Anda di halaman 1dari 12

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)

Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PENGENDALIAN AKUNTANSI,


SISTEM PELAPORAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA SKPD DI
MERAUKE

Afilu Hidayattullah, Irine Herdjiono


Universitas Musamus Merauke
afilu_hidayattullah@yahoocom
irene.herdjiono@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kejelasan sasaran anggaran, pengendalian akuntansi dan
sistem pelaporan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Responden dalam penelitian ini adalah para
Pegawai Negeri Sipil yang menjabat sebagai kasubag, keuangan, program dan evaluasi, bendahara dan staf
keuangan di 27 SKPD Kabupaten Merauke. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 116 responden. Metode
pengumpulan sampel dalam penelitian ini menggunakan dasar rumus Yamane sedangkan metode pengolahan data
menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil pengujian persial menunjukkan bahwa kejelasan sasaran
anggaran, pengendalian akuntansi dan sistem pelaporan berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah dan pengujian secara simultan menunjukkan pengaruh positif signifikan terhadap akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah di Merauke.

Kata kunci: anggaran, akuntabilitas, kinerja, pengendalian, sistem

Abstract
The research aimed to analyze the effect of budget goal clarity, controls accounting and systems reporting for
performance accountability of toward government agencies. respondents in this research is the civil servants who
served as head of finance , program and evaluation , treasurer and finance staff in 27 SKPD of District Merauke.
The amount of samples in this study was 116 respondents. The sample collection method using a basic formula
Yamane, while the method of processing data using multiple linear regression analysis. The partial testing results
showed that the goal budget clarity, accounting controls and reporting systems have significant effect on
performance accountability of government agencies and simultaneous testing showed significant positive effect on
performance accountability of government agencies in Merauke.

Key-Words: budget, accountability, performance, control, system

PENDAHULUAN pejabat pemerintah kepada publik tentang


Akuntabilitas adalah perwujudan kinerja pemerintah selama satu tahun
pertanggungjawaban seseorang atau unit anggaran.Penyusunan LAKIP dimaksud
organisasi, dalam mengelola sumber daya bertujuan untuk menggambarkan penerapan
yang telah diberikan dan dikuasai, dalam rencana strategis dalam pelaksanaan tugas
rangka pencapaian tujuan, melalui suatu media pokok dan fungsi organisasi di masing-masing
berupa laporan akuntabilitas kinerja secara perangkat daerah, serta keberhasilan capaian
periodik. Akuntabilitas kinerja instansi saat ini untuk percepatan dalam meningkatkan
pemerintah adalah perwujudan kewajiban kualitas capaian kinerja yang diharapkan pada
suatu instansi pemerintah untuk tahun yang akan datang.
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan Badan Pemeriksa Keuangan Republik
kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam Indonesia (BPK RI) mengemukakan Laporan
mencapai sasaran dan tujuan yang telah Keuangan dan Belanja Daerah Kabupaten
ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban Merauke Tahun 2013, diberi Opini WDP
secara periodik (LAN, 2003). Laporan (wajar dengan pengecualian), dan hasil
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah evaluasi Kementrian Pendayaguna Aparatur
(LAKIP) adalah wujud pertanggungjawaban Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia,

1
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah kejelasan saran anggaran terhadap


