Anda di halaman 1dari 25

Volume 2 No 1 April 2017

Hal : 102-125

Faktor-Faktor yang memengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instansi


Pemerintah
(Studi empiris pada OPD di Pemerintah Provinsi Banten)

Andri Zulfiandri
Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman – Provinsi Banten
ezzaro.12@gmail.com

Abstract

This study was to examine the budget goal clarity, competence of personnel,
implementation of local financial accounting and quality control of financial
statements to the accountability of the performance of government agencies. The
population in this study were 44 OPD in the Government of Banten Province by
sampling using purposive sampling with the number of respondents as many as 80
respondents. Data was analyzed using SmartPLS version 3.0 Professional. The
results of this study stated that the budget goal clarity, competence of personnel,
implementation of local financial accounting and financial reporting quality
control affect the performance accountability of government agencies. Results of
this research is also expected to provide input to OPD to further improve
performance accountability of government agencies. For further research in order
to add the variable management commitment, leadership style and organizational
culture.

Keywords : Budget Targets Clarity, Competence of Administrative, Accounting


Application Regions Financial, Financial Reports Quality Control,
Accountability Government Performance

PENDAHULUAN Pemerintah, yang mewajibkan


Akuntabilitas kinerja instansi kepada setiap instansi pemerintah
pemerintah merupakan salah satu melakukan akuntabilitas kinerja
bentuk media untuk melaporkan masing-masing sebagai bentuk
keberhasilan atau kegagalan suatu pertanggungjawaban dalam
instansi pemerintah atas pelaksanaan pencapaian tujuan organisasi sesuai
tujuan dan sasaran organisasi. tugas pokok dan fungsinya dalam
Akuntabilitas kinerja didasarkan bentuk Laporan Kinerja.
pada Peraturan Presiden Nomor 29 Laporan Kinerja adalah
Tahun 2014 tentang Sistem ikhtisar yang menjelaskan secara
Akuntabilitas Kinerja Instansi ringkas dan lengkap tentang capaian
Andri Zulfiandri

kinerja yang disusun berdasarkan Instansi Pemerintah dan Peraturan


rencana kerja yang ditetapkan dalam Menteri PAN dan RB nomor 53
rangka pelaksanaan Anggaran tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Pendapatan dan Belanja Negara Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
(APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Tata Cara Review Atas Laporan
dan Belanja Daerah (APBD), ( Kinerja Instansi Pemerintah.
Ketentuan Pasal 1 angka 3 Peraturan Sehubungan dengan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 pengelolaan pemerintah daerah yang
tentang Pelaporan Keuangan dan akuntabel, juga tidak bisa lepas dari
Kinerja Instansi Pemerintah jo.Pasal anggaran pemerintah daerah.
1 angka 11 Peraturan Presiden Pemerintah dalam usaha lingkup
Nomor 29 Tahun 2014 tentang anggaran pun menjadi relevan dan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi penting di lingkungan pemerintah
Pemerintah (SAKIP). daerah. Hal ini terkait dengan
Laporan Kinerja Pemerintah dampak anggaran terhadap
merupakan perwujudan akuntabilitas pemerintah,
pertanggungjawaban kinerja instansi sehubungan dengan fungsi
pemerintah dalam melaksanakan pemerintah dalam memberikan
amanah yang diberikan oleh rakyat pelayanan kepada masyarakat
sebagaimana telah tertuang dalam sebagai salah satu karakteristik
dokumen Perjanjian Kinerja sebagai anggaran adalah kejelasan sasaran
implementasi Undang-undang anggaran.
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Pada konteks pemerintah
Keuangan Negara, Undang-undang daerah, dalam Rencana Strategik
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Daerah (Renstrada) dan Program
Sistem Perencanaan Pembangunan Pembangunan Daerah (Properda).
Nasional, Peraturan Pemerintah Adanya sasaran anggaran yang jelas
Nomor 8 Tahun 2006 tentang akan memudahkan individu untuk
Pelaporan Keuangan dan Kinerja menyusun target- target anggaran.
Instansi Pemerintah, Peraturan Sehingga setiap tahunnya tidak ada
Presiden Nomor 29 tahun 2014 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja (SILPA) yang disebabkan oleh tidak

Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa Page 103


Andri Zulfiandri

tercapainya program yang mewujudkan pemerintahan yang baik


direncanakan. pada pemerintah pusat maupun
Laporan Keuangan Pemerintah pemerintah daerah di tandai dengan
Daerah (LKPD) adalah salah satu hadirnya Standar Akuntansi
tanggung jawab organisasi Pemerintahan (SAP) yang baru yaitu,
pemerintah daerah yang di PP Nomor 71 Tahun 2010 sebagai
amanatkan oleh Undang-Undang penyempurnaan SAP yang lama
Nomor 17 tahun 2003, tentang yaitu, PP Nomor 24 Tahun 2005
keuangan Negara dan Undang- yang mengharuskan seluruh instansi
Undang Nomor 32 tentang pemerintah agar melaksanakannya
pemerintah daerah, Gubernur / selambat–lambatnya pada laporan
Bupati / Walikota adalah diperlukan keuangan di akhir tahun anggaran
untuk mengatur keuangan daerah 2015.
yang harus dilaporkan nantinya Penelitian tentang Kejelasan Sasaran
kepada publik melalui DPR / DPRD Anggaran telah dilakukan oleh
berupa Laporan Keuangan Herawaty (2014) melalui studi
Pemerintah Daerah (LKPD). empirisnya di Pemerintah Daerah
Isi dari LKPD itu sendiri Kota Jambi yang menunjukan bahwa
yaitu, menyajikan informasi tentang Kejelasan Sasaran Anggaran
jumlah realisasi belanja, pendapatan berpengaruh secara simultan
daerah, dana perimbangan dan terhadap Akuntabilitas Kinerja
pendapatan lain yang sah dari Instansi Pemerintah. Hasil yang sama
pemerintah daerah sesuai dengan ditunjukan oleh Anjarwati (2012)
Peraturan Menteri Dalam Negeri melalui studi empirisnya pada
Nomor 13 Tahun 2006, tentang Pemerintah Daerah di 51 SKPD di
pedoman pengelolaan keuangan wilayah Tegal dan Pemalang
daerah yang kemudian menunjukan bahwa Kejelasan
disempurnakan dalam Peraturan Sasaran Anggaran berpengaruh
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 terhadap Akuntabilitas Kinerja
tahun 2007. Instansi Pemerintah. Hasil ini
Salah satu kebijakan berbeda dengan Darwanis dan
pemerintah dalam upaya Chairunnisa (2013) melalui

