Hal : 102-125
Andri Zulfiandri
Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman – Provinsi Banten
ezzaro.12@gmail.com
Abstract
This study was to examine the budget goal clarity, competence of personnel,
implementation of local financial accounting and quality control of financial
statements to the accountability of the performance of government agencies. The
population in this study were 44 OPD in the Government of Banten Province by
sampling using purposive sampling with the number of respondents as many as 80
respondents. Data was analyzed using SmartPLS version 3.0 Professional. The
results of this study stated that the budget goal clarity, competence of personnel,
implementation of local financial accounting and financial reporting quality
control affect the performance accountability of government agencies. Results of
this research is also expected to provide input to OPD to further improve
performance accountability of government agencies. For further research in order
to add the variable management commitment, leadership style and organizational
culture.
Statistik Deskriptif
Tabel 4.6
Statistik Deskriptif
Mi
N Max Mean Median Modus Stand. Dev
n
Tabel 4.6 menunjukan nilai terendah, memilih skor 4 dari lima komponen
nilai tertinggi, mean, median, modus nilai yang ada. Ini membuktikan
dan standar deviasi dari masing- bahwa sebagian besar responden
masing variabel. Berdasarkan Tabel setuju dan mendukung adanya
4.6 dapat diketahui gambaran tentang peningkatan kualitas aparatur,
distribusi data sebagai berikut : terutama pada pelaksana akuntansi
1) Kejelasan Sasaran Anggaran. pada setiap OPD harus memiliki
Untuk variabel KSA nilai Min adalah kompetensi dengan latar belakang
2, Max adalah 5, Mean adalah 4,21 pendidikan minimal Diploma
dan standard deviation atau nilai akuntansi. Pemahaman terhadap
penyebaran kuesioner adalah 0,699. akuntansi akan lebih baik dalam
Hal ini menunjukan bahwa secara penyusunan laporan keuangan OPD
rata-rata score KSA tinggi, mayoritas yang dapat meningkatkan kualitas
responden lebih memilih skor 4 dari laporan keuangan. Sehingga
lima komponen nilai yang ada. Ini akuntabilitas kinerja instansi
membuktikan bahwa sebagian besar pemerintah dapat meningkat dari
responden setuju dan mendukung yang sebelumnya.
adanya perbaikan pada penyusunan 3) Penerapan Akuntansi
dan penetapan anggaran agar lebih Keuangan Daerah. Variabel AKD
komprehensif, efisien, partisipatif memiliki nilai Min adalah 2. Max
dan tepat sasaran sehingga apa yang adalah 5, Mean adalah 4,22 dan
menjadi tujuan organisasiakan lebih standard deviation atau nilai
mudah tercapai. penyebaran kuesioner adalah 0,664.
2) Kompetensi Aparatur. Ini menunjukan bahwa secara rata-
Variabel KPA memiliki nilai Min rata skor Akuntansi Keuangan
adalah 2, Max adalah 5, Mean adalah Daerah tinggi, mayoritas responden
4,21 dan standard deviation atau nilai lebih memilih skor 4 dari lima
penyebaran kuesioner adalah 0,695. komponen nilai yang ada. Ini
Hal ini menunjukan bahwa secara membuktikan bahwa sebagian besar
rata-rata skor kompetensi aparatur responden setuju dan mendukung
tinggi, mayoritas responden lebih dalam penerapan akuntansi berbasis
Tabel 4.9
Composite Reliability
Dari Tabel 4.9 dapat dilihat setiap t-statistik sebesar 2.320 atau >
konstruk atau variabel laten tersebut 1.96.
memiliki nilai composite reliability> 2) Kompetensi aparatur (KAP)
0,7 yang menunjukan bahwa internal berpengaruh terhadap
consistency dari variabel konstruk akuntabilitas kinerja instansi
kejelasan sasaran anggaran, pemerintah (AKIP). Berdasarkan
kompetensi aparatur, penerapan data yang telah diolah, hasil
akuntansi keuangan daerah, perhitungan yang di peroleh
pengawasan kualitas laporan adalahnilai original sample
keuangan dan akuntabilitas kinerja estimate sebesar 0,347 dan nilai
instansi pemerintah memiliki t-statistik sebesar 3.163 atau >
reliabilitas yang baik. Peneliti dapat 1.96.
menyimpulkan bahwa setiap
3) Penerapan akuntansi keuangan
jawaban yang di lakukan oleh
daerah (AKD) berpengaruh
responden terhadap kuesioner
terhadap akuntabilitas kinerja
menghasilkan jawaban yang
instansi pemerintah (AKIP).
konsisten dari waktu ke waktu.
Berdasarkan data yang telah
diolah, hasil perhitungan yang di
Pembahasan Hipotesis
peroleh adalah nilairiginal
Berdasarkan pengujian sample estimate sebesar 0,182
hipotesis yang dilakukan, dan nilai t-statistik sebesar 2.257
dapat jelaskan sebagai atau > 1.96.
berikut: 4) Pengawasan kualitas laporan
keuangan (KLK) berpengaruh
1) Kejelasan sasaran anggaran
terhadap akuntabilitas kinerja
(KSA) berpengaruh terhadap
instansi pemerintah (AKIP).
akuntabilitas kinerja instansi
Berdasarkan data yang telah
pemerintah (AKIP). Berdasarkan
diolah, hasil perhitungan yang di
data yang telah diolah, hasil
peroleh adalah nilai original
perhitungan yang di peroleh
sample estimate sebesar0,231 dan
adalah nilai original sample
nilai t-statistik sebesar 4.282 atau
estimate sebesar 0,250 dan nilai
> 1.96.
Keterbatasan
Saran 1) Penelitian ini hanya
1) Penyusunan anggaran diharapkan berdasarkan pada persepsi
agar dibuat secara lebih jelas, responden, sehingga jawaban
spesifik, dan dapat dimengerti responden bisa berubah pada
oleh pejabat yang bertanggung waktu yang berbeda. Karenanya
jawab untuk menyusun dan perlu kehati-hatian untuk
melaksanakannya pada masing- generalisasi hasil penelitian.
masing OPD di Pemerintah 2) Instrumen yang
Provinsi Banten. digunakan dalam pengumpulan
data hanya berupa kuesioner.