Kabupaten Merauke nomor akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
b/659/M.PAN.RB/01/2014 tanggal 30 Januari daerah kota Jambi. Menyimpulkan bahwa
2014vmendapat nilai sangat rendah yaitu30,34 kejelasan sasaran anggaran mempunyai
atau dengan predikat C hal ini disebabkan pengaruh negatif, dan dilihat dari tingkat
karena aparat pemeriksa Inspektorat belum signifikansinya tidak signifikan terhadap
melakukan evaluasi Laporan Akuntabilitas akuntabilitas kinerja.
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada Pemanfaatan sumber daya secara ekonomis,
seluruh Satuan Kerja Perangkat daerah efisien, efektif, adil dan merata dapat
(SKPD) Kabupaten Merauke, ini menunjukkan dilakukan dengan pengendalian manajemen
bahwa akuntabilitas kinerja Kabupaten yang baik. Salah satu jenis pengendalian
Merauke belum terlaksana secara maksimal manajemen adalah pengendalian keuangan
(Papua Selatan Pos, 2014). (financial control) dengan memanfaatkan
Pemerintah selaku pengelola dana publik sistem akuntansi (Darma, 2004). Sistem
agar dapat memenuhi akuntabilitas kiranya pengendalian akuntansi adalah semua prosedur
memperhatikan beberapa hal dan sistem formal yang menggunakan
antaralain:anggaran, pengendalian akuntansi, informasi untuk menjaga atau mengubah pola
dan sistem pelaporan. Anggaran adalah suatu aktifitas organisasi. Penggunaan sistem
rencana yang dinyatakan secara kuantitatif pengendalian diharapkan mampu
dalam satuan uang yang berjangka waktu mengestimasi biaya dan profitabilitas
tertentu, biasanya satu tahun. Salah satu keberhasilan tertentu dan memilih alternatif
karakteristik anggaran adalah kejelasan terbaik dalam setiap kasus dan masalah
sasaran anggaran, dengan adanya sasaran sehingga dapat meningkatkan kinerja.
anggaran yang jelas maka, akan memudahkan PenelitianSetiawan (2013) yang
individu untuk menyusun target- target menunjukkan bahwa pengendalian akuntansi
anggaran yang sesuai dengan sasaran yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ingin dicapai organisasi. Pada konteks akuntabilitas kinerja instansi pemeritah
Pemerintah Daerah, kejelasan sasaran Kabupaten Pelalawan, sama halnya dengan
anggaran berimplikasi pada aparat untuk penelitian Indudewi (2009) yang
menyusun anggaran sesuai dengan sasaran menyimpulkan bahwa pengendalian akuntansi
yang ingin dicapai instansi pemerintah. Aparat berpengaruh positif dan signifikan dimana
akan memiliki informasi yang cukup untuk pengendalian adalah proses yang dilakukan
memprediksi masa depan secara tepat. dalam manajemen organisasi untuk menjamin
Indudewi (2009) menyimpulkan bahwa bahwa sumber daya digunakan secara
kejelasan sasaran anggaran menunjukkan ekonomis, efisien dan efektif. Penelitian
pengaruh signifikan terhadap akuntabilitas Herawaty (2011) dan Ajarwati (2012)
kinerja instansi pemerintahKabupaten Brebes. menunjukkan hasil yang berbeda atau
Sama halnya dengan penelitian Anjarwati sebaliknya.
(2012) menyimpulkan bahwa kejelasan Sistem pelaporan yang baik diperlukan agar
sasaran anggaran berpengaruh positif dan dapat memantau dan mengendalikan kinerja
signifikan terhadap akuntabilitas kinerja manajer dalam mengimplementasikan
instansi pemerintah Tegal dan Pemalang, anggaran yang telah ditetapkan. Pemerintah
dengan adanya sasaran anggaran yang jelas selaku pengelola dana publik harus mampu
maka akan mempermudah untuk menyediakan informasi keuangan yang
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau disajikan secara akurat, relevan, konsisten, dan
kegagalan pelaksanaan tugas organisasi dalam dapat dipercaya. Lembaga Administrasi
rangka mencapai tujuan- tujuan yang telah Negara ( LAN) dan Badan Pengawas
ditetapkan sebelumnya.Berbeda dengan Keuangan dan Pembangunan
Herrawaty (2011) yang meneliti penggaruh BPKPmengemukakan laporan yang baik

2
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

adalah laporan yang harus disusun secara


objektif, jujur, dan transparan. Pengendalian akuntansi
Anjarwati (2012) menyimpulkan bahwa Pengendalian intern akuntansi adalah
sistem pelaporan berpengaruh terhadap menurut tentang Pedoman Pengelolaan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Tegal Keuangan Daerah merupakan proses yang
dan Pemalang. Didukungpula dengan dirancang untuk memberikan keyakinan yang
penelitian Indudewi (2009) menunjukkan hasil memadai mengenai pencapaian tujuan
yang sama, karena dengan adanya sistem pemerintah daerah yang tercermin dari
pengelolaan keuangan daerah yang mencakup keterandalan laporan keuangan, efisiensi dan
sistem pelaporan, akan menciptakan efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan
pengelolaan keuangan yang transparan dan serta dipatuhinya peraturan perundang-
akuntabel. undangan (Permendagri No. 13 Tahun 2006).
Menurut Mardiasmo (2009) dalam
melaksanakan pemerintahan, Pemerintah Sistem pelaporan
Daerah berkewajiban melakukan dua jenis Sistem pelaporan merupakan laporan yang
pelaporan yaitu:Pelaporan Vertikal kepada menggambarkan sistem pertanggungjawaban
Pusat danPelaporan Horizontal kepada DPRD dari bawahan (pimpinan unit anggaran) kepada
dan Masyarakat luas. Laporan Akuntabilitas atasan (kepala bagian anggaran). Sistem
Kinerja Instansi Pemerintah Daerah (LAKIP) pelaporan yang baik diperlukan agar dapat
wajib disusun oleh setiap instansi pemerintah memantau dan mengendalikan kinerja
dan pejabat yang secara fungsional manajerial dalam mengimplementasikan
bertanggungjawab melayani fungsi anggaran yang telah ditetapkan (Abdullah,
administrasi di instansi masing-masing, 2005)
sekaligus mempertanggungjawabkan dan
menjelaskan keberhasilan atau kegagalan Hipotesis Penelitian
tingkat kinerja yang dicapainya. 1. Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran
Berdasarkan uraian dan permasalahan Terhadap Akuntabilitas Kinerja
diatas penulis akan melakukan penelitian Kejelasansasarananggaranmerupakansejauh
tentang: “Pengaruh Kejelasan Sasaran manatujuananggaranditetapkansecarajelasdans
Anggaran, Pengendalian Akuntansi dan pesifikdengantujuan agar
Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas anggarantersebutdapatdimengertioleh orang
Kinerja SKPD di Merauke”. yang bertanggungjawab atas pencapaian
sasaran anggaran tersebut (Suhartono dan
TINJAUAN PUSTAKA Solichin, 2006).Anjarwati (2012)
Akuntabilitas Kinerja menyimpulkan bahwa kejelasan sasaran
Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah anggaran berpengaruh positif dan signifikan
adalah perwujudan kewajiban suatu instansi terhadap akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pemerintah Tegal dan Pemalang, dengan
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi adanya sasaran anggaran yang jelas maka
organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan akan mempermudah untuk
yang telah ditetapkan melalui sistem mempertanggungjawabkan keberhasilan atau
pertanggungjawaban secara periodik (LAN, kegagalan pelaksanaan tugas organisasi dalam
2003). rangka mencapai tujuan- tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya demi tercapainya
Kejelasan sasaran anggaran akuntabilitas kinerja. Berdasarkan uraian
Anggaran adalah rencana kegiatan yang diatas dapat ditarik suatu hipotesis hubungan
dijalankan oleh manajemen dalam satu periode antara kejelasan sasaran anggaran dan
yang terutang secara kuantitatif (Sasongko, akuntabilitas kinerja sebagi berikut:
2010).