Page 104 Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa


Andri Zulfiandri

penelitiannya di Pemerintah Daerah pemerintah. Berbeda dengan hasil


Provinsi Aceh, yang menunjukan yang penelitian yang dilakukan oleh
bahwa Kejelasan Sasaran Anggaran Anjarwati (2012) melalui studi
tidak berpengaruh terhadap empirisnya pada Pemerintah Daerah
Akuntabilitas Kinerja Instansi di 51 SKPD di wilayah Tegal dan
Pemerintah. Pemalang bahwa Pengendalian
Penelitian mengenai kompetensi Akuntansi tidak berpengaruh
aparatur telah dilakukan oleh terhadap Akuntabilitas Kinerja
Nofianti dan Seseno (2014) pada 57 Instansi Pemerintah.
SKPD se-Provinsi Riau menunjukan Penelitian mengenai
bahwa kompetensi aparatur Penerapan Akuntansi Keuangan
berpengaruh positif terhadap Daerah yang telah dilakukan oleh
akuntabilitias kinerja instansi Darwanis dan Chairunnisa (2013)
pemerintah. Namun hasil berbeda menunjukan bahwa Penerapan
ditunjukan oleh Rofika dan Ardianto Akuntansi Keuangan Daerah
(2014) pada penelitian yang berpengaruh positif terhadap
dilakukan melalui kuesioner kepada Akuntabilitas Kinerja Instansi
62 responden yang mewakili SKPD Pemerintah. Hasil penelitian yang
di Kabupaten Kuantan Sengingi tidak berbeda ditunjukan juga oleh
menunjukan bahwa kompetensi tidak Ijeoma, N. B. (2014) dalam
berpengaruh signifikan terhadap penelitiannya menunjukkan bahwa
Akuntabilitas Kinerja Instansi International Public Sector
Pemerintah. Accounting Standard (IPSAS) dapat
Penelitian tentang pengawasan memfasilitasi pengendalian internal
terhadap kualitas laporan keuangan atas laporan keuangan berpengaruh
di lakukan oleh Darwanis dan positif terhadap akuntabilitas kinerja
Chairunnisa (2013) melalui pemerintah. Santoso dan Pambelum
penelitiannya di Pemerintah Daerah (2008) meneliti tentang penerapan
Provinsi Aceh menunjukan bahwa akuntansi sektor publik dan
pengawasan kualitas laporan menunjukan bahwa penerapan
keuangan berpengaruh terhadap akuntansi sektor publik berpengaruh
akuntabilitas kinerja instansi

Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa Page 105


Andri Zulfiandri

terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

TINJAUAN LITERATUR DAN langkah - langkah yang akan


PENGEMBANGAN HIPOTESIS dilakukan setiap aktivitas dapat
terarah dan terkontrol dengan baik.
Kejelasan Sasaran Anggaran Anggaran menjadi kendali dan tolak
Anggaran sektor publik ukur untuk setiap aktivitas yang
adalah rencana kegiatan yang dilakukan. National Committee on
direpresentasikan dalam bentuk Governmental Accounting (NCGA)
rencana perolehan pendapatan dan yang dikutip oleh Haruman (2013),
belanja dalam satuan moneter Mengemukakan bahwa anggaran
(Bastian,2013). Anggaran merupakan sektor publik memiliki beberapa
dokumen yang menggambarkan fungsi utama yaitu sebagai berikut:
kondisi keuangan dari suatu 1. Anggaran merupakan hasil akhir
organisasi yang meliputi informasi proses penyusunan rencana kerja
mengenai pendapatan, belanja, dan 2. Anggaran merupakan cetak biru
aktivitas dan estimasi mengenai apa aktivitas yang akan dilaksanakan
yang akan dilakukan organisasi di dimasa mendatang.
masa yang akan datang. Anggaran 3. Anggaran sebagai alat
juga menggambarkan mengenai komunikasi interen yang
rencana strategis yang akan menghubungkan berbagai unit
dilaksanakan oleh organisasi kerja dan mekanisme kerja antara
pemerintah daerah berdasarkan atasan dan bawahan.
mandat yang diberikan oleh para 4. Anggaran sebagai alat pengendali
stakeholder pemerintah daerah. Dan unit kerja.
sistem penyelenggaraan 5. Anggaran merupakan alat
pemerintahan di Indonesia anggaran motivasi dan persuasi tindakan
yang disusun oleh pemerintah daerah efektif dan efisien dalam
dituangkan dalam APBD. mencapai visi organisasi.
Pemerintah menggunakan 6. Anggaran merupakan instrument
anggaran sebagai alat untuk politik.
merancang program kerja atau

