Skripsi
Disusun oleh:
Ramadhan Nur Udi Rohmani
NIM. 2019SA123
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah data Laporan Realisasi
Anggaran tahun 2019-2021 pada Dinas Tenaga Kerja dan Teknologi Provinsi
Sumatera Utara yang digunakan untuk mengukur kinerja suatu instansi
pemerintah, terutama untuk mengukur kinerja keuangan
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai pada
penelitian ini adalah Untuk mengetahui kinerja keuangan yang ditinjau dari
pendekatan prinsip value for money (elemen ekonomi, efisiensi, dan
efektifitas) pada dinas Tenaga Kerja dan Kota Surakarta realisasi anggaran
tahun 2019-2021.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik
antara lain :
1. Bagi Peneliti
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi sarana pengembangan ilmu
pengentahuan di bidang akuntansi.
2. Bagi Institusi
Melalui penelitian ini dapat memberikan masukan kepada Dinas
Tenaga Kerja dan Teknologi Kota Surakarta tentang penilaian kerja
dengan konsep value for money sebagai evaluasi atas kinerja yang
sudah dicapai demi peningkatan pelayanan di periode berikutnya
3. Bagi Universitas
Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan dan menjadi
referensi tambahan mengenai organisasi sektor publik bagi peneliti-
peneliti selanjutnya.
F. Penelitian terdahulu
Tabel 1.1 penelitian terdahulu
Judul Metode
No Nama Tahun Hasil Penelitian
penelitian Penelitian
1 Purwanti 2017 Aalisis Kinerja Penelitian Hasil penelitian menunjukan
Berbasis ini mengenai kinerja kegiatan fisik
Konsep Value menggunaka Pekerjaan Irigasi Donggala Kodi
For Money n penelitian dapat ditarik beberapa kesimpulan
Pada Kegiatan deskriptif sebagai berikut: 1.) Ditinjau dari
Fisik Pekerjaan yang berifat rasio ekonomi, Kegiatan Fisik
Irigasi explorasif Pekerjaan Irigasi Donggala Kodi
Donggala Kodi tahun 2014 telah mampu
(Dinas menjalankan pekerjaan secara
Pekerjaan ekonomis. 2.) Ditinjau dari rasio
Umum Kota efisiensi, Kegiatan Fisik 25
Palu) Pekerjaan Irigasi Donggala Kodi
tahun 2014 telah mampu
menjalankan secara efisien. 3.)
Ditinjau dari rasio efektivitas,
Kegiatan Fisik Pekerjaan Irigasi
Donggala Kodi tahun 2014 telah
menjalankan keseluruhan
pekerjaannya dengan efektiv
2 Putra 2015 Penilaian Penelitian . Hasil penelitian ini mengatakan
Kinerja ini bahwa kinerja Dinas Pendapatan
Berbasis Value mengguanak Daerah Kabupaten Tabanan dari
For Money an penelitian tahun 2010 sampai 2013 berdasarkan
Atas desktiptif value for money untuk penerimaan
Penerimaan dengan PAD adalah baik, karena memenuhi
Pendapatan teknik kriteria ekonomi, 26 efisiensi dan
Asli Daerah analisis efektifitas.
Kabupaten kualitatif
Tabana dan
kuantitatif.
3 Wira 2014 Analisis Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan
Kinerja ini untuk tingkat ekonomi dan efisiensi
Keuangan menggunaka telah tercapai, Dinas Sosial
Pada Kegiatan n penelitian Kabupaten Bintan dapat mencapai
Dinas Sosial desktiptif hasil yang sangat efesien dan
Kabupaten dengan ekonomis. Namun, tingkat
Bintan Dengan teknik efektivitas program masih kurang
Menggunakan analisis sehingga dapat disimpulkan
Konsep Value deskriptif efektivitas dari program – program
For Money kuantitatif yang langsung menyentuh
kemasyarakat belum maksimal.