3
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

H1: Berdasarkanuraiandiatasdapatditariksuatuhi
terdapatpengaruhpositifkejelasansasara potesishubunganantarapengendalianakuntansid
nanggaranterhadapakuntabiitaskinerjai anakuntabilitaskinerjasebagiberikut:
nstansipemerintah. H2: terdapat pengaruh positif pengendalian
akuntansi terhadap akuntabilitas kinerja
2. Pengaruh Pengendalian Akuntansi instansi pemerintah.
Terhadap Akuntabilitas Kinerja
Pengendalian intern akuntansi adalah 3. Pengaruh Sistem Pelaporan Terhadap
menurut tentang Pedoman Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja
Keuangan Daerah merupakan proses yang Sistem pelaporan merupakan laporan yang
dirancang untuk memberikan keyakinan yang menggambarkan sistem pertanggungjawaban
memadai mengenai pencapaian tujuan dari bawahan (pimpinan unit anggaran) kepada
pemerintah daerah yang tercermin dari atasan (kepala bagian anggaran). Sistem
keterandalan laporan keuangan, efisiensi dan pelaporan yang baik diperlukan agar dapat
efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan memantau dan mengendalikan kinerja
serta dipatuhinya peraturan perundang- manajerial dalam mengimplementasikan
undangan (Permendagri No. 13 Tahun 2006). anggaran yang telah ditetapkan. LAN dan
Peningkatan perencanaan dan pengendalian BPKP mengemukakan, laporan yang baik
terhadap aktivitas dengan cara perbaikan adalah laporan harus disusun secara jujur,
sistem akuntansi sektor publik diharapkan objektif dan transparan. Laporan umpan balik
dapat membantu meningkatkan transparansi, (feedback) diperlukan untuk mengukur
efisiensi serta efektivitas pemerintah daerah, aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan dalam
terutama dalam memberikan informasi dan rangka meningkatkan kinerja dan akuntabilitas
pengungkapan atas aktifitas dan kinerja pada pelaksanan suatu rencana atau waktu
finansial pemerintah mengimplementasikan suatu anggaran,
daerah.Pengendalianakuntansimenekankanpad sehingga manajeman dapat mengetahui hasil
atindakan-tindakanuntukmencegahkesalahan dari pelaksanaan rencana atau pencapaian
(kekeliruan yang tidakdisengaja) sasaran anggaran yang ditetapkan.
danketidakberesan (tindakan- Anjarwati (2012) menyimpulkan bahwa
tindakanpenyimpangan yang disengaja). sistem pelaporan berpengaruh positif terhadap
Indudewi (2009) dan Setiawan (2013) akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Tegal
menyimpulkan bahwa pengendalian akuntansi dan Pemalang, didukung pula dengan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap penelitian Indudewi (2009) menunjukkan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, hasil yang sama, karena dengan adanya sistem
dimana pengendalian adalah proses yang pengelolaan keuangan daerah yang mencakup
dilakukan dalam manajemen organisasi untuk sistem pelaporan, akan menciptakan
menjamin bahwa sumber daya digunakan pengelolaan keuangan yang transparan dan
secara ekonomis, efisien dan efektif. akuntabel, dimana sistem pelaporan yang baik
Penggunaan pengendalian akuntansi akan mencantumkan penjelasan mengenai
memungkinkan para manajer dapat membuat penyebab terjadinya penyimpangan, tindakan
keputusan-keputusan yang lebih baik, yang diambil untuk untuk mengoreksi
mengontrol operasi-operasi dengan lebih penyimpangan yang tidak menguntungkan dan
efektif, mampu mengestimasi biaya dan waktu yang dibutuhkan agar tindakan koreksi
profitabilitas keberhasilan tertentu dan lebih efektif.
memilih alternatif terbaik dalam setiap kasus Berdasarkanuraiandiatasdapatditariksuatuhi
dan masalah sehingga dapat meningkatkan potesishubunganantarasistempelaporandanaku
kinerja. ntabilitaskinerjasebagiberikut:

4
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

H3: terdapat pengaruh positif system pela bertanggungjawabuntukmemenuhinya.Kejelas


poran terhadap akuntabilitas kinerja ansasarananggarandiukurmenggunakan 5
instansi pemerintah. indikator yangdiadopsidariIndudewi (2009)
yaitu: Spesifik, Terukur,
Menantangtapirealistis,
METODELOGI PENELITIAN Berorientasipadahasilakhir,
Penelitian atau riset ini dirancang sebagai Memilikibataswaktu.
penelitian kausal dengan pendekatan
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini Pengendalian Akuntansi (X2)
adalah seluruh kepala sub.bagian keuangan, Sistem pengendalian akuntansi adalah
program dan evaluasi bendahara dan staf semua prosedur dan sistem formal yang
bagian keuangan SKPD Kabupaten Merauke. menggunakan informasi untuk menjaga atau
Sampel dalam penelitian ini meliputi kepala mengubah pola aktifitas organisasi, dimana
sub bagian keuangan, program dan pengendalian adalah proses yang dilakukan
evaluasi,bendahara keuangan dan staf bagian dalam manajemen organisasi untuk menjamin
keuangan pada 16 dinas dan 11 badan dengan bahwa sumber daya digunakan secara
populasi berjumlah 162 orang. Jumlah sampel ekonomis, efisien dan efektif. Pengendalian
dalam penelitian ini adalah 116, yang akuntansi diukur menggunakan 6 indikator
diperoleh menggunakan rumus Yamane. yang diadopsi dari Anthony (2000) yaitu:
Pemisahan fungsi, Prosedur pemberian
wewenang, Prosedur dokumentasi, Prosedur
Jenis data penelitian ini adalah data primer dan catatan akuntansi, Pengawasan fisik,
yaitu data yang berasal dari sumber yang asli Pemeriksaan intern secara bebas.
dan dikumpulkan secara khusus untuk
menjawab pertanyaan atau pernyataan
penelitian. Sedangkan sumber data yang Sistem Pelaporan (X3)
digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Sistem pelaporan adalah laporan yang
jawaban ataskuesioner yang dibagikan kepada mengambarkan mengenai penyebab terjadinya
responden. penyimpangan, tindakan yang diambil untuk
mengoreksi variansi yang tidak
1. Definisi Operasional dan Pengukuran menguntungkan dan waktu yang dibutuhkan
Variabel agar tindakan koreksi lebih efektif. Pelaporan
kinerja merupakan refleksi kewajiban untuk
Akuntabilitas Kinerja (Y) merepresentasikan dan melaporkan kinerja
Mardiasmo (2009) Pengukuran semua aktivitas dan sumber daya yang perlu
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dapat dipertanggung jawabkan. Sistem pelaporan
diukur menggunakan 4 dmensi, yaitu diukur menggunakan 3 indikator penting yang
Akuntabilitas Hukum, Kebijakan, Proses dan diadopsi dari Anthony (2000) yaitu: Penyebab
Program. terjadinya penyimpangan, Tindakan yang
diambil dan Lamanya waktu koreksi.

Kejelasan Sasaran Anggaran (X1)


Anggaran adalah rencana kegiatan yang 2. Teknik Analisis Data
dijalankan oleh manajemen dalam satu periode Teknik Analisis data pada penelitian ini
yang terutang secara kuantitatif (Sasongko, menggunakan model regresi dan
2010).Kejelasansasarananggaranmerujukpadat penggujiannya dilakukan dengan
ingkatdimanasasarananggaranadalahdinyataka menggunakan peranti lunak Software
nsecaraspesifikdanjelas, Statistical Package for Social Science atau
dandipahamiolehpihak yang Statistical Product and service Solution (SPSS

5
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

20) Dalam penelitian ini penulis menggunakan Uji Multikolinearitas


analisis regresi linear berganda (Multiple Uji multikolinieritas bertujuan untuk
Regression Analysis). menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independent). Nilai yang digunakan
a. Analisis Statistik Deskriptif untuk menunjukkan adanya multikolinearitas
Menurut (Sugiyono, 2007) statistik adalah nilai toleransi berkisar antara 0 dan 1 >
deskriptif adalah statistik yang digunakan 0.01 sama dengan nilai VIF > 10, namun jika
untuk menganalisa data dengan cara menunjukkan < 10 maka tidak ada
mendeskripsikan atau mengambarkan data multikolinearitas antar variabel bebas
yang telah terkumpul mengenai variabel- (Ghozali, 2006).
variabel dalam penelitian.

