Anda di halaman 1dari 91

SKRIPSI

ANALISIS VALUE FOR MONEY PADA LAPORAN


AKUNTANBILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LAKIP) DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN KAMPAR

Oleh :

NELTIA VILTA
195310499

PROGAM STUDI AKUNTANSI S1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2023

1
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur bagaimana kinerja instansi


Pemerintahan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar untuk tahun
2020-2022 menggunakan konsep value for money. Jenis penelitian ini adalah
metode Deskripsi kualitatif . Data yang digunakan adalah data primer dan
sekunder berupa hasil menganalisis data laporan kinerja instansi pemerintahan
(lKjIP) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar tahun 2020-2022.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Kampar dilihat dari rasio ekonomis yaitu pada tahun
2020 mencapai 88,42%, tahun 2021 mencapai 97,10%, dan tahun 2022 mencapai
97,61%. Sedangkan rasio efisiensi di tahun 2020 mencapai 107,80%, tahun 2021
101,80%, dan tahun 2022 mencapai 102,45% dan dinilai efesien. Dan rasio
efektivitas pada tahun 2020 mencapai 66,39% ini dinilai tidak efektif sedangkan
ditahun 2021 dan 2022 mencapai 169% dan 142% ini dinilai efektif. Maka Dinas
Pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Kampar pada tahun 2020-2022 tidak
memenuhi prinsip value for money.

Kata Kunci : ekonomis, efisiensi, dan efektivitas, value for money, kinerja
ABSTRACT

The purpose of this research is to measure how the performance of Government


agencies of the Tourism and Culture Office of Kampar Regency for 2020-2022
uses the concept of value for money. This type of research is a qualitative
description method. The data used are primary and secondary data in the form of
results of analyzing government agency performance report data (lKjIP) of the
Tourism and Culture Office of Kampar Regency in 2020-2022.
Based on the results of this study, it shows that the Tourism and Culture Office of
Kampar Regency, seen from the economic ratio, namely in 2020 it will reach
88.42%, in 2021 it will reach 97.10%, and in 2022 it will reach 97.61%.
Meanwhile, the efficiency ratio in 2020 reached 107.80%, in 2021 101.80%, and
in 2022 it reached 102.45% and was considered efficient. And the effectiveness
ratio in 2020 reached 66.39% which was considered ineffective, while in 2021
and 2022 it reached 169% and 142% which was considered effective. So the
Tourism and Culture Office of Kampar Regency in 2020-2022 does not fulfill the
value for money principle.

Keywords: economical, efficiency and effectiveness, value for money,


performance
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sektor Publik merupakan sektor yang memberikan pelayanan kepada

Masyarakat oleh sebab itu sektor publik dituntut untuk dapat mempertanggung

jawabkan kinerjanya (Hidayah, 2017).

Organisasi sektor publik ialah sektor yang mempunyai tujuan untuk

membantu pemerintahan dalam peningkatan layanan kepada masyarakat umum

baik dibidang kesehatan, jasa pelayanan publik, pendidikan, transportasi dan

lainnya. Suatu oganisasi dikatakan baik dalam pengelolaannya dapat dilihat

bagaimana hasil dari kinerjanya. Dalam konteks organisasi pemerintah,

akuntabilitas publik adalah memberikan informasi kepada publik yang menjadi `

pemangku kepentingan (Mahmudi, 2015).

dalam hal penyediaan sarana prasarana atau infrastruktur yang ditanggung

dinas atau pemerintah. Selain itu, melakukan beraneka ragam strategi lewat

program kegiatan sehingga dapat terlaksana sasaran yang diinginkan. Untuk

mengetahui apakah program kegiatan dilaksanakan dengan benar sehingga perlu

dilakukan pengukuran kinerja.

Sektor Publik merupakan sektor yang memberikan pelayanan kepada

Masyarakat oleh sebab itu sektor publik dituntut untuk dapat mempertanggung

jawabkan kinerjanya (Hidayah, 2017).


2

Organisasi sektor publik ialah sektor yang mempunyai tujuan untuk

membantu pemerintahan dalam peningkatan layanan kepada masyarakat umum

baik dibidang kesehatan, jasa pelayanan publik, pendidikan, transportasi dan

lainnya. Suatu oganisasi dikatakan baik dalam pengelolaannya dapat dilihat

bagaimana hasil dari kinerjanya. Dalam konteks organisasi pemerintah,

akuntabilitas publik adalah memberikan informasi kepada publik yang menjadi `

pemangku kepentingan (Mahmudi, 2015).

Kinerja keuangan merupakan hal yang sangat penting dan hal yang harus

dipahami dalam organisasi sektor publik dan pemerintahan. Seluruh pemerintahan

harus harus bisa menghasilkan kinerja keuangan yang baik. Untuk menentukan

tolak ukur kinerja yang sesuai maka diperlukannya sistem pengukuran kinerja.

Hal ini dimaksudkan untuk dapat membantu organisasi berfokus pada sasaran

yang sudah ditetapkan.

Kinerja merupakan gambaran mengenai suatu tingkat untuk mencapai

kegiatan, program, kebijakan tertentu dengan tujuan, sasaran, visi, dan misi

organisasi yang ada dalam strategi perencanaan organisasi tersebut (Oldison s;

Jantje jt;dan Inggriani A, 2014).

Sistem pengukuran kinerja sektor publik memiliki tujuan untuk membantu

manajer publik untuk penilaian pencapaian melalui alat ukur finansial dan non

finansial. Masyarakat menilai organisasi sektor publik sebagai sarang inefisiensi,

pemborosan, sumber kebocoran dana, dan institusi yang merugikan. Masyarakat

yang semakin cerdas dan kritis juga menuntut dilakukannya transparansi dan

akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga sektor publik. Tuntutan masyarakat ini


3

sesuai dengan (UU No.32 tahun 2004, dan No 33 tahun 2004) yang digunakan

sebagai dasar bagi serangkaian reformasi kelembagaan dalam menciptakan good

governance, yaitu pemerintahan yang bersih, ekonomis, efektif, transparan,

responsif, dan akuntabel.

Anggaran merupakan salah satu indikator dalam pengukuran kinerja

keuangan. Anggaran pendapatan daerah dan belanja daerah (APBD) ialah salah

satu gambaran kinerja pemerintahan daerah dari realisasi anggaran. Realisasi

APBD merupakan wujud pertanggung jawaban pemerintah daerah dalam

memberikan kepuasan terhadap masyarakat dengan tujuan dan kebijakan yang

telah dirancang. Untuk mendorong tercapainya tujuan strategis tersebut, Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar mengimplementasikannya

melalui program-program yang telah ditetapkan sesuai dengan perjanjian kinerja.

Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan (LAKIP) suatu bagian

dari upaya lembaga pemerintahan dalam memperkuat sistem akuntabilitas kinerja

serta memenuhi kewajiban dalam urusan pemerintahan. Dari laporan kinerja ini,

masyarakat sebagai pengguna informasi publik dapat mengetahui secara ringkas

dan lengkap tentang capaian kinerja sua tu instansi yang telah ditetapkan.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 merupakan dampak

dari perubahan paradigma pengelolaan pemerintahan dan pembangunan dimaksud

sebagai media informasi sekaligus bentuk akuntabilitas kegiatan-kegiatan yang

telah dilaksanakan selama kurun waktu satu tahun.

(Mardiasmo, 2018) mengatakan Value For Money ialah inti pengukuran

kinerja pada organisasi sektor publik karena kinerja pemerintah tidak bisa dari sisi
4

output yang dihasilkan saja, tetapi secara terintegrasi harus mempertimbangkan

input, output dan outcome secara bersama-sama. Permasalahan yang sering

dihadapi pemerintah saat melakukan pengukuran kinerja adalah sulitnya

menentukan output, karena output yang dihasilkan tidak selalu dinilai berwujud.

Value For Money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi pemerintah

yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu ekonomi, efisiensi, dan

efektivitas.

Penelitian tentang Value For Money sebelumnya telah dilakukan oleh

peneliti terdahulu, yaitu pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Nabilah Tyas

Garini (2021) yang berjudul Analisi Value For Money pada laporan akuntabilitas

kinerja instansi pemerintahan (LAKIP) dinas pendidikan provinsi riau pada 2018-

2019. Hasil penelitian ini menunjukkan pada periode 2018-2019 Dinas

Pendidikan provinsi Riau dari rasio ekonomis keseluruhan dinilai cukup

ekonomis. Dari rasio efisiensi, Kinerja Dinas pendidikan provinsi riau 2018-2019

dinilai cukup efisiensi. Dari segi efektifitas pada tahun 2018-2019 dinas

pendidikan provinsi riau dinilai kurang efektif (Nabila, 2021).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Felia Putri (2021), yang berjudul

Analisis Value For Money pada Kinerja Keuangan Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Riau periode Tahun 2018-2019. Hasil penelitian pada Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau menunjukkan bahwa rasio ekonomi

dari tahun 2018-2019 kinerja keuangan bersifat ekonomis. Tingat efisiensi pada

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau pada tahun 2018-2019 dinilai
5

efisien, dan dari segi efektivitas pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi

Riau pada tahun 2018-2019 juga dinilai efektif (Felia, 2021).

Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan Athaya Zhafira (2022),yang

berjudul Analisis Value For Money pada Laporan akuntabilitas kinerja keuangan

(LAKIP) Dinas sosial Provinsi Riau. Hasil penelitian pada dinas sosial Provinsi

Riau menunjukkan bahwa rasio ekonomi pada tahun 2020-2021 kinerja keuangan

bersifat ekonomis. Tingkat efisiensi pada Dinas Sosial Provinsi Riau pada tahun

2020-2021 dinilai dinyatakan efisiensi, dan dari segi efektifitas pada Dinas Sosial

Provinsi Riau Pada Tahun 2020-2021 dinilai tidak efektif (Athaya, 2022)

Penelitian ini meneliti kembali tentang konsep value for money pada Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar. Perbandingan penelitian kali ini

dan penelitian terdahulu yaitu penelitian kali ini meneliti sebuah objek yaitu Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar sedangkan di penelitian terdahulu

belum ditemukan penelitian value for money pada objek ini. Adapun perbedaan

penelitian terdahulu dengan penelitian kali ini yaitu pada tahun periode

dilakukannya penelitian tersebut atau periode terbaru. Pada penelitian terdahulu

ada beberapa permasalahan dalam pengukuran kinerja LAKIP salah satunya

pelaksanaan program yang masih berorientasi pada output daripada outcome. Hal

tersebut mengakibatkan munculnya fenomena semakin menguatnya tuntutan

akuntabilitas publik dan adanya transparansi dari pemerintah. Seharusnya

pemerintah lebih memperhatikan konsep value for money yang

mempertimbangkan input, output dan outcome secara bersamaan dalam organisasi

sektor publik. Maka dari itu peneliti mengambil objek penelitian di Dinas
6

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar karena selain belum pernah

diteliti, ada beberapa program dari penyerapan dana yang tidak dilaksanakan

secara maksimal, dengan hal itu peneliti ingin membandingkannya dengan

penelitian terdahulu dengan menerapkan konsep value for money yang dilihat dari

segi ekonomis, efisiensi dan efektivitas.

Menurut (Undang-Undang Nomor 10 2009) tentang kepariwisataan,

daerah tujuan wisata yang selanjutnya disebut destinasi pariwisata adalah kawasan

geografis yang spesifik berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang

didalamnya terdapat kegiatan kepariwisataan dan dilengkapi dengan ketersediaan

daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta

masyarakat yang saling terkait.

Dari sejumlah definisi “Cultural Tourism” atau Pariwisata Budaya atau

“Wisata Budaya” yang ada, tidaklah terlalu mudah untuk menentukan definisi

mana yang paling tepat untuk digunakan terutama bila dikaitkan dengan

kepariwisataan Indonesia. Pariwisata adalah bidang yang saat ini banyak

dibicarakan oleh banyak pihak. Undang-undang tentang kepariwisataan

mendefinisikan pariwisata sebagai berbagai macam hal yang berhubungan dengan

kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan/jasa yang disediakan

oleh pihak-pihak terkait seperti masyarakat, pengusaha, pemerintah maupun

pemerintah daerah..

Pariwisata budaya merupakan salah satu bentuk industri budaya, karena

pariwisata budaya memanfaatkan berbagai aspek kebudayaan secara massal dalam

suatu sistem produksi. Sebagai modal budaya (sumber daya), kebudayaan


7

disejajarkan dengan sumber daya yang lain seperti sumber daya alam dan

ekonomi (finansial). Salah satu kecenderungan global adalah tumbuhnya

kesadaran wisatawan untuk memahami warisan budaya masa lalu. Hal itu untuk

mencari ontensitas dan identitas budaya oleh wisatawan bersangkutan. Upaya

untuk memahami warisan budaya masa lalu (cultural heritage) tidak hanya

dilakukan dalam wilayah negara sendiri, akan tetapi juga lintas negara. Warisan

budaya masa lalu dianggap sebagai modal (cultural capital) dalam pengembangan

pariwisata budaya.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar mempunyai tugas

yaitu membantu Bupati dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang

pariwisata dan kebudayaan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas

Pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah kabupaten yang melaksanakan

fungsi penunjangan penyelanggaraan urusan pemerintah.

Sedangkan fungsi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar

yaitu.

1. Perumusan kebijakan di bidang pariwisata, pemasaran, kebudayaan

dan ekonomi kreatif serta kesekretariatan.

2. pelaksanaan koordinasi di bidang pariwisata, pemasaran, kebudayaan

dan ekonomi kreatif.

3. pelaksanaan kebijakan di bidang pariwisata, pemasaran, kebudayaan

dan ekonomi kreatif.


8

4. pelaksanaan pengembangan strategi dan program untuk peningkatan

kunjungan wisatawan melalui pengembangan destinasi pariwisata,

pemasaran dan kebudayaan Daerah.

5. pelaksanaan dan pembinaan dalam rangka pelestarian Cagar Budaya

Daerah, sejarah lokal, nilai-nilai tradisi Daerah dan kepercayaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, lembaga adat, serta museum skala

Daerah.

6. pelaksanaan pelayanan umum, kerjasama dan fasilitasi bagi

penyelenggaraan pembangunan pariwisata di Daerah.

7. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pariwisata,

pemasaran, kebudayaan dan ekonomi kreatif.

8. pelaksanaan fungsi kesekretariatan dinas.

9. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan

tugas dan fungsinya.

Berikut anggaran dan realisasi untuk masing-masing program yang

dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar pada tahun

2020 dan 2021.