4 Indrayani 2018 Analisis Penelitian Hasil penelitian ini adalah Rasio
Pengukuran ini ekonomis yang dihasilkan oleh
Kinerja menggunaka pemerintah kota lhokseunawe pada
Dengan n penelitian tahun tersebut dinilai ekonomis.
Menggunakan analisis Dikarenakan hasil rasio selama 3
Konsep Value deskriptif tahun tersebut berada di bawah
For Money kualitatif. 100%. Dapat diketahui bahwa
pada semakin rendah rasi o ekonomi yang
Pemerintah diperoleh maka semakin baik kinerja
Kota organisasi tersebut. Hal ini terbukti
Llhokseumawe dengan adanya penghematan pada
(Studi Kasus belanja operasi dan belanja modal
Pada Dpkad seperti belanja barang, belanja
Kota. peralatan dan mesin yang jauh lebih
kecil dibandingkan dengan anggaran
yang telah ditetapkan. Sehingga
untuk 28 indikator rasio ekonomis
Pemerintah Kota Lhokseumaw e
sudah mencapai kinerja yang baik,
karena dari tahun 2014- 2016
(periode pengamatan), telah berhasil
mengelola penggunaan anggaran
belanja dengan baik. Pada tahun
2014 rasio efisiensi sebesar 94,69%,
kemudian mengalami peningkatan
pada tahun 2015 yaitu sebesar
105,17%, dan mengalami penurunan
kembali pada tahun 2016 sebesar
97,95%. Yang berarti bahwa kinerja
Pemerintah Kota Lhokseumaw e
pada tahun 29 2014 dinyatakan
efisien. Sedangkan pada tahun 2015
rasio efisiensi berada >100% yang
artinya pada tahun 2015 belanja
Pemerintah Kota Lhokseumaw e
lebih besar dibandingkan
pendapatanny a. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja pada
tahun 2015 tidak efisien karena rasio
yang melebihi 100%. Kemudian
tahun 2016, hal ini sama seperti pada
tahun 2014 bahwa pada tahun 2016
rasionya kembali turun yang berarti
efisien. Namun secara keseluruhan
kinerja Pemerintah Kota
Lhokseumaw 30 e telah efisien, yang
berarti bahwa Pemerintah Kota
Lhokseumaw e mampu
menggunakan sumber daya yang
diperlukan dengan minimum untuk
mencapai target yang maksimum.
Dapat di ketahui bahwa pada tahun
pengamatan mulai 2014- 2016
dengan nilai rasio 96,53%, 86,65%,
76,98% rasio efektifitas yang
bernilai.
5 Nazril 2013 Penerapan Penelitian Pelayanan Rumah Sakit Umum
Konsep Value ini Daerah Labuang Baji Kota Makassar
For Money menggunaka telah memenuhi prinsip Value For
dalam Menilai n penelitian Money yaitu ekonomis, Efisiensi,
Kinerja Metode dan efektivitas. Persamaan penelitian
Pelayanan analisis yang dilakukan oleh penulis Dengan
Sektor Publik deskriptif penelitian sebelumnya yaitu
pada Rumah kuantitatif samasama mengukur kinerja dengan
Sakit Umum Metode Value For Money.
Daerah Perbedaannya yaitu pada objek yang
Labuang Baji diteliti, Penelitian sebelumnya
Kota Makassar melakukan penelitian pada Rumah
Sakit Umum Daerah Labuang Baji
Kota Makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Konsep teori akuntansi sektor publik
a. Pengertian Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi memiliki banyak definisi. Akuntansi adalah jasa
yang mencatat, mengklasifikasikan, dan melaporkan peristiwa atau
kejadian keuangan yang menyediakan informasi yang dibutuhkan
oleh pihak tertentu untuk mengambil keputusan keuangan. Sektor
publik adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan
publik dan penyediaan barang dan jasa untuk publik.
