Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Di lingkungan pemerintah maupun sektor publik anggaran merupakan alat

untuk mencapai target atau sasaran yang ingin dicapai pada suatu periode

tertentu. Anggaran pada lingkungan sektor publik adalah sesuatu yang rumit,

berbeda dengan sektor swasta yang merupakan sasaran utamanya adalah

mencari laba atau keuntungan, pada sektor swasta, anggaran merupakan hal

yang dirahasiakan, namun hal ini tidak berlaku pada sektor publik, anggaran

yang telah disusun harus diinformasikan kepada publik untuk dievaluasi dan di

perbaiki pada periode yang akan datang, sehingga dengan adanya transparansi

ini membuat pemerintah dapat melakukan reformasi dalam hal administrasi

publik, termasuk pula pada sistem anggaran.

Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) adalah rencana keuangan

tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh dewan perwakilan rakyat daerah,

(Muindro Renyowijoyo 2012:54). Pengaturan pada aspek perencanaan

diharapkan agar seluruh proses penyusunan APBD semaksimal mungkin dapat

menunjukkan latar belakang pengambilan keputusan dalam penetapan arah

kebijakan umum, skala prioritas, dan penetapan alokasi serta distribusi sumber

daya dengan melibatkan partisipasi masyarakat sehingga bisa menciptakan

ekonomis, efektif dan efisien dalam menggunakan belanja daerah dengan output

dan income yang jelas sesuai dengan prioritas pembangunan sehingga semua

anggaran yang dikeluarkan dapat diepertanggungjawabkan secara transparansi

kepada masyarakat luas. Dalam line item budgeting pengeluaran-pengeluaran


2

yang tidak terukur secara jelas jumlah yang dikeluarkan, hanya sebatas pada

penambahan dan pengurangan anggaran berdasarkan anggaran pada tahun

sebelumnya dan tidak adanya standar biaya yang jelas menyebabkan anggaran

biaya ini kurang objektif dan rawan dimanipulasi.

Adanya desentralisasi pada pemerintah daerah dan tuntutan masyarakat

akan transparansi dan akuntabilitas, maka pemerintah harus menyelenggarakan

sistem pengelolaan keuangan yang dapat meningkatkan ekonomis, efektif dan

efisien kinerja serta dilakukan secara tertib, taat pada peraturan dan

bertanggungjawab. Program yang disusun berdasarkan anggaran kinerja

prioritas yang berkaitan erat dengan visi, misi dan rencana strategis yang ingin

dicapai. Sehingga hasil (outcomes) yang dicapai mencerminkan visi, misi suatu

organisasi. Komponen anggaran berbasis kinerja adalah indikator kinerja,

standar biaya dan pengukuran kinerja. Ketiga hal tersebut merupakan alat yang

digunakan untuk menilai input, output dan outcomes suatu program yang disusun

berdasarkan kinerja untuk meningkatkan efektif dan efisien kinerja. Apabila

efektif dan efisien kinerja telah tercapai maka akan tercipta akuntabilitas kinerja

yang merupakan visi dari seluruh organisasi sektor publik. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Dien et al, (2015:534) menemukan bahwa kinerja keuangan

pemerintah daerah berpengaruh terhadap efektif dan efisien penggunaan

anggaran keuangan. Hal ini ditunjukkan bahwa semakin efektif dan efisiennya

penggunaan anggaran dan belanja daerah maka kinerja keuangan daerah pun

semakin tinggi peningkatan kinerjanya.

Penelitian sebelumnya mengemukakan bahwa kinerja pendapatan belum

efektif hal ini terlihat dari lebih kecilnya jumlah yang terealisasikan dengan yang

dianggarkan. Adapun dengan kinerja belanja pada pemerintah daerah sudah


3

efektif hal ini didukung dengan kecilnya anggaran belanja yang terealisasi dari

yang telah dianggarkan. Sehingga pemerintah daerah harus melakukan

penghematan dan melakukan peningkatan PAD dan disertai dengan

penghematan belanja (Maechelino Daling, 2013:82).

Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integrasi penting bagi

pembangunan nasional, tujuan diselenggarakan pembangunan Kesehatan

adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang agar terwujud derajat Kesehatan Masyarakat yang Optimal.

Keberhasilan pembangunan Kesehatan berperan penting dalam peningkatan

mutu dan daya saing sumber daya manusia di Indonesia.

Untuk mencapai tujuan pembangunan Kesehatan nasional diselenggarakan

berbagai upaya Kesehatan secara menyeluruh, berjengjang dan terpadu.

Puskesmas merupakan garda depan dalam menyelenggarakan upaya

Kesehatan Dasar. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004,

tentang “Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Tahun 2004”,

merupakan landasan hukum dalam penyelenggaraan Puskesmas, yang

merupakan unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang

bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan Kesehatan disuatu wilayah

kerja.

Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal perlu dikelola

dengan baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan, maupun sumber daya

yang digunakan. Masyarakat menghendaki pelayanan Kesehatan yang aman

dan bermutu, serta dapat menjawab kebutuhan mereka, oleh karena itu upaya

peningkatan mutu, manajemen resiko dan keselamatan pasien perlu diterapkan

dalam pengelolaan Puskesmas dalam emmberikan pelayanan Kesehatan yang


4

komprehensif kepada masyarakat melalui upaya pemberdayaan masyarakat dan

swasta.

