Abstract
The performance of The goverment institutions is now under the spotlight along with
the improvement in public awareness on the course of general public
administration.People are getting more and more intelligent and critical. They have
demand for transparancy, clean, economical, effectual, responsive and accountable.
The aim of this research is to discover the financial performance of Pemerintah
Kabupaten Bantul during year 2010-2013. The test was done by using value for
money method to measure the financial performance from the perspective of
economy, effectiveness and efficiency which has shown in the annual budgetary
report and realization from 2010-2013. The result from financial analysis on
Pemerintah Kabupaten Bantul has shown that in economic perspective the financial
management in Bantul can be said to be economical in year 2010 and getting better
in 2011-2013. From effectiveness it can be said to be very effectual from 2010 till
2013, and from efficiency perspective Bantul Administration was not efficient in
2010, but in 2011 can be said to be very efficient and then in 2012-2013 can be said
to be inefficient.
prakarsa dan kreatifitas masyarakat dalam Menurut Mardiasmo (2009), value for mo-
pembangunan, serta mendorong pemerataan ney merupakan konsep pengelolaan organi-
hasil-hasil pembangunan (keadilan) diselu- sasi sektor publik yang mendasarkan pada ti-
ruh daerah dengan memanfaatkan sumber ga elemen utama yaitu ekonomis, efisiensi,
daya dan potensi yang tersedia dimasing- dan efektifitas. Ekonomis, pemerolehan in-
masing daerah. Kedua, memperbaiki alokasi put dengan kualitas dan kuantitas tertentu
sumber daya produktif melalui pergeseran pada harga terendah. Ekonomis merupakan
peran pengambilan keputusan publik ke perbandingan input dengan input value yang
tingkat pemerintah yang paling rendah yang dinyatakan dalam satuan moneter. Efisiensi,
memiliki informasi yang paling lengkap pencapaian output yang maksimum dengan
(Mardiasmo, 2009). input tertentu untuk penggunaan input yang
Peraturan Pemerintah No.108/2000 ten- terendah untuk pencapaian output tertentu.
tang pertanggungjawaban Kepala Daerah Efisiensi merupakan perbandingan output/
menyarankan agar setiap akhir tahun angga- input yang dikaitkan dengan standar kinerja
ran, kepala daerah menyampaikan laporan atau target yang telah ditetapkan. Efektifitas,
pertanggungjawaban yang terdiri dari lapor- tingkat pencapaian hasil program dengan
an perhitungan APBD, norma perhitungan target yang ditetapkan. Secara sederhana e-
APBD, laporan arus kas, dan neraca daerah fektifitas merupakan perbandingan outcome
yang dilengkapi dengan penilaian kinerja. dengan output.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka pada Kinerja keuangan sangat penting untuk
pasal 31 ayat 2 UU No. 17 Tahun 2003 juga dikaji dalam orgaisasi sektor publik organi-
mengamanatkan bahwa laporan realisasi sasi sektor publik termasuk pemerintah, se-
anggaran selain menyajikan realisasi penda- jak diterapkannya penganggaran berbasis ki-
patan dan belanja juga menjelaskan prestasi nerja semua pemerintah daerah dituntut un-
kerja perangkat daerah (Nugrahani, 2007). tuk mampu menghasilkan kinerja keuangan
Proses penyusunan, pembahasan sampai pemerintah daerahnya secara baik. Semakin
pada penetapan APBD serta laporan kete- meningkatnya tuntutan pelaksanaan akunta-
rangan pertanggungjawaban (LKPJ), umum- bilitas publik oleh oganisasi sektor publik
nya perhatian lebih terfokus pada besarnya seperti pemeritah pusat dan daerah unit-unit
anggaran. Padahal sejak diberlakukannya kerja pemerintah, departemen dan lembaga
kepmendagri No. 29 Tahun 2002 yang su- negara diharapkan dapat mengurangi terjadi-
dah diganti dengan Permendagri No. 13 Ta- nya pemborosan, kebocoran dana dan men-
hun 2006, yang mengatur tentang pedoman deteksi program-program yang tidak layak
pengelolaan keuangan daerah, sistem yang secara ekonomi (Liando, 2014).