Page 106 Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa


Andri Zulfiandri

7. Anggaran merupakan instrument dan dipertahankan oleh seseorang


kebijakan fiskal. pada waktu periode tertentu.
Aparatur menurut Kamus
Kejelasan sasaran anggaran Besar Bahasa Indonesia (2015, versi
merupakan sejauh mana tujuan 1.4) aparatur adalah perangkat, alat
anggaran ditetapkan secara jelas dan (negara, pemerintah); para pegawai
spesifik dengan tujuan agar anggaran (negeri); negara alat kelengkapan
tersebut dapat dimengerti oleh orang negara terutama meliputi bidang
yang bertanggung jawab atas kelembagaan, ketatalaksanaan, dan
pencapaian sasaran anggaran tersebut kepegawaian, yang mempunyai
(Kenis, 1979) Oleh sebab itu, sasaran tanggung jawab melaksanakan roda
anggaran daerah harus dinyatakan pemerintahan sehari-hari; pemerintah
secara jelas, spesifik, dan dapat pegawai negeri; alat negara; aparatur
dimengerti oleh mereka yang negara.
bertanggung jawab untuk menyusun Undang-Undang Nomor 23
dan melaksanakannya. Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Kompetensi Aparatur Daerah menjelaskan pengertian
Kompetensi adalah suatu perangkat daerah adalah unsur
kemampuan untuk melaksanakan pembantu kepala daerah dan DPRD
atau melakukan suatu pekerjaan atau dalam penyelengaraan Urusan
tugas yang dilandasi atas Pemerintah yang menjadi
keterampilan dan pengetahuan serta kewenangan Daerah.
dukungan oleh sikap kerja yang Dari berbagai definisi
dituntut oleh pekerjaan tersebut tersebut, dapat disimpulkan bahwa
(Wibowo,2008). kompetensi aparatur pemerintah
Moeheriono (2009) daerah adalah tingkat kemampuan
mengungkapkan bahwa kompetensi aparatur pemerintah daerah (yang
merupakan sebuah karakteristik mencakup pengetahuan,
dasar seseorang yang keterampilan, dan sikap) untuk
mengindikasikan cara berpikir, melaksanakan kewenangan dan
bersikap, dan bertindak serta menarik tanggung jawab yang dimiliki dalam
kesimpulan yang dapat dilakukan melaksankan tugasnya secara efisien

Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa Page 107


Andri Zulfiandri

dan efektif sesuai standar yang adalah Peraturan Pemerintah


ditetapkan. Republik Indonesia Nomor 71 Tahun
Penerapan Akuntansi Keuangan 2010 tentang Standar Akuntansi
Daerah Pemerintahan (SAP). Dalam
Secara lebih terperinci Halim peraturan tersebut dipaparkan bahwa
(2007) memaparkan bahwa akuntansi tujuan laporan keuangan secara
keuangan daerah adalah proses umum adalah menyajikan informasi
pengidentifikasian, pengukuran, mengenai posisi keuangan, realisasi
pencatatan, dan pelaporan transaksi anggaran, arus kas, dan kinerja
ekonomi (keuangan) dari entitas keuangan suatu entitas pelaporan
pemerintah daerah (kabupaten, kota, yang bermanfaat bagi para pengguna
atau provinsi) yang dijadikan sebagai dalam membuat dan mengevaluasi
informasi dalam rangka pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber
keputusan ekonomi yang diperlukan daya. pusat, yang seluruhnya berada
oleh pihak-pihak eksternal entitas dalam lingkungan akuntansi
pemerintahan daerah. keuangan daerah.
Pihak-pihak eksternal entitas Pengawasan Kualitas Laporan
pemerintahan daerah yang Keuangan Dearah
memerlukan informasi yang Pengawasan menurut
dihasilkan oleh akuntansi keuangan Keputusan Presiden Nomor 74
daerah tersebut antara lain adalah Tahun 2001 adalah proses kegiatan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang ditujukan untuk menjamin agar
(DPRD), Badan Pengawas Keuangan pemerintah daerah berjalan sesuai
(BPK), Badan Pengawasan dengan rencana dan ketentuan
Keuangan dan Pembangunan peraturan perundang-undangan yang
(BPKP), investor, kreditur, donatur, berlaku. Coryanata (2007)
analis ekonomi dan pemerhati menyatakan bahwasanya
pemerintah daerah, pemerintah pengawasan diperlukan untuk
daerah lainnya dan pemerintah mengetahui apakah perencanaan
Salah satu kebijakan yang telah disusun dapat berjalan
pemerintah yang mengatur tentang secara efisien, efektif dan ekonomis.
akuntansi bagi sektor pemerintahan

Page 108 Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa


Andri Zulfiandri

Kamus Besar Akuntansi kewajiban suatu instansi pemerintah


(2000) mendefinisikan laporan untuk mempertanggungjawabkan
keuangan sebagai laporan yang berisi keberhasilan atau kegagalan
informasi tentang kondisi keuangan pelaksanaan misi organisasi dalam
dari hasil operasi perusahaan pada mencapai tujuan dan sasaran yang
periode tertentu. Mardiasmo (2005) telah ditentukan melalui alat
mendefinisikan akuntansi dan pertanggungjawaban secara periodik.
laporan keuangan sektor publik Mardiasmo (2006) menyatakan
sebagai suatu proses pengumpulan, bahwa akuntabilitas merupakan dasar
pengolahan, dan pengkomunikasian pelaporan keuangan di pemerintah
informasi yang bermanfaat untuk yang didasari oleh adanya hak
pembuatan keputusan dan untuk masyarakat untuk mengetahui dan
menilai kinerja organisasi. menerima penjelasan atas
pengawasan terhadap kualitas pengumpulan sumber daya dan
laporan keuangan daerah bertujuan penggunaannya.
agar laporan keuangan yang
dihasilkan oleh instansi pemerintah Kerangka Pemikiran
daerah dapat memenuhi karakteristik Kejelasan Sasaran Anggaran
kualitatif sebuah laporan keuangan. terhadap Akuntabilitas Kinerja
Namun hal yang lebih penting dari Instansi Pemerintah
sebuah pengawasan adalah agar Penelitian yang dilakukan
laporan keuangan yang dihasilkan oleh Abdullah (2004) memberikan
dapat membantu pemerintah untuk hasil yang menyatakan bahwa
dapat mengambil keputusan yang kejelasan sasaran anggaran
akan berguna bagi peningkatan merupakan salah satufaktor yang
kesejahteraan masyarakat. mendorong terwujudnya
akuntabilitas kinerja instansi
Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah daerah. Hal ini didukung
Pemerintah oleh penelitian Kenis (1979) yang
LAN (2003) menyebutkan menyatakan bahwa kejelasan sasaran
bahwa akuntabilitas kinerja instansi anggaran disengaja untuk mengatur
pemerintah adalah perwujudan perilaku karyawan. Ketidakjelasan

Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa Page 109


Andri Zulfiandri

sasaran anggaran akan menyebabkan informasi keuangan secara simultan


pelaksana anggaran menjadi dan parsial mempengaruhi prinsip-
bingung, tidak tenang dan tidak puas prinsip good governance.
dalam bekerja. Hal inilah nantinya
yang akan menyebabkan kinerja Penerapan Akuntansi Keuangan
karyawan menjadi menurun. Daerah
Kompetensi Aparatur Penelitian Yudianto (2005)
terhadap Akuntabilitas Kinerja menunjukkan bahwa penerapan
Instansi Pemerintah akuntansi keuangan daerah akan
Guy et.al.,(2002), dapat membantu untuk menjadikan
menyatakan bahwa kompetensia laporan keuangan instansi
dalah pengetahuan dan keahlian yang pemerintah daerah menjadi lebih
diperlukan untuk menyelesaikan baik, dan hal ini akan memberikan
tugas. Kompetensi aparatur dampak meningkatnya akuntabilitas
pemerintah daerah berarti kinerja instansi pemerintah daerah.
kemampuan yang harus dimiliki Hal ini juga sejalan dengan
seseorang aparatur berupa penelitian yang dilakukan oleh
pengetahuan, keterampilan, sikap Mardiasmo (2006) yang menyatakan
dan prilaku yang diperlukan dalam bahwa penerapan akuntansi sektor
pelaksanaan tugasnnya. publik merupakan alat yang efektif
Kompetensi adalah orang untuk menciptakan akuntabilitas dan
memiliki pengetahuan dan etika transparansi. Sehingga nantinya
dalam bekerja (Cheng et.al; 2002). akuntabilitas dan transparansi publik
Afiah (2004) melakukan penelitian akan terwujud sebagai salah satu
dengan tujuan untuk menguji upaya untuk mencapai good
hubungan antara kompetensi aparatur governance.
pemerintah daerah dan pemerintahan
yang baik, hasil penelitian Pengawasan Kualitas
menunjukan bahwa kompetensi Laporan Keuangan terhadap
aparatur pemerintah daerah, Akuntabilitas Kinerja Instansi
pelaksanaan sistem informasi, Pemerintah
penganggaran akuntansi, dan kualitas

Page 110 Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa


Andri Zulfiandri

Penelitian yang dilakukan H2 : Kompetensi


Yudianto (2005) memaparkan bahwa aparatur berpengaruh terhadap
pengawasan kualitas laporan akuntabilitas kinerja instansi
keuangan instansi pemerintah pemerintah
berpengaruh signifikan terhadap H3 : Penerapan
akuntabilitas kinerja instansi Akuntansi Keuangan
pemerintah. Hal ini disebabkan Daerah berpengaruh terhadap
karena pengawasan yang telah Akuntabilitas Kinerja Instansi
dilakukan selama ini telah Pemerintah
memberikan konstribusi yang besar H4 : Pengawasan Kualitas
dalam rangka mewujudkan tata Laporan Keuangan berpengaruh
pemerintahan yang baik. terhadap Akuntabilitas Kinerja
Mardiasmo (2001) yang Instansi Pemerintah
menyatakan bahwa pengawasan dan
pemeriksaan kinerja merupakan METODE PENELITIAN
aspek penting dalam pelaksanaan Populasi Penelitian
otonomi daerah. Pengawasan juga Populasi adalah wilayah
akan mendorong terciptanya generalisasi yang terdiri atas obyek
akuntabilitas kinerja sehingga akan atau subyek yang mempunyai
mendorong terciptanya efisiensi dan kualitas dan karakteristik tertentu
efektivitas. yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik
Hipotesis kesimpulannya. (Sugiyono, 2014).
Berdasarkan Kerangka Populasi dalam penelitian ini adalah
Pemikiriran di atas, penulis seluruh organisasi perangkat daerah
memberikan hipotesis sebagai (OPD) dilingkungan Pemerintah
berikut : Provinsi Banten yang berjumlah 44
H1 : Kejelasan sasaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
anggaran berpengaruh terhadap
akuntabilitas kinerja instansi Sampel Penelitian
pemerintah Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang

Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa Page 111


Andri Zulfiandri

dimiliki oleh populasi yang sebenarnya (Sekaran, 2003).


tersebut.Sehingga sampel merupakan Pendistribusian kuesioner diberikan
bagian dari populasi yang ada, ke masing – masing Pengguna
sehingga untuk pengambilan sampel Anggaran dan Kasubag Perencanaan,
harus menggunakan cara tertentu Evaluasi, Program dan Keuangan
yang didasarkan oleh pertimbangan- pada masing-masing OPD di
pertimbangan yang ada (Sugiyono, Pemerintah Provinsi Banten.
2011).Pengambilan sampel
dilakukan dengan menggunakan non Teknis Analisa Data
probability sampling (purposive Teknik analisis data yang
sampling). Purposive Sampling digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik pengambilan sampel menggunakan metode SEM
dengan pertimbangan tertentu (structure equation model) berbasis
(Sugiyono, 2014). PLS (partial least square) yang
Kriteria pemilihan sampel memerlukan 2 (dua) tahap pengujian
dalam penelitian ini yang diajukan untuk menilai model dari sebuah
sebagai berikut : (1) Pejabat yang model penelitian.
memiliki kapasitas dalam
menggunakan, mengawasi, Evaluasi Model
melaporkan dan Menurut (Widarjono, 2015)
mempertanggungjawabkan anggaran, analisis jalur di dalam PLS SEM
(2) Pejabat yang menyusun laporan menjelaskan hubungan antara
akuntabilitas kinerja instansi variabel laten dan indikator didalam
pemerintah dan laporan keuangan. outer model. Evaluasi PLS SEM
berbeda dengan CB SEM. Dalam
Tehnik Pengumpulan Data PLS SEM tidak ada kelayakan model
Data dalam penelitian ini berdasarkan overall goodness of fit
diperoleh dengan melakukan survey seperti CB SEM, karena PLS SEM
yaitu penelitian yang mengambil bertujuan untuk meminimalkan
sampel dari suatu populasi dan perbedaan antara nilai prediktif dan
memakai kuesioner sebagai alat aktual dari variabel dependen. Ada
pengumpul data dalam lingkungan dua evaluasi model PLS SEM yaitu