9

Tabel 1.1
Alokasi dan Realisasi Anggaran Program Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Kampar Tahun 2020
(dalam rupiah)

NO PROGRAM ANGGARAN REALISASI %


1. Program Pelayanan 1.580.829.350 1.535.061.913 97,10
Administrasi
Perkantoran
2. Program Peningkatan 399.768.231 354.812.852 88,75
Sarana dan Prasarana
Aparatur
3. Program Pengembangan 233.100.000 232.722.000 99,83
Pemasaran Pariwisata
4. Program Peningkatan 6.850.000 4.800.000 70,07
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
5. Program Peningkatan 56.020.000 47.287.500 84,41
Pengembangan Sistem
Pelaporan Pencapaian
Kinerja Dan Keuangan
6. Program Pengembangan 995.277.448 363.439.000 36,51
Pemasaran Pariwisata
7. Program Pengembangan 4.821.631.598 4.476.631.800 92,84
Destinasi Pariwisata
8. Program Pengembangan 456.525.000 360.065.000 78,87
Kemitraan.
9. Program Pengembangan 26.274.000 25.573.000 97,33
Nilai Budaya
10. Program Pengelolaan 887.860.000 321.564.975 36,21
Keragaman Budaya
11. Program Pengembangan 416.325.000 400.824.100 96,27
Kerjasama Pengelolaan
Kekayaan Budaya
TOTAL 7.747.460.627,46 8.618.266.588
Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kampar

Tabel 1.2
Alokasi dan Realisasi Anggaran Program Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Kampar Tahun 2021
(dalam rupiah)

N
PROGRAM ANGGARAN REALISASI %
O
1. Program Pelayanan 5.048.279.025 4.878.496.465 96,63
Administrasi
10

Perkantoran
2. Program Peningkatan 2.417.133.168 2.233.690.928 92,41
Daya Tarik Destinasi
Pariwisata
3. Program Pemasaran 565.162.381 562.577.381 99,54
Pariwisata
4. Program Pengembangan 1.675.716.834 1.655.316.186 98,78
Suber Daya Pariwisata
Dan Ekonomi Kreatif
Tingkat Dasar
5. Program Pengembangan 4.571.328.380 4.533.258.235 99,16
Kebudayaan
6. Program Pengembangan 598.398.114 580.620.810 97,02
Kesenian Tradisional
TOTAL 14.876.008.90 14.443.960.005
2
Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kampar

Tabel 1.3
Alokasi dan Realisasi Anggaran Program Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Kampar Tahun 2022
(dalam rupiah)

2021
N PROGRAM
O
ANGGARAN REALISASI %
(Rp) (Rp)
1. Program Pelayanan 5.251.584.874 5.118.315.461 97,46
Administrasi
Perkantoran
2. Program Peningkatan 1.845.146.593 1.835.032.459 99,45
Daya Tarik Destinasi
Pariwisata
3. Program Pemasaran 1.606.553.512 1.599.743.512 99,58
Pariwisata
4. Program Pengembangan 537.236.609 536.636.609 99,88
Suber Daya Pariwisata
Dan Ekonomi Kreatif
Tingkat Dasar
5. Program Pengembangan 698.357.067 599.157.852 85,79
Kebudayaan
6. Program Pengembangan 598.550.579 587.726.054 99,70
Kesenian Tradisional
TOTAL 10.528.429.80 10.276.447.947
0
11

Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kampar

Dari laporan kinerja instansi pemerintah dinas pariwisata dan kebudayaan

kabupaten kampar periode 2020-2021 pada tabel 1.1 dapat dilihat pada tahun

2020 dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kampar memiliki 11 program dan pada

tahun 2021 memiliki 6 program.

Pada tahun 2020 terdapat 11 program yaitu program Pelayanan

Administrasi publik Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur, Program Peningkatan Disiplin Aparatur, Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan, Program

Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Program pembangunan Destimasi

Pariwisata, Program Pengembangan Kemitraan, Program Pengembangan Nilai

Budaya, Program Pengelolaan Keragaman Budaya, Program Pengembangan

Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya. Dari 11 program ini terdapat 4

program yang tidak mencapai 80% yaitu: Program Peningkatan Kapasitas Sumber

Data Aparatur, Program Pengembangan Pemasaran dan Pariwisata, program

Pengembangan Kemitraan dan Program Pengelolaan Keragaman Kebudayaan.

Pada tahun 2020 tidak terdapat realisasi yang penuh, program yang

mencapai anggaran realisasi tertinggi adalah Program Pengembangan Destinasi

Pariwisata realisasinya mencapai 4.476.631.800- sedangkan program yang

memiliki anggaran realisasi terendah pada tahun 2020 adalah program

peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan realisasi sebesar 4.800.000-.


12

Sedangkan pada tahun 2021 Dinas Pariwisata dan kebudayaan kampar

memiliki 6 program yaitu: Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program

Peningkatan Daya Tarik Destinasi Pariwisata, Program Pemasaran Pariwisata,

Program Pengembangan Sumber daya pariwisata dan Ekonomi kreatif tingkat

dasar, Program Pengembangan Kebudayaan dan Program Pengembangan

Kesenian Tradisional.

Pada tahun 2021 tidak terdapat anggaran realisasi yang penuh, program

yang mencapai anggaran tertinggi adalah Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran realisasinya mencapai 4.878.496.465- sedangkan program yang

mencapai anggaran realisasi terendah adalah Program Pemasaran Pariwisata

dengan realisasinya sebesar 562.577.381-. Dengan adanya program yang tidak

tercapai targetnya pada tahun 2020 dan 2021 membuktikan bahwa anggaran

Pariwisata dan kebudayaan kabupaten kampar belum terserap dengan optimal.

Untuk memastikan apakah pengeluaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Kampar telah ekonomis, efektif dan efisien diperlukan pengukuran

kinerja yaitu dengan cara mengukur kinerja keuangannya dan menerapkan konsep

Value For Money. Metode ini dibutuhkan agar pengeluaran bisa digunakan sesuai

dengan rencana kinerja yang telah dibuat, agar pengeluaran yang dimanfaatkan

dapat memberikan output sebaik-baiknya sehingga dapat memberikan hasil yang

maksimal.

Dan tahun 2022 Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kampar juga

mempunyai enam (6) program yaitu: Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran, Program Peningkatan Daya Tarik Destinasi Pariwisata, Program


13

Pemasaran Pariwisata, Program Pengembangan Sumber daya pariwisata dan

Ekonomi kreatif tingkat dasar, Program Pengembangan Kebudayaan dan Program

Pengembangan Kesenian Tradisional.

Pada tahun 2022 tidak terdapat anggaran realisasi yang penuh, program

yang mencapai anggaran tertinggi adalah Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran realisasinya mencapai 5.118.315.461 - sedangkan program yang

mencapai anggaran realisasi terendah adalah Program Pengembangan Suber Daya

Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Tingkat Dasar yaitu dengan realisasinya

536.636.609-. Dengan adanya program yang tidak tercapai targetnya pada tahun

2021 dan 2022 membuktikan bahwa anggaran Pariwisata dan kebudayaan

kabupaten kampar belum terserap dengan optimal. Untuk memastikan apakah

pengeluaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar telah

ekonomis, efektif dan efisien diperlukan pengukuran kinerja yaitu dengan cara

mengukur kinerja keuangannya dan menerapkan konsep Value For Money.

Metode ini dibutuhkan agar pengeluaran bisa digunakan sesuai dengan rencana

kinerja yang telah dibuat, agar pengeluaran yang dimanfaatkan dapat memberikan

output sebaik-baiknya sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal.

Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian

yang berjudul Analisis Value For Money Pada Laporan Akuntanbilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan

Kabupaten Kampar.
14

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian tersebut maka rumusan masalah penelitian ini adalah

sebagai beriku:

1. Bagaimana kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Kampar pada tahun 2020 sampai 2021 dengan menggunakan konsep

Value For Money yang ditinjau dari segi ekonomis ?

2. Bagaimana kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Kampar pada tahun 2020 sampai 2021 dengan menggunakan konsep

Value For Money yang ditinjau dari segi efisiensi ?

3. Bagaimana kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Kampar pada tahun 2020 sampai 2021 dengan menggunakan konsep

Value For Money yang ditinjau dari segi efektivitas ?

1.3 Tujuan Penelitian


Dengan adanya rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah;

1. Untuk mengukur kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Kampar pada tahun 2020 sampai 2021 dengan menggunakan konsep

Value For Money yang ditinjau dari segi ekonomis.

2. Untuk mengukur kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Kampar pada tahun 2020 sampai 2021 dengan menggunakan konsep

Value For Money yang ditinjau dari segi efisiensi.

3. Untuk mengukur kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Kampar pada tahun 2020 sampai 2021 dengan menggunakan konsep

Value For Money yang ditinjau dari segi efektivitas.

1.4 Mamfaat Penelitian


15

Hasil penulisan penelitian ini yaitu memberi manfaat bagi pihak yang

membutuhkan, penelitian ini berisi 3 hal utama ialah pengembangan ilmu

pengetahuan ialah sebagai berikut:

a. Pengembangan Ilmu Pengetahuan

1. Sebagai alat perencanaan untuk kegiatan selanjutnya.

2. Sebagai alat pengambilan keputusan.

3. Mempermudah dalam pencapaian tujuan yang diharapkan.

4. Dapat menemukan sesuatu yang baru.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi penulis

Dengan penelitian ini penulis berharap dapat menambah wawasan

pengetahuan secara langsung di lingkungan kinerja keuangan Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Kabupaten Kampar dalam menerapkan teori akuntansi dan

dapat berbagi ilmu pengetahuan yang berkhusus dengan masalah konsep

Value For Money.

2. Bagi instansi pemerintahan

Dengan penelitian ini penulis berharap dapat menjadi acuan

pertimbangan dan masukan dalam pengambilan keputusan dan memberi

pengetahuan bahwa setiap anggaran belanja negara dan daerah

(APBN/APBD) dapat dipertanggung jawabkan setiap tahun dan

memberikan penilaian serta informasi rinci kepada masyarakat tentang

program yang direncanakan pemerintah guna meningkatan kualitas

kehidupan rakyat dan anggaran program yang diberikan sesuai dengan

perencanaan pemerintah.
16

3. Peneliti lainnya

Dengan penelitian ini Penulis berharap penelitian ini bisa menjadi

acuan atau inspirasi untuk peneliti lain yang akan meneliti kasus yang

serupa.

c. Manfaat Kebijakan

1. Memberikan wawasan kepada masyarakat umum tentang kinerja

keuangan sektor publik khususnya pada Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Kampar.

2. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan tepat dan sesuai

sasaran sehingga terciptanya mutu pelayanan yang baik dengan

penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efesien.

3. Sebagai pengetahuan kinerja keuangan, Anggaran yang dibutuhkan,

Serta realisasi anggaran yang telah digunakan pada Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Kabupaten Kampar.

1.5 Sistematika Penulisan


Penulisan sistematika ini bertujuan untuk menggambarkan secara garis

besar penulisan. Penulisan ini Berdasarkan pada Panduan Penyusunan dan

Penulisan Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Riau tahun 2022 yang bertujuan untuk mendapatkan arah dan

gambaran yang jelas, penulisan ini dibagi menjadi 5 (lima) bab yaitu sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.


17

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Bab ini berisi tentang pengertian atau definisi yang diambil dari

kutipan buku yang terkait dengan penyusunan proposal.

Selanjutnya, berdasarkan telaah pustaka tersebut, akan dihasilkan

proposisi (pernyataan-pernyataan hipotetikal) yang biasa disebut

dengan hipotesis yang dapat diuji dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis penelitian yang akan digunakan,

tempat dan waktu penelitian, prosedur penelitian, subjek

penelitian, obyek penelitian, data yang digunakan, teknik

pengumpulan data, dan metode analisis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini membahas tentang analisis dari hasil observasi

penelitian untuk menjawab bagaimana kinerja keuangan Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar tahun 2020

sampai 2021 agar pengelolaan data dapat diolah secara efektif

dan efisien dalam pengambilan keputusan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini membahas kesimpulan yang berisikan jawaban

permasalahan bagaimana kinerja keuangan Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Kampar, sedangkan dengan saran yang


18

berisikan implikasi, dan tindak lanjut peneitian kepada penelitian

menemukan masalam baru.


BAB II
TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1 Telaah Pustaka

2.1.1 Organisasi sektor Publik


2.1.1.1 Pengertian sektor publik

Menurut (Mardiasmo, 2018b) sektor publik dapat dipahami sebagai suatu

entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang

dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.

Bastian, (2019) menyatakan bahwa dari sisi kebijakan publik, sektor

publik dipahami sebagai tuntutan pajak, birokrasi yang berlebihan, pemerintah

yang besar dan nasionalisasi versus privatisasi. Dari sudut pandang ilmu ekonomi,

sektor publik sering didefinisikan sebagai “suatu entitas” yang aktivitasnya

berhubungan dengan penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan

hak publik. Jadi, dapat disimpulkan sektor publik ialah segala hal yang

berhubungan dengan kepentingan umum yang berkaitan menghasilkan, mencari

dan melakukan transaksi pelayanan publik yang dibayar melalui pajak atau

pendapatan lainnya yang diatur oleh hukum.

2.1.1.2Pengertian organisasi sektor publik

Dinas pariwisata dan Kebudayaan termasuk kedalam organisasi sektor

publik. Organisasi sektor publik berperan penting dalam perekonomian negara,

karena terhubung langsung dengan lingkungan dan masyarakat setempat.

Nordiawan, (2010) organisasi sektor publik merupakan sebuah entitas ekonomi

yang memiliki keunikan tersendiri. Disebut sebagai entitas ekonomi karena

19
20

memiliki sumber daya ekonomi yang tidak kecil, bahkan bisa dikatakan sangat

besar.

2.1.2 Pengaranggaran sektor publik


2.1.2.1 Pengertian anggaran sektor publik

(Halim, Abdul., 2017) mengatakan bahwa anggaran sebagai alat

perencanaan yang digunakan untuk:

1. Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi.

2. Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan

organisasi serta alternatif pembiayaannya.

3. Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan

misi yang telah ditetapkan.

4. Mengalokasikan dana pada berbagai macam program dan kegiatan yang

telah disusun.

Anggaran dalam sektor publik disebut juga sebagai anggaran publik yang

mengacu pada anggaran pemerintah dan APBD merupakan ruang lingkup

keuangan daerah yang dikelola langsung oleh pemerintah daerah dalam bentuk

pertanggung jawaban untuk mencerminkan kemampuan pemerintah daerah dalam

melaksanakan tugas-tugas, pembangunan dan pelayanan sosial masyarakat.

Anggaran sektor publik juga berisi rencana yang dituangkan dalam bentuk

rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Anggaran

adalah pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode

waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran financial.


21

2.1.2.2 Tujuan anggaran sektor publik

(Nafarin, 2007) mengatakan anggaran sektor publik adalah sebagai

berikut:

1. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dari investasi

dana.

2. Merasionalkan sumber dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal.

3. Memberikan batasan jumlah dana yang dicari dan digunakan

4. Merincikan sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana, sehingga dapat

memudahkan pengawasan.

5. Menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap ulasan yang berkaitan

dengan keuangan.

2.1.2.3 Jenis-jenis anggaran sektor publik

Jenis anggaran sektor publik berkembang dan berubah sesuai dengan

kondisi perkembangan pemerintahan sebuah negara. Adapun jenis-jenis anggaran

sektor publik secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Anggaran Operasional (Operation Recurrent Budget)

Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-

hari dalam menjalankan pemerintahan.

2) Anggaran Modal (Capital/Investment Budget)

Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan

atas aktivas tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabotan, dan

sebagainya. Pada dasarnya pemerintah tidak memiliki uang yang dimiliki

sendiri, sebab seluruhnya adalah milik publik.


22

3) Anggaran Pengesahan (Tentative Anaced Budget)

Anggaran ini dibagi kedalam anggaran tentatif dan anggaran enaced.

Anggaran entatif adalah anggaran yang tidak memerlukan pengesahan dari

lembaga legislatif karena kemunculannya dipicu oleh hal-hal yang tidak

direncanakan sebelumnya. Sebaliknya anggaran enaced adalah anggaran

yang direncanakan, kemudian dibahas dan disetujui oleh lembaga

legislatif.