dianut dalam APBD adalah anggaran yang Kinerja instansi pemerintah kini men-
berbasis kinerja. Artinya penyusunan, pem- jadi sorotan dengan semakin tingginya ke-
bahasan, penetapan, sampai pengawasan pe- sadaran masyarakat terhadap penyelenggara-
laksanaan anggaran tidak cukup dengan ha- an administrasi publik. Masyarakat yang se-
nya melihat besar kecilnya anggaran yang makin cerdas dan kritis juga menuntut di-
merupakan masukan, tapi juga harus mem- lakukannya transparasi dan akuntabilitas pu-
perhatikan kinerja anggaran tersebut yang blik oleh lembaga-lembaga sektor publik,
meliputi capaian kinerja, keluaran, hasil dan yaitu mengharapkan pemerintahan yang ber-
manfaat serta tepat tidaknya kelompok sasa- sih, ekonomis, efektif, transparan, responsif
ran kegiatan yang dibiayai oleh anggaran dan akuntabel.
tersebut (Natsir, 2008). Anggaran adalah suatu proses yang di-
Pengukuran kinerja yang digunakan o- lakukan oleh suatu organisasi untuk meng-
leh organisasi sektor publik adalah peng- alokasikan sumber daya yang dimilikinya
ukuran kinerja yang tradisional. Metode ini pada kebutuhan-kebutuhan yang terbatas.
memusatkan pada aspek keuangan dengan Pemda Bantul tentunya berkeinginan mem-
menggunakan metode value for money. berikan pelayanaan maksimal kepada
Analisis Penerapan Konsep Value for Money pada Pemerintah … 736
masyarakat, tetapi seringkali terhambat oleh instansi sekretariat daerah provinsi Sulawesi
terbatasnya sumber daya yang dimiliki. Selatan untuk tahun anggaran 2004 tidak
Disinilah fungsi dan peran penting anggaran. menggunakan semua input dana/anggaran
Bastian (2007) menginterprestasikan angga- dari yang telah dianggarkan untuk setiap ke-
ran sebagai paket pernyataan perkiraan pe- giatan, sedangkan jika dilihat dari peng-
nerimaan dan pengeluaran yang diharapkan ukuran indikator output dapat dilihat bahwa
akan terjadi dalam satu atau beberapa pe- sebagian besar target pencapaian fisik ber-
riode mendatang. Dengan demikian tuntutan hasil direalisasikan. Sedangkan berdasarkan
masyarakat mengharapkan pemerintahan hasil pengukuran hasil outcome dapat di-
yang bersih, ekonomis, efektif, transparan, katakan bahwa publik/pelanggan dari kegia-
responsif dan akuntabel. tan-kegiatan yang dilakukan oleh instansi
sekertaris daerah provinsi Sulawesi Selatan
Penelitian Terdahulu umumnya merasa puas dengan pencapaian
rata-rata 70%.
Liando (2014), dalam penelitian me- Nazril (2013), dalam Penelitian berjudul
ngenai Analisis Kinerja Keuangan Pemerin- Penerapan Konsep Value For Money dalam
tah Kabupaten Kepulauan Sangie meng- menilai Kinerja Pelayanan Sektor Publik
gunakan metode Value For Money oleh Li- pada Rumah Sakit Umum Daerah Labuan
ando, H. S. (2014). Hasil Penelitian ini Ana- Baji Kota Makasar. Hasil Penelitian ini yaitu
lisis Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupa- pelayanan rumah sakit umum daerah La-
ten Kepulauan Sangie dari segi ekonomis di- buang Baji Kota Makasar telah Memenuhi
simpulkan bahwa Pemerintahan Kabupaten prinsip value for money yaitu ekonomis,
Kepulauan Sangie dalam mengoptimalkan efisien, dan efektifitas. Hal ini dibuktikan
anggaran harus lebih hemat dan tepat sa- dari hasil analisis kuisioner yang disebarkan
saran, dari segi efisien harus ditingkatkan kepada pelanggan/konsumen.