Akuntansi sektor publik didefinisikan sebagai layanan yang
terdiri dari pencatatan, pengklasifikasian, dan pelaporan peristiwa
atau transaksi keuangan untuk membuat keputusan keuangan yang
diperlukan oleh badan tertentu yang digunakan untuk pengelolaan
uang publik di lembaga pemerintahan yang tinggi. bagian di bawah
ini.
Menurut Dwi Ratmono (2015), akuntansi sektor publik
adalah proses mengidentifikasi, mengukur, mencatat, dan
melaporkan transaksi keuangan yang berasal dari pemerintah
daerah untuk membuat keputusan keuangan yang menguntungkan
pihak eksternal.
Akuntan publik berkaitan erat dengan penerapan dan
pengelolaan akuntan publik (Mardiasmo, 2009). The American
Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993) menyatakan
bahwa tujuan akuntansi organisasi sektor publik adalah untuk
menyediakan informasi yang diperlukan untuk manajemen operasi
dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi
secara tepat, efisien dan ekonomis. tata krama. cara untuk
menyediakan serta pertanggungjawaban, pelaksanaan pengelolaan
dan laporan keadaan pendapatan dan penggunaan dana masyarakat.
Dengan demikian, akuntansi sektor publik menyangkut produksi
informasi untuk kontrol administratif dan akuntabilitas. Untuk
mencapai tujuan akuntansi organisasi sektor publik, maka
diperlukan peningkatan penerapan akuntansi, khususnya pada
akuntan publik.
Secara umum, organisasi sektor publik sering diartikan
sebagai organisasi yang berorientasi pada kepentingan publik.
Organisasi sektor publik biasanya bukan target utama mereka
karena orientasi nirlaba mereka. Organisasi sektor publik memiliki
tujuan, karakteristik, struktur dan proses, dan lingkungan operasi
yang berbeda dari bisnis swasta atau sektor swasta.
Sebagian besar organisasi sektor publik adalah organisasi
pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. Ada juga yang
menjalankan aktivitasnya dalam berbagai bentuk, dari organisasi
yang memberikan pelatihan, dari organisasi yang bergerak di
bidang sosial, hingga organisasi di bidang yang sangat spesifik,
seperti misalnya.
Beasiswa Dengan kata lain, organisasi sektor publik adalah
pemerintah (pemerintah) yang tugasnya adalah kemaslahatan
masyarakat, dimana negara memiliki kewenangan kepada
masyarakat untuk mengatur dan menjamin terpenuhinya kebutuhan
barang dan jasa publik berdasarkan undang-undang. Agar
organisasi sektor publik dikelola sedemikian rupa sehingga dapat
meningkatkan layanan publik dan menghemat biaya layanan
publik, operasi mereka harus memberikan nilai uang, dengan nilai
uang didasarkan pada tiga elemen utama, yaitu ekonomi, efisiensi,
dan efektivitas.
b. Ruang Lingkup Sektor Publik
Peran dan upaya sektor publik dalam bentuk pemerintah
telah terbukti menjadi tulang punggung perekonomian negara
selama lebih dari lima puluh tahun. Oleh karena itu penerapan dan
penggunaan akuntan publik terkait erat dengan akuntan publik.
Akuntansi sektor publik adalah cabang akuntansi yang
mencakup semua lembaga pemerintah (negara bagian, kota, dan
unit kerja pemerintah), organisasi nirlaba, dan entitas bawahannya
seperti yayasan, organisasi politik, universitas, kesehatan, dan
sekolah, organisasi keagamaan, lembaga swadaya masyarakat
(LSM) dan organisasi nirlaba lainnya.
c. Sifat dan Karakteristik Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi sektor publik merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk mencapai hasil tertentu, dan hasil tersebut harus
bermanfaat bagi publik.
Akuntansi sektor publik berbeda dari akuntansi sektor
swasta dalam banyak hal. Perbedaan karakter dan karakteristik
disebabkan oleh perbedaan lingkungan yang mempengaruhinya.