Page 112 Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa


Andri Zulfiandri

evaluasi model pengukuran (outer independen dengan uji t nilai


model) dan model struktural (inner signifikansi alpha (α) ditetapkan
model). sebesar 5% (0,05) dan nilai t-tabel
sebesar ± 1,96 dengan uji hipotesis
Evaluasi Outer Model atau dua sisi, karena pengaruhnya bisa
Measurement Model positif dan negatif.
Pengujian ini digunakan Kaidah keputusan jika nilai t-
untuk memvalidasi model penelitian hitung lebih besar dari nilai t-tabel (t-
yang dibangun yang meliputi validasi hitung > t-tabel), maka variabel laten
konstruk (convergent validity dan dikatakan signifikan dan menerima
discriminant validity) dan pengujian hipotesis, dan jika nilai t-hitung lebih
konsistensi internal (composite kecil dari nilai t-tabel (t-hitung<t-
realibility). Convergent validity dari tabel), maka variabel laten dikatakan
model pengukuran dengan refleksi tidak signifikan dan menolak
indikator dinilai berdasarkan korelasi hipotesis, selanjutnya dengan melihat
antara item score yang dihitung koefisien analisis jalurnya (path
dengan PLS. coefficient). Signifikansi dapat juga
dilakukan dengan membandingkan
Evaluasi Inner Model nilai alpha (α) dibandingkan dengan
Terdapat dua tahap dalam probabilitas statistik t yang nilainya
pengujian ini, yaitu : disebut juga nilai p-value, jika nilai
p-value lebih kecil dari nilai alpha
a) Signifikansi dan (α), (p<α) berarti secara statistik
besarnya pengaruh variabel laten variabel laten independen signifikan
independen; mempengaruhi variabel laten
Pengujian signifikansi dependen, jika nilai p-value lebih
dilakukan untuk mengetahui apakah besar dari nilai alpha (α), (p>α)
variabel laten independen berarti secara statistik variabel
memengaruhi variabel laten latenindependen tidak signifikan
dependen, uji dilakukan dengan mempengaruhi variabel laten
untuk mengetahui besarnya pengaruh dependen.
masing-masing variabel laten

Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa Page 113


Andri Zulfiandri

b) Koefisien seberapa dekatkah garis regresi yang


Determinasi R2; terestimasi dengan data
Koefisien determinasi sesungguhnya.
mengukur seberapa besar variasi
variabel laten dependendijelaskan HASIL PENELITIAN DAN
oleh variabel laten independen.Uji PEMBAHASAN
R2 atau uji determinasi merupakan Seluruh data yang di peroleh
suatu ukuran yang penting dalam peneliti untuk selanjutnya dilakukan
regresi, karena dapat pengolahan data dengan
menginformasikan baik atau menggunakan Struktural Equation
tidaknya model regresi yang Model (SEM) dalam Software
terestimasi, atau dengan kata lain SmartPLS (partial least square) versi
angka tersebut dapat mengukur 3.0 Profesional
.

Statistik Deskriptif
Tabel 4.6

Statistik Deskriptif

Mi
N Max Mean Median Modus Stand. Dev
n

KSA 80 2 5 4,21 4 4 0,699

KAP 80 2 5 4,21 4 4 0,695

AKD 80 2 5 4,22 4 4 0,664

KLK 80 2 5 4,25 4 4 0,687

AKIP 80 2 5 4,23 4 4 0,691

Sumber : Data Primer yang diolah, 2017

Page 114 Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa


Andri Zulfiandri

Tabel 4.6 menunjukan nilai terendah, memilih skor 4 dari lima komponen
nilai tertinggi, mean, median, modus nilai yang ada. Ini membuktikan
dan standar deviasi dari masing- bahwa sebagian besar responden
masing variabel. Berdasarkan Tabel setuju dan mendukung adanya
4.6 dapat diketahui gambaran tentang peningkatan kualitas aparatur,
distribusi data sebagai berikut : terutama pada pelaksana akuntansi
1) Kejelasan Sasaran Anggaran. pada setiap OPD harus memiliki
Untuk variabel KSA nilai Min adalah kompetensi dengan latar belakang
2, Max adalah 5, Mean adalah 4,21 pendidikan minimal Diploma
dan standard deviation atau nilai akuntansi. Pemahaman terhadap
penyebaran kuesioner adalah 0,699. akuntansi akan lebih baik dalam
Hal ini menunjukan bahwa secara penyusunan laporan keuangan OPD
rata-rata score KSA tinggi, mayoritas yang dapat meningkatkan kualitas
responden lebih memilih skor 4 dari laporan keuangan. Sehingga
lima komponen nilai yang ada. Ini akuntabilitas kinerja instansi
membuktikan bahwa sebagian besar pemerintah dapat meningkat dari
responden setuju dan mendukung yang sebelumnya.
adanya perbaikan pada penyusunan 3) Penerapan Akuntansi
dan penetapan anggaran agar lebih Keuangan Daerah. Variabel AKD
komprehensif, efisien, partisipatif memiliki nilai Min adalah 2. Max
dan tepat sasaran sehingga apa yang adalah 5, Mean adalah 4,22 dan
menjadi tujuan organisasiakan lebih standard deviation atau nilai
mudah tercapai. penyebaran kuesioner adalah 0,664.
2) Kompetensi Aparatur. Ini menunjukan bahwa secara rata-
Variabel KPA memiliki nilai Min rata skor Akuntansi Keuangan
adalah 2, Max adalah 5, Mean adalah Daerah tinggi, mayoritas responden
4,21 dan standard deviation atau nilai lebih memilih skor 4 dari lima
penyebaran kuesioner adalah 0,695. komponen nilai yang ada. Ini
Hal ini menunjukan bahwa secara membuktikan bahwa sebagian besar
rata-rata skor kompetensi aparatur responden setuju dan mendukung
tinggi, mayoritas responden lebih dalam penerapan akuntansi berbasis

Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa Page 115


Andri Zulfiandri

akrual yang tercantum dalam standar adalah 5, Mean adalah 4,23.standard


akuntansi pemerintahan (SAP) sesuai deviation atau nilai penyebaran
dengan PP nomor 71 tahun 2010. kuesioner adalah 0,691. Menunjukan
4) Pengawasan Kualitas bahwa secara rata-rata skor
Laporan Keuangan. Variabel KLK akuntabilitas kinerja instansi
memiliki nilai Min adalah 2, Max pemerintah tinggi, mayoritas
adalah 5, Mean adalah 4,25 dan responden lebih memilih skor 4 dari
standard deviation atau nilai lima komponen nilai yang ada. Ini
penyebaran kuesioner adalah 0,687. membuktikan bahwa sebagian besar
Menunjukan bahwa secara rata-rata responden setuju dan mendukung
skor pengawasan kualitas laporan dalam peningkatan akuntabilitas
keuangan tinggi, mayoritas kinerja instansi pemerintah.
responden lebih memilih skor 4 dari Berdasarkan variabel-variabel yang
lima komponen nilai yang ada. Ini telah dijelaskan diatas, bahwa
membuktikan bahwa sebagian besar dengan adanya peningkatan terhadap
responden setuju dan mendukung kejelasan sasaran anggaran,
dalam peningkatan pengawasan kompetensi aparatur, penerapan
kualitas laporan keuangan daerah akuntansi keuangan daerah dan
karena saat ini Pemerintah Provinsi pengawasan kualitas kinerja instansi
Banten baru hanya mampu meraih pemerintah dapat meningkatkan
opini wajar dengan pengecualian akuntabilitas kinerja instansi
(WDP) dari hasil audit BPK RI. pemerintah agar lebih baik lagi.
5) Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Pada variabel AKIP
memiliki nilai Min adalah 2, Max

Page 116 Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa


Andri Zulfiandri

Pengujian Kualitas Data


Uji Validitas
Pengujian validitas data dalam konstruk lebih besar daripada nilai
penelitian ini adalah dengan korelasi antara konstruk dengan
menggunakan software SmartPLS konstruk lainnya dalam model,maka
dengan Outer Model, yaitu masing-masing indikator pertanyaan
Convergent validityyang dilihat adalah valid (Ghozali, 2012) atau
dengan nilai square root of average dikatakan memiliki nilai discriminant
variance extracted (AVE) masing- validity yang baik.
masing konstruk dimana nilainya Nilai dari average extracted (AVE)
harus lebih besar dari 0,5 (Chin dan akar dari konstruk kejelasan
dalam Ghozali, 2012). Cara lain sasaran anggaran, kompetensi
yaitu dengan membandingkan nilai aparatur,penerapan akuntansi
square root of average variance keuangan daerah,pengawasan
extracted (AVE) setiap konstruk kualitas laporan keuangan dan
(variabel laten) dengan korelasi akuntabilitas kinerja instansi
antara konstruk dengan konstruk pemerintah dijelaskan secara ringkas
lainnya dalam model. Apabila nilai dalam Tabel 4.7 sebagai berikut :
akar kuadrat dari AVE untuk setiap
Tabel 4.7

Average Variance Extracted (AVE)

Average Variance √AVE Keterangan


Extracted (AVE)

KSA 0,715 0,845 Valid

KAP 0,762 0,872 Valid

AKD 0,739 0,859 Valid

KLK 0,781 0,883 Valid

AKIP 0,771 0,878 Valid

Sumber : Data primer diolah dengan SmartPLS,2017

Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa Page 117


Andri Zulfiandri

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat kualitas laporan keuangan dan


dijelaskan bahwa nilai AVE dan akar akuntabilitas kinerja instansi
AVE dari konstruk kejelasan sasaran pemerintah.
anggaran, kompetensi aparatur,
penerapan akuntansi keuangan Uji Reliabilitas
daerah, pengawasan kualitas laporan
keuangan dan akuntabilitas kinerja Sebuah kuesioner dikatakan reliabel
instansi pemerintah pada masing- jika jawaban responden
masing konstruk (variabel) memiliki menghasilkan jawaban yang sama
nilai AVE > 0,5. Hal ini menunjukan dari waktu ke waktu atau stabil.
bahwa setiap konstruk memiliki nilai Suatu data dapat dikatakan reliabel
validitas yang baik dari setiap jika composite reliability lebih besar
indikatornya atau kuesioner yang dari 0,7 (Ghozali, 2012). Pengujian
digunakan untuk mengetahui reliabilitas data dalam penelitian ini
hubungan kejelasan sasaran menggunakan software SmartPLS
anggaran, kompetensi dengan kriteria uji composite
aparatur,penerapan akuntansi reliability dijelaskan dalam Tabel 4.9
keuangan daerah,pengawasan berikut