4) Anggaran Dana Alokasi Umum (DAU)

Dana alokasi umum adalah sejumlah dana yang dialokasikan kepada setiap

daerah otonom (Provinsi, Kabupaten, dan Kota) di Indonesia setiap

tahunnya sebagai dana pembangunan.

5) Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK)

Dana alokasi khusus adalah dana yang berasal dari APBN, yang

dialokasikan kepada daerah untuk membantu membiayai kebutuhan

tertentu.

2.1.3 Kinerja Dan Pengukuran kinerja


2.1.3.1. Pengertian kinerja Dan pengukuran kinerja

Berdasarkan PP No 58 Tahun 2005, kinerja adalah keluaran/hasil dari

kegiatan atau program yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan

penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas yang terukur. Menurut

(Halim, Abdul., 2017) sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah sistem

yang bertujuan untuk membantu manajer publik menilai capaian suatu strategi

berdasarkan tolak ukur kinerja yang ditetapkan. Pengukuran kinerja didefinisikan


23

sebagai monitoring dan pelaporan program berjalan, berupa aktivitas, proyek,

fungsi, atau kebijakan yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan. Kinerja yang diukur dapat ditekankan pada jenis atau level program

yang dijalankan (proses), produk atau layanan langsung yang dihasilkan (output),

maupun hasil ataupun dampak dari produk atau layanan (outcome) (Sulisworo,

2009).

Jadi, pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan

merupakan proses pencapaian strategis suatu manajement publik untuk tolak ukur

yang berdasarkan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Setiap

perusahaan mempunyain standar level dan jenis untuk menentukan apakah kinerja

tersebut berhasil atau tidaknya. Kinerja yang diukur pada level program tahapan

proses:output, dan outcome.

Kinerja dikatakan berhasil setelah melampaui standar kriteria perusahaan

yang telah ditentukan. Sedangkan jika kinerja keuangan suatu instansi tidak

berhasil mencapai kriteria yang ditentukan maka perusahaan atau instansi tersebut

sudah gagal dalam menangani kinerja keuangannya.

Sementara menurut (Mahsun, 2016) kinerja adalah adalah gambaran

mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan

dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam

strategic planning suatu organisasi. Seperti dengan membuat suatu laporan

keuangan yang telah memenuhi standar dan ketentuan dalam SAK (Standar

Akuntansi Indonesia) atau GAAP (Generally Accepted Accouting Principles) dan

lainnya (Sipahelut, Riana Christy., Sri Murni., 2018).


24

2.1.3.2 Tujuan Pengukuran kerja

Menurut Mardiasmo, (2018) dalam Sakinah, (2020) tujuan

pengukuran kinerja adalah:

1. Untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik (top down dan

bottom up)

2. Untuk mengukur kinerja finansial dan non-finansial secara berimbang

sehingga dapat ditelusuri perkembangan pencapaian strategi.

3. Untuk mengakomodasi pemahaman kepentingan manajer level menengah

dan bawah serta memotivasi agar mencapai good congruence.

4. Sebagai alat untuk mencapai kepuasan berdasarkan pendekatan individual

dan kemampuan kolektif yang rasional.

2.1.3.3 Manfaat pengukuran kinerja


Menurut Mardiasmo, (2018) yaitu:
1. Memberikan arah untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.

2. Memberikan pemahaman mengenai ukuran yang digunakan untuk menilai

kinerja manajemen.

3. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah.

4. Sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam rangka

memperbaiki kinerja organisasi.

5. Untuk memonitor pencapaian kinerja dan membandingkannya dengan

target kinerja serta melakukan tindakan korektif untuk memperbaiki

kinerja.
25

2.1.4 Laporan akuntabilitas kinerja instansi perusahaan (LAKIP)


LAKIP merupakan kerja akhir yang menggambarkan suatu kinerja

yang telah dicapai oleh suatu instansi pemerintahan bagaimana proses

pencapaiannya berkaitan dengan amanah yang diterima instansi pemerintahan atas

pelaksanaan program yang tanggung APBN/APBD. LAKIP juga merupakan

perwujudan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi kementerian sebagai

perwujudan Good Governance dan kebijakan yang transparan dan dapat

dipertanggung jawabkan. Penyusunan LAKIP berdasarkan siklus anggaran 1

tahun. LAKIP bertujuan untuk mewujudkan akuntanbilitas instansi pemerintah

kepada pihak-pihak yang memberikan amanah.

Menurut Agustin, R. D., dan Subardjo, (2017) fungsi LAKIP antara lain:

1. Untuk memuat kinerja instansi dan akuntanbilitasnya, yaitu gambaran

suatu tingkat pencapaian kegiatan, program, atau kebijakan dalam

mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi.

2. Sebagai sarana hubungan kerja organisasi yang berfungsi menjadi wadah

pengolahan informasi dan data.

3. Menjadi media informasi yang sejauh mana prinsip-prinsip tata kelola

yang baik diterapkan dan termasuk penerapan fungsi manajemen yang

benar pada intansinya.

4. Sebagai bentuk pertanggungjawaban tertulis suatu organisasi kepada

pemberi wewenang dan amanah, sehingga dapat berfungsi menjadi laporan

dari pimpinan unit organisasi.


26

2.1.5 Value for money


2.1.5.1 Pengertian Value for money

Value For Money adalah konsep pengukuran kinerja yang berdasarkan

pada elemen ekonomi, efesiensi, dan efektivitas (Halim dan Kusufi, 2018:128).

Organisasi sektor publik dituntut untuk memperhatikan Value for money dalam

menjalankan. Tuntutan ini sesuai dengan UU Nomor 17 tahun 2003 tentang

keuangan negara dan peraturan kementrian dalam negri (Wicaksono, 2015)

Nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah dinyatakan

bahwa pengelolaan keuangan negara dan daerah harus dikelola secara ekonomis,

efesien, efektif , serta bertanggung jawab berdasarkan dengan asas

keadilan(Indonesia, 2006). Melalui value for money diharapkan organisasi atau

instansi pemerintah dapat mengevalusi kinerja serta dapar memanilisir

pemborosan dan sumber kebocoran dana, karena value for money dapay

memberikan informasi apakah anggaran yang dibelanjakan menghasilkan nilai

(value) bagi masyarakatnya. Sedangkan arti dari komponen tersebut yaitu:

a. Ekonomi merupakan interaksi pasar dengan input di mana barang dan

jasa diperoleh dengan standar mutu yang dipersyaratkan dengan harga

yang terjangkau (Bastian, 2015). (Mardiasmo, 2018) menyatakan

bahwa ekonomi yaitu ketersediaan produk berkualitas dengan harga

terendah. Ekonomi adalah perbandingan sumber daya dan nilai

investasi yang dinyatakan dalam satuan moneter. Ekonomi terpaut

sejauh mana lembaga pemerintah mengurangi sumber daya produksi

sambil menghindari biaya yang tidak perlu. Sebuah kegiatan


27

dikatakan ekonomis asalkan dapat membatasi pengeluaran yang

kurang penting.

b. Efisiensi merupakan interaksi input dan output dimana barang dan jasa

yang diperoleh untuk organisasi dipakai dalam menggapai output yang

diinginkan (Bastian, 2015). (Mardiasmo, 2018) menyatakan bahwa

efisiensi yaitu memperoleh output tertinggi menggunakan input

seminimal mungkin atau menggunakan input yang minimal untuk

menggapai hasil tertinggi. Jika suatu tujuan dapat dicapai dengan

menggunakan sumber daya yang minimal, suatu kegiatan dapat

dikatakan efisien.

c. Efektivitas ialah interaksi output dan tujuan, dimana efektivitas

dihitung dengan mengetahui seberapa berpengaruhnya tingkat output

dan strategi organisasi dalam menggapai sasaran yang sudah

ditentukan. Efektivitas merupakan pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan. Menurut (Mardiasmo, 2018) yaitu tingkat pencapaian hasil

program dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sebuah

kegiatan dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan

sasaran akhir kebijakan.

2.1.5.2 Indikator Value for money


28

Gambar 1. 1
Skema Value For Money
EKONOMIS EFISIENSI EFEKTIVITAS
(Spending less) (Spending Well) (Spending Wisely)

INPUT PRIMER INPUT OUTPUT OUTCOME


(Rp) (Masukan) (Keluaran) (Hasil)

Peranan indikator kinerja adalah untuk menyediakan informasi sebagai

pertimbangan untuk pembuatan keputusan. Mardiasmo (2018) mengungkapkan

indikator Value For Money dibagi menjadi dua bagian yaitu indikator alokasi

biaya (ekonomis dan efisiensi) dan indikator kualitas pelayanan (efektivitas).

Indikator efisiensi menggambarkan hubungan antara masukan sumber daya oleh

suatu unit organisasi (seperti staf, upah, biaya administrasi) dan keluaran yang

dihasilkan. Sedangkan indikator efektivitas menggambarkan jangkauan akibat dan

dampak (outcome) dari keluaran (output) program dalam mencapai tujuan

program.

Indikator efisiensi dan efektivitas harus digunakan secara bersama-sama.

Karena disatu pihak mungkin pelaksanaannya sudah dilakukan secara ekonomis

dan efisien akan tetapi output yang dihasilkan tidak sesuai dengan target yang

diharapkan. Dilain pihak sebuah program dapat dikatakan efektif dalam mencapai

tujuan. Akan tetapi mungkin dicapai dengan cara yang tidak ekonomis dan efisien.

Jika suatu program efektif dan efisien maka program yang dijalankan dapat
29

dikatakan cost-effectiveness. Indikator efektivitas biaya merupakan kombinasi

informasi efisiensi dan efektivitas yang dapat memberikan ukuran kinerja buttom

line dalam sektor publik yang diidentikkan dengan pelayanan publik.

2.1.5.3 Anggaran Value for money

Menurut Ekawan et al (2009), pemakaian anggaran untuk value for money

dalam kegiatan organisasi swasta maupun pemerintah memiliki kelebihan dan

kelemahan.

Adapun kelebihan penggunaan anggaran adalah:

1) Pemakaian anggaran dapat mendorong dipakainya standar sebagai alat

pengukur prestasi suatu bagian atau individu didalam organisasi.

2) Pengelola/manajer dapat memeriksa dengan seksama penggunaan sumber

daya ekonomi yang dimiliki oleh organisasi, apakah sudah ekonomis,

efektif dan efisien.

3) Anggaran dapat digunakan sebagai alat koordinasi berbagai kegiatan

organisasi.

4) Pemakaian anggaran dapat membantu manajemen/pengelola dalam

pengambilan keputusan.

5) Pemakaian anggaran mengakibatkan anggaran timbulnya kesadaran

tentang pentingnya biaya sebelum dana disediakan.

6) Implementasi anggaran dapat menciptakan alat untuk pengawasan

kegiatan organisasi.

7) Penyusunan anggaran merupakan kekuatan manajemen/pengelola dalam

menyusun perencanaan dimana manajemen/pengelola organisasi melihat


30

kedepan untuk menentukan tujuan organisasi yang dinyatakan dalam

ukuran finansial.

Sedangkan kelemahan penggunaan anggaran adalah:

1) Anggaran dapat dipakai sebagai alat oleh manajemen/pengelola organisasi

apabila semua pihak secara terus menerus berusaha berkoordinasi dan

bertanggung jawab atas tercapainya tujuan yang telah ditentukan didalam

anggaran.

2) Anggaran didasarkan pada estimasi atas kegiatan yang akan datang,

ketepatan estimasi sangat tergantung kepada pengalaman dan kemampuan

estimator, dan ketidaktepatan anggaran berakibat tidak dapat dipakainya

anggaran sebagai alat perencanaan, koordinasi, dan pengawasan dengan

baik.

3) anggaran tidak dapat menggantikan fungsi manajemen/pengelola, tetapi

anggaran oleh manajemen/organisasi perlu disadari sebagai alat untuk

membantu manajemen/pengelola.

4) anggaran harus disesuaikan dengan perubahan kondisi dan asumsi.

2.5.3.4 Pengukuran kinerja Value for money

Value For Money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi

pemerintah dan sektor publik Mardiasmo, (2018). Kinerja pemerintah tidak dapat

dinilai dari sisi output yang dihasilkan semata, akan tetapi secara terintergrasi

harus mempertimbangkan input, ouput dan outcome secara bersama-sama.

2.2 Hipotesis
31

Berdasarkan uraian yang telah dibahas, Berlandaskan Latar belakang dan

teori yang telah di ajukan oleh penulis maka peneliti dapat mengemukakan

hipotesis yaitu:

1. Kinerja Keuangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Kampar belum memenuhi prinsip Value For Money yang ditinjan dari

segi ekonomis.

2. Kinerja Keuangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Kampar belum memenuhi prinsip Value For Money yang ditinjan dari

segi efisiensi.

3. Kinerja Keuangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Kampar belum memenuhi prinsip Value For Money yang ditinjan dari

segi efektifitas.
32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Desain Penelitian

Desai penelitian yang digunakan peneliti kali ini ialah pendekatan penelitian

deskriptif kualitatif. Penelitian berupa data yang didapatkan dan disusun semaksimal

mungkin kemudian dianalisis berdasarkan teori yang relavan dengan permasalahan

kemudian untuk mengambil kesimpulan dan saran. (Komariah, Aan., 2020)

Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkapkan situasi

sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-

kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh

dari situasi yang alamiah. Tetapi, penelitian kualitatif tidak hanya sebagai upaya

mendeskripsikan data tetapi deskripsi tersebut hasil dari pengumpulan data yang

sahih yang dipersyaratkan kualitatif yaitu wawancara mendalam, observasi

partisipasi, studi dokumen, dan dengan melakukan triangulasi. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui kondisi kinerja keuangan Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten kampar jika dilihat menggunakan rasio value for money serta

mengumpulkan dan menyajikan data yang diterima dari Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Kampaar ialah berupa data Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP) Periode (2020-2021) penelitian ini di kerjakan dengan

dengan data yang di dapatkan kemudian disusun semacam itu kemudian dianalisis
33

berdasarkan teori-teori yang signifikan dengan permasalahan dalam pengambilan

kesimpulan dan saran.

3.2Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sebuah hal yang menjadi titik perhatian dalam

penelitian tersebut. Objek penelitian ini dilakukan di Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Kampar yang beralamat di Jl. Tuanku Tambusai

Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar

3.3 Operasional Variabel

Operasional Variabel adalah definisi yang diberikan ke variabel dan

memberi arti bagaimana variabe tersebut dinilai.

Variabel penelitian ini dinilai dengan analisis value for money dapat dinilai

dengan 3 rasio utama. Berikut 3 rasio utama adalah sebagai berikut:

a. Rasio ekonomi

Menurut Mahsun, (2016) kriteria ekonomis adalah:

1. Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (X < 100%) maka ekonomis atau

sangat ekonomis.

2. Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (X = 100%) maka ekonomis

berimbang atau cukup ekonomis.

3. Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (X >100%) maka tidak ekonomis.

33
34

Cara mengukur tingkat ekonomis adalah:

Input
Ekonomis= X 100 %
Nilai Input

Keterangan :

Input : Realisasi Anggaran

Angka input yang dimaksud adalah angka realisasi

anggaran yang dikeluarkan pada setiap kegiatan yang

dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Kampar

Nilai Input : Anggaran

Angka nilai input yang dimaksud adalah angka target

anggaran yang ditetapkan sebelumnya pada rancangan

kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Kampar

b. Rasio efisiensi

Rasio efisiensi menjelaskan pencapaian output yang maksimal

dengan input tertentu atau pengguna input rendah untuk mencapai

output tertentu.