Uji Heteroskedastisitas
b. Uji Validitas Ujiheteroskedastisitasbertujuanuntukmengu
Menurut (Sugiyono, 2007) uji validitas jiapakahdalam model
digunakan untuk mengukur kelayakan butir- regresiterjadiketidaksamaanvariansdari
butir dalam suatu daftar kuisioner baik residual suatupengamatankepengamatan yang
pernyataan dan pertanyaan dalam lain.Pengujianheteroskedastisitasdilakukanden
mendefinisikan suatu variabel. . Korelasi ganmelihatadatidaknyapolatertentupadagrafiks
antara masing-masing pernyataan dan carterplotdisekitarnilai X dan Y
pertanyaan terhadap skor total variabel denganmenggunakanbantuan program statistic
menunjukkan hasil probabilitas diatas 0,05. SPSS yang menyediakan menu scatter plot,
denganmemasukkanvariabel ZPRED
padasumbu X dan SRESID padasumbu Y,
c. Uji Reliabilitas jikatitik-titikmenyebardalamscatter plot, pada
Reliabilitasadalahalatuntukmengukursuatuk yang diatasdandibawahangka 0 (nol)
uesioner yang makainimenunjukkantidakterjadinyagejalahete
merupakanindikatordarivariabelataukonstruk roskedastisitas (Ghozali, 2006).
(Ghozali,
2006).Suatukonstrukatauvariabeldikatakanreli
abeljikamemberikannilaiCronbach Alpha> 0,6. Pengujian Hipotesis
Analisis regresi linear berganda digunakan
untuk menguji pengaruh variabel bebas
d. Uji Asumsi Klasik terhadap variabel terikat dengan menggunakan
Pengujian Normalitas rumus sebagai berikut:
Ujinormalitasbertujuanuntukmengujiapaka = + + + +
hdalam model regresi, Keterangan:
variabelterikatdanvariabelbebaskeduanyamem Y :akuntabilitas kinerja
punyaidistribusi normal α : konstanta
atautidak.Ujinormalitasdilakukandenganmelih β : koefisien regresi
attabel Kolmogorov- X1 : kejelasan sasaran anggaran
smirnov.Jikahasilpadatabel Kolmogorov- X2 : pengendalian akuntansi
smirnovmenunjukkantingkatsignifikansi> 0,05 X3 : sistem pelaporan
makadistribusi data tersebut normal danjika< e : eror
0,05 makadistribusi data tersebuttidak normal
(Ghozali, 2006).

6
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

e. Pengujian Persial (Uji t)


Pengujian persial atau uji t adalah
signifikan secara individual, yang 2. Hasil Uji Validitas
menunjukkan seberapa jauh variabel bebas Pengujian validitas yang dilakukan
(independen) secara individual atau persial terhadap seluruh kuesioner dinyatakan valid
berpengaruh terhadap variabel terikat karena r-hitung > r-tabel sehingga dapat
(dependen). disimpulkan bahwa variabel kejelasan sasaran
anggaran, pengendalian akuntansi, sistem
pelaporan dan akuntabilitas kinerja instansi
f. Pengujian Simultan (Uji f) pemerintah lolos uji validitas data.
Pengujian signifikan simultan atau uji f
merupakan pengujian signifikansi secara
bersama-sama yang menunjukkan pengaruh 3. Hasil Uji Reliabilitas
semua variabel bebas secara bersama-sama Tabel 2. Uji Reliabilitas
terhadap variabel terikat. Cronbach Batas
Variab Keterang
’s Reliabilit
el an
Alpha as
g. Uji Koefisien Determinasi (R2) X1 0,722 0,600 Reliabel
MenurutGhozali (2012:97) X2 0,867 0,600 Reliabel
menyatakanbahwakoefisiendeterminasi (R2) X3 0, 684 0,600 Reliabel
padaintinyamengukurseberapajauhkemampuan Y 0, 902 0,600 Reliabel
model dalammenerangkanvariabelterikat. Sumber: Data diolah 2015
R2dapatdiinterpretasikanbahwasebesar (R2 x
100%) Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel
variasidarivariabelterikatmampudijelaskanoleh diatas menunjukkan bahwa pernyataan dalam
variabelbebas, sedangkansisanya (100% - R2 x kuesioner dapat dikatakan reliabel karena
100%) dipengaruhiolehfaktor lain di luar mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih
model. besar dari 0,6.

A. Hasil Dan Pembahasan


4. Hasil Uji Normalitas

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Data nilai minimum, maksimum, rata-rata


dan standar deviasi dapat dilihat pada Tabel.
1.
Sumber: Data diolah 2015
Tabel 1. Statistik Deskriptif Gambar 1. Uji Normalitas
Variabel N Mini Maxi Mean Std.
mum mum Deviati Tabel 3. Hasil Uji 1 Sample K-S
on
X1 116 22 35 29,37 2,545 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X2 116 34 50 44,38 4,277 Kolmogorov-Smirnov Z ,638
X3 116 9 15 12,95 1,468
Y 116 49 70 61,16 5,458 Asymp. Sig. (2-tailed) ,811
Valid N Sumber: Data diolah 2015
116
(listwise)
Sumber: Data diolah 2015

