pertama
pelaporan. Kurang baik nya kualitas informasi dari kebijakan modernisasi pemerintah untuk
akuntansi yang dihasilkan oleh pemerintah daerah organisasi publik. Oleh karena itu, pelaksanaan
dibuktikan dengan sedikitnya pemerintahan daerah yang efektif dan sukses dari reformasi akuntansi
yang mempe-roleh opini Wajar Tanpa Pengecualian memainkan peran penting dan dominan dalam
(WTP) dari hasil audit atas Laporan Keuangan pelaksanaan dan keberhasilan New Public Manage-
Pemerintah Daerah (LKPD) yang dilakukan oleh ment (NPM) berikutnya praktik dan teknik dalam
BPK. Hal tersebut dapat dilihat dari ikhtisar hasil organisasi publik. Jika reformasi tersebut tidak
pemeriksaan semester I tahun 2012 yang mendapatkan hasil yang dirasakan maka tujuan
dikeluarkan oleh BPK pada bulan September 2012 dan harapan memasyarakatkan reformasi tersebut
yang memeberikan informasi bahwa hanya 12% akan hilang karena fakta bahwa sistem akuntansi
kabupaten dan 25% kota atau sebanyak 36 yang baru tidak akan dapat memberikan informasi
kabupaten dan 21 kota dari 313 kabupaten dan 85 manajerial dan keuangan yang relevan dan akurat
kota di LKPD yang diaudit oleh BPK yang untuk mendukung dan memfasilitasi mereka dalam
memperoleh opini WTP. pengambilan keputusan (Christensen, 2002).
VOL. 16 NO.1 JANUARI 2015 3

Sistem informasi akuntansi merupakan alat yang seperti yang diharapkan, hal tersebut disebabkan
digunakan oleh manajemen dalam organisasi untuk oleh :
memberikan nilai tambah yang menghasilkan 1) SIMDA belum sepenuhnya digunakan secara
keunggulan kompetitif dan sebagai alat kontrol optimal, yang menyebabkan penerapan SIMDA
yang menghasilkan informasi internal. Rostami dan oleh SKPD belum dapat membantu mencapai
Mongadam (2010) menyatakan bahwa teknologi tujuan organisasi pemda secara maksimal.
infor-masi dapat digunakan sebagai pendukung 2) Kurangnya kesiapan SKPD menerima dan
yang sangat baik bagi organisasi dalam menjalankan mengaplikasikan software keua-ngan terintegrasi
strategi yang telah ditetapkan. Pada saat SIA yang seperti SIMDA untuk melakukan prosedur
terintegrasi dengan TI yang digunakan oleh akuntansi.
organisasi dalam pengolahan data yang ada tidak 3) Belum adanya kepastian tentang soft-ware yang
berjalan dengan baik dapat mengkasilkan output dijadikan standar (default software) dalam
yang dapat melemahkan kinerja dari organisasi prosedur akuntansi, yang menyebabkan masih
tersebut. Devi (2013) menyatakan bahwa beragamnya bentuk laporan keuangan yang
Keberhasilan sistem informasi suatu perusa-haan dihasilkan oleh SKPD, hal ini jelas menyulitkan
tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, pengguna laporan keu-angan tersebut dalam hal
kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pengambilan keputusan.
pemanfaatan teknologi yang digunakan. 4) Kemampuan penguasaan pengoperasian SIMDA
Penerapan sistem informasi akuntansi pada yang belum merata di setiap SKPD, software ini
pemerintah daerah diatur dalam Peraturan Menteri menuntut penggunanya tidak hanya fasih dalam
Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang akuntansi tetapi juga dalam peng-gunaan
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Peraturan komputer.
Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 5) Masih banyak ditemukan pegawai SKPD yang
mempunyai tujuan yaitu untuk memperbaiki lebih memilih meng-gunakan kertas kerja
informasi yang dihasilkan. BPKP dalam hal ini manual atau dengan Ms.Excell untuk
memberikan respon positif dengan mengem- menyelesaikan pekerjaannya yang dirasa lebih
bangkan sebuah program aplikasi komputer yang mudah daripada menggunakan SIMDA.
diberinama SIMDA (Sistem Informasi Manajemen
Keuangan Daerah) yang mulai diperkenalkan pada Penerapan SIMDA pada pemerintah daerah
tanggal 29 Agustus 2006. Program aplikasi ini sebagai suatu organisasi sektor publik diharapkan
dikembangkan oleh BPKP guna membantu dapat meningkatkan kualitas informasi akuntansi
pengelolaan keua-ngan daerah baik di tingkat yang terkandung dalam laporan keuangan dalam
SKPKD (sebagai entitas pelaporan) maupun di lingkungan peme-rintah daerah tersebut. Dengan
tingkat SKPD (entitas akuntansi). Adanya program meningkatnya kualitas laporan keuangan tersebut
aplikasi ini diharapkan bisa memberikan manfaat diharap-kan informasi akuntansi tersebut dapat
lebih kepada pemda dalam melaksanakan digu-nakan sebagai bahan pengambilan keputusan
pengelolaan keuangan daerah. Namun berda-sarkan dan sebagai bentuk pertanggungjawaban
pengamatan yang dilakukan Devi (2013) pada manajemen atas penggunaan sumberdaya yang ada
SKPD yang ada di lingkungan PEMKAB Kulon pada organisasi tersebut. Berdasar-kan latar
Progo menemukan bahwa SIMDA tidak berjalan belakang masalah tersebut, penelitian ini
4 JURNAL AKUNTANSI & INVESTASI