Akuntansi sektor publik biasanya digunakan oleh organisasi
pemerintah lokal dan negara bagian. Tugas akuntan publik adalah
memberikan pelayanan publik untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
d. Tujuan Akuntansi Sektor Publik
American Accounting Association (Glynn, 2013) memecah
tujuan akuntansi organisasi sektor publik sebagai berikut:
1) Untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk
manajemen operasional yang memadai, efisien dan ekonomis
serta alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada
organisasi.
2) Menyediakan informasi yang memungkinkan lembaga
pemerintah melaporkan pelaksanaan tugasnya, mengelola
program dan penggunaan sumber dayanya dengan baik dan
efektif, dan memungkinkan pejabat pemerintah melaporkan
hasil kegiatan pemerintah dan penggunaan urusan publik
kepada publik. data untuk melaporkan berarti.
2. Kinerja keuangan
a. Definisi
Hutabarat (2020) menjelaskan bahwa kinerja keuangan
adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui perkembangan
instansi dalam mengelola keuangan sesuai aturan yang baik dan
benar. Dalam mencapai tujuan perlu melakukan analisis terhadap
kinerja keuangan untuk mengetahui langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam perbaikan kinerja. Penilaian kualitas kinerja
dapat dilihat dari penggunaan anggaran dalam laporan keuangan.
Menurut Mahsun (2017), kinerja adalah gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/
program / kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi,
dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu
organisasi. Sementara itu, PP Nomor 8 Tahun 2006 menyebutkan
bahwa kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang
hendak atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan
anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur. Menurut Mulia
(2018), kinerja keuangan adalah suatu ukuran kinerja yang
menggunakan indikator keuangan.
b. Manfaat pengukuran kinerja keuangan
Menurut Munawir (2012) pengukuran kinerja keuangan
mempunyai manfaat sebagai berikut :
1) Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efesien
melalui pemotivasian karyawan secara maksimum.
2) Membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan
dengan karyawan, seperti promosi, transfer, dan
pemberhentian.
3) Mengientifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan
karyawan dan untuk menyediakan kriteria seleksi dan
evaluas program pelatihan karyawan.
4) Menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan
b. Manfaat
Value for Money memiliki manfaat yang penting bagi pengukuran
kinerja suatu organisasi sektor publik. Value for Money dapat
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan tepat dan
sesuai dengan tujuan atau target yang ingin dicapai. Hingga
tercipta mutu pelayanan yang baik dengan penggunaan sumber
daya yang efisien, ekonomis dan efektif.
4. Kinerja Keuangan
a. Pengertian Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan dalam konteks dunia usaha mengandung
pengertian yang sangat luas. Pengertian kinerja keuangan
menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007) adalah kemampuan
perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan sumber daya
yang dimilikinya.
Kinerja keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan
perusahaan pada suatu periode tertentu menyangkut aspek
penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya
diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan
profitabilitas (Jumingan, 2006:239).
Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian
keberhasilan perusahaan dapat diartikan sebagai hasil yang telah
dicapai atas berbagai aktivitas yang telah dilakukan. Dapat
dijelaskan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang
dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah
melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan
keuangan secara baik dan benar.
b. Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan
Tujuan pengukuran kinerja keuangan sangat penting untuk
diketahui karena pengukuran yang dilakukan dapat
mempengaruhi perilaku pengambilan keputusan dalam
perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan suatu perusahaan
tergantung pada sudut pandang yang diambil dan tujuan analisis.
Karena alasan itu, pihak manajemen perusahaan sangat perlu
menyesuaikan kondisi perusahaan dengan alat ukur penilaian
kinerja yang akan digunakan serta tujuan pengukuran kinerja
keuangan tersebut. Menurut Munawir (2012), tujuan dari
melakukan kinerja keuangan adalah:
1) Mengetahui tingkat likuiditas. Likuiditas menunjukkan
kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangan yang harus segera diselesaikan pada saat
ditagMengetahui tingkat solvabilitas. Solvabilitas
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut
dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka
panjang.