7
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan 6. Uji Heteroskedastisitas


bahwa model regresi layak dipakai dalam
penelitian ini karena pada grafik normal plot
terlihat titik-titik menyebar disekitar garis
diagonal serta penyebarannya mengikuti arah
garis diagonal sehingga memenuhi asumsi
normalitas.
Sumber: Data diolah 2015
Gambar 2. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan tabel diatas hasil uji
Kolmogorof Smirnof (K-S), besarnya nilai
Kolmogorof Smirnov adalah 0,638 dan
Berdasarkan gambar, grafik scatterplot
signifikansi 0,811 > 0,05 hal ini menunjukkan
menunjukkan bahwa data tersebar dibawah
bahwa data berdistribusi normal dan layak
dan diatas angka (0) pada sumbu Y dan tidak
digunakan untuk memprediksi variabel
terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran
dependen.
data tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa
5. Hasil Uji Multikolinearitas
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi, dan penelitian ini layak digunakan
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas untuk memprediksi akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah berdasarkan variabel yang
Variabe Toleranc
VIF Keterangan mempengaruhinya yaitu, kejelasan sasaran
l e
anggaran, pengendalian akuntansi dan sistem
Tidak
1,28 pelaporan.
X1 0,776 Multikolinearita
9
s
Tidak
1,45 7. Hasil Pengujian Hipotesis
X2 0,689 Multikolinearita
2
s
Tidak
1,58 a. Hasil Pengujian Regresi Linear
X3 0,631 Multikolinearita
5 Berganda
s
Analisis ini mengetahui arah hubungan
Sumber: Data diolah 2015 antara variabel independen dengan variabel
dependen apakah masing-masing variabel
Hasil perhitungan nilai tolerance independen berhubungan positif atau negatif
menunjukkan tidak ada nilai variabel dan untuk memprediksi nilai dari variabel
independen yang memiliki nilai tolerance dependen apabila nilai variabel independen
dibawah 0,01 yang berarti tidak ada korelasi mengalami kenaikan atau penurunan.
antar variabel independen. Hasil perhitungan
nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga
menunjukkan hasil yang sama karena tidak ada
Tabel 5. Hasil Uji Regresi Berganda
nilai Vif dari masing-masing variabel yang
Variabel Koefisien
lebih dari 10.
regresi
X1 0,379
X2 0,409
X3 1,458
Sumber: Data diolah 2015

8
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

Dari penjabaran diatas dapat


disimpulkan bahwa kejelasan sasaran anggaran
Berdasarkan tabel diatas diperoleh
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
persamaan regresi sebagai berikut:
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Y= 12,979+ 0,379X1+ 0,409X2+ 0,1,458X3 + e
Dengan adanya sasaran anggaran yang jelas
maka akan mempermudah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau
b. Hasil Pengujian Persial
kegagalan pelaksanaan tugas organisasi dalam
Tabel 6. Hasil Pengujian Persial
rangka mencapai tujuan- tujuan yang telah
Variabel Sig t- Keterangan ditetapkan sebelumnya demi tercapainya
hitung akuntabilitas kinerja.
X1 0,018 2,401 Diterima
X2 0,000 4,099 Diterima
X3 0,000 4,798 Diterima Hasil penelitian ini sejalan dengan
Sumber: Data diolah, 2015 penelitian yang dilakukan oleh Herawaty
(2010), Anjarwaty (2012) dan Setiawan (2013)
bahwa kejelasan sasaran anggaran
Hasil uji hipotesis pertama diperoleh nilai berpengaruh positif terhadap akuntabilitas
thitung 2,401 >ttabel 1,981 dan nilai kinerja instansi pemerintah.
signifikansi sebesar 0,018 < 0,05, karena
thitung lebih besar dari pada ttabel dan nilai
signifikansi dibawah 0,05 maka hipotesis Hasil uji hipotesis ke-2 diperoleh nilai
pertama diterima, yang artinya kejelasan t hitung 4,099 >ttabel 1,981 dan nilai
sasaran anggaran mempunyai pengaruh positif signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, karena
dan signifikan terhadap akuntabilitas kinerja thitung lebih besar dari pada ttabel dan nilai
instansi pemerintah. signifikansi dibawah 0,05 maka hipotesis ke-2
diterima, yang artinya pengendalian akuntansi
mempunyai pengaruh positif dan signifikan
Kejelasan sasaran anggaran dapat terhadap akuntabilitas kinerja instansi
membantu pegawai untuk mencapai kinerja pemerintah.
yang diharapkan, dimana dengan mengetahui
sasaran anggaran tingkat kinerja dapat dicapai.
Pencapaian kinerja ini akan terkait dengan Pengendalian akuntansi adalah perencanaan
motivasi, dimana hal ini disebabkan dengan organisasi serta prosedur dan catatan terkait
motivasi yang tinggi akan membantu pegawai dengan pengamanan harta kekayaan organisasi
untuk mencapai kinerja yang diharapkan, dan reliabilitas laporan keuangan.
adanya sasaran anggaran yang jelas, maka Pengendalian akuntansi diperlukan dalam
akan mempermudah untuk proses penetapan standar dengan menerima
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau umpan balik berupa kinerja sesungguhnya dan
kegagalan pelaksanaan tugas organisasi dalam mengambil tindakan yang diperlukan jika
rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah kinerja yang dilakukan berbeda dengan apa
ditetapkan sebelumnya. Sasaran anggaran yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan
yang tidak jelas akan menimbulkan ketidak adanya pengendalian diharapkan aparat
pastian atau keragu-raguan para pelaksana pemerintah menggunakan sumber daya secara
yang mengakibatkan penurunan kinerja dan efektif, efisien dan ekonomis, karena
berarti bahwa akuntabilitas kinerja intansi pelayanan yang ekonomis, efisien dan efektif
pemerintah juga akan menurun. kepada masyarakat merupakan indikator
kinerja instansi pemerintah daerah.
Tercapainya indikator tersebut merupakan

