Anggaran sektor publik merupakan alat (instrument) akuntabilitas atas pengelolaan dana publik
dan pelaksanaan program-program yang dibiayai dari uang publik. Penganggaran sektor publik
terkait dalam proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap program dan aktivitas dalam
satuan moneter. Tahap penganggaran menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak efektif
dan tidak berorientasi pada kinerja, dapat menggagalkan perencanaan yang telah disusun.
Daerah adalahanggaran yang bertumpu pada kepentingan publik. Anggaran daerah harus
dikelola dengan hasil yang baik dan biaya yang rendah (work better and cost less). Anggaran
daerah harus mampu memberikan transparansi dan akuntabilitas secara rasional untuk
keseluruhan siklus anggaran. Anggaran daerah harus dikelola dengan pendekatan kinerja
(performance oriented) untuk seluruh jenis pendapatan maupun pengeluaran. Anggaran daerah
harus mampu menumbuhkan profesionalisme kerja disetiap organisasi terkait. Anggaran daerah
harus bisa memberikan keleluasaan bagi para pelaksananya untuk memaksimalkan pengelolaan
Value for money bertujuan untuk menjamin bahwa masyarakat telah memperoleh manfaat
maksimum dari penganggaran atas barang dan jasa yang dibutuhkan serta sumber daya manusia
yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan. Value for money tidak hanya mengukur biaya
barang dan jasa melainkan juga memasukkan gabungan dari unsur kualitas, biaya, sumber daya
yang digunakan, ketepatan penggunaan, batasan waktu, dan kemudahan dalam menilai
apakah secara bersama semua unsur tersebut membentuk value yang baik.
kinerja organisasi birokrasi dan keberhasilannya tergantung pada kerjasama dalam sistem
tersebut.
Sistem anggaran tradisional bersifat tersentralisasi yaitu penyusunan anggaran yang dilakukan
secara terpusat, tidak adanya tolok ukur penilaian kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran
pelayanan publik ditambah dengan informasi yang tidak memadai menyebabkan lemahnya
perencanaan anggaran. Sebagai akibatnya akan memunculkan budget padding atau budgetary
kelemahan dari sistem anggaran tradisional dan menggunakan kinerja sebagai tolok ukur.
Sistem anggaran berbasis kinerja merupakan standar biaya suatu program atau kegiatan sehingga
alokasi anggaran menjadi lebih rasional yang dapat meminimalisir kesepakatan antara eksekutif
dan legislatif untuk melonggarkan alokasi anggaran pada tiap-tiap unit kerja sehingga anggaran
tersebut tidak efisien. Anggaran daerah disusun eksekutif sebagai agen dan disahkan oleh
legislatif sebagai prinsipal. Namun, penilain kinerja berdasarkan tercapai atau tidaknya target
anggaran akan mendorong agen untuk melakukan budgetary slack. Budgetary slack sering terjadi
pada tahap perencanaan dan persiapan anggaran daerah, karena penyusunan anggaran seringkali
didominasi oleh kepentingan eksekutif dan legislatif, serta kurang mencerminkan kebutuhan
masyarakat (Kartiwa).
Menurut Yuhertiana (2009), budgetary slack adalah kecenderungan berperilaku tidak produktif
dengan melebihkan biaya saat seorang pegawai mengajukan anggaran belanja. Selain itu,
senjangan anggaran adalah suatu kesenjangan yang dilakukan oleh manajer bawahan ketika ia
turut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran, dengan memberikan usulan dan estimasi
anggaran yang tidak sesuai dengan kapasitas sesungguhnya yang dimiliki, atau tidak sesuai
dengan sumberdaya yang sebenarnya dibutuhkan, dengan maksud agar anggaran tersebut mudah
direalisasikan. Manajer melakukan senjangan ini dengan cara meninggikan jumlah biaya yang
Motif manajer bawahan melakukan senjangan ini adalah memuat margin of safety dalam
mewujudkan target yang telah ditetapkan. Dengan cara tersebut manajer bawahan berharap dapat
menghilangkan tekanan dan rasa frustasi dalam upaya mewujudkan target anggaran akibat
anggaran yang terlalu ketat (tight budget). Tekanan dan rasa frustasi itu muncul karena bersarnya
ketidakpastian yang harus mereka hadapi guna mencapai tujuan organisasi. Dalam konteks
penyusunan anggaran, manajer bawahan (sub ordinat) mempunyai informasi yang lebih lengkap
dan relevan dibandingkan dengan atasannya (ordinat). Hal ini karena bawahan telah terbiasa
terlibat langsung dalam kegiatan operasional sehari-hari sehingga merekalah yang lebih
mengetahui apa yang sesungguhnya dibutuhkan dan dihadapi di lingkup tanggung jawabnya.