2) Mengetahui tingkat rentabilitas. Rentabilitas atau yang sering
disebut dengan profitabilitas menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
3) Mengetahui tingkat stabilitas. Stabilitas menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan
stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan
perusahaan untuk membayar hutang- hutangnya serta
membayar beban bunga atas hutang-hutangnya tepat pada
waktunya.
c. Pengukuran dan Penilaian Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan perusahaan berkaitan erat dengan
pengukuran dan penilaian kinerja. Pengukuran kinerja adalah
kualifikasi dan efisiensi serta efektivitas perusahaan dalam
pengoperasian bisnis selama periode akuntansi. Pengukuran
kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan di atas
kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan
lain. Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian
secara kritis terhadap review data, menghitung, mengukur,
menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan
perusahaan pada suatu periode tertentu.
Penilaian kinerja keuangan sangat penting terutama bagi para
investor karena akan digunakan sebagai suatu keputusan
apakah perusahaan tempat investor akan menanamkan modal dan
mempertahankan investasinya atau akan berpindah investasi di
tempat lain.
Bagi perusahaan, penilaian kinerja keuangan dapat
digunakan untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh perusahaan
dalam suatu periode, dapat digunakan sebagai dasar penentuan
strategi perusahaan untuk masa yang akan datang, serta melihat
kinerja perusahaan secara keseluruhan sehingga dapat menilai
kontribusi suatu divisi/bagian dalam pencapaian tujuan
perusahaan.
Untuk menilai kinerja keuangan pada perusahaan, dapat
menggunakan rasio atau indeks sebagai tolak ukur untuk menilai
dan menghubungkan dua data keuangan pada laporan keuangan
perusahaan.
Adapun beberapa perbandingan yang terdapat dalam jenis
analisis rasio keuangan meliputi dua bentuk, yaitu pertama,
perbandingan rasio antara satu perusahaan lain yang sejenis, dan
kedua yaitu membandingkan rasio di masa lalu, saat ini, ataupun
masa yang akan datang untuk perusahaan yang sama.
B. Kerangka Pemikiran
Laporan Realisasi Anggaran
C. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang dianggap benar tetapi masih
harus dilakukan penelitian/pembuktian. Berdasarkan masalah diatas, maka
penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: H1: Kinerja Dinas Tenaga
Kerja kota Surakarta kurang ekonomis H2: Kinerja Dinas Tenaga Kerja
dan Teknologi Surakarta kurang efisien H3: Kinerja Dinas Tenaga Kerja
kota Surakarta kurang efektif
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Pengumpulan data
Pada tahap ini penulis mengumpulkan data yang diperoleh dari Dinas
Tenaga Kerja Kota Surakarta. Data yang dikumpulkan berupa laporan
realisasi anggaran Kota Surakarta pada tahun 2019- 2021.
2. Melakukan analisis terhadap data
Pada tahap ini penulis akan membuat perhitungan value for money yaitu
rasio ekonomis, rasio efektivitas, dan rasio efisiensi dengan
menggunakan rumus yang ada. Setelah itu, hasil setiap perhitungan akan
ditampilkan dalam bentuk tabel.
3. Mendeskripsikan hasil perhitungan
Tahap ini menjelaskan hasil perhitungan yang telah dilakukan pada
setiap rasio yang ada dengan melihat berdasarkan kriteria masing-masing
rasio.
4. Menyimpulkan hasil penelitian yang telah dilakukan
Tahapan terakhir yaitu membuat kesimpulan dari hasil penelitian yang
telah dilakukan
BAB IV
HASIL PENELITIAN
B. Struktur organisasi
Dinas Tenaga Kerja memiliki susunan organisasi Dinas Tenaga Kerja Kota
Surakarta, sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, terdiri atas :
a. Subbag Perencanaan dan Keuangan;
b. Subbag Administrasi, Kepegawaian dan Organisasi;
c. Jabatan Fungsional Lainnya.