dimaksudkan untuk menguji hubungan tingkat yang berkualitas, sejalan dengan hal tersebut
pemahaman peng-guna, kualitas data, dan Rahayu (2012) menyatakan bahwa data yang
dukungan manajemen terhadap implementasi berkualitas dapat mempengaruhi output dari SIA.
SIMDA dan kualitas laporan keuangan. Xu (2009) menyatakan bahwa kualitas output SIA
bergantung dari input yang ada. Dengan demikian
TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN hipotesis yang diajukan adalah:
HIPOTESIS H2a: Kualitas Data Berpengaruh Positif Terhadap
Tingkat Pemahaman Pengguna Implementasi SIMDA.
Pemahaman pemakai tentang teknologi H2b: Kualitas Data Berpengaruh Positif Terhadap
informasi menentukan keberhasilan suatu sistem Kualitas Laporan Keua-ngan.
informasi, sebaliknya ketidaktahuan atau
kecemasan pemakai terhadap sistem yang baru DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK
dapat menyebabkan kegagalan dalam menggunakan Menurut Cooper (2006) komitmen manajemen
teknologi informasi. Peningkatan pemahaman adalah keterterlibat manajemen dalam dan
pemakai mengenai sistem informasi juga mempertahankan perilaku dalam pencapaian
berpengaruh terhadap keberhasilan dalam tujuan organisasi. Peningkatan komitmen
memanfaatkan teknologi informasi (Sunarti dan manajemen terhadap perkemba-ngan sistem
Nur, 1998). Hasil penelitian Hargo (2001) akuntansi maka akan berdampak langsung
menyatakan bahwa tingkat pemahaman terhadap terhadap kualitas implementasi SIA, Thong et al.
teknologi informasi secara signifikan berpengaruh (1996) menyatakan bahwa jika tingkat dukungan
terhadap implementasi teknologi informasi. Zhou manajemen puncak rendah maka manajemen
(2010) menyatakan bahwa kualitas tenaga kerja puncak tidak mungkin terlibat dalam aspek
akuntansi mempengaruhi pelaksanaan sistem pelaksanaan SIA seperti (tanggapan terhadap
informasi akuntansi. Al-Hiyari et al. (2013) rekomendasi konsultan, atau memantau proyek
menyatakan bahwa tingkat pemahaman pekerja pengem-bangan SIA tersebut), mereka menemukan
berpengaruh positif terhadapkualitas informasi bahwa komitmen manajemen meningkatkan
akuntansi, Dengan demikian hipotesis yang efektivitas sistem informasi karena mereka
diajukan adalah: menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk
H1a: Tingkat Pemahaman Pengguna Berpe-ngaruh proyek-proyek pengembangan SIA. Rahayu (2012)
Positif Terhadap Implementasi SIMDA. meneliti pengaruh komitmen manajemen terhadap
H1b: Tingkat Pemahaman Pengguna Berpe-ngaruh kualitas data dan SIA, ia menemukan bahwa
Positif Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. komitmen manajemen dan kualitas data bersama-
sama memiliki efek yang memadai tentang Sistem
KUALITAS DATA Informasi Akuntansi, meskipun kontribusi
Seluruh proses menghasilkan data (pe- komitmen manajemen terhadap kualitas data yang
ngumpulan, penyimpanan, dan penggunaan data) perlu ditingkatkan, ia juga menemukan kurangnya
harus berjalan dengan baik agar kualitas data yang atas dukungan manajemen untuk pelatihan dan
digunakan dapat diproses dengan baik. Al-Hiyari et pendanaan untuk pengembangan sumber daya.
al. (2013) menyatakan bahwa proses produksi data Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah:
harus berjalan dengan baik agar mencapai hasil H3a: Dukungan Manajemen Puncak Ber-pengaruh
VOL. 16 NO.1 JANUARI 2015 5