Menurut Mahsun, (2016) kriteria efisiensi adalah:

1. Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (X < 100%) maka tidak efisien.

2. Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (X = 100%) maka efisiensi

berimbang atau cukup efisien.

3. Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (X > 100%) berarti efisien atau sangat

efisien.
35

Cara mengukur tingkat efisiensi adalah:

Output
Efisiensi= X 100 %
Input

Keterangan:

Output : Persentase Realisasi Fisik dari Program

Angka output yang dimaksud adalah persentase realisasi fisik dari

program-program yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Kampar.

c. Rasio Efektivitas

Rasion efektivitas menjelaskan tingkan pencapaian hasil dari

program oleh target yang telah ditetapkan. Ukuran efektivitas

dinilai dengan standar penilaian keuangan (Medi, 1996 dalam

budiarto,2007)

Menurut Mahsun, (2016) kriteria efektivitas adalah:

1. Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (X < 100%) maka tidak efektif.

2. Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (X = 100%) maka efektif

berimbang atau cukup efektif.

3. Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (X > 100%) berarti efektif atau sangat

efektif.

Cara mengukur tingkat efektivitas adalah:

Outcome
Efektivitas= X 100 %
Output
36

Keterangan:

Outcome : Capaian sasaran

Angka outcome yang dimaksud adalah realisasi yang telah dicapai

akibat pelaksanaan program atau kegiatan.

Output : Target Sasaran

Angka output yang dimaksud adalah target sasaran dari program-

program yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Kampar.

3.4 Jenis dan sumber data

3.4.1 Jenis Data


Jenis data di penelitian ialah data kualitatif. Data ini didapatkan langsung

dari objeknya ialah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Kampar, tetapi masih harus dilakukan pengolahan lebih

lanjut tentang data target dan realisasi tahun anggaran 2020 sampai dengan 2021.

3.4.2 Sumber data


Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan terbagi menjadi dua:

1. Data Primer

Data primer di penelitian ini merupakan sumber informasi langsung yang

berkaitan dalam penelitian berupa keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian

yaitu hasil dari wawancara serta dokumen.

2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah Laporan Akuntanbilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP) periode 2020-2021, literatur, jurnal, buku, skripsi


37

terdahulu serta sumber-sumber yang berkaitan dengan Value for Money pada

pengukuran kinerja sektor publik sebagai penunjang penelitian ini.

3.5 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ialah analisis

dokumen, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mencari berbagai

informasi yang dibutuhkan melalui dokumen, buku-buku, atau sumber data

tertulis lainnya baik yang berupa teori, laporan penelitian, atau penemuan

sebelumya. Laporan yang diolah adalah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Paiwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar tahun 2020 dan 2021.

3.6 Teknik analisis data

Tahap awal penelitian ini yaitu melakukan pengumpulan data melalui

sumber data berbentuk dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintahan (LAKIP). Metode analisis data yang dipakai oleh peneliti adalah

analisis deskriptif. Peneliti akan melakukan penilaian kinerja keuangan melalui

metode Value For Money dengan melihat 3 rasio, yaitu rasio ekonomis, rasio

efisiensi, dan rasio efektivitas. Dari penilaian rasio ini lalu peneliti akan

menjelaskan hasil perhitungan lalu melakukan analisa dari hasil penilaian tersebut

utuk membuktikan apakah kinerja keuangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Kampar telah baik atau belum. Data-data untuk menghitung ketiga

rasio ini diperoleh dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pariwisata Dan

Kebudayaan kabupaten Kampar.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum


Penyelenggaraan otonomi daerah menuntut nilai dasar yang senantiasa

dapat mengakomodasikan kebutuhan yang berorientasi kepada aspirasi

masyarakat dengan prinsip-prinsip demokratisasi, peranserta, pemerataan dan

berkeadilan. Kondisi tersebut menuntut adanya kerangka berpikir yang terstruktur

untuk dapat memberdayakan fungsi publik agar lebih sesuai dengan tuntutan

perkembangan ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Untuk itu diperlukan

peningkatan budaya dan etos kerja yang berorientasi kepada pencapaian hasil

serta pertanggungjawaban berdasarkan nilai-nilai akuntabilitas menuju Good

Governance, yakni tata kepemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, dan

bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap

penyelenggara pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan

mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara.

Dalam Ketetapan MPR Rl Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelenggara

Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Undang -

Undang Nomor 28 Tahun 1998 tentang Penyelenggara Negara yang bersih dan

bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, dalam Pasal 3 dinyatakan bahwa asas-

asas umum penyelenggara negara meliputi: 1). Asas Kepastian Hukum, 2). Asas

tertib Penyelenggara Negara, 3). Asas Kepentingan Umum,4). Asas Keterbukaan,

5). Asas Proporsi Analitis dan 6). Asas Akuntabilitas.

38
39

Dalam penjelasan Pasal tersebut, Asas Akuntabilitas adalah asas yang

menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir serta kegiatan penyelenggara

negara harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat dan rakyat sesuai

dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, pemerintah telah menerbitkan

Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah. Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap instansi Pemerintah

sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta

kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada suatu perencanaan

strategis yang ditetapkan oleh Instansi masing-masing yang akan menggambarkan

kinerja Instansi Pemerintah yang bersangkutan dalam bentuk Laporan Kinerja

(LKj).

Pada era keterbukaan dan pada situasi krisis multi dimensi seperti saat ini,

masyarakat selaku stakeholdre's serta unsur pemerintah daerah semakin menuntut

aparat pemerintah untuk memberikan pelayanan yang prima dan sesuai dengan

aturan yang berlaku. Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap perkembangan

sosial ekonomi, pelayanan yang akuntabilitas, transparan dan aspiratif tersebut

merupakan tantangan dan sekaligus peluang yang harus dimanfaatkan dalam

rangka akselerasi pemberdayaan masyarakat di segala bidang.

Untuk itu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar sebagai

salah satu unit kerja yang bertugas mengkoordinasikan dan menangani

permasalahan di bidang pariwisata dan Kebudayaan selama Tahun 2022 ini telah
40

sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dan berupaya memenuhi tuntutan serta

keinginan masyarakat dengan tetap memperhatikan hal-hal prioritas yang menjadi

kebutuhan masyarakat.

4.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi


Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kampar Nomor 06 Tahun 2016 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar,

memiliki tugas pokok melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah di bidang

Pariwisata dan Kebudayaan. Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten kampar memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Perumuskan kebijakan tekhnis pelaksanaan operasional pembangunan di

bidang Pariwisata dan Kebudayaan skala Kabupaten.

2. Penyelengaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

pariwisata dan kebudayaan.

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pariwisata dan Kebudayaan.

4. Pelaksanaan pengembangan Pariwisata dan Kebudayaan.

5. Pelaksanaan kebijakan promosi dan pemasaran Pariwisata dan

Kebudayaan

6. Pelaksanaan rencana induk pengembangn pariwisata

7. Pelayanan Administrasi

8. Pelaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

bidang tugas dan fungsinya.


41

4.1.3. Struktur Organisasi/Sususnan Kepegawaian


Struktur Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar

adalah sebagai berikut :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat.

1)Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian

2)Perencana.

3)Analis Keuangan Daerah / Pusat

c. Bidang Destinasi Pariwisata

d. 1)Adytama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif.

e. Bidang Pemasaran.

1) Adytama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif.

f. Bidang Ekonomi Kreatif

1) Adytama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif

g. Bidang Kebudayaan

1) Pamong Budaya

h. Kelompok Jabatan Fungsional


GAMBAR 4.1
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KAMPAR

KEPALA DINAS

SEKRETARIS
Kelompok Jabatan Fungsional

Kasubbag Umum Analisis Keuangan Perencanaan


dan Kepegawaian Pusat/Daerah

Kepala Bidang Kepala Bidang Pemasaran Kepala Bidang Kepala Bidang


Pengembangan Destinasi Pariwisata Ekonomi Kreatif Kebudayaan
Pariwisa

Adytama Kepariwisataan Adytama Keparwisataan


Adytama Kepariwisataan Kepala Bidang Kebudayaan
dan Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Kreatif
dan Ekonomi Kreatif

Adytama Kepariwisataan Adytama Kepariwisataan Pamong Budaya


Adytama Kepariwisataan
dan Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Kreatif
dan Ekonomi Kreatif

Unit Pelaksana Teknis

Sumber: LKJIP Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar

42
43

Uraian Tugas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar

Struktur Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar

adalah sebagai berikut :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat.

1) Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian

2) Perencana.

3) Analis Keuangan Daerah / Pusat

c. Bidang Destinasi Pariwisata

1) Adytama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif.

d. Bidang Pemasaran.

1) Adytama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif.

e. Bidang Ekonomi Kreatif

1) Adytama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif

f. Bidang Kebudayaan

1) Pamong Budaya g. Kelompok Jabatan Fungsional

Berikut jumlah Pegawai Negri Sipil (PNS) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Kampar Sebanyak 29 orang dan tenaga bantu tidak tetap sebanyak 33

orang, jumlah seluruhmya 62 orang , Sedangkan Data Pegawai berdasarkan Tingkat


44

Pendidiksa, Pangkat dan golongan pegawai Negri Sipil dan Tenaga Honorer Tahun

2020 Adalah:

A. Daftar PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berikut adalah tabel PNS Berdasarkan tingkat pendidikan:


Tabel 4.1
Daftar PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan Per Desember Tahun 2020
NO Tingkat Jumlah Ket
Pendidikan
1 Strata 2 3 Orang
2 Strata 1 15 Orang
3 Sarjana Muda -
4 Diploma III -
5 Diploma II -
6 SLTA 11 Orang
7 JUMLAH 29 Orang
Sumber: LKJIP Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Tahun 2020

B. Daftar PNS Berdasarkan Pangkat Dan Golongan

Berikut adalah daftar PNS berdsarkan pangkat dan golongan:


Tabel 4.2
Daftar PNS Berdasarkan Pangkat Dan Golongan Per Desember Tahun 2020

No Pangkat (Gol/Ruang) Jumlah Ket


1 Pembina Utama (IV/ c) 1 Orang
2 Pembina TK I (IV/ b) 1 Orang
3 Pembina (IV/ a) 2 Orang
4 Penata TK I (III/ b) 10 Orang
5 Penata (III/d) 3 Orang
6 Penata Muda TK I (III/b) 5 Orang
7 Penata Muda (III/a) 1 Orang
8 Pengaturan TK I (II/b) 1 Orang
9 Pengaturan (II/c) 1 Orang
10 Pengaturan Muda TK I 3 Orang
(II/b)
11 Pengaturan Muda (II/a) 1 Orang
JUMLAH 29 Orang
Sumber: LKJIP Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Tahun 2020
45

C. Daftar Pegawai Bantuan Tidak Tetap Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Berikut adalah daftar pegawai bantuan tidak tetap berdasarkan jangka


pendidikan:
Tabel 4.3
Daftar Pegawai Bantuan Tidak Tetap Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Per Desember Tahun 2020

N
Tingkat Pendidikan Jumlah Ket
O

2 Strata 1 10 Orang
4 Diploma III 2 Orang
5 SLTA 17 Orang
6 SLTP 4 Orang
7 JUMLAH 33 Orang
Sumber: LKJIP Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Tahun 2020

Dan jumlah Pegawai Negri Sipil (PNS) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Kampar Sebanyak 27 orang dan tenaga bantu tidak tetap sebanyak 40

orang, jumlah seluruhmya 67 orang , Sedangkan Data Pegawai berdasarkan Tingkat

Pendidiksa, Pangkat dan golongan pegawai Negri Sipil dan Tenaga Honorer Tahun

2021 Adalah:

A. Daftar PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berikut adalah tabel PNS Berdasarkan tingkat pendidikan:


Tabel 4.4
Daftar PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan Per Desember Tahun 2021

N Tingkat
Jumlah Ket
O Pendidikan

1 Strata 2 3 Orang
2 Strata 1 14 Orang
3 Sarjana Muda -
46

4 Diploma III -
5 Diploma II -
6 SLTA 10 Orang
7 JUMLAH 27 Orang
Sumber: LKJIP Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Tahun 2021

B. Daftar PNS Berdasarkan Pangkat Dan Golongan

Berikut adalah daftar PNS berdsarkan pangkat dan golongan:


Tabel 4.5
Daftar PNS Berdasarkan Pangkat Dan Golongan
Per Desember Tahun 2021

No Pangkat (Gol/Ruang) Jumlah Ket


1 Pembina Utama (IV/ c) 1 Orang
2 Pembina TK I (IV/ b) -
3 Pembina (IV/ a) 2 Orang
4 Penata TK I (III/ d) 10 Orang
5 Penata (III/c) 2 Orang
6 Penata Muda TK I (III/b) 5 Orang
7 Penata Muda (III/a) -
8 Pengaturan TK I (II/d) 2 Orang
9 Pengaturan (II/c) 2 Orang
10 Pengaturan Muda TK I (II/b) 2 Orang
11 Pengaturan Muda (II/a) 1 Orang
JUMLAH 27 Orang
Sumber: LKJIP Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Tahun 2021

C. Daftar Pegawai Bantuan Tidak Tetap Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Berikut adalah daftar pegawai bantuan tidak tetap berdasarkan jangka


pendidikan:
47

Tabel 4.6
Daftar Pegawai Bantuan Tidak Tetap Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Per Desember Tahun 2021

NO Tingkat Pendidikan Jumlah Ket


2 Strata 1 12 Orang
4 Diploma III 2 Orang
5 SLTA 25 Orang
6 SLTP 1 Orang
7 JUMLAH 40 Orang
Sumber: LKJIP Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Tahun 2021

Sedangkan jumlah Pegawai Negri Sipil (PNS) Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Kampar Sebanyak 27 orang dan tenaga bantu tidak tetap

sebanyak 44 orang, jumlah seluruhmya 71 orang , Sedangkan Data Pegawai

berdasarkan Tingkat Pendidiksa, Pangkat dan golongan pegawai Negri Sipil dan

Tenaga Honorer Tahun 2022 Adalah:

A. Daftar PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berikut adalah tabel PNS Berdasarkan tingkat pendidikan:


Tabel 4.7
Daftar PNS Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Per Desember Tahun 2022

NO Tingkat Pendidikan Jumlah Ket


1 Strata 2 3 Orang
2 Strata 1 15 Orang
3 Sarjana Muda -
4 Diploma III -
5 Diploma II -
6 SLTA 9 Orang
7 JUMLAH 27 Orang
Sumber: LKJIP Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Tahun 2022
48

B. Daftar PNS Berdasarkan Pangkat Dan Golongan

Berikut adalah daftar PNS berdsarkan pangkat dan golongan:


Tabel 4.8
Daftar PNS Berdasarkan Pangkat Dan Golongan
Per Desember Tahun 2021

No Pangkat (Gol/Ruang) Jumlah Ket


1 Pembina Utama (IV/ c) 1 Orang
2 Pembina TK I (IV/ b) -
3 Pembina (IV/ a) 2 Orang
4 Penata TK I (III/ d) 9 Orang
5 Penata (III/c) 2 Orang
6 Penata Muda TK I (III/b) 4 Orang
7 Penata Muda (III/a) 2 Orang
8 Pengaturan TK I (II/d) 2 Orang
9 Pengaturan (II/c) 1 Orang
10 Pengaturan Muda TK I (II/b) 1 Orang
11 Pengaturan Muda (II/a) 1 Orang
JUMLAH 27 Orang
Sumber: LKJIP Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Tahun 2022

C. Daftar Pegawai Bantuan Tidak Tetap Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Berikut adalah daftar pegawai bantuan tidak tetap berdasarkan jangka


pendidikan:
Tabel 4.9
Daftar Pegawai Bantuan Tidak Tetap Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Per Desember Tahun 2022

NO Tingkat Pendidikan Jumlah Ket


2 Strata 1 15 Orang
4 Diploma III 2 Orang
5 SLTA 27 Orang
6 SLTP -
7 JUMLAH 44 Orang
Sumber: LKJIP Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Tahun 2022
49

4.1.4 Visi dan misi


1. Visi

Visi merupakan cara pandang jauh kedepan yang merupakan gambaran citra,

nilai, arah dan tujuan yang akan menjadi pemandu dalam mencapai masa depan Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar secara konsisten, realistis, produktif

serta kreatif dalam melaksanakan program. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Kampar mengacu pada Visi/Misi Kabupaten Kampar, RPJP, RPJM

sebagai berikut :

“ TERWUJUDNYA KABUPATEN KAMPAR SEBAGAI WILAYAH

INDUSTRI DAN PERTANIAN YANG MAJU DENGAN MASYARAKAT

YANG RELIGIUS, BERADAT, BERBUDAYA DAN SEJAHTERA “

Adapun alasan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mencanangkan untuk

menjadi institusi yang handal dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisata dan

Pengembangan kebudayaan saat ini adalah karena Kabupaten Kampar memiliki

beberapa potensi untuk mendukung pengembangan pariwisata dan pengembangan

kebudayaan antara lain :

1. Letak Kabupaten Kampar yang strategis, antara ibukota provinsi Riau

dan Sumatera Barat (Sumatera Barat merupakan Objek Wisata

Nasional).