lagi sehingga masyarakat merasakan hasil Nugrahani (2007), dalam penelitian ber-
otonomi, dari segi efektivitas dapat diperbai- judul Analisis Penerapan Konsep Value For
ki dengan upaya peningkatan secara berke- Money pada Pemerintah Daerah Istimewa
sinambungan guna peningkatan kesejahtera- Yogyakarta. Hasil penelitian ini adalah ber-
an masyarakat. dasarkan perbandingan jumlah penerimaan
Kurrohmaan (2013), dalam penelitian dan pengeluaran provinsi DIY dari tahun 20-
berjudul Evaluasi Penganggaran Berbasis 01-2004 secara absolute cukup ekonomis, e-
Kinerja Melalui Kinerja Keuangan yang fisien dan efektif. Apabila kinerja berda-
Berbasis Value For Money Di Kabupaten/ sarkan hasil pengujian hipotesis dengan
Kota di Jawa Timur. Dalam Penelitian ini menggunakan konsep value for money, ma-
penulis ingin menguji kinerja keuangan pe- ka kinerja keuangan Pemda DIY cukup eko-
merintah daerah setelah menggunakan ang- nomis dan efisien tetapi kurang efektif.
garan berbasis kinerja dengan sesudah
menggunakan anggaran berbasis kinerja. Perumusan Hipotesis
Hasil penelitian ini adalah pemerintah dae-
rah lebih ekonomis dan efisien dalam penge- Berdasarkan kajian teori dan beberapa
lolaan keuangannya setelah menggunakan hasil penelitian di atas yang berkaitan de-
anggaran berbasis kinerja. ngan konsep Value for Money yang meng-
Alni (2006), dalam penelitian berjudul acu pada ekonomi, efisiensi, dan efektifitas,
Analisis Kinerja Keuangan Belanja Kegiatan maka pengajuan hipotesis sebagai berikut:
dengan Pendekatan Value For Money pada H1: Kinerja Keuangan pemerintah daerah
Sekertariat Daerah Provinsi Sulawesi Sela- kabupaten Bantul dari tahun 2010-
tan. Hasil Penelitian ini berdasarkan hasil 2013 ekonomis.
pengukuran pada indikator input menunjuk- H2: Kinerja keuangan pemerintah daerah
kan bahwa biro-biro yang terdapat pada kabupaten Bantul dari Tahun 2010-
Analisis Penerapan Konsep Value for Money pada Pemerintah … 737
Dari tabel 1 bisa diketahui bahwa da- Analisis Konsep Value for Money
lam total pendapatan pemerintah kabupaten Sebelum melakukan analisis konsep
Bantul mengalami peningkatan dari tahun Value For Money, terlebih dahulu meng-
anggaran 2010 sampai dengan 2013. Hal ini hitung berapa jumlah realisasi, anggaran,
dipicu oleh meningkatnya Pendapatan Asli biaya dan target penerimaan asli daerah
Daerah (PAD) dari tahun 2011 sampai de- yang dapat dilihat pada tabel 2.
ngan tahun 2013.
Realisasi Anggaran
No. Tahun Rasio Ekonomi Ket.
Penerimaan PAD Penerimaan PAD
1. 2010 81.637,07 89.015,59 91,7% *
2. 2011 128.896,41 113.321,75 111,7% **
3. 2012 166.597,56 141.624,47 117,6% **
4. 2013 224.197,31 205.407,07 109,1% **
Sumber: Data Sekunder, diolah 2015.
Pada tabel 6 pada tahun anggaran 20- katakan sangat efektif karena realisasi pen-
10 sampai dengan tahun 2013 pemerintah dapatan PAD lebih besar dibandingkan tar-
kabupaten Bantul berdasarkan rasio ekono- get penerimaan PAD.
mis dikatakan sangat ekonomis dalam me- Pada tahun anggaran 2010 sampai de-
realisasikan penerimaan PAD karena reali- ngan tahun 2013 pemerintah kabupaten Ban-
sasi penerimaan PAD lebih besar dibanding- tul berdasarkan analisis rasio efisiensi di-
kan anggaran penerimaan PAD. katakan tidak efisien karena Pemerintah ka-
Pada tahun anggaran 2010 sampai de- bupaten Bantul kurang efisien dalam menge-
ngan tahun 2013 pemerintah kabupaten Ban- luarkan biaya untuk mengelola sumber-
tul berdasarkan analisis rasio efektivitas di- sumber penerimaan PAD.
Analisis Penerapan Konsep Value for Money pada Pemerintah … 741