Positif Terhadap Imple-mentasi SIMDA. primer adalah sumber data yang langsung
H3b: Dukungan Manajemen Puncak Ber-pengaruh memberikan data kepada pengumpul data, dan
Positif Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. data sekunder adalah sumber data yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul
IMPLEMENTASI SIMDA data. Data primer dalam penelitian ini berupa
Menurut Grande et al. (2011) SIA didefinisikan opini dan informasi dari responden yang diperoleh
sebagai alat yang ketika dimasukkan ke dalam dengan memberikan kuisioner yang telah disusun
bidang Teknologi Informasi dan sistem (IT) yang kepada responden. Kuisioner akan diberikan secara
dirancang untuk membantu dalam pengelolaan langsung kepada responden sehingga peneliti dapat
dan pengendalian topik yang terkait dengan bidang menjelaskan mengenai penelitian yang akan
ekonomi-keuangan perusahaan. Sejalan dengan hal dilakukan serta cara pengisian kuesioner.
tersebut, Salehi et al. (2010) menyatakan Sistem Kesibukan yang dimiliki responden menye-babkan
informasi akuntansi meningkatkan kinerja individu responden memerlukan waktu yang tidak singkat
dalam meng-hasilkan laporan keuangan yang untuk melakukan pengisian kuisioner.
berkualitas. Xu (2003) menyatakan bahwakualitas
informasi yang terkandung dalam laporan POPULASI PENELITIAN
keuangan yang buruk dapat memiliki efek buruk Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah
pada pengambilan keputusan, misalnya kesalahan SKPD di lingkungan Pemerintahan Kota
dalam informasi mengenai persediaan dapat Yogyakarta yang menggunakan SIMDA dalam
menyebabkan pengambilan keputusan yang salah penyusunan laporan keua-ngan. Penentuan
oleh para manajer sehingga kelebihan persediaan populasi ini diharapkan mampu merepresentasikan
atau di persediaan yang memiliki dampak yang populasi yang lebih besar, sehingga hasil penelitian
parah pada profitabilitas perusahaan dan kepuasan ini dapat digeneralisasikan dengan baik. Faktor lain
pelanggan. Kualitas informasi yang terkandung yang mempengaruhi penentuan populasi dalam
dalam laporan keuangan dapat dievaluasi dengan penelitian ini adalah keterbatasan waktu yang
empat atribut Akurasi, ketepatan waktu, dimiliki oleh peneliti (Usman et al., 2014).
kelengkapan dan konsis-tensi, sejalan dengan
McLeod et al. (2007) menyatakan bahwa Kualitas SEMPEL PENELITIAN
informasi diukur dengan empat dimensi yaitu Sampel pada penelitian ini diambil dengan
relevansi, akurasi, ketepatan waktu dan metode Purposive Judgment Sam-pling. Kriteria –
kelengkapan. Dengan demikian hipotesis yang kriteria dalam pemilihan samole yaitu: (1) SKPD
diajukan adalah: dilingkungan Kota Yogyakarta; (2) SKPD yang
H4: Implementasi SIMDA Berpengaruh Positif memiliki bagian keuangan atau akuntansi; dan (3)
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. SKPD menggunakan SIMDA dalam penyusunan
laporan keuangan.
METODE PENELITIAN
JENIS DATA TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Sumber data dalam penelitian ini berupa Teknik pengumpulan data yang digunakan
sumber data primer dan sumber data sekunder. dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu
Menurut Hartono (2013) menyatakan sumber data metode pengumpulan dan analisis data yang berupa
6 JURNAL AKUNTANSI & INVESTASI