Penilaian keberhasilan Puskesmas dapat dilakukan oleh internal organisasi

Puskesmas itu sendiri, yaitu dengan “Penilaian Kinerja Puskesmas”, yang

mencakup manajemen sumberdaya termasuk alat, obat, keuangan dan tenaga,

serta dukungan dengan manajemen system pencatatan dan pelaporan, disebut

system informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS).

UPT Puskesmas Takisung Kabupaten Tanah Laut sebuah instansi

pemerintah membindangi Kesehatan merupakan pusat pengembangan

Kesehatan masyarakat yang juga membina pesan serta masyarakat disamping

memberikan pelayanan Kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada

masyarakat di wilayah kerjanya sebagai Lembaga Kesehatan yang menjangkau

masyarakat di wilayah terkecil dalam hal perorganisasian masyarakat serta peran

aktif masyarakat dalam menyelenggarakan Kesehatan secara mandiri.

Anggaran Pendapatan dan belanja daerah pada hakekatnya merupakan

instrument kebijakan yang sangat penting yang digunakan sebagai alat untuk

meningkatkan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat daerah. Oleh

karena itu, pemerintah daerah harus berupaya secara transparan dan

akuntabilitas dalam meningkatkan kinerja guna dapat memanfaatkan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah secara efektif dan efisien. Efektif pada

dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan (hasil

guna). Efektif merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan dan sasaran

yang harus dicapai. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses

kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely) dan

apabila rasio yang dicapai minimal 1 (satu) 100%.. Indikator efektif


5

menggambarkan jangkauan akibat dan dampak (outcome) dari keluaran (output)

program dalam mencapai tujuan program (Mardiasmo 2009:132).

Sedangkan pengukuran efisien dilakukan dengan menggunakan

perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input yang digunakan (cost

of output). Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu

produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya

dan dana yang serendah–rendahnya (spending well). Dengan demikian APBD

merupakan sarana untuk menampung berbagai kepentingan publik yang

diwujudkan melalui kegiatan dan program yang telah melalui perumusan

anggaran pendapatan dan belanja daerah yang manfaatnya harus benar-benar

akan dirasakan oleh masyarakat.

Berikut ini adalah data anggaran pendapatan dan belanja daerah pada

Puskesmas Takisung Kabupaten Tanah Laut.

Tabel 1.1
Puskesmas Takisung Kabupaten Tanah Laut T.A 2016-2020
Laporan Anggaran Pendapatan Dan Realisasinya
Tahun Anggaran Realisasi Persentasi

2016 567.987.615,00 566.716.910,00 99,77

2017 610.980.777,00 587.890.000,00 96,22

2018 648.050.605,00 662.386.647,46 102,21

2019 686.718.250,00 596.629.667,45 86,88

2020 719.428.195,00 653.540.078,55 90,84

Sumber : Laporan Anggaran Puskesmas Takisung

Berdasarkan table diatas dari perhitungan varian anggaran pendapatan pada

Puskesmas Takisung Kabupaten Tanah Laut pada tahun 2016-2020 dinilai

belum efektif dalam mengelola anggaran pendapatan yaitu sebesar 86,88% pada
6

tahun 2019 dan 90,84% pada tahun 2020, Tingkat efektif hanya tercapai pada

T.A 2018 yaitu dengan persentase sebesar 102,21%, dan cukup efektif pada

tahun 2016, 2017 dan 2020 namun realisasinya masih kurang dari anggaran

pendapatan yang telah ditentukan, perhitungan varian ini berdasarkan dari skala

persentasi anggaran pendapatan dimana apabila persentasi kurang dari 100%

maka dianggap kurang efektif. Apabila realisasi pendapatan masih belum dapat

mencapai target anggaran yang telah ditetapkan maka dianggap belum efektif,

artu dari belum efektif ialah berarti Puskesmas Takisung Kabupaten Tanah Laut

belum memiliki pendapatan yang telah ditentukan, maka nantinya Puskesmas

Takisung Kabupaten Tanah Laut harus dapat meningkatkan anggaran

pendapatan agar dapat tercapainya realisasi anggaran dan efektifnya anggaran

pendapatan pada Puskesmas Takisung Kabupaten Tanah Laut.