3. Bidang Bidang Perencanaan dan Produktivitas Tenaga Kerja, terdiri atas :
= 0,066x100% = 6,6%
Tabel 4.1
Rasio Ekonomis
Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta
Tahun Realisasi Belanja Anggaran Belanja % Rasio Ekonomis
2019 1.094.024.008.369 1.168.171.011.000 93,6% Ekonomis
2020 1.639.665.226.421 1.777.100.158.875 92,2% Ekonomis
2021 131.875.706.658 1.974.612.835.274 6,6% Tidak ekonomis
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat tabel rasio ekonomis Dinas Tenaga Kerja
Kota Surakarta pada tahun 2019 sampai 2021. Dari tabel tersebut diketahui
pada tahun 2019 rasio ekonomis sebesar 93,6% sehingga dinyatakan
ekonomis. Kemudian pada tahun 2020 raio ekonomis sebesar 92,2%
sehingga dinyatakan ekonomis dan pada tahun 2021 rasio ekonomis sebesar
6,6% sehingga dinyatakan rasio tidak ekonomis.
2. Rasio efisiensi
Untuk mengukur rasio efisiensi Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta, peneliti
menggunakan rumus sebagai berikut
Realisasi belanja
Rasio Efisiensi= Anggaran pendapatan X 100%
1.094.024.008.369
Tahun 2019 X 100%
1.122.362.458.000
=
= 0,974 = 97,4%
1.639.665.226.421
Tahun 2020= 1.101.505.000.000 X 100%
Tabel 4.2
Rasio Efisiensi
Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta
Tahun Realisasi Belanja Anggaran Pendapatan % Rasio Efisiensi
2019 1.094.024.008.369 1.122.362.458.000 97,4% Kurang efisien
2020 1.639.665.226.421 1.101.505.000.000 148,8% Tidak efisien
2021 131.875.706.658 1.938.004.441.798 6,8% Sangat efisien
Tabel 4.2 merupakan tabel rasio efisiensi Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta
pada tahun 2019 sampai 2021. Dari tabel tersebut diketahui rasio efisiensi
tahun 2019 sebesar 97,4% sehingga dinyatakan kurang efisien, kemudian
pada tahun 2020 sebesar 148,8% sehingga dinyatakan tidak efisien. Serta
pada tahun 2021 sebesar 6,8% sehingga dinyatakan sangat efisien.
3. Rasio efektif
Untuk mengukur rasio efektif Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta, peneliti
menggunakan rumus sebagai berikut
Realisasi pendapatan
Rasio Efisiensi= Anggaran pendapatan X 100%
1.100.007.481.300
Tahun 2019= 1.122.362.458.000 X 100%
Tabel 4.3 merupakan tabel rasio efektif Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta.
Dari tabel tersebut diketahui pada tahun 2019 rasio efektif sebesar 98%
sehingga dapat dinyatakan efektif. Kemudian pada tahun 2020 rasio efektif
sebesar 166,2% sehingga dapat dinyatakan sangat efektif. Serta pada tahun
2021 rasio efektif sebesar 13,1% sehingga dapat dinyatakan rasio tidak
efektif.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Rasio ekonomi
Nadia (2019) menjelaskan bahwa ekonomis memiliki pengertian bahwa
dalam memperoleh sumber daya (Input) sebaiknya dengan harga yang lebih
rendah (spending less) atau harga yang lebih mendekati harga pasar.
Ekonomi merupakan perbandingan input dengan biaya input ynang
dinyatakan dalam satuan monemeter.
Hasil penelitian analisis kinerja keuangan dengan pendekatan prinsip value for
money pada dinas tenaga kerja kota surakarta diketahui pada tahun 2019
rasio ekonomis sebesar 93,6% sehingga dinyatakan ekonomis. Kemudian
pada tahun 2020 raio ekonomis sebesar 92,2% sehingga dinyatakan
ekonomis dan pada tahun 2021 rasio ekonomis sebesar 6,6% sehingga
dinyatakan rasio tidak ekonomis.