opini dari subyek yang diteliti (responden) melalui TINGKAT PENDIDIKAN RESPONDEN
tanya-jawab (Hartono, 2013) Dari 99 responden, sebanyak 1 responden atau
sebesar 1 persen adalah S2, 31 responden atau 31,2
ANALISIS DATA persen adalah S1, 29 responden atau 29,3 persen
Latan dan Ghozali (2012) menyatakan bahwa adalah Diploma 3 (D3) dan 38 responden atau 38,5
analisis data penelitian merupakan bagian dari persen adalah lulusan lainnya.
proses pengujian data setelah tahap pemilihan dan
pengumpulan data penelitian. Analisis data dalam ANALIS DATA
penelitian ini menggunakan metode Partial Least MERANCANG MODEL PENGUKURAN
Square (PLS). PLS dapat digunakan pada setiap jenis (Outer Model)
skala data (nominal, ordinal, interval, rasio) serta Tahap ini digunakan untuk mengetahui validitas
syarat asumsi yang lebih fleksibel. PLS juga dan reliabilitas yang menghu-bungkan indikator
digunakan untuk mengukur hubungan setiap dengan variabel latennya. Indikator dalam
indikator dengan konstruknya. Selain itu, dalam penelitian ini adalah reflektif karena indikator
PLS dapat dilakukan uji bootstrapping terhadap variabel laten mempengaruhi indikatornya untuk
struktural model yang bersifat outer model dan inner itu digunakan 3 tahap pengukuran menurut Latan
model. Karena dalam penelitian ini menggunakan dan Ghozali (2012) yaitu:
indikator untuk mengukur setiap konstruknya, dan
juga model pengukuran bersifat struktural, maka Discriminant Validity
diputuskan menggunakan PLS (Nazaruddin, 2013). Evaluasi yang dilakukan adalah melihat square
root of average variance extracted (AVE). Model
HASIL DAN PEMBAHASAN pengukuran dinilai berdasar-kan pengukuran cross
TINGKAT PENGEMBALIAN KUESIONER loading dengan konstruk. Jika kolerasi konstruk
Kuisioner yang kembali adalah sebanyak 99 dengan setiap indikatornya lebih besar daripada
kuisioner dari 100 kuisioner yang disebarkan dari ukuran konstruk lainnya, maka konstruk laten
tanggal 16 Oktober 2014 sampai dengan 16 memprediksi indikatornya lebih baik daripada
Desember 2014. Dari kuisioner yang telah kembali, konstruk lainnya.
seluruh kuisioner dapat digunakan karena Jika nilai lebih tinggi daripada nilai
kuisioner tersebut diisi secara lengkap oleh kolerasi di antara konstruk, maka discriminant
responden. Kuisioner yang dapat diolah lebih lanjut validity yang baik tercapai. Menurut Latan dan
berjumlah 99 buah, sehingga tingkat usable respon Ghozali (2012) sangat direkomendasikan apabila
rate penelitian ini adalah sebesar 99 persen. AVE lebih besar dari 0,5. Berikur adalah rumus
untuk menghitung AVE:
JENIS KELAMIN RESPONDEN
Dari 99 responden, sebagian besar responden
wanita, yaitu sebanyak 64 respon-den atau 70
persen, dan sebanyak 35 responden atau sebesar 30 Dimana: adalah faktor loading (convergent
persen adalah pria.
validity), dan = 1- . Fornnel dan Larcker
dalam Latan dan Ghozali (2012) menyatakan
VOL. 16 NO.1 JANUARI 2015 7