Tabel 1.2
Laporan Anggaran Belanja Dan Realisasinya
Puskesmas Takisung Kabupaten Tanah Laut T.A 2016-2020
Persentasi
Tahun Anggaran Realisasi
%

2016 432.098.615,00 445.900.870,00 103,19

2017 511.920.110,00 487.019.715,00 95,13

2018 584.730.402,00 550.164.897,00 95,54

2019 655.278.726,00 675.511.816,00 100,64

2020 691.986.176,00 725.388.102,00 102,32

Sumber : Puskesmas Takisung Kabupaten Tanah Laut

Hasil penelitian rasio efisien belanja pada Puskesmas Takisung Dinilai efisien

pada tahun 2017 dan 2018, namun sangat tidak efisien pada tahun 2016, 2019

dan 2020 karena realisasinya melebihi anggaran yang telah ditetapkan oleh
7

pemerintah, apabila hal ini terus terjadi maka negara akan merugi, dan

dikhawatirkan terdapat kecurangan dalam satuan kerja, menurut info dari

narasumber meningkatknya realisasi di tahun 2020 dikarenakan terjadinya

pandemic covid yang menyebabkan anggaran belanja meningkat drastis. maka

anggaran tersebut harus dilakukannya revisi anggaran apabila suatu satuan

kerja melakukan revisi anggaran maka menunjukkan bahwa perencanaan

anggaran yang disusun belumlah tepat dan sesuai kebutuhan di lapangan.

Selain itu, penetapan APBN-P seolah menjadi tradisi rutin pemerintah setiap

pertengahan tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah belum dapat

memproyeksikan anggaran secara tepat sehingga anggaran pemerintah tidak

memiliki ketahanan terhadap perkembangan ekonomi yang terjadi selama tahun

berjalan.

Dengan adanya realisasi anggaran yang tidak sesuai dengan target

anggaran yang seharusnya maka dapat dikatakan bahwa laporan realisasi

anggaran pada Puskesmas Takisung Kabupaten Tanah Laut tidak sehat karena

itu dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu Puskesmas

Takisung Kabupaten Tanah Laut dalam memperhitungkan varian dalam laporan

realisasi anggaran pendapatan dan belanja pada Puskesmas Takisung

Kabupaten Tanah Laut.

Penelitian ini dilakukan pada Puskesmas Takisung Kabupaten Tanah Laut

karena Puskesmas Takisung Kabupaten Tanah Laut merupakan salah satu

Puskesmas yang memiliki tingkat kunjungan masyarakat terbanyak di Kabupaten

Tanah Laut, yang diberikan wewenang dan tanggung jawab oleh pemerintah

untuk mengelola keuangannya sendiri dan untuk mengetahui apakah Puskesmas

Takisung Kabupaten Tanah Laut telah merealisasikan Anggaran Pendapatan


8

dan Belanja Daerah secara Efektif dan Efisien. Disamping itu penelitian tentang

APBD pada Puskesmas Takisung Kabupaten Tanah Laut masih jarang dilakukan

oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Hal inilah yang menjadikan peneliti termotivasi

untuk dilakukannya penelitian pada Puskesmas Takisung Kabupaten Tanah Laut

Dari uraian dan permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “Analisis Evaluasi Laporan Realisasi Anggaran

Pendapatan dan Belanja Pada Puskesmas Takisung Kabupaten Tanah

Laut”

Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian yang telah dibahas dalam latar belakangmasalah

diatas, maka rumusan masalah yang diajukan pada penelitian ini adalah

1. Bagaimana Evaluasi Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) Pada Puskesmas Takisung Kabupaten Tanah Laut dilihat

dari perhitungan varian anggaran dan varian pendapatan ?

2. Bagaimana hasil perhitungan varian anggaran dan varian pendapatan pada

Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada

Puskesmas Takisung Kabupaten Tanah Laut ?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan terdahulu, maka

tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Evaluasi Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) Pada Puskesmas Takisung Kabupaten Tanah Laut

dilihat dari perhitungan varian anggaran dan varian pendapatan ?


9

2. Untuk mengetahui hasil perhitungan varian anggaran dan varian pendapatan

pada Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

pada Puskesmas Takisung Kabupaten Tanah Laut ?

Batasan Masalah

Batasan Masalah dalam penelitian ini ialah hanya pada laporan realisasi

anggaran Tahun 2016 – 2020 pada Puskesmas Takisung Kabupaten Tanah

Laut.

Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat :

1. Aspek Akademis

Untuk dapat memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai

Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja, sehingga tidak

menimbulkan persepsi yang salah dan dapat digunakan sebagai referensi

dalam penulisan tugas akhir bagi peneliti lain yang mempelajari ilmu

Akuntansi guna menyelesaikan tugas akhir sebagai syarat kelulusan Sarjana

Akuntansi.

2. Aspek Pengembangan Ilmu Pengetahuan

a. Dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ilmu

pengetahuan terutama ilmu Akuntansi Sektor Publik, sehingga dapat

menguatkan teori-teori tentang pendapatan dan belanja pada suatu setor

publik

b. Merupakan tugas akhir yang diharapkan dapat memberikan wawasan

dalam pengembangan ilmu akuntansi khususnya akuntansi sector publik.


10

3. Aspek Praktis

a. Dapat di jadikan sebagai sumber informasi bagi Puskesmas Takisung

Kabupaten Tanah Laut dalam usaha melakukan perhitungan varian

anggaran pendapatan dan belanja pada Puskesmas Takisung

Kabupaten Tanah Laut.

b. Agar dapat menjadi saran bagi Puskesmas Takisung Kabupaten Tanah

Laut agar dapat melakukan laporan realisasi anggaran pendapatan dan

belanja yang seharusnya.

Anda mungkin juga menyukai