Tabel 4.9
Composite Reliability

Sumber : Data primer diolah dengan SmartPLS, 2017

Page 118 Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa


Andri Zulfiandri

Dari Tabel 4.9 dapat dilihat setiap t-statistik sebesar 2.320 atau >
konstruk atau variabel laten tersebut 1.96.
memiliki nilai composite reliability> 2) Kompetensi aparatur (KAP)
0,7 yang menunjukan bahwa internal berpengaruh terhadap
consistency dari variabel konstruk akuntabilitas kinerja instansi
kejelasan sasaran anggaran, pemerintah (AKIP). Berdasarkan
kompetensi aparatur, penerapan data yang telah diolah, hasil
akuntansi keuangan daerah, perhitungan yang di peroleh
pengawasan kualitas laporan adalahnilai original sample
keuangan dan akuntabilitas kinerja estimate sebesar 0,347 dan nilai
instansi pemerintah memiliki t-statistik sebesar 3.163 atau >
reliabilitas yang baik. Peneliti dapat 1.96.
menyimpulkan bahwa setiap
3) Penerapan akuntansi keuangan
jawaban yang di lakukan oleh
daerah (AKD) berpengaruh
responden terhadap kuesioner
terhadap akuntabilitas kinerja
menghasilkan jawaban yang
instansi pemerintah (AKIP).
konsisten dari waktu ke waktu.
Berdasarkan data yang telah
diolah, hasil perhitungan yang di
Pembahasan Hipotesis
peroleh adalah nilairiginal
Berdasarkan pengujian sample estimate sebesar 0,182
hipotesis yang dilakukan, dan nilai t-statistik sebesar 2.257
dapat jelaskan sebagai atau > 1.96.
berikut: 4) Pengawasan kualitas laporan
keuangan (KLK) berpengaruh
1) Kejelasan sasaran anggaran
terhadap akuntabilitas kinerja
(KSA) berpengaruh terhadap
instansi pemerintah (AKIP).
akuntabilitas kinerja instansi
Berdasarkan data yang telah
pemerintah (AKIP). Berdasarkan
diolah, hasil perhitungan yang di
data yang telah diolah, hasil
peroleh adalah nilai original
perhitungan yang di peroleh
sample estimate sebesar0,231 dan
adalah nilai original sample
nilai t-statistik sebesar 4.282 atau
estimate sebesar 0,250 dan nilai
> 1.96.

Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa Page 119


Andri Zulfiandri

2) Penyajian laporan keuangan OPD


diharapkan sudah sesuai dengan
SIMPULAN DAN SARAN
SAP dan tepat waktu. Masih

Kesimpulan kurangnya pengawasan dari


pimpinan, seringkali laporan
1. Kejelasan sasaran anggaran keuangan OPD terlambat
berpengaruh terhadap sehingga dapat mempengaruhi
akuntabilitas kinerja instansi pengambilan keputusan.
pemerintah. 3) Menambahkan variabel lainnya
2. Kompetensi aparatur seperti gaya kepemimpinan,
berpengaruh terhadap komitmen
akuntabilitas kinerja instansi pimpinan dan budaya organisasi
pemerintah. dimana dari variabel tersebut
3. Penerapan akuntansi dapat mempengaruhi
keuangan daerah berpengaruh akuntabilitas kinerja instansi
terhadap akuntabilitas kinerja pemerintah.
instansi pemerintah. 4) Menambah responden dalam
4. Pengawasan kualitas laporan penelitian ini agar hasil penelitian
keuangan berpengaruh lebih berkembang dari penelitian
terhadap akuntabilitas kinerja sebelumnya.
instansi pemerintah.

Keterbatasan
Saran 1) Penelitian ini hanya
1) Penyusunan anggaran diharapkan berdasarkan pada persepsi
agar dibuat secara lebih jelas, responden, sehingga jawaban
spesifik, dan dapat dimengerti responden bisa berubah pada
oleh pejabat yang bertanggung waktu yang berbeda. Karenanya
jawab untuk menyusun dan perlu kehati-hatian untuk
melaksanakannya pada masing- generalisasi hasil penelitian.
masing OPD di Pemerintah 2) Instrumen yang
Provinsi Banten. digunakan dalam pengumpulan
data hanya berupa kuesioner.

Page 120 Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa


Andri Zulfiandri

Kesimpulan yang diambil hanya www.iiste.org ISSN 2224-


berdasarkan data yang 5731(Paper) ISSN 2225-0972
dikumpulkan melalui kuesioner (Online) Vol.4, No.6, 2014
sehingga akan menimbulkan Andi Basru, W (2013). The Influence
masalah jika jawaban responden of Internal and External
berbeda dengan keadaan yang Monitoring Leadership Style
sebenarnya, apalagi jika and Good Public Governance
kuesioner tersebut bukan diisi Implementation on Financial
oleh responden yang dibutuhkan Reporting Performance.
dalam penelitian ini. Keadaan Journal of Basic and Applied
seperti ini merupakan hal yang Scientific Research, ISSN.
tidak dapat dikendalikan dan 2090-4304,
diluar batas kemampuan peneliti. www.textroad.com
3) Jumlah kuesioner Boutler. Nick., Murray,D., & Jackie,
yang berhasil dikumpulkan H. (1999). People and
dalam penelitian ini hanya 80 Competency, the Route to
dari 88 kuesioner, hal ini Competitive Advantage. Crest
disebabkan karena keterbatasan Publishing House. New
waktu dan kesibukan responden Delhi.
itu sendiri. Cheng,R.H., John H.E., Susan, C.
Hasil penelitian tidak bisa di Kattelus, Fall.(2002).
generalisir untuk setiap OPD atau Educating government
Instansi lainnya Financial Managers:
University collaboration
DAFTAR PUSTAKA between business and public
administration, The Journal
Abdullah Karim, (2014),
of Government Financial
Performance Accountability
Management, Alexandria:
of Government Institution
Vol. 51, Iss.3, page 10, 5
(Study in Education Agency
pages.
in East Kalimantan Province),
http://gateway.proquest.com.
Public Policy and
Administration Research

Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa Page 121


Andri Zulfiandri

Cornforth, C. J., & Edwards, C. Hood, C. & Lodge,M. (2004).