bahwa pengukuran ini dapat digunakan untuk indikator konstruk adalah reliable atau dengan kata
mengukur reliabilitas dan hasilnya lebih konservatif lain memenuhi uji reliabilitas.
dibandingkan dengan nilai composite reliabity ( ).
Cronbach Alpha
TABEL 1. NILAI AVE Dalam PLS, uji reliabilitas diperkuat dengan
adanya cronbach alpha dimana konsistensi setiap
jawaban diujikan. Cronbach alpha di katakan baik
apabila 0,5 dan dikatakan cukup apabila 0,3.

TABEL 3. NILAI CROMBACH ALPHA

Berdasarkan hasil olah data yang dilakukan


dengan bantuan software SmartPLS 2.0 M3 yang
dapat dilihat pada tabel 1 didapatkan bahwa nilai
AVE untuk semua konstruk > 0,50. Sehingga dapat
memenuhi syarat validitas konvergen.
Nilai cronbach alpha yang dihasilkan semua
konstruk sangat baik yaitu > 0,7 sehingga dapat
Composite Reliability
disimpulkan bahwa semua indikator konstruk
Untuk menentukan composite reliability,
reflektif adalah reliable atau memenuhi uji
apabila nilai composite reliability > 0,8 dapat
reliabilitas. Namun demikian menurut Latan dan
dikatakan bahwa konstruk memiliki reliabilitas Ghozali (2012) cronbach alpha yang dihasilkan oleh
yang tinggi atau reliable dan > 0,6 dikatakan cukup PLS sedikit under estimate sehingga disarankan
reliable (Chin, 1998; Ghozali, 2012). Berikut rumus untuk menggunakan Composite Reliability atau
untuk menghitung composite reliability (): Dillion-Goldstein’s.

MERANCANG MODEL STRUKTURAL


(Inner Model)
Model struktural dievaluasi dengan
TABEL 2. COMPOSITE RELIABILITY
menggunakan R-square (R²) untuk konstruk
dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk predictive
relevane dan uji t serta signifikan dari koefisien
parameter jalur structural. R² dapat digunakan
untuk menilai pengaruh variabel laten independen
terhadap variabel laten dependen apakah
Berdasarkan hasil olah data yang dilakukan mempunyai pengaruh yang substantive. Dari hasil
dengan bantuan software Smart-PLS 2.0 M3 yang analisis, ditemukan nilai R-Square untuk variabel
dapat dilihat pada tabel 2 didapatkan bahwa nilai ISIMDA menunjukan hasil 0,902 hal ini berarti
Composite Reliability untuk semua konstruk > 0,70. dukungan manajemen puncak, kualitas data, dan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua tingkat pengetahuan peng-guna mempengaruhi
8 JURNAL AKUNTANSI & INVESTASI