2. Jarak ibukota provinsi Riau dan Bandara ke objek wisata relatif dekat

50-100km (dapat ditempuh 1-2 jam perjanan darat)


50

3. Kabupaten Kampar memiliki budaya yang mengakar sejak lama pada

masyarakat serta memiliki keragaman budaya yang dapat menarik

wisatawan datang ke Kabupaten Kampar.

4. Kabupaten Kampar memiliki kekayaan sumber daya alam yang

mempesona, alami dan dilalui garis Khatulistiwa, dimana dapat

dikembangkan sebagai wisata IPTEK.

5. Kabupaten Kampar kaya akan jenis makan dan minuman tradisional

yang dapat dijadikan wisata kuliner di Provinsi Riau.

6. Tersedianya berbagai sarana dan prasarana Pariwisata dan kebudayaan

di Kabupaten Kampar.

7. Memiliki kelembagaan adat serta tingginya antusias masyarakat dalam

pengembangan nilai-nilai adat.

Visi ini dijabarkan lebih lanjut ke dalam misi yang akan menjadi tanggung

jawab seluruh jajaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar dengan

senantiasa berupaya meningkatkan koordinasi dan hubungan kerjasama dengan

seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Kampar yang terdiri dari aparatur pemerintah

daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Organisasi Politik, Organisasi Sosial

Kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi Profesi, Lembaga

Pendidikan, Dunia Usaha, dan Tokoh Masyarakat untuk mewujudkan cita-cita masa

depan Kabupaten Kampar.


51

2. Misi

Untuk merealisasikan Visi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Kampar seperti tersebut diatas, dikembangkan misi organisasi yang harus dipahami

oleh seluruh stakeholder's, karena menjadi tanggung jawab bersama segenap

komponen sesuai dengan proporsinya.

Misi Kabupaten Kampar yang menjadi acuan Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Kampar adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan Kawasan Pariwisata dan Industri pengeolahan yang maju

Memperkuat Citra Kampar sebagai serambi Mekah Riau yang religious, beradat dan
berbudaya.

4.1.5 Perjanjian Kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten


Kampar

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

transparan, dan akuntable serta berorientasi pada hasil dan dalam rangka mencapai

target kinerja jangka menengah seperti yang ditetapkan dalam dokumen perencanaan.

Dalam hal ini dokumen Perjanjian kinerja tahunan terlampir.

4.1.6 Tujuan dan Sasaran Dinas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan


Kabupaten Kampar
Berdasarkan atas Visi dan Misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Kampar Tahun 2017 – 2022 maka diurumuskan tujuan sebagai berikut :


52

1. Meningkatkan profesionalitas SDM Dinas Pariwisata, Kebudayaan, dan Stake

Holder Pariwisata, kebudayaan dan masyarakat.

2. Meningkatkan kwalitas objek wisata, sarana dan prasarana budaya dengan

melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan, bekerjasama dengan

Stakeholder serta masyarakat.

3. Meningkatkan partisipasi, peran aktif, kelembagaan pariwisata dan

kebudayaan. Sasaran pembangunan pariwisata dan kebudayaan Kabupaten

Kampar dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Kabupaten Kampar adalah

sebagai berikut :

1. Misi Lima : Mengembangkan kawasan pariwisata dan industri pengolahan

yang maju.

Sasaran:

1. Meningkatnya publikasi dan ekspose pariwisata daerah

2. Dimantapkannya destinasi wisata yang kreatif, inovatif dan berkarakter lokal

dengan infrastruktur yang berkualitas dan memadai.

3. Dimantapkannya destinasi wisata di kawasan konservasi.

4. Terjaganya kelestarian lingkungan pada kawasan destinasi wisata

5. Terfasilitasinya dan terbinanya masyarakat lokal pengelola dalam

pengembangan destinasi wisata yang kreatif, inovatif dan berakarakter lokal

6. Terbentuknya jejaringan komunikasi kelompok sadar wisata

2. Misi Enam : Memperkuat citra kabupaten Kampar sebagai serambi mekah

Riau yang religious, beradat dan berbudaya.


53

Sasaran :

1. Meningkatnya aktivitas dan ekspresi seni dan budaya lokal

2. Terdokumentasinya warisan adat, seni dan budaya lokal

3. Menguatnya pelaku serta komunitas seni dan budaya lokal

4. Terintegrasinya pengetahuan sejarah, kesenian dan budaya lokal dalam

kurikulum pendidikan

4.2 Hasil Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang tingkat ekonomi, efisien

dan efektif Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pariwisata dan Kabupaten

Kampar pada tahun 2020-2022. Berikut adalah hasil penelitian menurut Value for

Money:

4.2.1 Ekonomi
Rasio ekonomis mengukur tingkat kehematan dari pengeluaran yang

dilakukan oleh suatu instansi pemerintah. Dikatakan ekonomis jika semakin kecil

nilai rasionya maka semakin ekonomis juga kinerja Dinas Pariwisata dan Kabupaten

Kampar dalam menggunakan anggaran yang ditetapkan.

Input
Ekonomis= X 100 %
Nilai Input
54

Keterangan :

Input : Realisasi Anggaran

Angka input yang dimaksud adalah angka realisasi anggaran

yang dikeluarkan pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar.

Nilai Input : Anggaran

Angka nilai input yang dimaksud adalah angka target anggaran

atau pagu yang ditetapkan sebelumnya pada rancangan kinerja

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar.

Berikut ini ialah perhitungan rasio ekonomis pada Dinas Pariwisata dan

Kabupaten Kampar periode 2020-2022:

Tabel 4.1
Rasio Ekonomis Program/Kegiatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Kampar Tahun 2020

Program Kegiatan Anggaran Realisasi %


Program 1.Penyediaan Jasa
Pelayanan Komunikasi Sumber Daya 62.100.000 37.825.535 60,91
Administrasi Air Dan Listrik
Perkantoran 2. Penyediaan Jasa
Peralatan Dan 114.591.900 112.833.000 98,47
Perlengkapan Kantor
3. Penyediaan Jasa
74.691.550 73.001.550 97,74
Kebersihan Kantor
4. Penyediaan Jasa
8.450.000 8.3302.000 98,25
Perbaikan Peralatan
5. Penyediaan Alat Tulis
Kantor 77.425.250 77.335.878 99,88
6. Penyediaan Baraang
173.388.500 173.359.475 99,98
Cetakan dan Penggandaan
7. Penyediaan Komponen
Instalasi 4.282.000 4.253.875 99,34
55

Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
8. Penyediaan Bahan
Bacaan dan Peraturan 33.480.000 33.480.000 100
Perundang-Undangan

9. Penyediaan Makanan
79.000.950 78.950.000 99,94
dan Minuman
10. Rapat-Rapat
Koordinasi Dan
304.177.200 302.024.000 99,30
Konsultasi Ke Luar
Daerah
11. Penyediaan Jasa
372.960.000 359.640.000 96,43
Tenaga Harian Lepas
12. Penyediaan Jasa
Pendukung Teknis 276.282.000 274.038.600 99,19
Lapangan
Program 1. Pembangunan Gedung
77.012.321 74.773.000 97,09
Peningkatan Kantor
Sarana Dan 2. Pengadaan Meubiler 68.200.000 66.770.000 97,90
Prasarana 3. Pemeliharaan
Aparatur Rutin/Bekala Mobil 254.556.000 213.269.852 83,78
Jabatan

Program 1. Pengadaan Pakaian


Peningkatan Khusus Hari- Hari
Disiplin Tertentu 233.100.000 232.722.000 99,84
Aparatur

Program 1. Bimbingan tekhnis


Peningkatan implementasi peraturan
Pengembangan perundang-undangan
Sistem
6.850.000 4.800.000 70,07
Pelaporan
Pencapaian
Kinerja
Keuangan
Program 1. Penyusunan Laporan
Peningkatan Capaian Kinerja dan
49.020.000 40.287.500 82,19
Pengembangan ikhtiar realisasi Kinerja
Sistem SKPD
Pelaporan 2. Penyusunan Pelaporan
Pencapaian keuangan Akhir Tahun
7.000.000 7.000.000 100
Kinerja
Keuangan
56

Program 1. Koordinasi Dengan


Pengembangan Sektor Pendukung
163.332.000 161.432.000 98,84
Pemasaran Pariwisata
Pariwisata
2.Pelaksanaan Promosi
Pariwisata Nusantara 658.366.448 161.432.000 99,78
didalam dan di luar Negri
3. Pelatihan Pemandu
23.579.000 23.575.000 99,98
Wisata Terpadu
4. Penyelenggaraan Event
Tour de Siak 150.000.000 17.000.000 100

Program 1. Peningkatan
Pengembangan Pembangunan Sarana dan
3.277.861.598,46 3.060.021.800 93,35
Destinasi Prasarana Pariwisata
Pariwisata
2. Peningkatan
Pembagunan Sarana dan
1.287.900.000 1.180.744.000 91,68
Prasarana Pariwisata (Dak
Fisik Reguler)
3. Pelatihan Management
Home Stay/ pondok
127.935.000 114.933.000 94,53
wisata/rumah wisata
(DAK Non fisik)
4. Pelatihan tata kelola
destinasi pariwisata (DAK 127.935.000 120.933.000 89,84
Non fisik)
Program 1. Pengembangan dan
Pengembangan Penguatan Informasi dan 200.000.000 103.700.000 51,85
kemitraan Databes
2. Pelaksanaan Koordinasi
pembangunan kemitraan 100.000.000 100.000.000 100
pariwisata
3. Pembangunan Sumber
daya manusia dan
25.137.500 25.137.500 100
profesionalisme bidang
pariwisata
4. Peningkaatan Perfan
serta masyarakat dalam 7.107.500 7.107.500 100
pengembangan kemitraan
5. Monitoring, Evaluasi
dan Pelaporan 124.280.000 124.120.000 99,87
Program 1.Pelestarian dan
Pengembangan Aktualisasi Adat Budaya 26.274.000 25.573.000 97,33
Nilai Budaya Daerah
57

Program 1.Pengembangan
Pengelolaan Kesenian dan kebudayaan
Keragaman 887.860.000 321.564.975 36,22
Budaya
Program 1.Membangun kemitraan
Pengembangan pengelolaan
Kerjasama kebudayaanantar daerah
pengelolaan 416.325.000 400.824.100 96,28
kekayaan
budaya
Jumlah 9.747.460.627,46 8.618.266.588 88,42
Sumber: Data Olahan, 2023

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa untuk rasio ekonomis Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar pada Tahun 2020 ialah 88,42%

Adapun Kegiatan yang dinilai sangat ekonomis dengan rasio terkecil sebesar 36,22%

Dan terdapat 6 Kegiatan yang dinilai ekonomis berimbang dengan rasio 100% yaitu

pada kegiatan Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan,

Penyusutan Laporan Keuangan akhir tahun, Penyelenggaraan event tour de siak,

Pelaksanaan koordinasi pembangunan kemitraan pariwisata, Pengembangan sumber

daya manusia dan profesionalisme bidang pariwisata, dan peningkatan peran serta

masyarakat dalam pengembangan kemitraan.

Peneliti juga meneliti rasio ekonimis pada program kegiatan tahun 2021.

Berikut ini adalah tabel perhitungan rasio ekonomis program kegiatan Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar 2021.


58

Tabel 4.2
Rasio Ekonomis Program/Kegiatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Kampar Tahun 2021

Program Kegiatan Anggaran Realisasi %


1.Koordinasi dan
Penyusunan Laporan
Capaian Kinerja dan 70.176.087 69.776.087 99,43
Ikhtisat Realisasi Kinerja
SKPD
2.Penyediaan Gaji dan
2.991.098.719 2.955.869.057 98,82
Tunjangan ASN
3. Koordinasi dan
Penyusunan Laporan
10.653.500 - 00,00
Keuangan Akhir Tahun
SKPD
4. Penyediaan Komponen
Program Instalasi
Pelayanan 7.907.471 7.907.471 100
Listrik/Penerbangan
Administrasi Bangunan Kantor
Perkantoran 5. Penyediaan Peralatan
dan perlengkapan kantor 95.794.085 95.773.293 99,98

6. Penyediaan Bahan
125.586.775 125.452.770 99,89
Logistik Kantor
7. Penyediaan Bahan
192.396.225 192.295.846 99,95
Cetakan dan Pengadaan
8. Penyediaan Bahan
Bacaan dan Peraturan 46.332.00 46.332.000 100
Perundang-Undangan

9. Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi dan konsultasi 357.850.000 357.579.700 99,92
SKPD
10. Penyediaan Jasa
Komunikasi,SumberSymb 63.284.535 39.042.904 61,69
er Daya Air dan Listrik.