Adanya ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh atasan (ordinat) dan bawahan (sub
ordinat) atau yang lazim disebut asimetri informasi akan mempengaruhi perilaku bawahan dalam
proses penganggaran. Sub ordinat akan menyimpan informasi aktual yang dimilikinya dan
mencoba mengarahkan kinerja pada ukuran yang lebih rendah dengan maksud kinerjanya
dipandang baik oleh atasan dan mengurangi perasaan frustasi dalam menghadapi ketidakpastian
kuantitatif indikasi adanya senjangan baru dapat dinilai pada saat anggaran tersebut
cenderung melebihi target yang telah ditetapkan dari anggaran. Sebaliknya pencapaian biaya
cenderung di bawah target yang telah ditetapkan dari anggaran. (Harter Nelwan, 2013)
Penganggaran dalam organisasi sektor publik merupakan suatu proses politik. Dalam hal ini,
anggaran merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan
program-program yang dibiayai dengan uang publik (Mardiasmo, 2002). Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa anggaran publik menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang
Dahulu penganggaran dilakukan dengan sistem top-down, dimana rencana dan jumlah anggaran
hanya melakukan apa yang telah disusun. Penerapan system ini mengakibatkan kinerja
bawahan/pelaksana anggaran menjadi tidak efektif karena target yang diberikan terlalu menuntut
namun sumber daya yang diberikan tidak mencukupi (overloaded). Dalam proyeksi,
atasan/pemegang kuasa anggaran kurang mengetahui potensi dan hambatan yang dimiliki oleh
Bertolak dari kondisi ini, sektor publik mulai menerapkan sistem penganggaran yang dapat
pemerintah, termasuk diantaranya pemerintah daerah. Pada sektor swasta, anggaran merupakan
bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup untuk publik, namun sebaliknya pada sektor
pemerintahan atau publik anggaran justru harus diinformasikan kepada publik untuk dikritik dan
didiskusikan dengan tujuan untuk mendapatkan masukan. Anggaran sektor publik merupakan
instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang
Peran penting anggaran dalam organisasi sektor publik berasal dari kegunaannya dalam
menentukan estimasi pendapatan atau jumlah tagihan atas jasa yang diberikan (Nordiawan,
2006:47). Anggaran adalah sebuah proses yang dilakukan oleh organisasi sektor publik untuk
pelayanan maksimal kepada masyarakat, tetapi seringkali terkendala oleh terbatasnya sumber
daya yang dimiliki. Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan
Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Standar akuntansi
Pemerintahan.
sendiri. Proses penyusunan anggaran sering kali menjadi isu penting yang menjadi
sektor pubik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap
program aktivitas dalam satuan moneter. Anggaran merupakan rencana operasi
sektor pubik dimulai dari perumusan strategi dan perencanaan strategik yang
menjadi sangat penting karena anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi
apabila diawasi oleh lembaga pengawas khusus (oversight body) yang bertugas
dengan menggunakan bahan dari Rencana Kerja Satuan Perangkat Daerah (Renja
SKPD) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang mengacu kepada rencana kerja
Pemerintah
overfinancing, yang dapat mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektifitas unit kerja pemerintah
daerah.