implementasi SIMDA sebesar 90,2 persen, hal Outer Model


tersebut menunjukan bahwa 9,8 persen faktor atau Outer Model menentukan spesifikasi hubu-ngan
variabel lain yang mempengaruhi implementasi antara konstruk laten dan indikatornya. Persamaan
SIMPDA pada SKPD yang ada di Kota Yogyakarta. Outer Model:
Sedangkan nilai R-Square untuk variabel Kualitas
Laporan Keuangan sebesar 0,793 hal tersebut
menunjukan bahwa implemen-tasi SIMDA,
Dimana:
dukungan manajemen puncak, kualitas data, dan x dan y = matriks variable manifest yang berhubungan dengan laten
tingkat pengetahuan pengguna mempengaruhi ekso-gen dan endogen.
dan = matriks koefisien.
Laporan keuangan sebesar 79,3 persen, sehingga
dan = matriks outer model residu.
masih ada 20,7 persen variabel atau faktor lain yang
memepengaruhi Kualitas Laporan Keuangan yang UJI HIPOTESIS (RESAMPLING BOOTSTRAPING)
dihasilkan oleh SKPD yang ada di kota Yogyakarta. Berdasarkan tujuan-tujuan penelitian, maka
rancangan uji hipotesis yang dapat dibuat
a. Konversi Diagram Jalur ke Sistem Persamaan merupakan rancangan uji hipotesis dalam
Iner Model penelitian ini disajikan berdasarkan tujuan
Inner Model menentukan spesifikasi hubu-ngan penelitian. Tingkat kepercayaan yang digunakan
antara konstruk laten satu dengan konstruk laten adalah 95 persen, sehingga tingkat presisi atau
lainnya. Persamaan Inner Model: batas ketidakakuratan sebesar () = 5 persen = 0,05.
Dan menghasilkan nilai t-tabel sebesar 1.98 (Latan
dan Ghozali, 2012). Sehingga, menurut (Latan dan
Ghozali 2012) jika nilai t-statistik lebih kecil dari
nilai t-tabel [t-statistik < 1.98], maka Ho diterima
dan Ha ditolak. Jika nilai t-statistik lebih besar atau

GAMBAR 1. KONSTRUKSI DIAGRAM JALUR


VOL. 16 NO.1 JANUARI 2015 9

TABEL 4. HIPOTESIS

sama dengan t-tabel [ t-statistik > 1.98], maka Ho signifikan positif antara kualitas data dengan
ditolak dan Ha diterima. implementasi SIMDA dan hubungan signifikan
Berdasarkan path coefficients pada Tabel 5 dapat positif antara dukungan mana-jemen puncak
dilihat bawa hanya Hipotesis 2a dan Hipotesis 3a dengan implementasi SIMDA, hal tersebut sejalan
yang diterima. Hal tersebut dapat terlihat nilai T- dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu
Statistik sebesar 2,91 untuk 2,17 untuk H2a yaitu (2012) dan Al-Hiyari et al. (2013). Namun, tingkat
Dukungan manajemen puncak berpengaruh positif pemahaman pengguna tidak berpengaruh positif
terhadap Implementasi SIMDA dan H3a yaitu terhadap implementasi SIMDA hal tersebut idak
Kualitas data berpengaruh positif terhadap sejalan dengan Alfian (2014). Sedangkan dukungan
Implementasi SIMDA. Sedangkan Hipotesis lain manajemen puncak, kualitas data, tingkat pemaha-
tidak terdukung. Hal tersebut dapat terlihat pada mam pengguna dan imple-mentasi SIMDA secara
nilai T-Statistics < 1,98. parsial tidak berpe-ngaruh positif terhadap Kulaitas
Laporan Keuangan hal tersebut sejalan dengan
SIMPULAN Sukmaningrum (2012).
Penelitian ini dilakukan pada SKPD yang ada di Peneliti menyadari bahwa penelitian ini
Kota Yogyakarta. Responden dari penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yang meliputi;
berjumlah 99 dari 19 SKPD. Berdasarkan hasil pertama, sampel penelitian yang diambil oleh
penelitian dapat diketahui bahwa dukungan peneliti sebagai obyek penelitian hanya pegawai
manajemen puncak, kualitas data dan tingkat negeri sipil (PNS) yang bekerja pada SKPD di
pemahaman pengguna secara bersama–sama lingkungan Pemerintahan Kota Yogyakarta saja,
mempe-ngaruhi implementasi SIMDA sebesar 90,2 sehingga hasil yang diperoleh kurang dapat
persen, hal tersebut berarti bahwa 9,8 persen mewakili pegawai negeri sipil (PNS) yang bekerja
terdapat variabel atau faktor lain yang pada SKPD di lingkungan Peme-rintahan Daerah
mempengaruhi implementasi SIMDA. Duku-ngan lainnya. Peneliti membatasi daerah pengambilan
manajemen puncak, kualitas data, tingkat sampel karena adanya keterbatasan waktu dan
pemahaman pengguna dan implemen-tasi SIMDA tenaga., kedua, sampel yang diambil oleh peneliti
secara bersama–sama mem-pengaruhi kualitas adalah organisasi sektor publik, sehingga kesim-
laporan keuangan sebesar 79,3 persen, sehingga pulan penelitian ini belum tentu sama jika
masih ada 20,7 persen variabel atau faktor lain yang penelitian dilakukan pada organisasi di sektor
memepe-ngaruhi Kualitas Laporan Keuangan yang lainnya. Ketiga, pengukuran seluruh variabel
dihasilkan oleh SKPD yang ada di kota Yogyakarta. penelitian ini berdasarkan kepada persepsi
Penelitian ini juga menunjukan hubu-ngan responden, sehingga dapat menimbulkan masalah
10 JURNAL AKUNTANSI & INVESTASI