Pengukuran tingkat ekonomis merupakan jumlah uang yang dikeluarkan
oleh organisasi sektor publik dalam menyediakan layanan publik. Tingkat
ekonomi pengelolaan keuangan memperhitungkan perbandingan tujuan
anggaran dan tingkat realisasi dan pencapaian anggaran. Grafik rasio
ekonomis penggunaan anggaran dinas tenaga kerja Kota Surakarta adalah
sebagai berikut:
Gambar 4.1
Grafik rasio ekonomis
rasio ekonomi
180%
160% 166.20%
140%
120%
100%
80% 98.00%
60%
40%
20%
0% 13.10%
2019 0 2020 0 2021 0
Dilihat dari grafik di atas menunjukan bahwa ditahun 2019 dan 2020 dinas
tenaga kerja Kota Surakarta tergolong ekonomis dalam menggunakan
anggaran. Namun di tahun 2021 dinyatakan tidak ekonomis karena anggaran
belanja lebih besar daripada realisasi belanja.
2. Rasio efisiensi
Efisiensi merupakan pencapaian output yang maksimal dengan input tertentu
atau penggunaan input yang rendah untuk mencapai output tertentu.
Anggaran dinas tenaga kerja Kota Surakarta dikatakan efisiensi apabila
output lebih besar dari pada input, artinya bahwa dengan dana realisasi yang
digunakan bisa menghasilkan output yang lebih besar. Hasil analisis kinerja
keuangan dengan pendekatan prinsip value for money pada dinas tenaga kerja
kota urakarta diketahui rasio efisiensi tahun 2019 sebesar 97,4% sehingga
dinyatakan kurang efisien, kemudian pada tahun 2020 sebesar 148,8%
sehingga dinyatakan tidak efisien. Serta pada tahun 2021 sebesar 6,8%
sehingga dinyatakan sangat efisien.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan tingkat rasio
efisiensi dinas tenaga kerja kota urakarta yang dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 4.2
Grafik rasio efisiensi
rasio efisiensi
166.20%
98.00%
13.10%
2019 2020 2021
Dari grafik tersebut menunjukan bahwa rasio efisiensi pada tahun 2019-2021
mengalami fluktuasi karena pada tahun 2019 dinyatakan kurang efisien,
kemudian pada tahun 2020 dinyatakan tidak efisien dan pada tahun 2021
dinyatakan sangat efisien. Menurun peneliti terjadinya ketidakefisienan
anggaran pada dinas tenaga kerja Kota Surakarta disebabkan oleh adanya
pandemic covid-19 yang merubah program-program dinas tenaga kerja Kota
Surakarta.
3. Rasio efektif
Efektivitas adalah hubungan antara keluaran (output) dengan tujuan.
Efektivitas tidak menyatakan tentang beberapa besar biaya yang dikeluarkan
untuk mencapai tujuan tersebut. Kinerja dinas tenaga kerja Kota Surakarta
dikatakan efektif apabila output lebih besar dari outcome, artinya bahwa hasil
yang dicapai bisa melebihi dari tujuan atau tareget yang hendak diacapai.
Dari tabel tersebut diketahui pada tahun 2019 rasio efektif sebesar 98%
sehingga dapat dinyatakan efektif. Kemudian pada tahun 2020 rasio efektif
sebesar 166,2% sehingga dapat dinyatakan sangat efektif. Serta pada tahun
2021 rasio efektif sebesar 13,1% sehingga dapat dinyatakan rasio tidak
efektif.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan tingkat rasio
efektivitas dinas tenaga kerja kota surakarta yang dapat digambarkan sebagai
berikut
Gambar 4.3
Grafik rasio efektif
r as io ef ekti f
180%
160%
140%
120%
100%
Axis Title
80%
60%
40%
20%
0%
2019 2020 2021
Dari gratik tersebut menunjukan bahwa rasio efektif kinerja keuangan dinas
tenaga kerja Kota Surakarta tahun 2019-2021 mengalami fluktusi. Hal
tersebut disebabkan karena pada tahun 2019 dinyatakan efektif. Kemudian
pada tahun 2020 dinyatakan sangat efektif. Serta pada tahun 2021 dinyatakan
rasio tidak efektif.