11. Penyediaan Jasa


837.849.000 761.920.400 90,94
Pelayanan Umum Kantor
12. Penyediaan Jasa
Pemeliharaan,biaya
Pemeliharaan dan Pajak
116.721.289 107.836.400 92,39
Kendaraan Perorangan
Dinas atau Kendaraan
Dinas Jabatan
59

13. Penyediaan Jasa


Pemeliharaan, Biaya
Pemeliharaan,Pajak,dan
111.799.339 87.235.400 78,03
Perizinan Kendaraan
Dinas Operasional Atau
Lapangan.
14. Pemeliharaan
20.830.000 20.821.637 99.96
Peralatan dan Mesin
1.Pengadaan/
Program
Pemeliharaan/Rehabilitas
Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Daya Tarik 2.417.133.168 2.233.690.928 92,41
dalam Pengelolaan
Destinasi
Destinasi Pariwisataa
Pariwisata
Kab/Kota
Program 1.Penguatan Promosi
Pemasaran Melalui Media
Pariwisata Cetak,Elektronik, dan 565.162.381 562.577.381 99,54
Media Lainny Baik Dalam
dan Luar Negri
Program 1.Pengembangan
Pengembangan Kompetensi SDM
237.852.795 233.788.659 98,29
Sunber Daya Pariwisata dan Ekonomi
Pariwisara dan Kreatif Tingkat Dasar
Ekonomi Kreatif 2.Peningkatan Peran Serta
Tingkat Dasar Masyarakat dalam
1.337.886.075 1.321.549.527 98,78
Pengembangan Kemitraan
Pariwisata
3.Fasilitas Pengembangan
Kompetensi Sumber Daya 99.978.000 99.978.000 100
Manusia Ekonomi Kreatif.
1.Pemberian Penghargaan
Program
Kepada Pihak Yang
Pengembangan
Berprestasi Atau
Kebudayan
Berkontribusil luar biasa 830.604.543 793.395.063 95,52
sesuai dengan Prestasi dan
Kontribusinya dalam
Pemajuan Kebudayaan
2.Penyediaan Sarana Dan
Prasarana Pembinaan 3.740.723.837 3.739.863.172 99,98
Lembaga Adat
Program 1.Peningkatan Kapasitas
Pengembangan Tata Kelola Lembaga
Kesenian Tradisional 598.389.144 580.620.810 97,03
Kesenian
Tradisional
Jumlah 14.876.008.902 14.443.960.005 97,10
Sumber: Data Olahan, 2023
60

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa untuk rasio ekonomis Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar pada Tahun 2021 ialah 90,10%,

adapun kegiatan yang dinilai sangat ekonomis dengan rasio terkecil 61,69%, yaitu

pada kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi,Sumber Daya Air dan listrik. Dan

Terdapat 3 kegiatan yang dinilai ekonomis seimbangberimbang dengan rasio 100%

yaitu pada kegiatan penyediaan komponen instalasi Listrik/Penerangan bangunan

kantor, Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan, Fasilitas

Pengembangan Kompetensi Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia

Ekonomi Kreatif.

Peneliti juga meneliti rasio ekonimis pada program kegiatan tahun 2022.

Berikut ini adalah tabel perhitungan rasio ekonomis program kegiatan Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar 2022.

Tabel 4.3
Rasio Ekonomis Program/Kegiatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Kampar Tahun 2022
Program Kegiatan Anggaran Realisasi %
Program 1.Koordinasi dan Penyusunan
Pelayanan Laporan Capaian Kinerja dan
102.033.300 99.689.100 97,70
Administrasi Ikhtisat Realisasi Kinerja
Perkantoran SKPD
2.Penyediaan Gaji dan
3.004.559.134 2.962.144.565 98,59
Tunjangan ASN
3. Koordinasi dan Penyusunan
Laporan Keuangan Akhir 10.653.300 10.653.300 100
Tahun SKPD
4. Bimbingan Teknis
Implementasi Peraturan 47.000.000 47.000.000 100
Perundang-undangan
5. Penyediaan Komponen 7.811.786 7.811.786 100
Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor.
61

6. Penyediaan Peralatan Dan


87.289.922 87.141.702 99,83
Perlengkapan Kantor
7. Penyediaan Bahan Logistik
101.027.950 100.945.710 99,92
Kantor
8. Penyediaan Bahan Cetakan
131.314.023 131.208.883 99,92
dan Pengadaan

9. Penyediaan Bahan Bacaan


dan Peraturan Perundang- 46.332.000 46.332.000 100
Undangan
10. Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi dan konsultasi 431.322.000 431.224.126 99,98
SKPD
11. Penyediaan Jasa
Komunikasi,SumberSymber 56.210.595 44.690.588 79,51
Daya Air dan Listrik
12. Penyediaan Jasa
938.380.300 865.558.301 90,94
PelayananUmum Kantor
13. Penyediaan Jasa
Pemeliharaan,biaya
Pemeliharaan dan Pajak 133.715.565 133.026.600 99,48
Kendaraan Perorangan Dinas
atau Kendaraan Dinas Jabatan
14. Penyediaan Jasa
Pemeliharaan, Biaya
Pemeliharaan,Pajak,dan 132.784.878 129.778.800 97,74
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional Atau Lapangan
15. Pemeliharaan Peralatan
21.150.000 21.110.000 99,81
dan Mesin Lainnya
1.Pengadaan/Pemeliharaan/
Program Rehabilitas Sarana dan
Peningkatan Prasarana dalam Pengelolaan 1.320.249.513 1.318.629.651 99,88
Daya Tarik Destinasi Pariwisataa
Destinasi Kab/Kota
Pariwisata 2.Pengembangan Destinasi
Pariwisata Kabupaten/Kota 524.897.080 516.402.808 99,38
Program 1.Penguatan Promosi Melalui
Pemasaran Media Cetak,Elektronik, dan
Pariwisata Media Lainnya Baik Dalam 1.606.553.512 1.599.743.512 99,58
dan Luar Negri
Program 1.Pengembangan Kompetensi
Pengembang SDM Pariwisata dan Ekonomi
an Sunber Kreatif Tingkat Dasar
62

Daya 2.Peningkatan Peran Serta


Pariwisara Masyarakat dalam
dan Ekonomi Pengembangan Kemitraan 463.896.769 463.096.769 99,83
Kreatif Pariwisata
Tingkat
3.Fasilitas Pengembangan
Dasar
Kompetensi Sumber Daya 73.339.840 73.339.840 100
Manusia Ekonomi Kreatif.
Program 1.Pemberian Penghargaan
Pengembang Kepada Pihak Yang
an Berprestasi Atau
Kebudayan Berkontribusil luar biasa 280.918.486 260.844.986 95,85
sesuai dengan Prestasi dan
Kontribusinya dalam
Pemajuan Kebudayaan
2.Penyediaan Sarana Dan
Prasarana Pembinaan 417.438.581 338.312.866 81,04
Lembaga Adat
Program 1.Peningkatan Kapasitas Tata
Pengembang Kelola Lembaga Kesenian
589.550.579 587.726.054 99,70
an Kesenian Tradisional
Tradisional
Jumlah 10.528.429.800 10.276.447.947 97,61
Sumber: Data Olahanm 2023

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa untuk rasio ekonomis Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar pada Tahun 2022 ialah 97,61%,

adapun kegiatan yang dinilai sangat ekonomis dengan rasio terkecil sebesar 81,04% ,

dan terdapat 5 kegiatan yang dinilai ekonomis berimbang dengan rasio 100% yaitu

pada kegiatan Koordinasi dan Penyusutan Laporan Keuangan Akhir Tahun SKPD,

Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-Undangan, Penyediaan

Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor, Penyediaan Bahan Bacaan

dan Peraturan Perundang-undangan.


63

4.2.2 Efisiensi
Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara

output yang dihasilkan terhadap input yang digunakan. Kegiatan dikatakan efisien

apabila suatu hasil kerja dapat dicapai dengan menggunakan dana yang minimum.

Output
Efisiensi= X 100 %
Input

Keterangan:

Output : Persentase realisasi fisik dari program

Angka output yang dimaksud adalah persentase realisasi fisik dari

program-program yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Dan

Kebudayaan Kabupaten Kampar.

Input : Persentase realisasi keuangan program

Angka input yang dimaksud adalah presentase realisasi keuangan yang

dikeluarkan untuk melaksanakan program-program dari Dinas

Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Kampar.

Berikut merupakan tabel perhitungan rasio efisiensi pada Dinas Pariwisata

Dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Periode 2020-2022.

Tabel 4. 4
Perhitungan Efisiensi Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan
Kabupaten Kampar Tahun 2020
Realisasi Realisasi
Program Kegiatan Fisik Keuangan %
(%) (%)
Program 1.Penyediaan Jasa Komunikasi 100 60,91 164,18
Pelayanan Sumber Daya Air Dan Listrik
64

AdministrasiP 2. Penyediaan Jasa Peralatan


erkantoran Dan Perlengkapan Kantor 100 98,47 102,04
3. Penyediaan Jasa Kebersihan
Kantor 100 97,74 102,31
4. Penyediaan Jasa Perbaikan
Peralatan 100 98,25 101,2
5. Penyediaan Alat Tulis Kantor
100 99,88 100,12
6. Penyediaan Baraang Cetakan
100 99,98 100,02
dan Penggandaan
7. Penyediaan Komponen
Instalasi Listrik/Penerangan
100 99,34 100,66
Bangunan Kantor

8. Penyediaan Bahan Bacaan


dan Peraturan Perundang- 100 100 100
Undangan

9. Penyediaan Makanan dan


Minuman 100 99,94 100,06
10. Rapat-Rapat Koordinasi Dan
Konsultasi Ke Luar Daerah 100 99,30 100,70

11. Penyediaan Jasa Tenaga


100 96,43 103.70
Harian Lepas
12. Penyediaan Jasa Pendukung
100 99,19 100,81
Teknis Lapangan
Program 1. Pembangunan Gedung Kantor 100 97,09 103,00
PeningkatanSa
rana Dan 2. Pengadaan Meubiler 100 97,90 102,14
Prasarana 3. Pemeliharaan Rutin/Bekala
Aparatur Mobil Jabatan 100 83,78 119,36

Program 1. Pengadaan Pakaian Khusus


Peningkatan Hari- Hari Tertentu
Disiplin 100 99,84 100,16
Aparatur
Program 1.Bimbingan tekhnis
Peningkatan implementasi peraturan
Kapasitas perundang-undangan 100 70,07 142,71
Sumber Daya
Aparatur
Program 1. Penyusunan Laporan Capaian 100 82,19 121,67
Peningkatan Kinerja dan ikhtiar realisasi
65

Pengembanga Kinerja SKPD


n Sistem 2. Penyusunan Pelaporan
Pelaporan keuangan Akhir Tahun
Pencapaian 100 100 100
Kinerja
Keuangan
Program 1. Koordinasi Dengan Sektor
Pengembanga Pendukung Pariwisata
100 98,84 101,17
n Pemasaran
Pariwisata
2.Pelaksanaan Promosi
Pariwisata Nusantara didalam 100 99,78 100,22
dan di luar Negri
3. Pelatihan Pemandu Wisata
Terpadu 100 99,98 100,02

4. Penyelenggaraan Event Tour


de Siak 100 100 100

Program 1. Peningkatan Pembangunan


Pengembanga Sarana dsn Prasarana Pariwisata
100 93,35 107,12
n Destinasi
Pariwisata
2. Peningkatan Pembagunan
Sarana dan Prasarana Pariwisata 100 91,68 109,07
(Dak Fisik Reguler)
3. Pelatihan Management Home
Stay/ pondok wisata/rumah 100 94,53 105,79
wisata (DAK Non fisik)
4. Pelatihan tata kelola destinasi
pariwisata (DAK Non fisik) 100 89,84 111,30

Program 1. Pengembangan dan


Pengembanga Penguatan Informasi dan 100 52,85 192,86
n kemitraan Databes
2. Pelaksanaan Koordinasi
pembangunan kemitraan 100 100 100
pariwisata
3. Pembangunan Sumber daya
manusia dan profesionalisme 100 100 100
bidang pariwisata
4. Peningkaatan Perfan serta
masyarakat dalam 100 100 100
pengembangan kemitraan
5. Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan 100 99,87 100,13
66

Program 1.Pelestarian dan Aktualisasi


Pengembanga Adat Budaya Daerah
n Nilai Budaya 100 97,33 102,74

Program 1.Pengembangan Kesenian dan


Pengelolaan kebudayaan
Keragaman 100 36,22 276,09
Budaya
Program 1.Membangun kemitraan
Pengembanga pengelolaan kebudayaanantar
n Kerjasama daerah
pengelolaan 100 96,28 103,86
kekayaan
budaya
Jumlah 95,32 88,42 107,80
Sumber: Data Olahan, 2023

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa Perhitungan rasio efisiensi Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar pada tahun 2020 adalah 107,80%.
Terdapat 6 Kegiatan yang dinilai efisiensi berimbang dengan rasio sebesar 100%
pada kegiatan Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan,
Penyusutan Laporan Keuangan akhir tahun, Penyelenggaraan event tour de siak,
Pelaksanaan koordinasi pembangunan kemitraan pariwisata, Pengembangan sumber
daya manusia dan profesionalisme bidang pariwisata, dan peningkatan peran serta
masyarakat dalam pengembangan kemitraan. Adapun kegiatan yang dinilai sangat
efisiensi dengan rasio terbesar pada kegiatan Pengembangan kesenian dan
Kebudayaan Daerah yaitu sebesar 276,09%
Peneliti juga meneliti rasio efisiensi pada program kegiatan tahun 2020.
Dibawah ini merupakan tabel perhitungan rasio efisiensi program kegiatan Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar 2021.

Tabel 4. 5
Perhitungan Efisiensi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Kampar Tahun 2021
67

Realisasi Realisasi
Program Kegiatan fisik Keuangan %
(%) (%)
1.Koordinasi dan Penyusunan
Laporan Capaian Kinerja dan 100 99,43 100,57
Ikhtisat Realisasi Kinerja SKPD
2.Penyediaan Gaji dan
100 98,82 101,19
Tunjangan ASN
3. Koordinasi dan Penyusunan
Laporan Keuangan Akhir Tahun 100 00,00 00,00
SKPD
Program 4. Penyediaan Komponen
Pelayanan Instalasi Listrik/Penerbangan 100 100 100
Administrasi Bangunan Kantor
Perkantoran 5. Penyediaan Peralatan dan
perlengkapan kantor 100 99,98 100,02

6. Penyediaan Bahan Logistik


100 99,89 100,11
Kantor
7. Penyediaan Bahan Cetakan
100 99,95 100,05
dan Pengadaan
8. Penyediaan Bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-Undangan 100 100 100

9. Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi dan konsultasi SKPD 100 99,92 100,08
10. Penyediaan Jasa
Komunikasi,SumberSymber 100 61,69 162,10
Daya Air dan Listrik.
11. Penyediaan Jasa Pelayanan
100 90,94 109,97
Umum Kantor
12. Penyediaan Jasa
Pemeliharaan,biaya
Pemeliharaan dan Pajak 100 92,39 108,23
Kendaraan Perorangan Dinas
atau Kendaraan Dinas Jabatan
13. Penyediaan Jasa
Pemeliharaan, Biaya
Pemeliharaan,Pajak,dan 100 78,03 128,15
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional Atau Lapangan.
14. Pemeliharaan Peralatan dan
100 99,96 100,04
Mesin
68

Program 1.Pengadaan/Pemeliharaan/
Peningkatan Rehabilitas Sarana dan Prasarana
Daya Tarik dalam Pengelolaan Destinasi 100 92,41 108,21
Destinasi Pariwisataa Kab/Kota
Pariwisata
Program 1.Penguatan Promosi Melalui
Pemasaran Media Cetak,Elektronik, dan
Pariwisata Media Lainny Baik Dalam dan 100 99,54 100,46
Luar Negri
Program 1.Pengembangan Kompetensi
Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi 100 98,29 101,73
Sunber Daya Kreatif Tingkat Dasar
Pariwisara dan 2.Peningkatan Peran Serta
Ekonomi Masyarakat dalam
100 98,78 101,23
Kreatif Tingkat Pengembangan Kemitraan
Dasar Pariwisata
3.Fasilitas Pengembangan
Kompetensi Sumber Daya 100 100 100
Manusia Ekonomi Kreatif.
Program 1.Pemberian Penghargaan
Pengembangan Kepada Pihak Yang Berprestasi
Kebudayan Atau Berkontribusil luar biasa
100 95,52 104,67
sesuai dengan Prestasi dan
Kontribusinya dalam Pemajuan
Kebudayaan
2.Penyediaan Sarana Dan
Prasarana Pembinaan Lembaga 100 99,98 100,02
Adat
Program 1.Peningkatan Kapasitas Tata
Pengembangan Kelola Lembaga Kesenian
Tradisional 100 97,03 103,06
Kesenian
Tradisional
Jumlah 98,95 97,10 101,80
Sumber: Data Olahan, 2023

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa Perhitungan rasio efisiensi Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar pada tahun 2021 adalah 101,80%.
Terdapat 6 Kegiatan yang dinilai efisiensi berimbang dengan rasio sebesar 100%
pada kegiatan penyediaan komponen instalasi Listrik/Penerangan bangunan kantor,
Penyediaan bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan, Fasilitas
Pengembangan Kompetensi Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia
69

Ekonomi Kreatif. Adapun kegiatan yang dinilai sangat efisiensi dengan rasio terbesar
pada kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi,SumberSymber Daya Air dan Listrik
yaitu sebesar 162,10%.
Peneliti juga meneliti rasio efisiensi pada program kegiatan tahun
2020. Dibawah ini ialah tabel perhitungan rasio efisiensi program kegiatan Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar 2020. .