I.3. Pembahasan
Menurut Wildavsky (1985: 1), anggaran adalah dokumen yang berisi "kata-kata dan angka-
angka yang mengusulkan pengeluaran untuk objek dan tujuan tertentu". Menulis pada tahun
1940 V. O. Key, Jr. mengidentifikasi masalah dasar penganggaran: "Atas dasar apa harus
diputuskan untuk mengalokasikan X dolar untuk aktivitas A dan bukannya aktivitas B?"
(hal. 1138). Kedua kutipan tersebut menunjukkan bahwa jumlah total pengeluaran untuk
semua objek, tujuan, dan aktivitas pemerintah adalah masalah yang harus ditentukan sebagai
bagian dari proses penganggaran. pendekatan ini lebih bersifat politis dan kurang ketat analitis
alam-nya daripada gaya kognitif yang didorong pengambilan keputusan yang sarjana dan
insinyur cenderung lebih menyukai. Penelitian menunjukkan bahwa politik behavior dapat
melemahkan efektivitas karena sering melibatkan penindasan, pengabaian, dan distorsi informasi
(Cyert dan March, 1963), dan fokus pada analisis "obyektif" dengan mengorbankan perhatian
struktur kekuasaan yang mengelilingi masalah sehingga menyebabkan kebijakan yang dibuat
tidak efektif (Pfeffer 1981). Oleh karena itu, Wildavsky mengakhiri denganperingatan pada
pembuatan kebijakan berdasarkan pada keseimbangan interaksi sosial dan kognisi intelektual.
Penilaian mengenai alokasi dana yang langka (dolar) di antara program-program pemerintah
sering menjadi pusat perjuangan kelompok kepentingan yang intens, yaitu politik. Jumlah
total anggaran dan bagaimana dana dialokasikan dalam anggaran sering menjadi bahan
taruhan dalam pemilihan umum untuk jabatan legislatif dan eksekutif di semua tingkat
pemerintahan. Perang anggaran sering berlanjut setelah eksekutif dan legislator baru
Selama lebih dari setengah abad, para kritikus berpendapat bahwa anggaran
pemerintah harus dirumuskan dengan cara yang lebih baik daripada dengan politik
kasar. Secara khusus, para reformis telah mencoba untuk menerapkan logika ekonomi
menghasilkan keuntungan maksimum dalam utilitas sosial adalah contoh awal dari
pendekatan ini. Dalam nada yang sama, Key mengutip ekonom Arthur Pigou,
"Pengeluaran harus didistribusikan antara kapal perang dan bantuan orang miskin
masing menghasilkan pengembalian riil yang sama" (Key, 1940: 1139). Pigou
bermaksud bahwa dalam anggaran yang sempurna, tidak akan ada cara untuk
Reformisme adalah keyakinan bahwa perubahan secara bertahap melalui serta di dalam
institusi yang ada, secara pasti dapat mengubah sistem ekonomi dan struktur politik
terbentuknya sistem sosial ekonomi yang sama sekali berbeda dengan bentuk saat ini
dari kapitalisme dan demokrasi, sedangkan reformasi pragmatis mewakili upaya untuk
Ada dua jenis reformisme. Yang pertama tidak memiliki keinginan untuk membawa sosialisme
atau perubahan fundamental ekonomi kepada masyarakat dan digunakan untuk menentang
perubahan secara struktural. Yang kedua berdasarkan pendapat bahwa ketika reformasi bukan
sosialisme itu sendiri, dia dapat membantu menyatukan pendukungnya untuk kepentingan
Reformisme dikritik karena menjadi paradoksal: berusaha mengatasi sistem ekonomi kapitalisme
yang ada, tetapi juga berusaha memperbaiki kondisi kapitalisme sehingga malah membuat
kapitalisme terlihat lebih dapat diterima masyarakat. Menurut Rosa Luxemburg, di bawah
perkembangan reformasi sosial. Dalam argumen yang sama, Stan Parker dari Partai Sosialis
Britania Raya berpendapat bahwa reformisme adalah pengalihan kekuatan dari sosialis dan
Teoretikus sosial Prancis, Andre Gorz, mengkritik reformisme dengan menganjurkan alternatif
ketiga dalam reformisme dan revolusi sosial yang dia sebut "reformasi non-reformis".