Pengukuran Efektivitas merupakan rasio yang menggambarkan akibat dari
dampak (outcome) dari output program dalam mencapai tujuan program.
Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai
tujuannya. Semakin besar output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan
atau sasaran yang ditentukan, maka semakin efektif proses kerja suatu unit
organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa dinas tenaga kerja Kota Surakarta
belum dapat dinyatakan berhasil karena penggunaan anggaran masih
fluktuasi.
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Rasio ekonomis pada kinerja keuangan dengan pendekatan prinsip value for
money pada Dinas Tenaga Kerja Kota Surakarta pada tahun 2019 dan 2020
dinyatakan ekonomis. Kemudian pada tahun 2021 dinyatakan tidak
ekonomis.
2. Rasio efisiensi pada kinerja keuangan dengan pendekatan prinsip value for
money pada dinas tenaga kerja kota surakarta pada tahun 2019 dinyatakan
kurang efisien, kemudian pada tahun 2020 dinyatakan tidak efisien. Serta
pada tahun 2021 dinyatakan sangat efisien.
3. Rasio efektifitas pada kinerja keuangan dengan pendekatan prinsip value for
money pada dinas tenaga kerja kota Surakarta pada tahun 2019 dinyatakan
efektif. Kemudian pada tahun 2020 dinyatakan sangat efektif. Serta pada
tahun 2021 dinyatakan rasio tidak efektif.
B. Rekomendasi
1. Bagi dinas tenaga kerja Kota Surakarta
Untuk dinas tenaga kerja Kota Surakarta dapat meninjau kembali program-
programnya agar dapat memenuhi konsep value for money. Dari hasil analisa
data kinerja keuangan masih fluktuasif.
2. Bagi penelitian selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan topik
yang sama, diharapkan untuk melakukan pengukuran kinerja tidak hanya
diukur dengan konsep value for money saja, tetapi juga dapat diukur dengan
menggunakan rasio keuangan daerah sehingga hasil penelitian menunjukkan
hasil yang lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
Ardila, I., & Putri, AA (2015). Analizo de financa efikeco en Tebing Tinggi
District Court. Journal of Accounting and Business Research, 15 (1), 78-85.
Kementerian dalam negeri. (1997). Kepmendagri No. 690 900 327 1996:
Pedoman Penilaian dan Kinerja Keuangan. Sekretariat Negara: Jakarta
Early Warning System (EWS) Pada PT. Asuransi Ramayana, Tbk Jakarta, 2009
Purwanti.2017.Anlisis Kinerja Berbasis Konsep Value For Money Pada Kegiatan Fisik Pekerjaan
Irigasi Donggala Kodi (Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu
Putra. 2015.Penilaian Kinerja Berbasis Value For Money Atas Penerimaan Pendapatan Asli
Daerah Kabupaten Tabana
Wira.2014.Analisis Kinerja Keuangan Pada Kegiatan Dinas Sosial Kabupaten Bintan Dengan
Menggunakan Konsep Value For Money
Indrayani.2018. Analisis Pengukuran Kinerja Dengan Menggunakan Konsep Value For Money
pada Pemerintah Kota Llhokseumawe (Studi Kasus Pada Dpkad Kota
Nazril. 2013. Penerapan Konsep Value For Money dalam Menilai Kinerja Pelayanan Sektor
Publik pada Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Kota Makassar
Dwi Ratmono (2015). Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual., Yogyakarta : UPP
STIM YKPN