Tabel 4. 6
Perhitungan Efisiensi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Kampar Tahun 2022

Realisasi Realisasi
Program Kegiatan Fisik Keuangan %
(%) (%)
1.Koordinasi dan Penyusunan
Laporan Capaian Kinerja dan 100 97,70 102,35
Ikhtisat Realisasi Kinerja SKPD
2.Penyediaan Gaji dan
100 98,59 101,43
Tunjangan ASN
3. Koordinasi dan Penyusunan
Program Laporan Keuangan Akhir Tahun 100 100 100
Pelayanan SKPD
Administrasi
4. Bimbingan Teknis
Perkantoran
Implementasi Peraturan 100 100 100
Perundang-undangan
5. Penyediaan Komponen
Instalasi Listrik/Penerangan 100 100 100
Bangunan Kantor.
6. Penyediaan Peralatan Dan
100 99,83 100,17
Perlengkapan Kantor
7. Penyediaan Bahan Logistik
100 99,92 100,08
Kantor
8. Penyediaan Bahan Cetakan
100 99,92 100,08
dan Pengadaan

9. Penyediaan Bahan Bacaan


dan Peraturan Perundang- 100 100 100
Undangan
10. Penyelenggaraan Rapat
Koordinasi dan konsultasi 100 99,98 100,02
SKPD
11. Penyediaan Jasa 100 79,51 125,77
70

Komunikasi,Sumber Daya Air


dan Listrik
12. Penyediaan Jasa
100 90,94 109,96
PelayananUmum Kantor
13. Penyediaan Jasa
Pemeliharaan,biaya
Pemeliharaan dan Pajak 100 99,48 100,52
Kendaraan Perorangan Dinas
atau Kendaraan Dinas Jabatan
14. Penyediaan Jasa
Pemeliharaan, Biaya
Pemeliharaan,Pajak,dan 100 97,74 102,31
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional Atau Lapangan
15. Pemeliharaan Peralatan dan
100 99,81 100,19
Mesin Lainnya
1.Pengadaan/Pemeliharaan/
Program Rehabilitas Sarana dan
Peningkatan Prasarana dalam Pengelolaan 100 99,88 100,12
Daya Tarik Destinasi Pariwisataa Kab/Kota
Destinasi
Pariwisata 2.Pengembangan Destinasi
Pariwisata Kabupaten/Kota 100 98,38 101,64
Program 1.Penguatan Promosi Melalui
Pemasaran Media Cetak,Elektronik, dan
Pariwisata Media Lainnya Baik Dalam dan 100 99,58 100,42
Luar Negri
Program 1.Pengembangan Kompetensi
Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi
Sunber Daya Kreatif Tingkat Dasar
Pariwisara dan 2.Peningkatan Peran Serta
Ekonomi Masyarakat dalam
100 99,83 100,17
Kreatif Tingkat Pengembangan Kemitraan
Dasar Pariwisata
3.Fasilitas Pengembangan
Kompetensi Sumber Daya 100 100 100
Manusia Ekonomi Kreatif.
Program 1.Pemberian Penghargaan
Pengembangan Kepada Pihak Yang Berprestasi
Kebudayan Atau Berkontribusil luar biasa
100 95,85 104,32
sesuai dengan Prestasi dan
Kontribusinya dalam Pemajuan
Kebudayaan
2.Penyediaan Sarana Dan
Prasarana Pembinaan Lembaga 100 81,04 123,39
71

Adat
Program 1.Peningkatan Kapasitas Tata
Pengembangan Kelola Lembaga Kesenian
Tradisional 100 99,70 100,30
Kesenian
Tradisional
Jumlah 100 97,61 102,45
Sumber: Data Olahamn,2023

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa Perhitungan rasio efisiensi Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar pada tahun 2022 adalah 102,45%.
Terdapat Kegiatan yang dinilai efisiensi berimbang dengan rasio sebesar 100% pada
kegiatan Koordinasi dan Penyusutan Laporan Keuangan Akhir Tahun SKPD,
Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-Undangan, Penyediaan
Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor, Penyediaan Bahan Bacaan
dan Peraturan Perundang-undangan. Adapun kegiatan yang dinilai sangat efisiensi
dengan rasio terbesar pada kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi,Sumber Daya Air
dan Listrik yaitu sebesar 125,77%.

4.2.3 Efektifivitas

Mengukur rasio efektivitas yaitu memperoleh tingkat pencapaian pada hasil

dari program yang telah ditetapkan dengan membandingkan antara outcome dengan

output. Sasaran program atau kegiatan bisa dikatakan efektif jikalau hasil output lebih

besar dibandingkan hasil outcome makan hasil yang telah didapatkan mampu

melebihi target yang akan dicapai.

Outcome
Efektivitas= X 100 %
Output

Keterangan:

Outcome : Capaian sasaran


72

Angka outcome yang dimaksud adalah capaian sasaran pelaksanaan

program atau kegiatan.

Output : Target sasaran

Angka output yang dimaksud adalah target sasaran dari program-

program yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Kampar.

Berikut merupakan tabel perhitungan rasio efektivitas pada Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Periode 2020-2022.

Tabel 4. 7
Rasio Efektivitas Program/Kegiatan Dinas Parawisata dan Kebudayaan
Kabupaten Kampar Tahun 2020

Target Capaian
Program Kegiatan %
Kinerja Kinerja
1. Meningkatkan 1. Jumlah 10% 865.678 Orang -27.18%
Perencanaan dan Kunjungan (1.188.727
Pembangunan Wisatawan Orang)
Pariwisata dan (Dosmetik dan
Kebudayaan Serta Asing) Meningkat
Terciptanya Koordinasi
yang baik antara
Pemerintahan ,stakehol
der dan Masyarakat
Meningkatnya 2. Jumlah - -
Partisipasi,Peran Kemitraan
Aktif,Kelembagaan Pariwisata
Pariwisata
2. Meningkatnya 1. Jumlah Sarana 6 Unit 8 Unit 133,33%
Kwalitas Dan Jumlah dan Prasarana
Sarana dan Prasarana Pariwisata dan
Pariwisata dan Kebudayaan Yang
Kebudayaaan sebagai Dibangun/
hasil Kerja sama Direhabilitasi
Dengan Stake Holder
73

Pariwisata dan
kebudayaan serta
Masyarakat
3. Meningkatkan Event 1. Jumlah Event 24 Event 10 Unit 41,67%
Budaya dan Kesenian/
Partisipasi,Peran Kebudayaan
Aktif,Kelembagaan
Kebudayaan
Efektifitas 66,39%
Sumber: Data Olahan (2023)

BerdasarkanTabel 4.7 dapat dilihat bahwa perhitungan rasio efektifitas Dinas


Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar pada Tahun 2020 adalah 66,39%
dengan perhitungan rasio efektivitas terkecil ialah sebesar -27,18% yaitu pada
indikator kinerja jumlah kunjungan wisatawan (dosmetik dan asing) meningkat.
Sedangkan perhitungan rasio efektivitas terbesar adalah 133,33% yaitu pada indikator
kinerja jumlah sarana dan prasarana pariwisata dan kebudayaan yang dibangun/
direhabilitasi.
Peneliti juga mengukur perhitungan rasio efektivitas pada sasaran strategi
pada tahun 2020. Berikut adalah tabel perhitungan rasio efektivitas pada sasaran
strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar 2021.

Tabel 4. 8
Rasio Efektifitas Kegiatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Kampar 2021

Target Capaian
Program Kegiatan %
Kinerja Kinerja
1. Meningkatkan 1. Jumlah 10% 1.098.033 92,37%
Perencanaan dan Kunjungan (1.188.727 Orang
Pembangunan Wisatawan Orang)
Pariwisata dan (Dosmetik dan
Kebudayaan Serta Asing) Meningkat
Terciptanya Koordinasi
yang baik antara
Pemerintahan ,stakehol
74

der dan Masyarakat


Meningkatnya 2. Jumlah - -
Partisipasi,Peran Kemitraan
Aktif,Kelembagaan Pariwisata
Pariwisata
2. Meningkatnya 1. Jumlah Sarana 4 Unit 14 Unit 350%
Kwalitas Dan Jumlah dan Prasarana
Sarana dan Prasarana Pariwisata dan
Pariwisata dan Kebudayaan
Kebudayaaan sebagai Yang Dibangun/
hasil Kerja sama Direhabilitasi
Dengan Stake Holder
Pariwisata dan
kebudayaan serta
Masyarakat
3. Meningkatkan Event 1. Jumlah Event 24 Event 16 Unit 66,66%
Budaya dan Kesenian/
Partisipasi,Peran Kebudayaan
Aktif,Kelembagaan
Kebudayaan
Efektivitas 169,68%
Sumber: Data Olahan (2023)

BerdasarkanTabel 4.8 dapat dilihat bahwa perhitungan rasio efektifitas Dinas


Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar pada Tahun 2021 adalah 169,68%
dengan perhitungan rasio efektivitas terkecil ialah sebesar 66,66% yaitu pada
indikator kinerja jumlah event kesenian/ kebudayaan. Sedangkan perhitungan rasio
efektivitas terbesar adalah 350% yaitu pada indikator kinerja jumlah sarana dan
prasarana pariwisata dan kebudayaan yang dibangun/ direhabilitasi.
Peneliti juga mengukur perhitungan rasio efektivitas pada sasaran strategi
pada tahun 2022. Berikut merupakan tabel perhitungan rasio efektivitas pada sasaran
strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar 2022.

Tabel 4. 9
Rasio Efektifitas dan Rasio Program Kegiatan
Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan
Kabupaten Kampar Tahun 2022

Target Capaian
Program Kegiatan %
Kinerja Kinerja
75

1. Meningkatkan 1. Jumlah 10% 1.998.748 94%


Perencanaan dan Kunjungan (2,124.988 Orang
Pembangunan Wisatawan Orang)
Pariwisata dan (Dosmetik dan
Kebudayaan Serta Asing) Meningkat
Terciptanya Koordinasi
yang baik antara
Pemerintahan ,stakehol
der dan Masyarakat
Meningkatnya 2. Jumlah - -
Partisipasi,Peran Kemitraan
Aktif,Kelembagaan Pariwisata
Pariwisata
2. Meningkatnya 1. Jumlah Sarana 4 Unit 8 Unit 200%
Kwalitas Dan Jumlah dan Prasarana
Sarana dan Prasarana Pariwisata dan
Pariwisata dan Kebudayaan Yang
Kebudayaaan sebagai Dibangun/
hasil Kerja sama Direhabilitasi
Dengan Stake Holder
Pariwisata dan
kebudayaan serta
Masyarakat
3. Meningkatkan Event 1. Jumlah Event 24 Event 27 Unit 133 %
Budaya dan Kesenian/
Partisipasi,Peran Kebudayaan
Aktif,Kelembagaan
Kebudayaan
Efektivitas 142,33%
Sumber: Data Olahan (2023)

BerdasarkanTabel 4.9 dapat dilihat bahwa perhitungan rasio efektifitas Dinas


Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar pada Tahun 2022 adalah 142,33%
dengan perhitungan rasio efektivitas terkecil ialah sebesar 94% yaitu pada indikator
kinerja jumlah kunjungan wisatawan (dosmetik dan asing) meningkat. Sedangkan
perhitungan rasio efektivitas terbesar adalah 200% yaitu pada indikator kinerja
jumlah sarana dan prasarana pariwisata dan kebudayaan yang dibangun/
direhabilitasi.
4.3. Pembahasan
76

Tabel 4.10
Value for money Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Tahun
2020-2022

Tahun
NO Rasio 2020 (%) 2021 (%) 2022 (%)
1 Ekonomis 88,42 97,10 97,61
2 Efesiensi 107,80 101,80 102,45
3 Efektivitas 66,39 169,68 142,33
Sumber: Data Olahan, 2023

Terlihat pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa pada rasi ekonomis mengalami
fluktuasi di tahun 2020-2022, yaitu pada tahun 2020 ke tahun 2021 mengalami
kenaikan sebesar 8,68% sedangkan tahun 2021 ke tahun 2022 juga mengalami
kenaikan sebesar 0,15% berdasarkan kriteria penilaian ekonomis yang diterapkan
maka program/kegiatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Kampar dinyatakan ekonumis walaupun terlihat beberapa program/kegiatan yang
belum terlaksana/tercapai, dikarenakan belum maksimalnya penyerapan anggaran
beberapa program dikarenakan oleh beberapa hal hal seperti perubahan perencanaan
kegiatan,rasionalisasi anggaran menyebabkan penyesuaian terhadap arus
kas ,anggaran dan keterlambatan administrasi lainnya.
Sedangkan pada rasio efesiensi juga mengalami fluktuasi di tahun 2020-2022,
dimana ditahun 2020-2021 mengalami penurunan yaitu sebesar 6% sedangkan pada
tahun 2021-2022 mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,65% berdasarkan kriteria
penilaian efesiensi yang diterapkan maka program/kegiatan Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Kampar dinyatakan sangat efesiensi karena dinilai
presentasenya lebih dari 100%.
77

Dan pada rasio efektivitas fluktuasi yaitu pada tahun 2020-2021 mengalami

kenaikan sebesar 103,29% sedangkan ditahun 2021-2022 mengalami penurunan

sebesar 27,35% berdasarkan kriteria penilaian efektivitas yang diterapkan maka

program/kegiatan dinas pariwisata kampar dinyatakan tidak efektif di tahun 2020

dikarenakan hasil rasio kurang adari 100% yakni sebesar 66,39% dan pada tahun

2021 dan 2022 dinilai efektif dikarenakan hasil rasio lebih dari 100% yakni sebesar

169,68 dan 142,33.

Berdasarkan Pengukuran dengan menggunakan rasio value for money pada


hasil perhitugan kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar
melalui rasio ekonomis,efisiensi dan efektivitas. Berikut membahas hasil perhitungan
Dinas pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar pada tahun 2020-2022.