"Reformasi non-reformis" adalah reformasi yang secara spesifik fokus pada perubahan struktural
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa kebenaran dari segala sesuatu
berdasarkan kepada manfaat yang diberikannya. Sesuatu hal ini dinilai dari kebergunaannya bagi
tindakan manusia untuk kehidupannya. Pernyataannya dapat berbentuk ucapan, dalil atau teori
Orang yang bersifat pragmatis adalah memiliki kecenderungan berfikir praktis, sempit, dan
instan. Begitu pula menginginkan segala yang diharapkan segera tercapai tanpa melalui proses
yang lama. Sifat pragmatis adalah identik dengan orang yang kurang penyabar dan sangat
ambisius.
Yang menentang para reformis adalah para pragmatis yang berargumen seperti
yang dikatakan oleh Gubernur Alabama James E. Folsom, Sr, "Anda tidak dapat
menghilangkan politik dari politik" (Grafton dan Permaloff, 1985: 135) Diktum
Folsom yang diterapkan pada reformasi anggaran berarti bahwa setiap upaya untuk
menjauhkan anggaran dari politik hanya mengubah tempat politik dari satu lokasi,
seperti legislatif, ke tempat lain, seperti sekelompok analis anggaran (yang tidak
terpilih) yang bekerja untuk walikota, gubernur, atau presiden. Penjumlahan
mengenai jumlah yang harus dibelanjakan untuk kapal perang, bantuan orang
miskin, dan ribuan pengeluaran lain yang layak dan kadang-kadang tidak layak pada
dasarnya sarat nilai, berdasarkan kepentingan, dan tidak dapat diukur. tugas cabang
merumuskan anggaran. Dalam suasana hati yang optimis, Key tampaknya berpihak
pada kaum pragmatis ketika dia menyarankan bahwa politik merupakan semacam
nilai-nilai relatif dari berbagai layanan" (Key, 1940: 1143). Key berpendapat bahwa
prosedur dan bentuk anggaran tidak akan banyak berpengaruh. Baik kaum pragmatis
maupun reformis berbasis ekonomi cenderung berasumsi bahwa politik anggaran dan
umum. Gambaran pembuatan kebijakan anggaran yang disajikan oleh para reformis
awal yang berbasis ekonomi bahkan lebih sempit cakupannya: cabang eksekutif dan
anggaran cabang legislatif. Sampai tingkat tertentu, para reformis melihat analisis
sebagai penyeimbang pengaruh politik mentah; hanya sedikit reformis yang begitu
naif untuk percaya bahwa analisis dapat menghilangkan politik dari penyusunan
anggaran.
B .Penganggaran Jeffersonian
Dalam beberapa tahun terakhir ini, muncul pengaruh baru yang menekankan
perlunya partisipasi yang lebih luas dalam penyusunan anggaran, terutama di pemerintah
negara bagian dan pemerintah daerah Hal ini dipercepat atau diintensifkan oleh krisis
keuangan yang dialami oleh pemerintah negara bagian dan banyak pemerintah daerah
setelah serangan 11 September 2001 dan kemerosotan ekonomi yang terjadi setelahnya,
bersamaan dengan ketidakjujuran akuntansi sektor swasta seperti yang dicontohkan oleh
Enron. Perluasan partisipasi ini telah sangat difasilitasi oleh penempatan anggaran untuk
sebagian besar negara bagian dan kota di Internet. Hanya beberapa tahun yang lalu untuk
menemukan anggaran negara bagian saat ini diperlukan usaha yang cukup besar.