apabila persepsi responden tidak sesuai dengan Arfiati, D. 2011. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Nilai
Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada
keadaan yang sesungguhnya. Hal ini dapat Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Batang). Skripsi,
menimbulkan response bias. Universitas Diponegoro.
Bastian, I. 2010. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar, Edisi ketiga.
Saran yang peneliti berikan diharapkan dapat Jakarta: Penerbit Erlangga.
digunakan untuk pengembangan penelitian Chin, W. W. 1998. The partial least squares approach to structural
equation modeling. Modern methods for business research, 295
selanjutnya. Penelitian selanjutnya diharapkan (2), 295-336.
untuk tidak membatasi daerah pengambilan sampel Cooper, D. (2006). The impact of manage-ment’s commitment on
employee behavior: A field study. Proceedings of the 7th Profes-
hanya pada satu daerah saja, sehingga dapat
sional Development Conference & Exhibition, Kingdom of Bahrain,
mewakili populasi yang lebih luas. Selain itu, 40-47.
sebaiknya sampel penelitian tidak hanya terbatas Devi, V. F. 2013. Pengaruh Implementasi Sistem Informasi Akuntansi
Terhadap Kinerja Organisasi Pemerintah Daerah (Penelitian pada
pada organisasi sektor publik saja, tetapi diperluas SKPD di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo).
sehingga dapat meliputi organisasi di sektor lain. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Endraswari, R. M. 2006. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Aplikasi
Banyak faktor-faktor dalam implemen-tasi sistem Tekno-logi Infoemasi dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja
informasi lain yang dapat mempengaruhi kualitas Perusahaan (Studi Pada UKM Kerajinan Tangan Bantul, Yogyakarta).
Tesis, Universitas Diponegoro.
laporan keuangan, akan tetapi tidak digunakan dan Grande, E.U., R. P. Estébanez dan C. M. Colomina. 2011. The impact
diteliti dalam penelitian ini. Penelitian selanjutnya of Accounting Information Systems (AIS) on Performance
Measures: Empirical Evidence in Spanish SMEs. The International
diharap-kan dapat memasukkan faktor-faktor
Journal of Digital Accounting Research, 11, 25-43
tersebut untuk diteliti, misalnya umur, jenis Hargo, U. 2001. Studi Eksplorasi Tentang Penyebaran TI Untuk Usaha
Kecil dan Menengah. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 16 (2),
kelamin, pegaruh lingkungan kerja, manfaat sistem
153– 163.
informasi, serta faktor-faktor lainnya. Hartono, J. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan
Peneliti juga menyarankan untuk tidak hanya Pengalaman- Pengalaman, Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM.
mendasarkan pengukuran variabel penelitian pada Latan, Hengky dan Ghozali, Imam. 2012. Partial Least Squares Konsep,
persepsi responden saja. Pengumpulan data pada Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program SmartPLS 2.0 M3.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya Mc. Leod, R. dan G. P. Schell. 2007. Management Information Systems,
terbatas pada penyebaran kuisioner saja, tetapi Tenth Edition.Upper Saddle River New jersey 07458: Pearson/
Prentice Hall.
dapat pula dilakukan melalui wawancara. Nazaruddin, I. 2013. Pengaruh Ideologi Etis, Personal Benefit dan
Kehadiran peneliti pada saat responden melakukan Komitmen Profesional terhadap Perilaku Manajemen Laba:
Sebuah Studi Eksperimen. Jurnal Akuntansi dan Investasi. 14 (2),
pengisian kuisioner sebaiknya juga dila-kukan. Hal
111-126.
ini akan menghindarkan response bias, karena Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
responden dapat menanyakan secara langsung Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan Pemerintah No 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan
mengenai item pertanyaan yang kurang dipahami. Pemerintahan Daerah.
Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi
Pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA Rahayu, S. K., 2012. The Factors That Support The Implementation of
Alfian, M. 2014. Analisis Faktor Pendukung Implemetasi SIMDA dan Accounting Information System: A Survey in Bandung and
Penga-ruhnya Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada SKPD Jakarta’s Taxpayer Offices. Journal of Global Management, 4 (1),
(Penelitian pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Daerah 25-52.
Kabupaten Kulon Progo). Paper Dipresentasikan di 3rd Economics Sajady, H., M. Dastgir dan H. H. Nejad. 2008. Evaluation of effective-
& Business Research Festival 2014. ness of accounting information systems. International Journal of
Al-Hiyari, A., M. H. H. Al-Mashregy, N. K. N. Mat, dan J. M. Alekam. Information Science and Technology, 6 (2), 49-59.
2013. Factors that Affect Accounting Information System Imple- Salehi, M, V. Rostami dan A. Mogadam 2010. Usefulness of Account-
mentation and Accounting Information Quality: A Survey in ing Information System in Emerging Economy: Empirical Evidence
University Utara Malaysia. American Journal of Economics, 3 (1), of Iran. International Journal of Economics and Finance, 2 (2), 186-
27-31. 195.
VOL. 16 NO.1 JANUARI 2015 11