9
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

suatu prestasi yang dapat meningkatkan (2012) bahwa sistem pelaporan berpengaruh
kualitas akuntabilitas kinerja instansi positif terhadap akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah daerah yang bersangkutan pemerintah, karena dengan adanya sistem
Indudewi (2009). pengelolaan keuangan daerah yang mencakup
sistem pelaporan, akan menciptakan
pengelolaan keuangan yang transparan dan
Hasil penelitian ini sejalan dengan akuntabel, dimana sistem pelaporan yang baik
penelitian yang dilakukan oleh Indudewi akan mencantumkan penjelasan mengenai
(2009) dan Setiawan (2013) bahwa penyebab terjadinya penyimpangan, tindakan
pengendalian akuntansi berpengaruh positif yang diambil untuk untuk mengoreksi
terhadap akuntabilitas kinerja instansi penyimpangan yang tidak menguntungkan dan
pemerintah daerah karena pengendalian waktu yang dibutuhkan agar tindakan koreksi
akuntansi berperan dalam meningkatkan lebih efektif.
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

c. Hasil Pengujian Simultan


Hasil uji hipotesis ke-3 diperoleh nilai Tabel 7. Hasil Pengujian Simultan
t hitung 4,798 >ttabel 1,981 dan nilai Probabilitas Keterangan
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka 0,000 Signifikan
hipotesis ke-3 diterima, yang artinya sistem Sumber: Data diolah, 2015
pelaporan mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap akuntabilitas kinerja Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
instansi pemerintah. bahwa probabilitas sebesar 0.000 < 0,05 maka
keputusannya Ha diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa kejelasan sasaran
Adanya sistem pengelolan keuangan daerah anggaran, pengendalian akuntansi dan sistem
termasuk sistem akuntansi keuangan daerah pelaporan secara bersama-sama memiliki
yang mencakup sisstem pelaporan akan pengaruh yang signifikan terhadap
menciptakan pengelolaan keuangan daerah akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,
yang transparan dan akuntabel. Sistem artinya bahwa variabel-variabel independen
pelaporan yang baik diperlukan agar dapat layak digunakan untuk memprediksi variabel
memantau dan mengendalikan kinerja dependennya.
manajerial dalam mengimplementasikan
anggaran yang telah ditetapkan. LAN dan
BPKP (2000) mengemukakan, laporan yang d. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
baik adalah laporan harus disusun secara jujur, Tabel 8. Hasil Uji Koefisien Determinasi
objektif dan transparan. Laporan umpan balik R R Adjust R
(feedback) diperlukan untuk mengukur Square Square
aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan dalam 0,727 0,528 0,515
rangka meningkatkan kinerja dan akuntabilitas Sumber: Data diolah, 2015
pada pelaksanan suatu rencana atau waktu
mengimplementasikan suatu anggaran,
sehingga manajeman dapat mengetahui hasil Berdasarkan tabel diatas besarnya adjusted
dari pelaksanaan rencana atau pencapaian R2 adalah 0,515 atau 51,5%, yang artinya
sasaran anggaran yang ditetapkan. bahwa variabel independen, yaitu kejelasan
sasaran anggaran, pengendalian akuntansi dan
sistem pelaporan mampu menjelaskan variabel
Hasil penelitian ini sejalan dengan dependen akuntabilitas kinerja instansi
penelitian Herrawaty (2011) dan Anjarwaty pemerintah sebesar 51,5% sedangkan sisanya

10
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

48,5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penyebab terjadinya penyimpangan,