tersedia di Internet. Warga negara dan media berita yang tertarik pada bagaimana uang
pajak dibelanjakan dapat menemukan informasi yang cukup banyak dengan sedikit
usaha. Namun, sebagian besar dokumen-dokumen ini masih sulit ditafsirkan, dan warga
negara yang prihatin dengan alasan mengapa layanan dipotong dan pajak dinaikkan
mengajukan pertanyaan dan menuntut jawaban yang jelas. Di sektor swasta, para
pemegang saham perusahaan yang menjadi korban penipuan. praktik akuntansi juga
mengajukan pertanyaan dan menuntut jawaban yang jelas. Apa yang dituntut oleh
masyarakat dan pemegang saham keduanya sering disebut transparansi. Mereka ingin
bisa membaca, memahami, dan mempercayai laporan keuangan. Semua ini konsisten
dengan standar Jeffersonian yang demokratis tentang pemilih yang terinformasi
elemen dari bentuk-bentuk ini tetap ada dalam proses penganggaran di banyak pemerintah
lokal dan negara bagian serta pemerintah federal. Setiap gelombang telah memberi kita
pelajaran tentang apa yang berhasil dan apa yang tidak. Khususnya, kita telah belajar
banyak tentang batasan dan peluang yang diberikan oleh reformasi berbasis ekonomi serta
struktur anggaran dan perubahan proses penyusunan anggaran. perlu ada reformasi anggaran,
Agar anggaran dialokasikan lebih besar untuk kemakmuran rakyat. UU juga harus menjamin
keterbukaan informasi bagi publik terhadap seluruh proses dan dokumen anggaran, anggaran
lebih terarah.
Commission on Organization of the Executive Branch of the Government, 1949; Schick, 1966).
Reformasi ini disebut penganggaran kinerja, jangan dikelirukan dengan pendekatan saat ini yang
lebih luas dengan nama yang sama. Kami menyebut versi tahun 1950-an sebagai penganggaran
kinerja klasik.
Anggaran Berbasis Kinerja merupakan metode penganggaran bagi manajemen untuk mengaitkan
setiap biaya yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dengan manfaat yang dihasilkan. Manfaat
tersebut dideskripsikan pada seperangkat tujuan dan sasaran yang dituangkan dalam target kinerja
pada setiap unit kerja. Anggaran Berbasis Kinerja yang efektif akan mengidentifikasikan keterkaitan
antara nilai uang dan hasil, serta dapat menjelaskan bagaimana keterkaitan tersebut dapat terjadi yang
merupakan kunci pengelolaan program secara efektif. Program pada anggaran berbasis kinerja
didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan, serta memperoleh alokasi
anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. Jika terjadi
perbedaan antara rencana dan realisasinya, dapat dilakukan evaluasi sumber-sumber input dan
pelaksanaan program.
penelitian, pengumpulan sampah, dan arahan eksekutif (Schick, 1966; Wanat, 1978; Lee et
al., 2004: 117). Penganggaran kinerja klasik terdiri dari dua bagian dasar: pertama, analisis
biaya dari semua aktivitas yang dilakukan oleh lembaga pemerintah, dan kedua, perkiraan
jumlah aktivitas tersebut yang akan dibutuhkan pada tahun fiskal berikutnya. Anggaran dibuat
dengan mengalikan biaya setiap unit kegiatan dengan perkiraan jumlah unit yang dibutuhkan pada
tahun fiskal berikutnya dan kemudian menjumlahkan biaya yang diproyeksikan ini untuk setiap
kegiatan.
Penganggaran kinerja klasik digunakan selama beberapa tahun oleh universitas- universitas negeri
di Indiana. Sistem ini melihat pengajaran sebagai aktivitas sentral dari lembaga. Pengajaran dibagi
menjadi beberapa mata kuliah, dan biaya penyelenggaraan setiap mata kuliah dihitung. Biaya
terbesar dari setiap mata kuliah adalah gaji instruktur atau lebih tepatnya persentase gaji instruktur
yang dikhususkan untuk mata kuliah tertentu. Setelah biaya setiap mata kuliah dihitung, jumlah setiap
mata kuliah yang akan diajarkan dalam dua tahun berikutnya (anggaran Indiana adalah dua tahunan)
diperkirakan (McKeown, 1989; Center for State Higher Education Policy and Finance, 1991). Dengan
mengalikan biaya setiap mata kuliah dengan perkiraan jumlah mata kuliah yang akan ditawarkan dan
menambahkan hasilnya, sebagian besar anggaran kelembagaan dapat diperoleh. Sebagai asisten
pascasarjana pada tahun 1960-an, salah satu penulis dipekerjakan di kantor Universitas Purdue yang
mengelola sistem ini. Awalnya, proses ini dilakukan dengan tangan, tetapi kemudian
dikomputerisasi. menekankan bahwa penganggaran kinerja klasik jauh lebih berguna . bagi.