Stamatiadis, F. dan N. Eriotis. 2011. Evolution of the Governmental


Accounting Reform implementation in Greek Public Hospitals:
Testing the institutional framework. Paper was presented in the 34th
Annual Congress of the European Accounting Association.
Sukmaningrum, T. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi
Empiris Pada Pemerintah Kabupaten dan Kota Semarang). Skripsi,
Universitas Diponegoro.
Sunarti, S. dan N. Indriantoro. 1998. Pengaruh Dukungan Manajemen
Puncak dan Komunikasi Pemakai-Pengembang terhadap
Hubungan Partisipasi dan Kepuasan Pemakai dalam
Pengembangan Sistem Informasi. Jurnal Riset Akuntansi Indone-
sia, 1 (2), 193 – 207.
Thong, J. L., Y. Chee-Sing dan K. S. Raman. 1996. Top Management
Support, External Expertise and Information Systems Implementa-
tion in Small Businesses. Information Systems Research, 7 (2),
248-267.
Undang undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.
Undang Undang No 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara.
Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentanf Pemerintah Daerah.
Usman, Sunandar dan I. Farida. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang
Mem-pengaruhi Implementasi Akuntansi Akrual pada Entitas
Pemerintah Daerah. Jurnal Akuntansi dan Investasi, 15 (2), 130-
144.
Xu, H., 2003. Critical Success Factors for Accounting Information
Systems Data Quality. Doctoral Dissertation, University of Southern
Queensland.
Zhou. L., 2010. The Research on Issue and Countermeasures of
Accounting Information of SMES, international journal of business
and management, 5 (3), 223-234.

Anda mungkin juga menyukai