4.3.1 Ekonomis

Pada tahun 2020 perhitungan ekonomis dari seluruh program/kegiatan yang


telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar adalah
sebesar 88,42% berdasarkan kriteria penilaian ekonomis yang diterapkan maka
program/kegiatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar dinyatakan
ekonomis.
Sedangkan pada tahun 2021 perhitungan ekonomis dari seluruh
program/kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Kampar adalah sebesar 97,10% berdasarkan kriteria penilaian ekonomis
yang diterapkan maka program/kegiatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Kampar dinyatakan ekonomis.
Dan pada tahun 2022 perhitungan ekonomis dari seluruh program/kegiatan
yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar
adalah sebesar 97,61% berdasarkan kriteria penilaian ekonomis yang diterapkan
78

maka program/kegiatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar


dinyatakan ekonomis.
Program /kegiatan yang dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Kampar pada tahun 2020,2021,dan 2023 berdasarkan dari kriteria
penilaian ekonomis yang telah ditetapkan maka hasilnya dinyatakan ekonomis karena
dinilai presentasi kurang dari 100% .
Hasil perhitungan rasio ekonomis pada tahun 2020 ke tahun 2021 mengalami
kenaikan sebesar 8,68% terjadi kenaikan rasio jika dinilai dari segi ekonomis maka
pada tahun 2021 terjadi pengurangan anggaran sebesar 8,68% dibandingkan dengan
tahun 2020. Dan hasil perhitungan rasio ekonomis pada tahun 2021 ke tahun 2022
juga mengalami kenaikan sebesar 0,51% terjadi kenaikan rasio jika dinilai dari segi
ekonomis maka pada tahun 2022 juga terjadi pengurangan anggaran sebesar 0,51%
dibandingkan dengan tahun 2021. Dapat diartikan bahwa rasio ekonomis Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar Pada tahun 2020-2022 mengalami
peningkatan yang sifnifikan.
Pada tahun 2020-2022 terlihat beberapa program/kegiatan yang belum
terlaksana/tercapai, dikarenakan belum maksimalnya penyerapan anggaran beberapa
program dikarenakan oleh beberapa hal seperti perubahan perencanaan
kegiatan,rasonalisasi anggaran menyebabkan penyesuaian terhadap arus kas terhadap
anggaran dan keterlambatan administrasi lainnya.

4.3.2 Efisiensi

Pada tahun 2020 perhitungan efisiensi dari seluruh program/kegiatan yang


telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar adalah
sebesar 107,80% berdasarkan kriteria penilaian efisiensi yang diterapkan maka
program/kegiatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar dinyatakan
sangat efesien.
79

Sedangkan pada tahun 2021 perhitungan efisiensi dari seluruh


program/kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Kampar adalah sebesar 101,80% berdasarkan kriteria penilaian efisiensi
yang diterapkan maka program/kegiatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Kampar dinyatakan sangat efisiensi.
Dan pada tahun 2022 perhitungan eefisiensi dari seluruh program/kegiatan
yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar
adalah sebesar 102,45% berdasarkan kriteria penilaian efisiensi yang diterapkan maka
program/kegiatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar dinyatakan
sangat efesien.
Program /kegiatan yang dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Kampar pada tahun 2020,2021,dan 2023 berdasarkan dari kriteria
penilaian efisiensi yang telah ditetapkan maka hasilnya dinyatakan efesiensi karena
dinilai presentasi kurang dari 100%.
Hasil perhitungan rasio efisiensi pada tahun 2020 ke tahun 2021 mengalami
penurunan sebesar 6% terjadi penurunan ini dikarenakan masih ada efek covid-19
sehingga belanja untuk pelaksanaan program/kegiatan kurang terlaksanakan
sepenuhnya hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2021 Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Kampar masih kurang mampu menghemat dana anggaran
dibandingkan priode sebelumnya untuk mendapatkan output yang maksimal. Dan
hasil perhitungan rasio efisiensi tahun 2021 ke tahun 2022 sudah mengalami kenaikan
sebesar 0,65% terjadi kenaikan dikarenakan covid-19 sudah mulai hilang sehingga
belanja untuk pelaksanaan program/kegiatan sudah terlaksanakan sepenuhnya hal ini
menunjukkan bahwa tahun 2022 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Kampar sudah mengalami peningkatan sehingga sudah mampu mendapatkan output
yang maksimal. Jadi konsep dari efisiensi ini jika suatu program/kegiatan dikatan
efesien jika output yang dihasilkan lebih besar dari penggunaan aumber daya dengan
dana yang sangat rendah,dan asumsi bila realisasi fisik yang telah tercapai oleh suatu
instansi lebih besar dari pada realisasi keuangan yang ditetapkan maka rasio efisiensi
80

yang dihasilkan akan semakin besar. Walaupun demikian kinerja Dinas pariwisata
dan Kebudayaan Kabupaten Kampar pada tahun 2020-2022 masih dikatakan baik
karna dapat memenuhi konsep dari efisiensi dan menghasilkan input yang minimum
dengan output yang maksimal.
Pada tahun 2020-2022 terdapat beberapa program/kegiatan yang belum
terlaksana/tercapai, dikarenakan rendahnya penyerapan anggaran Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kabupaten Kampar yang tidah hilang dari rasionalisasi anggaran.
Hal ini tersebut mengakibatkan perubahan pada arahan operasional kegiatan dan
penyesuaian rencana pelaksanaan kegiatan.

4.3.3 Efektivitas

Pada tahun 2020 perhitungan efektivitas dari seluruh program/kegiatan yang telah
dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar adalah sebesar
65,39% Berdasarkan kriteria penilaian efektivitas yang diterapkan maka program
/kegiatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar dinyatakan tidak
efektif.
Sedangkan pada tahun 2021 perhitungan efektivitas dari seluruh
program/kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Kampar adalah sebesar 169,68% berdasarkan kriteria penilaian efektivitas yang
diterapkan maka program/kegiatan Dinas Pariwisatan dan Kebudayaan Kabupaten
Kampar dinyatakan efektif.
Dan pada tahun 2022 perhitungan efektivitas dari seluruh program/kegiatan yang
dilakukan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar adalah sebesar
135,66% berdasarkan kriteria penilaian efektivitas yang diterapkan maka
program/kegiatan Dinas Pariwisatan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar dinyatakan
efektif.
Pada tahun 2020-2021 terdapat beberapa program/kegiatan yang belum
terlaksana/tercapai, dikarenakan rendahnya penyerapan anggaran Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kabupaten Kampar yang tidah hilang dari rasionalisasi anggaran.
81

Hal ini tersebut mengakibatkan perubahan pada arahan operasional kegiatan dan
penyesuaian rencana pelaksanaan kegiatan.
Hasil perhitungan rasio efektivitas pada tahuh 2020 ke tahun 2021 mengalami
kenaikan sebesar 104,29% hal ini menunjukan jika Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Kampar mengalami kenaikan kinerja dibandingkan tahun
sebelumnya karena pada tahun 2020 pelaksanaan program/kegiatan anggaran
dirasionalkan sehingga belanja untuk kegiatan tidak dapat terlaksanakan seluruhnya
karena terhalangnya wabah covid-19 sehingga kunjungan wisata dan event
kesenian/budaya tidak terlaksanakan Dan hasil perhitungan efektivitas pada tahun
2021 ke tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 54,35% hal ini menunjukkan
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar mengalami penurunan
dibandingkan tahun 2021 tetapi situasi ini sudah normal kembali dimana kegiatan dan
event sudah berjalan lancar seperti sebelum wabah covid-19. Dalam tahun 2020
kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar dinyatakan tidak
efektif dikarenakan tidak memenuhi kriteria penilaian efektivitas yang capaian
efektivitasnya berada dibawah 100%, Tetapi pada tahun 2021-2022 kinerja Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar dinyatakan efektif dikarenakan
memenuhi kriteria penilaian efektivitasnya mencapai atau melebihi 100%.
Pada tahun 2020-2022 terdapat beberapa program/kegiatan yang belum
terlaksana/tercapai, dikarenakan wabah covid-19 sehingga kurangnya kunjungan
wisata dan tidak terlaksnanya event kesenian/kebudayaan dan rendahnya penyerapan
anggaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar yang tidah hilang
dari rasionalisasi anggaran. Hal ini tersebut mengakibatkan perubahan pada arahan
operasional kegiatan dan penyesuaian rencana pelaksanaan kegiatan

4.3.4 Hasil Pembahasan

Dari Perhitungan ketiga rasio value for money yang telah dibahas,kinerja Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar pada tahun 2020,2021, dan 2022
belum memenuhi prinsip value for money, karena:
82

1. Rasio ekonomis dikatakan sudah baik menjalankan programnya karena


menurut kriteria penilaian ekonomis yang sudah ditetapkan, hasil perhitungan
kurang dari 100% yang mana itu artinya dinyatakan ekonomis.
2. Sedangkan rasio efisiensi juga dikatakan sudah baik dalam melaksanakan
programnya karena menurut kriteria penilaian efisiensi yang sudah diterapkan,
hasil perhitungannya lebih besar dari 100% yang mana itu artinya dinyatakan
efisiensi.
3. Dan rasio efektivitas dinas Kebudayaan Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Kampar masih belum dikatakan baik karena kinerja program yang
dijalankan mengalami penurunan dan menurut penilaian efektivitas yang telah
ditetapkan, hasil perhitungannya kurang dari 100% yang mana itu artinya
tidak efektif. Hal ini dikarenakan wabah covid-19 sehingga belanja untuk
pelaksanaan program/kegiatan tidak dapat terlaksanakan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dengan


pengukuran menggunakan prinsip value for money, lalu peneliti menyatakan
sebenarnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar belum memenuhi
prinsip value for money mendapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan dari pengukuran rasio ekonomis program/kegiatan yang telah
dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar pada
tahun 2020-2022 kurang dari 100% dan dinilai ekonomis dengan rasio
ekonomis dengan rasio ekonimis tahun 2020 sebesar 88,42% ,tahun 2021
sebesar sebesar 97,10%, dan tahun 2022 sebesar 97,61%. Hal tersebut
dikarenakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar sudah
merealisasikan anggaran dengan baik tanpa harus melebihi anggaran yang
sudah ditetapkan.
2. Berdasarkan dari rasio efisiensi program/kegiatan yang telah dilakukan oleh
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar pada tahun 2020-2022
kurang dari 100% dan dinilai efesien dengan dengan rasio efisiensi tahun
2020 sebesar 107,80%, tahun 2021 sebesar 101,80%, dan tahun 2022 sebesar
102,45%. Hal tersebut dikarenakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Kampar sudah merealisasikan anggaran dengan baik tanpa harus
melebihi anggaran yang sudah ditetapkan.
3. Berdasarkan dari rasio efektivitas sasaran strategis yang dilakukan oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar pada tahun 2020 dinilai tidak
efektif dengan rasio sebesar 66,39% sedangkan tahun 2021 dan tahun 2022
dinyatakan efektif dengan rasio 2021 sebesar 169,68% dan tahun 2022 sebesar
142,33%.
84

5.2 Saran

Adapun saran yang disimpulkan berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh


ialah sebagai berikut:
1. Dinas Pariwisan dan Kebudayaan kabupaten Kampar.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,peneliti berharap Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar dapat meningkatkan
akuntabilitas kinerja lebih memperhatikan prinsip value for money,
diharapkan untuk mempertahankan dan menghindari pengeluaran yang tidak
produktif sehingga mengelola kinerja dengan lebih optimal dimasa
selanjutnya.berharap Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kampar
dapat membuat program/kegiatan dengan tepat sasaran sehingga dampaknya
dapat terlihat dengan sesuai.
2. peneliti lainnya.
bagi penelitian selanjutnya yang diharapkan dapat meneliti kinerja
keuangan dan menggunakan data yang lebih banyak atau lebih lengkap agar
hasil penelitian dapan menghampiri kebenaran.
85

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, R. D., dan Subardjo, A. (2017). Konsep Value For Money Dalam Mengukur

Kinerja Pelayanan Sektor Publik. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi (JIRA), 6(6).

Athaya, Z. (2022). Analisis Value For Money pada Laporan Akuntanbilitas Kinerja

Intansi Pemerintah Dinas Sosial Provinsi Riau. Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Universitas Islam Riau.

Bastian, I. (2015). Akuntansi Sektor Publik: Syatu Pengantar. Edisi Cet Tujuh.

Erlangga. Jakarta.

Bastian, I. (2019). Modul 1 Lingkup Akuntansi Sektor Publik.

Felia, P. (2021). Analisis Value For Money pada Laporan Akuntanbilitas Kinerja

Intansi Pemerintah Dinas Perpustakaan Dan kearsipan Provinsi Riau. Fakultas

Ekonomi dan Bisnis. Universitas Islam Riau.

Halim, Abdul., dan M. S. K. (2017). Teori,Konsep,dan Aplikasi AKUNTANSI Sektor

Publik Jakarta: Selemba Empat.

Hidayah, A. (2017). Analisis Kinerja Keuangan Pada Kegiatan Dinas Sosial

Labuhanbatu Selatan Dengan Menggunakan Konsep Value For Money.

(Doctoral dissertation, IAIN Batusangkar).


86

Indonesia, P. (2006). No Title. Peraturan Pemerintah Dalam Negri No. 13 Tahun

2006 Yang Mengatur Tentang Keuangan Negara.

Komariah, Aan., dan D. S. (2020). Metologi Penelitian Kuantitatif. Bandung:a

Alfabeta.

Kusufi, H. &. (2018). No Title. Teori, Konsep, Dan Aplikasi A Kuntansi Sektor

Publik Jakarta: Selemba Empat.

Mahmudi. (2015). Manajement Kinerja Sektor Publik Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP

STIM YKPN.

Mahsun, M. (2016). Pengukuran Kinerja Sektor Publik.

Mardiasmo. (2018a). Akuntansi Sektor Publik. Edisi Pertama. Andi. Yogyakarta.

Mardiasmo. (2018b). Akuntansi Sektor Publik.

Nabila, G. T. (2021). Analisis Value For Money pada Laporan Akuntanbilitas

Kinerja Intansi Pemerintah Dinas Pendidikan Provinsi Riau. Fakultas Ekonomi

dan Bisnis. Universitas Islam Riau.

Nafarin, M. (2007). Penganggaran Perusahaan. Edisi Ketiga. Jakarta: Selemba

Empat.

Nordiawan, D. (2010). Akuntansi Sektor Publik. Selemba Empat, Jakarta.


87

Oldison s; Jantje jt;dan Inggriani A. (2014). Analisis Kinerja Keuangan Pada Dinas

Pendapatan,Pengelolaan,Keuangan,Dan Aset (DPPKA) Kabupaten Samgihe.

Jurnal EMBA, Vol.2 No.3.

Presiden Republik Indonesia. (2004). https://simpus.mkri.id//opac/detail-opac?

id=320.

Presiden Republik Indonesia. (2009).

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38598/uu-no-10-tahun-2009.

Sakinah, D. A. (2020). Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan Berbasis Value For

Money Pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Pemerintah

Kabupaten Bangkalan Periode 2017-2018. (Doctor dissertation, Universitas

Airlangga).

Sipahelut, Riana Christy., Sri Murni., D. P. V. R. (2018). Analisis Kinerja Keuangan

Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor Otomotif Dan

Komponen Yang Terdaftar Di Bei Periode 2014-2016) Jurnal EMBA: Jurnal

Riset Ekonomi Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 5(3).

Sulisworo, D. (2009). Pengukuran Kinerja.

Wicaksono, K. W. (2015). No Title. Akuntabilitas Organisasi Sektor Publik. JKAP

( Jurnal Kebujakan Dan Administrasi Publik (1): 4. Pemerintahan Indonesia.

2003. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 Yang Mengatur Tentang Keuangan


88

Negara.

Anda mungkin juga menyukai