para manajer cabang eksekutif daripada bagi para pembuat kebijakan dalam kepala
eksekutif.
secara efisien dan efektif. Perbedaan antara efisiensi dan efektivitas merupakan hal yang penting
untuk memahami reformasi anggaran. Secara umum, efisiensi adalah rasio energi yang berguna
yang dihasilkan oleh suatu sistem (output) terhadap energi yang dipasok ke sistem tersebut
(input). Bagi pemerintah, hasilnya adalah rasio ukuran pemberian layanan terhadap semua biaya
yang terkait dengan produksi layanan. Data biaya internal instansi dapat memberikan kontribusi
yang berharga untuk keputusan mengenai efisiensi tetapi sedikit untuk efektivitas.
Rasio adalah angka yang menunjukkan hubungan secara matematis antara suatu jumlah
dan jumlah yang lain. Anggaran dapat memberikan pedoman yang berguna baik bagi
manajemen puncak maupun manajemen menengah. Anggaran yang disusun dengan baik akan
membuat bawahan menyadari bahwa manajemen memiliki pemahaman yang baik tentang
operasi perusahaan dan bawahan akan mendapatkan pedoman yang jelas dalam melaksanakan
tugasnya. Namun demikian, jika data biaya digabungkan dengan informasi tentang manfaat
yang dihasilkan oleh suatu kegiatan, data biaya dapat membantu para pembuat kebijakan
Penganggaran kinerja klasik dengan sendirinya tidak memberikan informasi tentang efektivitas
kegiatan pemerintah
muncullah sistematika anggaran kinerja yang diartikan sebagai suatu bentuk anggaran yang
penganggaran klasik dapat menurangi konflik karena sudah ada perencaan nya tidak asal
Karena penganggaran kinerja klasik itu sendiri tidak terlalu berguna bagi legislator
atau bahkan pembuat kebijakan tingkat tinggi di cabang eksekutif, maka anggaran ini
relatif tidak banyak membantu warga negara atau media berita saat mereka mencoba
Penganggaran kinerja klasik dengan sendirinya dapat memberikan sedikit informasi yang
efektivitas yang dikemukakan oleh Key dan Pigou. Reformasi gelombang kedua, yang
paling dekat dengan tahun 1960-an dan pemerintahan Presiden John F. Kennedy dan
dilakukan untuk melayani klien tertentu. Axelrod (1995: 40-41) memberikan contoh
inspeksi daging yang dilakukan oleh negara bagian Wisconsin. Pekerjaan inspeksi
yang diukur dengan berbagai cara merupakan output. Kliennya adalah konsumen
daging. Keluarannya mungkin berupa jumlah karkas yang sakit atau busuk yang
ditemukan. Hasil, dampak, atau hasil pekerjaan dapat diukur dengan jumlah kasus
penyakit yang disebabkan oleh daging yang tercemar. Indikator terbaik dari pekerjaan
inspeksi yang efektif adalah tidak adanya kasus penyakit. Statistik penganggaran
kinerja klasik adalah jumlah karkas yang diinspeksi oleh setiap karyawan, dan biaya
rata-rata setiap inspeksi. Statistik seperti itu tidak mengungkapkan apa pun tentang
kualitas pekerjaan yang dilakukan atau efek inspeksi terhadap kesehatan masyarakat
dan keluaran lembaga kadang-kadang dapat dibedakan, tetapi lebih sering tidak jelas.