model penelitian. tindakan yang diambil untuk mengoreksi
penyimpangan yang tidak menguntungkan
dan waktu yang dibutuhkan agar tindakan
B. Kesimpulan koreksi lebih efektif demi meningkatkan
akuntabilitas kinerja.
Berdasarkan penelitian dan pembahasan
yang dilakukan diatas dapat ditarik suatu
kesimpulan sebagai berikut: 4. Pengujian secara simultan variabel
kejelasan sasaran anggaran, pengendalian
akuntansi dan sistem pelaporan mempunyai
1. Pengujian persial variabel kejelasan sasaran pengaruh yang signifikan terhadap
anggaran (X1) berpengaruh positif akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
signifikan terhadap akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah, dengan adanya sasaran
anggaran yang jelas maka akan C. Saran
mempermudah untuk 1. Bagi Instansi Pemerintah
mempertanggungjawabkan keberhasilan Bagi instansi pemerintah kabupaten
atau kegagalan pelaksanaan tugas Merauke hendaknya memperhatikan
organisasi dalam rangka mencapai tujuan- kejelasan sasaran anggaran, pengendalian
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya akuntansi dan sistem pelaporan demi
demi tercapainya akuntabilitas kinerja. tercapainya peningkatan akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah.
2. Pengujian persial variabel pengendalian
akuntansi (X2) berpengaruh positif 2. Bagi peneliti selanjutnya
signifikan terhadap akuntabilitas kinerja Bagi peneliti selanjutnya diharapkan
instansi pemerintah, dengan adanya menambah sampel, agar hasil penelitian
pengendalian akuntansi diharapkan proses bisa lebih mengambarkan keadaan
yang dilakukan dalam manajemen sebenarnya dan menambah variabel lain
organisasi menjamin bahwa sumber daya seperti: motivasi, disiplin kerja,
digunakan secara ekonomis, efisien dan pemanfaatan tekhnologi informasi,
efektif dengan menerima umpan balik kompetensi aparatur pemerintah daerah,
berupa kinerja sesungguhnya dan dan penerapan akuntabilitas keuangan.
mengambil tindakan yang diperlukan jika
kinerja yang dilakukan berbeda dengan apa Refrensi
yang telah direncanakan sebelumnya demi Abdullah, Hilmi. 2005. Pengaruh Kejelasan
meningkatkan kinerja instansi pemerintah. Sasaran Anggaran, Pengendalian
akuntansi dan Sistem Pelaporan terhadap
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
3. Pengujian persial variabel sistem pelaporan (Studi Empiris pada Kabupaten dan kota
(X3) berpengaruh positif signifikan terhadap Daerah Istimewa Yogyakarta). Kompak,
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, No 13:37-67
dengan adanya sistem pengelolaan
keuangan daerah yang mencakup sistem Anjarwati, Mei. 2012. Pengaruh Kejelasan
pelaporan, akan menciptakan pengelolaan Sasaran Anggaran, Pengendalian
keuangan yang transparan dan akuntabel, akuntansi dan Sistem Pelaporan terhadap
dimana sistem pelaporan yang baik akan Akuntabilitas Kinerja Instansi
mencantumkan penjelasan mengenai

11
PROSIDING SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU & CALL FOR PAPERS UNISBANK (SENDI_U)
Kajian Multi Disiplin Ilmu untuk Mewujudkan Poros Maritim dalam Pembangunan Ekonomi Berbasis Kesejahteraan Rakyat
ISBN: 978-979-3649-81-8

Pemerintah. Accounting Analysis Journal Indudewi, Dian. 2009. Pengaruh Sasaran


Vol 1 No.2. Jelas dan Terukur, Insentif, Desentralisasi
dan PEngukuran Kinerja terhadap
Anthony, R.N., Dearden, dan Bedford. 2000. Kinerja Organisasi, Tesis S-2 Universitas
Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Diponegoro Semarang: Diunduh dari:
V. Erlangga, Jakarta. Perustakaan elektronik
UNDIP:http:www.e-prints.undip.ac.id
Badan Kepegawaian dan Pelatihan Kabupaten
Merauke. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi
Negara (LAN) No.239/IX/6/8/2003
Darma, E. S, 2004, Pengaruh Kejelasan
Sasaran dan Sistem Pengendalian tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Akuntansi Terhadap Kinerja Manajerial
dengan Komitmen Organisasi sebagai [ Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor
Variabel Pemoderasi pada Pemerintah Publik. Edisi kelima. Penerbit Andi
Daerah. Simposium Nasional Akuntansi Yogyakarta.
VII, IAI,2004. Sasongko, Catur; Safrida Rumondang,
Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariat 2010. Anggaran. Salemba Empat: Jakarta.
dengan Program SPSS. Semarang: Badan
Setiawan, Eko. 2013. Pengaruh Kejelasan
Penerbit Universitas Diponegoro. Sasaran Anggaran, Pengendalian
Herawaty, Netty. 2011. “Pengaruh Kejelasan Akuntansi dan Sistem Pelaporan terhadap
Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah
Akuntansi dan Sistem Pelaporan terhadap Kabupaten Pelalawan. Skripsi. Jurusan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Akuntansi.Universitas Riau.
Daerah Kota Jambi”. Simposium
Suhartono, Ehrmann; Solichin, Mochammad,
Nasional Akuntansi Vol.13.Jambi. 2006. Pengaruh Kejelasan Sasaran
Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran
Instansi Pemerintah Daerah dengan
Komitmen Organisasi sebagai
Pemoderasi.SNA 9 Padang.
Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

Papua Selatan Pos. 27 November 2014. Aparat


Pemeriksa Inspektorat Ikut Bimtek
Evaluasi LAKIP.

12

Anda mungkin juga menyukai