(1998). “Good Governance: Competency, Bureaucracy,
developing effective board- and Public Management
management relations in Reform: A Comparative
public and voluntary Analysis, Governance.
organizations”. CIMA http://gateway.brint.com.
Publishing, London, UK.
http://gateway.brint.com. Ijeoma, N. B. (2014). The Impact Of
Darwanis (2013). Akuntansi Kinerja International Public Sector
Instansi Pemerintah. Jurnal Accounting Standard
Telaah & Riset Akuntansi, (IPSAS) On Reliability,
Vol. 6 No. 2 Juli 2013 Credibility And Integrity Of
Enceng, Liestyodono.B.I & Financial Reporting In State
Purwaningdyah. M.W. Government Administration
(2008). Meningkatkan In Niegeria. International
Kompetensi Aparatur Journal of Technology
Pemerintah Daerah Dalam Enhancements And Emerging
Mewujudkan Good Engneering Research, Vol. 2,
Governance, Jurnal Issue 3, ISSN.2347-4289
Kebijakan dan Manajemen
PNS, Volume 2 No.1 Juni Kalbers, L. P., & Fogarty, T. J.
2008, Pusat Pengkajian dan (1995). Professionalism and
Penelitian Kepegawaian It’s Consequences: A Study
BKN, Jakarta of Internal Auditors. A
Effendi, Sofian. 2005. Membangun Journal of Practice and
Budaya Birokrasi Untuk Theory. Spring. Vol. 14.
Good Governance. Makalah No.1.pp. 64-85
Seminar Lokakarya Nasional http://gateway.proquest.com.
Reformasi Birokrasi, Kantor
Menteri Negara PAN 22 Kurtz, M. J., & Schrank , A. (2007).
September 2005. Growth and Governance:
Models, Measures, and

Page 122 Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa


Andri Zulfiandri

Mechanisms, The Journal of


Politics, Vol. 69, No. 2, May Netty Herawaty (2014), Faktor-
2007, pp. 538–554. , Faktor Yang Mempengaruhi
http://gateway.brint.com. Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Daerah Kota
Leny, N (2013). Factors Affecting Jambi, Jurnal Cakrawala
Implementation of Good Akuntansi, Vol. 6 No.2
Government Governance September 2014, ISSN: 1979-
(GGG) and their Implications 4851
Toward Performance
Accountability. International Nur Afiah, N (2004). Pengaruh
Conference on Accounting Kompetensi Anggota DPRD,
Studies 2014, ICAS 2014, 18- Kompetensi Aparatur
19 August 2014, Kuala Pemerintah Daerah,
Lumpur, Malaysia Pelaksanaan Sistem Informasi
Akuntansi, Penganggaran,
Leung, P. (2009). The Role of serta Kualitas Informasi
Internal Audit in Corporate Keuangan terhadap prinsip-
Governance and prinsip Tata Kelola
Management. The Institute of Pemerintah Daerah yang
Internal Auditors Inc. Baik. Disertasi. Program
Research Foundation, Pascasarjana Universitas
http://gateway.brint.com. Padjadjaran Bandung.

Mei Anjarwati (2012). Pengaruh PERC. (2010). PERC The Annual


Kejelasan Sasaran Anggaran, Graft Ranking Survey.
Pengendalian Akuntansi dan www.perc.com. Sarilena, D.
Sistem Pelaporan terhadap (2004). Pengaruh
Akuntabilitas Kinerja Instansi Profesionalitas Aparat Badan
Pemerintah, Accounting Pengawasan Daerah
Analysis Journal, AAJ 1 (2) Terhadap Pelaksanaan Good
(2012), ISSN: 2252-6765 Governance. Bandung,

Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa Page 123


Andri Zulfiandri

Disertasi. Pasca Sarjana provincial level, International


Universitas Padjadjaran. Journal of Productivity and
Performance Management,
Rofika, Ardianto (2014), Pengaruh Vol. 64 Iss 5 pp. 625 – 639
Penerapan Akuntabilitas
Keuangan, Pemanfaatan The Institute of Internal Auditors
Teknologi Informasi, (2006). The Role of Auditing
Kompetensi Aparatur in Public Sector Governance,
Pemerintah Daerah dan Professional Guidance
Ketaatan terhadap Peraturan Setting the Standard,
Perundangan terhadap http://brint.com.
Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah, Jurnal The World Bank Report
Akuntansi, Vol. 2, No.2, April (1999 – 2000).
2014 : 197-209, ISSN:2337- Decentralization Rethinking
4314 Government.

Stoker, G. (1998). Governance as Tjokroamidjojo, B. (2000). Good


Theory: Five Propositions. Governance (Paradigma
International Social Science Baru Manajemen
Journal, Vol. 50, No. 1: 17- Pembangunan). Jakarta:
28. Penerbit Universitas
Indonesia. UI-Press.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Transparency International
Kuantitatif Kualitatif dan R & Indonesia. (2010). Indeks
D, Penerbit ALFABETA. persepsi korupsi tahun 2010
Bandung. Di 50 kabupaten / kota di
Indonesia.
Suwit Srimai (2015), Performance www.ti.or.id.Utusan Riau.
agreement in Thai public (2011).
sectors A call for Issuu.com/prasena/docs/halua
reconsideration at the nriau31okt2011.

Page 124 Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa


Andri Zulfiandri

Fraud. Jurnal Administrasi


Ummu Kaltsum, Abdul Rohman Bisnis, Vol. 4, No.1: Hal. 14-
(2013). Pengaruh Kejelasan 33, ISSN. 0216-1249
Sasaran Anggaran terhadap
Akuntabilitas Kinerja Instansi www.banten.bpk.go.id, 04
Pemerintah melalui Sistem November 2016
Pengendalian Intern sebagai
www://pusdiklatwas.bpkp.go.i
Variabel Intervening.
d, 16 Desember 2016
Diponogoro Journal of
Accounting, Vol.4 No.2 2013, http://www.menpan.go.id, 27
ISSN (Online): 2337-3806 Desember 2016

Urip Santoso (2008). Pengaruh http://www.slideshare.net/nanipalawa/

Penerapan Akuntabilitas akip-lakip-dan-sakip, 04 Januari

Sektor Publik Terhadap


Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Dalam Mencegah

Jurnal Riset Akuntansi Tirtayasa Page 125

Anda mungkin juga menyukai