Kegiatan dan output dapat dibedakan jika kegiatan dan ukuran kegiatan tidak secara
langsung berdampak pada klien, misalnya, jumlah inspeksi daging. Apa yang secara
langsung berdampak pada konsumen daging adalah jumlah karkas berpenyakit atau
program yang terkait. Jadi dalam contoh Axelrod, inspeksi daging adalah bagian dari
kegiatan atau elemen program yang disebut inspeksi makanan, yang pada gilirannya
merupakan bagian dari program yang disebut pengaturan makanan dan perdagangan,
yang pada gilirannya merupakan bagian dari fungsi yang disebut pertanian. Dengan
Anggaran mata anggaran yang sederhana biasanya hanya mengungkapkan sedikit tentang
apa yang dihasilkan pemerintah atau apa pengaruhnya terhadap klien.
Penganggaran program seperti yang dirumuskan pada tahun 1960-an sangat ambisius.
Struktur program seharusnya disusun berdasarkan aktivitas yang dilakukan untuk tujuan
tertentu, biasanya untuk kelompok atau klien tertentu. Jika kelompok atau klien yang
dimaksud adalah, misalnya, anak-anak, maka program-program tersebut mungkin dikelola oleh
administratif semacam itu tidak penting dalam anggaran program; format ini
dimaksudkan untuk menjangkau garis organisasi untuk menentukan berapa banyak yang
dibelanjakan melalui pemerintah untuk output pemerintah yang terkait (Novick, 1972,
2002; Sallack dan Allen, 1987: 39). Di tingkat negara bagian, kami hanya mengamati
sedikit contoh dari bentuk murni asli penganggaran program ini. Sebagian besar anggaran
Salah satu alasan kelangkaan anggaran program yang terkait dengan fungsi-fungsi daripada struktur
organisasi pemerintah adalah banyaknya waktu, usaha, dan biaya yang diperlukan untuk menghasilkan
anggaran kedua.
demikian halnya dengan output dan hasil (yang bahkan lebih sulit).
yang ditemukan? Selain itu, apa hubungan antara jumlah karkas sakit
apakah dolar akan didistribusikan secara berbeda dengan dan tanpa anggaran
program? Akan sulit untuk membuat kasus ini secara statistik, dan kami tidak tahu
siapa pun yang melakukannya. Pada dasarnya, kami menanyakan apa yang akan
terjadi jika negara bagian atau daerah yang telah beralih ke penyusunan anggaran
pemilihan umum segera sebelum atau setelah pengenalan sistem anggaran baru,
kepala eksekutif dan legislatif atau dewan yang baru, dan penurunan atau
peningkatan ekonomi dapat membanjiri efek format anggaran baru. Yang lebih
anggaran sering kali dilakukan secara bertahap selama beberapa tahun atau ditandai
dengan periode break-in yang panjang ketika banyak modifikasi terjadi; perbedaan
antara berakhirnya sistem yang lama dan pemasangan sistem baru secara lengkap
bisa mencapai setengah dekade. Periode fase- in atau break-in yang panjang ini juga
peran yang lebih besar daripada yang mungkin terjadi jika ada jeda yang tajam antara
sistem lama dan baru. Dampak penganggaran program mungkin tidak akan pernah
pertama terkait dengan penganggaran program dan jarang sekali jika pernah ditulis
dengan inisial huruf besar ZBB. Beberapa pendukung penganggaran program awal
menyatakan bahwa anggaran harus dipertimbangkan kembali setiap tahun dari bawah
ke atas seolah-olah tidak ada dasar dan seolah-olah ada kemungkinan bahwa
tahun lalu ditambah sedikit untuk inflasi atau dikurangi sedikit karena penurunan
ekonomi. Dengan cepat menjadi jelas bahwa pertimbangan ulang total dari seluruh
anggaran tidak layak atau bahkan tidak diinginkan (Merewitz dan Sosnick, 1979).
Misalnya, dalam anggaran negara, tidak ada yang benar-benar percaya bahwa kita
dapat atau harus memikirkan anggaran untuk sistem penjara, universitas negeri, atau
berbagai program dan lembaga lain yang sudah mapan, seolah-olah kita memikirkan
kembali keberadaannya setiap tahun fiskal. Lebih jauh lagi, banyak program yang
Teknik penyusunan anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini, bukan pedoman
pada anggaran yang sudah dibuat tahun lalu. Diasumsikan, bukan berpedoman pada
anggaran yang sudah dibuat tahun lalu. Diasumsikan anggaran dimulai dari nilai 0
F. Penganggaran Kinerja
Dimulai kira-kira pada akhir tahun 1980-an, generasi baru pembaharu berbasis
mereka beri label penganggaran kinerja, penganggaran berbasis kinerja, PBB, atau
sistem yang mencakup penyusunan program sekaligus dengan tolak ukur kinerja sebagai
alasan yang baik: Louisiana merupakan model dalam banyak hal. Sistem
penganggaran kinerja Louisiana terdiri atas dua bagian utama. Yang pertama adalah
rencana 5 tahun yang mencakup misi, tujuan, sasaran strategis, dan tujuan masing-
masing lembaga: ''misi, tujuan, sasaran strategis, strategi untuk mencapai tujuan, dan
. '' (Epstein dan Campbell, tanpa tanggal, hlm. 4). Bagian kedua adalah rencana
operasional tahunan (OP) yang mencakup: ''tujuan tahunan yang spesifik untuk setiap
program, terkait dengan tujuan strategis dari Rencana Strategis; dan indikator kinerja
para pembuat anggaran menganggap bahwa PBB paling tidak 'agak efektif' dalam
tanggapan tersebut mencerminkan reaksi yang lebih hati-hati terhadap PBB daripada
reaksi yang antusias. Para pembuat anggaran memandang PBB kurang efektif dalam
reformasi ini meningkatkan jumlah, jika tidak selalu kualitas, informasi yang tersedia,
transparansi belum tercapai sejauh ini. Tersedia perangkat lunak yang dapat
teknik-teknik analitis yang mudah seperti analisis manfaat-biaya, analisis regresi, dan
analisis deret waktu yang terputus. Alat yang paling dasar untuk menyajikan materi
seperti Excel dan Quattro Pro yang ditemukan pada kebanyakan PC sebagai bagian
dari office suite seperti yang diproduksi oleh Microsoft atau Corel. Spreadsheet
memfasilitasi perhitungan matematis dan penyajian data teks dan numerik dalam
bentuk tabel. Untuk persiapan anggaran yang kecil sekalipun, spreadsheet jauh lebih
cepat dan lebih dapat diandalkan daripada kalkulator tangan, dan memiliki
pengeluaran secara coba-coba agar sesuai dengan jumlah pendapatan yang lebih
Spreadsheet memungkinkan kontrol yang tepat atas font, bayangan, gaya (misalnya,
menggunakan tanda dolar atau tidak, menempatkan angka negatif dalam tanda
kurung atau merah). Efek seperti ini menghasilkan tampilan profesionalisme dan
yang substansial. Setiap diagram lingkaran, scatter plot, dan diagram batang yang
pernah kita lihat dalam anggaran pemerintah bisa saja dan mungkin dibuat dengan
pada halaman web secara berdiri sendiri atau dapat digabungkan ke dalam halaman-
halaman yang dihasilkan sebagian pada pengolah kata rangkaian perangkat lunak.
Output spreadsheet juga dapat dimasukkan ke dalam slide yang dihasilkan oleh
1.4 Kesimpulan
Anggaran adalah perencanaan yang rinci untuk masa depan yang dinyatakan secara kuantitatif
dan lebih spesifik memperlihatkan bagaimana sumber daya didapat dan digunakan pada periode
tertentu dengan mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya.
digunakan sebagai pedoman bagi manajer penjualan dalam menjalankan aktivitas demi
mengawasi realisasi penjualan yang direncanakan sebelumnya. Penyimpangan atau selisih yang
terjadi antara anggaran dan realisasinya tidak langsung mendapat perhatian dari pihak